SPESIFIKASI TEKNIS
(TECHNICAL SPECIFICATION)
1. PERSYARATAN UMUM
1.1. UMUM
Untuk dapat memahami dengan sebaik baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini. Kontraktor diwajibkan
mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta uraian pekerjaan dan persyaratan
pelaksanaan seperti yang akan diuraikan dalam buku ini. Bila terdapat ketidakjelasan dan atau perbedaan dalam
gambar dan uraian ini, kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Manajemen Konstruksi untuk
mendapatkan penyelesaian.
Pekerjaan yang harus dilaksanaan sesuai yang dinyatakan dalam gambar kerja serta uraian pekerjaan dan
persyaratan teknis.
b. Menyediakan tenaga kerja yang ahli dibidangnya, bahan-bahan, peralatan berikut alat bantu lainnya.
c. Mengadakan pengamanan dan pemeliharaan terhadap bahan, peralatan kerja maupun hasil pekerjaan
selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan sempurna.
d. Pembersihan sisa pekerjaan/ lokasi kerja.
d. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah atau mengganti ukuran ukuran yang tercantum didalam gambar
pelaksanaan tanpa sepengetahuan Manajemen Konstruksi. Bila Hal tersebut terjadi, segala akibat yang
akan terjadi menjadi tanggungjawab Kontraktor baik dari segi biaya maupun waktu.
e. Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap masing masing dua salinan, segala gambar-
gambar spesifikasi teknis, addenda, berita perubahan dan gambar gambar pelaksanaan yang telah
disetujui di tempat pekerjaan. Dokumen-dokumen ini harus dapat dilihat Manajemen Konstruksi dan Tim
Teknis PPPPTK disetiap saat sampai dengan serah terima kesatu. Dokumen-dokumen tersebut akan
didokumentasikan oleh Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset PPPPTK.
b. Contoh-contoh adalah benda-benda yang disediakan kontraktor untuk menunjukkan bahan, kelengkapan dan
kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh Manajemen Konstruksi untuk menilai pekerjaan, setelah disetujui terlebih
dahulu oleh konsultan perencana.
c. Kontraktor akan memeriksa, menendatangani persetujuan dan menyerahkan segera semua gambar-gambar
pelaksanaan dan contoh-contoh yang disyaratkan dalam dokumen kontrak atau oleh Manajemen Konstruksi.
Gambar-gambar Pelaksanaan dan contoh-contoh harus diberi tanda-tanda sebagaimana ditentukan
Manajemen Konstruksi. Kontraktor harus melampirkan keterangan tertulis mengenai setiap perbedaan
dengan Dokumen Kontrak jika ada hal-hal yang demikian.
d. Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dianggap kontraktor
telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau contoh tersebut dengan dokumen kontrak.
e. Manajemen Konstruksi dan Perencana akan memeriksa dan menolak atau menyetujui gambar-gambar
pelaksanaan atau contoh-contoh dalam waktu sesingkat-singkatnya, sehingga tidak mengganggu jalannya
pekerjaan dengan mempertimbangkan syarat-syarat dalam Dokumen kontrak dan syarat-syarat keindahan.
f. Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta Manajemen Konstruksi dan menyerahkan
kembali segala gambargambar pelaksanaan dan contoh contoh sampai disetujui.
h. Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh yang harus disetujui
Manajemen Konstruksi dan Perencana, tidak boleh dilaksanakan sebelum ada persetujuan tertulis dari
Manajemen Konstruksi dan Perencana.
i. Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus dikirim kepada Manajemen Konstruksi dalam dua
salinan. Manajemen Konstruksi akan memeriksa dan mencantukann tanda-tanda Telah Diperiksa Tanpa
Perubahan atau Telah Diperiksa Dengan Perubahan atau Ditolak. Satu salinan ditahan oleh
Manajemen Konstruksi untuk arsip sedangkan yang kedua dikembalikan kepada kontraktor untuk dibagikan
atau diperlihatkan kepada Sub Kontraktor atau yang bersangkutan lainnya.
j. Sebutan katalog hanya boleh diserahkan apabila menurut Manajemen Konstruksi hal-hal yang sudah
ditentukan dalam katalog tersebut sudah jelas. Barang cetakan ini harus diserahkan dalam dua rangkap untuk
masing masing jenis dan diperlakukan sama seperti butir di atas.
k. Contoh-contoh yang disebutkan dalam spesifikasi teknis harus dikonsultasikan kepada Manajemen Konstruksi
dan Perencana.
1.8. CONTOH-CONTOH
Contoh-contoh bahan bangunan yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau Wakilnya harus segera
disediakan atas biaya kontraktor dan contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara sedemikian
rupa sehinga dapat dianggap bahwa bahan tersebut yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.
Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Manajemen Konstruksi untuk dijadikan dasar acuan
pelaksanaan pekerjaan.
1.9. SUBTITUSI
a. Produk yang disebutkan nama pabriknya:
Material Peralatan, perkakas, aksesoris yang disebutkan nama pabriknya dalam RKS, Kontraktor harus
melengkapi produk yang disebutkan sesuai yang ditetapkan dalam Daftar Spesifikasi Teknis, jika dalam
pelaksanaan terdapat perubahan maka harus mendapat persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen dan
dituangkan dalam addendum kontrak.
b. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya:
Material peralatan, perkakas, aksesoris yang tidak disebutkan nama pabriknya dalam Spesifikasi Teknis,
Kontraktor harus mengajukan secara tertulis nama negara dari pabrik yang menghasilkannya. Katalog dan
selanjutnya menguraikan data yang menunjukkan secara benar bahwa produk yang dipergunakan adalah
sesuai dengan spesifikasi teknis dan kondisi proyek untuk mendapatkan persetujuan.
*) Masing-masing personil inti harus membuat Curiculum Vitae (CV), Sertifikat Keahlian (SKA/SKT)
dilengkapi dengan Ijasah.
**) dilampiri dengan Surat Pernyataan Kesanggupan untuk ditempatkan di pekerjaan ini dan harus
ditandatangani yang bersangkutan diatas Meterai atau ada keterangan pengalaman pekerjaan yang
ditandatangani oleh Pimpinan Perusahaan.
c. Bagian Pekerjaan yang secara professional harus dikerjakan oleh penyedia jasa khusus agar mendapatkan
hasil optimal, kecuali Kontraktor/ Penyedia Jasa mempunyai divisi khusus sesuai dengan bidang yang
disyaratkan. Pekerjaan yang harus disub-kontrakkan, meliputi :
1. Pekerjaan aluminium dan kaca
2. Pekerjaan baja
3. Pekerjaan mekanikal/plumbing
4. Pekerjaan elektrik/elektrikal
5. Pekerjaan elektronik/IT
a. Perlindungan terhadap milik umum: Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan lingkungan dan jalan
harus bersih dari alat-alat mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainnya serta memelihara kelancaran
lalu lintas, baik bagi kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
b. Orang-orang yang tidak berkepentingan.
Kontraktor harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki tempat pekerjaan.
bertanggungjawab terhadap Kontraktor dan Sub kontraktor, atas kehilangan atau kerusakan bahan-bahan
bangunan dan peralatan atau pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan.
a. Tenaga kerja yang cukup jumlahnya dan terampil/ahli dibidangnya untuk ditempatkan disetiap bagian
pekerjaan.
b. Tenaga kerja yang dipekerjakan oleh Kontraktor tidak diijinkan bermalam atau menginap dilingkungan
Kantor PPPPTK.
c. Tenaga kerja yang dipekerjakan oleh Penyedia Jasa tidak diperbolehkan merokok di Lingkungan
PPPPTK.
d. Tenaga kerja yang dipekerjakan oleh Kontraktor agar berkelakuan baik dan memakai perlengkapan K3
(sepatu, helm, sarung tangan, dsb).
e. Tenaga kerja harus memakai seragam kerja/rompi dengan identitas Perusahaan.
f. Peralatan yang cukup jumlahnya dan baik/layak pakai untuk melaksanakan pekerjaan ini.
g. Bahan-bahan yang digunakan harus baik mutunya, cukup jumlahnya dan terjamin pendistribusiannya
kesetiap lokasi pekerjaan.
Waktu pelaksanaan 12 (dua belas) bulan atau 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari kalender.
a. Lingkup pekerjaan
Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan dan pemasangan semua pekerjaan
pasangan Bata Ringan / Autoclaved Aerated Concrete (AAC) seperti yang tertera daftar perincian lingkup
pekerjaan yang dilaksanakan dan pada gambar-gambar. Pelaksanaan pemasangan harus benar-benar
mengikuti gari-garis ketinggian, bentuk-bentuk seperti yang terlihat dalam gambar-gambar dan
persyaratan di sini.
b. Pengendalian Pekerjaan
Persyaratan-persyaratan standar mengenai pekerjaan ini tertera pada:
PUBB-1982
NI-3-1970
NI-10-1973
SII-0021-78
c. Bahan-bahan
1. Bata yang digunakan adalah bata ringan sekualitas produk dari HEBEL atau PRIMACON. Produk ini
harus baru, dan yang terpilih harus sesuai dengan persyaratan-persyaratan dalam DIN (Deutsch
Industrie Norm) yang menjamin mutu produk memenuhi persyaratan teknis struktur bangunan. Dengan
standar mutu yang sudah diakui secara Internasional, Prime Mortar merupakan satu-satunya semen
instan dari Indonesia yang dapat diterima di pasar lokal dan Internasional sekaligus. Bilamana tidak
terdapat bahan-bahan yang sesuai standar tersebut di atas, maka Manajemen Konstruksi menentukan
jenis-jenis lain yang ada di pasaran lokal dengan persyaratan yang ditentukan.
2. Adukan pasangan bata ringan untuk seluruh dinding harus berupa bahan semen instant MU-380 atau
MM-101 untuk perekat, MU-100 atau MM-201 untuk plester dan MU-200 atau MM-202 untuk acian.
Bahan semen instant yang digunakan sekualitas produk dari MORTAR UTAMA atau MULTI MORTAR.
3. Bagian yang harus kedap air harus menggunakan bahan plester instant khusus kedap air MU-600,
Cementitious Waterproofing dan bagian yang harus dilakukan plester khusus yaitu;
Mulai permukaan beton sloof, balok dan plat beton sampai tinggi 30 cm di atas permukaan lantai.
Di bawah dudukan kusen dan pasangan Bata Ringan yang melekat ke beton minimal 3 (tiga)
lapis/lajur.
4. Contoh Bahan
Bahan bata ringan yang digunakan ukuran 200 x 600 x 100 mm sekualitas produk dari HEBEL atau
PRIMACON. Contoh-contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkan kepada
Manajemen Konstruksi. Persetujuan atas bahan-bahan tersebut harus sudah didapat sebelum bahan
yang dimaksud dibawa ke lapangan kerja untuk dipasang. Pengambilan contoh atas bahan-bahan
yang telah berada di lapangan akan dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan Manajemen
Konstruksi guna keperluan pengujian. Bahan yang tidak sesuai dengan produk yang di atas akan
ditolak dan harus segera disingkirkan dari lapangan.
e. Pelaksanaan
1. Pasangan bata ringan yang dilaksanakan harus rata, tegak dan lajur penaikannya diukur tepat dengan
tiang lot, dan bila tidak diperlihatkan di dalam gambar-gambar maka setiap lajur naik, bata ringan
harus putus sambungan dengan lajur di bawahnya.
2. Bata Ringan yang dipasang rata tengah dengan jarak antara Bata Ringan yang satu dengan yang
lainnya (nat) adalah 3 mm.
3. Rangka pengaku berupa kolom praktis ukuran setebal 100 x 100 mm dari beton bertulang campuran 1
pc : 2 ps : 3 kr dipasang untuk setiap luas dinding maksimum 12 m2, dan setiap sudut sambungan
dinding bata/beton ringan.
4. Pemasangan dinding Bata Ringan setinggi max. 1 m harus disertai dengan pengecoran kolom praktis
sebagai pengikat.
5. Pada setiap jendela dan pintu dengan bentangan lebih dari 1,2 m harus dipasang balok latai,
meskipun tidak tertera dalam gambar.
6. Setiap selesai pemasangan batu Bata Ringan, dinding harus dibersihkan dari spesi yang keluar ke
samping kanan-kirinya agar nampak bersih dan rapi.
f. Perlindungan
Seusai jam kerja, seluruh lajur pasangan bata ringan yang belum selesai, harus ditutup (dilindungi) dengan kertas
semen, atau dengan cara-cara lain yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi. Siar atau celah antara dinding
dengan kolom bangunan, dinding dengan bukaan dinding atau dinding dengan peralatan, harus ditutup dengan
bahan pengisi celah.
a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan, termasuk seluruh pekerjaan alumunium yang
berhubungan dengan pekerjaan kusen, pintu dan jendela seperti ditunjukkan dalam gambar termasuk
perlengkapan/asesoris dan bahan penutup dan atau pengisi (sealant) seperti tertera pada gambar-
gambar. Sebagai Pekerjaan yang disyaratkan di sub kontrakkan.
b. Pengendalian Pekerjaan
Semua pekerjaan pintu jendela aluminium yang disebutkan dalam bagian ini harus dikerjakan menurut
petunjuk pabrik/produsen dan disesuaikan dengan salah satu standar : American Society for Testing
Materials (ASTM).
c. Bahan-Bahan
1. Persyaratan Bahan (PELAJARI DAN EDIT TULISAN)
Bahan dari aluminium framing system, aluminium ekstrusi sesuai SII extrusi 0695-82 tidak terbuat
dari scrapt (bahan bekas). Dari produk yang disetujui Manajemen Konstruksi.
Nilai deformasi maksimal 2mm. Warna standar powder coating.
Jenis yang dipakai: kusen, daun pintu dan daun jendela ditentukan memakai type AP, daun pintu
dan jendela memakai ukuran 4 x 1 x 1.15 mm sekualitas produk dari YKK AP dengan detil
seperti ditunjukkan dalam gambar.
Frame alumunium khusus untuk curtain wall type back mulion dan louvre alumunium sekualitas
produk dari YKK AP.
Warna, ditentukan oleh perencana , tebal minimal lapisan anodize 18 micron.
Sealant (bahan penutup) dari jenis polysulfide yang setaraf dengan Dow Coning ex Australia.
Seluruh celah antara aluminium dan kaca ditutup dengan sealant (tidak diperkenankan
menggunakan karet)
2. Seluruh bagian aluminium harus datang di lokasi dilengkapi dengan pelindung/lapisan plastik
yang melekat disetiap batang aluminium dan baru boleh dibuka setelah mendapat persetujuan
Manajemen Konstruksi.
3. Pemasangan kusen dan daun pintu/ jendela aluminium pada dinding harus dalam kondisi
plastik pelindung tetap melekat pada setiap batang aluminium, dan baru boleh dibuka setelah
semua pekerjaan finishing dinding selesai seluruhnya, dengan persetujuan MK.
4. Pemotongan aluminium mengunakan mesin potong, mesin punch, drill, sedemikian rupa sehingga
memperoleh hasil yang sudah dirangkai.
5. Untuk jendela bukaan dan pintu mempunyai toleransi ukuran tinggi dan lebar 1 mm dan diagonal 2
mm, kecuali bagian bawah pintu 1 3 mm. (PELAJARI DAN EDIT TULISAN)
6. Aksesoris:
Skrup harus dari galvanized steel, dengan kepala tertanam, penggantung yang dihubungkan dengan
aluminium harus ditutup dengan coulking dan sealant. Angkur untuk rangka kusen aluminium terbuat
dari steel plate tebal 2 mm. (PELAJARI DAN EDIT TULISAN)
7. Pengujian Bahan
Bahan bahan aluminium harus mendapat test dari laboratorium pabrik meliputi
Ketebalan lapisan
Staining
Berat
Pelaksana harus menyerahkan sertifikat pengujian tersebut kepada Manajemen Konstruksi selambat-
lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8. Contoh Bahan
Pelaksana harus menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan, dan setiap bahan yang
diserahkan harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah diuji/diperiksa dan telah mendapatkan
persetujuan dari Manajemen Konstruksi.
9. Penyimpanan
Penyimpanan harus di ruang yang beratap, bersih, kering, serta dijaga agar tidak terjadi abrasi atau
kerusakan lain dan dijauhkan dengan tempat-tempat pembakaran.
d. Pelaksanaan
1. Gambar Kerja
Pelaksana (Spesialis) harus membuat gambar kerja (shop drawings) yang menunjukan jenis type
profil, ukuran, besaran, ketebalan, alloy dan detail-detail tertentu dengan skala 1:10 selambat-
lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan dilaksanakan untuk mendapatkan persetujuan dari
Manajemen Konstruksi .
3. Pengerjaan
Semua frame kusen, jendela, dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan
ukuran dan sesuai kondisi lapangan.
Lakukan pengukuran seteliti mungkin di tempat pemasangan.
Semua pertemuan harus runcing, halus dan rata (adu manis) bersih dari segala goresan dan
cacat-cacat lain yang mempengaruhi permukaan alumunium. Sambungan harus dibuat dengan
toleransi kecil, hingga menghasilkan sambungan yang rapat dan baik.
Sepanjang sisi kusen harus dilengkapi dengan Weather Seal (batching strip) di dalam dan diluar
sebagai lapisan pengisi sehingga sealant tidak boleh lebih dari 1 (satu) cm. (PELAJARI DAN
EDIT TULISAN)
Pemasangan sealant harus sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya. Selama permukaan
alumunium yang akan di sealant harus bersih dari segala benda-benda atau kotoran yang mungkin
masih tertinggal.
Pemasangan kaca harus sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat kaca. Tebal kaca adalah 5 mm,
kecuali terdapat beberapa bagian dalam gambar yang ditentukan lain. (PELAJARI DAN EDIT
TULISAN)
Seluruh celah antara aluminium dan kaca ditutup dengan sealant (tidak diperkenankan
menggunakan karet)
Perhatikan sisi-sisi daun pintu terhadap kusen dan ambang bawah pintu terhadap permukaan
lantai.
Dapatkan persetujuan Manajemen Konstruksi sebelum pekerjaan tersebut dimulai.
a. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga, dan pemasangan pekerjaan, pintu besi untuk ruang
tangga darurat dan pekerjaan lainnya sesuai gambar dan petunjuk Manajemen Konstruksi .
b. Bahan-bahan
1. Persyaratan bahan
Kusen besi berbentuk Z dengan ukuran 18 x 50 x 53,5 x 23 x 3 mm untuk pintu darurat, dan kusen
besi ukuran 150 x 70 x 2 mm (PELAJARI DAN EDIT TULISAN)
Daun pintu terbuat dari bahan pelat baja. Daun pintu berbentuk rebated door, dilengkapi dengan
bibir pintu selebar 24 mm di sekeliling daun pintu yang merupakan satu kesatuan pelat dengan
permukaan pintu. Ketebalan daun pintu 55 mm. (PELAJARI DAN EDIT TULISAN)
Perlengkapan ; Engsel tipe BH-H04, terbuat dari bahan baja digalbani dengan axial bearing.
Diameter knuckle 22 mm, diameter pin 14 mm. Tungkai pintu terbuat dari bahan alumunium.
Rumah kunci tipe BQ-L02 jenis Mortise lock. Silinder DOM 333 RN, tipe BQ-CO2 panjang 71
mm. Flushbolt untuk pintu ganda, dilengkapi Flushbolt tipe BQ-F01. (PELAJARI DAN EDIT
TULISAN)
Tambahan; pintu dapat dilengkapi dengan : Kaca jenis Clear Glass, Tinted Glass atau Wired Glass
6 mm. Louver dari bahan pelat baja. Door Closer dan Door Selector apabila digunakan pada
pintu ganda, maka dianjurkan ditambahkan Door Selector agar daun pintu non-aktif menutup
terlebih dahulu. (PELAJARI DAN EDIT TULISAN)
Kawat las harus mempunyai mutu yang sama dengan jenis dan ketebalan dari besi plate strip serta
harus mendapatkan persetujuan Manajemen Konstruksi .
Finishing adalah cat dasar Zink Chromate menggunakan jenis sintetis alkyd, anti karat dan korosi
sekualitas produk dari NIPPON PAINT Bodelac 2-in -1, atau Avian Zink Chromate atau EMCO LUX
dan cat akhir Cat Sinthetic Emulsion (cat meni besi) sekualitas produk NIPPON PAINT Bee Brand
Hammertone, Platone 8000, atau Avian High Gloss Enamel warna ditentukan kemudian.
(PELAJARI DAN EDIT TULISAN)
2. Pengujian Bahan
Bahan-bahan yang akan digunakan harus sudah lulus test pengujian dari pabrik pembuatnya.
Contoh Bahan
Pelaksana harus menyerahkan contoh-contoh bahan, brosur-brosur dan peraturan teknis (regulation
codes) yang berlaku dan setiap bahan yang diserahkan harus sesuai dengan contoh-contoh yang
telah diuji/diperiksa dan telah mendapatkan persetujuan dari Manajemen Konstruksi.
Penyimpanan
Kawat las harus disimpan pada tempat tertutup/terlindung kering dan tidak lembab untuk menjaga agar
tidak rusak pada saat digunakan.
a. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga, dan pemasangan pekerjaan, pintu PVC untuk ruang
WC dan pekerjaan lainnya sesuai gambar dan petunjuk Manajemen Konstruksi .
b. Bahan-bahan
1. Persyaratan bahan
Kusen PVC berbentuk Z dengan ukuran 18 x 50 x 53,5 x 23 x 3 mm untuk pintu darurat, dan kusen
besi ukuran 150 x 70 x 2 mm
Daun pintu terbuat dari bahan PVC. Daun pintu berbentuk rebated door, dilengkapi dengan bibir
pintu selebar 24 mm dan jalusi di sekeliling daun pintu yang merupakan satu kesatuan pelat
dengan permukaan pintu. Ketebalan daun pintu 55 mm.
Perlengkapan ; Engsel tipe BH-H04, terbuat dari bahan baja digalbani dengan axial bearing.
Diameter knuckle 22 mm, diameter pin 14 mm. Tungkai pintu terbuat dari bahan alumunium.
Rumah kunci tipe BQ-L02 jenis Mortise lock. Silinder DOM 333 RN, tipe BQ-CO2 panjang 71
mm. Flushbolt untuk pintu ganda, dilengkapi Flushbolt tipe BQ-F01.
Tambahan; pintu dapat dilengkapi dengan : Kaca jenis Clear Glass, Tinted Glass atau Wired Glass
6 mm. Louver dari bahan pelat baja. Door Closer dan Door Selector apabila digunakan pada
pintu ganda, maka dianjurkan ditambahkan Door Selector agar daun pintu non-aktif menutup
terlebih dahulu.
Kawat las harus mempunyai mutu yang sama dengan jenis dan ketebalan dari besi plate strip serta
harus mendapatkan persetujuan Manajemen Konstruksi .
Finishing adalah cat dasar Zink Chromate menggunakan jenis sintetis alkyd, anti karat dan korosi
sekualitas produk dari NIPPON PAINT Bodelac 2-in -1, atau Avian Zink Chromate atau EMCO LUX
dan cat akhir Cat Sinthetic Emulsion (cat meni besi) sekualitas produk NIPPON PAINT Bee Brand
Hammertone, Platone 8000, atau Avian High Gloss Enamel warna ditentukan kemudian.
2. Pengujian Bahan
Bahan-bahan yang akan digunakan harus sudah lulus test pengujian dari pabrik pembuatnya.
Contoh Bahan
Pelaksana harus menyerahkan contoh-contoh bahan, brosur-brosur dan peraturan teknis (regulation
codes) yang berlaku dan setiap bahan yang diserahkan harus sesuai dengan contoh-contoh yang
telah diuji/diperiksa dan telah mendapatkan persetujuan dari Manajemen Konstruksi.
Penyimpanan
Kawat las harus disimpan pada tempat tertutup/terlindung kering dan tidak lembab untuk menjaga agar tidak
rusak pada saat digunakan.
Ex :
UMUM
1. Lingkup pekerjaan
Lingkup Pekerjaan meliputi pengadaan bahan, alat dan tenaga kerja untuk pekerjaan kayu sesuai dengan gambar
dan syarat-syarat serta spesifikasi khusus.
2. Pekerjaan Pemasangan
Kontraktor wajib membuat shop drawings untuk persetujuan perencanaan yang dibuat berdasarkan
gambar-gambar rencana yang tersedia.
Shop drawings harus sudah menggambarkan detail hubungan-hubungan dan sambungan-sambungan,
pengangkuran, konstruksi dan pemasangan semua komponen lengkap dengan ukuran-ukuran.
Kontraktor harus memeriksa apakah kualitas bahan yang dipakai, dimensi yang ditunjukan dalam
gambar rencana sudah memenuhi ketentuan struktur dan ketahanan.
Pemborong harus memeriksa semua permukaan yang akan berhubungan dengan pekerjaan tembok,
dan memberitahukan Tim Teknis / Konsultan Supervisi seandainya permukaan - permukaan yang
bersangkutan dalam keatidak memungkinkan untuk mendapatkan pembetulan-pembetulan.
Kontraktor harus mengukur semua dimensi yang mempengaruhi pekerjaannya.
Ukuran lapangan yang berbeda dengan shop drawings, harus dikoreksi/ diselesaikan bersama dengan
Perencana, untuk mendapatkan kepastian.
Kontraktor harus memberikan perhitungan kekuatan atas syarat-syarat yang ditentukan.
Bahan-bahan yang diserahkan ke lapangan untuk dipasang harus sesuai dengan contoh-contoh yang
disetujui dan dalam keadaan baik. Bahan-bahan ini harus dijaga dan dilindungi sebaik-baiknya saat
penyimpanan, pemasangan sampai diserahkan.
Pemasangan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang terlatih/ berpengalaman untuk pekerjaan yang
serupa dan dipimpin oleh tenaga ahli.
Menjelang penyerahan pekerjaan, dilakukan pembersihan-pembersihan semua alat-alat pelindung,
tanda-tanda label-label dibersihkan dan kaca-kaca dicuci dengan larutan asam (acid solution) ringan
atau sesuai yang dianjurkan oleh manufacturer kaca.
Pekerjaan yang selesai, harus bebas dari noda/cacat dan kerusakan baik pada bahan maupun cara
pengerjaannya, dan perlu jaminan pemeliharaan.
1. Bahan
Kusen dan daun pintu dari material PVC menggunakan produk lokal dengan kualitas yang baik
setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan dari konsultan Perencana/konsultan Supervisi
Untuk Kusen dan daun pintu Cubicle menggunakan bahan material Complex Penolic Panel
(Serbuk kayu 70% + Penolic lem 30% dan di press) dan lapisan Finishing Paper pres lapis
resin tanpa pori, ex Spot/Matrix atau setara .
Pintu-pintu tersebut harus dibuat dengan ukuran dan detail-detail yang diberikan dalam gambar
perencanaan.
Perlengkapan seperti engsel, kunci, handle, dan lain-lain untuk pintu pintu Cubicle sesuai
dengan produk yang digunakan dan menjadi 1 (satu) paket dengan pekerjaan Cubicle.
2. Pengerjaan
Pintu-pintu harus betul-betul persegi dan datar.
Permukaan-permukaan yang kelihatan harus lurus, tidak ada bekas-bekas mesin dan atau
penyelesian lainnya.
Komponen pintu harus dipasang dalam struktur yang kaku sesuai dengan petunjuk
pemasangan dari pabriknya.
3. Memasang dan Menggantung Pintu-Pintu dan Jendela-Jendela
Tiap daun pintu harus berukuran pas dengan kusennya.
Kunci, engsel-engsel dan sebagainya harus tepat pada kedudukannya, rongga pada rangka
vertikal, pada kunci dan penggantung dan di atas rel tidak boleh melebihi 2,5 mm, lubang yang
dibawah tidak boleh melebihi 3 mm, semua ujung-ujung yang runcing harus dibulatkan dan
rangka vertikal pada kunci harus dimiringkan sedikit. (PELAJARI DAN EDIT TULISAN)
4. Perlindungan Terhadap Pekerjaan
Pekerjaan halus PVC dan Cubicle tidak boleh diangkut ke tempat pekerjaan kecuali jika sudah
dipasang.
Untuk pekerjaan halus PVC dan Cubicle yang harus dibuat, kalau belum selesai sama sekali,
tidak boleh diangkut ketempat pekerjaan, juga tidak boleh disetel-setel jika bangunan belum
siap untuk menerima pemasangan pekerjaan kayu tersebut.
Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan Perencana harus diberikan fasilitas untuk memeriksa
semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan di bengkel-bengkel dan di lapangan.
Kontraktor harus menyediakan pintu-pintu sementara dan penutup semua lubang-lubang yang
diperlukan untuk melindungi pekerjaan kayu halus selama dalam pelaksanaan.
Juga harus menyediakan pembungkus atau penutup sementara yang diperlukan untuk
pekerjaan-pekerjaan kayu halus yang sudah selesai seperti ambang-ambang pelindung dan
sebagainya yang mungkin dapat rusak selama pelaksanaan pekerjaan.
5. Pemasangan Pekerjaan Pintu PVC dan Cubicle
Jika pekerjaan PVC dan Cubicle akan dipasang setelah rangka pada bangunan sekelilingnya
telah selesai, Kontraktor menjamin bahwa segala pekerjaan kusen yang harus dipasang telah
disetel ke dalam rangka yang telah disediakan.
Tempat sambungan yang vertikal antara kusen-kusen dengan rangka bangunan harus diisi
padat dengan adukan tapi rongga di bagian atas harus dibiarkan.
Pekerjaan kusen tidak boleh dipasang dulu dalam kedudukannya sampai rangka pada lantai,
dinding dan langit-langit telah selesai.
6. Memperbaiki Pekerjaan Yang Tidak Sempurna
Semua pintu dapat ditutup dan dibuka dengan bebas tapi tidak longgar, tanpa terjadi macet
atau terhambat dan semua kunci-kunci dan engsel-engsel cocok dan dapat bekerja dengan
wajar.
Bilamana terjadi bahwa pekerjaan-pekerjaan tersebut menjadi mengkerut atau bengkok, atau
kelihatan ada cacat- cacat lainnya pada pekerjaan halus atau kasar sebelum masa
pemeliharaan berakhir, maka pekerjaan yang cacat tersebut harus dibongkar dan diganti
hingga Tim Teknis / Konsultan Supervisi / Perencana merasa puas dan pekerjaan lain yang
terganggu akibat pembongkaran tersebut harus diperbaiki atas biaya Kontraktor.
a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan bahan, peralatan, tenaga dan pemasangan kaca-kaca pada daun pintu
dan jendela dan kaca cermin dan partisi kaca seperti yang tertera dalam gambar-gambar.
b. Pengendalian Pekerjaan
NI-3-1970SII-0189-78
BS-476
c. Bahan-bahan
1. Persyaratan Bahan
Digunakan kaca jenis clear float glass tebal 5 mm, (untuk dimensi kaca diatas 1500x 2000 mm),
dengan toleransi ketebalan maksimum 3% peruntukan ketebalan kaca disesuaikan dengan
gambar.
Untuk pintu-pintu tertentu yang sudah ditunjukkan pada gambar menggunakan lapisan stiker
sandblas.
Untuk boven pintu dan jendela dipakai kaca dengan ketebalan 5 mm
Kaca tempered lapis sandblas tebal 10 mm untuk jendela ruang-ruang tertentu. Dan tebal 12 mm
untuk pintu. Sedangkan kaca tempered grey reflection tebal 8 mm untuk curtain wall.
Bahan yang digunakan sekualitas produk dari ASAHI MAS, PT. MULTI ARTHAMAS GLASS
INDUSTRY (MAGI).
Digunakan cermin dari Float Glass tebal 5 mm dengan permukaan dilapis :
a. Lapisan perak terpasang secara kimiawi di permukaan yang tercermin tidak boleh cacat bebas
dari sulfida atau noda-noda lain
b. Cooper backing secara elektrolisasi setebal 0.04 mm langsung di atas permukaan perak.
c. Dua lapis Vernis bening atau cat untuk melindungi lapisan di atas setebal 40 mikron.
d. Sealant dari jenis plysulfide yang setaraf dengan Dow Corning buatan Australia.
2. Pengujian Bahan
Kaca dan sealant yang akan digunakan untuk pekerjaan harus sudah lulus test/pengujian dari pabrik
pembuatnya berdasarkan standar yang berlaku.
3. Contoh Bahan
Pelaksana harus menyerahkan contoh bahan untuk pekerjaan kaca, berukuran 20 cm x 20 cm dan
sealant dalam tabung untuk disetujui MK.
Contoh bahan harus sesuai dengan contoh yang telah diuji/diperkirakan selambat-lambatnya 2
(dua) minggu sebelum pelaksanaan pekerjaan untuk menapatkan persetujuan dari Manajemen
Konstruksi.
4. Penyimpanan
Kaca disimpan di tempat yang disediakan lepas dari tanah dan kelembaban dan ditumpuk sampai
setinggi tiak lebih dari 1,00 m. Tempat penyimpanan harus terlindung dari cuaca akan tetapi tetap
mendapatkan aliran udara secukupnya.
a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan, pengamanan dan perawatan dari semua alat-alat
penggantung dan kunci-kunci yang dipasang di pintu dan jendela yang ditentukan dalam gambar.
b. Pengendalian Pekerjaan
Sesuai dengan SNI atau disesuaikan dengan salah satu standar ASTM, JIS, AAMA.
c. Bahan-Bahan
1. Persyaratan Bahan
Semua hardmare dalam pekerjaan ini, adalah yang berkuaitas baik, seragam dalam pemilihan
bahan dan warna, selaras bentuknya, dengan persetujuan MK.
Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal yang tertera nomor pengenalnya. Plat
ini dihubungkan ke masing masing anak kunci dengan cincin. Untuk anak kunci harus disediakan
sebuah almari anak kunci yang dilengkapi pengait anak kunci lengkap dengan nomor-nomor
pengenal.
Bahan untuk kunci (handle, backplate, lockcase, cylender) sekurang-kurangnya memenuhi yang di
tentukan dalam daftar spesifikasi teknis dan sekualitas produk dari KEND (KENARI DJAJA), FINO
dan CISA. Aksesoris untuk pintu dan jendela;
2. Pengujian bahan
Pelaksana harus menyampaikan secara tertulis bahwa bahan-bahan yang akan digunakan sudah
melalui test yang diadakan di pabrik dengan disertai sertifikat pengujian.
3. Contoh Bahan
Pelaksana harus menyerahkan contoh-cntoh kunci, alat penggantung dan perlengkapan lainnya yang
akan digunakan. Setiap bahan yang diserahkan harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah
mendapatkan persetujuan dari MK .
4. Penyimpanan
Alat perlengkapan pintu dan jendela harus disimpan di tempat yang telah disediakan dan harus bebas
dari genangan-genangan air dan diusahakan agar mudah untuk diadakan pemeriksaan dan
pengamatan.
d. Pelaksanaan
Pengerjaan
1. Semua pemasangan harus dilaksanakan oleh Sub kontraktor pintu automatic door yang telah disetujui
oleh Manajemen Konstruksi .
2. Untuk pemasangan engsel-engsel pintu adalah sebagai berikut
Engsel atas dipasang 30 cm (as) di atas pintu.
Engsel bawah dipasang 30 cm dari permukaan lantai.
Engsel tengah dipasang di tengah-tengah kedua engsel atas dan bawah.
Apabila tidak ditentukan lain, kunci-kunci dan handle pintu dipasang setinggi 90 cm (as) dari
permukan lantai.
3. Penarikan pintu (door pull) dipasang 90 cm (as) dari permukaan lantai.
4. Pemasangan lock-case, handle dan back plate serta door closer harus rapi, lurus, dan sesuai dengan
letak posisi yang telah ditentukan oleh Manajemen Konstruksi.
5. Door stoper di pasang pada lantai, letaknya di atur sedemikian rupa sehingga agar hande dan kunci
tidak membentur tembok.
6. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik.
3. Aksesoris pintu dan Untuk pintu panel kayu ; KEND (KENARI DJAJA),
jendela - Engsel pintu SEL 0100 FINO
- Lever handle HRE.85.01 FB
- Lockcase FB 8535 - 60
- Double Cyinder DC FB1001
- Flush bolt FB675 6
- Door closer 45713 FB-S
- Material : Stainless Steel
Untuk jendela dan bouvent ; KEND (KENARI DJAJA),
- Casement stay / friction stay CMT FINO
FB27 8 (untuk jendela) & CMT FB27
12 (untuk bouvent)
Rambuncis RMB FB 450
4. Daun Pintu - Alumunium dan Kaca untuk ruang YKK AP
kelas