Anda di halaman 1dari 20

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

(RKS)

PEKERJAAN : PENATAAN SARANA DAN PRASARANA VENUE SELAM


LAUT
LOKASI : KOTA JAYAPURA
T.A : 2020

Keterangan :
Syarat-syarat teknis ini disusun berdasar jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan, dengan
mempertimbangkan:
1. Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan
digunakannya produksi dalam negeri;
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional yang terbaru;
3. Dipertimbangkan berdasar kriteria logis, realistik dan dapat dilaksanakan;
4. Telah disesuaikan terhadap Jadwal waktu pelaksanaan sesuai dengan metoda
pelaksanaan;
5. Macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal yang diperlukan dalam
elaksanaan pekerjaan;
6. Syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan;
7. Syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;
8. Kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan;
PERERNCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN SARANA DAN PERASARANA VENUE SELAM LAUT

SYARAT-SYARAT UMUM

PASAL 1. SYARAT-SYARAT UMUM

1.1 Umum
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini,
Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar beserta uraian
pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan seperti yang akan diuraikan dalam buku ini.
Bila terdapat ketidakjelasan dan atau perbedaan dalam gambar dan uraian ini.
Kontraktor diwajibkan untuk segera melaporkan hal tersebut kepada Pengawas untuk
mendapatkan penyelesaian.

1.2 Lingkup Pekerjaan


Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pekerjaan ini, serta mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan
bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung
sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.

1.3 Sarana Kerja


Kontraktor wajib memasukkan Jadwal Kerja yang disetujui oleh Pengawas dalam
waktu paling lambat 1 (satu) minggu setelah ditunjuk Sebagai Pelaksana
Pembangunan, pemborong harus membuat:
a. Jadwal Waktu (Time Schedule) pelaksanaan secara rinci yang diagambarkan
melalui Barchart dan Network Planning.
b. Jadwal pengadaan Tenaga Kerja.
c. Jadwal pengadaan bahan/material.
d. Daftar struktur organisasi yang meliputi nama, jabatan dan keahlian masing
masing anggota pelaksana pekerjaan.
Selain itu, Kontraktor juga wajib memasukkan identifikasi dari tempat kerja,serta
inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini.
Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan/material di tapak yang
aman dari segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu
pekerjaan lain.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 1


PERERNCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN SARANA DAN PERASARANA VENUE SELAM LAUT

Semua sarana yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi persyaratan
kerja, sehingga kelancaran dan kemudahan pelaksanaan pekerjaan di tapak dapat
tercapai.
1.4 Gambar-gambar Dokumen
1. Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar-gambar yang
ada dalam Buku Uraian Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi akibat
keadaan di tapak, kotraktor wajib segera melaporkan hal tersebut kepada
Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan di tapak
setelah Pengawas berunding terlebih dahulu dengan perencana. Ketentuan
tersebut diatas tidak dapat dijadikan alasan oleh kontraktor untuk
memperpanjang waktu pelaksanaan.
2. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan
selesai terpasang.
3. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, kontraktor diwajibkan
memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum
seperti, peil-peil, ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang, dan lain lain
sebelum memulai pekerjaan. Bila ada keraguan mengenai ukuran atau bila ada
ukuran yang belum tercantum dalam gabar kontraktor wajib melaporkan hal
tersebut secara tertulis kepada Pengawas memberikan keputusan ukuran mana
yang akan dipakai dan dijadikan pegangan setelah berunding dulu dengan
Perencana.
4. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah atau mengganti ukuran-ukuran yang
tecantum didalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Pengawas. Bila Hal
tersebut terjadi, segala akibat yang akan menjadi tanggungjawab Kontraktor baik
dari segi biaya maupun waktu.
5. Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap masing masing dua
salinan, segala gambar-gambar spesifikasi teknis, addenda, berita-berita
perubahan dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah disetujui di tempat
pekerjaan. Dokumen-dokumen ini harus dapat dilihat Pengawas dan Direksi
disetiap saat sampai dengan serah terima pekerjaan, dokumen-dokumen tersebut
akan didokumentasikan oleh Pemberi Tugas.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 2


PERERNCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN SARANA DAN PERASARANA VENUE SELAM LAUT

1.5 Gambar-gambar Pelaksanaan dan Contoh-Contoh


a. Gambar-gambar pelakasanaan dan (shop drawing) adalah gambar-gambar,
diagram, ilustrasi, jadwal, brosur atau data yang harus disiapkan kontraktor atau
Sub kontraktor, suplier atau produsen yang menjelaskan bahan-bahan atau
sebagian pekerjaan yang harus disediakan.
1. Shop drawing pembuatannya harus sesuai gambar kerja dan disampaikan
kepada Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya.
2. Pekerjaan Pelaksanaan belum dapat dimulai sebelum mendapat persetujuan
Pengawas.
3. Persetujuan terhadap gambar pelaksanaan bukan berarti menghilangkan
tanggungjawab terhadap pelaksanaan pekerjaan tersebut. Keterlambatan atas
proses pembuatan Shop Drawing ini tidak berarti Pemborong mendapat
perpanjangan waktu.
b. Contoh-contoh adalah benda-benda yang disediakan kontraktor untuk
menunjukkan bahan, kelengkapan dan kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh
Pengawas untuk menilai pekerjaan, setelah disetujui terlebih dahulu oleh
konsultan perencana.
c. Kontraktor akan memeriksa, menendatangani persetujuan dan menyerahkan
segera semua gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh yang disyaratkan
dalam dokumen kontrak atau oleh Pengawas. Gambar-gambar Pelaksanaan dan
contoh-contoh harus diberi tanda-tanda sebagaimana ditentukan Pengawas.
Kontraktor harus melampirkan keterangan tertulis mengenai setiap perbedaan
dengan Dokumen Kontrak jika ada hal-hal yang demikian.
d. Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-
contoh dianggap kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau
contoh tersebut dengan dokumen kontrak.
e. Pengawasakan memeriksa dan menolak atau menyetujui gambar-gambar
pelaksanaan atau contoh-contoh dalam waktu sesingkat-singkatnya, sehingga
tidak mengganggu jalannya pekerjaan dengan mempertimbangkan syarat-syarat
dalam Dokumen kontrak dan syarat-syarat keindahan.
f. Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta Pengawas dan
menyerahkan kembali segala gambar–gambar pelaksanaan dan contoh-contoh
sampai disetujui.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 3


PERERNCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN SARANA DAN PERASARANA VENUE SELAM LAUT

g. Persetujuan Pengawas terhadap gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh,


tidak membebaskan kontraktor dari tanggungjawabnya atas perbedaan dengan
dokumen kontrak, apabila perbedaan tersebut tidak diberitahukan secara tertulis
kepada Pengawas.
h. Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus dikirim kepada
Pengawas dalam dua salinan, Pengawas akan memeriksa dan mencantumkan
tanda-tanda “Telah Diperiksa Tanpa Perubahan” atau” Telah Diperiksa
Dengan Perubahan” atau “Ditolak”. Satu salinan ditahan oleh Pengawas untuk
arsip sedangkan yang kedua dikembalikan kepada kontraktor untuk dibagikan
atau diperlihatkan kepada Sub Kontraktor atau yang bersangkutan lainnya.
i. Sebutan katalog atau barang cetakkan, hanya boleh diserahkan apabila menurut
Pengawas hal-hal yang sudah ditentukan dalam katalog atau barang cetakan
tersebut sudah jelas dan tidak perlu dirubah. Barang cetakan ini harus diserahkan
dalam dua rangkap untuk masing-masing jenis dan diperlakukan sama seperti
butir di atas.
j. Contoh-contoh yang disebutkan dalam spesifikasi teknis harus dikirimkan kepada
Pengawas dan Perencana.
k. Biaya pengiriman gambar-gambar pelaksanaan, contoh-contoh, katalog-katalog
kepada Pengawas dan Perencana menjadi tanggungan kontraktor.
l. Gambar Sesuai Terlaksana (as-built-drawing) harus dibuat oleh pemborong dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Gambar Sesuai Terlaksana (as-built-drawing) dibuat dan diserahkan pada
akhir pekerjaan dan harus sesuai dengan hasil pekerjaan terpasang.
2. Gambar Sesuai Terlaksana (as-built-drawing) harus disetujui oleh Pengawas,
dan diserahkan dalam rangkap 5(lima) berikut aslinya/kalkirnya dengan biaya
keseluruhan ditanggung Pemborong.

1.6 Jaminan Kualitas


Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Pengawas, bahwa semua bahan dan
perlengkapan untuk pekerjaan ini adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain,
serta Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik,
bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan dokumen kontrak.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 4


PERERNCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN SARANA DAN PERASARANA VENUE SELAM LAUT

Apabila diminta, kontraktor sanggup memberikan bukti bukti mengenai hal hal
tersebut dalam butir ini.
Sebelum mendapat persetujuan dari Pengawas bahwa pekerjaan telah diselesaikan
dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggungjawab kontraktor
sepenuhnya.
1.7 Nama Pabrik/ Merk yang ditentukan
Apabila pada Spesifikasi Teknis Ini disebutkan nama pabrik/Merk dari satu jenis
bahan/komponen, maka kontraktor menawarkan dan memasang sesuai dengan yang
ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi Kontraktor pada waktu pemasangan
menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi dipasaran ataupun sukar
didapat dipasaran.
Apabila Kontraktor telah berusaha untuk memesan namun pada saat pemesananan
bahan/merk tersebut tidak/sukar diperoleh, maka Perencana akan menentuan sendiri
alternatif merek lain dengan spesifikasi minimum yang sama. Setelah 1 (satu) bulan
menunjukan pemenang, kontraktor harus memberikan kepeda Pemberi Tugas
fotocopy dari pemesanan material yang di impor pada agen ataupun importir lainnya,
yang menyatakan bahwa material material tesebut telah dipesan (order import).

1.8 Contoh-Contoh
Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau Wakilnya harus
segera disediakan atas biaya kontraktor. Contoh-contoh tersebut dianggap sebagi
bahan atau pekerjaan yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.
Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh pemberi tugas atau
wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan-bahan atau cara
pengerjaan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas maupun sifatnya.

1.9 Subtitusi
1. Produk yang disebutkan nama pabriknya:
Material Peralatan, perkakas, aksesoris yang disebutkan nama pabriknya dalam
Rencana Kerja dan Syarat, Kontraktor harus melengkapi produk yang
disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, atau dapat mengajukan produk pengganti
yang setara, disertai data-data yang lengkap untuk mendapatkan persetujuan
Konsultan Perencana sebelum pemesananan.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 5


PERERNCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN SARANA DAN PERASARANA VENUE SELAM LAUT

2. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya:


Material Peralatan, perkakas, aksesoris yang tidak disebutkan nama pabriknya
dalam Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus mengajukan secara tertulis nama
negara dari pabrik yang menghasilkannya. Katalog dan selanjutnya menguraikan
data yang menunjukkan secara benar bahwa produk yang dipergunakan adalah
sesuai dengan spesifikasi teknis dan kondisi proyek untuk mendapatkan
persetujuan.

1.10 Material dan Tenaga Kerja


Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru, dan
meterial harus tahan terhadap iklim tropik. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan
dengan cara yang benar dan setiap pekerjaaan harus mempunyai ketrampilan yang
memuaskan, dimana latihan khusus bagi pekerja sangat diperlukan dan kontraktor
harus melaksanakannya.
Kontraktor harus melengkapi Surat Sertifikat yang sah untuk setiap personal ahli
yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus
ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang ahli masing-
masing.

1.11 Klausul disebutkan kembali


Apabila dalam dokumen tender ini ada klausul-klausul yang disebutkan kembali
pada butir lain, maka ini bukan berarti menghilangkan butir tersebut tetapi dengan
pengertian lebih menegaskan masalahnya.
Jika terjadi hal yang saling bertentangan antar gambar satu terhadap spesifikasi
teknis, maka diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau
yang mempunyai bobot biaya yang paling tinggi.
Pemilik proyek dibebaskan dari patent dan lain lain untuk segala tuntutan terhadap
hak-hak khusus seperti patent dan lain lain.
1.12 Koordinasi Pekerjaan
Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh bagian
yang telibat didalam proyek ini.
Seluruh aktifitas yang menyangkut dalam proyek ini, harus diikoordinir lebih dahulu
agar gangguan dan konflik satu dengan lainnya dapat dihindarkan.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 6


PERERNCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN SARANA DAN PERASARANA VENUE SELAM LAUT

Melokalisasi/memerinci setiap pekerjaan sampai dengan detil untuk menghindari


ganguan konflik, serta harus mendapat persetujuan dari konsultan Konsultan
Pengawas sebelum dilaksanakannya pekerjaan.
Kick of meetingadalah rapat pertama kali sebelum pekerjaan dimulai, paling lama 7
hari setelah kontraktor menandatangani kontrak. Pokok pembahasan pada kick of
meeting adalah :
• Struktur organisasi secara jelas dan detail tugas dan tanggung jawab masing-
masing personil kontraktor.
• Time schedule yang dapat diterima oleh Pengawas dan Pemilik proyek.
• Peralatan yang digunakan
• Strategi pelaksanaan agar target terealisir sesuai schedule.
.
1.13 Perlindungan terhadap orang, harta benda, dan Pekerjaan
1. Perlindungan terhadap milik umum:
Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan bersih dari alat-alat
mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainnya serta memelihara kelancaran lalu
lintas, baik bagi kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
2. Orang-orang yng tidak berkepentingan.
Kontraktor harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki
tempat pekerjaan.
3. Perlidungan terhadap bangunan yang ada:
Selama masa-masa pelaksanaan kontrak, Kontraktor bertanggung jawab penuh
atas segala kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran
pembuangan dan sebagainya di tempat pekerjaan, dan kerusakan kerusakan
sejenis yang disebabkan operasi Kontraktor, dalam arti kata luas. Itu semua
harus diperbaiki oleh kontraktor hingga dapat diterima Pemberi Tugas.
4. Penjagaan dan perlindungan pekerjaan:
Kontraktor bertanggungjawab penuh atas penjagaan, penerangan dan
perlindungan terhadap pekerjaan yang dianggap penting selama pelaksanaan
Kontrak, siang dan malam. Pemeberi Tugas tidak bertanggungjawab terhadap
Kontraktor dan Sub kontraktor, atas kehilangan atau kerusakan bahan-bahan
bangunan dan peralatan atau pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan.
5. Kesejahteraan, Keamanan, dan Pertolongan pertama.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 7


PERERNCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN SARANA DAN PERASARANA VENUE SELAM LAUT

Kontraktor harus mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan


tindakkan pengamanan yang layak untuk melindungi para pekerja dan tamu
yang datang kelokasi. Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti disyaratkan
harus memuaskan Pemberi Tugas dan juga harus menurut (memenuhi) ketentuan
Undang-undang yang berlaku pad waktu itu. Di lokasi pekerjaan Kontraktor
wajib mengadakan perlengkapan yang cukup untuk pertolongan pertama yang
mudah dicapai . Sebagai tambahan hendaknya di setiap site ditempatkan paling
sedikit seorang petugas yang telah dilatih dalam soal-soal mengenai pertolongan
pertama.
6. Gangguan pada tetangga:
Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan menyebabkan
adanya gangguan pada penduduk yang berdekatan, hendaknya dilaksanakan
pada waktu-waktu sebagaimana Pemberi Tugas akan menentukannya dan tidak
akan ada tambahan, yang mungkin ia keluarkan.

1.14 Peraturan Hak Patent


Kontraktor harus melindungi pemilik (Owner) terhadap semua “Claim” atau
tuntutan, biaya atau kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan merek
dagang atau nama produksi, hak cipta pada semua material dan peralatan yang
dipergunakan dalam proyek.

1.15 Iklan
Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun didalam sempadan
(batas) site atau ditanah yang berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas.

1.16 Peraturan Teknis Yang digunakan


a. Dalam melaksanakan pekerjaan kecuali ditentukan lain dalam Rencana Kerja
dan Syarat-Syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan ketentuan di
bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya:
a. Peraturan Umum tentang Pelaksanan Pembangunan di Indonesia atau
Algemene Voorwaarden voor de Uitvoering bij Aanneming van Openbara
Werken (AV) 1941.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 8


PERERNCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN SARANA DAN PERASARANA VENUE SELAM LAUT

b. Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknik dari


Dewan Teknik Pembangunan Indonesia. (DTPI)
c. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SNI-03-
2847-2002
d. Peraturan Umum dari Dinas Kesehatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.
e. Peraturan umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) 1979 dan
PLN setempat.
f. Peraturan Umum tentang pelaksanaan Instalasi Air Minum serta Istalasi
Pembuangan dan Perusahaan Air Minum.
g. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PPKI-NI-05-2002).
h. Peraturan Semen Portland Indonesia NI-08.
i. Peraturan Bata Merah Sebagai bahan bangunan.
j. Peraturan Muatan Indonesia.
k. Peraturan dan Ketentuan Lain yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi
Pemerintah setempat yang bersangkutan dengan masalah bangunan.

b. Untuk melaksanakan dalam butir tersebut di atas, berlaku dan mengikat pula:
1. Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disyahkan oleh
Pemberi Tugas termasuk juga Gambar-gambar detil dan shopdrawing yang
diselesaikan oleh Kontraktor dan sudah disyahkan atau disetujui oleh
Pengawas.
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
3. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
4. Berita Acara Penunjukkan
5. Surat Keputusan Pemimpin Proyek Tentang Penunjukkan Kontraktor.
6. Surat Perintah Kerja (SPK)
7. Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
8. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui.
9. Kontrak/Surat Perjanjian Pemborongan.

1.17 Photo Kegiatan


a. Photo kegiatan harus dibuat oleh pemborong sesuai arahan dari Pengawas
dengan ketentuan sebagai berikut:

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 9


PERERNCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN SARANA DAN PERASARANA VENUE SELAM LAUT

1. Tahap I pada saat pekerjaan 0%-25% (papan nama Kegiatan, Kondisi


LokasiPekerjaan,Persiapan Pondasi dan struktur)
2. Tahap II pada saat bobot pekerjaan 25% -50%
3. Tahap III pada saat bobot pekerjaan 50%-100% (.
b. Photo Kegiatan tersebut dibuat sebanyak 3 (tiga) set dilampirkan bersama
dengan laporan bulanan sesuai dengan pencapaian bobot pekerjaan dan
penagihan angsuran.
c. Photo setiap tahap ditempelkan pada album/map dengan keterangan singkat dan
penempatan dalam album harus disetujui dan disepakati oleh Konsultan
Pengawas dan Pemberi Tugas.
d. Untuk photo kondisi force majeure diambil sebanyak 3 (tiga) kali.

1.18 Penggunaan Persyaratan Teknis


Persyaratan Teknis ini disiapkan untuk menjadi Pedoman dalam Pelaksanaan
pekerjaan meliputi bangunan dan pekerjaan lainnya sebagai kesatuan yang tidak
terpisahkan, kecuali disebutkan lain. Maka setiap bab dalam persyaratan ini,
disesuaikan yang dinyatakan dalam gambar-gambar kerja. Keterangan tambahan
tertulis dan perintah dari Pengawasataupun Tim Bantuan Pelaksana Kegiatan dari
instansi teknis/PU.

1.19 Penjelasan RKS dan Gambar


a. Penyedia Jasa Pemborongan wajib meneliti semua Gambar dan Rencana Kerja
dan Syarat-Syarat (RKS) termasuk tambahan dan Perubahannya yan dicantumkan
dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanvulling).
b. Bila gambar tidak sesuai dengan RKS maka yang mengikat dan berlaku adalah
yang mempunyai nilai biaya yang lebih tinggi.
c. Bila masih ada keraguan harus segera dikonsultasikan padaPengawas/Perencana,
dan Pemborong harus mengikuti keputusannya.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 10


PERERNCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN SARANA DAN PERASARANA VENUE SELAM LAUT

PASAL 2. LINGKUP PEKERJAAN

Yang dimaksud dengan pekerjaan pada proyek ini adalah sebagai berikut :

• Pekerjaan Persiapan
• Pekerjaan Tanah
• Pekerjaan Arsitektur
• Pekerjaan Pengecetan
• Pengadaan Langsung Mobilisasi dan fasilitas umum

Pekerjaan tersebut diatas harus selesai tepat waktu sesuai jadwal yang ditentukan, dengan
kualitas yang memenuhi ketentuan sebagaimana disyaratkan dalam Surat Perjanjian
Pemborongan dan pelaksanaannya harus dilaksanakan berdasarkan :

1. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan / RKS dan Spesifikasi Teknis


2. Gambar-gambar perencanaan dan detail.
3. Berita acara penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) dan penjelasan tambahan lainnya.
4. Petunjuk Direksi
5. Peraturan-peraturan umum lainnya yang berlaku.

Kontraktor wajib memeriksa kembali dan mengadakan pengecekan/penelitian keadaan


lapangan maupun dokumen/arsip bangunan yang ada, sebelum melakukan pekerjaan dan
membuat shop drawing untuk pelaksanaannya.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 11


PERERNCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN SARANA DAN PERASARANA VENUE SELAM LAUT

SYARAT - SYARAT TEKNIS

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

PASAL 1. SARANA DAN PRASARANA K3

1.1. Lingkup Pekerjaan


K3 adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan pengertian pemberian
perlindungan kepada setiap orang yang berada di tempat kerja yang dfapat
Berupa Helem proyek, Sepatu Boot, Rompi, Safety Harness, Sarung tangan,
Masker, Kacamata Pengaman, Alat Pemadam kebaaran, rambu rambu, yang
berhubungan dengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja
konstruksi, proses produksi dan lingkungan sekitar tempat kerja. Kegiatan
Konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan yang
dalampelaksanaan kegiatan konstruksi tersebut menimbulkan berbagai dampak
yang tidak dinginkanantara lain yang menyangkut aspek keselamatan dan
kesehatan kerja.

Oleh karena itu suatu perusahaan yang bergerak di bidang kerja konstruksi harus
mempunyai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
Adapun bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan meliputi struktur
organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan
sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan,
pencapaian,pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan
kerja guna terciptanya tempat kerja yang selamat, aman, efisien dan produktif.

Kesuksesan program Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


(SMK3) pada proyek konstruksi tidak lepas dari peran berbagai pihak yang
saling terlibat, berinteraksi dan bekerja sama. Hal ini sudah seharusnya menjadi
pertimbangan utama dalam pelak-sanaan pembangunan proyek konstruksi yang

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 12


PERERNCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN SARANA DAN PERASARANA VENUE SELAM LAUT

dilakukan oleh tim proyek dan seluruh manajemen dari berbagai pihak yang
terkait didalamnya. Masing-masing pihak mempunyai tanggung jawab bersama
yang saling mendukung untuk keberhasilan pelaksanaan proyek konstruksi yang
ditandai dengan evaluasi positif dari pelaksanaan program keselamatan dan
kesehatan kerja.

PASAL 2. PENGUKURAN, PEMASANGAN BOUWPLANK

1. Letak tugu patok dasar ditentukan oleh Konsultan Pengawas bersama


dengan Perencana.
2. Tugu patok dasar dibuat dari beton bertulang, berpenampang 20 x 20
cm2, tertancap kuat ke dalam tanah sedalam 1 m dengan bagian yang
muncul di atas muka tanah secukupnya untuk memudahkan
pengukuran selanjutnya, tugu dibuat permanen, tidak bisa dirubah,
diberi tanda yang jelas dan dijaga keutuhannya sampai ada instruksi
tertulis dari Konsultan Pengawas untuk membongkarnya.
3. Papan untuk bouwplank adalah kayu kelas II ukuran 2/20 cm,
dipasang 100 cm dari tepi bangunan.
4. Papan bouwplank dipasang pada patok yang kuat, tertancap di tanah
sehingga tidak bisa digerak-gerakkan atau dirubah.
5. Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama satu sama yang lain,
kecuali dikehendaki lain oleh Konsultan Pengawas.
6. Setelah selesai pemasangan papan ukur, Pemborong harus melaporkan
kepada Konsultan Pengawas untuk dimintakan persetujuannya serta
harus menjaga dan memelihara keutuhan serta ketetapan letak papan
patok ukur sampai tidak diperlukan lagi dan dibongkar atas
persetujuan Konsultan Pengawas.
7. Pemborong bertanggung jawab atas ketepatan serta kebenaran
persiapan bouwplank/setting out pekerjaan sesuai dengan referensi
ketinggian dan benchmarks yang diberikan Konsultan Pengawas
secara tertulis, serta bertanggung jawab atas level, posisi, dimensi

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 13


PERERNCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN SARANA DAN PERASARANA VENUE SELAM LAUT

serta kelurusan seluruh bagian pekerjaan serta pengadaan peralatan,


tenaga kerja yang perlu untuk itu.
8. Bilamana suatu waktu dalam proses pembangunan ternyata ada
kesalahan dalam hal tersebut di atas, merupakan tanggung jawab
Pemborong serta wajib memperbaiki kesalahan tersebut dan akibat-
akibatnya, kecuali bila kesalahan tersebut disebabkan referensi tertulis
dari Konsultan Pengawas.
9. Pengecekan setting-out atau lainnya oleh Manajer Konstruksi atau
wakilnya tidak menyebabkan tanggung jawab Pemborong menjadi
berkurang. Pemborong wajib melindungi semua bench-marks dll. hal
yang perlu pada setting out pekerjaan ini.
10. Sebelum memulai pekerjaan galian Pemborong harus memastikan
peil-peil dari halaman dengan baik, seteliti mungkin sesuai dengan
titik-titik atau garis-garis contour yang ditentukan di dalam gambar
kerja.
11. Bila ditemukan hal-hal yang menyangsikan dari peil-peil ini, maka
Pemborong harus memberikan laporan tertulis kepada Konsultan
Pengawas.

PASAL 3. PEKERJAAN PEMBUATAN 1M2 BEDENG PEKERJA

Pekerjaan ini bertujuan untuk tempat tinggal sementara bagi tukang dan pekerja
selama pelaksanaan pembangunan agar terlindung dari hujan dan panas ataupun
menghindari agar tidak hilang. Pembangunan bedeng ini bisa saja tidak ada jika
sudah ada tempat sementara bagi tukang dan pekerja, juga untuk penyimpanan
material agar terlindungi.
Dan jika bangunan bedeng dan gudang ini akan dibuat, maka material yang
dibutuhkan di antaranya balok kayu, triplek, papan, dan atap seng atau asbes.
Sebagai contoh ukuran bedeng yang dibutuhkan adalah 3 x 4 m dan gudang 2 x
3 m. Satuan dalam pembangunan pekerjaan pembuatan bedeng dan gudang
adalah m2.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 14


PERERNCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN SARANA DAN PERASARANA VENUE SELAM LAUT

II. PEKERJAAN TANAH

PASAL 5. PEMADATAN TANAH 1 M3 (PER 20 CM) DENGAN ALAT BERAT

5.1. Lingkup Pekerjaan


Penggalian tanah yang dimaksud adalah penggalian sedimentasi tanah yang
telah menumpuk atau material lain yang menghalangi aliran sungai sehingga
terjadi pendangkalan. Galian Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak
diklasifikasi sebagai galian batu, galian struktur, galian sumber bahan (borrow
excavation), galian perkerasan beraspal, galian perkerasan berbutir, dan galian
perkerasan beton, serta pembuangan bahan galian biasa yang tidak terpakai
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan.

5.2. Pelaksanaan Pekerjaan


a) Pemadatan harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang
ditentukan dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan harus
mencakup pembuangan semua material/bahan dalam bentuk apapun yang
dijumpai, termasuk tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu, bahan.

b) Pekerjaan Pemadatan harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal


mungkin terhadap bahan di bawah dan di luar batas pemadatan serta utilitas
lain seperti pipa dan struktur bangunan yang ada di sekitar daerah pemadatan

5.3. Pengukuran dan Pembayaran


Pekerjaan Pemadatan harus diukur untuk pembayaran dalam meter kubik
sebagai volume aktual bahan yang dipindahkan dan disetujui oleh Direksi
Pekerjaan. Pekerjaan Pemadatan ini diperlukan untuk pembentukan atau
pembentukan kembali saluran air yang memenuhi pada garis, ketinggian, dan
profil yang benar seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Pemadatan yang melebihi dari yang

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 15


PERERNCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN SARANA DAN PERASARANA VENUE SELAM LAUT

ditunjukkan dalam Gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan,


tidak boleh diukur untuk pembayaran.
Kuantitas galian, ditentukan seperti yang disyaratkan di atas akan dibayar
berdasarkan Harga Kontrak per satuan pengukuran untuk Mata Pembayaran
yang terdaftar di bawah ini dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga,
dimana harga dan pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh
untuk penyediaan semua pekerja, perkakas dan peralatan untuk galian.

PASAL 6. PENGURUGAN 1 M3 SIRTU PADAT

6.1. Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi pemindahan materail tanah menggunakan alat berat
kedalam dump truk dan dibuang ke tempat yang telah disetujui oleh consultant
dan direksi pekerjaan.

6.2. Pelaksanaan Pekerjaan


a) Galian material dengan menggunakan alat berat yang dimasukkan kedalam
dump truck harus dilakukan dengan hati – hati agar tumpahan material berupa
lumpur tidak mengganggu dan mengotori daerah sekitarnya.
b) Proses pembuangan material galian tersebut harus diawasi dengan baik agar
tidak menggangu arus lalulitas yang ada di sekitar pekerjaan

6.3. Pengukuran dan Pembayaran


Pekerjaan penganguktan harus diukur untuk pembayaran dalam meter kubik
sebagai volume aktual bahan yang dipindahkan dan disetujui oleh Direksi
Pekerjaan.

II. PEKERJAAN ARSITEKTUR

PASAL 7. PEMBUATAN DAN PEMASANGAN 1 M2 TENDA RANGKA BESI


HOLLOW

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 16


PERERNCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN SARANA DAN PERASARANA VENUE SELAM LAUT

7.1. Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi pemasangan tenda dengan menggunakan besi hollow sesuai
dengan ukuran pada gambar rencana yang telah disetujui oleh direksi pekerjaan

7.2. Pelaksanaan Pekerjaan


a) Menyiapkaan bahan besi hollow dengan ukuran pada gambar rencana.
b) Prorses peotongan besi hollow dilakukan sesuai dengan ukuran yang sudah
tertera pada gambar rencana.
c) Proses pengelasan dan penyambungan
d) Proses pemasangan.

7.3. Pengukuran dan Pembayaran


Pekerjaan pembuatan dan pemasangan tenda harus diukur untuk pembayaran
dalam meter persegi sebagai volume aktual bahan yang digunakan dan disetujui
oleh Direksi Pekerjaan.

PASAL 8. PEMBUATAN PANGGUNG DENGAN KONSTRUKSI KAYU

8.1. Lingkup Pekerjaan


Bagian ini merupakan pembuatan panggung penonton dengan menggunakan
konstruksi dari kayu kelas I.

8.2. Pelaksanaan Pekerjaan


a) Pemasangan konstruksi tiang panggung menggunakan kayu 5/10 Kelas I sesuai
dengan gambar rencana.
b) Pemasangan konstruksi gelagar panggung menggunakan kayu 5/10 Kelas I
sesuai dengan gambar rencana.
c) Pemasangan Konstruksi balok lantai panggung menggunakan kayu 5/10 Kelas
I.
d) Pemasangan lantai panggung mengunakan kayu Kelas I
e) Pemasangan lantai Multipleks dengan ketebalan 9 mm dilapisi karpet buldru
f) Pemasangan pagar panggung menggunakan kayu kelas I

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 17


PERERNCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN SARANA DAN PERASARANA VENUE SELAM LAUT

8.3. Pengukuran dan Pembayaran


Pekerjaan pembuatan panggung dengan konstruksi kayu ini harus diukur untuk
pembayaran dalam meter kubik dan untuk pekerjaan lantai panggung diukur untuk
pembayaran menggunakan meter persegi.

II. PEKERJAAN PENGECETAN

PASAL 9. PENGECETAN PADA KAYU BARU , TEMBOK BARU, DAN BESI

9.1. Lingkup Pekerjaan


Bagian ini merupakan pengecetan pada konstruksi baru.

9.2. Pelaksanaan Pekerjaan


a) Pengecatan 1 m2 bidang kayu baru (1 lapis plamuur, 1 lapis cat dasar, 2 lapis
cat penutup).
b) Pengecatan 1 m2 tembok baru ( 1lapis plamuur, 1 lapis cat dasar, 2 lapis cat
penutup).
c) Pengecatan 1 m2 permukaan besi secara semprot sistem 3 lapis cat
mutakhir.

9.3. Pengukuran dan Pembayaran


Pekerjaan pengecetan harus diukur untuk pembayaran dalam meter persegi.

PASAL 10. PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR/FINISHING

Pekerjaan penyelesaian ini terdiri dari pembersihan umum lokasi pekerjaan dari sisa-sisa
bahan bangunan / bongkaran sisa-sisa galian maupun kotoran lainnya, termasuk perbaikan-
perbaikan akibat dari kerusakan / pembongkaran yang diakibatkan sewaktu proses
pelaksanaan pekerjaan sehingga waktu penyerahan pekerjaan lokasi tersebut sudah harus
bersih dan rapih.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 18


PERERNCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN SARANA DAN PERASARANA VENUE SELAM LAUT

PASAL 11 . SANKSI

a. Keterlambatan pekerjaan akibat kekurangan bahan, tenaga kerja, alat sepenuhnya


menjadi tanggung jawab Kontraktor.
b. Kelalaian terhadap perintah/ instruksi dari Direksi dan pengawas lapangan
mengakibatkan sanksi dapat diberlakukan.
c. Pekerjaan yang tidak dapat diterima oleh Direksi dan pengawas lapangan dapat
dibongkar untuk dibangun kembali sesuai spesifikasi dengan biaya Kontraktor.
d. Kerusakan fasilitas umum akibat kelalaian kontraktor menjadi tanggung jawab
sepenuhnya dari kontraktor pelaksana.
e. Kerusakan-kerusakan kepemilikan pribadi/ orang perorangan seperti pagar penduduk
dan semacamnya merupakan tanggung jawab kontraktor.

PASAL 12. CATATAN LAIN-LAIN DAN KETERANGAN TAMBAHAN

a. Setiap kegiatan dalam pelaksanaan pekerjaan harus dinyatakan dalam Berita Acara
dan ditandatangani oleh Pelaksana dan Direksi Harian (Pengawas Lapangan).
b. Bila ada perbedaan antara ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat ini dengan gambar,
maka ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat ini yang menentukan.

Jayapura, Oktober 2020

Konsultan Perencanaan
PT. LILIAND ENGINEERING CONSULTANT

LENNY AKKE, ST
Direktur

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 19

Anda mungkin juga menyukai