Bab 1
Umum dan Syarat-syarat Umum
Pasal 1 Umum
1.1. Jenis dan uraian pekerjaan dan persyaratan teknis khusus gambar-gambar
rencana (Design) adalah merupakan satuan dengan RKS ini.
1.2. Adapun standar yang dipakai untuk pekerjaan tersebut diatas ialah berdasarkan
:
- Dewan Normalisasi Indonesia (NI)
- ASTM (American Society for Testing & Materials)
- ASSHO (American Association of State Highway Officials).
2.1 Umum
Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja merupakan hal yang
dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan,
mengawasi, dan memelihara bahan-bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan
selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai
dengan sempurna.
b. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam
keadaan selesai/terpasang.
Halaman | 3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
AAJ MARUNDA EXPANSION
APICAL GROUP – MARUNDA - INDONESIA
Satu salinan ditahan oleh Konsultan Pengawas untuk arsip, sedangkan yang
kedua dikembalikan kepada Kontraktor untuk diserahkan atau
diperlihatkan kepada Sub Kontraktor atau yang bersangkutan lainnya.
Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu
jenis bahan/komponen, maka Kontraktor menawarkan dan memasang sesuai
dengan yang ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi kontraktor pada
waktu pemasangan menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi
dipasaran ataupun sukar didapat dipasaran.
Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai
pemenang, Kontraktor harus sesegera mungkin memesan pada agennya di
Indonesia.
2.8 Contoh-Contoh
2.9 Subsitusi
Halaman | 6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
AAJ MARUNDA EXPANSION
APICAL GROUP – MARUNDA - INDONESIA
Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru,
dan material harus tahan terhadap iklim tropik.
Seluruh peralatan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap
pekerja harus mempunyai ketrampilan yang memuaskan, dimana latihan
khusus bagi Pekerja sangat diperlukan dan Kontraktor harus melaksanakannya.
Kontraktor harus melengkapi surat Sertifikat yang sah untuk setiap personil
ahli yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan
khusus ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang
keahlian masing-masing.
Halaman | 7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
AAJ MARUNDA EXPANSION
APICAL GROUP – MARUNDA - INDONESIA
Halaman | 8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
AAJ MARUNDA EXPANSION
APICAL GROUP – MARUNDA - INDONESIA
2.15 Iklan
Halaman | 10
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
AAJ MARUNDA EXPANSION
APICAL GROUP – MARUNDA - INDONESIA
Bab 2
Pekerjaan Persiapan atau Pendahuluan
1.1 Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumput, semak dan akar
pohon.
1.2 Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga, tetap bersih dan
rata.
2.2 Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan
yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Perencana/Pengawas untuk
dimintakan keputusannya.
2.3 Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
waterpass atau Theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
2.5 Pengurusan sudut siku dengan prisma atau barang secara asas Segitiga
Phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh
Perencana/ Konsultan Pengawas.
3.1 Letak dan jumlah tugu patokan dasar ditentukan oleh Perencana atau
Konsultan Pengawas.
Halaman | 11
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
AAJ MARUNDA EXPANSION
APICAL GROUP – MARUNDA - INDONESIA
3.3 Tugu patokan dasar dibuat permanen, tidak bisa diubah, diberi tanda yang jelas
dan dijaga keutuhannya sampai ada instruksi tertulis dari Perencana/Konsultan
Pengawas untuk membongkarnya.
3.4 Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan termasuk tanggungan
Kontraktor.
4.1 Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu kasau Meranti 5/7,
tertancap di tanah sehingga tidak bisa digerak-gerakkan atau diubah-ubah,
berjarak maksimum 2 m satu sama lain.
4.2 Papan patok ukur dibuat dari kayu Meranti, dengan ukuran tebal 3 cm, lebar 20
cm, lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya (waterpass).
4.3 Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama satu dengan lainnya, kecuali
dikehendaki lain oleh Perencana/Pengawas.
4.4 Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 300 cm dari as pondasi terluar.
5.1 Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sumur pompa
di lokasi proyek atau disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari
debu, bebas dari lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang
merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan
Perencana/Pengawas.
5.2 Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari
sambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan.
Penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk
penggunaan sementara atas persetujuan Pengawas. Daya listrik juga
disediakan untuk suplai Kantor Konsultan Pengawas.
Halaman | 12
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
AAJ MARUNDA EXPANSION
APICAL GROUP – MARUNDA - INDONESIA
7.2 Arah aliran ditujukan ke daerah/permukaan yang terendah yang ada di tapak
atau ke saluran yang sudah ada di lingkungan daerah pembuangan.
8.2. Pembuatan pagar pengaman dibuat jauh dari lokasi pekerjaan, sehingga tidak
mengganggu pelaksanaan pekerjaan yang sedang dilakukan, serta
mengamankan tempat penimbunan bahan-bahan.
8.3. Dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat bertahan atau kuat sampai pekerjaan
selesai.
Halaman | 13
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
AAJ MARUNDA EXPANSION
APICAL GROUP – MARUNDA - INDONESIA
9.1 Ukuran luas kantor Kontraktor Los Kerja serta tempat simpan bahan,
disesuaikan dengan kebutuhan Kontraktor dengan mengabaikan keamanan
dan kebersihan serta dilengkapi dengan pemadam kebakaran.
9.2 Khusus untuk tempat simpan bahan-bahan seperti : pasir, kerikil harus
dibuatkan kotak simpan yang dipagari dinding papan yang cukup rapat,
sehingga masing-masing bahan tidak tercampur.
10.2 Ukuran layout dan peletakan papan nama harus dipasang sesuai dengan
pengarahan Konsultan Pengawas.
Halaman | 14
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
AAJ MARUNDA EXPANSION
APICAL GROUP – MARUNDA - INDONESIA
Bab 3
Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang
Pasal 1. Umum
Untuk mencapai hasil konstruksi fondasi yang sesuai dan memenuhi semua
kriteria teknis di dalam perencanaan struktur fondasi yang telah dituangkan di
dalam gambar rencana, maka pekerjaan pemancangan fondasi tiang di dalam
proyek ini perlu mengacu kepada semua persyaratan teknis yang telah
digunakan di dalam perencanaannya.
Persyaratan teknis penting yang diperlukan di dalam konstruksi fondasi akan
dijelaskan berikut ini, yang meliputi Standard, Spesifikasi Material, Alat Kerja,
Persiapan yang harus dilakukan dan Prosedur Pemancangan tiang pancang
beton.
Pasal 2. Standar
Pasal 3. Material
Material tiang yang digunakan di proyek ini harus mengikuti persyaratan mutu
bahan maupun tata cara fabrikasi yang menjamin agar semua tiang dapat
terpasang dengan baik sesuai rencana.
Digunakan tiang pancang Spun Pile (SP) dia 400 mm, 450 mm dengan
kedalaman 28 m dan Minipile 250 x 250 mm dengan kedalaman L = 24 m dan
daya dukung per tiang gaya ijin tekan sbb :
- Tulangan prestress tiang terbuat dari cable wires (strand) dengan kekuatan
tarik minimal 16000 kg/cm2 – JIS G 3109.
- Tulangan utama tiang pancang memakai U40 (baja tulangan ulir) dan
tulangan sengkang memaki U24 (baja tulangan polos).
- Pelat penyambung untuk tiang pancang memakai mutu pelat baja BJ-37.
• Diesel hammer K-35 dengan ram stroke minimal dapat mencapai 1,5 meter.
Pasal 5. Persiapan
Halaman | 16
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
AAJ MARUNDA EXPANSION
APICAL GROUP – MARUNDA - INDONESIA
b. Seleksi Tiang Pancang. Semua tiang pancang yang akan dipancang harus
terseleksi dan memenuhi kondisi sebagai berikut:
- Fisik tiang pancang harus cukup lurus dalam sambungan.
- Umur beton terpenuhi dan telah mencapai kuat-tekan minimal 480
kg/cm2.
- Tidak ada cacat atau pecah sampai mencapai tulangannya
- Tidak ada retak struktur sampai menembus tulangannya
d. Ketepatan posisi dan toleransi. Semua tiang pancang harus dipancang pada
posisi yang benar sesuai dengan posisi patok yang ditentukan dan
dikonfirmasi terhadap gambar rencana yang telah disetujui perencana. Di
dalam aplikasi pemancangan, umumnya tiang pancang akan cenderung
bergeser dari patok yang ditentukan, oleh karena itu pergeseran yang boleh
terjadi harus dibatasi menurut code of practice yang berlaku. Pergeseran
arah horizontal kepala tiang harus dibatasi tidak lebih dari 5 cm.
Penyimpangan arah vertikal harus dibatasi tidak lebih dari 0.5 % (persen)
untuk tiang pancang yang seluruh panjangnya tertanam di dalam tanah,
dengan catatan sumbu tiang harus lurus. Untuk kepala tiang yang
diharuskan extend di atas muka tanah, maka penyimpangan vertikalnya
harus dibatasi tidak lebih dari 0,2 % (persen). Segala biaya perbaikan yang
timbul akibat penyimpangan dari ketepatan posisi dan toleransi yang sudah
ditentukan adalah menjadi tanggung jawab kontraktor pancang.
Halaman | 17
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
AAJ MARUNDA EXPANSION
APICAL GROUP – MARUNDA - INDONESIA
f. Pencatatan dan Laporan. Setiap tiang pancang yang dipancang, mulai dari
awal hingga akhir harus dicatat dalam piling record form yang meliputi
tanggal pemancangan, nomor tiang, umur tiang, tipe dan ukuran tiang,
jumlah tumbukan per 50 cm, kedalaman dan final set yang dicapai. Setiap
lembar pencatatan ini harus diperiksa dan diketahui oleh Manajemen
Konstruksi. Untuk ketertiban administrasi, kontraktor pancang perlu
membuat laporan harian mengenai progress pemancangan yang disetujui
oleh Manajemen Konstruksi.
- Loading test tekan dapat dilakukan 30 hari setelah tiang terpancang (untuk
end bearing piles).
- Jumlah titik loading axial test 1 % dari jumlah tiang pancang untuk test
kentledge dan PDA test (untuk jumlah lihat Boq).
- Akhir Bab 3 -
Halaman | 18
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
AAJ MARUNDA EXPANSION
APICAL GROUP – MARUNDA - INDONESIA
Bab 4
Prosedur Pelaksaan Loading Test
Sistem uji beban pada proyek ini sesuai permintaan perencana adalah Static
Load Test yang akan dilakukan menurut peraturan ASTM D1143-81 untuk
Axial Compressive Test.
Halaman | 20
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
AAJ MARUNDA EXPANSION
APICAL GROUP – MARUNDA - INDONESIA
Tabel 1.1. : Prosedur Axial Compressive Test with Cyclic Loading Schedule – ASTM
D1143-81 (SP dia 400 mm)
Pembebanan
Lamanya beban
Siklus % Beban Beban Pembacaan Manometer Durasi Pembacaan (menit)
ditahan (menit)
Rencana (ton) Psi Kg/cm2
0 0 - -
25 22.5 A 0,10,20,30,40,50,60,…
I 50 45 60 0,10,20,30,40,50,60
25 22.5 20 0,10,20
0 0 60 0,10,20,30,40,50,60
50 45 20 0,10,20
75 67.5 A 0,10,20,30,40,50,60,…
100 90 60 0,10,20,30,40,50,60
II
75 67.5 20 0,10,20
50 45 20 0,10,20
0 0 60 0,10,20,30,40,50,60
50 45 20 0,10,20
100 90 20 0,10,20
125 112.5 A 0,10,20,30,40,50,60,…
150 135 60 0,10,20,30,40,50,60
III
125 112.5 20 0,10,20
100 90 20 0,10,20
50 45 20 0,10,20
0 0 60 0,10,20,30,40,50,60
50 45 20 0,10,20
100 90 20 0,10,20
150 135 20 0,10,20
175 157.5 A 0,10,20,30,40,50,60,…
0,10,20,30,40,50,60,70,80,90,100,110,
IV 200 B 120,180,240,300,360,420,480,540,600,
180 660,720,…
150 135 60 0,10,20,30,40,50,60
100 90 60 0,10,20,30,40,50,60
50 45 60 0,10,20,30,40,50,60
0 0 C 0,10,20,30,40,50,60,…
Keterangan :
• Kapasitas Hydraulic Jack =
• Luas Silinder efektif =
• Beban Rencana = 90 ton
• Beban Test = 180 ton
• Tiang test = SP dia 400 mm , L eff = sampai tanah keras
• A = Minimum 1 jam dengan penurunan ≤ 0.25 mm/jam, dan maksimum 2 jam
• B = Minimum 12 jam dengan penurunan ≤ 0.25 mm/jam, dan maksimum 24 jam
• C = Minimum 1 jam dengan kenaikan ≤ 0.25 mm/jam, dan maksimum 12 jam
• Bila terjadi failure pada tiang (penurunan terjadi > 25.4 mm dan terus bertambah
walaupun tidak ada penambahan beban), tahan beban sampai penurunan mencapai 15
% dari jarak diagonal tiang (85 mm).
Selama pembebanan berlangsung tidak boleh ada kegiatan yang menimbulkan getaran
yang berdampak kepada akurasi pembacaan.
Halaman | 21
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
AAJ MARUNDA EXPANSION
APICAL GROUP – MARUNDA - INDONESIA
Tabel 1.2. : Prosedur Axial Compressive Test with Cyclic Loading Schedule – ASTM
D1143-81 (SP dia 450 mm)
Pembebanan
Lamanya beban
Siklus % Beban Beban Pembacaan Manometer Durasi Pembacaan (menit)
ditahan (menit)
Rencana (ton) Psi Kg/cm2
0 0 - -
25 30 A 0,10,20,30,40,50,60,…
I 50 60 60 0,10,20,30,40,50,60
25 30 20 0,10,20
0 0 60 0,10,20,30,40,50,60
50 60 20 0,10,20
75 90 A 0,10,20,30,40,50,60,…
100 120 60 0,10,20,30,40,50,60
II
75 90 20 0,10,20
50 60 20 0,10,20
0 0 60 0,10,20,30,40,50,60
50 60 20 0,10,20
100 120 20 0,10,20
125 150 A 0,10,20,30,40,50,60,…
150 180 60 0,10,20,30,40,50,60
III
125 150 20 0,10,20
100 120 20 0,10,20
50 60 20 0,10,20
0 0 60 0,10,20,30,40,50,60
50 60 20 0,10,20
100 120 20 0,10,20
150 180 20 0,10,20
175 210 A 0,10,20,30,40,50,60,…
0,10,20,30,40,50,60,70,80,90,100,110
IV 200 B ,120,180,240,300,360,420,480,540,60
240 0,660,720,…
150 180 60 0,10,20,30,40,50,60
100 120 60 0,10,20,30,40,50,60
50 60 60 0,10,20,30,40,50,60
0 0 C 0,10,20,30,40,50,60,…
Keterangan :
• Kapasitas Hydraulic Jack =
• Luas Silinder efektif =
• Beban Rencana = 120 ton
• Beban Test = 240 ton
• Tiang test = SP dia 450 mm, L eff = sampai tanah keras
• A = Minimum 1 jam dengan penurunan ≤ 0.25 mm/jam, dan maksimum 2 jam
• B = Minimum 12 jam dengan penurunan ≤ 0.25 mm/jam, dan maksimum 24 jam
• C = Minimum 1 jam dengan kenaikan ≤ 0.25 mm/jam, dan maksimum 12 jam
• Bila terjadi failure pada tiang (penurunan terjadi > 25.4 mm dan terus bertambah
walaupun tidak ada penambahan beban), tahan beban sampai penurunan mencapai 15
% dari jarak diagonal tiang (85 mm).
Selama pembebanan berlangsung tidak boleh ada kegiatan yang menimbulkan getaran
yang berdampak kepada akurasi pembacaan.
Halaman | 22
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
AAJ MARUNDA EXPANSION
APICAL GROUP – MARUNDA - INDONESIA
2.1 Umum
Pada tiang pancang, pengujian dapat dilakukan saat pemancangan tiang (initial
driving) atau pada akhir pemancangan (end of driving) dapat juga dilakukan
pengujian dengan memukul kembali (Restrike) tiang yang telah dipancang.
Waktu yang disarankan untuk pengujian Restrike sebaiknya seminggu setelah
pemancangan, mempertimbangkan parameter fungsi waktu dari tanah, yaitu
dimana tanah telah kembali pada kondisi awalnya.
Persiapan tiang meliputi pengeboran lubang untuk dyna bolt dan perataan
permukaan tiang di lokasi penempatan transducer yang sudah ditentukan
sebelumnya. Tanah disekeliling tiang perlu digali dengan lebar yang cukup ±
1.5 m dengan kedalaman minimal 2 × diameter + 60 cm, sehingga
memudahkan bagi orang yang bekerja.
Sistem hammer yang digunakan harus dapat memberikan energi yang cukup
untuk menggerakkan ujung bawah tiang dan untuk memobilisasi penuh
tahanan kulit dan tahanan ujung tiang.
Untuk itu pemilihan jenis hammer, berat hammer dan system penjatuhan yang
tepat sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang mewakili. Untuk
pengujian selama pemancangan (initial driving) dapat digunakan diesel
hammer, single acting hammer atau jenis lainnya sesuai yang tersedia di
Halaman | 23
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
AAJ MARUNDA EXPANSION
APICAL GROUP – MARUNDA - INDONESIA
Sensor yang digunakan masing-masing 2 buah accelerometer (A1 dan A2) dan
2 buah strain transducer (F1 dan F2). Pemasangannya, A1 dan F1 pada satu
sisi dan pada sisi yang berlawanan secara diametrical dengan A2 dan F2,
sebaiknya transducer ditempatkan pada jarak 1,5 – 2D dari kepala tiang untuk
menghindari end effect akibat tumbukan hammer (ASTM D4945-89).
Transducer harus dipasang dalam posisi tegak lurus dan harus cukup kuat
terpasang pada tiang untuk menghindari bending dan slipping, juga agar
gerakan transducer adalah identik dengan gerakan tiang.
Alat PDA diletakkan cukup jauh dari tiang yang akan diuji dan pada tempat
yang kering dan teduh. Untuk sumber listrik power dapat digunakan listrik
PLN 220 Volt, genset atau battery 12 Volt.
Setelah semua data diinput, kabel transducer dihubungkan ke alat PDA dan
transducer ditempelkan di bagian atas tiang. Untuk sensor strain transducer,
pemasangannya harus baik dan nilai offsetnya harus diantara –3.5 s/d +3.5, bila
tidak dalam range tersebut maka pengaturannya dapat dilakukan dengan
mengencangkan/mengendurkan baut. Selanjutnya setelah semua transducer
terpasang dengan baik ke tiang, proses perekaman tumbukan hammer dapat
dilakukan.
2.2.4. Pengujian
Bila input data serta set-up alat sudah selesai dilakukan, maka pengujian dapat
dimulai, mesin hammer sudah dapat dijalankan seperti saat pemancangan (bila
menggunakan mesin hammer) pertama-tama harus dilakukan hanya beberapa
pukulan saja, lalu dievaluasi untuk melihat apakah data yang terekam
representatif, bila ya, maka pemukulan dapat dilanjutkan, untuk tiang pancang
dengan mesin pancang, pukulan dapat dilakukan sampai sebanyak 10 – 30 kali.
Halaman | 24
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
AAJ MARUNDA EXPANSION
APICAL GROUP – MARUNDA - INDONESIA
Informasi hasil output alat PDA dapat dibagi dalam beberapa bagian yang
penting.
- Tegangan
Tegangan pada material tiang yang terukur pada level sensor harus selalu
diamati dalam setiap pukulannya, dan dibatasi tidak boleh lebih besar dari
tegangan yang diijinkan untuk material tiang. Lalu karena akibat rambatan
gelombang, dapat terjadi pula tegangan tarik, yang harus diamati pula dan
harus ditinjau terhadap nilai tegangan ijin untuk material tersebut.
Sehingga nilai parameter yang dapat dilihat pada hasil PDA adalah CSX
yaitu nilai tegangan tekan pada material tiang di level sensor (kg/cm2) serta
TSX yang adalah nilai tegangan tarik pada material tiang di level sensor
(kg/cm2).
- Keutuhan Tiang
Karena prinsip kerja dari PDA adalah memanfaatkan rambatan gelombang,
setiap perubahan impedansi pada suatu tempat dibadan tiang (menandakan
perubahan luas penampang/ketidak sinambungan) akan memantulkan muka
gelombang serta terasa pengaruhnya pada sensor, sehingga keutuhan tiang
sepanjang badan tiang dapat terpantau oleh PDA. Nilai keutuhan tiang
beserta perkiraan lokasinya dapat dilihat pada parameter BTA (dalam %).
- Kinerja Hammer
PDA dapat mengeluarkan nilai energi terukur pada level sensor pada
variable EMX yang dapat dibandingkan terhadap nilai energi akibat
tumbukan (berat massa hammer dikali dengan tinggi jatuh) atau nilai yang
tertera pada mesin hammer, sehingga dapat diketahui nilai efisiensi dari
hammer yang digunakan, nilai EMX ini juga dapat digunakan untuk
mengevaluasi apakah energi yang diberikan sudah memadai untuk
memobilisasi penuh daya perlawanan tanah, dapat digunakan untuk menilai
apakah tiang sudah mencapai ultimate saat diuji dengan PDA. Nilai
efisiensi yang memadai adalah dalam batas 30% s/d 60%.
Halaman | 25
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
AAJ MARUNDA EXPANSION
APICAL GROUP – MARUNDA - INDONESIA
Ada hal yang patut menjadi perhatian bagi semua pihak yang terlibat dalam
pengujian dinamis menggunakan PDA, bahwa banyak faktor yang harus
dipertimbangkan untuk keberhasilan suatu pengujian. Komunikasi dan
kerjasama yang baik antara semua pihak sangat diperlukan. Hal yang penting
untuk diingat adalah bahwa PDA memberikan daya dukung tiang pada saat
pengujian (at the time of testing), sehingga untuk pengujian PDA sebaiknya
dilakukan dalam jangka waktu yang cukup setelah pemancangan agar tanah
mempunyai waktu untuk kembali seperti semula (memperhitungkan factor set-
up dan relaksasi dari tanah).
Kemudian karena sudah ada pembakuan prosedur pengujian oleh ASTM
D4945-89 maka semua langkah prosedur pengujian PDA dilakukan sesuai
dengan prosedur tersebut di seluruh dunia, tentunya dengan tetap
memperhatikan perbedaan kondisi di tiap-tiap lapangannya.
Halaman | 26