DAFTAR ISI
Halaman
FLOORHARDENER...............................................................................................................39
IV. PEKERJAAN RANGKA PLAFOND .................................................................................. 42
PEKERJAAN PLAFOND GYPSUM BOARD ...................................................................... 43
PEKERJAAN LANGIT LANGIT LANGIT .......................……………………………………. 44
V. PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU DAN JENDELA ...................................................... 47
PEKERJAAN DAUN PINTU KAYU..................................................................................... 48
PEKERJAAN KACA PINTU DAN JENDELA ...................................................................... 50
PEKERJAAN PENGGANTUNG & PENGUNCI .................................................................. 54
VI. PEKERJAAN ALUMUNIUM COMPOSIDE ........................................................................ 57
VII. PEKERJAAN CURTAIN WALL ......................................................................................... 58
VII. PEKERJAAN SANITAIR ................................................................................................... 59
IX. PEKERJAAN PENGECATAN ........................................................................................... 60
PEKERJAAN CAT LANGIT - LANGIT ................................................................................ 62
PEKERJAAN CAT DINDING .............................................................................................. 63
PEKERJAAN CAT DUCO .................................................................................................. 63
PEKERJAAN PENGECATAN KAYU .................................................................................. 65
X PEKERJAAN INTERIOR.....................................................................................................69
A. UMUM
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini,
kontraktor diwajibkaaan mempelajari secara seksama seluruh gambar
pelaksanaan beserta uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan seperti yang
akan diuraikan di dalam buku ini.
Bila terdapat ketidak jelasan dan/atau perbedaan-perbedaan dalam gambar dan
uraian ini, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Konsultan
Pengawas/MK untuk mendapatkan penyelesaian.
B. LINGKUP PEKERJAAN
Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan,
Melakukan TEST COMISIONING secara menyeluruh dan dapat berfungsing
secara System keseluruhan (terkoneksi dengan bangunan Utama) serta
menjalankan K3 (Keamanan Ketertiban dan Keselamatan Kerja) dalam
melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi dan memelihara
bahan-bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan
berlangsung sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.
C. SARANA KERJA
Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja.
Kontraktor juga wajib memasukkan identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan
dan keahlian masing-masing anggota pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi
peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini. Kontraktor wajib
menyediakan tempat penyimpanan bahan/material ditapak yang aman dari segala
kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain.
Semua sarana yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi
persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan memudahkan kerja di tapak dapat
tercapai.
D. GAMBAR-GAMBAR DOKUMEN
1. Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar-gambar
yang dalam Buku Uraian Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi
akibat keadaan ditapak, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut
kepada Perencana/Konsultan Pengawas / MK secara tertulis untuk
mendapatkan keputusan pelaksanaan di tapak setelah Konsultan Pengawas /
MK berunding terlebih dahulu dengan Perencana.
Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk
memperpanjang waktu pelaksanaan.
2. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam
keadaan selesai/terpasang.
3. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan
memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum
seperti peil-peil, ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang dan lain-
lainnya sebelum memulai pekerjaan.
Bila ada keraguan mengenai ukuran atau bila ada ukuran yang belum
dicantumkan dalam gambar Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut secara
tertulis kepada Konsultan Pengawas/MK dan Konsultan Pengawas/MK
memberikan keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan
pegangan setelah berunding terlebih dahulu dengan Perencana.
4. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran-ukuran
yang tercantum di dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan
Konsultan Pengawas / MK.
Bila hal tersebut terjadi, segala akibat yang akan ada menjadi tanggung
jawab Kontraktor baik dari segi biaya maupun waktu.
5. Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing dua
salinan, segala gambar-gambar, spesifikasi teknis, addendum, berita-berita
perubahan dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah disetujui ditempat
pekerjaan. Dokumen-dokumen ini harus dapat dilihat Konsultan Pengawas /
MK dan Tim Teknis setiap saat sampai dengan serah terima kesatu. Setelah
serah terima kesatu, dokumen-dokumen tersebut akan didokumentasikan
oleh Pemberi Tugas.
menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi dipasaran ataupun sukar
didapat dipasaran.
Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai
pemenang, Kontraktor harus sesegera mungkin memesan pada agennya di
Indonesia.
Apabila Kontraktor telah berusaha untuk memesan namun pada saat pemesanan
bahan/merek tersebut tidak/sukar diperoleh, maka Perencana akan menentukan
sendiri alternatif merek lain dengan spesifikasi minimum yang sama dan atas
peresetujuan Pemberi Tugas. Setelah 1 (satu) bulan menunjukkan pemenang,
Kontraktor harus memberikan kepada Pemberi Tugas fotocopy dari pemesanan
material yang diimport pada agen ataupun Importir lainnya, yang menyatakan
bahwa material-material tersebut telah dipesan (order import).
H. CONTOH-CONTOH
Contoh-contoh material (Mock up) yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau
wakilnya harus segera disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh-contoh
tersebut diambil dengan jalan atau cara sedemikian rupa, sehingga dapat
dianggap bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam
pelaksanaan pekerjaan nanti.
Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau
wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan-bahan atau cara
pengerjaan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas maupun
sifatnya.
I. SUBSTITUSI
1. Produk yang disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, aksesories yang disebutkan nama pabriknya
dalam RKS, Kontraktor harus melengkapi produk yang disebutkan dalam
Spesifikasi Teknis, atau dapat mengajukan produk pengganti yang setara,
disertai data-data yaang lengkap untuk mendapatkan persetujuan Konsultan
Perencana sebelum pemesanan.
2. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, akserories dan produk-produk yang tidak
disebutkan nama pabriknya di dalam Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus
mengajukan secara tertulis nama negara dari pabrik yang menghasilkannya,
katalog dan selanjutnya menguraikan data yang menunjukkan secara benar
5. KANTOR KONSULTAN
a. Kantor Konsultan Pengawas/MK merupakan bangunan dengan konstruksi
rangka kayu, dinding papan multiplex finish cat, penutup atap asbes
semen gelombang, lantai papan atau semen plesteran, diberi pintu dan
jendela secukupnya untuk penghawaan/pencahayaan. Letak Konsultan
Pengawas harus cukup dekat dengan kantor Kontraktor tapi terpisah
dengan tegas, luas kantor minimal seluas 50 m2.
7. BARAK PEKERJA
a. Ukuran luas barak pekerja, disesuaikan denga kebutuhan Kontraktor
dengan tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan, serta dilengkapi
9. PENGAMANAN PROYEK
a. Kontraktor menyediakan pengamanan terhadap proyek secara intensip
sehingga keamanan, ketertiban Lokasi Proyek terjaga, terhindar juga dari
tindak pencurian terhadap material yang ada digudang, maupun material
yang tergeletak di luar gudang.
b. Pengamanan ini terdiri dari 2 orang (jam masuk 06.00 s/d 19.00 WIB)
dan (jam masuk jam 19.00 s.d 6.00 WIB , dengan jumlah mim. 2 orang
per hari.
c. Pengamanan proyek ini dilaksanakan sampai dengan serah terima
pertama selesai.
10. ASURANSI
Asuransi Jamsostek dan Kesehatan, Keselamatan dan Kebersihan Kerja.
Kontraktor sebelum melaksanakan pekerjaan/setelah kontrak ditanda tangan
wajib mengurus Jamsostek di Depnaker setempat, Kesehatan dan
keselamatan kerja gunakan se efisien mungkin, sehingga tenaga kerja yang
bekerja di proyek ini merasa terlindungi.
PASANGAN HEBEL
1. Bata ringan ukuran 10x20x60cm dan 1 batu ukuran 20x20x60cm dan 20x30x60
dari produk/merk ex. Hebel ,Power Block, Primacon atau Setara.
A. Umum
1. Lingkup pekerjaan
2. Ketentuan
3. Peralatan
4. Penyerahan
B. Bahan
1. Portland Cement
Semen yang digunakan dari Portland cement jenis II N.I.8 type I menurut
A.S.T.M. “memenuhi S 400” dan standar dari Assosiasi Cement Indonesia atau
memenuhi standar mutu dalam SNI
Air yang dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan Adukan Semen instantr adalah :
a. Air bebas dari bahan-bahan: organis, asam alkali, garam, atau bahan-
bahan lain yang dapat mempengaruhi daya ikatan maupun mutu kekuatan
adukan.
b. Ph = 7
c. Kadar SO4 maksimum 5g/l
d. Kadar CL maksimum 15g/l
e. Daya oksidasi terhadap bahan organis dengan memakai larutan KMnO4
tidak boleh lebih dari 1mg/l.
C. Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Bahan Semen Instant UM-101 atau setara untuk pasangan Bata Ringan,
UM-201 atau setara untuk Plesteran, UM-301 atau setara untuk Acian , dan
atau yang direkomendasikan Konsultan Pengawas.
b. Bahan Additive yang akan dipakai harus dikumpulkan pada tempat tertentu
dan dipisahkan antara bahan additive semen mortar dengan bahan lainnya.
c. Pencampuran dan Pengadukan
adukan dalam bentuk adukan lembab atau plastis sesuai dengan kebu-
tuhan pemakaian.
3) Lama pengadukan setelah dicampur air, minimum 1.5 menit.
2. Pengujian
Jika tidak digunakan air dari PAM, Air yang akan dipakai menurut
Pengawas/MK Pekerjaan diragukan (tidak memenuhi persyaratan tersebut
diatas) maka air tersebut harus diuji terlebih dahulu di laboratorium PDAM.
D. Syarat Pemeliharaan
1. Perbaikan
2. Pengamanan
E. Syarat Penerimaan
A. Umum
a. Uraian Pekerjaan
a. Lingkup Pekerjaan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan
pasangan dinding/sekat ruang yang menggunakan bata merah, kolom
praktis, balok praktis, lintel dan ring balok praktis sesuai dengan
persyaratan yang berlaku.
b. Uraian/Persyaratan Teknis lain yang berkaitan untuk pelaksanaan peker-
jaan ini adalah Pasal Adukan Semen instatnt/mortar.
b. Ketentuan
a. Pelaksanaan
1) Jika tidak ditentukan lain, sistim ikatan pasangan bata 1/2 batu adalah
"Ikatan Silang" dimana lapisan satu dengan lapisan di bawahnya harus
berbeda setengah panjang bata ringan.
2) Pada pasangan satu batu dan pasangan lebih tebal harus disusun
secara ikatan Vlaams.
Pasangan bata merah harus tegak dan siku sesuai yang direncanakan,
maka di dalam pelaksanaannya Kontraktor harus menggunakan peralatan
kerja yang memadai dan mencukupi seperti alat ukur teodolit, waterpass,
selang dan benang ukur serta memasang Patok-patok/Papan Pedoman.
1) PUBBI
2) Peraturan Umum Bangunan Nasional
3) SNI
c. Penyerahan
B. Bahan
C. Pelaksanaan
1. Umum
a. Pasangan bata harus rapat adukan ( diantara pasangan bata satu dengan
lainnya tidak berongga (terisi adukan ).
b. Untuk pedoman kedataran atau waterpas pasangan bata, tiap-tiap kali
pemasangan benang pedoman tidak boleh lebih dari 20cm di atas
pasangan.
c. Tebalnya siar Pasangan bata merah 1cm (10mm), maximal 15mm.
d. Untuk pasangan bata harus dilindungi dari pengaruh langsung sinar atau -
panas matahari, serta harus dijaga kondisi kelembabannya dengan
membasahi permukaan pasangan selama 1 minggu.
e. Jika terdapat pintu, jendela, lubang ventilasi dan lain-lain lubang/bukaan
harus dibuatkan balok praktis atau lintel, hingga pasangan bata tidak
langsung diatas kusen.
f. Untuk melanjutkan pekerjaan pasangan bata di tempat tersebut diatas,
semua rangka kosen harus terpasang lebih dahulu.
g. Semua siar antara rangka kayu kosen harus diisi dengan adukan sekurang-
kurangnya tebal 1cm.
Pada pertemuan antara dinding bata dengan kolom/dinding beton pada arah
vertikal harus dipasang angkur/stek besi beton yang ditanam ke dalam struktur
beton dengan menggunakan angkur besi beton Ø8 mm sepanjang 40cm,
dipasang setiap 40cm, ujung yang lainnya masuk ke dalam pasangan bata
sedalam 25cm. Bila angkur tersebut di atas belum disiapkan bersamaan pada
pelaksanaan pekerjaan beton, sebagai gantinya digunakan plat besi strip
ukuran 25mm x 3mm sepanjang 36cm dibuat siku (L) dipasang pada
kolom/dinding beton dengan menggunakan paku ramset minimal 2(dua) buah.
Besi strip L tersebut dipasang setiap 50cm dengan besi yang masuk ke bata
sepanjang 25cm.
D. Syarat Pemeliharaan
1. Perbaikan
2. Pengamanan
E. Syarat Penerimaan
PEKERJAAN PLESTERAN
A. Umum
1. Lingkup Pekerjaan
a. Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk Pelaksanaan pekerjaan
plesteran pada permukaan dinding, lantai, langit-langit dari atap beton
atau permukaan bidang lain yang harus diplester menurut ketentuannya.
b. Persyaratan Teknis lain yang berlaku untuk Pelaksanaan Pekerjaan
Adukan Semen mortar.
1) PUBBI
2) Peraturan Umum Bangunan Nasional
3) SNI
3. Penyerahan
a. Contoh
Sebelum mulai Pelaksanaan, Kontraktor diharuskan untuk menyerahkan :
b. Bukti kesesuaian
B. Bahan
1. Pasir dan air untuk Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan PUBBI
th. 1982.
2. Secara umum, pasir harus keras, bersih atau bebas dari bahan-bahan organis
maupun lumpur.
3. Semen PC
Semen PC yang dipakai adalah dari tipe I mutu S.325 menurut NI-8
Persyaratan Semen Portland. Pelaksanaan pekerjaan menggunakan semen
lebih dari 1 merk harus dengan persetujuan Konsultan Pengawas.
C. Pelaksanaan
2. Sudut-Sudut Plesteran
Plesteran bidang dinding yang membentuk sudut siku, baik sudut luar maupun
dalam harus dilaksanakan secara sempurna, tegak lurus dan siku, khusus
untuk sudut luar dibuat tumpul.
a. Jumlah lapisan plester pada tiap bidang permukaan adalah 2(dua) lapis.
b. Lapisan pertama adalah lapis plester setebal + 10mm, merupakan lapis
plester untuk membentuk permukaan yang rata dan datar, menggunakan
bahan untuk plesteran kasar.
c. Lapisan kedua adalah lapis plester akhir guna mencapai permukaan dinding
yang direncanakan, harus membentuk permukaan dinding yang halus, rata
dan datar, menggunakan bahan untuk plesteran halus.
d. Penghalusan permukaan plesteran dengan menggunakan acian semen,
tidak diperlukan.
D. Syarat Pemeliharaan
1. Perbaikan
2. Pengamanan
E. Syarat Penerimaan
1. Lingkup Pekerjaan
2. Ketentuan
3. Peralatan
4. Penyerahan
Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh bahan seperti :
B. Bahan
a. Homogenous tile yang dipakai dengan ukuran 60 x 60, atau sesuai dengan
yang tertulis dalam gambar
b. Data-data Teknis Bahan.
1. Bahan : Homogenous tile ex. Sandimas, Indogress, (setara)
2. Ukuran : 60/60, dengan ketebalan 5 mm, Toleransi ukuran < 1% &
penyerapan air tidak lebih dari 1%.
3. Jenis : HOMOGENOUS TILE
4. Warna : Harus sesuai dengan petunjuk Direksi Lapangan atau Pemilik
Proyek.
5. Homogenous tile yang akan dipasang adalah yang telah diseleksi
dengan baik, bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada
bagian yang gompal, retak maupun cacat
c. Pekerjaan pemasangan lantai homogenous bisa dimulai dan dilaksanakan
apabila pemborong telah membawa contoh-contoh Homogenous tile dan
telah disetujui.
d. Sebelum pemasangan homogenous , terlebih dahulu dipasang pasir urug,
minimal setebal 10 cm, tanah telah dipadatkan, selanjutnya dibuat lantai
kerja minimal tebal 5 cm campuran 1:3:5.
e. Pemotongan harus dilakukan dengan menggunakan mesin potong, bekas
potongan harus digerinda dan diampelas sampai halus dan rata. Perlu
dihindari pemotongan Homogenous tile yang < 1/2 x lebar/panjang ukuran
standard.
f. Bahan Homogenous sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih
(Tidak mengandung asam alkali) sampai jenuh.
g. Adukan pasangan/pengikat dengan adukan campuran 1Pc:3Ps dan
ditambah bahan perekat sekwalitas dengan merk Corafix 2.
h. Bahan pengisi adalah grout semen berwarna yang sesuai dengan warna
Homogenous tile yang digunakan.
i. Apabila hasil pemasangan Homogenous tile tidak rapih, tidak membentuk
garis lurus, retak dan hasil bergelombang, pemborong harus
mengganti/mengulangi pekerjaan dengan biaya ditanggung sendiri oleh
pemborong.
j. Homogenous yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam
noda pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.
k. Homogenous tile yang sudah terpasang harus dihindarkan dari
sentuhan/beban selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat
akibat dari pekerjaan lain.
Pelaksanaan
1. Persiapan
c. Pembersihan
Kelambatan membersihkan semen pengisi celah yang mengakibatkan kotornya
permukaan keramik, pembersihan, perbaikan ataupun penggantian yang
diperlukan menjadi beban dan tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
A. Umum
1. Lingkup Pekerjaan
2. Ketentuan
3. Peralatan
4. Penyerahan
Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh bahan seperti :
B. Bahan
1. Keramik Tile
Keramik tile yang dipakai ukuran 40 x 40cm dengan atau ukuran disesuaikan
dengan ketentuan dalam gambar rencana dari mutu bahan kualitas satu (KW
1) produk/merk Roman, atau setara. Jenis/tipe dan warna ditentukan kemudian
oleh Perencana berdasarkan contoh bahan atau katalog yang diajukan.
2. Adukan Perekat
a. Pasangan ubin keramik untuk lantai menggunakan produk UM, MU, PB.
b. Pasangan keramik tile untuk dinding menggunakan produk UM, MU, PB.
c. Khusus untuk pasangan keramik tile pada dinding dan lantai di ruang toilet
harus menggunakan produk UM,MU,PB
C. Pelaksanaan
1. Persiapan
3. Pengukuran
4. Pemasangan
a. Keramik kepala
Guna penentuan awal garis-garis siar pasangan yang berfungsi sebagai
pedoman pola pasangan, perlu dipasang "keramik kepala" berupa lajur
pasangan yang meliputi bidang pasangan dinding.
b. Pemasangan keramik
Keramik dipasang pada permukaan dinding yang telah disiapkan lokasinya
dengan plester kasar atau pada permukaan dinding beton yang sudah
dikasarkan.
c. Pemasangan keramik harus dilakukan dengan peralatan dan tata-cara yang
benar sehingga didapat hasil pasangan yang baik.
d. Untuk mendapatkan kelurusan dan kedataran bidang pasangan, proses pe-
masangan harus dikontrol dengan menggunakan benang dan selang ukur.
e. Pola pasangan keramik berdasarkan petunjuk dalam gambar rencana.
f. Celah/Siar Pemasangan dan Pengisiannya.
5. Pembersihan
Kelambatan membersihkan semen pengisi celah yang mengakibatkan kotornya
permukaan keramik, pembersihan, perbaikan ataupun penggantian yang
diperlukan menjadi beban dan tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
A. Umum
1. Lingkup Pekerjaan
a. Uraian pekerjaan ini meliputi semua kegiatan dan pelaksanaan
pemasangan serta penyediaan bahan utama plint yang disesuaikan dengan
penutup lantai serta perlengkapan lainnya, menyiapkan tempat-tempat atau
lokasi pasangan sesuai ketentuan dalam gambar rencana. Pemasangan
Plint keramik ini dimana pasangan keramik bertepi plint keramik sesuaikan
dengan ukuran kerami yang dipasang juga termasuk pada pinggiran dinding
tangga serta dinding boderan tangga.
b. Persyaratan yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut diatas adalah:
2. Ketentuan
a. Tenaga kerja
Pekerjaan pemasangan plint harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang
sudah berpengalaman dan ahli dalam bidangnya.
b. Peralatan
Kegiatan pemasangan plint harus menggunakan alat-alat kerja yang tepat
disesuaikan dengan bahan plint yang digunakan seperti alat potong/gergaji,
alat ukur (meteran), benang ukur, waterpas dan alat-alat kerja lainnya.
3. Penyerahan
a. Sebelum pelaksanaan pemasangan plint secara menyeluruh oleh
Pelaksana Pekerjaan diminta untuk menyerahkan contoh-contoh bahan
sebagai berikut:
b. Contoh bahan plint yang digunakan atau dipasang.
1) Shop drawing yang menunjukan detail pasangan yang jelas
berdasarkan gambar rancangan dan disesuaikan dengan kondisi
lahan/lapangan.
B. Bahan
C. Pelaksanaan
1. Pasangan plint dari bahan Keramik/HT.
a. Pelaksanaan pemasangan plint dari bahan tersebut diatas pada dasarnya
sama yaitu menggunakan adukan semen additive semen instant/mortar.
b. Pasangan permukaan plint dibuat rata dengan bidang dinding dan diberi
naad 5mm pada posisi antara plint dengan finishing dinding tersebut.
D. Hasil akhir
Seluruh pasangan harus rapih, kuat, permukaan pasangan plint rata dan naad
pasangan plint satu garis dengan naad pasangan keramik lantai.
A. Umum
1. Uraian Pekerjaan
a. Lingkup Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan water proofing meliputi pengadaan dan
pelaksanaan lapisan kedap air dengan sistem membrane untuk areal yang
berhubungan langsung dengan luar, dan sistem coating pada areal dalam
bangunan (toilet), termasuk penutup/pengaman waterproofing dengan
lapisan screed sesuai dengan petunjuk dalam gambar rencana.
b. Pekerjaan sehubungan yang diuraikan terpisah/tersendiri adalah :
Persyaratan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Adukan Semen Pasir.
2. Ketentuan
a. Tenaga kerja
Kontraktor harus menggunakan tenaga kerja yang ahli dan berpengalaman
untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas.
b. Peralatan
Untuk pelaksanaan pekerjaan waterproofing, Kontraktor harus
menggunakan peralatan seperti kuas, alat pembersih debu, alat bakar
untuk jenis membrane sistem bakar, tabung gas dan peralatan lainnya yang
sesuai dengan kegunaannya.
c. Ketentuan lain
Untuk pelaksanaan pekerjaan waterproofing jenis coating pada daerah
kamar mandi / toilet pemasangan water proofing jenis coating dari lantai
harus naik kurang lebih 30 cm.
3. Penyerahan
B. Bahan
Bahan/Jenis Waterproofing
1. Waterproofing jenis coating digunakan pada toilet, dari produk/merk ex.
Ultrachem, Sika, Multiguard.
2. Waterproofing jenis non expose Torch S 3mm on Bituminous WP Membrane
tebal 3mm digunakan pada dak atap, dari produk/merk ex. Ultrachem, Fosroc,
Multiguard.
3. Pelindung waterproofing menggunakan screed/adukan semen pasir dengan
perbandingan 1PC : 4Pasir.
4. Kawat ayam dipakai untuk memperkuat screed/pelindung waterproofing,
ukuran lubang kawat 1 x 1cm, diameter kawat 1mm.
5. Khusus screed atap dak beton menggunakan beton mutu B.0 dengan tulangan
wiremesh M6. Tebal minimal 5cm dan buat motif kotak-kotak untuk
meminimalkan keretakan.
6. Naad kotak-kotak tersebut dibuat 1,5x1,5cm dan diisi dengan bahan
aspal/bitumen.
C. Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Bahan dan peralatan serta petunjuk pelaksanaan yang dikeluarkan dari
pabriknya harus dipersiapkan sebelum dikerjakan.
b. Permukaan lantai yang akan dilapis dengan lapisan waterproofing harus
ditentukan lokasi dan batasannya.
a. Area kerja harus dibersihkan dari segala kotoran seperti puing-puing bekas
bangunan, minyak dan debu yang dapat mempengaruhi daya rekat lapisan
waterproofing.
b. Waterproofing Sistem coating (untuk dak beton dan toilet)
b. Koordinasi Pekerjaan
1) Kegiatan pekerjaan Waterproofing ini harus dikoordinasikan dengan
kegiatan pekerjaan lain yang erat hubungannya seperti beton dan MEP.
2) Pekerjaan Struktur Beton
2. Ketentuan
a. Tenaga Ahli
Pelaksanaan pekerjaan ini harus dilakukan oleh tenaga ahli yang
berpengalaman dan mendapat rekomendasi dari pabriknya.
b. Peralatan
Untuk meratakan permukaan lantai yang difinishing floor hardener harus
menggunakan alat seperti alat penggosok dari kayu dan peralatan listrik
seperti (trowel).
3. Penyerahan
a. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan :
1) Contoh Bahan dan katalog.
2) Data-data teknis Bahan.
B. Bahan
1. Floor hardener yang dipakai adalah floor hardener dari produk / merk
Ultrachem, Fosroc, Sika, atau Setara
2. Penggunaan bahan floor hardener untuk lantai parkir, ruang MEP, ramp
area basement 5 Kg/m2, ketebalan teoritis 2,37mm
3. Bahan floor hardener merupakan bagian finishing pada permukaan lantai,
tangga atau tempat lainnya sesuai ketentuan dalam gambar rencana,
bahan tersebut menjadi satu kesatuan dengan beton.
C. Pelaksanaan
1. Persiapan
Permukaan bidang lantai beton yang akan dilapis dengan bahan floor
hardener harus dalam kondisi rata /datar atau waterpas dengan elevasi
finish sesuai gambar rencana.
2. Pelaksanaan
a. Pelaksanaan pekerjaan pelapisan floor harderner dikerjakan bersamaan
dengan pelaksanaan pengecoran beton.
b. Pelaksanaan pada saat beton dalam kondisi basah (proses mengeras)
bahan floor hardener ditaburkan pada permukaan beton tersebut hingga
merata.
c. Pelaksanaan selanjutnya floor hardener diratakan dengan cara digosok
menggunakan alat gosok kayu dan kemudian diratakan kembali dengan
mesin trowel hingga rata atau datar.
d. Penyelesaian akhir pada lantai floor hardener tersebut adalah memberikan
pelindung dengan bahan curring compound transparan sebagai pelindung.
e. Hasil akhir penyelesaian pekerjaan floor hardener harus dalam keadaan
bersih rata/waterpass sesuai dengan elevasi yang ditentukan dalam gambar
rencana, tidak bergelombang dan tanpa cacat fisik.
f. Dalam pelaksanaan atau pengerjaan bahan floor hardener tersebut harus
mendapat pengawasan dan petunjuk tenaga ahli dari pabrik.
D. Syarat Pemeliharaan
1. Perbaikan
a. Kontraktor harus memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat perbaikan
dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu pekerjaan
finishing lainnya.
b. Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu
pelaksanaan, maka Kontraktor diwajibkan memperbaiki sampai dinyatakan
dapat diterima oleh Konsultan MK. Biaya yang ditimbulkan oleh pekerjaan
perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
2. Pengamanan
Kontraktor harus melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah
dilaksanakan untuk dapat dihindarkan dari kerusakan. Biaya untuk
pengamanan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
E. Syarat Penerimaan
1. Pekerjaan floor hardener yang dapat diterima adalah yang rata, tidak
bergelombang, tidak retak-retak, pecah ataupun belang (tidak sama
warnanya).
2. Apabila pekerjaan setelah diterima terjadi kerusakan /cacat atau lainnya,
wajib diperbaiki oleh Kontraktor atas biaya sendiri.
1. Lingkup Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangan
rangka/gantungan dari bahan metal, rangka tersebut berfungsi sebagai
penggantung langit-langit dari bahan gypsum atau bahan penutup langit-
langit lainnya sesuai dengan ketentuan dalam gambar rencana.
2. Ketentuan
a. Sistem
Rangka penggantung langit-langit adalah produk jadi dari pabrik dan di
desain khusus untuk penggantung langit-langit yang menjadi satu sistem
rangkaian terpadu.
Komponen-komponen dari rangka penggantung tersebut merupakan
komponen lengkap untuk kebutuhan penggantung langit-langit.
b. Pelaksanaan dan perencanaan rangka/gantungan dibuat oleh Kontraktor
dalam bentuk shop drawing berdasarkan gambar langit-langit yang dibuat
oleh perencana.
c. Tenaga ahli
Tenaga ahli untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas harus
berpengalaman dan trampil dalam melaksanakannya, sesuai dengan
rekomendasi dari pabrik/agen resminya.
d. Peralatan dan tata-cara pemasangan
Pelaksanaan pekerjaan pemasangan rangka gantung langit langit harus
dilaksanakan dengan menggunakan peralatan dan tata-cara yang
ditentukan dari pabriknya.
3. Penyerahan
Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus menyerahkan :
B. Bahan
2. Peralatan Lainnya
C. Pelaksanaan
1. Persiapan
Kontraktor harus memeriksa kesiapan lokasi agar dapat dilaksanakan
pekerjaan pemasangan rangka/gantungan dan menentukan posisi rangka
penggantung yang harus dipasang.
2. Fabrikasi
Berdasarkan kondisi lokasi dan shop drawing, selanjutnya dilakukan
fabrikasi komponen-komponen utama rangka penggantung langit-langit,
fabrikasi harus cermat dan tepat ukurannya.
3. Pemasangan
a. Rangka penggantung langit-langit dipasang pada lokasi yang sudah
dipersiapkan, seperti pemasangan bracket, kawat penggantung
4. Pemeriksaan
a. Pemasangan tiap komponen rangka/gantungan langit-langit harus
diperiksa terhadap kelurusannya, rata atau waterpass dan jarak
pasangan rangka disesuaikan dengan kebutuhan langit-langit.
b. Pengukuran tinggi rangka penggantung harus sesuai elevasinya.
c. Hasil akhir seluruh pasangan rangka penggantung langit-langit harus
kuat, kokoh serta datar dan tidak bergelombang.
A. Umum
1. Uraian Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan
a. Uraian ini mencakup pengadaan dan pemasangan langit-langit dari
bahan gypsum board dengan rangka hollow, lokasi pasangan sesuai
gambar rencana dan gambar detail.
b. Persyaratan teknis lain yang berkaitan adalah pelaksanaan pekerjaan
rangka/gantungan dari bahan hollow.
c. Pekerjaan sehubungan yang diuraikan terpisah/tersendiri adalah :
Persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan pengecatan langit-langit.
2. Tenaga Kerja
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang terlatih dan telah
berpengalaman memasang langit-langit dari lembaran gypsum.
B. Bahan
1. Lembaran Penutup Langit - Langit
Lembaran gypsum
a. Lembaran gypsum board yang dipakai tebal 9mm dari produk/merk Setara
dengan JAYABOARD, Knauf, Elephant tebal 9 mm atau merk lain yang
setara dan disetujui Pengawas Pekerjaan.
2. Rangka/Gantungan
Rangka/gantungan dari hollow produk/merk Setara dengan JAYABOARD,
Knauf, Elephant.
3. Cat
Finishing langit-langit dicat dengan cat merk/produk ICI atau setara, warna
putih.
4. Pemasangan
a. Lokasi pasangan lembaran gypsum harus diukur dan ditentukan tinggi dari
lantai tersebut, sesuai dengan ketentuan dalam gambar rencana.
b. Rangka penggantung dipasang pada dudukannya sesuai dengan urutan
pasangan yaitu :
1) Kawat penggantung diameter 5mm dipasang tiap jarak 120cm pada
arah memanjang dan 180cm arah melintang.
2) Main frame dipasang pada jarak 120cm.
3) Cross frame dipasang tiap jarak 60cm.
c. Gypsum board dipasang pada rangka penggantung dengan disekrup tiap
60cm.
d. Sambungan plat gypsum board satu dengan lainnya ditutup dengan silotip
khusus untuk keperluan pasangan gypsum.
e. Bekas sekrup atau silotip dan cacat lainnya didempul dengan bahan
gypsum yang merupakan dempul khusus untuk gypsum.
C. Syarat Pemeliharaan
1. Perbaikan
Kontraktor harus memperbaiki jika ada yang rusak/cacat dalam masa
pemeliharaan, Biaya yang ditimbulkan karena pekerjaan perbaikan tersebut
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
2. Pengamanan
Kontraktor harus melakukan perlindungan terhadap hasil pekerjaan yang telah
dilaksanakan dan dihindari dari kerusakan. Biaya yang ditimbulkan akibat
pengamanan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
D. Syarat Penerimaan
1. Kontraktor harus memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu pelaksanaan,
sesuai dengan pengarahan dan persetujuan Pengawas Pekerjaan.
2. Hasil pasangan permukaan langit-langit harus lurus, rata/waterpass tidak
bergelombang.
A. Umum
1. Lingkup pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar,
dengan hasil yang baik dan rapi.
Pekerjaan ini meliputi antara lain :
a. Daun Pintu Panel
B. Bahan
a. Bahan yang digunakan untuk bidang pintu panel, dan kusen pintu serta
architrap adalah kayu Kamper oven Klas 1.
b. Bahan Pelapis Daun Pintu teakwood.
c. Semua pengikat berupa paku, sekrup, baut, kawat dan lain-lainnya harus
digalvanisasikan sesuai dengan NI-5.
d. Penimbunan kayu di tempat pekerjaan sebelum pemasangan, harus
diletakkan di satu tempat/ruangan yang kering dengan sirkulasi udara yang
baik, tidak terkena cuaca langsung dan harus dilindungi dari kerusakan.
C. Pelaksanaan
a. Semua ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi (sudah
diketam halus dan siap di-finish).
b. Kontraktor wajib menyerahkan shop drawing dan contoh jadi untuk
bagian detail tertentu pada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
c. Semua bahan yang digunakan proses pengerjaannya harus
menggunakan mesin tanpa kecuali dan tidak diperkenankan
mengerjakannya di tempat pemasangan.
d. Bahan kayu halus tidak diperkenankan dipasang dengan cara memaku
tetapi harus disekrup atau cara lainnya yang disetujui Konsultan Pengawas
e. Permukaan kayu yang terlihat harus diketam halus sedemikian rupa
sehingga siap menerima finish.
f. Penggunaan meni sama sekali tidak disetujui termasuk memberi lapisan
dempul atau sejenis, kecuali disyaratkan lain oleh Konsultan Pengawas
/Perencana.
g. Jika diperlukan bahan perekat, maka Kontraktor harus mengajukan terlebih
dahulu baik kualitas maupun jenisnya kepada Konsultan Pengawas. untuk
mendapatkan persetujuan.
h. Semua pekerjaan kayu sebelum dipasang harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas Jika ada yang tidak memenuhi syarat, maka
Kontraktor harus mengganti atas tanggung jawabnya.
i. Semua pekerjaan berupa paku, baut, kawat dan lainnya harus
digalvanisasi sesuai dengan NI - 5.
j. Setelah dipasang, Kontraktor wajib memberikan perlindungan terhadap
benturan-benturan benda lain dan keruskan-kerusakan akibat kelalaian
pekerjaan, semua kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab
Kontraktor sampai pekerjaan selesai.
A. Umum
2. Persyaratan
1). Contoh bahan aluminium untuk kusen dan daun pintu dan
accessoriesnya.
2). Penggantung dan pengunci dan door closer.
3). Contoh kaca untuk pintu.
4). Contoh pasangan pada lokasi tertentu.
5). Membuat gambar bengkel (shop drawing).
B. Bahan
1 Profil aluminium yang dipakai dengan ukuran 4” Tebal 1,35mm dari produk
Alexindo, YKK, Indalex atau merk/produk lain yang setara dan disetujui
Perencana/MK.
2 Rangka profil aluminium merupakan produk dalam negeri dengan standard
Industri Indonesia extrusi 0695-82 dan SII jendela 0649-82.
3 Alloy 6063 T5/Billet yang diguanakan harus dari aslinya (tidak dibuat dari
bahan scrap/sisa).
4 Finishing aluminium dengan powder coating dari mutu terbaik warna
ditentukan kemudian oleh Perencana.
5 Jenis extrusion depth 75mm.
Bahan lain seperti paku sekrup, karet penjepit, bahan pengisi (sealant) harus
mendapat rekomendasi dari pabrik aluminium tersebut.
C. Pelaksanaan
1. Pasangan kusen pintu pada dudukannya harus kokoh, kuat dan tegak.
2. Daun pintu dapat berfungsi dengan baik.
3. Pasangan kusen dan daun pintu aluminium sesuai dengan posisinya.
A. Umum
1. Uraian Pekerjaan
a. Lingkup Pekerjaan
Uraian ini meliputi persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan pe-
masangan kaca secara umum, dipasang pada rangka pintu dan jendela
rangka alluminium maupun rangka kayu serta pintu kaca frameless
dengan kaca temperd. Pekerjaan pasangannya sesuai dengan lokasi
yang tertera dalam gambar rencana.
b. Uraian pekerjaan lain yang termasuk/dipakai di dalam pekerjaan ini
adalah:
2. Ketentuan
a. Tenaga ahli
Pelaksanaan pemasangan kaca harus dikerjakan/dilaksanakan oleh
tenaga ahli yang telah berpengalaman dalam bidangnya.
b. Peralatan
Pemotongan, pengangkatan dan penyetelan kaca harus menggunakan
peralatan yang khusus digunakan untuk maksud itu, antara lain
peralatan potong khusus kaca, kop untuk alat pengangkat lembaran
kaca dan lain-lain peralatan yang diperlukan guna pelaksanaan
pekerjaan.
3. Penanganan Pekerjaan
a. Pengangkutan dan penyimpanan serta hasil pemasangan kaca harus
dilindungi dari segala kemungkinan kerusakan fisik maupun
penyelesaian permukaannya.
b. Kerusakan yang terjadi akibat dari kelalaian perlindungan pekerjaan,
menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya, baik dalam hal
perbaikan maupun penggantian dengan pasangan baru.
4. Penyerahan
Kontraktor harus menyerahkan contoh sebelum pengadaan bahan kaca
secara menyeluruh seperti :
a. Contoh Bahan Kaca biasa dan kaca temperd ukuran 10cm x 10cm.
B. Bahan
1. Kaca
a. Kaca yang dipergunakan didalam pelaksanaan pekerjan ini berwarna
secara umum harus bebas dari cacat distorsi atau cacat-cacat fisik
lainnya.
b. Kaca yang dipakai adalah tipe Tinted glass dari jenis temperd tebal
12mm dipakai untuk pintu kaca Frameless.
c. Untuk daun jendela dan dinding kaca (khususnya curtain wall) dengan
rangka/frame aluminium dipasangan pada exterior menggunakan kaca
berwarna, jenis Stopolsol Glass tebal 8mm.
d. Kaca-kaca yang dipakai untuk pintu maupun jendela dari produk/merk
ASAHI MAS, TAMINDO, Murni Safety Glass atau produk/merk lain
yang setara.
e. Joint sealant antar kaca menggunakan sealant dari produk GE
Silicones, Doncorning, dan Wacker, warna dan tipe ditentukan
kemudian.
C. Pelaksanaan
2. Penyimpangan
Dalam hal terjadi penyimpangan pada pelaksanaan pekerjaan pen-
dahulunya, Kontraktor diminta untuk segera melaporkan keadaan tersebut
guna penyelesaian permasalahannya.
4. Pembersihan
Pekerjaan kaca yang terpasang dengan benar harus dibersihkan,
sehingga kaca tetap terlihat bersih dan rapih.
D. Syarat Pemeliharaan
1. Perbaikan
Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, perbaikan
kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu
pelaksanaan, maka Kontraktor diwajibkan memperbaiki sampai dinyatakan
diterima oleh Pengawas Pekerjaan. Biaya yang ditimbulkan karena
pekerjaan perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
2. Pengamanan
Kontraktor harus melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah
dilaksanakan untuk dapat dihindarkan dari kerusakan. Biaya yang
ditimbulkan oleh pengamanan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
E. Syarat Penerimaan
2. Dalam hal ditemukan adanya goresan pada permukaan kaca sekecil apapun
adanya hal tersebut tidak dapat ditolelir dan harus dikeluarkan dari lokasi
pekerjaan.
A. Umum
1. Uraian Pekerjaan
a. Lingkup Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan pasangan penggantung dan pengunci
mencakup pengadaan dan pemasangan atau alat-alat penggantung
dan pengunci pada semua pintu-pintu dan jendela baik dari bahan
kayu maupun aluminium. Pemasangan penggantung dan pengunci
pada pintu dan jendela sesuai dengan gambar perencanaan .
b. Persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan kusen pintu dan jendela
dari kayu.
c. Persyaratan teknis Pelaksanaan pekerjaan kusen pintu dan jendela
dari aluminium.
2. Ketentuan
Pemasangan penggantung dan pengunci yang baik dan benar harus
meminta pada supplier untuk melakukan pengawasan dan memberi
petunjuk teknis mengenai prosedur pemasangan peralatan kunci dan
penggantung pintu.
3. Penyerahan
Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan kepada
Pengawas Pekerjaan seperti contoh dan katalog dari produk yang telah
disetujui oleh Pengawas Pekerjaan atau Konsultan Perencana.
B. Bahan
C. Pelaksanaan
D. Syarat Pemeliharaan
1. Perbaikan
2. Pengamanan
Kontraktor wajib melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah
dilaksanakan untuk dapat dihindarkan dari kerusakan. Biaya yang
ditimbulkan oleh pengamanan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
3. Syarat Penerimaan
a. LINGKUP PEKERJAAN
a.1) menyediakan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanankan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang
baik dan benar sesuai dengan petunjuk dari pabrikan
a.2) Pekerjaan yang dimaksud meliputi pemasangan dinding panel
aluminium composit dan pembungkus kolom luar seperti yang
ditunjukan/ disyaratkan dalam gambar kerja
b. KOMPONEN
b.1) Hot dip galvanized Steel / hollow aluminium 400 x 400 mm c.a finished
untuk instalasi frame.
b.2) Full frame with stiffener aluminium 1,2mm
b.3) Sealent dan gasket
- Untuk penampakan luar, liat gambar pemasangan sealent dan gasket
- Warna akan ditentukan kemudian berdasarkan color chart dar
pabrik/agent
- Lokasi sealent :
● Antara panel aluminium composite dengan panel alumunium
(Neutral / Non acid)
● Antara panel aluminium composite dengan kaca
d. PERSYARATAN PELAKSANAAN
1) Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Kontraktor agar
meneliti gambar-gambar dengan kondisi di lapangan.
2) Kontraktor agar terlebih dulu membuat shop drawing lengkap
petunjuk dari Direksi/Pengawas Lapangan meliputi gambar denah
lokasi, ukuran, bentuk dan kualitas bahan untuk disetujui oleh
Direksi/Pengawas Lapangan.
3) Prosedure penyimpanan, pengakutan dan pemasangan atap/dinding
aluminium composite panel harus mengikuti semua prosedur yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuat.
4) Pemasangan aluminium composite panel ini harus dikerjakan oleh
tenaga ahli untuk bidang pekerjaan ini.
5) Hasil yang diharapkan rapi, bersih, tidak cacat, tidak ada noda, tidak
bergelombang.
6) Ketidaksempurnaan pekerjaan ini menjadi tanggungjawab kontraktor
dan perbaikan untuk itu tidak menjadikannya pekerjaan tambah.
a. Lingkup Pekerjaan
1). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik
dan sempurna.
2). Pekerjaan yang dimaksud meliputi pemasangan kerangka Baja dan
kaca penutup seperti yang ditunjukkan/ disyaratkan dalam Gambar
Kerja.
b. Persyaratan Bahan
1). Material penutup Untuk daun jendela dan dinding kaca (khususnya
curtain wall) dengan rangka/frame aluminium dipasangan pada exterior
menggunakan kaca Stopsol
2). Komponen :
a. Kaca Tebal 8 mm
b. Warna ditentukan kemudian
c. Sealant yang digunakan : GE,
A. Uraian Umum
1. Uraian Pekerjaan
Uraian ini meliputi pengadaan dan pemasangan alat-alat sanitairi berikut
perlengkapannya, seperti wastafel, kloset, kran air, floor drain dan lainnya
disesuaikan dengan penjelasan dalam gambar rencana.
2. Ketentuan
Kontraktor harus mempekerjaan tenaga ahli dan berpengalam minimal 5
tahun dalam bidangnya.
3. Semua peralatan pendukung (accessories) harus lengkap dan dalam satu
merk serta dapat berfungsi dengan baik. Komponen/alat sanitasi harus
diteliti terhadap keutuhan atau cacat-cacat lainnya sebelum dipasang dan
harus mendapatkan persetujuan dari Pengawas Pekejaan atau Pemberi
Tugas.
4. Penyerahan
Sebelum dikerjakan pemasangan sanitair secara keseluruhan, Kontraktor
harus menyerahkan contoh dan katalog dari suatu produk yang dipakai
guna mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas/MK dan Perencana.
B. Bahan
C. Pelaksanaan
A. Umum
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan peralatan pengecatan serta
pelaksanaan pekerjaan pengecatan pada permukaan dinding interior dan
exterior sesuai dengan petunjuk dalam gambar rencana.
2. Ketentuan
Kualifikasi Kontraktor
a. Pekerjaan Pengecatan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli dan
berpengalaman dalam bidangnya, serta direkomendir oleh pabrik
pembuat bahan cat tersebut.
b. Pelaksanaan Pengecatan harus dilakukan menurut prosedur dan
ketentuan dari pabriknya, serta dibawah pengawasan tenaga ahli dari
pabrik pembuat cat yang bersangkutan.
3. Peralatan
a. Untuk pelaksanaan pekerjaan cat tekstur dengan sistem semprot,
Kontraktor harus menggunakan peralatan yang sesuai dan memadai,
peralatan utama pelaksanaan pekerjaan ini adalah kompressor dan
peralatan semprot untuk membentuk cat bertekstur serta roller.
b. Garansi
Hasil pelaksanaan pekerjaan ini harus mendapat jaminan atau garansi
dari pabriknya, yang berlaku selama 2(dua) tahun terhitung dari saat
serah terima pertama.
c. Jaminan tersebut meliputi :
1) Menjamurnya bidang cat.
2) Terkelupasnya lapisan cat.
3) Lunturnya warna asli.
4) Jaminan tersebut harus berupa Surat Jaminan/Garansi yang
dibuat di atas meterai
Rp 6000,00 (enamribu rupiah)
5) Segala penyimpangan dan kerusakan yang diakibatkan oleh
kesalahan pemakaian bahan dan tata-cara pelaksanaan, perbaikan
dan penggantiannya menjadi beban Kontraktor sepenuhnya.
4. Penyerahan
Sebelum pelaksanaan pengecatan, Kontraktor diminta untuk menyerahkan
contoh, katalog dan data-teknis/petunjuk pemakaian dari bahan cat yang
dipakai, guna penentuan warna serta persetujuan pemakaiannya.
B. Bahan
1. Bahan Cat
Bahan cat Dinding Dalam/Luar yang dipakai adalah dari produk merk Dulux
oleh Pengawas Pekerjaan/Perencana.
2. Peralatan
Peralatan kerja yang dipakai sesuai dengan persyaratan teknis yang
direkomendir oleh pabrik cat yang dipakai, pengecatan menggunakan
peralatan roller dan sistem semprot (spray).
3. Bahan-Bahan Lain
Bahan yang diperlukan guna kelengkapan pelaksanaan pekerjaan
pengecatan seperti dempul dan lain-lain bahan harus sesuai dengan
rekomendasi dari pabrik cat yang dipakai.
C. Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Semua bidang pekerjaan yang akan dicat harus bersih dari kotor
minyak, gemuk, lapisan organis atau kotor-kotor lain yang dapat
mempengaruhi daya lekat cat atau mutu kerja pengecatan.
b. Permukaan bidang yang akan dicat harus dalam keadaan kering,
dengan kelembaban maksimum 4% diukur dengan menggunakan
peralatan ukur kelembaban. Pekerjaan pengecatan dapat
dilaksanakan setelah persyaratan diatas dipenuhi.
c. Lubang atau celah, retak dan lain kerusakan pada bidang dinding
yang dicat, harus diperbaiki terlebih dahulu hingga rata dan halus.
d. Bahan pengisi celah/retak berupa dempul, bahan tersebut dipakai
sesuai rekomendasi dari pabrik cat dinding yang dipergunakan.
2. Pengecatan
Secara umum prosedur dan tahapan pengecatan harus menurut petunjuk
yang dikeluarkan oleh pabrik cat yang dipakai. Kontraktor diminta untuk
meminta pengawasan/supervisi tenaga ahli dari pabriknya.
Pengecatan dilakukan 3 (tiga) lapis dengan methode pengecatan
menggunakan alat rol
Tahapan pengecatan :
a. Lapis pertama dengan cat dasar/sealer
b. Dua lapis kemudian dengan cat finish.
3. Perbaikan
Perbaikan kerusakan harus dilakukan dengan prosedur yang ditetapkan
oleh pabriknya, supaya hasil perbaikan memenuhi syarat dari cat yang
dipakai.
4. Hasil Pengecatan
Hasil pengecatan dinding harus merata warnanya dan halus dalam tekstur,
kuat dan tahan terhadap pengaruh udara atau cuaca pada sekitarnya.
D. Syarat Pemeliharaan
1. Perbaikan
Apabila pada permukaan dinding, lantai dan langit-langit terkena noda cat
harus segera dibersihkan.
2. Pengamanan
Kontraktor wajib melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah
dilaksanakan agar dapat dihindari dari kerusakan. Biaya yang ditimbulkan
oleh pengamanan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
E. Syarat Penerimaan
1. Hasil pengecatan harus sesuai dengan prosedur dari pabrik cat yang
dipakai.
2. Seluruh permukaan dinding harus rapi dan rata (tidak belang-belang).
A. Umum
1. Lingkup Pekerjan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis utnuk pelaksanaan pekerjaan cat
duco pada permukaan besi/baja seperti tercantum di dalam gambar
rencana.
2. Ketentuan
a. Warna Cat
Warna cat ditentukan oleh Konsultan perencana berdasarkan contoh
dan catalog yang diajukan oleh Kontraktor.
b. Peralatan
B. Bahan
1. Bahan cat dasar yang dipakai adalah dari produk ICI atau DANA PAINT.
2. Bahan untuk cat Duco
3. Bahan cat duco yang dipakai adalah dari produk ICI atau DANA PAINT
4. Bahan Dempul
5. Bahan dempul yang dipakai adalah jenis polyster lengkap dengan bahan
campuran dari merk sampolac atau merk lain yang setara
C. Pelaksanaan
1. Komponen atau permukaan bidang yang akan dicat duco harus sudah
dibentuk permukaannya menurut ukuran seperti tertera di dalam gambar
rencana.
2. Semua permukaan yang akan dicat harus dalam keadaan halus, bersih,
kering serta rata/datar.
3. Permukaan yang tidak rata harus didempul dahulu dengan menggunakan
bahan dempul yang telah ditentukan, tata cara pengecatan menurut
petunjuk dari pabrikya.
4. Selama atau sesudah selesainya proses pelaksanaan pekerjaan
pengecatan, semua bidang pengecatan harus dilindungi dari segala
kemungkinan gangguan rusak atau kotor.
5. Pada prinsipnya, pelaksanaan pekerjaan pengecatan yang harus dilakukan
adalah sebagai berikut :
D. Syarat Pemeliharaan
1. Perbaikan
Apabila pada permukaan dinding, lantai dan langit-langit terkena noda cat
harus segera dibersihkan.
2. Pengamanan
Pelaksana pekerjaan harus melakukan perlidungan terhadap pekerjaan
yang telah dilaksanakan agar dihindarkan dari kerusakan. Biaya yang
ditimbulkan oleh pengamanan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab
Pelaksana Pekerjaan.
3. Syarat Penerimaan
Hasil pengecatan pada setiap permukaan besi harus rapi dan rata (tidak
belang), warna sesuai dengan ketentuan dari perencana.
A. Umum
1. Uraian Pekerjaan
a. Lingkup Pekerjaan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk Pelaksanaan pekerjaan
pengecatan pada permukaan kayu yang dikerjakan secara halus,
seperti pintu dan jendela, profil/list langit-langit dari kayu dan pada
permukaan kayu halus lainya.
b. Pekerjaan sehubungan yang diuraikan terpisah/tersendiri adalah :
Persyaratan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Pintu dan Jendela Kayu.
2. Ketentuan
a. Warna Cat
3. Penyerahan
Sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan, Pelaksana Pekerjaan harus
menyerahkan :
a. Contoh dan katalog, data teknis dari bahan cat dan bahan-bahan lain
yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan pengecatan seperti
contoh bahan secara lengkap, kartu warna, aturan, prosedur,
peralatan yang harus dipakai, serta data teknis yang berisi keterangan
sifat dan ketahanan bahan cat.
b. Contoh pelaksanaan pekerjaan pengecatan dalam komposisi lengkap.
c. Kesemuanya diperlukan guna pemeriksaan dan persetujuan
pelaksanaannya.
B. Bahan
1. Bahan/Jenis Cat
a. Cat melamic yang dipakai adalah dari produk Propan Raya dengan
NC system.
b. Pemakaian jenis cat kayu disesuaikan dengan ketentuan yang ter-
cantum di masing-masing pekerjaan kayu.
C. Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Semua bahan, peralatan dan petunjuk pemakaian/pelaksanaan yang
dikeluarkan dari pabriknya harus dipersiapkan sebelum pelaksanaan
dikerjakan.
b. Semua bidang permukaan yang akan dilapis cat harus dalam ke-
adaan bersih, kering dan rata.
2. Pelaksanaan Pengecatan
a. Selama atau sesudah selesainya proses pelaksanaan pekerjaan
pengecatan, semua bidang pengecatan harus dilindungi dari segala
kemungkinan gangguan rusak atau kotor.
b. Pelaksanaan pengecatan harus sesuai dengan aturan yang di-
keluarkan dari pabriknya, baik mengenai aturan pakai, tahapan
maupun kondisi permukaan bidang pengecatannya.
c. Prinsip dasar tahapan pengecatan pada permukaan kayu
menggunakan cat melamic adalah sebagai berikut :
D. Syarat Pemeliharaan
1. Perbaikan
Permukaan bidang yang telah dicat apabila terkena kotoran harus segera
dibersihkan dan hindari dari tumpahan minyak atau goresan benda keras.
2. Pengamanan
Pelaksanaan pekerjaan harus melakukan perlindungan terhadap pekerjaan
yang telah dilaksanakan agar terhindar dari kerusakan. Biaya yang
ditimbulkan oleh pengamanan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab
Pelaksana pekerjaan.
E. Syarat Penerimaan
Hasil pengecatan pada permukaan dinding harus rapi dan rata (tidak belang-
belang), warna sesuai dengan contoh yang disetujui Perencana.
X. PEKERJAAN INTERIOR
A. PEKERJAAN BACKDROP
1.LINGKUP PEKERJAAN
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan backdrop , sesuai dengan gambar kerja
dan BQ.
2.BAHAN-BAHAN
a. Rangka backdrop menggunakan hollou galnavis 4x4 cm dan multiplex 18
mm, dilapis multiplex 9 mm, dilapis triplex 4 mm finishing HPL, sesuai
gambar.
b. Dinding backdrop dilapis multiplex 9 mm, dilapis triplex 4 mm finishing HPL,
sesuai gambar.
c. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya kepada Konsultan Pengawas.
d. Bahan HPL yang digunakan Produksi setara winston/Grasmerino/Aica
3.PELAKSANAAN
e. Pemborong harus menyerahkan rencana pekerjaan kepada Konsultan
Pengawas untuk persetujuannya. Pertemuan sambungan multiplex, triplex,
ataupun HPL harus rapi dan rata.
f. Siapkan sambungan-sambungan lubang-lubang untuk pekerjaan lain (listrik,
mekanikal) pada pekerjaan partisi multiplex, triplex, Pemasangan backdrop
harus dipasang dengan tukang interior yang sudah berpengalaman
dibidangnya atau sesuai dengan persyaratan disini yang bisa diterima oleh
petunjuk Konsultan Pengawas/Owner/User.
4.PEMASANGAN
Lembaran multriplex, triplex ataupun HPL yang cacat dan retak-retak tidak boleh
digunakan, dan harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan.
Rangka multiplex lemari buku dipasang menggunakan paku ripet/skrup dan lem
fox sehingga rapi, kokoh, kuat dan stabil.
5.PENYIMPANAN
Letakkan lembaran-lembaran multiplex, triplex dan HPL yang akan dipakai di
daerah yang terlindung dari cuaca. Tumpukan di atas tiga kayu penahan (alas)
pada setiap panjang lembaran ini.
Tinggi tumpukkan lembaran-lembaran tidak boleh lebih dari 2 meter.
Tempat tumpukan harus jauh dari lalu lintas kendaraan proyek yang mungkin
menggangu.
B PEKERJAAN FURNITURE