Anda di halaman 1dari 51

PEMERINTAH KOTA SALATIGA

DINAS PERDAGANGAN
Jalan Pemotongan No. 73 Telp. (0298) 324198 Faks. (0298) 324198 Salatiga 50721
Website : Disdag.go.id email : disdag@salatigakota.go.id

RENCANA KERJA DAN


SYARAT – SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN KAWASAN PKL KRIDANGGO (TAHAP 2)
DINAS PERDAGANGAN KOTA SALATIGA
TAHUN ANGGARAN 2019

KONSULTAN PERENCANA

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 1
RENCANA KERJA DAN
SYARAT – SYARAT TEKNIS ( RKS )
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN KAWASAN PKL KRIDANGGO (TAHAP 2)
DINAS PERDAGANGAN KOTA SALATIGA

A. TUGAS DAN KEWAJIBAN / TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR


B. SYARAT - SYARAT TEKNIS PEKERJAAN PERSIAPAN UMUM
C. SYARAT - SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTURAL
D. SYARAT - SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTURAL
E. SYARAT- SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL

A. TUGAS DAN KEWAJIBAN / TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR


Kontraktor adalah suatu perusahaan yang berbadan hukum yang telah ditugaskan dan ditunjuk oleh
pemberi tugas untuk melaksanakan pekerjaan atau mengadakan peralatan/material, yang mana tugas dan
tanggung jawabnya dapat diuraikan sebagai berikut :
1. UMUM
2. DOKUMEN KONTRAK
3. GAMBAR - GAMBAR DOKUMEN
4. GAMBAR – GAMBAR PELAKSANAAN DAN CONTOH - CONTOH
5. MATERIAL DAN PERALATAN
6. PERLINDUNGAN TERHADAP ORANG , HARTA BENDA DAN PEKERJA
7. FASILITAS SEMENTARA
8. KEBERSIHAN
9. INSPEKSI / TESTING
10. GAMBAR AS-BUILT, PETUNJUK / PANDUAN , SERTIFIKAT DAN DATA KONTRAK
11. SUB KONTRAK

1. UMUM
1.1 Dalam pelaksanaan pekerjaan, sebagaimana dalam dokumen kontrak, kedua belah pihak harus
mentaati segala peraturan yang berlaku, hukum dan peraturan pemerintah atau daerah yang
berlaku dilokasi yang bersangkutan.
1.2 Peraturan teknis pembangunan yang digunakan : Tercantum dalam Syarat-syarat Umum
1.3 Kontraktor mengadakan wakilnya/cabangnya di Lokasi yang disebut Site manager yang memiliki
tanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan.
1.4 Kontraktor harus menempatkan personilnya atau tenaga ahlinya yang berpengalaman dan
sesuai.
1.5 Dalam jangka waktu 2 (dua) minggu dari surat penunjukan pemenang, kontraktor harus
menyerahkan kepada Direksi hal-hal berikut ini :
1.5.1. Organisasi pelaksanaan pekerjaan dilapangan sesuai dalam syarat-syarat umum, lengkap
dengan :
- Nama Site Manager
- Nama Personil Tenaga ahli (full time)
- Curriculum vitae personil tenaga ahli.
1.5.2. Jadwal pelaksanaan pekerjaan termasuk kurva S.
1.5.3. Mobilisasi tenaga kontraktor.
1.5.4. Jadwal pengadaan material utama untuk gedung.
1.5.5. Jadwal pengiriman peralatan permanen.
1.5.6. Jadwal penyerahan gambar-gambar kerja, contoh material, dan atau material dan
peralatan (brosur).

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 2
1.6 Kontraktor harus berada penuh pada setiap pertemuan pelaksanaan pekerjaan.
1.7 Setiap 1 (satu) minggu kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi rencana pelaksanaan
pekerjaan mendatang dimulai dari 2 (dua) minggu setelah surat penunjukan pemenang sampai
serahterima pekerjaan I.
1.8 Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi laporan harian, mingguan dan bulanan dimulai
dari 2 (dua) minggu setelah surat penunjukan pemenang sampai serah terima pekerjaan I.
1.9 Jika dianggap perlu dan atas instruksi dari Direksi kontraktor diminta untuk bekerja selama 24
(dua puluh empat ) jam atau pada hari-hari libur, tanpa biaya tambahan untuk menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

2. DOKUMEN KONTRAK
2.1. Kontraktor harus menyediakan 7 (tujuh) rangkap dokumen kontrak lengkap dengan gambar-
gambar kontrak atas biaya sendiri, dan didistribusikan kepada :
 Kontraktor = 2 (dua) rangkap
 Pemberi tugas = 2 (dua) rangkap
 Direksi = 2 (dua) rangkap
 Dinas Cipta Karya = 1 (satu) rangkap
2.2. Kontraktor harus menyediakan 1 (satu) set dokumen kontrak untuk dilapangan, dan pekerjaan
tidak dapat dilaksanakan tanpa adanya dokumen kontrak tersebut.
2.3. Kontraktor harus memeriksa isi dokumen kontrak dan jika terdapat hal-hal yang menyimpang
yang mempengaruhi arsitektural, struktural, mekanikal, elektrikal dan lainlain (operasi,
pemeliharaan) sebelum pelaksanaan pekerjaan harus dilaporkan kepada Direksi secara tertulis
yang kemudian akan diputuskan pemecahan permasalahannya.
2.4. Jadwal Pelaksanaan (Time Schedulle)
2.4.1. Sebelum pekerjaan bangunan dimulai, maka Kontraktor wajib membuat jadwal
pelaksanaan (Time Schedule) yang memuat uraian pekerjaan, waktu pekerjaan, bobot
pekerjaan dan grafik hasil pekerjaan secara terperinci serta jadwal penggunaan bahan
bangunan dan tenaga kerja.
2.4.2. Untuk pelaksanaan pekerjaan yang terperinci, maka Pelaksana Kontraktor mempunyai
kewajiban:
 membuat rencana kerja harian, mingguan dan bulanan yang diketahui/disetujui oleh
Konsultan Pengawas Lapangan.
 membuat gambar kerja, untuk pegangan/pedoman bagi kepala tukang yang harus
diketahui Konsultan Pengawas Lapangan.
 membuat daftar yang memuat pemasukan bahan bangunan yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan bangunan pada pasal 1.
2.4.3. Rencana Kerja (Time Schedule) di atas harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas
dan Pemberi Tugas.
2.4.4. Rencana Kerja (Time Sehedule), harus sudah selesai dibuat oleh Kontraktor, paling lambat
7 (tujuh) hari kalender, setelah SPMK diterima.
2.4.5. Kontraktor harus memberikan salinan rencana kerja (Time Schedule), sebanyak 4 (empat)
lembar kepada Konsultan Pengawas dan 1 (satu) lembar harus dipasang pada dinding
bangsal kerja.
2.4.6. Konsultan Pengawas akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor berdasarkan rencana kerja
(Time Schedule) yang ada dan harus membuat grafik prestasi

3. GAMBAR – GAMBAR DOKUMEN


3.1. Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar – gambar yang ada dalam
buku uraian pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi akibat keadaan di Tapak, Kontraktor
diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Konsultan Pengawas secara tertulis untuk
mendapatkan keputusan pelaksanaan di tapak setelah Konsultan Pengawas berunding terlebih

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 3
dahulu dengan Perencana. Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh
Kontraktor untu memperpanjang waktu pelaksanaan.
3.2. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan selesai /
terpasang.
3.3. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, kontraktor diwajibkan dan meneliti terlebih dahulu
semua ukuran yang tercantum seperti peil-peil, ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang
dan lain-lainnya sebelum memulai pekerjaan. Bila ada keraguan mengenai ukuran atau bila ada
ukuran yang belum dicantumkan dalam gambar kontraktor wajib melaporkan hal tersebut secara
tertulis kepada konsultan pengawas/Direksi dan Konsultan pengawas / direksi memberikan
keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan setelah berunding terlebih
dahulu dengan perencana.
3.4. Kontraktor tidak diperkenankan mengubah dan atau mengganti ukuran-ukuran yang tercantum
didalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Konsultan pengawas. Bila hal tersebut
terjadi, segala akibat yang akan ada menjadi tanggung jawab Kontraktor baik dari segi biaya
maupun waktu.
3.5. Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing dua salinan, segala
gambar-gambar, spesifikasi teknis, addenda berita-berita perubahan dan gambar-gambar
pelaksanaannya yang telah disetujui ditempat pekerjaan.
Dokumen-dokumen ini harus dapat dilihat Konsultan Pengawas dan Direksi setiap saat sampai
dokumen-dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh Pemberi Tugas.

4. GAMBAR – GAMBAR PELAKSANAAN DAN CONTOH – CONTOH


4.1. Gambar-gambar pelaksanaan (shop drawing) adalah gambar-gambar, diagram, ilustrasi,
jadwal, brosur atau data yang disiapkan Kontraktor atau Sub kontraktor, Supplier atau
Produsen yang menjelaskan bahan-bahan atau sebagian pekerjaan.
4.2. Contoh – contoh adalah benda-benda yang disediakan Kontaktor yang menunjukkan bahan,
kelengkapann dan kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh Konsultan Pengawas untuk menilai
pekerjaan, setelah terlebih dahulu oleh Konsultan Perencana.
4.3. Kontaktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan menyerahkan dengan segera
semua gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh yang diisyaratkan dalam dokumen
Kontrak atau oleh Konsultan Pengawas. Gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh harus
diberi tanda-tanda sebagaimana ditentukan oleh Konsultan pengawas. Kontraktor harus
melampirkan keterangan tertulis mengenai setiap perbedaan dengan dokumen kontrak jika ada
hal-hal demikian.
4.4. Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh
dianggap Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau contoh tersebut
dengan dokumen Kontrak.
4.5. Konsultan pengawas dan perencana akan memeriksa dan menolak atau menyetujui gambar-
gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dalam waktu sesingkat-singkatnya, sehingga tidak
mengganggu jalannya pekerjaan dengan mempertimbangkan syarat-syarat dalam dokumen
kontrak dan syarat-syarat keindahan.
4.6. Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta konsultan pengawas dan
menyerahkan kembali segala gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh samapai
disetujui.
4.7. Persetujuan Konsultan Pengawas terhadap gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh,
tidak membebaskan kontraktor dari tanggung jawabnya atas perbedaan dengan Dokumen
kontrak, apabila perbedaan tersebut tidak diberitahukan secara tertulis kepada Konsultan
Pengawas Dan Perencana.
4.8. Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh, yang
harus disetujui konsultan pengawas dan perencana, tidak dilaksanakan sebelum ada
persetujuan tertulis dari konsultan pengawas dan perencana.

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 4
4.9. Gambar – gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus dikirimkan kepda konsultan
pengawas akan memeriksa dan mencantumkan tanda-tanda “ telah diperiksa tanpa perubahan”
atau “ telah diperiksa dengan perubahan” atau “ ditolak “. Satu salinan ditahan oleh Konsultan
pengawas untuk arsip, sedangkan yang kedua dikembalikan kepada Kontraktor untu dibagikan
atau diperlihatkan kepada sub kontraktor atau yang barsangkutan lainnya.
4.10. Sebutan katalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan apabila menurut konsultan
pengawas hal-hal yang sudah ditentukan dalam katalog atau barang cetakan sudah jelas dan
tidak perlu diubah. Barang cetakan ini juga harus diserahkan dalam dua rangkap untuk masing-
masing jenis dan diperlukan sama seperti butir diatas.
4.11. Contoh – contoh yang disebutkan dalam spesifikasi teknis harus dikirimkan kepada konsultan
pengawas dan perencana.
4.12. Biaya pengiriman gambar-gambar pelaksanaan, contoh-contoh, katalog-katalog kepada
konsultan pengawas dan perencana menjadi tanggung jawab kontraktor.

5. MATERIAL DAN PERALATAN


5.1. Sebelum memulai pekerjaan/pemasangan dan atau mensuply masing-masing jenis
material/peralatan (impor atau buatan lokal), kontraktor harus mengajukan contoh / brosur dari
matrial kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan dengan kondisi berikut :
5.2.1. Material atau peralatan umum seperti kabel listrik, pipa dan lain-lain, kontraktor harus
menyerahkan contoh maupun brosur. Untuk material atau peralatan inpor, kontraktor
diijinkan hanya menyerahkan brosur.
5.2.2. Satu set dari contoh dan atau brosur dan material/peralatan akan dikembalikan kepada
kontraktor setelah direksi memberikan persetujuannya, dimana satu set lainnya sebagai
arsip.
5.2.3. Persetujuan direksi atas contoh dan atau brosur tersebut tidak melepas tanggung jawab
kontraktor untuk melaksankan pekerjaan atau mensuplay material/peralatan sesuai
dengan dokumen kontrak.
5.2. Material / peralatan yang didatangkan kelokasi oleh kontraktor harus dilaporkan kepada
pengawas lokasi dan selama masa konstruksi / pelaksanaan material/peralatan tersebut
menjadi tanggung jawab kontraktor.
5.3. Material/peralatan yang dibawa keluar dari lokasi harus mendapat ijin dahulu dari pihak direksi.

6. PERLINDUNGAN TERHADAP ORANG, HARTA BENDA DAN PEKERJA


6.1. Perlindungan terhadap milik umum : Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan
jalan bersih dari alat-alat mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara
kelancaran lalulintas, baik bagi kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
6.2. Orang – orang yang tidak berkepentingan Kontraktor harus melarang siapapun yang tidak
berkepentingan memasuki tempat pekerjaan dan dengan tegas memberikan perintah kepada
ahli tekniknya yang bertugas dan para penjaga .
6.3. Perlindungan Terhadap Bangunan Yang Ada / Disekitar Lokasi selama masa-masa pelaksanaan
kontrak, kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan bangunan yang ada,
utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan dan sebagainya di tempat pekerjaan, dan
kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan operasi-operasi kontraktor, dalam arti kata yang
luas. Itu semua harus diperbaiki oleh kontraktor hingga dapat diterima pemberi tugas.
6.4. Penjaga Dan Perlindungan Pekerjaan : Kontraktor bertanggung jawab atas penjagaan,
penerangan dan perlindungan terhadap pekerjaan yang dianggap penting selama pelaksanaan
kontrak, siang dan malam. Pemberi tugas tidak bertanggung jawab terhadap kontraktor dan
sub kontraktor, atas kehilangan atau kerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan atau
pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan.
6.5. Kesejahteraan, Keamanan Dan Pertolongan Pertama : Kontraktor harus mengadakan dan
memelihar fasilitas kesejahteraaan dan tindakan pengamanan yang layak untuk melindungi

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 5
para pekerja dan tamu yang datang kelokasi. Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini
isyaratkan harus memuaskan pemberi tugas dan juga harus menurut (memenuhi) ketentuan
undang-undang yang berlaku pada waktu itu. Di lokasi pekerjaan. Kontraktor wajib
mengadakan perlengkapan yang cukup untuk pertolongan pertama , yang mudah dicapai.
Setiap tambahan hendaknya ditiap site di tempatkan paling sedikit seorang petugas yang telah
dilatih dalam soal-soal mengenai pertolongan pertama.
6.6. Gangguan pada Tetangga : Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan
menyebabkan adanya ganguan pada penduduk yang berdekatan, hendaknya dilaksanakan
pada waktu-waktu sebagaimana Pemberi Tugas akan menentukannya dan tidak akan ada
tambahan penggantian uang yang akan diberikan kepada kontraktor sebagai tambahan, yang
mungkin ia keluarkan

7. FASILITAS SEMENTARA
7.1. Kontraktor atas biaya sendiri harus menyediakan fasilitas sementara, meliputi.
7.1.1. Kantor dan direksi keet untuk kontraktor dilokasi lengkap dengan penerangan dan toilet
untuk tenaga kerjanya.
7.1.2. Seluruh instalasi dan konstruksi sementara penerangan dan peralatan
7.1.3. Air untuk konstruksi
7.1.4. Pembuangan air kotor dan segala pembuangan
7.1.5. Fasilitas keamanan dan fasilitas penerangan sementara
7.1.6. Pagar keamanan dan gardu penjaga untuk keamanan lokasi
7.1.7. Tempat sampah
7.1.8. Keamanan penerangan sementara
7.1.9. Bench mark pengukur
7.2. Kontraktor harus meminta persetujuan kepada direksi untuk fasilitas sementara di lokasi.
7.3. Setelah pekerjaan selesai, seluruh fasilitas sementara harus dihilangkan dan dipindahkan keluar
dari lokasi proyek atas biaya kontraktor.
7.4. Kontraktor atas biaya sendiri mengadakan tenaga pembangkit listrik untuk keperluaan
pengetesan, penerangan konstruksi dan menjalankan peralatan.
7.5. Kontraktor harus menyediakan pompa air.
7.6. Jika tidak disediakan lokasi untuk penampungan/gudang, maka kontraktor harus
memperhitungkan biaya penampungan diluar untuk material/peralatan.

8. KEBERSIHAN
8.1. Kontraktor melakukan pembongkaran bangunan lama yang berada dilokasi dan bertanggung
jawab mengangkut hasil bongkaran keluar lokasi, termasuk mengangkut
bahan/material/perabotan yang sudah diseleksi oleh Direksi.
8.2. Seluruh material yang dibawa ke lokasi harus ditempatkan ditempat yang telah ditentukan
sesuai dengan ketentuan yang ada.
8.3. Seluruh sampah/limbah/buangan dari kontraktor harus ditempatkan ditempat yang telah
ditentukan dilokasi. Minimum 1 (satu) minggu sekali pengambilan sampah di lakukan dibawah
kordinasi dari direksi, sehingga lokasi terjaga kebersihannya.
8.4. Dalam memelihara fasilitas jalan umum bebas dari kotoran dan tanah, kontraktor bertanggung
jawab untuk membersihkan kendaraan yang digunakan sebelum meninggalkan lokasi.
8.5. Jika kontraktor tidak mentaati kondisi tersebut diatas maka direksi berhak menginstruksikan
atau menunjuk pihak lain untuk melaksanakan pekerjaan atas biaya kontraktor.
8.6. Sebagai tambahan atas tenaga kerja pembersih kontraktor, kontraktor harus menyediakan
tenaga pembersih dibawah koordinasi direksi selama berlangsungnya proyek.

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 6
9. INSPEKSI / TESTING
9.1. Jika terdapat hal-hal yang tidak sesuai atas bagian pekerjaan atau menurut pemikiran direksi
atas bagian dari pekerjaan yang harus ditest, maka direksi akan mengeluarkan instruksi kepada
kontraktor untuk melaksankan test atas biaya kontraktor.
9.2. Jika hasil test menyatakan bahwa pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan dokumen kontrak
maka bagian pekerjaan tersebut harus diperbaiki atas biaya kontraktor.
9.3. GAMBAR AS-BUILT, PETUNJUK/PANDUAN, SERTIFIKAT DAN DATA

10. KONTRAK
Selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) minggu setelah serahterima pekerjaan I, kontraktor
harus menyerahkan kepada direksi gambar As-built, petunjuk, sertifikat dan data kontrak biaya
kontraktor, dengan kondisi berikut :
10.1. 3 (tiga) set gambar As-built yang telah disetujui oleh direksi sebelum penggandaan.
10.2. Petunjuk penggunaan dan pemeliharaan bangunan atau peralatan, yang terdiri dari data-data
umum, data-data teknis dan penggunaan peralatan. Petunjuk ini harus diserahkan dalam
rangkap 3 (tiga), dimana 1 (satu) set asli 2 (dua (dua) set fotocopy dan mendapat persetujuan
dari direksi sebelum dilakukan penggandaan.
10.3. Garansi atas peralatan dan sertifikat dari badan/departemen yang bersangkutan atas :
- Listrik dari PLN
- Lain-lain
Diserahkan dalam rangkap 3 (tiga), 1 (satu) set asli dan 2 (dua) fotocopy.
10.4. Data kontrak (kontrak asli dan kontrak akhir) menyangkut jadwal pelaksanaan dan jumlah
harga kontrak, semuanya dalam rangkap 3 (tiga) dan setelah mendapatkan persetujuan dari
direksi sebelum dilakukan penggandaan.
10.5. Penyerahan seluruh dokumen-dokumen yang termasuk dalam pasal 9.1. sampai 9.4 tersebut
diatas, adalah kondisi dalam proses 100% sertifikat kemajuan pembayaran oleh direksi.

11. SUB KONTRAK


11.1. Kontraktor diijinkan untuk men-sub-kan bagian kontrak (bukan seluruh kontrak), dan sub
kontraktor harus mendapatkan persetujuan direksi.
11.2. Kontaktor bertanggung jawab penuh atas bagian pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK
KETIGA (sub kontraktor), dan juga bertanggung jawab atas segala tindakan dan kelalaian dari
sub kontraktor.
11.3. Bila mana kontraktor men-sub kan pekerjaan kepada PIHAK KETIGA, maka pemberi tugas
mempunyai hak untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk mengamankan
pekerjaan dan tugas kontraktor. Tindakan ini dapat dalam bentuk memberikan pembayaran
langsung kepada Sub kontraktor jika dipandang perlu.

B. SYARAT - SYARAT TEKNIS PEKERJAAN UMUM DAN PERSIAPAN


1.1. URAIAN UMUM
1.1.1. Rencana Persiapan Penanganan Pekerjaan
Pekerjaan persiapan ini terdiri dari :
a) Rencana Struktur Organisasi Lapangan
b) Papan Nama Proyek
c) Pengukuran dan Pasang Bouwplank
d) Pembersihan Lokasi
e) Pembuatan Pagar Seng Pengaman proyek
f) Pembuatan Direksi Keet, Gudang Material dan Bedeng Pekerja

a. Rencana Struktur Organisasi Lapangan


Sesuai dengan dokumen penawaran bahwa untuk proyek ini diperlukan Site Manager

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 7
sebagai pemimpin proyek di lapangan yang dibantu oleh Staff lainnya. Berikut
personil yang direncanakan adalah sbb :
1) Site Manager : 1 Orang
2) Pelaksana Lapangan Bangunan Gedung Ahli Arsitektur : 1 Orang
3) Drafter Sipil / Arsitektur : 1 Orang
4) Tenaga Administrasi : 1 Orang
5) Tenaga Logistik : 1 Orang
Secara keseluruhan projek ini akan dipimpin dan ditanggungjawabi oleh seorang
Site Manager yang bertanggungjawab dari awal hingga selesainya pekerjaan, Site
Manager akan mengorganisir pelaksana di lapangan demikian juga sumberdaya lainya
yang terkait dengan project.
b. Papan Nama Proyek
Papan Nama Proyek akan dibuat dan dipasang pada awal pelaksanaan kegiatan.
Papan Nama Proyek ini dibuat dari triplek t. 6 mm dengan ukuran 100 x 120 cm,
ditopang kayu kaso (5/7) kelas 2 (borneo) dengan tinggi 250 cm dari permukaan tanah
dan dicat dasar warna yang sesuai dan huruf cetak berwarna hitam yang berisi informasi
mengenai cakupan kegiatan yang akan dilaksanakan, antara lain :
• Nama Kegiatan
• Pekerjaan yang harus dilaksanakan
• Biaya Pekerjaan / Nilai Kontrak
• Sumber dana dan jangka waktu
• Nama Penyedia Jasa
c. Pembuatan Direksi Keet, Gudang Material Dan Bedeng Pekerja
Direksi Keet merupakan sarana pokok dalam suatu paket pekerjaan konstruksi, karena
direksi keet merupakan prasarana koordinasi antara Owner, Pengawas, Perencana,
Kontraktor (lihat gambar). Luas yang diperlukan untuk direksi keet ini disesuaikan
dengan lokasi. Direksi keet ini akan dis elesaikan dalam waktu 5-7 hari yakni dalam kurun
waktu dilaksanakannya persiapan lahan. Gudang Material untuk menunjang kelancaran
dan keamanan pekerjaan penyediaan gudang material sangat diperlukan. Gudang
yang akan kami buat adalah untuk kebutuhan semen dan bahan-bahan lainnya
antara lain alat- alat/accessories plumbing dan electrical serta peralatan mesin-mesin
misalnya peralatan pengukuran, bor listrik dan lain-lain. Bedeng pekerja merupakan
sarana bagi para pekerja untuk beristirahat dan untuk sarana is tirahat pekerja apabila
jam kerja telah usai. Pembuatan bangunan ini kami kerjakan bersama -sama
dengan pembuatan direksi keet dengan waktu pelaksanaan 7 hari.
1.1.2. Penjelasan tentang pekerjaan meliputi :
Pekerjaan : Pekerjaan Pembangunan Kawasan PKL Kridanggo (Tahap 2)
pada Dinas Perdagangan Kota Salatiga
Lokasi : Salatiga
Tahun Anggaran : 2019
1.1.3. Pekerjaan yang akan dilaksanakan dan akan dilelangkan sesuai dengan :
a) Gambar bestek, konstruksi dan detail terlampir yang telah disetujui
b) Uraian dan syarat-syarat teknis pelaksanaan pekerjaan (RKS)
c) Berita acara penjelasan pekerjaan (Aanwijzing)
d) Item pekerjaan dalam BQ
e) Petunjuk dari Tim Teknis/Pengawas Lapangan.
f) Berita Acara Penunjukan.
g) Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tentang penunjukan Penyedia
jasa.
h) Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
i) Surat Penawaran dan lampiran-lampirannya.

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 8
j) Jadual Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui Tim Teknis.
1.1.4. Pekerjaan yang akan dilaksanakan, meliputi :
PEKERJAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PKL KRIDANGGO (TAHAP 2) PADA DINAS
PERDAGANGAN KOTA SALATIGA. Pekerjaan Struktur 1 (satu) lantai, adapun pekerjaan
tersebut meliputi :
1. Pekerjaan Struktur
 Pekerjaan Struktur Kolom
 Pekerjaan Struktur Balok Lantai
 Pekerjaan Rangka Baja Konvensional dan Penutup Atap
 Lisplank GRC
 Pekerjaan Beton Praktis
2. Pekerjaan Atap
3. Pekerjaan Finishing Lantai
 Pekerjaan Pasangan Batu Bata
 Pekerjaan Pasangan Rooster
 Pekerjaan Plesteran
 Pekerjaan Acian
 Pekerjaan Lantai Keramik
 Pengecatan
4. Pekerjaaan MEP (Mekanikal Elektrikal dan Plumbing)
1.1.5. Apabila ternyata ada perbedaan antara kontrak dan bestek, bestek dan gambar
detail, Pemborong harus segera lapor kepada Tim Teknis dan Pengawas Lapangan.
1.1.6. Kontraktor/ pemborong harus menghitung sendiri volume setiap pekerjaan yang ada
sesuai dengan gambar rencana dan RKS ini.
1.1.7. Lokasi pekerjaan harus ditutup dengan pagar pengaman (seng) supaya tidak
mengganggu lingkungan Proyek dan untuk keamanan baik pekerjaan maupun bahan
material.
1.1.8. Pekerjaan harus segera diselesaikan dengan baik, dengan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
a. Halaman harus bersih dari sisa-sisa kotoran atau puing-puing pada waktu
diserahkan.
b. Pekerjaan harus segera diserah terimakan dengan kondisi memuaskan dengan
disaksikan oleh Panitia/Pejabat dan Pengawas Lapangan.
1.1.9. Dalam melaksanakan Pekerjaan, kecuali bila ada ketentuan lain dalam Rencana Kerja
dan Syarat-syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan dibawah ini
termasuk segala perubahan dan tambahannya:

a) PERPRES-16 TAHUN 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.


b) UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
c) Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrasi Teknik dari Dewan
Teknik Pembangunan Indonesia (DTPI).
d) Peraturan Beton Bertulang Indonesia 19 - '89 dan atau Pedoman Beton Indonesia
1989 (PBI 1989).
e) Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.
f) Paku dan Kawat Paku ; SNI 03-0323-1989
g) Batu Alam untuk Bahan Bangunan : SNI 03-0394-1989
h) Agregat Beton : SNI 03-1750-1990
i) Pasir untuk adukan dan beton : SNI 03-0394-1989
j) Pedoman mendirikan bangunan : SNI 03-1728-1989
k) Peraturan Semen Portland Indonesia SNI no.: 08.
l) Peraturan umum tentang Instalasi Air Minum serta Instalasi Pembuangan dan
CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 9
Perusahaan Air Minum.
m) Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) 1979 dan PLN
setempat.
n) Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A : SK SNI S-04-1989-F
o) Kayu untuk bahan bangunan : SNI 03-2445-1991
p) Mutu kayu bangunan : SNI 03-3527-1994
q) Tata cara pengecatan bangunan : SNI 03-2407-1991
r) Tata cara pengecatan tembok dengan cat emulsion : SNI 03-2410-1991
s) Tata cara pengerjaan asbes semen untuk langit-langit rumah ; SNI 03-2839-1992
t) Peraturan batu merah sebagai bahan bangunan.
u) Peraturan muatan indonesia.

1.2. SARANA DAN PRASARANA PEKERJAAN


1.2.1. Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan di lapangan, Penyedia harus menyediakan
Tenaga Ahli dan Tenaga Terampil sesuai dengan posisi di struktur organisasi. Persyaratan
Tenaga Ahali dan Tenaga Terampil yang harus disediakan adalah sesuai yang
tercantum dalam BAB. IV Lembar Data Pemilihan (LDP) dokumen pengadaan ini atau
dalam dokumen ini.
1.2.2. Penyedia harus menyediakan peralatan dan alat-alat bantu yang dipersyaratkan
minimal sesuai yang tercantum dalam BAB. IV Lembar Data Pemilihan (LDP) dokumen
pengadaan ini dalam dokumen ini. Peralatan-peralatan yang digunakan harus selalu tersedia
dilapangan sesuai kebutuhan
1.2.3. Bahan-bahan bangunan harus tersedia di lapangan dengan jumlah yang cukup dengan
kualitas sesuai dengan spesifikasi teknis.

1.3. BAHAN-BAHAN
1.3.1. Semua bahan yang akan dipergunakan terlebih dahulu contohnya harus ditunjukkan
kepada Panitia/Pejabat dan Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuannya dan
pemborong harus memakai/menggunakan bahan sesuai contoh yang telah disetujui
Panitia/Pejabat dan Pengawas Lapangan.
1.3.2. Pemborong memberi jaminan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Konsultan
Pengawas bahwa semua bahan dan peralatan serta perlengkapan yang disediakan
menurut Kontrak ini seluruhnya adalah asli (original/genuine) dalam keadaan baru, baik
dan harus berkualitas baik, sesuai dengan Kontrak dan bebas dari cacat serta
Kekurangan- Kekurangan
1.3.3. Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standar ini dianggap tidak memenuhi
syarat. Oleh karena itu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau Konsultan Pengawas
berhak menginstruksikan kepada Pemborong untuk memberikan bukti yang cukup
mengenai jenis kualitas bahan dan material yang digunakan.
1.3.4. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) melalui Konsultan Pengawas bila dianggap perlu dapat
mengeluarkan instruksi tertulis kepada Pemborong untuk memeriksa kembali bagian
pekerjaan yang telah ditutup terlebih pada pekerjaan-pekerjaan yang belum mendapat ijin
tertulis dari Konsultan engawas untuk ditutup, atau mengadakan pengujian bahan-
bahan (baik yang sudah maupun yang belum terpasang) atau jenis Pekerjaan yang
sudah dilaksanakan. Biaya untuk membuka memeriksa dan menguji termasuk biaya
perbaikannya menjadi beban Pemborong, jika, hasil pemeriksaaan menunjukkan
adanya cacat penyimpangan ketidaksempurnaan atau Pekerjaan yang tidak sesuai
dengan ketentuan Kontrak.
1.3.5. Bahan yang diafkir oleh Panitia/Pejabat dan Pengawas Lapangan harus dikeluarkan
dari lokasi pekerjaan selambat-lambatnya 2x24 jam sejak diputuskan.
1.3.6. Apabila bahan yang diafkir oleh Panitia/Pejabat dan Pengawas Lapangan tetap

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 10
dipakai, maka Panitia/Pejabat dan Pengawas Lapangan berhak memerintahkan
Pemborong untuk membongkar tanpa alasan kerugian materi maupun pelaksanaan.
1.3.7. Bila terdapat perbedaan pendapat mengenai mutu bahan, maka Pemborong
berkewajiban memeriksakan bahan tersebut kelaboratorium Balai Penelitian Bahan
Bangunan dengan semua biaya menjadi tanggungan Pemborong, begitu pula waktu
yang tersita dapat untuk alasan perpanjangan waktu pelaksanaan.
1.3.8. Ukuran/dimensi yang dimaksud dalam gambar untuk bahan adalah bersih (ukuran jadi)

1.4. SITUASI
1.4.1. Pemborong telah dianggap mengetahui keadaan lokasi kegiatan/proyek lengkap
dengan kondisi tanahnya.
1.4.2. Lokasi untuk bangunan ini akan diserahkan oleh Pemberi Tugas kepada Pemborong
dalam keadaan bebas dari gugatan Pihak Ketiga.
1.4.3. Pemborong bertanggung jawab atas keamanan seluruh Pekerjaan termasuk bahan-
bahan bangunan dan perlengkapan, instalasi di tempat Pekerjaan. Bagian dari
pekerjaan ini yang sudah terpasang harus dilindungi terhadap kerusakan, hilang,
kotor, dan sebagainya sampai Kontrak selesai dan diterima oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) .
1.4.4. Pemborong bertanggung jawab untuk melindungi seluruh bangunan yang sudah ada
beserta peralatan, perlengkapan dan fasilitasnya dari segala gangguan dan kerusakan
yang disebabkan oleh pekerjaannya dengan menggunakan pagar pengaman.
1.4.5. Pemborong berkewajiban untuk segera memperbaiki segala kerusakan yang terjadi
dan perbaikan atas kerusakan tersebut pemborong tidak dapat menuntut biaya
tambahan.
1.4.6. Pemborong dalam menjaga kondisi dan situasi bangunan agar tetap aman dan tertib
utamanya keluar masuknya kendaraan proyek harus menempatkan tenaga keamanan /
satpam.

1.5. PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOUPLANK


1.5.1. Pengukuran Tapak Kembali
a. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi
pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian
tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah diterapkan
kebenarannya.
b. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan yang
sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Perencana untuk dimintakan
keputusannya.
c. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
waterpass/theodolite yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
d. Kontraktor harus menyediakan Theodolith/waterpass beserta petugas yang
melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Perencana selama pelaksanaan proyek.
e. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas Segitiga Phytagoras
hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Perencana.
f. Segala pekerjaan pengukuran dan persiapan termasuk tanggungan kontraktor.
1.5.2. Pengukuran dan Titik Peil (0,00) Bangunan
Pemborong harus mengadakan pengukuran yang tepat berkenaan dengan letak/kedudukan
bangunan terhadap titik patok/pedoman yang telah ditentukan, siku bangunan maupun
datar (waterpass) dan tegak lurus bangunan harus ditentukan dengan memakai alat
waterpass instrument/theodolith. Hal tersebut dilaksanakan untuk mendapatkan lantai,
plafond dan sebagainya dengan hasil yang baik dan siku.Untuk mendapatkan titik peil harap
disesuaikan dengan notasi-notasi yang tercantum pada gambar rencana (Lay Out). Dan

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 11
bila terjadi penyimpangan atau tidak sesuainya antara kondisi lapangan dan gambar
Lay out, Pemborong harus melapor pada Pengawas/Perencana
1.5.3. Pemasangan Bouplank
a. Pemborong bertanggung jawab atas ketepatan serta kebenaran persiapan
bouplank/pengukuran pekerjaan sesuai dengan referensi ketinggian yang diberikan
Konsultan Pengawas secara tertulis, serta bertanggung jawab atas ketinggian, posisi,
dimensi, serta kelurusan seluruh bagian pekerjaan serta pengadaan peralatan,
tenaga kerja yag diperlukan.
b. Bilamana suatu waktu dalam proses pembangunan ternyata ada kesalahan dalam
hal tersebut diatas, maka hal tersebut merupakan tanggung jawab Pemborong
serta wajib memperbaiki kesalahan tersebut dan akibat-akibatnya, kecuali bila
kesalahan tersebut disebabkan referensi tertulis dari Panitia/Pejabat.
c. Pengecekan pengukuran atau lainnya oleh Konsultan Pengawas atau wakilnya tidak
menyebabkan tanggung jawab Pemborong menjadi berkurang.
d. Bahan dan pelaksanaan
 Tiang bouplank menggunakan kayu ukuran 5/7 dipasang setiap jarak 2 m’,
sedangkan papan bouplank ukuran 2/20 diketam halus dan lurus bagian atasnya
dan dipasang datar (waterpass).
 Pemasangan bouplank harus sekeliling bangunan dengan jarak 2 m’ dari As
tepi bangunan dengan patok-patok yang kuat, bouplank tidak boleh
dilepas/dibongkar dan harus tetap berdiri tegak pada tempatnya sehingga dapat
dimanfaatkan hingga pekerjaan mencapai tahapan trasram tembok bawah.
1.6. PENYEDIAAN AIR DAN DAYA LISTRIK UNTUK BEKERJA
1.6.1. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sambungan dari PDAM
atau disuplai dari luar.
1.6.2. Air harus bersih, bebas dari debu, lumpur, minyak dan bahanbahan kimia lainnya
yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan
Panitia/Pejabat dan Pengawas lapangan.
1.6.3. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan sementara
PLN setempat selama masa pembangunan, dengan daya sekurang-kurangnya
(minimum) 1.300 KVA.
1.6.4. Penggunaan diesel untuk pengbangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk
penggunaan sementara atas persetujuan Panitia/Pejabat. Daya listrik juga disediakan
untuk suplai Kantor Panitia/Pejabat lapangan/Direksi Keet Segala biaya atas
pemakaian daya dan air diatas adalah beban kontraktor

1.7. PEKERJAAN TANAH


1.7.1. LINGKUP PEKERJAAN.
Yang dimaksud dengan pekerjaan tanah disini adalah semua kegiatan yang berkaitan
dengan pematangan tanah, pengolahan tanah yang ada kaitannya dengan struktur
bangunan antara lain
1.7.2. SITUASI
a. Pemborong telah dianggap mengetahui keadaan lokasi kegiatan/proyek lengkap
dengan kondisi tanahnya.
b. Lokasi untuk bangunan ini akan diserahkan oleh Pemberi Tugas kepada
Pemborong dalam keadaan bebas dari gugatan Pihak Ketiga.
c. Pemborong bertanggung jawab atas keamanan seluruh Pekerjaan termasuk bahan-
bahan bangunan dan perlengkapan, instalasi di tempat Pekerjaan. Bagian dari
pekerjaan ini yang sudah terpasang harus dilindungi terhadap kerusakan, hilang,
kotor, dan sebagainya sampai Kontrak selesai dan diterima oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) .

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 12
d. Pemborong bertanggung jawab untuk melindungi seluruh bangunan yang sudah ada
beserta peralatan, perlengkapan dan fasilitasnya dari segala gangguan dan
kerusakan yang disebabkan oleh pekerjaannya dengan menggunakan pagar
pengaman.
e. Pemborong berkewajiban untuk segera memperbaiki segala kerusakan yang terjadi
dan perbaikan atas kerusakan tersebut pemborong tidak dapat menuntut biaya
tambahan.
f. Pemborong dalam menjaga kondisi dan situasi bangunan agar tetap aman dan tertib
utamanya keluar masuknya kendaraan proyek harus menempatkan tenaga keamanan/
satpam.
1.7.3. PEKERJAAN TANAH
1.7.3.1. Lingkup Pekerjaan.
Yang dimaksud dengan pekerjaan tanah disini adalah semua kegiatan yang
berkaitan dengan pematangan tanah, pengolahan tanah yang ada kaitannya
dengan struktur bangunan antara lain pembersihan tanah, galian tanah,
urugan tanah/perataan ataupun pembuangan tanah. Termasuk dalam
pekerjaan ini adalah mulai dengan mobilisasi alat, pengadaan tenaga,
konstruksi penyangga
hingga pemompaan air tanah penggalian (dewaterring).
1.7.3.2. Persiapan Pekerjaan Tanah
a. Bagian ini meliputi pematangan tanah dengan Metode Manual Alat
sederhana, pembersihan/perataan lapangan, pengecekan keadaan kontur,
pengukuran didaerah-daerah dimana pekerjaan pembangunan akan
dilaksanakan, seperti yang ditunjukkan pada gambargambar dan sesuai
dengan yang ditunjukkan oleh Pengawas.
b. Pemborong bertanggung jawab untuk :
 Penelitian yang menyeluruh atas gambar-gambar dan persyaratan-
persyaratan kontrak ini dan kontrak lain yang sehubungan dengan
proyek ini, serta semua addendumnya.
 Penelitian atas semua kondisi pekerjaan, memeriksa kondisi lapangan, serta
semua fasilitas yang ada.
 Melakukan semua pengukuran lapangan sehubungan dengan pekerjaan
ini dan mendapatkan ketentuan atas seluruh lingkup proyek seperti
yang disyaratkan pada gambar-gambar dan persyaratan - persyaratan
sebagaimana yang disetujui oleh Pengawas.
c. Pemborong bertanggung jawab penuh untuk kesimpulan yang ditariknya
dari informasi yang disampaikan kepadanya dan dari pemeriksaan informasi
tentang pekerjaan tanah yang diperolehnya. Pemborong diperbolehkan
atas biaya sendiri melakukan sendiri pemeriksaan tambahan bilamana
dianggapnya perlu untuk menentukan lebih lanjut kondisi dari lapangan
guna pembangunan yang dipersyaratkan disini.
d. Sebelum memulai sesuatu pekerjaan galian/urugan, Pemborong harus
yakin bahwa semua permukaan tanah yang ada maupun garis-garis
transisi yang tertera dalam gambar rencana adalah benar.
e. Jika Pemborong tidak merasa puas dengan ketelitian permukaan tanah,
Pemborong harus memberitahukan secara tertulis kepada Pemberi Tugas,
jika tidak maka tuntutan mengenai ketidak samaan permukaan tanah
tidak akan dipertimbangkan.
1.7.3.3. Pekerjaan Galian Tanah
a. Galian tanah, baik kedalamannya ataupun lebarnya dilaksanakan sesuai
dengan penampang galian yang terlukis pada gambar rencana, pekerjaan

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 13
lanjutan (tahapan pekerjaan pondasi, atau konstruksi lain diatasnya) dapat
dilaksanakan bila galian tersebut sudah mendapat persetujuan dari Pengawas.
b. Pemborong harus menjaga sedemikian rupa agar lubanglubang galian
tersebut tidak digenangi air yang berasal dari hujan, parit, banjir, mata
air atau lain-lain sebab dengan jalan memompa, menimba, menyalurkan
keparit-parit dan biaya untuk pekerjaan tersebut harus dianggap telah
termasuk dalam harga kontrak.
c. Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian
masih terdapat akar-akar tanaman atau bagianbagian gembur, maka ini
harus digali keluar sedang lubanglubang tadi diisi kembali dengan pasir,
disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang
waterpass.
d. Terhadap kemungkinan adanya air didasar galian, baik pada waktu
penggalian maupun pada waktu pekerjaan pondasi harus disediakan
pompa air atau pompa lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus
menerus, untuk menghindari tergenangnya air pada dasar galian.
e. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah
mencapai jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halaman
pekerjaan pada setiap saat yang dianggap perlu dan atas penunjuk
Pengawas.
f. Bagian-bagian yang akan diurug kembali harus diurug dengan tanah dan
memenuhi syarat-syarat sebagai tanah urug. Pelaksanaannya secara
berlapis-lapis dengan penimbrisan lubang-lubang galian yang terletak
didalam garis bangunan harus diisi kembali dengan pasir urugan yang
diratakan dan diairi serta dipadatkan sampai mencapai 95% kepadatan
maksimum.
g. Tanah hasil galian yang memenuhi persyaratan atas persetujuan
Panitia/Pejabat/ Pengawas dapat dipergunakan sebagai bahan urugan,
sedangkan kelebihan tanah hasil galian tersebut harus dikeluarkan/dibuang
keluar lokasi yang telah disetujui oleh Pihak Panitia/Pejabat/Pengawas.
Kontraktor bertanggung jawab untuk mendapatkan lokasi pembuangan
termasuk biaya-biaya lain yang diperlukan.

1.8. DIREKSI KEET, GUDANG DAN BARAK KERJA


1.8.1. Direksi Keet
Pemborong sesuai dengan petunjuk Panitia/Pejabat Lapangan harus menyediakan
ruangan/tempat sementara untuk Direksi Lapangan yang memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
 lantai rabat beton/paving block
 rangka kayu Kalimantan
 dinding papan/tripleks
 atap dari asbes
 dilengkapi jendela-jendela dan pintu sesuai dengan permintaan Panitia/Pejabat
 ruangan dilengkapi dengan meja multiplek ukuran 1,2 x 2 m, 4 kursi duduk, satu set
komputer dan printer, 1 buah mesin ketik dan satu almari yang dapat dikunci (filling
kabinet).
 satu set kelengkapan PPPK (P3K)
Selain itu Pemborong harus memelihara kebersihan bangunan Direksi Keet serta alat-
alat inventarisnya. Menyediakan air minum yang bersih dan dimasak (teh/kopi) untuk staf
Panitia/Pejabat/tamu-tamunya. Bangunan sementara serta inventarisnya tetap milik
Pemborong dan harus dibongkar dan bahan-bahannya diangkut dari tempat pekerjaan

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 14
apabila Panitia/Pejabat menghendaki.
1.8.2. Gudang dan Barak Kerja
a. Pemborong harus mengusahakan agar bahan-bahan yang tersimpan dalam gudang
dan dalam halaman kerja terjaga dari gangguan iklim dan pencuri.
b. Bila dipandang perlu oleh Panitia/Pejabat, Pemborong harus membangun barak
kerja untuk pekerjanya, sehingga terhindar dari panas matahari, hujan dan angin.
c. Barak kerja dan gudang harus didirikan atas petunjuk Panitia/Pejabat.
d. Pemborong harus mengganti kayu-kayu perancah yang lapuk dengan kayu-kayu
yang baru.
e. Pemborong harus menyediakan ruangan yang dapat dikunci untuk menyimpan alat-
alat dan bahan-bahan bagi pekerjanya.

C. SYARAT - SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTURAL


C.1. PEKERJAAN STRUKTUR BETON
2.1. PEKERJAAN KOLOM
Pembuatan kolom struktur dengan mutu beton K-250 (setara dengan f’c± = 19,3 MPa (K
250), slump (12 2) cm, w/c = 0,58), untuk dimensi dan detail penulangannya bisa dilihat
pada gambar rencana.
2.2. PEKERJAAN BALOK
Pembuatan Balok Beton struktur dengan mutu K - 2 5 0 ( s e t a r a d e n g a n f ’ c ± =
1 9 , 3 M P a ( K 2 5 0 ) , s l u m p ( 1 2 2 ) c m , w / c = 0 , 5 8 ) , untuk dimensi dan detail
penulangannya bisa dilihat pada gambar rencana.
2.3. PEKERJAAN BETON UPPER STRUCTURE
Pembuatan Kolom Praktis, Balok praktis, Ram dengan mutu beton K-175 (SITE MIX), untuk
ketebalan dan detail penulangannya bisa dilihat pada gambar rencana
2.4. PERATURAN-PERATURAN
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar
pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut :
 Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SK SNI T-15-1991-03).
 Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1983 dan penggantinya
tahun 2002.
 Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur Tembok
Bertulang untuk Gedung 1983.
 Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)-NI-3.
 Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 (NI-8).
 Mutu dan Cara Uji Semen Portland (SII 0013-81).
 Mutu dan Cara Uji Agregat Beton (SII 0052-80).
 Baja Tulangan Beton (SII 0136-84).
 Peraturan Bangunan Nasional 1978.
 Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
 Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Rumah dan Gedung (SKBI-2.3.53.1987 UDC:699.81:624.04).
2.5. KEAHLIAN DAN PERTUKANGAN
 Pemborong harus bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan beton sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang disyaratkan, termasuk kekuatan, toleransi dan penyelesaian.
 Khusus untuk pekerjaan beton bertulang yang terletak langsung diatas tanah, harus
dibuatkan lantai kerja dari beton tak bertulang dengan beton mutu B0 setebal minimum 5
cm atau seperti tercantum pada gambar pelaksanaan.
 Semua pekerjaan harus dilaksanakan oleh ahli-ahli atau tukang-tukang yang
berpengalaman dan mengerti benar akan pekerjaannya.
 Semua pekerjaan yang dihasilkan harus mempunyai mutu yang sesuai dengan gambar dan
CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 15
spesifikasi struktur.
 Apabila Direksi/ Pengawas Ahli memandang perlu, untuk melaksanakan pekerjaan-
pekerjaan yang sulit dan atau khusus Pemborong harus meminta nasihat dari tenaga ahli
yang ditunjuk Direksi/ Pengawas Ahli atas beban Pemborong.
2.6. PERSYARATAN BAHAN
2.7.1 SEMEN
Semua semen yang digunakan adalah semen portland lokal yang memenuhi syarat-
syarat dari:
o Peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal ini butir 2.
o Mempunyai sertifikat uji (test sertificate) dari laboratorium yang disetujui
secara tertulis dari Direksi / Pengawas Ahli.
o Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama
(tidak diperkenankan menggunakan bermacam-macam jenis/ merk semen untuk
suatu konstruksi/struktur yang sama), dalam keadaan baru dan asli, dikirim dalam
kantong- kantong semen yang masih disegel dan tidak pecah.
o Saat pengangkutan semen harus terlindung dari hujan. Semen harus diterima
dalam sak (kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat, dan harus
disimpan digudang yang cukup ventilasinya dan diletakkan pada tempat yang
ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Sak-sak semen tersebut tidak
boleh ditumpuk sampai tingginya melampaui 2 m atau maximum 10 sak.
Setiap pengiriman baru harus ditandai dan dipisahkan, dengan maksud agar
pemakaian semen dilakukan menurut urutan pengirimannya.
o Untuk semen yang diragukan mutunya dan terdapat kerusakan akibat
salah penyimpanan, dianggap sudah rusak, sudah mulai membantu, dapat ditolak
penggunaannya tanpa melalui test lagi. Bahan yang telah ditolak harus segera
dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2x24 jam atas biaya
Pemborong.
2.7.2 AGGREGAT (AGGREGATES)
Semua pemakaian batu pecah (agregat kasar) dan pasir beton, harus memenuhi
syarat- syarat:
o Peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal ini butir 2.
o Bebas dari tanah/tanah liat (tidak bercampur dengan tanah/tanah liat atau
kotoran- kotoran lainnya).
o Kerikil dan batu pecah (agregat kasar) yang mempunyai ukuran lebih besar dari
38 mm, untuk penggunaanya harus mendapat persetujuan tertulis Direksi/
Pengawas Ahli. Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan
harus dapat menghasilkan mutu beton yang diisyaratkan, padat dan mempunyai
daya kerja yang baik dengan semen dan air, dalam proporsi campuran yang akan
dipakai.
o Direksi/ Pengawas Ahli harus meminta kepada Pemborong untuk mengadakan
test kwalitas dari agregat-agregat tersebut dari tempat penimbunan yang ditunjuk
oleh Direksi/ Pengawas Ahli, setiap saat di laboratorium yang disetujui Direksi/
Pengawas Ahli atas biaya Pemborong.
o Apabila ada perubahan sumber dari mana agregat tersebut disupply,
maka Pemborong diwajibkan untuk memberitahukan secara tertulis kepada
Direksi/ Pengawas Ahli.
o Agregat harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras permukaannya dan
dicegah supaya tidak terjadi percampuran dengan tanah dan terkotori.
2.7.3 AIR
Air yang digunakan untuk semua pekerjaan dilapangan adalah air bersih, tidak

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 16
berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam alkali), tulangan, minyak
atau lemak dan memenuhi syarat-syarat Peraturan Beton Indonesia serta uji terlebih
dahulu oleh Laboraturium yang disetujui secara tertulis oleh Direksi/ Pengawas Ahli.
Air yang mengandung garam (air laut) sama sekali tidak diperkenankan untuk dipakai.
2.7.4 BESI BETON (STEEL BAR)
Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat:
o Peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal ini butir 2.
o Baru, bebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak/ karat dan tidak cacat (retak-
retak, mengelupas, luka dan sebagainya).
o Dari jenis baja dengan mutu sesuai yang tercantum dalam gambar dan
bahan tersebut dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-ketentuan Peraturan
Beton Indonesia.
o Mempunyai penampang yang sama rata.
o Kecuali bila ditentukan lain di dalam gambar maka mutu besi beton yang
digunakan ≤ ø12mm : BJTP U-24 ( Tulangan Polos ), > ø12mm : BJTD U-39
(Tulangan Ulir).
o Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-ketentuan diatas,
harus mendapat persetujuan tertulis Perencana Struktur. Besi beton harus disupply
dari satu sumber (manufacture) dan tidak dibenarkan untuk mencampur adukan
bermacam- macam sumber besi beton tersebut untuk pekerjaan konstruksi.
o Sebelum mengadakan pemesanan Pemborong harus mengadakan pengujian mutu
besi beton yang akan dipakai, sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari Direksi/
Pengawas Ahli.
o Barang percobaan diambil dibawah kesaksian Direksi/ Pengawas Ahli, berjumlah
min.3 (tiga) batang untuk tiap-tiap jenis percobaan, yang diameternya sama dan
panjangnya ± 100 cm. Percobaan mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat
bilamana dipandang perlu oleh Direksi/ Pengawas Ahli.
o Contoh besi beton yang diambil untuk pengujian tanpa kesaksian Direksi/
Pengawas Ahli tidak diperkenankan sama sekali dan hasil test yang bersangkutan
tidak sah.
o Semua biaya-biaya percobaan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Pemborong.
o Penggunaan besi beton yang sudah jadi seperti steel wiremesh atau yang
semacam itu, harus mendapat persertujuan tertulis Perencana Struktur.
o Besi beton harus dilengkapi dengan label yang memuat nomor pengecoran dan
tanggal pembuatan, dilampiri juga dengan sertifikat pabrik yang sesuai untuk besi
tersebut.
o Besi beton yang tidak memenuhi syarat-syarat karena kwalitasnya tidak sesuai
dengan spesifikasi struktur harus segera dikeluarkan dengan site setelah menerima
instruksi tertulis dari Direksi/ Pengawas Ahli, dalam waktu 2 x 24 jam atas biaya
Pemborong.
o Untuk menjamin mutu besi beton, Direksi / Pengawas Ahli mempunyai wewenang
untuk juga meminta Pemborong melakukan pengujian tambahan untuk setiap
pengiriman 5 ton dengan jumlah 3 (tiga) buah contoh untuk masing-masing
diameter atas biaya Pemborong atau setiap saat apabila Direksi/ Pengawas Ahli
mempunyai keraguan terhadap mutu besi beton yang dikirim.
2.7.5 KUALITAS BETON
Kecuali bila ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton adalah :
o Beton Ready Mix mutu beton K-250 (setara dengan f’c± = 19,3 MPa (K 250),
slump (12 2) cm, w/c = 0,58) (untuk pekerjaan semua struktur beton bertulang).
o Mutu beton K-175 hanya digunakan untuk kolom-kolom praktis, ring balok pada
CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 17
pasangan bata, bagian-bagian lain yang tidak memikul beban dan bagian-bagian
yang dicantumkan dalam gambar.
o Evaluasi penentuan karakteristik ini digunakan ketentuan-ketentuan yang terdapat
dalam Peraturan Beton Indonesia.
o Pemborong harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat kualitas
beton ini dengan memperhatikan data-data pengalaman pelaksanaan di lain
tempat dan dengan mengadakan trial-mix di laboraturium.
o Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji berupa silinder beton atau
kubus beton, menurut ketentuan - ketentuan yang disebut dalam Peraturan Beton
Indonesia mengingat bahwa W/C faktor yang sesuai disini adalah sekitar 0.52 -
0.55 maka pemasukan adukan kedalam cetakan benda uji dilakukan menurut
Peraturan Beton Indonesia tanpa menggunakan penggetar.
o Pada masa-masa pembetonan pendahuluan harus dibuat minimum 1 benda uji per
1,5 m3 beton hingga dengan cepat dapat diperoleh 20 benda uji yang pertama.
Pengambilan benda uji harus dengan periode antara yang disesuaikan dengan
kecepatan pembetonan.
o Pemborong harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang
dibuat dengan disahkan oleh Direksi / Pengawas Ahli dan laporan tersebut harus
dilengkapi dengan perhitungan tekanan beton karakteristiknya. Laporan tertulis
tersebut harus disertai sertifikat dari laboraturium.
o Setiap akan diadakan pengecoran atau setiap 5 m3, harus dilakukan pengujian
slump (slump test), dengan syarat minimum 8 cm dan maksimum 12 cm. Cara
pengujian sebagai berikut:
o Contoh beton diambil tepat sebelum dituangkan kedalam cetakan beton
(bekisting). Cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan diatas kayu yang rata
atau plat beton. Cetakan diisi sampai kurang lebih sepertiganya. Kemudian adukan
tersebut ditusuk- tusuk 25 kali dengan besi diameter 16 mm panjang 30 cm
dengan ujung yang bulat (seperti peluru).
o Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan berikutnya. Setiap
lapisan ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus masuk dalam satu
lapisan yang dibawahnya. Setelah atasnya diratakan, segera cetakan diangkat
perlahan-lahan dan diukur penurunannya.
o Slump Test dilakukan dibawah pengawasan Direksi / Pengawas Ahli dan dicatat
secara tertulis.
2.7. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
2.8.1 UMUM
Pada dasarnya pelaksanaan Pekerjaan Beton Bertulang harus dilakukan dengan
peraturan - peraturan yang disebutkan pada butir 03 pasal ini.
2.8.2 SYARAT KHUSUS UNTUK BETON READY MIX
o Pada prinsipnya semua persyaratan-persyaratan untuk yang dibuat dilapangan
berlaku juga untuk Beton Ready Mix atau Site Mix dengan Standart Desain Job
Mix sesuai mutu beton yang dipersyaratkan, baik mengenai persyaratan Material
Semen, Aggregat, air ataupun Admixture, Testing Beton, Slump dan sebagainya.
o Disyaratkan agar pemesanan Beton Ready Mix dilakukan pada supplier Beton
Ready Mix yang sudah terkenal mengenai stabilitas mutunya, kontinuitas
penyediaannya dan mempunyai/ mengambil material-material dari tempat
tertentu yang tetap dan bermutu baik.
o Selain mutu beton maka harus diperhatikan betul-betul tentang kontinuitas
pengadaan agar tidak terjadi hambatan dalam waktu pelaksanaan.
o Direksi / Pengawas Ahli akan menolak setiap Beton Ready Mix yang sudah
mengeras dan menggumpal untuk tidak digunakan dalam pengecoran. Usaha-
CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 18
usaha yang menghaluskan/ menghancurkan Beton Ready Mix yang sudah
mengeras atau menggumpal sama sekali tidak diperbolehkan.
o Penambahan air dan material lainnya kedalam Beton Ready Mix yang sudah
berbentuk adukan sama sekali tidak diperkenankan, karena akan merusak
komposisi yang ada dan bisa menurunkan mutu beton yang direncanakan.
o Untuk mencegah terjadi pengerasan/ penggumpalan beton sebelum dicorkan,
maka Pemborong harus merencanakan secermat mungkin mengenai kapan Beton
Ready Mix harus tiba di Lapangan dan berapa jumlah volume yang dibutuhkan,
termasuk didalamnya dengan memperhitungkan kemungkinan macetnya
transportasi dari/ ke Lapangan.
o Pemborong harus meminta jaminan tertulis kepada Supplier Beton Ready Mix
jaminan tentang mutu beton, stabilitas mutu dan kontinuitas pengadaan dan
jumlah/ volume beton yang digunakan.
o Walaupun demikian, untuk mengecek mutu beton yang dipakai maka baik
Pemborong maupun Supplier Beton Ready Mix masing-masing harus membuat
silinder atau kubus beton percobaan untuk di Test di Laboratorium yang ditunjuk/
disetujui secara tertulis oleh Direksi/ Pengawas Ahli dan jumlah silinder atau
kubus beton dibuat sesuai dengan Peraturan Beton Indonesia.
o Beton Ready Mix yang tidak memenuhi mutu yang disyaratkan, walaupun
disupply oleh Perusahaan Beton Ready Mix, tetap merupakan tanggung jawab
sepenuhnya dari Pemborong.
o Beton Ready Mix yang sudah melebihi waktu 3 (tiga) jam, yaitu terhitung
sejak dituangkannya air kecampuran beton kedalam truk ready mix di plant/
pabrik sampai selesainya beton ready mix tersebut dituangkan dicor, tidak dapat
digunakan atau dengan perkataan lain akan ditolak. Segala akibat biaya yang
ditimbulkannya menjadi beban dan resiko Pemborong.
2.8.3 ADUKAN BETON
Adukan Beton Yang Dibuat di tempat (Site Mixing). Adukan beton harus memenuhi
syarat- syarat:
o Semen diukur menurut berat.
o Agregat diukur menurut berat.
o Pasir diukur menurut berat.
o Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat pengaduk mesin (concrete
batching plant).
o Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin pengaduk.
o Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus dibersihkan lebih
dulu, sebelum adukan beton yang baru dimulai.
2.8.4 TEST KUBUS BETON (PENGUJIAN MUTU BETON)
o Direksi/ Pengawas Ahli berhak meminta setiap saat kepada Pemborong
untuk membuat benda uji silinder atau kubus dari adukan beton yang dibuat,
dengan jumlah sesuai dengan peraturan beton bertulang yang berlaku.
o Untuk benda uji berbentuk silinder, cetakan harus berbentuk silinder dengan
ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dan memenuhi syarat dalam Peraturan
Beton Indonesia. Untuk benda uji berbentuk kubus, cetakan harus berbentuk
bujur sangkar dalam segala arah dengan ukuran 15x15x15 cm dan
memenuhi syarat dalam Peraturan Beton Indonesia.
o Pengambilan adukan beton, percetakan benda uji kubus dan curingnya harus
dibawah pengawasan Direksi/ Pengawas Ahli.
o Prosedurnya harus memenuhi syarat-syarat dalam Peraturan Beton Indonesia.
2.8.5 PENGUJIAN
o Pada umumnya pengujian dilakukan sesuai dengan Peraturan Beton
CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 19
Indonesia, termasuk juga pengujian-pengujian susut (slump) dan pengujian
tekan (Crushing test).
o Jika beton tidak memenuhi syarat-syarat pengujian slump, maka kelompok
adukan yang tidak memenuhi syarat itu tidak boleh dipakai, dan Pemborong harus
menyingkirkannya dari tempat pekerjaan. Jika pengujian tekanan gagal maka
perbaikan-perbaikan atau langkah-langkah yang diambil harus dilakukan
dengan mengikuti prosedur-prosedur Peraturan Beton Indonesia atas biaya
Pemborong.
o Semua biaya untuk pembuatan dan percobaan benda uji kubus menjadi
tanggung jawab Pemborong.
o Benda uji kubus harus ditandai dengan suatu kode yang menunjukkan
tanggal pengecoran, bagian struktur yag bersangkutan dan lain-lain data yang
perlu dicatat.
o Semua benda uji kubus harus di Test diLaboraturium yang disetujui oleh
Direksi/ Pengawas Ahli.
o Laporan asli (bukan photo copy) hasil Percobaan harus diserahkan kepada
Direksi/ Pengawas Ahli segera sesudah selesai percobaan, dengan mencantumkan
besarnya kekuatan karakteristik, deviasi standard, campuran adukan dan berat
benda uji kubus tersebut. Percobaan/ test kubus beton dilakukan untuk umur-
umur beton 3,7 dan 14 hari dan juga untuk umur beton 28 hari.
o Apabila dalam pelaksanaan nanti ternyata bahwa mutu beton yang dibuat seperti
yang ditunjukkan oleh benda uji kubusnya gagal memenuhi syarat spesifikasi,
maka Direksi/ Pengawas Ahli berhak meminta Pemborong supaya
mengadakan percobaan- percobaan non destruktif atau bila perlu untuk
mengadakan percobaan loading (Loading Test) atas biaya Pemborong.
Percobaan-percobaan ini harus memenuhi syarat-syarat dalam Peraturan Beton
Indonesia.
o Apabila gagal, maka bagian pekerjaan tersebut harus dibongkar dan dibangun
baru sesuai dengan petunjuk Direksi/ Pengawas Ahli.
o Semua biaya-biaya untuk percobaan dan akibat-akibat gagalnya pekerjaan
tersebut menjadi tanggung jawab Pemborong.
2.8.6 PENGECORAN BETON
o Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian
struktural dari pekerjaan beton, Pemborong harus mengajukan permohonan izin
pengecoran tertulis kepada Direksi/ Pengawas Ahli minimum 3 (tiga) hari sebelum
tanggal/ hari pengecoran.
o Permohonan izin pengecoran tertulis tersebut hanya boleh diajukan apabila
bagian
o pekerjaan yang akan dicor tersebut sudah “siap” artinya Pemborong
sudah mempersiapkan bagian pekerjaan tersebut sebaik mungkin sehingga
sesuai dengan gambar dan spesifikasi.
o Atas pertimbangan khusus Direksi / Pengawas Ahli dan pada keadaan-keadaan
khusus misalnya untuk volume pekerjaan yang akan dicor relatif sedikit/ kecil dan
sederhana maka izin pengecoran dapat dikeluarkan lebih awal dari 3 (tiga) hari
tersebut.
o Izin pengecoran tertulis yang sudah dikeluarkan dapat menjadi batal apabila
terjadi salah satu keadaan sebagai berikut :
1. Izin pengecoran tertulis telah melewati 7 (tujuh) hari dari tanggal rencana
pengecoran yang disebutkan dalam izin tersebut.
2. Kondisi bagian pekerjaan yang akan dicor sudah tidak memenuhi syarat lagi

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 20
misalnya tulangan, pembersihan bekesting atau hal-hal lain yang tidak sesuai
gambar-gambar & spesifikasi.
o Jika tidak ada persetujuan tertulis dari Direksi/ Pengawas Ahli, maka Pemborong
akan diperintahkan untuk menyingkirkan/ membongkar beton yang sudah dicor
tanpa persetujuan tertulis dari Direksi/ Pengawas Ahli, atas biaya Pemborong
sendiri.
o Adukan beton harus secepatnya dibawa ketempat pengecoran dengan
menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak
memungkinkan adanya pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran
atau bahan lain dari luar. Penggunaan alat-alat pengangkut mesin harus mendapat
persetujuan tertulis dari Direksi/ Pengawas Ahli, sebelum alat-alat tersebut
didatangkan ketempat pekerjaan. Semua alat-alat pengangkut yang digunakan,
pada setiap waktu harus dibersihkan dari sisa-sisa adukan yang mengeras.
o Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum pemasangan besi beton
selesai diperiksa dan mendapat persetujuan tertulis dari Direksi/ Pengawas Ahli.
o Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih
dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan kayu,batu, tanah
dan lain- lain) dan dibasahi dengan air semen.
o Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dan tidak dibenarkan menuangkan
adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian lebih dari 1,5 m yang akan
menyebabkan pengendapan/ pemisahan agregat.
o Pengecoran harus dilakukan secara terus menerus (continue/ tanpa berhenti).
Adukan yang tidak dicor (ditinggalkan) dalam waktu lebih dari 15 menit setelah
keluar dari mesin adukan beton, dan juga adukan yang tumpah selama
pengangkutan, tidak diperkenankan untuk dipakai lagi.
2.8.7 PEMADATAN BETON
o Beton yang dipadatkan dengan menggunakan vibrator dengan ukuran yang sesuai
selama pengecoran berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak
merusak acuan maupun posisi/ rangkaian tulangan.
o Pekerjaan beton yang telah selesai harus bebas kropos (honey comb), yaitu
memperlihatkan permukaan yang halus bila cetakan dibuka.
o Pemborong harus menyiapkan vibrator-vibrator dalam jumlah yang cukup
untuk masing-masing ukuran yang diperlukan untuk menjamin pemadatan yang
baik.
o Pada umumnya dengan pemilihan bahan-bahan yang seksama, cara mencampur
dan mengaduk yang baik dan cara pengecoran yang cermat tidak diperlukan
penggunaan sesuatu admixture. Jika penggunaan admixture masih dianggap perlu,
Pemborong diminta terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari
Perencana Struktur dan Direksi/ Pengawas Ahli mengenai hal tersebut.
o Untuk itu Pemborong diharuskan memberitahukan nama perdagangan
admixture tersebut dengan keterangan mengenai tujuan, data-data bahan, nama
pabrik produksi jenis bahan mentah utamanya, cara-cara pemakaiannya resiko/
efek sampingan dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu.
o Siar Pelaksanaan dan Urutan / Pola Pelaksanaan
o Posisi dan pengaturan siar pelaksanaan harus sesuai dengan peraturan beton yang
berlaku dan mendapat persetujuan tertulis dari Direksi/ Pengawas Ahli.
o Umumnya posisi siar pelaksanaan terletak pada 1/3 bentang tengah dari
suatu konstruksi. Bentuk siar pelaksanaan harus vertikal dan untuk siar
pelaksanaan yang menahan gaya geser yang besar harus diberikan besi
tambahan/ dowel yang sesuai untuk menahan gaya geser tersebut.
o Sebelum pengecoran beton baru, permukaan dari beton lama supaya dibersihkan

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 21
dengan seksama dan dikasarkan. Kotoran-kotoran disingkirkan dengan air dan
menyikat sampai agregat kasar tampak. Setelah permukaan siar tersebut bersih,
“Calbond” harus dilapiskan merata seluruh permukaan.
o Untuk pengecoran dengan luasan dan atau volume besar maka untuk
menghindarkan meminimalkan retak-retak akibat susut, pengecoran harus
dilakukan dalam pentahapan dengan pola papan catur, urutan pekerjaan harus
diusulkan oleh Pemborong untuk mendapat persetujuan tertulis dari Direksi /
Pengawas Ahli.
2.8.8 CURING DAN PERLINDUNGAN ATAS BETON
o Beton harus dilindungi sejauh mungkin terhadap matahari selama
berlangsungnya proses pengerasan, pengeringan oleh angin, hujan atau aliran
air dan perusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya.
o Semua permukaan beton harus dijaga tetap basah terus menerus selama 14
hari. Khusus untuk kolom, maka curing beton dapat dilakukan dengan cara
menutupi dengan karung basah sedangkan untuk lantai selama 7 hari pertama
dengan cara menutupi dengan karung basah, mnyemprotkan air atau
menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut.
o Terutama pada pengecoran beton pada waktu cuaca panas, curing dan
perlindungan atas beton harus lebih diperhatikan. Pemborong bertanggung jawab
atas retaknya beton karena susut akibat kelalaian ini.
o Konstruksi beton secara natural harus diusahakan sekedap mungkin. Beton
yang keropos/ bocor harus diperbaiki. Prosedur perbaikan beton yang keropos
harus mendapat persetujuan Direksi/ Pengawas Ahli, dan pemborong tidak
dikenakan biaya tambahan untuk perbaikan tersebut.
2.8.9 PEMBENGKOKAN DAN PENYETELAN BESI BETON
o Pembengkokan besi harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti/ tepat pada
posisi pembengkokan sesuai gambar dan tidak menyimpang dari Peraturan Beton
Indonesia.
o Pembengkokan tersebut harus dilakukan oleh tenaga ahli, dengan menggunakan
alat- alat (Bar Bender) sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan cacat patah,
retak- retak, dan sebagainya. Semua pembengkokan tulangan harus
dilakukan dalam keadaan dingin, dan pemotongan harus dengan “Bar Cutter”,
tidak boleh dengan api.
o Sebelum penyetelan dan pemasangan besi beton dimulai, Pemborong
diwajibkan membuat gambar kerja (Shop Drawing) berupa penjabaran gambar
rencana Pembesian Struktur, rencana kerja pemotongan dan pembengkokan besi
beton (bending schedule) yang diserahkan kepada Direksi/ Pengawas Ahli untuk
mendapatkan persetujuan tertulis.
o Pemasangan dan penyetelan berdasarkan peil-peil, sesuai dengan gambar dan
harus sudah diperhitungkan mengenai toleransi penurunannya.
o Pemasangan selimut beton (beton decking) harus sesuai dengan gambar
detail standard penulangan.
o Sebelum besi beton dipasang, besi beton harus bebas dari kulit besi karat,
lemak, kotoran serta bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya lekat.
o Pemasangan rangkaian tulangan yaitu kait-kait, panjang penjangkaran, overlap,
letak sambungan dan lain-lain harus sesuai dengan gambar standar penulangan.
o Apabila ada Keraguan tentang rangkaian tulangan maka Pemborong
harus memberitahukan kepada Direksi/ Pengawas Ahli/ Perencana Struktur untuk
klarifikasi.
o Untuk hal itu sebelumnya Pemborong harus membuat gambar pemengkokan
baja tulangan (bending schedule), diajukan kepada Direksi/ Pengawas Ahli untuk
CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 22
mendapatkan persetujuan tertulis.
o Penyetelan besi beton harus dilakukan dengan teliti, terpasang pada kedudukan
yang teguh untuk menghindari pemindahan tempat. Pembesian harus ditunjang
dengan beton atau penunjang besi, spacers atau besi penggantung lainnya
sedemikian rupa sehingga rangkaian tulangan terpasang kokoh, kuat dan tidak
bergerak saat dilakukan pengecoran beton.
o Ikatan dari kawat harus dimasukkan dalam penampang beton, sehingga
tidak menonjol kepermukaan beton.
o Sengkang-sengkang harus diikat pada tulangan utama dan jaraknya harus
sesuai dengan gambar.
o Beton decking harus digunakan untuk menahan jarak yang tepat pada tulangan,
dan minimum mempunyai kekuatan beton yang sama dengan beton yang akan
dicor.
o Sebelum pengecoran semua penulangan harus betul-betul bersih dari semua
kotoran- kotoran.

2.8.10 PENGGANTIAN BESI


o Pemborong harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai
dengan apa yang tertera pada gambar.
o Dalam hal ini dimana berdasarkan pengalaman Pemborong atau pendapatnya
terdapat kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian yang
ada maka pemborong dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi
pembesian yang tertera dalam gambar. Usulan pengganti tersebut harus disetujui
oleh Direksi/ Pengawas Ahli.
o Jika Pemborong tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai dengan
yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran diameter besi
dengan diameter yang terdekat dengan catatan:
o Harus ada persetujuan tertulis dari Direksi/ Pengawas Ahli.
o Jumlah luas besi di tempat tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera
dalam gambar. Khusus untuk balok induk, jumlah luas penampang besi pada
tumpuan juga tidak boleh lebih besar jauh dari pembesian aslinya.
o Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian
ditempat tersebut atau didaerah overlapping yang dapat menyulitkan pembetonan
atau pencapaian penggetar/ vibrator.
o Tidak ada Pekerjaan Tambah dan tambahan waktu pelaksanaan.

2.8.11 PEMASANGAN ALAT-ALAT DIDALAM BETON


o Pemborong tidak dibenarkan untuk membobok, membuat lubang atau memotong
konstruksi beton yang sudah jadi tanpa sepengetahuan dan ijin tertulis dari Direksi
/ Pengawas Ahli.
o Ukuran dan pembuatan lubang, pemasangan alat-alat didalam beton, pemasangan
sparing dan sebagainya, harus sesuai gambar atau menurut petunjuk-
petunjuk Direksi/ Pengawas Ahli.
o Kolom Praktis dan Ring Balok untuk Dinding
o Setiap dinding yang bertemu dengan kolom harus diberikan penjangkaran dengan
jarak antara 60 cm, panjang jangkar minimum 60 cm di bagian dimana bagian yang
tertanam dalam bata dan kolom masing-masing 30 cm dan berdiameter 10 mm.
o Tiap pertemuan dinding, dinding dengan luas yang lebih besar dari 9 m² dan
dinding dengan tinggi lebih besar atau sama dengan 3 m harus diberi kolom-kolom
praktis dan ring-ring balok, dengan ukuran minimal 12 cm x 12 cm.
o Tulangan kolom praktis/ ring balok adalah 4 diameter 12mm dengan

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 23
sengkang diameter 8 mm jarak 20 cm.
o Untuk lisplank bata dan dinding-dinding lainnya yang tingginya > 3 m harus diberi
kolom praktis setiap jarak 3m dan bagian atasnya diberikan ring balok.

C.2. PEKERJAAN STRUKTUR ATAP


C.2.1. PEKERJAAN RANGKA ATAP
Lingkup pekerjaan dan bahan yang ditawarkan :
• Pekerjaan meliputi pengukuran bentang balok-balok tumpuan di lapangan,
pembuatan (fabrikasi) kuda-kuda baja dengan alat sambung, pengangkutan kuda-
kuda dan bahan lain terkait sampai ke lokasi proyek, penyediaan tenaga kerja beserta
alat / bahan lain yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan, dan pemasangan
seluruh rangka kuda-kuda sampai siap dipasangi bahan penutup atap.
• Pembuatan kuda-kuda dilakukan di workshop
• Pekerjaan pemasangan (Instalasi) rangka atap meliputi struktur rangka kuda- kuda
(truss), Balok tembok (top plate / murplat), reng, sekur, overhang dan bracing.
• Rangka atap/kuda-kuda dibuat oleh tukang yang ahli sehingga mendapatkan hasil
yang rapi dan kokoh.
• Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan dan
penutup atap dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga
tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
• Bahan Baja profil untuk struktur harus memenuhi persyaratan tegangan dasar 1600
kg/cm2 atau baja St.37, adapun Bahan Kuda-kuda adalah Baja 2LLC 125.50.20.3,2
dan Gording Baja Gording LLC 100.50.20.2,3 (t=2,3), sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar.
• Bahan penutup atap dipakai Atap Galvalum Pasir tebal 0,35 mm.
• Genteng bubungan/krepus dari jenis/produk yang sama dengan bahan penutup
atap.
• Listplank papan menggunakan bahan GRC woodplank.
Pelaksanaan dan Sistem Pemasangan Sebagai Berikut :
• Sebelum memulai dengan pemotongan, penyambungan dan pemasangan, kami
memberitahukan secara tertulis tentang tempat, sistim pengerjaan dan pemasangan
kepada Tim Teknis/Pengawas untuk mendapat persetujuannya.
• Sebelumnya kami menunjukkan kualitas pengelasan dan penghalusan untuk dijadikan
standart dalam pekerjaan tersebut;
• Pekerjaan pengelasan konstruksi baja harus sesuai dengan gambar rencana dan
harus mengikuti prosedur yang berlaku seperti AWC atau AISC
Spesification;
Proses Penyambungan/ Pengelasan :
• Kecuali ditunjukkan sistim lain, maka dalam hal menghubungkan propil-propil,
plat-plat pengaku digunakan las listrik dengan alat pembakar yang standart dengan
ketentuan sebagai berikut :
• Batang las (bahan untuk las) harus dibuat dari bahan yang campurannya sama dengan
bahan yang akan disambung;
• Kekuatan sambungan dengan las (hasil pengelasan) harus sama kuat dengan batang
yang disambung.
• Pemeriksaan kekuatan las harus dilakukan dengan persetujuan pengawas bila
dianggap perlu dan dapat dilakukan di laboratorium.
• Kedudukan konstruksi baja yang segera akan di las harus menjamin situasi
yang paling aman bagi pengelas dan kualitas hasil pengelasan yang dilakukan.
• Pada pekerjaan las, maka sebelum mengadakan las ulangan, baik bekas lapisan
pertama, maupun bidang-bidang benda kerja harus dibersihkan dari kerak (slag) dan

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 24
kotoran lainnya.
• Pada pekerjaan, dimana akan terjadi banyak lapisan las, maka lapisan yang
terdahulu harus dibersihkan dari kerak (slag) dan percikan-percikan logam sebelum
memulai dengan lapisan as yang baru. Lapisan las yang berpori-berpori, rusak
atau retak harus dibuang sama sekali.
• Tempat pengelasan dan juga bidang konstruksi yang dilas, harus terlindung dari hujan
dan angin kencang.
Lubang-lubang baut :
• Lubang baut untuk baut dilaksanakan menggunakan bor dengan Lubang baut harus
lebih besar 2 mm dari pada diameter luar baut. Pembuatan lubang baut dilaksanakan
di pabrik dan dikerjakan dengan alat bor.
Pemasangan/Erection
• Baja dipasangkan 28 hari setelah pengecoran, kecuali ditentukan lain oleh Tim
Teknis/Pengawas.
• Hal-hal yang perlu diperlukan antara lain :
• Penguat sementara
Baja harus dipasang mati setelah sebagian besar struktur baja terpasang dan
disetujui ketepatan garis, vertical dan horizontal. Untuk itu Kami sediakan
penunjang-penunjang sementara (pembautan-pembautan) bilamana diperlukan
sampai pemasangan mati sesuai keputusan Tim Teknis/Pengawas
• Pembautan
Ulir harus bebas setidak-tidaknya dua setengah putaran dari muka mur dalam
keadaan terpasang mati.
Dalam Pelaksanaannya, kami menggunakan setidak-tidaknya satu cincin pada
setiap mur dan menyiapkan daftar mur, baut dan cincin dengan menggunakan cincin
baja keras untuk baut tegangan tinggi (HBS).
Adukan Pengisi (Grouting)
• Adukan pengisi dipasang dibawah plat-plat kolom dan lain- lain tempat sesuai dengan
gambar.
• Pemasangan Reng dan usuk Baja Ringan
• Setelah kuda-kuda baja terpasang, hal yang perlu diperhatikan adalah
memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan memastikan
garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar).
• Pekerjaan selanjutnya adalah memasang balok nok.
• Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin.
• Bracing dipasang di atas top-chord dan di bawah reng.
• Lapisan aluminium foil dipasang terlebih dahulu di atas truss, jurai dan rafter.
• Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap yang
digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai screw ukuran
10-16×16 sebanyak 2 (dua) buah.

C.2.2. PEKERJAAN PENUTUP ATAP


C.2.2.1 Penutup Atap Atap Galvalum Pasir tebal 0,35 mm
1. UMUM
a. Material yang diajukan adalah Atap Galvalum pasir tebal 0,35.
b. Pekerjaan ini dapat dimulai apabila seluruh pekerjaan sipil yang berada diatas
rencana pemasangan sudah dilakukan
c. Pemasangan/hasil kerja harus rata, rapih dan tidak bergelombang
d. Khusus pemasangan untuk penggunaan atap harus dipastikan memenuhi
standard pabrik
e. Semua material yang digunakan harus baru, terhindar dari baret/benturan benda
keras serta mengacu kepada standard pemasangan yang di isyaratkan pabrik

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 25
f. Sistem penyimpanan produk dilapangan harus pada tempat yang rata, terhindar
matahari (ditutup oleh penutup/terpal)
2. LINGKUP PEKERJAAN
Cara pemasangan atap galvalum, anda perlu mengetahui beberapa langkah berikut:
1) Pengukuran jarak tumpuan

2) Desain kuda kuda galvalum. Ada beragam faktor dalam desain kuda kuda yaitu
kemampuannya dalam menahan beban, tingkat kemiringan atap bangunan (agar air
hujan mengalir lancar ), dan penentuan panjang top chord. Anda disarankan
menyertakan ahli dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi rangka atap bangunan
supaya tidak terjadi gagal struktur.
3) Pemasangan kuda kuda. Apabila desain selesai, barulah pelaksanaan pemasangan
kuda kuda bisa dilakukan.

4) Pemasangan reng. Proses pemasangan reng tergantung pada tipe/ jenis penutup
atap yang dipakai. Pilihlah reng yang pas mengingat jarak antar reng yang tidak
selalu sama.
5) Pemasangan atap. Cara pemasangan atap spandek harus dilakukan dengan rapi
sehingga tidak terjadi kebocoran ketika hujan
6) Pemasangan nok pinggir, rabung, dan flashing. Wajib dilakukan secara rapi, kuat dan
juga teliti.
C.2.2.2 Listplank
 Papan woodplank menggunakan bahan GRC tebal 9 mm kualitas
terbaik, kering, lurus/tidak melengkung dan tidak retak-retak.
 Permukaan yang tampang harus disekap halus, rata, waterpass dan tidak
bergelombang.
 Sebelum dilakukan pemasangan, listplank harus diberi lapisan meni
sebanyak 3 lapis.
 Listplank beri finishing dari cat Kayu / Besi.

D. SYARAT - SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTURAL


D.1 PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
D.1.1 PEKERJAAN PASANGAN BATU BELAH
1. Lingkup Pekerjaan

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 26
Pekerjaan tersebut meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan dan peralatan yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini dan tidak terbatas pada pemasangan pondasi
batu gunung dan atau seperti disebutkan dalam gambar rencana.
2. Bahan / Material :
a. Batu gunung
Batu gunung yang dipakai harus batu pecah jenis keras bersudut tajam dan tidak
poreus serta mempunyai kekerasan sesuai dengan syarat-syarat dalam PBI 1971.
b. Semen
Semen yang digunakan harus bermutu baik terdiri dari satu jenis merk atas persetujuan
pengawas. Semen yang telah mengeras asebagian atau keseluruhan tidak dibenarkan
untuk digunakan. ( Standart untuk semen P–C NI – 8 )
c. Pasir
Pasir yang dipakai adalah jenis yang digunakan untuk pemasangan bata dengan
permukaan tajam, keras, bebas dari tanah dan lumpur, kandungan organik dan sesuai
dengan syarat-syarat pasir . ( Standart untuk pasir NI-3 )
d. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam,
alkali,dan bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu pekerjaan. Apabila
dipandang perlu kontraktor dapat memeriksakan air yang dipakai di Laboratorium
Pemeriksaan Bahan yang resmi dan sah atas biaya kontraktor
3. Pelaksanaan / Persyaratan Pekerjaan .
a. Sebelum pekerjaan pondasi dilaksanakan harus dibuat / dipasang patok yang terbuat
dari kayu pada beberapa titik.
b) Penggalian untuk pondasi harus sesuai dengan persyaratan penggalian dan penggalian
didasarkan sesuai gambar kerja. Batu gunung diletakkan diatas lapisan pasir tersebut,
pemasangan sesuai dengan gambar kerja.
c) Persyaratan batu gunung untuk pondasi menggunakan campuran 1 PC : 6 PSR, kecuali
persyaratan untuk pekerjaan kedap air disebutkan dalam gambar kerja. Pondasi harus
menggunakan campuran kedap air 1 PC : 2 PSR, tinggi 20 cm dihitung dari permukaan
pondasi paling atas kebagian bawah.
d) Campuran harus menutupi semua lubang-lubang batu gunung, khususnya bagian
utama.
e) Syarat Arsitektural - 3
f) Tiap jarak 100 cm dari as ke as harus dipasang angker dengan diameter 10 mm untuk
pemasangan sloop dan dinding-dinding yang tersebut dalam gambar kerja.
D.1.2 PEKERJAAN DINDING BATU BATA
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi pekerjaan dinding bangunan dan seluruh detail
yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi / Konsultan MK.
2. Persyaratan Bahan
Persyaratan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Batu bata maupun batu bata ringan harus memenuhi SNI.SO4 - 89 - F
2. Semen Portland harus memenuhi SNI.SO4 - 89 - F
3. Pasir harus memenuhi SNI.SO4 - 89 - F
4. Air harus memenuhi PUBI - 1982 pasal 9
Produk bata ringan sekualitas Batu Bata ukuran 10 cm x 20 cm x 4 cm
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Dinding concrete kecuali kamar mandi adalah dinding batu bata dengan ukuran normal
per unit: 10 cm x 20 cm x 4 cm. Dimensi tersebut untuk tuntutan pemasangan jaringan
inbow. Batu bata denganmenggunakan spesi perekat 1PC : 6 pasir. (sesuai desain)
b. Dinding concrete kamar mandi. Dinding batu bata dengan ukuran normal perunit: 10

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 27
cm x 20 cm x 4 cm, dengan menggunakan spesi perekat 1PC : 3pasir
c. Untuk semua dinding pada lantai dasar maupun lantai tingkat, mulai dari permukaan
lantai area basah setinggi 170 cm untuk kamar mandi serta daerah basah lainnya,
digunakan aduk campuran rapat air (trasraam) dengan spesi perekat 1PC : 3pasir.
d. Batu bata yang digunakan adalah batu bata dengan kualitas terbaik yang disetujui
Konsultan MK/ Pengawas, yaitu siku dan sama ukurannya.
e. Setelah bata terpasang dengan baik dan benar, naad/siar-siar harus dikerok sedalam 1
cm dan dibersihkan.
f. Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri dari (maksimal) 24
lapis setiap hari, diikuti dengan cor kolom praktis.
g. Bidang dinding bata 1/2 (Setengah) bata yang luasnya lebih besar dari 12 m2 harus
ditambahkan kolom dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 11 x 11 cm,
dengan 4 buah tulangan pokok berdiameter 10 mm, beugel diameter 10 jarak 20 cm,
jarak antara kolom maksimal 3,50 m atau sesuai gambar. Kolom praktis dan balok
penguat menjadi lingkup kerja kontraktor arsitektur.
h. Pembuatan lubang pada pasangan bata untuk perancah sama sekali tidak
diperkenankan.
i. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton
(kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 8 mm, Jarak 40 cm, yang
terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang
ditanam dalam pasangan bata minimal 30 cm, kecuali ditentukan lain.
j. Tidak diperkenankan memasang bata yang patah dua melebihi dari 5 %. Bata yang
patah lebih dari dua tidak boleh digunakan.
k. Pasangan batu bata untuk dinding 1/2 (setengah) batu untuk bata ringan harus
menghasilkan dinding finish setebal 10 cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi
dan benar-benar tegak lurus.
l. Seluruh pasangan dinding bata sampai setinggi 50 cm di atas kepala pondasi harus
diberi obat anti rayap dengan cara dan aturan yang ditentukan oleh persyaratan teknis
Sipil. Pemakaian obat tersebut dilakukan sebelum plesteran dilakukan.
m. Pada bagian / daerah sekitar toilet, pantry dan lain-lain termasuk braket tv gantung
yang membutuhkan penempatan barang-barang yang digantungkan pada dinding,
maka di dalam dinding bagian-bagian tersebut harus dipasang perkuatan yang dibuat
dari besi beton secara vertikal dan horisontal, yang dihubungkan / disambungkan
dengan las.
n. Pemasangan besi beton perkuatan dinding tersebut harus disetujui terlebih dahulu oleh
Konsultan MK/ Pengawas mengenai tempat dan ukurannya.
o. Kelos-kelos yang dibutuhkan dapat ditanam dalam dinding-dinding dengan angkur.
p. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan
pekerjaan lain. Jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor harus
mengganti tanpa biaya tambahan.
D.1.3 PEKERJAAN PLESTERAN
1) Jenis plesteran
Jenis-jenis plesteran yang digunakan sebagai berikut : Plesteran tahan air 1 pc : 3 psr
digunakan untuk menutup dinding yang selalu berhubungan dengan air, plesteran sudut
dan plesteran beton (1 pc : 2 ps) sedangkan Plesteran 1 pc : 8 ps digunakan untuk seluruh
dinding selain dinding tahan air.
2) Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, material-material, peralatan-peralatan
dan peralatan pendukung yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan untuk
memperoleh hasil yang memuaskan.
b. Pekerjaan meliputi :

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 28
1) Plesteran.
2) Plesteran kedap air.
3) Pasta semen sesuai syarat dalam gambar kerja.
3) Persyaratan Material
a. Semen
Semen yang digunakan harus bermutu baik terdiri dari satu jenis merk atas
persetujuan pengawas. Semen yang telah mengeras sebagian atau keseluruhan tidak
dibenarkan untuk digunakan. ( Standart untuk semen P–C NI – 8 )
b. Pasir
Pasir yang dipakai adalah jenis yang digunakan untuk pemasangan bata dengan
permukaan tajam, keras, bebas dari tanah dan lumpur, kandungan organik dan sesuai
dengan syarat-syarat pasir ( Standart untuk pasir NI-3 )
c. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam,
alkali,dan bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu pekerjaan. Apabila
dipandang perlu kontraktor dapat memeriksakan air yang dipakai di Laboratorium
Pemeriksaan Bahan yang resmi dan sah atas biaya kontraktor
4) Pelaksanaan / Persyaratan Pekerjaan
a. Campuran plesteran adalah campuran dalam sebuah volume.
b. Plesteran, Plesteran adalah campuran antara PC dan pasir yang harus sesuai dengan
campuran spesi dari batu bata. Jika campuran spesi batu bata adalah 1 PC : 2 PSR
maka campuran plester juga harus 1 PC : 2 PSR, begitu juga untuk campuran 1 : 8.
c. Plesteran kedap air, Plesteran kedap air menggunakan campuran 1:3. Plesteran
tersebut untuk menutupi seluruh permukaan dinding batu bata di bagian luar atau
seperti terdapat dalam gambar kerja.
d. Pasta semen adalah campuran antara portland cement dan air, yang dibuat untuk
mendapatkan campuran yang homogen. Plesteran tersebut adalah dilaksanakan
setelah pemelesteran lapisan dasar.
e. Semen jenis spesi / plsteran yang disebutkan di atas harus dijaga agar selalu segar
dan tidak kering selama pelaksanaan.
f. Kecuali plesteran kasar, permukaan untuk plesteran harus rata/halus, tidak berombak,
penuh dan padat, tidak berlubang bebas dari kerikil atau material lian yang
menyebabkan kerusakan.
g. Sebelum pekerjaan plesteran untuk permukaan batu bata dan beton, permukaan
beton harus bersih dari bekas bekisting. Seluruh lubang-lubang bekas bekisting harus
ditutup dengan campuran plesteran.
h. Plesteran yang halus untuk seluruh permukaan batu bata dan beton harus dicat.
i. Seluruh permukaan yang diselesaikan dengan finishing material untuk lantai keramik
dan lain-lain, permukaan plesteran harus dilengkapi dengan groves horisontal untuk
mendapatkan penggabungan yang sempurna dengan bahan finishing. Hal tersebut
tidak boleh dilakukan jika finishing akan dilaksanakan dengan cat.
j. Ketebalan plesteran untuk dinding/kolom/permukaan lantai harus sesuai dengan
gambar kerja dan atau sesuai dengan peil yang dikehendaki dalam gambar kerja.
Ketebalan plesteran rata-rata adalah 5 mm untuk struktur batu bata, dan 10 mm
untuk struktur beton .
k. Kelembaban plesteran harus dijaga, agar kekeringan terjadi secara alami, tidak
mendadak/tiba-tiba. Hal tersebut harus dilakukan dengan jalan mengairi permukaan
l. Plesteran jika terlihat kering dan melindungi dari sinar matahari dengan bahan
perlindungan untuk mencegah cepatnya penguapan. Penyiraman harus dilaksanakan
dalam waktu 7 hari setelah plesteran selesai. Kontraktor harus menyemprot dengan
air secara kontinyu, 2 kali sehari sampai jenuh. Jika terjadi keretakan, kontraktor

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 29
harus membongkar dan memperbaiki hingga dapat diterima oleh pengawas lapangan.
m. Beberapa kerusakan harus diperbaiki oleh kontraktor dan tidak dapat dituntut sebagai
pekerjaan tambahan.
n. Tidak diijinkan untuk melakukan pekerjaan finishing sebelum plesteran mencapai
umur lebih dari 2 minggu.

D.2 PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL


D.2.1 PEKERJAAN KUSEN ALUMINIUM
1. Ketentuan Umum
a. Kusen, daun pintu / jendela dibuat dibengkel / pabrik oleh tukang yang ahli hingga
mendapatkan hasil baik, kokoh dan rapi.
b. Setelah kusen-kusen terpasang dibidang permukaan kusen harus diwaterpass dan
kemudian dibersihkan.
c. Kusen-kusen dibuat sesuai dengan ukuran dan cara pelaksanaan sesuai dengan
rencana gambar.
d. Pada pekerjaan pintu dan jendela setelah terpasang harus mudah dibuka dan tidak ada
yang cacat.
2. Bahan
a. Untuk kusen pintu (khusus kusen untuk daun pintu double triplek menggunakan
perkuatan besi hollow), jendela dan lain-lain menggunakan bahan aluminium Natural
sekualitas Alexindo dengan ketebalan 1,1 mm.
b. Lem kualitas baik produksi Racol, Aica Aibon, Herferin atau Pastola yang setara.
c. Kaca rayban 40% / bening tebal 5 mm atau lainnya kualitas baik produksi Asahimas
atau setara sesuai desain.
d. Accessories sekrup kepala tertanam, weather strip dari vinyl, pengikat alat
penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup caulking dan sealant
angkur-angkur untuk rangka/kosen aluminium terbuat dari steel plat tebal 2-3 mm
dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 micron sehingga dapat bergeser.
e. Bahan finishing treatment untuk permukaan kusen jendela dan pintu yang bersentuhan
dengan bahan alkaline seperti beton aduk atau plester dan bahan lainnya harus diberi
lapisan finishing dari laquer yang jernih atau anti corrosive treatment dengan insulating
varnish seperti asohaltic varnish atau bahan insulation lainnya yang setara.
3. Pelaksanaan Kusen Pintu Jendela
a. Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan meneliti Gambar Kerja dan
kondisi lapangan.
b. Tipe pintu dan jendela yang terpasang harus sesuai daftar tipe yang tertera dalam
Gambar Kerja dengan memperhatikan ukuran-ukuran, bentuk profil, material, detail,
arah bukaan, perlengkapan pintu dan jendela, dan lain-lain.
c. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat Shop Drawing dan
membuat contoh jadi detail hubungan bagian tertentu untuk disetujui Konsultan/Direksi
lapangan.
d. Di dalam Shop Drawing harus jelas tercantum semua informasi yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan ini.
e. Semua rangka dan kusen pintu, jendela dan lain-lain dikerjakan secara fabrikasi dengan
teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung
jawabkan.
f. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan
bentuk, toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang
dipersyaratkan.
g. Daun pintu dan jendela harus dapat dibuka dengan sempurna, apabila terjadi
kemacetan, Kontraktor harus membongkar dan memperbaiki, biaya yang timbul adalah

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 30
tanggungan Kontraktor.
h. Kaca harus diteliti dengan seksama pada saat terpasang, tidak boleh menimbulkan
getaran.
i. Pemasangan bahan kedap air antara kaca dan kusen aluminium disyaratkan tebal
minimum 5 mm.
j. Bahan sealant yang tampak harus merupakan garis lurus, sejajar garis kusen, bahan
yang mengenai kaca terpasang tidak melebihi 5 mm dari dari kusen.
k. Kotor akibat noda-noda permukaan kusen, setelah pemasangan harus dibersihkan
dengan Volatile Oil.
l. Bila kusen ternoda oleh semen, adukan dan bahan lainnya, bahan pelindung harus
digunakan.
m. Kemudian bercak noda tersebut dicuci dengan air bersih, sebelum kering dilap dengan
kain yang halus kemudian diberi material pelindung.
D.2.2 PEKERJAAN PINTU ALUMUNIUM KMR. MANDI
1. Lingkup pekerjaan
a. Lingkup pekerjaan bangunan ini meliputi :
• Pekerjaan Alumunim Pintu Kamar mandi
b. Sebelum kayu dipesan untuk dikerjakan terlebih dahulu mengajukan contoh kepada
konsultan MK/ Direksi lapangan
2. Persyaratan bahan
a. Semua Bahan dalam kondisi baru, dengan bahan alumuniumi
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Semua pekerjaan harus dikerjakan dengan baik sesuai dengan gambar perencanaan .
b. Pekerjaan kayu tidak rata , melentur, bengkok harus dibongkar dan diperbaiki atas
biaya kontraktor.
D.2.3 PEKERJAAN LANTAI
1. Lingkup Pekerjaan
1.1 Meliputi penyediaan bahan-bahan lantai, peralatan pembantu, persiapan pembersihan
lantai untuk dibangun dan memasang lantai sesuai rencana kerja, gambar kerja dan
perintah-perintah pengawas lapangan.
1.2 Plesteran kasar untuk dasar pemasangan lantai.
1.3 Pasangan lantai Keramik, pasangan batu alam, sebagai finishing dari pekerjaan
tersebut.
1.4 Bahan / Material :
1.4.1 Lantai Keramik sekualitas Mulia :
1.4.2 ADMINISTRASI : seluruh ruang dalam lantai Keramik ukuran 40 x 40, 30 x 30
cm, 20 x 20 cm. Dinding Keramik ukuran 20 x 25 cm.
1.4.3 Semua bahan dan material memenuhi standart – PUBI ( Peraturan Umum
Bahan Indonesia) 1982 ( NI-3).
1.5 Persyaratan
1.5.1 Contoh – Contoh Dan Sertifikat Dan Brosur-Brosur :
a. Sebelum pelaksanaan granit, kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh
keramik yang akan digunakan lengkap dengan sertifikat/surat penegas
dengan kualitas yang benar-benar sesuai dengan persyaratan diatas.
b. Contoh-contoh diatas harus disetujui oleh pengawas lapangan jika
dikehendaki oleh pengawas lapangan untuk mengadakan test laboratorium,
kontraktor diharuskan untuk melaksanakannya dan seluruh biaya menjadi
tanggung jawab kontraktor.
c. Material yang ditolak harus diganti tanpa biaya ekstra. Pemilihan motif
maupun warna keramik akan dilakukan oleh pengawas lapangan selambat-
lambatnya 7 hari kalender setelah contoh brosur.

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 31
1.5.2 Peralatan Dan Kekuatan Pekerjaan.
a. Pemasangan granit dan keramik harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang
benar-benar berpengalaman, untuk pekerjaan tersebut diatas harus
dilengkapi dengan surat-surat rekomendasi.
b. Kontraktor diharuskan untuk mengadakan peralatan-peralatan dan elemen-
elemen pendukung untuk pelaksanaan pekerjaan untuk mendapatkan mutu
yang baik.
1.5.3 Persiapan – Persiapan
Sebelum pekerjaan finishing lantai dilaksanakan, kontraktor harus melakukan
hal-hal yang utama sebagai berikut :
a. Kontraktor melakukan pemeriksaan berkaitan dengan pekerjaan lantai
sesuai dengan rencana gambar/perintah-perintah dari pengawas lapangan
b. Pembuatan lapisan kedap air harus diselesaikan untuk semua permukaan
lantai ( toilet, pada lantai pertama, lantai atas berikutnya ).
c. Pekerjaan finishing lantai tidak diperkenankan dilaksanakan sebelum seluruh
plafond dan dinding diselesaikan.
d. Tenaga dan bahan-bahan untuk pekerjaan tersebut harus disetujui oleh
pengawas lapangan sebelum pelaksanaan dan sebelum pelaksanaan
pekerjaan, kontraktor diminta melihat gambar kerja.
e. Kontraktor harus memeriksa semua pekerjaan yang akan dilaksanakan
seperti :
 Pemasangan instalasi dalam dinding seperti pipa-pipa, stop kontak dan
lain-lain.
 Dinding kedap air jika diperlukan.
 Dan lain-lain yang dirasa perlu.
f. Peil lantai yang ditentukan harus diperiksa secara tepat dan andaikata ada
masalah-masalah yang timbul, pengawas lapangan harus diberikan laporan
secepatnya.
g. Permukaan lantai untuk pemasangan bahan lantai harus bersih dari kotoran
dan sejenisnya.
h. Selama pelaksanaan, garis hubungan antar granit / keramik harus lurus
pada kedua arah dan saling horisontal (merata) satu dan lainnya.
i. Permukaan lantai yang akan dipasang bahan lantai harus betul-betul rata
dan diperiksa dengan waterpass.
j. Bahan-bahan lantai yang cacat tidak boleh dipasang.
1.6 Pelaksanaan
a) Campuran pengikat 1:2 dengan air yang secukupnya. Ketebalan rata campuran
adalah 15 mm, untuk pekerjaan lantai dan dinding kedap air . Campuran pengikat
1:3 untuk pekerjaan lantai dan dinding lainnya.
b) Pemasangan keramik harus sempurna, tidak rusak/kotor.
c) Pemotongan keramik harus dilakukan dengan alatpemotong khusus (sesuai
dengan instruksi pabrik yang bersangkutan).
d) Nat keramik maksimal 3mm. Setiap hubungan harus membentuksudut siku-siku
dan harus dipotong sama. Setiap hubungan keramik harus diisi dengan material
pengisi (grouting) warna biasanya sama dengan keramik , sebelum pengisian nat
harus bersih dan keramik harus mencapai kondisi kering (minimal 7 x 24 jam ).
e) Pinggiran keramik harus dilaksanakan dengan peralatan pengarah untuk
mendapatkan hasil yang rapi, siku-siku dan finishing yang sempurna atau bahan
yang sudah ada pada ketentuan pabrik.
f) Pada saat pemasangan, keramik harus bersih dari semua noda. Untuk
mendapatkan permukaan yang bersih dan tidak rusak.

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 32
g) Pemeliharaan
h) Perbaikan :
a. Kontraktor diharuskan untuk memperbaiki pekerjaan lantai yang rusak.
b. Kerusakan yang tidak disebabkan oleh pemilik, kontraktor diharuskan untuk
memperbaiki kerusakan sampai diterima oleh pengawas lapangan. Biaya-biaya
yang ditimbulkan karena perbaikan ditanggung oleh kontraktor.
i) Keamanan
Kontraktor diharuskan untuk melindungi pekerjaan dari kerusakan dalam waktu 7 x
24 jam setelah finishing lantai dan dinding keramik. Permukaan harus dijaga dari
pengaruh pekerjaan lain dan permukaan harus dilindungi dari kerusakan.
j) Syarat Penyerahan
1) Kontraktor harus memenuhi semua kondisi dan syarat-syarat kualitas dan
pelaksanaan sesuai dengan perintah maupun persetujuan dari pengawas
lapangan.
2) Pelaksanaan harus rata untuk semua permukaan lantai dan dinding tidak
3) berubah warnanya serupa dan bebas dari kerusakan-kerusakan dari noda.
4) Kontraktor diharuskan untuk menyerahkan granit, marmer dan keramik
sebanyak 0,1 % dari seluruh pekerjaan kepada pemilik, pada serah terima
material.

D.2.4 PEKERJAAN PERLENGKAPAN PINTU DAN JENDELA


1. Bahan
a.Engsel produk sekualitas Dekson, Logo, Fino, Royal.
b.Kunci-kunci.
Dipakai produk Sekualitas Dekson, Logo, Fino, Royal.
c. Cylinder
Dipakai produk sekualitas Dekson, Logo, Fino, Royal sesuai dengan sistem penguncian
yang dipilih yaitu sistem anak kunci dari 2 arah.
2. Pemasangan Kunci, Handel dll
a. Kunci-kunci/pegangan pintu dipasang setinggi + 105 cm dari lantai dan tidak boleh
mengenai ujung rangka horizontal daun pintu. Ketinggian pemasangan kunci/pegangan
daun pintu satu dengan yang lain harus sama.
b. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik untuk itu harus dilakukan pengujian
secara kasar dan halus
c. Untuk pintu yang menggunakan engsel kupu-kupu, engsel atas dipasang + 28 cm (as)
dari permukaan atas pintu, engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua
engsel tersebut.
d. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang + 28 cm dari permukaan pintu,
engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
e. Pembuka pintu/handle jenis pull handle dipasang + 100 cm (atau sesuai desain) dari
permukaan lantai.
3. Pemasangan Engsel/Floor Hinge dll.
a. Dipasang pada lantai, letaknya diatur agar daun pintu dan kunci tidak membentur
dinding pada saat pintu dibuka.
b. Pemasangan seluruh “Hardware” pintu dan jendela harus rapi, lurus dan sesuai dengan
letak posisi yang telah ditentukan oleh Konsultan/ Direksi lapangan.
c. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan
pengujian secara kasar dan halus.
d. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
e. Kontraktor wajib membuat Shop Drawing berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang
telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan :

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 33
a. Didalam Shop Drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan
termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang
belum tercakup secara lengkap di dalam Gambar Kerja, sesuai dengan Standart
Spesifikasi pabrik. Shop Drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh
Konsultan/Direksi lapangan.
b. Bila hasil pemasangan “Hardware” pada pintu dan jendela tidak sesuai dengan yang
disyaratkan oleh Konsultan/Direksi lapangan, Kontraktor wajib membongkar dan
memperbaiki kembali sampai sempurna dan disetujui oleh Konsultan/Direksi
lapangan. Biaya yang timbul menjadi tanggungan Kontraktor dan tidak dapat
diajukan sebagai pekerjaan tambah.

D.2.5 PEKERJAAN KACA


1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan bahan kaca dan cermin serta pemasangannya pada tempat-tempat
yang sesuai dengan gambar rencana.
2. Bahan
a. Untuk jendela dan pintu lainnya (interior) kaca bening 5 mm ( interior ) keluaran
pabrik Asahimas atau yang setara.
b. Dan kaca serit atau kaca es tebal 5 mm sesuai desain dalam gambar kerja.
c. Cermin dipasang diatas wastafel atau yang ditunjukkan untuk itu
3. Pemasangan
a.Syarat dan Mutu
Dimensi
• Toleransi tebal :
Ketebalan kaca dan cermin lembaran tidak boleh melebihi toleransi tebal sebagai
berikut :
Jenis : polos
Tebal : 5 mm
Toleransi : + 0,3 mm
• Toleransi lebar dan panjang
Ukuran lebar dan panjang dari kaca dan cermin lembaran tidak boleh melampaui
toleransi sebagai berikut :
Jenis : polos
Tebal : 5 mm
Toleransi : + 2,0 mm
b. Pekerjaan pemasangan kaca
• Sebelum pemasangan kaca, semua rangka pemegang sudah terpasang sesuai
dengan Gambar Kerja dan persyaratan pekerjaan untuk bahan rangka pemegang
tersebut.
• Pemasangan kaca pada rangka pemegang harus sedemikian rupa sehingga tidak
bocor (watertight) dan harus sesuai dengan persyaratan pemasangan yang
dikeluarkan oleh pabrik.
• Tepi kaca pada sambungan atau antara kaca dengan rangka pemegangnya harus
diberi sealant atau dempul khusus untuk menutupi celah dengan rangka seperti
yang disyaratkan dalam Gambar Kerja.
• Tidak diperkenankan sealant mengenai kaca terpasang lebih dari 0,5 cm dari batas
garis sambungan dengan kaca.
D.2.6 PEKERJAAN PENGECATAN
1. Pekerjaan pengecatan kayu / besi :
a. Pekerjaan cat yang harus dilaksanakan adalah semua rangka atap baja
b. Cat kayu dipakai adalah ultran-melamic doff dan atau jenis cat duko, bahan cat yang

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 34
akan digunakan terlebih dahulu harus mengajukan contoh contoh untuk disetujui
direksi, warna cat ditentukan kemudian. Digunakan untuk pengecatan jenis melamin
doff atau cat duko yaitu pada panil pintu, meja counter dan lainnya yang ditunjukkan
untuk itu.
c. Pekerjaan dempulan, manie, plamur dan penghalusan (di ampelas) harus dilaksanakan
hingga rapi dan halus sebelum pengecatan dilaksanakan.
d. Sedangkan pekerjaan pengecatan kayu dan logam di laksanakan minimal 3 kali, cat
dasar manie 2 kali. Pelaksanaan pengecatan dengan sistem semprot dan mengacu
prosedur yang berlaku sehingga hasil akhir rata dan tidak muncul gelembung atau
terkena butiran kotoran yang lain.
2. Pengecatan langit-langit
a. Pengecatan dilaksanakan pada semua plafond (Gypsumboard/Kalsiboard) yang tampak
sesuai desain, permukaan beton yang tidak dilindungi bahan lain dan ringbalk.
b. Cat yang digunakan adalah setara Mowilex/Dulux. Semua contoh cat terlebih dulu
harus mendapat persetujuan Konsultan MK
c. Semua langit-langit yang akan dicat harus dilampiri atau didempul dari jenis yang sama
dari cat tembok atau sesuai prosedur bahan plafond sebagaimana disebutkan dalam
prosedur pemasangan plafond, dihaluskan dengan amplelas hingga licin dan rata.
Pekerjaan cat dapat dilaksanakan setelah mendapat ijin dari Konsultan MK
d. Pengecatan dilakukan minimal 3 kali dengan roller.
e. Semua pekerjaan cat yang tidak rata, belang, pecah-pecah serta masih tipis harus
diulang dan diperbaiki atas biaya pemborong.
3. Pekerjaan Cat Dinding
Pengecatan dinding dilakukan pada bagian luar (dengan cat jenis weathercoat sekualitas
produk Mowilex atau weathershield dari Dulux) dan dinding dalam serta pada seluruh
detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.
4. Semua bahan cat besi yang digunakan adalah : Avian Paint , Ftalit atau setara
a. Primer : Primer Chromate setebal 50 micron, interval 8 jam.
b. Undercoat : 1 lapis Undercoat setebal 35 micron, interval 6 jam.
c. Cat-catan akhir : 2 lapis Super Gloss setebal 2x 30 micron, interval 16 jam.
d. Pengecatan dilakukan sampai memperoleh hasil pengecatan yang rata dan sama
tebalnya.
e. Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI
1982 pasal 53,BS Bo.3900:1971,AS K-41 dan NI.4. serta mengikuti ketentuan-
ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
f. Warna akan ditentukan kemudian.
5. Syarat-syarat Bahan
Semua bahan cat yang digunakan adalah produk Mowilex / Dulux atau setara
a. Cat Dinding Eksterior :
CAT DINDING LUAR/EXTERIOR : 1 lapis Resisting Primer, interval 2 jam.
Undercoat : 1 lapis Acrylic Wall Filler interval 2 jam
Cat-Catan akhir utk exterior : 2 lapis Weathershield setebal 2 x 30 micron,
interval 2 jam, semua lapis sehingga dicapai
permukaan yang merata dan sama tebal.
b. Pengendalian seluruh pekerjaan ini, harus memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik
yang bersangkutan dan memenuhi persyaratan pada PUBI 1982 pada pasal 54 dan NI-
4.
6. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
a. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat (retak, lubang
dan pecah-pecah).
b. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan pada

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 35
bidang pengecatan.
c. Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak, minyak dan kotoran-kotoran lain
yang dapat merusak atau mengurangi mutu pengecatan.
d. Seluruh bidang pengecatan diplamir dahulu sebelum dilapis dengan cat dasar, bahan
plamir dari produk yang sama dengan cat yang digunakan.
e. Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi/MK serta instalasi
didalamnya telah selesai dengan sempurna.
f. Sebelum bahan dikirim kelokasi pekerjaan, kontraktor harus menyerahkan/mengirimkan
contoh bahan dari beberapa macam hasil produk kepada Direksi/MK, selanjutnya akan
diputuskan jenis bahan dan warna yang akan digunakan, dan akan menginstruksikan
kepada Kontraktor selama tidak lebih 7 (tujuh) hari kalender setelah contoh bahan
diserahkan.
g. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik pembuatnya.
h. Percobaan-percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh Kontraktor untuk
mendapatkan persetujuan Direksi/MK sebelum pekerjaan dimulai/dilakukan, serta
pengerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diisyaratkan oleh pabrik yang
bersangkutan.
i. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola tekstur merata, tidak terdapat noda-noda
pada permukaan pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari
pekerjaan-pekerjaan lain.
j. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam pengerjaan dan
perawatan/keberhasilan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan.
k. Bila terjadi ketidak sempurnaan dalam pengerjaan atau kerusakan, Kontraktor harus
memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa adanya tambahan
biaya.
l. Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil/berpengalaman dalam
pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut, sehingga dapat tercapainya mutu
pekerjaan yang baik dan sempurna.
E. SYARAT- SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
A. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1. PEKERJAAN TENAGA DAN PENERANGAN
1.1 Lingkup Pekerjaan
1.1.1 Pekerjaan Instalasi Listrik adalah pengadaan dan pemasangan termasuk testing
dan commisioning peralatan dan bahan, bahan-bahan utama, bahan-bahan
pembantu dan lain-lainnya, sehingga diperoleh instalasi listrik yang lengkap dan
baik serta diuji dengan seksama siap untuk dipergunakan dan baik instalasi tenaga
maupun instalasi penerangan.
Pengadaan dan pemasangan yang terdiri dari :
- Panel Utama (MDP)
- Panel-panel cabang sesuai single line diagram.
- Kabel.
- Kabel utama dari papan pembagi utama ke jaringan PLN.
- Kabel pembagi dari MDP ke panel.
- Pengawatan dan peralatan dari sub panel ke pemakaian.
- Lampu-lampu (lightning fixtures, exit lightning dan emergency lightning).
- Pentanahan.
1.1.2 Testing dan Commisioning.
1.2 Elektrode Konduktor Pengetanahan.
Pipa Galvanized 2" dengan bar copper electroda ukuran 50 mm2 dan dimasukkan dalam
pipa Galvanized dan dibaut pada elektroda seperti pada gambar. Kedalaman elektroda
tidak kurang dari 6 m dan tanahan pengetanahan max. 1 ohm.

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 36
Kontrol box dngan ukuran 50 x 50 cm dengan tutup beton, pengetanahan untuk
pengaman harus terpisah dngan pengetanahan netral trafo, generator maupun penangkal
petir.
1.3 Persyaratan teknis system distribusi listrik Tegangan Rendah.
Panel distribusi utama tegangan rendah ini terdiri atas panel distribusi utama tegangan
rendah (LVMDP) dan panel-panel cabang sesuai gambar one line diagram.
1.4 Persyaratan Bahan.
a.Panel Listrik.
- Panel dibuat dari besi plat dengan tebal minimal 1,6 mm untuk sub panel, dan 2 mm
untuk papan pembagi utama.
- Panel harus mempunyai pintu dan dilengkapi dengan kunci tanam jenis master key.
- Panel harus dicat dengan 2 kali cat dasar dan 3 kali cat akhir dengan jenis cat duco,
warna cat akhir akan ditentukan setempat.
- Panel-panel buatan pabrik pembuat panel Indonesia, Solwatekindo, Unimakmur.
- Komponen-komponen panel seperti MCCB, MCB Zekering NH Fuse Disconnecting
switch, Pilot Lamp & Circuit Breaker, setara buatan ABB, Merlin Gerin, Fuji.
b.Kabel.
- Jenis kabel yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
System Jenis kabel
* MDP NYY
* MDP-Sub Panel NYY
* Kabel untuk kotak-kontak khusus NYY
* Kabel penerangan dan kotak-kontak biasa NYA/NYM
* Kabel lampu luar bangunan NYY
- Kabel produksi dalam negeri (Supreme, Kabel Metal, Kabelindo, Tranka Kabel) atau
yang setara dan yang sudah mendapat sertifikat dari LMK/SPLN.
- Penarikan kabel NYA dalam pipa PVC ex egatype AW. diatas kabel duct.
c. Lampu-lampu (Lighting Fixtures).
Merk dan jenis yang dipergunakan adalah sbb :
* Lampu TL, SL
- Lampu setara merk Philips, Osram.
d.Saklar dan Kotak-kontak :
Merk yang dipergunakan adalah setara merk Broco, Panasonic, Legrand, clipsal, MK.
1.5 Persyaratan Pemasangan.
a.Panel.
- Konstruksi, penempatan peralatan dan kabel harus rapi kuat terpasang, aman dan
mudah diperbaiki.
- Tiap-tiap panel harus ditanahkan dengan tahanan pentanahan maksimal 5 Ohm
diukur setelah tidak hujan minimum selama dua hari.
b.Kabel.
* Kabel Utama.
- Pemasangan kabel memenuhi persyaratan dari pabrik kabel dan persyatan
umum yang berlaku.
- Semua penarikan kabel harus menggunakan sistem roll untuk memudahkan
pekerjaan dan kabel tidak rusak karena tekukan dan puntiran.
- Sebelum penarikan kabel dimulai, pemborong harus menunjukkan kepada
direksi pekerjaan alat roll tersebut serta alat-alat lainnya.
- Setiap kabel distribusi yang berada dalam bangunan tidak boleh ada
sambungan.
- Semua penyambungan kabel ke terminal busbar dipanel harus menggunakan
kabel schoen dengan sistem press dan di patri.

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 37
- Pemasangan kabel harus rapi, lurus dan kuat terpasang pada bagian
bangunan.
- Konduit kabel mempunyai diameter minimum 2.5 x diameter kabel.
* Kabel dalam bangunan.
- Kabel-kabel yang turun ke kotak-kontak dan saklar harus menggunakan konduit
PVC setara Ega
- Tiap-tiap penyambungan kabel harus berada dalam terminal box metal ex LICO
dan lilitan penyambungan kabel tersebut ditutup dengan las dop 3 m.
- Jalur kabel diatas langit-langit yang lebih dari dua jalur harus berada diatas rak
kabel yang dibuat dari besi siku, besi plat (jenis nobi) dengan lebar dua kali
jumlah lebar kabel.
- Kotak-kontak harus dipasang 30 cm dari lantai, khusus untuk pada lantai dasar
tinggi stop kontak 60 cm dari lantai.
- Kapisitas kotak-kontak 10 cmp, dan untuk kotak-kontak khusus 16 amp.
- Sakelar harus model tanam, dipasang 130 cm diatas lantai, kapasitas 6 amp, dan
10 amp.
- Tiap group penerangan diperkenankan maksimum 12 titik nyala.
- Semua instalasi didalam ruangan harus merupakan pemasangan tanah (inbow).
* Kabel yang dipergunakan adalah kabel kualitas setara Kabelindo, Kabel Metal ,
Supreme, Tranka Kabel.
c. Lampu-lampu.
- Lampu-lampu harus terpasang kuat pada bangunan tetapi harus mudah dibuka
- Harus dipasang dengan ketinggian yang sama
- Harus dipasang dengan lurus sejajar dengan bagian bangunan pada arah vertikal
maupun horizontal
1.6 Commissioning dan testing.
 Kabel-kabel distribusi sebelum disambung keperalatan harus diukur tahanan isolasinya.
 Setelah semua instalasi selesai dipasang aliran listrik telah dimasukkan, maka jaringan
instalasi harus ditest terhadap group-group yang telah dipasang apakah telah sesuai
dengan gambar.
 Setelah jaringan dibebani beban terhadap masing-masing fase. -Semua bahan-bahan
peralatan dan tenaga yang diperlukan selama testing, balancing commision dan
perbaikan, atas kerusakan yang timbul sepenuhnya menjadi tanggung jawab
pemborong.
1.7 Dokumentasi Instalasi.
Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan oleh pemborong kepada pemberi tugas,
pemborong diajibkan untuk menyerahkan dokumentasi-dokumentasi sebagai berikut :
 3 (tiga) set : Gambar-gambar instalasi terpasang (as built drawing) yang telah
diperiksa oleh Direksi Pekerjaan.
 2 (dua) set : Buku instruksi pemakaian dan pemeliharaan untuk peralatan-peralatan.
 2 (dua) set : Keterangan hasil baik pemeriksaan instalasi listrik dari PLN.
 2 (dua) set : Berita Acara hasil Testing.

B. PELAKSANAAN PEKERJAAN MEKANIKAL


1. BAGIAN PENJELASAN MENGENAI PEKERJAAN PELAKSANAAN INSTALASI PLUMBING
(AIR BERSIH DAN AIR KOTOR)
1.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Plumbing adalah pengadaan dan pemasangan peralatan-peralatan, bahan-bahan
utama, bahan-bahan pembantu dan lain-lain sehingga diperoleh instalasi plumbing yang
lengkap dan baik serta diuji dengan seksama dan siap untuk dipergunakan, yaitu terdiri dari
:

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 38
1.1.1 Alat-alat Sanitair :
a. Closet Jongkok
b. Floor Drain
c. Floor Clean Out (type lantai)
1.1.2 Sistem Air Bersih :
a. Pemipaan dari PDAM melalui Saluran Pipa sampai kran.
b. Pemipaan dari PDAM sampai alat-alat Sanitair.
1.1.3 Sistem Air Kotor dan Air Bekas.
a. Pemipaan air kotor/air bekas dari semua closet, (bak cuci piring) dan floor
drain sampai ke septicktank dan rembesan.
1.1.4 Pipa ventilasi dari semua titik ventilasi ke udara luar.
1.1.5 Sistem pembuangan pipa penguras dan over flow dari Menara Air ke selokan
terdekat.
1.1.6 Pembuatan Sumur Pantek dengan kedalaman + 20 meter.
Pipa Air Hujan :
a. Pemipaan dari atap gedung sampai selokan air hujan.
b. Selokan air hujan.

1.2 Persyaratan bahan dan peralatan


1.2.1 Alat-alat Sanitair : Merk TOTO, AMSTAN atau setara.
a. Closet Jongkok : TOTO, AMSTAN, INA atau setara
b. d. Floor drain : Staenlees Steel Standart
c. Kran Air : Onda atau setara
1.2.2. Sistem Air Bersih :
a. Pemipaan air bersih :
- Untuk pipa digunakan pipa PVC sekualitas merk Rucika Klas AW, dengan
sambungan lem.
- Untuk fitting pipa dipergunakan PVC injection moulding sesuai dengan
merk pipa. Belokan pada saluran utama harus menggunakan long radius
bend.
- Jenis lem yang dipergunakan harus sesuai dengan spesifikasi pabrik.
- Semua Junction harus menggunakan 45 TY dan 45 bend kecuali untuk
vent.

b. Sistim air kotor dan air bekas.


Pemipaan air kotor/air bekas dan vent disini dipergunakan bahan-bahan
sebagai berikut :
- Untuk pipa digunakan pipa PVC sekualitas merk Rucika Klas AW, dengan
sambungan lem.
- Untuk fitting pipa dipergunakan PVC injection moulding sesuai dengan
merk pipa. Belokan pada saluran utama harus menggunakan long radius
bend.
- Jenis lem yang dipergunakan harus sesuai dengan spesifikasi pabrik.
- Semua Junction harus menggunakan 45 TY dan 45 bend kecuali untuk
vent.
c. Talang air hujan.
Pipa talang disini digunakan bahan sebagai berikut :
- untuk pipa dipergunakan pipa PVC
- untuk fitting digunakan PVC.

1.2.3 Persyaratan pemasangan

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 39
a. Semua pipa harus dipasang lurus dan sejajar dengan dinding/bagian dari
bangunan pada arah horizontal maupun vertikal.
b. Semua pemasangan harus rapi dan baik.
c. Semua pipa harus digantung/ditumpu dengan menggunakan penggantung
dan penumpu yang kuat dari metal sesuai dengan ukuran pipanya, sehingga pipa
tidak melentur.
d. Semua pipa yang menembus konstruksi bangunan. Pemborong harus minta
persetujuan Konsultan Pengawas.
e. Pemborong harus menyediakan pipa sleve untuk pipa-pipa yang menembus
bangunan.
f. Pipa besi yang ditanam dalam tanah harus dilapis asphalt dan kain goni.
g. Kemiringan pipa air kotor/air bekas adalah 0,5 - 1 % ke arah septicktank.
h. Pipa PVC dalam tanah harus bebas dari benda-benda keras/diatas pasir
sehingga kemiringan dapat rata.
i. Pipa air bersih dan pipa air kotor tidak boleh diletakkan pada lubang galian
yang sama.

1.2.4 P e n g u j i a n.
- Setelah semua pemipaan selesai dipasang maka perlu diadakan pengujian
kebocoran pipa atas seluruh instalasi sehingga sistem dapat berfungsi dengan
baik, memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Tekanan uji Waktu Penurunan bahan te. max. uji
a. Instalasi air bersih 8 kg/ cm2 24 jam 5 % air
b. Instalasi pipa sanitasi 2 kg/ cm2 2 jam 5 % air
- Setelah pengujian terhadap kebocoran selesai, maka diadakan pengujian
terhadap sistem dengan cara menjalankan sistem sekaligus selama 4 x 8 jam
terus menerus tanpa mengalami kerusakan.
- Semua pengujian harus dilaporkan tertulis dan ditanda tangani Konsultan
Pengawas.
- Semua kerusakan yang timbul akibat proses pengetesan dibebankan kepada
Pemborong Plumbing.

1.2.5 Disinpeksi
- Pemborong harus melaksanakan pembilasan dan disinpeksi dari seluruh
instalasi air bersih sebelum diserahkan kepada Pemilik.
- Disinpeksi dilakukan dengan memasukkan larutan chlorine kepada sistem
pipa dengan methode yang disetujui pemilik. Dosis chlorine ialah 50 ppm.
- Setelah 16 jam sistem tersebut harus dibilas dengan air bersih sehingga
kadar chlorine menjadi tidak lebih 0,2 ppm.

1.2.6 Pembersihan
- Semua bagian yang tampak kelihatan dari luar harus dibersihkan dari
kotoran-kotoran. Bagian yang dilapis chlorine plated harus digosok sehingga
bersih dan mengkilap.
- Semua pipa yang tampak exposed dan tidak dilapis chlorium harus dicat
dengan warna berlainan agar mudah dikenali satu dengan yang lainnya. Untuk
ini Pemborong harus berkonsultasi dengan Pemilik.

1.2.7 Dokumentasi
Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan oleh Pemborong kepada Pemberi Tugas,
Pemborong diwajibkan untuk menyerahkan dokumentasi - dokumentasi berikut :

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 40
 4 (empat) set : Gambar-gambar instalasi terpasang (As Built Drawing) yang
telah diperiksa oleh Konsultan Pengawas.
 2 ( dua ) set : Buku Instruksi pemakaian dan pemeli-haraan untuk
peralatan-peralatan.
 2 ( dua ) set : Brosur-brosur (1 asli + 1 foto copy).
 2 ( dua ) set : Berita Acara hasil testing pipa-pipa air.

1.3 Persyaratan Pelaksanaan


Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai dengan undang-
undang dan peraturan- peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia serta tidak
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja.
Semua syarat-syarat penerimaan bahan-bahan, peralatan, cara-cara pemasangan, kualitas
pekerjaan dan lain-lain untuk sistem instalasi ini harus sesuai dengan Standard Internasional
maupun Nasional. Dengan senantiasa mengutamakan peraturan/standard/persyaratan
Nasional.
Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistem ini, selain dari persyaratan-
persyaratan tersebut di atas, juga tidak boleh menyimpang dari persyaratan yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.

1.4 Kontraktor
1.4.1 Yang dimaksud dengan dengan kontraktor dalam spesifikasi ini adalah badan
pelaksana yang terpilih dan memperoleh Kontrak Kerja untuk penyediaan dan
pemasangan instalasi Plumbing dan Pemadam Kebakaran ini sampai selesai.
1.4.2 Kontraktor wajib memperlajari dan memahami semua undang-undang dan
peraturan-peraturan, persyaratan-persyaratan umum maupun suplementernya,
persyaratan pabrik pembuat, buku-buku dokumen pelelangan, bundel gambar-
gambar serta petunjuk-petunjuk tertulis yang telah dikeluarkan.
1.4.3 Kontraktor dapat meminta penjelasan kepada Direksi Pekerjaan/Konsultan MK atau
pihak yang ditunjuk bilamana menurut pendapatnya pada dokumen-dokumen
pelelangan, gambar-gambar atau hal-hal lainnya ada yang kurang jelas.
1.4.4 Kontraktor wajib mempelajari dan memeriksa juga pekerjaan pelaksanaan dari
pihak-pihak Kontraktor lain yang ikut mengerjakan proyek ini apabila pekerjaan
Pihak-pihak lain dapat memperngaruhi kelancaran pekerjaannya. Bilamana sampai
terjadi gangguan maka Kontraktor wajib mengerjakan saran-saran perbaikan untuk
segenap pihak.
1.5 Koordinasi dengan Pihak Lain
1.5.1 Kontraktor wajib koordinasi dengan pihak-pihak lainnya demi kelancaran
pelaksanaan pekerjaan proyek ini. Terutama ko-ordinasi dengan pihak Kontraktor
sipil, elektrikal dan lain-lain.
1.5.2 Untuk semua peralatan dan mesin yang disediakan, atau diselesaikan oleh pihak lain
atau yang dibeli dari pihak lain yang termasuk dalam instalasi ini, Kontraktor
bertanggungjawab penuh atas segala peralatan dan pekerjaan ini.
1.6 Izin
1.6.1 Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk meleksanakan
instalasi ini harus dilakukan Kontraktor atas tanggungan dan biaya Kontraktor.
1.6.2 Kontraktor harus bertanggungjawab atas penggunaan alat-alat yang dipatentkan,
kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang diperlukan untuk ini.
1.6.3 Kontraktor wajib menyerahkan surat pernyataan mengenai hal ini.
1.7 Pengujian

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 41
Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain berserta keterangan-keterangan berserta
resminya yang mungkin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini harus dilakukan
Kontraktor atas tanggungan dan biaya Kontraktor.
1.8 Inspeksi ke Pabrik
Konsultan dan Pemberi Tugas berhak mengecek (menyaksikan) proses pembuatan dan
menghadiri test pabrik yang akan dilakukan oleh pabrik tersebut atas biaya Kontraktor,
dalam rangka inspeksi pabrik harus merupakan Team yang terdiri dari sebagai berikut :
1. Pemberi Tugas
2. Konsultan Perencana terdiri dari :
a. Mechanical Engineer
b. Spesialis yang lain bila diperlukan
3. Kontraktor
1.9 Standar / Peraturan
Pekerjaan instalasi Plumbing dan instalasi Pemadam Kebakaran harus memenuhi peraturan-
peraturan/standard-standard :
- Peraturan Umum Instalasi Air, tahun 1964 nomor : 1006 yang dikeluarkan Yayasan
Normalisasi Indonesia.
- ASTM
- Peraturan Pemadam Kebakaran
- PUIL 1987
- Pedoman Plumbing Indonesia
- Peraturan yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum.
- Peraturan-peraturan yang dikeluarkan di daerah setempat.
1.10 Masa Jaminan
Semua pekerjaan instalasi maupun peralatannya harus dijamin akan bekerja dengan
sempurna dengan jangka waktu 1 tahun.
1.11 Persyaratan
a. Kontraktor dan atau Kontraktor bawahan yang akan melaksanakan pekerjaan ini harus
mempunyai Surat Pengakuan (PAS) yang dikeluarkan oleh Perusahaan Air Minum
setempat.
b. Kontraktor harus mengganti kembali material-material yang rusak, sehingga syarat-
syarat fisik maupun teknis akan tetap dipenuhi. Kebocoran-kebocoran yang terjadi
merupakan tanggungjawab Kontraktor.
c. Kontraktor harus memperbaiki kembali bobokan baik pada tembok/beton maupun pada
dinding dan lantai.
d. Kontraktor harus mengadakan testing, start up dan demonstrasi bila diminta, segala
keperluan untuk hal ini adalah menjadi tanggungjawab dan biaya Kontraktor.
e. Sebelum pekerjaan dan pemesanan material dimulai, kontraktor harus mengajukan
gambar-gambar kerja dan detail (shop drawing) dimana shop drawing terdiri dari :
1. Shop Drawing Instalasi
2. Shop Drawing Manufacturing (pabrik)
Serta harus diajukan kepada Konsultan Perencana dan MK untuk mengadakan
persetujuannya. Setiap shop drawing yang diajukan Kontraktor telah mempelajari
situasi dan telah berkonsultasi dengan pekerjaan-pekerjaan lainnya.
f. Kontraktor pekerjaan ini harus membuat gambar-gambar sebagaimana dilaksanakan
(as built drawing) dan operating and maintenance instruction manual, pada penyerahan
pertama; untuk diserahkan kepada Konsultan rangkap 5 (lima).
g. Gambar-gambar rencana dan spesifikasi (persyaratan) ini merupakan suatu kesatuan
yang saling meengkapi dan sama mengikat.
h. Jika terjadi gambar dan spesifikasi bertentangan maka spesifikasi yang lebih mengikat.
i. Gambar-gambar ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan instalasi.

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 42
Sedang pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari proyek.
Gambar-gambar arsitek dan struktur/sipil harus dipakai sebagai referensi untuk
pelaksanaan dan detail “Finishing“ dari proyek.
1.12 Daftar Bahan dan Contoh
Pada waktu pengajuan penawaran, Kontraktor harus menyerahkan/me-lampirkan “Daftar
Material “ yang lebih diperinci dari semua bahan yang akan dipasang pada proyek ini da
sesuai dengan persyanratan dalam spesifikasi.
Dalam daftar material ini harus disebutkan pabrik, merk, manufactre, type, lengkap
dengan brosur/katalog.
Dalam brosur/katalog atau keterangan-keterangan lain yang harus dimasukkan pada
waktu penawaran dinyatakan :
- Kapasitas peralatan
- Cara pemasangan
- Karakteristik kerjanya.
- Dimensi
- Peralatan yang ditawarkan harus sudah dicantumkan/ diberi tanda.
1.13 Material Spare Part dan Instruksi
Sekurang-kurangnya 3 bulan sebelum proyek diserahkan kepada pemilik, Kontraktor wajib
menyerahkan manual, keterangan spare part serta instruksi yang dianggap perlu terhadap
semua peralatan yang dipasang.
1.14 Lingkup Pekerjaan Plumbing
Yang dimaksud di sini dengan pekerjaan plumbing adalah penyediaan dan pengadaan
bahan-bahan, tenaga serta pemasangan peralatan-peralatan, bahan-bahan utama, bahan-
bahan pembantu dan lain-lainnya sesuai dengan gambar rencana dan/atau seperti
dispesifikasikan di sini, sehingga diperoleh Instalasi Plumbing yang lengkap, bekerja baik
dan sempurna siap untuk dipergunakan.
Secara umum dapat dibagi dua, yaitu :
1. Pekerjaan Instalasi Air bersih.
2. Pekerjaan Instalasi Air kotor dan air hujan.
1.15 Standard Bahan ( Material )
Semua material yang akan digunakan/dipasang adalah dari jenis material berkualitas baik,
dalam keadaan baru (tidak dalam keadaan rusak atau diafkir/afgekeurd) sesuai dengan
mutu dan standard yang berlaku atau standard yang berlaku atau standard internasional
seperti BS, JIS, DIN SII dan yang setaraf.
Kontraktor bertanggungjawab atas mutu da kualitas material yang akan dipakai, walaupun
sudah mendapat persetujuan dari Konsultan Perencana.
1.16 Bahan – bahan Pengganti
1.16.1 Semua bahan, peralatan atau fixtures yang akan digunakan dan tidak disebutkan
dalam spesifikasi ini hanya diperbolehkan, apabila telah disetujui secara tertulis
oleh Konsultan Perencana dan biaya pengujian bahan/peralatan fixtures tersebut
(apabila diminta oleh) ditanggung oleh Kontraktor.
1.16.2 Apabila diperlukan pengujian atas bahan/peralatan/fixtures harus dilakukan oleh
badan-badan atau lembaga-lembaga yang ditentukan oleh pemilik dan dengan
cara-cara standard yang berlaku. Apabila cara-cara standard tidak ada, pemilik
berhak menentukan prosedur pengujian.
1.16.3 Setiap bahan pipa (satu panjang utuh), fighting, fixtures dan peralatan-peralatan
yang akan dipasang pada instalasi ini, harus mempunyai tanda-tanda merk yang
jelas dari pabrik pembuatnya.
1.16.4 Fitting dan fixtures yang tidak memiliki tanda-tanda tersebut harus diganti atas
tanggungjawab Kontraktor.
1.17 Pekerjaan Instalasi Air Bersih

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 43
- Pengadaan, pemasangan dan pengujian secara sempurna unit-unit peralatan utama
yang diperlukan dalam system penyediaan air bersih berupa pompa-pompa, panel
beserta peralatannya termasuk instalasi listrik.
- Pengadaan, pemasangan dan pengujian system pemipaan air bersih beserta
perlengkapan yang meliputi pemipaan pada reservoir meteran air, pemipaan distribusi
pada setiap titik pengeluaran, serta pengurusan-pengurusan dan izin-izin instalasi yang
ada hubungannya dengan pekerjaan ini meliputi instalasi di dalam dan di luar gedung
sesuai dengan gambar-gambar rencana.
- Pemasangan pipa-pipa distribusi ke setiap peralatan sanitasi seperti closet, wastafel,
urinal dan lain-lain. Yaitu dari ground reservoir melalui pompa-pompa didistribusikan ke
titik pemakaian air bersih secara bertekanan.
- Pengadaan, pemasangan dan pengujian alat-alat sanitasi seperti : closet, wastafel,
urinal, bak mandi, lengkap dengan aksesorisnya kran-kran, kitchen sink dan lain-lain
termasuk alat sanitasi.
- Pengadaan dan pemasangan level switch untuk pengaturan muka air supply pada
ground reservoir, pengadaan, pemasangan motorized valve.
- Memperbaiki semua kerusakan-kerusakan, semua galian yang diakibatkan baik
bobokan-bobokan, galian-galian maupun oleh kecerobohan para pekerja.
- Pengujian terhadap bocoran dan tekanan dari system plumbing air bersih keseluruhan
dan pengadaan pengamatan sampai system berjalan instalasi yang sempurna dan
terpadu.
- Instalasi pelayanan air bersih pemakaian langsung terpisah dari instalasi untuk
pemadam kebakaran.
- Pengerjaan ini meliputi pemipaan dari ground reservoir melalui vertical shaft
dihubungkan ke sanitary fixtures lantai 1 dan 2.
- Sumber air sumur dalam.
- Air dari sumur dalam deep well) dimasukkan ke dalam bak penampungan (ground
reservoir), laju aliran air yang mengalir dari PDAM diatur oleh motorized valve. Agar
tinggi permukaan air dalam ground reservoir tidak meluap maka dipasang level switch
yang hubungannya ke panel maupun ke motorized valve.
Kemudian dari ground reservoir air dipompa oleh pompa distribusi sanitary fixtures dengan
tekanan 8 atm.
1.18 Sistem Distribusi Air
Air dari sumber dialirkan ke ground reservoir, dari ground reservoir air dialirkan
(didistribusikan) ke tempat yang memerlukan dengan menggunakan transfer pump
sehingga bertekanan 8 atm
1.19 Pemipaan
Seluruh pemipaan dan perlengkapan pemipaan tersebut sampai dengan instalasi dapat
berfungsi dengan baik adalah merupakan tanggung jawab Kontraktor walaupun dalam
gabar tidak tercantum.
Pipa plumbing air bersih ini harus menggunakan pipa dari bahan Galvanized Iron Pipe Steel
Medium Class.
Digunakan pipa setara produksi Bakrie and Brothers atau Spindo.
Fitting harus dari material yang sama dengan pipa di atas atau lebih baik.
1.19.1 Penggantung/Penumpu Pipa/klem-klem
Semua pipa harus diikat atau ditetapkan dengan kuat dengan penggantung atau
dengan anker yang kokoh (rigid), agar inklinasinya tetap, untuk mencegah
timbulnya getaran.
Penggantung/penumpu/klem-klem harus dengan bahan yang sama yaitu flomco
galvanized system, yang difabrikasi bukan buatan sendiri.

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 44
Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur dan harus
membuktikan adanya ekspansi teknis dari pipa dan mengurangi transmisi fibrasi
sampai batas minimal. Jarak maksimum penggantung untuk pipa adalah
Sampai Ø 2 “ berjarak 1 m
¾ “ s/d 1 “ berjarak 1,8 m
¼ “ s/d 6 “ berjarak 2,5 m
6 “ ke atas berjarak 3 m
Penggantung atau penumpu pipa harus disekrup/terikat pada konstruksi bangunan
dengan insert/anker yang dipasang pada waktu pengecoran beton atau ramset
dan fisher.
Semua alat-alat penggantung harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga tidak
merusak pipa-pipa dan tidak menyebabkan turunnya pipa yang terserang.
Pipa-pipa vertical harus ditumpu dengan klem atau dibaut dengan jarak tidak lebih
dari 3 m.
1.19.2 Valve-valve
Water valve sampai Ø 2 “ adalah jenis “ screwed broze body “ dengan eksternal
spindel.
Water valve dengan Ø 2 ½ - Ø 3 “ adalah jenis “flanged steel body“ dengan “
eksternal spindel yoke. “
Check valve Ø 3 “ ke atas adalah jenis “flanged steel body“. Katup dengan ukuran
4 “ ke bawah terbuat dari perunggu.
1.19.3 Pipa-pipa dalam tanah
Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman dan kemiringan yang
tepat. Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang
pipa tertumpu dengan baik.
Untuk pipa-pipa air bersih, pipa-pipa air limbah tidak boleh diletakkan pada lubang-
lubang yang sama. Kemiringan minimal 1,0 %. Pipa dipasang dan ditanam di
bawah permukaan tanah/jalan/pelataran parkir dengan kedalaman 80 cm, diukur
dari pipa bagian atas sampai permukaan tanah.
Dasar galian harus diurug dahulu dengan pasir padat minimal 10 cm dan bagian
atas 20 cm.
Apabila dijumpai perletakan pipa melintasi jalan bagian pengurugan teratas harus
dilindungi dengan balokan beton tulang setebal 10 cm yang dipasang sedemikian
rupa sehingga balok beton tidak bertumpu pada pipa, untuk selanjutnya diurug
sampah padat. Kondisi permukaan tanah atau jalan yang digali harus dikembalikan
seperti semula. Pipa harus dicat dengan flincote 3 kali dan harus dibalut goni
sebelum ditanam.
Pemasangan pipa-pipa harus dilaksanakan sebelum salud dinding/plesteran dan
langit-langit dilaksanakan.
Pembobokan plesteran/talud dinding dan pembobokan langit-langit yang sudah
terpasang harus dihindarkan.
Pemasangan sparing untuk pipa-pipa yang mungkin akan menembus struktur
bangunan harus dilaksanakan bersama-sama waktu pelaksanaan struktur yang
bersangkutan. Persilangan antara air bersih dan air limbah harus dilaksanakan.
1.19.4 Perlindungan / proteksi waktu pelaksanaan
Semua pipa yang terbuka karena belum tersambung dengan equipment atau
fixtures harus ditutup dengan cap atau plug. Sebelum pemasangan dan
penyambungan, semua pipa-pipa valve, trap dan fitting harus diperiksa dan
dibersihkan dari segala kotoran yang akan menyumbat.
1.19.5 Equipment dan fixtures harus dilindungi dari gangguan pekerjaan dan kerusakan-
kerusakan.

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 45
1.19.6 Pipa mendatar
Pipa dipasang dengan penggantung flamco galvanized system sesuai dengan
diameter pipa kemiringan menuju ke arah pembuangan minimal 1,0 %.
Jarak penggantung pipa seperti tercantum di atas dan tidak dibolehkan
menggunakan kawat, rantai, perorated strip dan lain-lain.
1.19.7 Sleves
Untuk pipa-pipa yang menembus beton (sloop, plat lantai, dinding atau balok)
harus dibuat sleve, sebelum beton-beton dicor. Sleve dibuat dari galvanized steel,
pipa, rongga antara pipa instalasi dan sleve harus ditutup rapat dengan bahan
elastis sehingga tidak terjadi kebocoran.
1.19.8 Pembersihan
Semua bagian logam yang tidak terlindung dinding harus bebas dari lemak dan
kotoran-kotoran lainnya.
Untuk bagian yang dilapisi chromium untuk nikel harus digosok bersih atau
mengkilap, setelah pemasangan selesai seluruhnya. Apabila terjadi kemacetan,
pengotoran atas bagian bangunan atau finis arsitektural atau timbulnya kerusakan-
kerusakan lainnya yang semua atas kelalaian Kontraktor, karena tidak
membersihkannya system pemipaan dengan baik, maka semua perbaikannya
adalah menjadi tanggungan Kontraktor.
Penggunaan/penumpu pipa dan peralatan-peralatan logam lainnya yang akan
tertutup oleh tembok atau bagian lainnya misalnya pipa di dalam galian tanah,
pipa menembus tembok dan sebagainya harus dilapisi dengan cat menie atau cat
penahan karat.
1.19.9 Pengecatan
Semua pipa dari besi/baja yang tidak tertanam di dalam tanah/tembok yang
dilapisi TAR (Tar Coated) harus dicat dua lapis : Chellac “ dan lapis chromium atau
nikel harus dapat dikenal dengan warna-warna cat yang warnanya sesuai dengan
color coding dan tanda arah aliran atau ditentukan oleh Konsultan.
Sebagian patokan/umumnya sebagai berikut : Untuk jaringan air bersih biasanya
dipakai warna biru.
1.20 Commisioning dan Testing
1.20.1 Kontraktor pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran-
pengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa/mengetahui apakah seluruh
instalasi telah dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi semua persyaratan.
1.20.2 Semua tenaga, bahan dan perlengkapannya yang perlu untuk testing tersebut
merupakan tanggung jawab Kontraktor.
Termasuk peralatan khusus yang perlu untuk testing dari seluruh system ini seperti
dianjurkan oleh pabrik, harus disediakan oleh Kontraktor.
1.20.3 Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan MK dalam rangkap 3 (tiga)
mengenai hal-hal sebagai berikut :
- Hasil pengetesan kabel-kabel.
- Hasil pengetesan semua persyaratan operasi dan instalasi.
- Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain.
1.20.4 Hidrostatis Test sampai tekanan 1,5 kali tekanan kerja. Semua pengetesan dan
atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh Konsultan MK pekerjaan ini.
1.21 Test Pemipaan
1.21.1 Seluruh system pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang yang dapat
ditutup (plugged) agar seluruh system tersebut dapat diisi dengan air sampai
lubang “ vent “ tertinggi.

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 46
1.21.2 Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan seperti di atas minimal
selama 120 menit dan penurunan air selama waktu tersebut tidak kurang dari 10
cm.
1.21.3 Apabila pada waktu Direksi menginginkan pengujian lain di samping pengujian di
atas, Kontraktor harus melakukannya tanpa tambahan biaya.
1.21.4 Setelah “Roughing-In“ selesai dipasang dan sebelum memasang fixture-fixture
system distribusi air harus diuji dengan tekanan hidrostatik sebesar 1,5 kali
tekanan kerjanya (Working Pressure) dan dibiarkan dalam kondisi ini selama paling
kurang 8 jam tanpa mengalami kebocoran.
1.21.5 Apabila suatu bagian dari instalasi pipa akan tertutup oleh tembok atau konstruksi
bangunan lainnya, maka bagian dari instalasi-instalasi tersebut harus diuji dengan
cara yang sama seperti di atas sebelum ditutup dengan tembok atau bagian
bangunan tersebut.
1.21.6 Apabila waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata ada kerusakan atau kegagalan
dari suatu bagian dari instalasi/ sesuatu bahan dari instalasi, maka Kontraktor
harus mengganti bagian atau bahan yang rusak/gagal tersebut da pengujiannya
dilakukan lagi sampai memuaskan Direksi.
1.21.7 Penggantian atas bagian pipa atau bahan yang gagal/rusak tersebut harus dengan
pipa atau bahan yang baru. Penambalan atau caulking dengan bahan apapun tidak
diperkenankan.
1.21.8 Kontraktor harus melaksanakan pembilasan dan disinfeksi dari seluruh instalasi air
sebelum pekerjaan diserahkan.
1.21.9 Disinfeksi dilakukan dengan memasukkan larutan “ Chlorine “ ke dalam system
pipa, dengan cara/methode yang disetujui Direksi. Dosis chlorine adalah sebesar
50 ppm (part per million).
1.21.10 Setelah 16 jam, seluruh system pipa tersebut harus dibilas dengan air bersih
sehingga kadar chlorine menjadi lebih dari 0,2 ppm.
1.21.11 Semua katup dalam system pipa yang sedang mengalami proses disinfeksi
tersebut harus dibuka dan ditutup beberapa kali selama jangka waktu 16 jam
tersebut di atas.
1.22 Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Pekerjaan
1.22.1 Peralatan-peralatan instalasi ini harus digaransi selama3 (tiga) tahun terhitung saat
penyerahan pertama.
1.22.2 Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah selama 1 (satu) tahun terhitung saat
penyerahan pertama.
1.22.3 Selama masa pemeliharaan ini Kontraktor pekerjaan instalasi ini diwajibkan untuk
mengatasi segala kerusakan-kerusakan dari instalasi yang dipasangnya tanpa ada
tambahan biaya.
1.22.4 Selama masa pemeliharaan ini Kontraktor pekerjaan instalasi masih harus
menyediakan tenaga-tenaga yang diperlukan. Dalam masa ini Kontraktor masih
bertanggungjawab penuh terhadap seluruh instalasi yang telah dilaksanakan.
1.22.5 Pekerjaan baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan bukti-bukti hasil
pemeriksaan baik yang ditandatangani bersama oleh Instalatur yang
melaksanakan pekerjaan tersebut dan Konsultan MK serta jika perlu disyahkan
juga Jawatan Keselamatan Kerja.
1.22.6 Jika dalam masa pemeliharaan tersebut, Kontraktor tidak melaksanakan teguran-
teguran atau perbaikan/penggantian/ kekurangan selama masa pemeliharaan,
maka Konsultan MK berhak menyerahkan pekerjaan perbaikan/ kekurangan
tersebut kepada pihak lain atas biaya Kontraktor pekerjaan instalasi tersebut.

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 47
1.22.7 Selama masa pemeliharaan pekerjaan, Kontraktor harus mendidik/melatih
karyawan/petugas dari Pemilik sehingga mengenali system instalasi dan dapat
menjalankan serta melaksanakan pemeliharaannya.
1.22.8 Pemeriksaan Routine
Selama masa pemeliharaan ini, pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan
pemeriksaan routine dilaksanakan tidak kurang dari tiap 2 (dua) minggu sekali.
1.23 Pekerjaan Instalasi Air Kotor, Vent Utama dan Vent Cabang
- Pengadaan dan pemasangan pemipaan beserta perlengkapannya yang diperlukan
dalam system pembuangan air kotor dari alat plumbing sampai atau sewage water
treatment sampai ke saluran kota.
- Pengadaan dan pemasangan pemipaan pada peralatan sanitasi closet, wastafel, urinal,
floor drain, clean out dan lain-lain dan pemasangan pipa vent dari semua titik vent alat
plumbing ke atas langit-langit ruang toilet.
- Memperbaiki semua kerusakan, semua galian yang diakibatkan baik adanya bobokan-
bobokan, galian maupun kecerobohanpara pekerjanya.
- Pengujian system pemipaan terhadap kebocoran dan tekanan dari system plumbing air
kotor secara keseluruhan dan mengadakan pengamatan sampai system bekerja dengan
baik sesuai yang dikehendaki yaitu suatu system yang sempurna dan terpadu.
1.23.1 Peraturan-peraturan
Tata cara pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan tata cara dan petunjuk-
petunjuk yang berhubungan dengan peraturan-peraturan pembangunan yang sah
di Republik Indonesia.
a. Syarat-syarat pelaksanaan yang tidak tercantum dalam RKS ini, hendaknya
mengikuti persyaratan dalam Pedoman Plumbing Indonesia 1979
b. Pengurusan ijin penyambungan pipa air kotor ke saluran kota, sertifikat dari
keselamatan kerja dan sebagainya merupakan tanggngjawab pihak pemborong.
c. Cara-cara pemasangan dan penggunaan peralatan utama maupun pembantu
harus sesuai dengan persyaratan pabrik pembuat peralatan tersebut.
d. Gambar kerja yang diminta oleh MK harus dipenuhi segera agar pekerjaan tidak
terhambat dan sebelum dilaksanakan harus ada persetujuan dari pihak
Perencana.
e. Jaminan peralatan utama yang dipasang harus sesuai dengan jaminan dari
pabrik pembuat.
f. Supplier dari peralatan yang dipakai sepenuhnya berada dalam tanggungjawab
Kontraktor pekerjaan ini.
g. Semua pekerjaan sipil (pondasi, thrust block, bak kontrol dan lain-lain) yang
harus dibuat oleh Kontraktor pekerjaan ini, harus mengikuti spesifikasi
pekerjaan sipil (pasangan bata, beton dan sebaginya).
1.23.2 Material/bahan-bahan yang dipakai
a. Semua pipa air limbah dan vent baik pipa utama maupun pipa cabang yang
berada dalam gedung terbuat dari bahan galvanis atau pipa cast iron standard
SII, JIS, ASTM, ISO dan lain-lain. Tekanan kerja 10 kg/cm². Cast iron setara
Kubota; Pipa galvanis setara : Bakrie.
b. Fitting untuk pemipaan ini juga terbuat dari bahan dan merk yang sama yaitu
galvanis dan Cast iron standard SII, JIS, ASTM, ISO dan lain-lain. Semua
perubahan ukuran pipa harus menggunakan reducing fitting sesuai dengan
gambar.
c. Floor drain dan clean out dari bahan stainless steel.
d. Penggantung-penggantung, klem-klem dan lain-lain dari flamco galvanized
system.

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 48
e. Solvent cement yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan dari pabrik
yang bersangkutan.
1.23.3 Alat-alat Sanitair
Ketentuan pemakaian bahan-bahan sesuai dengan spesifikasi gambar.
1. Water Closed duduk yang dipergunakan di sini dengan persediaan air reservoir
monoblock berwarna, merk TOTO, KIA atau yang setara, warna standard
ditentukan kemudian oleh Direksi.
2. Flush valve TGOP, outlet seal, dynabolt fastener dan lain-lain.
3. Lavatory yang dipergunakan di sini adalah merk setara dengan merk TOTO
warna standard ditentkan kemudian oleh Direksi.
4. Floor drain yang dipergunakan adalah seperti terlihat pada gambar dengan
grille cover dari stainless steel merk TOTO, KIA yang setara.
5. Floor clean out yang dipergunakan di sini adalah seperti terlihat pada gambar
dengan cover dan frame dari stainless steel screwed type dari TOTO, KIA yang
setara.
6. Kaca cermin yang dipergunakan di sini setara merk TOTO ukuran sesuai
dengan gambar lengkap dengan chromium plated hanger (detail lihat gambar).
7. Soap liquid dispenser setara merk TOTO, KIA.
8. Coat hanger sudah termasuk spesifikasi toilet/partisi “Inter Built“ job metal.
9. Water closed jongkok yang dipergunakan di sini adalah Rapid merk TOTO, KIA
atau yang setara.
1.23.4 Instalasi Pipa Air Kotor
Pekerjaan pemipaan meliputi :
- Pipa pembuangan air kotor (dari wastafel dan floor drain) sampai ke saluran
kota.
- Pipa pembuangan air kotoran (dari closed dan urinal) sampai ke septic tank
biotech.
- Pipa vent tegak dan vent cabang.
1.23.5 Pemipaan di dalam gedung
a. Pemipaan di dalam bangunan terkumpul dalam suatu shaft.
b. Pemasangan pipa vertical di dalam dinding dengan diameter > 2 “ harus
dipasang khusus dengan kawat ayam dan dicor adukan/spasi.
c. Untuk sambungan-sambungan pipa, socket bosch bend, tee dan lain-lain pada
jaringan air limbah dan vent, dipakai bahan yang sepabrik dengan pipanya atau
yang disetujui oleh Direksi dan Konsultan Perencana.
d. Untuk fiting-fiting sambungan harus dari jenis standard yang dikeluarkan oleh
pabrik dan disetujui oleh Konsultan Perencana.
e. Untuk semua cabang harus digunakan long radius bend kecuali tempat yang
tidak memungkinkan.
f. Untuk semua cabang harus menggunakan long TY atau 45*Y ditambah 45*
bend, kecuali cabang vent.
g. Penyambungan pipa pada cast iron menggunakan system yang baik.
h. Untuk mendapatkan suatu kecepatan pengaliran yang memenuhi syarat dari
instalasi air limbah harus mempunyai kemiringan minimal 1 %.
i. Pipa vent horizontal haruas dipasang miring ke arah drain.
j. Pipa vent vertical utama dari stainless air limbah dengan ukuran diteruskan ke
atas sebagai drain.
k. Pipa vent yang berasal dari kelompok fixtures jika dihubungkan tidak kurang
dari 30 cm di atas fixtures yang tinggi.
l. Pipa vent keluar dari atap. Minimum 30 cm di atas atap harus dilengkapi denga
vent cap.

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 49
m. Pipa vent harus berpangkal pada tiap-tiap saluran penyadan dari instalasi
pembuangan air kotor dan air kotoran.
n. Ukuran pipa dan pemasangannya harus disesuaikan dengan gambar rencana.
1.23.6 Pemipaan air kotor di luar gedung
a. Air hujan disalurkan melalui pipa tegak di dalam gedung kemudian ke bak kanal
dan pipa-pipa horizontal, yang selanjutnya dialirkan ke saluran kota.
b. Pada setiap pertemuan atau belokan harus dilengkapi dengan bak-bak kontrol.
c. Ukuran pipa dan pemasangannya harus disesuaikan dengan gambar rencana.
PASAL 6 BAHAN-BAHAN ALAT BANGUNAN

1. Tanah bangunan harus dicacah halus dan bersih dari daun serta kotoran-kotoran laìnnya.
2. Pasir urug harus bersih dari brongkalan-brongkalan tanah dan kotoran - kotoran lainnya.
3. Pasir pasang dan pasir beton harus berasal dari sungai, ketas, berbutir kasar, bersih dari segala kotoran
dan tak boleh mengndung lumpur, sedangkan untuk pekerjaan beton pasir harus memenuhi syarat-
syarat yang ditentukan dalam P81 1971.
4. Semen belau/portland semen untuk beton bertulang dan lain-lain digunakan PC buatan dalam negeri
yang mernenuhi syarat-sayarat yang ditentukan dalam PE3l 1971.
5. Kerikil harus kerikil pecah 2/3 harus memenuhi persyarala (l P81 1971).
6. Satu belah gunung harus keras, tidak boleh berlubang - lubang bersíh dari segala kotoran dengan ukuran
20 — 25 cm.
7. Batu merah harus bersih dan matang sedang ukurannya sedapat mungkin yang sama besar dengan tebal
paling sedikit 4 cm, lebar 12,5 cm, panjaing 26 cm, potongan batu pecah kurang 1/2 batu tidak boleh
dipasang.
8. Tegel harus kualitas baik lepas dari cacat seperti retak - retak dan lain-lainnya.
9. Beton buis harus kualìtas baik, keras tidak bercacat seperti retak-retak dan lain-lainnya
10. Besi beton dan bendrat harus memenuhi syarat-syarat sebagai ketentuan dlalam P81 1971.
11. Air yang digunakan harus untuk campuran air bersih tidak mengandung unsur-unsur yang merugikan
pasangan.
12. Cat meni dan cat tembok harus digunakan cat yang baik atau merk yang ditentukan.
13. Alat-alat penggantung dan kunci harus digunakan barang yang berkualitas baik menurut ketentuan dan
mendapat persetujuan dari Direksi.
14. Bahan-bahan lain yang belurn diuraikan dalam RKS/bestek ini harus berkualitas baik menurut
persetujuan Direksi.

PASAL 7 PEKERJAAN LAIN-LAIN

1. Meskipun dalam bestek ini, pada uraian pekerjaan dan uraian bahan tidak dinyatakan, tetapi disebutkan
dalam penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) mengenai bagian pekerjaan yang termasuk harus dikerjakan
oleh pemborong maka bagian tersebut dianggap ada dan dimuat dalam bestek.
2. Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pekerjaan bangunan ini, tetapi tidak diuraikan atau tidak
dimuat dalam bestek ini, tetap diselenggarakan dan diselesaikan oleh Pemborong.
3. Selain persyaratan teknis yang tercantum diatas pemborong diwajibkan pula mengurus :
a. Pembuatan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Keterangan Rencana Kota (KRK) dari Pemda
setempat.
b. Penyambungan Air Bersih.
c. Penyambungan Daya Listrik.
d. Surat-surat bukti keer listrik/ pengetesan dari PLN dan pengetesan yang diperlukan.
4. Sebelum penyerahan pertama, pemborong wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang belum
sempurna harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih dipel, halaman harus ditata rapi dan semua
yang tidak berguna disingkirkan dari proyek.

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 50
5. Meskipun telah ada Konsultan MK dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan dari ketentuan bestek
dan gambar menjadi tanggungan pelaksana, untuk itu pelaksana harus menyuelesaikan pekerjaan sebaik
mungkin

PASAL 8. P E N U T U P

1. Meskipun dalam bestek ini pada uraian pekerjaan dan uraian bahan-bahan tidak dinyatakan,
tetapi disebutkan dalam penjelasan pekerjaan (aanwijzing) mengenai uatu bagian pekerjaan yang
termasuk harus dikerjakan oleh pemborong/kontraktor, maka bagian tersebut dianggap ada dan
dimuat dalam bestek ini.
2. Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pelaksanaan pekerjaan ini, tetapi tidak diuraikan
atau tidak dibuat dalam bestek ini, tetap diselenggarakan dan diselesaikan oleh
Pemborong/Kontraktor.
3. Setiap melalui pekerjaan Pemborong/Kontraktor, harus ijin tertulis serta membuat gambar penjelasan
(shop drawing) dan berikut target volume pekerjaan yang dilaksanakan.
4. Pemborong/kontraktor diharuskan membuat gambar sesuai pelaksanaan (As-built Drawing) yang
harus mendapat persetujuan dan pengesahan dari Konsultan Pengawas dan Pengendali kegiatan

Salatiga, …. Juni 2019


Menyetujui Konsultan Perencana
Pejabat Pembuat Komitmen CV. ADICIPTA MANUNGGAL
Dinas Perdagangan Kota Salatiga

R. SRI WISNU H, SE.Akt, Msi IR. SRI MURYANIE N, IAI.


NIP. 197311106 199903 1 003 Direktur

Mengetahui
Kepala Dinas Perdagangan
Kota Salatiga

ARDIYANTARA, SH, MH
NIP. 19660908 199303 1 007

CV. ADICIPTA MANUNGGAL | Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Teknis ( RKS ) – Kawasan PKL Kridanggo 51

Anda mungkin juga menyukai