Anda di halaman 1dari 93

PEMBANGUNAN POS SAR SATLINMAS

PANTAI BARON GUNUNG KIDUL


TAHUN 2023

|Page
SYARAT TEKNIS DAN SPESIFIKASI TEKNIS STRUKTUR

STRUKTUR

1|P age
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

PASAL 1 UMUM DAN SYARAT-SYARAT UMUM


1. Umum
a. Jenis dan uraian pekerjaan dan persyaratan teknis khusus gambar-gambar rencana
(Design) adalah merupakan satu kesatuan dengan RKS ini.
b. Adapun standar yang dipakai untuk pekerjaan tersebut diatas ialah berdasarkan:
• BSN (Badan Standarisasi Nasional Indonesia)
• ASTM (American Society for Testing & Materials)
• (American Associationof State Highway Officials).
c. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus mengukur kembali semua titik
elevasi dan koordinat-koordinat. Dan apabila terjadi perbedaan-perbedaan
dilapangan, Kontraktor wajib membuat gambar-gambar penyesuaian dan harus
mendapat persetujuan (Pengawas Lapangan).
2. Syarat-syarat Umum
a. Umum
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini,
Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan
beserta uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan seperti diuraikan didalam
buku ini.
Bila terdapat ketidak jelasan dan atau perbedaan dalam gambar dan uraian ini,
Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Pengawas untuk
mendapatkan penyelesaian.
b. LingkupPekerjaan
Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi, dan memelihara bahan-
bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung,
sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.
c. Sarana Kerja
Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja. Kontraktor juga wajib memasukkan
identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian masing-masing anggota
pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi peralatan yang digunakan dalam
melaksanakan pekerjaan ini. Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan
bahan/material dilokasi yang aman dari segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal
yang dapat mengganggu pekerjaan lain. Semua sarana persyaratan kerja, harus
dilengkapi, sehingga kelancaran dan kemudahan kerja di lokasi dapat tercapai.
d. Gambar-Gambar Dokumen
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

• Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar- gambar yang
ada (AR, ST dan ME) dalam buku Uraian Pekerjaan ini, maupun pekerjaan yang
terjadi akibat keadaan dilokasi, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut
kepada Pengawas secara tertulis, untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan di
lokasisetelah Pengawas berunding terlebih dahulu dengan Perencana dan PPTK.
Ketentuan tersebut diatas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk
memperpanjang waktu pelaksanaan.
• Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan
selesai/terpasang.
• Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan
memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum
seperti peil-peil, ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang dan lain-lainnya
sebelum memulai pekerjaan. Bila ada keraguan mengenai ukuran atau bila ada
ukuran yang belum dicantumkan dalam gambar, Kontraktor wajib melaporkan hal
tersebut secara tertulis kepadaPengawas dan Pengawas memberikan keputusan
ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan setelah berunding dahulu
dengan Perencana dan PPTK.
• Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran- ukuran yang
tercantum didalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Pengawas.Bilahal
tersebut terjadi, segala akibat yang akan terjadi merupakan tanggung jawab
Kontraktor baik dari segi biaya maupun waktu.
• Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing dua
salinan, segala gambar-gambar, spesifikasi teknis, agenda, berita- berita
perubahan dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah disetujui ditempat
pekerjaan. Dokumen-dokumen ini harus dapat dilihat Konsultan
Pengawas/Pengawas setiap saat sampai dengan serah terima kesatu. Setelah
serah terima kesatu, dokumendokumen tersebut akan didokumentasikan oleh
Pemberi Tugas.
e. Gambar-Gambar Pelaksanaan dan Contoh-Contoh
• Document pelaksanaan baik berupa gambar-gambar, diagram, ilustrasi, schedule,
brosur atau data yang disiapkan Kontraktor atau Sub Kontraktor, Supplier atau
Produsen yang menjelaskan bahan- bahan atau sebagian pekerjaan.
• Contoh-contoh bahan/material, brosur adalah benda-benda yang wajib
disediakan Kontraktor untuk menunjukkan bahan/material yang akan dipakai. Ini
akan dipergunakan oleh KONSULTAN Pengawas sebagai pedoman, untuk
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

pelaksanaan pekerjaan, setelah disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan


Pengawas.
• Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau
contohcontoh,dianggap Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap
gambar atau contoh tersebut dengan Dokumen Kontrak.
• Konsultan Pengawas akan memeriksa dan menolak atau menyetujui gambar-
gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dalam waktu sesingkat-singkatnya,
sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan.
• Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta KONSULTAN
Pengawas dan menyerahkan kembali segala gambar- gambar pelaksanaan dan
contoh-contoh sampai disetujui.
• Persetujuan Konsultan Pengawas/Pengawas terhadap gambar-gambar
pelaksanaan dan contoh-contoh, tidak membebaskan Kontraktordari tanggung
jawabnya atas perbedaan dengan Dokumen Kontrak, apabila perbedaan tersebut
tidak diberitahukan secara tertulis kepada KONSULTAN Pengawas.
• Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-
contoh yang harus disetujui Konsultan Pengawas, tidak boleh di laksanakan
sebelum ada persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
• Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus dikirimkan Kontraktor
kepada Konsultan Pengawas dalam dua salinan. Konsultan Pengawas akan
memeriksa dan mencantumkan tanda-tanda "Telah Diperiksa Tanpa Perubahan
"atau" Telah “Diperiksa Dengan Perubahan"atau "Ditolak".Satu salinan ditahan
oleh Konsultan Pengawas untuk arsip, sedangkan yang kedua dikembalikan
kepada Kontraktor untuk dibagikan atau diperlihatkan kepada Sub Kontraktor
atau yang bersangkutanlainnya.
• Sebutan katalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan apabila menurut
Konsultan Pengawas hal-hal yang sudah ditentukan dalam katalog atau barang
cetakan tersebut sudah jelas dan tidak perlu dirubah. Barang cetakan ini juga
harus diserahkan dalam dua rangkap untuk masing-masing jenis dan diperlukan
sama seperti butir di atas.
• Contoh-contoh yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis harus diserahkan
kepada Konsultan Pengawas.
• Biaya pengiriman gambar-gambar pelaksanaan, contoh-contoh, katalog-katalog
kepada Konsultan Pengawas menjadi tanggung jawab Kontraktor.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

f. Jaminan Kualitas
Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, bahwa semua
bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan
lain, serta Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik,
bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila
diminta, Kontraktor sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal- hal tersebut
pada butir ini. Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas, bahwa
pekerjaan telah diselesaikan dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi
tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
g. Nama Pabrik atau Merek yang ditentukan
Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis
bahan/komponen, maka Kontraktor menawarkan dan memasang sesuai dengan yang
ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi kontraktor pada waktu pemasangan
menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi dipasaran atau pun sukar
didapat dipasaran. Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk
sebagai pemenang, Kontraktor harus sesegera mungkin memesan pada agennya di
Indonesia. Apabila Kontraktor telah berusaha untuk memesan namun pada saat
pemesanan bahan/merek tersebut tidak/sukar diperoleh, maka Perencana dengan
persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas akan menentukan sendiri alternatip merek
lain dengan spesifikasi minimum yang sama. Setelah 1 (satu) bulan penunjukan
pemenang, Kontraktor harus memberikan kepada pemberi tugas foto copy dari
pemesanan material yang diimport pada agen ataupun importir lainnya, yang
menyatakan bahwa material-material tersebut telah dipesan (order import)
h. Contoh-Contoh
• Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya harus
segera disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh- contoh tersebut diambil
dengan jalan atau cara sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan
ataupekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.
Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau
wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan tidak sesuai dengan contoh, baik
kualitas maupun sifatnya.
• Kontraktor diwajibkan menyerahkan barang-barang contoh (sample) dari material
yang akan dipakai atau dipasang, untuk mendapatkan persetujuan Konsultan
Pengawas. Barang-barang contoh (sample) tertentu harus dilampiri dengan tanda
bukti atau sertifikat pengujian dan spesifikasi teknis dari barang-barang atau
material-material tersebut.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

• Untuk barang-barang dan material yang akan didatangkan ke site (melalui


• pemesanan), maka Kontraktor diwajibkan menyerahkan Brosur, katalog, gambar
kerja atau shopdrawing, konster dan sample, yang dianggap perlu oleh Konsultan
Pengawas dan harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas
i. Subsitusi
• Produk yang disebutkan nama pabriknya:
Material, peralatan, perkakas, aksesoris yang disebutkan nama pabriknya dalam
RKS, Kontraktor harus melengkapi produk yang disebutkan dalam Spesifikasi
Teknis, atau dapat mengajukan produk pengganti yang setara, disertai data-data
yang lengkap untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas sebelu
pemesanan.
• Produkyang tidakdisebutkannama pabriknya:
Material, peralatan, perkakas, aksesoris dan produk-produk yang tidak
disebutkan nama pabriknya didalam Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus
mengajukan secaratertulis nama negara dari pabrik yang menghasilkannya,
katalog dan selanjutnya menguraikan data yang menunjukkan secara benar
bahwa produk-produk yang dipergunakan adalah sesuai dengan Spesifikasi
Teknis dan kondisi proyek untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan
Pengawas.
j. Material dan Tenaga Kerja
Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru, dan
material harus tahan terhadap iklim tropik.Seluruh peralatan harus dilaksanakan
dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus mempunyai ketrampilan yang
memuaskan, dimana latihan khusus bagi Pekerja sangat diperlukan dan Kontraktor
harus melaksanakannya. Kontraktor harus melengkapi surat Sertifikat yang sah untuk
setiap personil ahli yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti
latihan-latihan khusus ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam
bidang keahlian masing-masing.
k. Klausal Disebutkan Kembali
Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausal-klausal yang disebutkan kembali pada
butir lain, maka ini bukan berarti menghilangkan butir tersebut tetapi dengan
pengertian lebih menegaskan masalahnya. Jika terjadi hal yang saling bertentangan
antara gambar atau terhadap Spesifikasi Teknis,maka diambil sebagai patokan adalah
yang mempunyai bobot teknis dan atau yang mempunyai bobot biaya yang paling
tinggi. Pemilik proyek dibebaskan dari hak patent dan lain-lain untuk segala "claim"
atau tuntutan terhadap hak-hak khusus.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

l. Koordinasi Pekerjaan
• Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh bagian
yang terlibat didalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktifitas yang menyangkut
dalam proyek ini, harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu
dengan lainnya dapat dihindarkan. Melokalisasi atau memerinci setiap pekerjaan
sampai dengan detail untuk menghindari gangguan dan konflik, serta harus
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
• Kontraktor harus melaksanakan segala pekerjaan menurut uraian dan syarat-
syarat pelaksanaan, gambar-gambar dan instruksi-instruksi tertulis
dariKonsultan Pengawas.
• Pengawas berhak memeriksa pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor pada
setiap waktu. Bagaimanapun juga kelalaian Pengawas dalam pengontrolan
terhadap kekeliruan-kekeliruan atas pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Kontraktor, tidak berarti Kontraktor bebas dari tanggung jawab.
• Pekerjaan yang tidak memenuhi uraian dan syarat-syarat pelaksanaan
(spesifikasi) atau gambar atau instruksi tertulis dari Konsultan Pengawas harus
diperbaiki atau dibongkar. Semua biaya yang diperlukan untuk ini menjadi
tanggung jawab kontraktor.
m. Perlindungan Terhadap Orang, Harta Benda dan Pekerjaan
• Perlindungan terhadap milik Umum:
Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan bersih dari alat-alat
mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalu
lintas, baik bagi kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
• Orang-orang yang tidak berkepentingan:
Kontraktor harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki
tempat pekerjaan dan dengan tegas memberikan perintah kepada ahli tekniknya
yang bertugas dan para penjaga.
• Perlindungan terhadap bangunan yang ada:
Selama masa-masa pelaksanaan kontrak, Kontraktor bertanggung jawab penuh
atas segala kerusakan bangunan yang ada, utilitas,j alan-jalan, saluran-saluran
pembuangan dan sebagainya ditempat pekerjaan, dan kerusakan-kerusakan
sejenis yang disebabkan operasi- operasi Kontraktor, dalam arti kata yang luas.
Itu semua harus diperbaiki oleh Kontraktor hingga dapat diterima Pemberi Tugas.
• Penjagaandan perlindungan pekerjaan:
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

Kontraktor bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan perlindungan


terhadap pekerjaan yang dianggap penting selama pelaksanaan Kontrak, siang
dan malam. Pemberi tugas tidak bertanggung jawab atas kehilangan atau
kerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang sedang
dalam pelaksanaan.
• Kesejahteraan, Keamanan dan Pertolongan Pertama:
Kontraktor harus mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan
Tindakan pengamanan yang layak untuk melindungi para pekerja dan tamu yang
akan datang ke lokasi. Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini di syaratkan
harus memuaskan Pemberi Tugas dan juga harus menurut atau memenuhi
ketentuan Undang-undang yang berlaku pada waktu itu. Dilokasi pekerjaan,
Kontraktor wajib mengadakan perlengkapan yang cukup untuk pertolongan
pertama, yang mudah dicapai. Sebagai tambahan hendaknya ditiap site
ditempatkan paling sedikit seorang petugas yang telah dilatih dalam soal-soal
mengenai pertolongan pertama.
• Gangguan pada tetangga:
Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan menyebabkan
adanya gangguan pada penduduk yang berdekatkan, hendaknya dilaksanakan
pada waktuwaktu yang tidak mengganggu tetangga. Kontraktor Wajib Lapor
kepada Rukun Tetangga (RT) setempat, dan ijin kepada tetangga terdekat, baik
secara lesan maupun tertulis. Pemberi Tugas akan menentukannya dan tidak akan
ada tambahan penggantian uang yang akan diberikan kepada Kontraktor sebagai
tambahan, yangmungkin ia keluarkan. Kontraktor Wajib mengikuti
Petunjuk/Rekomendasi Hasil Penelitian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL), dalam Hal Usaha Pengelolaan Lingkungan (UKL) yang dikeluarkan oleh
Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD).
n. Peraturan Hak Paten
Kontraktor harus melindungi Pemilik (Owner) terhadap semua "claim" atau tuntutan,
biaya atau kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan merek dagang
atau nama produksi, hak cipta pada semua material dan peralatan yang digunakan
dalam proyek ini.
o. Iklan
Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun didalam sempadan
(batas) site atau ditanah yang berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas.
p. Peraturan Teknis Pembangunan yang Digunakan
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

Dalam malaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini
termasuk segala perubahan dan tambahannya:
• Perpres No. 54/2010 beserta perubahan-perubahannya, terakhir Perubahan Ke 4,
Perpres No. 4 Tahun 2015 berganti menjadi perpres 16 tahun 2018.
• Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknik dari Dewan
Teknik Pembangunan Indonesia (DTPI).
• Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung SNI 2847:2019
• Persyaratan perencangan geoteknik SNI 8460: 201
• Peraturan Umum dari Dinas Kesehatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.
• Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Air Minum serta Instalasi
Pembuangan dan Perusahaaan Air Minum.
• Spesifikasi Beton Struktural SNI 6880-2016
• Spesifikasi Disain Untuk Konstruksi Kayu SNI 7973:2013
• Peraturan Semen Portland SNI 15-2049-2004.
• Peraturan Bata merah pejal untuk pasangan dinding SNI15-2094-2000.
• Beban minimum dan kriteria terkait untuk bangunan Gedung dan struktur SNI
1727: 2020.
• Spesifikasi Untuk Bangunan Gedung Baja Struktural SNI 1729:2020.
• Baja Tulangan SNI 2052: 2017
• Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok Dengan Cat Emulsi SNI 03-2410-2002,
• Tatacara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung SNI 2407-2008.
• Peraturan tentang Agregat halus dan kasar, Metode pengujian analisis saringan
SNI ASTM C136-2012
• Tatacara pembuatan dan perawatan spesiment uji beton di lapangan (ASTM C31-
IDT) SNI 4810: 2013.
• Peraturan dan Ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi
Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut diatas, berlaku dan mengikat pula:
• Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah direview oleh dan
disahkan oleh Pemberi Tugas termasuk juga gambar-gambar detail yang
diselesaikan oleh Kontraktor dan sudah disahkan/disetujui.
• Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS).
• Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
• Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tentang Penunjukan
• Kontraktor (SPPBJ).
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

• Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).


• Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
• Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui.
• Kontrak/Surat Perjanjian Kontraktor.
q. Shop Drawing
• Harus selalu dibuat gambar pelaksanaan dari semua komponen struktur
berdasarkan disain yang ada dan harus dimintakan persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas.
• Gambar pelaksanaan ini harus memberikan semua data-data yang diperlukan
termasuk keterangan produk bahan, keterangan pemasangan, data-data tertulis,
dan hal-hal lain yang diperlukan.
• Kontraktor bertanggung jawab terhadap semua kesalahan-kesalahan detail
fabrikasi dan ketepatan penyetelan atau pemasangan semua bagian konstruksi
baja.
• Semua bahan untuk pekerjaan baja difabrikasikan di workshop, kecuali atas
persetujuan Konsultan Pengawas.
• Semua baut, baik yang dikerjakan diworkshop maupun dilapangan harus selalu
• memberikan kekuatan yang sebenarnya dan masuk tepat pada lubang baut
tersebut.
• Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambahan dilapangan pada waktu
pemasangan yang diakibatkan oleh kurang teliti atau kelalaian Kontraktor, harus
dilakukan atas biaya Kontraktor.
• Keragu-raguan terhadap kebenaran dan kejelasan gambar dan spesifikasi harus
ditanyakan kepada Konsultan Pengawas.

PASAL 2 PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENDAHULUAN


1. Pembersihan Lokasi proyek
a. Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumput, semak, akar pohon, dan
puing bongkaran bangunan.
b. Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga, tetap bersih dan rata.
c. Penggunaan alat berat untuk kegiatan pembersihan lahan tapak diperkenankan
dengan menerapkan standar pengamanan lingkungan proyek.
2. Pengukuran Kembali
a. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan digambar kembali lokasi
pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera
kebenarannya.
b. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang
sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Perencana/Konsultan Pengawas/
Pengawas untuk dimintakan keputusannya.
c. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat- alat water
pass atau Theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
d. Kontraktor harus menyediakan Theodolith/waterpass beserta petugas yang
melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Konsultan Perencanaan/Konsultan
Pengawas/Pengawas selama pelaksanaan proyek.
e. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan Kontraktor.
3. Tugu Patokan Dasar
a. Letak dan jumlah tugu patokan dasar ditentukan oleh Konsultan Perencana atau
Konsultan Pengawas/Pengawas.
b. Tugu patokan dibuat dari beton berpenampang sekurang-kurangnya 20 X 20 cm,
tertancap kuat kedalam tanah sedalam 1m dengan bagian yang menonjol diatas
muka tanah secukupnya untuk memudahkan pengukuran selanjutnya dan sekurang-
kurangnya setinggi 40 cm di atas tanah.
c. Tugu patokan dasar dibuat permanen, tidak bias diubah, diberi tanda yang jelas dan
dijaga keutuhannya sampai ada instruksi tertulis dari
Perencana/KonsultanKonsultan Pengawas untuk membongkarnya.
d. Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan termasuk tanggungan Kontraktor.
4. Papan Dasar Pelaksanaan (Bouwplank)
a. Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu kasau Meranti 5/7, tertancap
b. ditanah sehingga tidak bisa digerak-gerakkan atau diubah-ubah, berjarak maksimum
2m satu sama lain.
c. Papan patok ukur dibuat dari kayu Meranti, dengan ukuran tebal 3 cm, lebar 20 cm,
lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya (waterpass).
d. Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama satu dengan lainnya, kecuali
dikehendaki lain oleh Konsultan Perencana/KonsultanKonsultan Pengawas.
e. Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 300 cm dari as pondasi terluar.
f. Setelah selesai pemasangan papan dasar pelaksanaan, Kontraktor harus melaporkan
kepada Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas/Pengawas.
g. Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan termasuk tanggungan Kontraktor.
5. Pekerjaan Penyediaan Air dan Daya Listrik Untuk Bekerja
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

a. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat galian sumur
pompa dilokasi proyek atau disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu,
bebas dari lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang merusak.
Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuanKonsultan Pengawas.
b. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan
sementara PLN setempat selama masa pembangunan. Penggunaan diesel untuk
pembangkit tenaga listrikhanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas
persetujuan KonsultanKonsultan Pengawas. Daya listrik juga disediakan untuk
suplai Kantor Konsultan Pengawas/Pengawas.
6. Pekerjaan Penyediaan Alat Pemadam Kebakaran
a. Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor wajib menyediakan tabung alat
pemadam kebakaran (fireextinguisher) lengkap dengan isinya, dengan jumlah
b. sekurang-kurangnya minimal 4 (empat) tabung, masing-masing tabung berkapasitas
15 kg.
c. Apabila pelaksanaan pembangunan telah berakhir, maka alat pemadam kebakaran
dapat digunakan untuk operasional gedung.
7. Drainage
a. Dengan mempertimbangkan keadaan topographi/kontur tanah yang ada di tapak,
Kontraktor wajib membuat saluran sementara yang berfungsi untuk pembuangan air
yang ada.
b. Arah aliran ditujukan kedaerah/permukaan yang terendah yang adadi tapak atau
kesaluran yang sudah ada dilingkungan daerah pembuangan.
c. Pembuatan saluran sementara harus sesuai petunjuk dan persetujuan Konsultan
Pengawas/Pengawas.
8. Pagar Pengaman Proyek
a. Sebelum Kontraktor mulai melaksanakan pekerjaannya, maka terlebih dahulu
memberi pagar pengaman pada sekeliling site pekerjaan yang akan dilakukan.
b. Pembuatan pagar pengaman dibuat jauh dari lokasi pekerjaan, sehingga tidak
mengganggu pelaksanaan pekerjaan yang sedang dilakukan, serta tempat
penimbunan bahan-bahan.
c. Dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat bertahan atau kuat sampai pekerjaan
selesai.
d. Syarat Pagar Pengaman
• Pagar dari senggelombang BJLS20 finishcat, tinggi 180 cm, bagian yang masuk
pondasi minimum 40 cm.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

• Rangka kayu Borneoukuran 4x6cm, dengan pemasangan 4 jalur menurut tinggi


pagar.
• Pondasi cor beton setempat minimum penampang diameter 30 cm dalam 50 cm
dari permukaan tanah setempat. Perbandingan beton dengan adukan adalah 1 :3
:5.
• Lengkap pembuatan pintu masuk daribahan yang sama.
• Pagar dicat warnadilengkapi dengan logo padat iap jarak tertentu.
9. Kantor Konsultan Konsultan Pengawas Pengawas
a. Kantor Konsultan Pengawas/Pengawas merupakan bangunan semi permanen
dengan konstruksi rangka kayu, dinding papan multiplex dicat, penutup atap seng
gelombang, lantai papan, diberi pintu/jendela secukupnya untuk
penghawaan/pencahayaan. Letak kantor Konsultan Pengawas/Pengawas harus
cukup dekat dengan kantor Kontraktor tetapi terpisah dengan tegas.
b. Perlengkapan-perlengkapan kantor Konsultan Pengawas/Pengawas yang harus
disediakan Kontraktor:
• 1 (satu) buah meja rapat ukuran 1,20 x 3,00 m, dengan10 (sepuluh) kursi
• 1 (satu) buah meja tulis ukuran 0,70 x 1,40 m2, dengan 2 (dua)kursi .
• 1 (satu) buah lemari ukuran 1,50 x 2,00 x 0,50 m3, dapat dikunci.
• 1 (satu) buah white board ukuran 1,20 x 2,40 cm2.
c. Berdekatan dengan kantor Konsultan Pengawas/Pengawas, harus ditempatkan
ruang KM/WC dengan bak air bersih secukupnya dan dirawat kebersihannya.
d. Alat-alat yang harus senantiasa tersedia di proyek, untuk setiap saat dapat digunakan
oleh Konsultan Pengawas/ Lapangan adalah :
• 1 (satu) buah alat ukur schuifmaat.
• 1 (satu) buah alat ukur optik (theodolith/waterpass).
• 1 (satu) mesin tik standar 18"
• 1 (satu) unit komputer
e. Bangunan kantor Konsultan Pengawas/Pengawas dengan perlengkapan-
perlengkapannya terkecuali alat-alat yang disebut dalam 9. butir 4 menjadi milik
Pemberi Tugas setelah selesai pembangunan proyek ini.

10. Kantor Kontraktor dan Los Kerja


a. Ukuran luas kantor Kontraktor Los Kerja serta tempat simpan bahan, disesuaikan
dengan kebutuhan Kontraktor dengan mengabaikan keamanan dan kebersihan serta
dilengkapi dengan pemadam kebakaran.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

b. Khusus untuk tempat simpan bahan-bahan seperti :pasir, kerikil harus dibuatkan
kotak simpan yang dipagari dinding papan yang cukup rapat, sehingga masing-
masing bahan tidak tercampur.
11. Papan Nama Proyek
a. Kontraktor harus menyediakan Papan Nama Proyek yang mencantumkan nama-
nama Pemberi Tugas, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas/Pengawas dan
Kontraktor.
b. Ukuran layout dan peletakan papan nama harus dipasang sesuai dengan pengarahan
KonsultanKonsultan Pengawas.

PASAL 3 PEKERJAAN TANAH


1. Umum
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat dan pengangkutan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan semua “Pekerjaan Tanah” seperti tertera pada
gambar rencana dan spesifikasi ini, termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai
berikut :
a. Pembersihan lahan.
b. Pengurugan dan Pemadatan
c. Pembuatan Bouwplank
d. Pengukuran dan Penggambaran kembali
2. Bahan atau Material
Untuk pemasangan bouwplank menggunakan bahan :
a. Kayu (papan) jenis meranti atau setara, tebal 3 cm.
b. Kaso / Usuk ukuran 5/7 atau dolken berdiameter 6 - 8 cm
Alat yang digunakan:
a. Dumpt Truck
b. Total Station

PASAL 3.1 PEKERJAAN PERSIAPAN


1. Pada umumnya, tempat-tempat untuk bangunan dibersihkan. Sampah yang tertanam
dan material lain yang tidak diinginkan berada dalam daerah yang akan dikerjakan,
harus dihilangkan, atau dibuang dengan cara-cara yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas/Pengawas. Seluruh tanah bagian yang mengandung humus pada daerah
yang akan dibangun harus dibuang atau dikupas. Tebal lapisan yang akan dikupas
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

sedalam 50 cm dari permukaan tanah asli, termasuk pembersihan kembali dari sisa-sisa
akar tanaman yang masih tertinggal.
2. Semua daerah urugan harus dipadatkan, baik urugan yang telah ada maupun terhadap
urugan yang baru. Tanah urugan harus bersih dari sisa-sisa tumbuhan atau bahan-
bahan yang dapat menimbulkan pelapukan dikemudian hari.
3. Pengupasan dilakukan per blok, untuk mempermudah pengecekan kedalaman bagian
yang akan dikupas. Pekerjaan pengupasan di lapangan supaya memperhatikan patok-
patok yang telah ada. Tidak diperbolehkan untuk melakukan pekerjaan berikutnya di
atas seluruh atau sebagian daerah yang strippingnya belum selesai. Pekerjaan ini
dianggap sudah selesai setelah disetujui oleh Konsultan Pengawas/Pengawas.
4. Pembuatan dan pemasangan patok dasar pelaksanaan (bouwplank) termasuk
pekerjaan Kontrakor dan harus dibuat dari kayu papan jenis Meranti atau setara dengan
tebal 3 cm dengan tiang dari kaso / Usuk ukuran 5/7 atau dolken berdiameter 6 - 8 cm
cm dengan jarak 2 meter satu sama lain. Pemasangan harus kuat dan permukaan
atasnya rata dan sifat datar (waterpass).
5. Bahan-bahan bekas galian jalan dan strippingnya tidak boleh digunakan sebagai
material timbunan, tetapi dipindahkan ke kaveling sebelah area proyek atau tempat
yang akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas/Pengawas, dimana tanah bekas galian-
galian tersebut harus dirapikan dan dipadatkan.
6. Segala pekerjaan pengukuran, persiapan termasuk tanggungan Kontraktor.
7. Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan berikut ahli
ukur yang berpengalaman.
a. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran Kembali lokasi
pembangunan dengan melengkapi keterangan- keterangan mengenai peil tanah,
letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya oleh
Konsultan Pengawas/ Konsultan Pengawas atau Konsultan Perencana.
b. Ketidak-cocokan yang mungkin terjadi anatara gambar dan keadaan lapangan yang
sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas/Pengawas untuk
dimintakan keputusannya.
c. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
waterpass/theodolith.
d. Kontraktor harus menyediakan waterpass atau theodolith beserta petugas yang
melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Konsultan Pengawas/Pengawas.
e. Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara azassegitiga
phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas/Pengawas.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

8. Pada papan dasar pelaksanaan (bouwplank) harus dibuat tanda-tanda yang


menyatakan as-as dan atau level/peil-peil dengan warna yang jelas dan tidak mudah
hilang jika terkena air atau hujan.
9. Material timbunan harus didatangkan dari lokasi lain yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas/Pengawas. Bahan urugan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Tanah harus dibersihkan dan tidak mengandung akar, kotoran dan bahan organis
lainnya.
b. Terlebih dahulu diadakan test dan hasilnya harus tertulis serta diketahui oleh
Konsultan Pengawas/Pengawas.
c. Penimbunan tanah dilakukan sampai peil yang ditentukan pada gambar rencana.
d. Penimbunan baru dilaksanakan setelah tanah yang dikupas dipadatkan sampai 98%
kepadatan maximum compaction standard proctor.
e. Tanah yang digunakan untuk penimbunan adalah tanah yang gradasinya bagus serta
bebas dari humus/akar-akaran.
f. Untuk pekerjaan jalan Kontraktor harus menentukan titik patok
g. konstruksi yang menunjukan garis dan kemiringan untuk lebar perkerasan, lebar
bahu dan drainase saluran samping sesuai dengan penampang melintang standar
yang diberikan dalam gambar rencana dan harus mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas/ Pengawas sebelum memulai konstruksi. Jika terjadi perubahan dari garis
dan kemiringan, baik sebelum maupun sesudah penentuan patok perlu persetujuan
lebih lanjut
PASAL 3.2 PEKERJAAN GALIAN
1. Seluruh lapangan pekerjaan harus diratakan atau digali dan semua sisasisa tanaman
seperti akar-akar, rumput-rumput dan sebagainya, harus dihilangkan.
2. Pekerjaan penggalian tanah, perataan tanah, harus dikerjakan lebih dahulu sebelum
kontraktor memulai pekerjaan. Pekerjaan galian tersebut disesuaikan dengan
kebutuhannya sesuai dengan peil-peil (level), pada lokasi yang telah ditentukan di
dalam gambar, dan mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas/Pengawas.
3. Daerah yang akan digali harus dibersihkan dari semua benda penghambat seperti,
sampah-sampah, tonggak bekas-bekas lubang dan sumur, lumpur, pohon dan semak-
semak. Bekas-bekas lubang dan sumur, harus dikuras airnya dan diambil Lumpur
atau tanahnya yang lembek, yang ada didalamnya. Pohon yang ada, hanya boleh
disingkirkan setelah mendapat persetujuan pengawas. Tunggak-tunggak pepohonan
dan jalinan-jalinan akar harus dibersihkan dan disingkirkan sampai pada kedalaman
+ 1,5 m di bawah permukanan tanah. Segala sisa dan kotoran yang disebabkan oleh
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

pekerjaan tersebut, harus disingkirkan dari daerah pembangunan oleh kontraktor,


sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas/Pengawas.

PASAL 3.3 PEKERJAAN GALIAN PONDASI


1. Galian untuk pondasi harus dilakukan menurut ukuran yang sesuai dengan peilpeil
yang tercantum dalam gambar Rencana Pondasi. Semua bekas-bekas pondasi
bangunan lama, jaringan jalan atau aspal, akar dan pohon-pohon dibongkar dan
dibuang.
2. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lainlain
yang masih digunakan, maka secepatnya memberitahukan kepada Konsultan
Pengawas/Pengawas atau kepada instansi yang berwenang untuk =mendapatkan
petunjuk seperlunya. Kontraktor bertanggung jawab atas segala kerusakan-
kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut
3. Apabila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan, maka
kontraktor harus mengisi atau mengurug daerah galian tersebut dengan bahanbahan
pengisian untuk pondasi yang sesuai dengan spesifikasi.
4. Kontraktor harus menjaga agar lubang-lubang galian pondasi tersebut bebas dari
longsoran-longsoran tanah di kiri dan kanannya (bila perlu dilindungi oleh alatalat
penahan tanah dan bebas dari genangan air) sehingga pekerjaan pondasi dapat
dilakukan dengan baik sesuai dengan spesifikasi. Pemompaan, bila dianggap perlu,
harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengganggu struktur bangunan yang
sudah jadi.
5. Pengisian kembali dengan tanah (batuan) bekas galian, dilakukan selapis demi
selapis dan ditumbuk sampai padat. Pekerjaan pengisian kembali ini hanya boleh
dilakukan setelah diadakan pemeriksaan dan mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas/Pengawas dan bagian yang akan diurug kembali harus diurug dengan
tanah dan memenuhi sebagai tanah urug.

PASAL 3.4 PEKERJAAN URUGAN DAN PEMADATAN


Yang dimaksud disini adalah pekerjaan pengurugan dan pemadatan tanah dengan syarat
khusus dimana tanah hhasil urugan ini akan dipergunakan sebagai pemikul beban
1. Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur, kotoran, sampah dan sebagainya.
2. Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan 15 cm
material lepas, dipadatkan sampai mencapai kepadatan maksimum dengan alat
pemadat dan mencapai peil permukaan yang direncanakan.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

3. Material-material bahan urugan yang terletak pada daerah yang


tidakmemungkinkan untuk dipadatkan dengan alat-alat berat, urugan dilakukan
denganketebalan maksimum 10 cm material lepas dan dipadatkan dengan mesin
stamper.
4. Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian maupun pengurugan
adalah 10 mm terhadap kerataan yang ditentukan.
5. Untuk mencapai kepadatan yang optimal, bahan harus ditest di laboratorium, untuk
mendapat nilai standard proctor. Laboratorium yang memeriksa harus laboratorium
resmi atau laboratorium yang ditunjuk oleh Konsultan Pengawas/Pengawas.
Bagian permukaan tanah yang telah dinyatakan padat, harus dipertahankan dan dijaga
jangan sampai rusak, akibat pengaruh luar dan tetap menjadi tanggungjawab kontraktor
sampai dengan masa pemeliharaan.Pekerjaan pemadatan dianggap cukup, setelah
mendapat persetujuanPengawas.
6. Bahan urugan untuk pelaksanaan pengerasan harus disebar dalam lapisanlapisan
yang rata dalam ketebalan yang tidak melebihi 200 mm pada kedalaman gembur.
Gumpalan-gumpalan tanah harus digemburkan dan bahan tersebut harus dicampur dengan
cara menggaru atau cara sejenisnya sehingga diperolehlapisan yang kepadatannya sama.
Setiap lapisan harus diarahkan pada kepadatan yang dibutuhkan dan diperiksa melalui
pengujian lapangan yang memadai, sebelum dimulai dengan lapisan berikutnya. Lapisan
berikutnya tidak boleh dihampar sebelum hasil pekerjaan lapisan sebelumnya mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas/Pengawas.Bilamana bahan tersebut tidak mencapai
kepadatan yang dikehendaki, lapisan tersebut harus diulang kembali pekerjannya atau
diganti, dengan cara-cara pelaksanaan yang telah ditentukan, guna mendapatkan kepadatan
yang dibutuhkan. Jadwal pengujian akan ditentukan atau ditetapkan oleh Perencana atau
Konsultan Pengawas. Pengujian diadakan minimum setiap 25 m2. Biaya pengujian
ditanggung oleh Kontraktor. Setelah pemadatan selesai, kelebihan tanah urugan harus
dipindahkan ketempat yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas/Pengawas. Ketinggian
(peil) disesuaikan dengan gambar.
7. Sarana-sarana darurat
Kontraktor harus mengadakan drainage yang sempurna setiap saat. Ia harus
membangun saluran-slauran, memasang parit-parit, memompa dan atau
mengeringkan drainage.
PASAL 3.5 PEMBUANGAN MATERIAL HASIL GALIAN
1. Pembuangan material hasil galian menjadi tanggung jawab kontraktor. Material hasil
galian harus dikeluarkan paling lambat dalam waktu 1 x 24 jam, sehingga tidak
mengganggu penyimpanan material lain.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

2. Material dari hasil galian tersebut atas persetujuan Konsultan Pengawas telah
diseleksi bagian-bagian yang dapat dimanfaatkan sebagai material timbunan dan
urugan. Sisanya harus dibuang ke luar site atau tempat lain atas persetujuan
Konsultan Pengawas menggunakan dump truck.
3. Penyedia Jasa Konstruksi untuk melakukan pembersihan roda truck pengangkut
buangan tanah hasil galian sebelum keluar lokasi pekerjaan dan juga memperhatikan
kebersihan jalan raya yang mungkin terkena kotoran tanah dariroda truck. Bak truck
pengangkut tanah galian harus diberi penutup agar tidak mengganggu pengguna
jalan lainnya.

PASAL 4 PEKERJAAN BETON BERTULANG


PASAL 4.1 LINGKUP PEKERJAAN
Pembesian
1. Tulangan besi, lengkap dengan kawat pengikatnya.
2. Beton decking
3. Pengecoran Beton
4. Beton cor ditempat untuk rangka bangunan, lantai, dinding pondasi dan pelat
pendukung.
5. Pelat lantai Tangga
6. Finishing permukaan beton pada dinding, pelat, balok dan kolom.

PASAL 4.2 PERATURAN-PERATURAN


Standar Indonesia
1. Persyaratan Beton Strukturan Untuk Bangunan Gedung SNI 2847:2019
2. Spesifikasi Untuk Bangunan Gedung Baja SNI 1729:2020
3. Baja Tulangan Beton SNI 2052-2017
4. Tata cara pembuatan dan perawatan spesiment uji beton di lapangan (ASTM C31-10
IDT) SNI 4810: 2013
5. Beban minimum dan kriteria terkait untuk bangunan Gedung dan struktur SNI 1727:
2020.
6. Peraturan tentang Agregat halus dan kasar, Metode pengujian analisis saringan SNI
ASTM C136-2012.
7. Spesifikasi Beton Struktural SNI 6880-2016
8. Peraturan Semen Portland a.) SNI15-2049-2015 b.) ASTM, USA.
9. C 33 – ConcreteAggregates.
10. C 150 – PortlandCement.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

11. ACI (American Concrete Institute), USA.


12. 211 Recommended Practice for selecting proportions for Normal and Heavy Weight
Concrete.
13. 212 Guide foruse Admixturein Concrete.
14. 212 Recommended Practice for Evaluation of Compression Test Resul to Field
Concrete.

PASAL 4.3 PENYIMPANAN


1. Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan, pada umumnya harus sesuai dengan
waktu dan urutan pelaksanaan.
2. Semen harus didatangkan dalam sak yang tidak pecah atau utuh, tidak
terdapatkekurangan berat dari apa yang tercantum pada sak segera setelah
diturunkan dan disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari pengaruh
cuaca,berventilasi secukupnya dan lantai yang bebas dari tanah. Semen masih harus
dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras). Jika ada bagian yang mulai mengeras,
bagian tersebut harus dapat ditekan hancur dengan tangan bebas (tanpa alat) dan
jumlah tidak lebih dari 10 % berat. Jika ada bagian yang tidak dapat ditekan hancurd
engan tangan bebas, maka jumlahnya tidak boleh melebihi 5 % berat dan kepada
campuran tersebut diberi tambahan semen baik dalam jumlah yang sama. Semuanya
dengan catatan bahwa kualitas beton yang diminta harus tetap terjamin.
3. Besi beton harus ditempatkan bebas dari tanah dengan menggunakan
bantalanbantalan kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing lainnya (misalnya
minyak dan lain-lain).
4. Jenis semen sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan untuk digunakan adalah
mengikat seluruh pekerjaan.
5. Agregat harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah menurut jenis dan
gradasinya serta harus beralaskan lantai beton ringan untuk menghindari
tercampurnya dengan tanah.

PASAL 4.4 SEMEN


1. Semua semen yang digunakan adalah semen portland lokal Indonesia yang sesuai
dengan syarat-syarat:
a. Peraturan Semen Portland SNI 15-2049-2015.
b. Persyaratan Beton Strukturan Untuk Bangunan Gedung SNI 2847:2019.
c. Mempunyai sertifikat Uji (test sertificate).
d. Mendapat Persetujuan Konsultan Perencana/ KonsultanKONSULTAN Pengawas.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

e. Material semen merupakan produk lokal maximal dari sumber ke lokasi proyek
berjarak 1000km.
f. Produsen semen menerapkan system manajemen lingkungan.
2. Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama (tidak
diperkenankan menggunakan bermacam -macam jenis/merk semen untuk suatu
konstruksi/struktur yang sama), dalam keadaan baru dan asli, dikirim dalam
kantong-kantong semen yang masih disegel dan tidak pecah.
3. Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan. Harus diterimakan dalam
sak (kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat, dan harus disimpan
digudang yang cukup ventilasinya dan diletakkan tidakkena air, diletakan pada
tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Sak-sak semen tersebut
tidak bole ditumpuk sampai tingginya melampaui 2 m ataumaximum 10 sak, setiap
pengiriman baru harusditandai dan dipisahkan dengan maksud agar pemakaian
semen dilakukan menurut urutan pengirimannya.
4. Untuk semen yang diragukan mutunya dan kerusakan-kerusakan akibat salah
penyimpanan dianggap rusak, membatu, dapat ditolak penggunaannya tanpamelalui
test lagi. Bahan yang telah ditolak harus segera dikeluarkan dari lapangan paling
lambat dalam waktu 2x24 jam.

PASAL 4.5 AGREGAT


1. Semua pemakaian koral (kerikil), batu pecah (agregat kasar) dan pasir beton, harus
memenuhi syarat-syarat:
a. Peraturan tentang Agregat halus dan kasar, Metode pengujian analisis saringan
SNI ASTM C136-2012
b. Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung SNI 2847:2019.
c. Tidak Mudah Hancur (tetap keras), tidak porous.
d. Bebas dari tanah/tanah liat (tidak bercampur dengan tanah/tanah liat atau
kotoran-kotoran lainnya.
2. Kekerasan dari butir-butir agregat kasar diperiksa dengan bejana penguji dari
Rudelaff dengan beban penguji 20 ton, agregat kasar harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
a. Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 9,5 -19 mm lebih dari 24 %
b. Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 19-30 mm lebih dari 22% atau dengan
mesin pengaus Los Angelos dimana tidak terjadi kehilangan berat lebih dari 50
%.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

3. Koral (kerikil) dan batu pecah (agregatkasar) yang mempunyai ukuran lebih besar
dari 30 mm, untuk penggunaannya harus mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas/Pengawas.
4. Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan harus dapat menghasilkan
mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan semen dan
air, dalam proporsi campuran yang akan dipakai.
5. Konsultan Pengawas/Pengawas dapat meminta kepada Kontraktor untuk
mengadakan test kualitas dari agregat-agregat tersebut dari tempat penimbunan
yang ditunjuk oleh Konsultan Pengawas/Pengawas, setiap saat dalam laboratorium
yang diakui atas biaya Kontraktor.
6. Dalam hal adanya perubahan sumber dari mana agregat tersebut disupply, maka
Kontraktor diwajibkan untuk memberitahukan kepada Konsultan
Pengawas/Pengawas.
7. Agregat harus disimpan di tempat yang bersih, yang keras permukaannya
PASAL 4.6 AIR
1. Air yang akan dipergunakan untuk semua pekerjaan-pekerjaan di lapangan adalah
air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam alkali) tidak
mengandung organisme yang dapat memberikan efek merusak beton, minyak atau
lemak. Memenuhi syarat-syarat Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan
Gedung SNI 2847:2019 dan diuji oleh Laboratorium yang diakui sah oleh yang
berwajib dengan biaya ditanggung oleh pihak Kontraktor.
2. Air yang mengandung garam (air laut) tidak diperkenankan untuk dipakai.
3. Kandungan chlorida tidak melebihi 500 p.p.m dan kombinasi sulfat (SO3) tidak
melebihi 1000 p.p.m. Apabila dipandang perlu. Konsultan Pengawas/Pengawas
dapat minta kepada Kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa dilaboratorium
pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.

PASAL 4.7 BESI BETON


1. Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat:
a. Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung SNI 2847:2019
b. Peratuan Baja tulangan beton SNI 2052-2017.
c. Baja tulangan yang dipergunakan adalah type BjTS. BjTS adalah baja tulangan
sirip/ ulir adalah yang permukaannya memiliki sirip/ ulir melintang dn
memanjang yang dimaksudkan untuk meningkatkan daya lekat dan guna
menahan Gerakan membujur dari batang secara relative terhadap beton.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

d. Baja tulangan yang dipergunakan adalah yang sesuai dengan SNI 2057-2017
yaitu dengan mutu BJTS 420A (diberi tanda warna kuning), dengan kuat leleh Fy
= 420 Mpa sampai dengan Fy = 545 Mpa.
e. Bebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak-minyak, karat dan tidak cacat
(retak-retak, mengelupas, luka dan sebagainya).
f. Bahan tersebut dalam segala hal harus memenuhi ketentuan- ketentuan sesuai
SNI (mengacu ke point pertama dan kedua).
g. Mempunyai penampang yang samarata.
h. Ukuran disesuaikan dengan gambar-gambar.
2. Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan- ketentuan diatas,
harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas/Pengawas.
3. Besi beton harus disupply dari satu sumber (manufacture) dan tidak
diperkenankanuntuk mencampur-adukan bermacam-macam sumber besi beton
tersebut untuk pekerjaan konstruksi. Setiap pengiriman ke site harus disertakan
dengan Mill Certificate.
4. Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-ketentuan diatas,
harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas/Pengawas.
5. Besi beton harus disupply dari satu sumber (manufacture) dan tidak diperkenankan
untuk mencampur-adukan bermacam-macam sumber besi beton tersebut untuk
pekerjaan konstruksi. Setiap pengiriman ke site harus disertakan dengan Mill
Certificate.
6. Kontraktor bila mana diminta harus mengadakan pengujian mutu besi beton
yangakan dipakai, sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas/Pengawas. Batang
Jumlah test besi beton dengan interval setiap 1 truk=1 buah benda uji atau tiap10
ton=1 buah test besi. Percobaan mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat bila
mana dipandang perlu oleh Konsultan Pengawas/Pengawas.
7. Pemasangan besi beton dilakukan sesuai dengan gambar-gambar atau mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas/Pengawas. Hubungan antara besi beton satu
dengan yang lainnya harus menggunakan kawat beton, diikat dengan teguh, tidak
bergeser selama pengecoran beton dan tidakmenyentuh lantai kerja atau papan
acuan. Sebelum beton dicor, besi beton harus bebas dari minyak, kotoran, cat, karet
lepas, kulit giling atau bahan-bahan lain yang merusak. Semua besi beton harus
dipasang pada posisi yang tepat.
8. Besi beton yang tidak memenuhi syarat-syarat karena kwalitasnya tidak sesuai
dengan spesifikasi (R.K.S.) diatas, harus segera dikeluarkan dari site setelah
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

menerima instruksi tertulis dari Konsultan Pengawas/Pengawas, dalam waktu 2 x24


jam.
9. Pengujian baja tulangan:
a. Uji sifat tampak dilakukan secara visual tanpa bantuan alat untuk memeriksa
adanya cacat-cacat.
b. Pengukuran diameter dilakukan pada 3 (tiga) tempat yang berbeda dalam 1 (satu)
contoh uji dan dihitung nilai rata-ratanya.
c. Baja tulangan beton sirip/ulir diukur jarak sirip/ulir, tinggi sirip/ ulir, lebar sirip/
ulir membujur, sudut sirip/ ulir dan berat.
d. Uji Tarik dan lengkung dilakukan masing-masing 1 (satu) kali pengujian potongan
contoh uji.
e. Setiap kelompok yang terdiri dari satu nomor leburan dan ukuran yang sama
diambil 1 (satu) contoh benda uji dari bagian tengah batang dan tidak boleh di
potong dengan cara panas.
f. Untuk kelompok yang terdiri dari nomor leburan yang berbeda dari satu ukuran
dan satu kelas baja yang sama, sampai dengan 25 (dua puluh lima) ton atau setiap
pengiriman, diambil 1 (satu) contoh uji, selebihnya berdasarkan kelipatan dan
diambil secara rendom.

PASAL 4.8 ADMIXTURE


1. Untuk memperbaiki mutu beton, sifat-sifat pengerjaan, waktu pengikatan dan
pengerasan maupun maksud-maksud lain dapat dipakai bahan admixture.
2. Jenis dan jumlah bahan admixture yang dipakai harus ditest dan disetujui terlebih
dahulu oleh Konsultan Pengawas/Pengawas.
3. Admixture yang telah disimpan lebih dari 6 bulan dan telah rusak, tidak boleh
dipergunakan.
4. Pada umumnya dengan pemilihan bahan-bahan yang seksama, cara mencampur dan
mengaduk yang baik dan cara pengecoran yang cermat tidak diperlukan penggunaan
sesuatua dmixture
5. Jika penggunaan admixture masih dianggap perlu, Kontraktor diminta
terlebihdahulu mendapatkan persetujuan dari Konsultan Konsultan Pengawas
mengenai halter sebut. Untuk itu Kontraktor diharapkan memberitahukan nama
perdagangan admixture tersebut dengan keterangan mengenai tujuan, data-data
bahan, nama pabrik produksi, jenis bahan mentah utamanya, cara-cara
pemakaiannya, resiko-resiko dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

PASAL 4.9 BETON READY-MIXED


1. Beton ready-mixed haruslah berasal dariperusahaan ready-mixed yang disetujui,
pengukuran, pencampuran dan pengiriman sesuai dengan ACI 301-74, ACI
committee 304 dan ASTMC 94-92a.
2. Pemeriksaan bagi Konsultan Pengawas/Pengawas yang ditunjuk diadakan jalan
masuk ke proyekdan ketempat pengantaran contoh atau pemeriksaan pekerjaan
yang dapat dilalui setiap waktu. Denah dan semua peralatan untuk pengukuran,
adukan dan pengantaran beton harus diperiksa oleh Konsultan Pengawas/Pengawas
yang ditunjuk sebelum pengadukan beton.
3. Adukan beton harus dibuat sesuai dengan perbandingan campuran yang sesuai
dengan yang telah diuji dilaboratorium dan disetujui, serta secara konsisten harus
dikontrol bersama-sama oleh Kontraktor dan Supplier beton ready-mixed. Kekuatan
beton minimum yang dapat diterima adalah berdasarkan hasil pengujian yang
diadakan di laboratorium.
4. Temperatur beton yang diijinkan dari campuran beton tidak boleh melampaui 35
derajat (C).
5. Menambahkan bahan tambahan pada plant harus sesuai dengan instruksi yang
diberikan dari pabrik. Bila dipakai dua atau lebih bahan tambahan, maka bahan
tambahan harus ditambahkan secara terpisah untuk bahan yang lain dan mengikuti
instruksi pabrik. Bahan tambahan harus sesuai dengan ACI 212.2R-71 dan ACI
212.1R-64.
6. Menambahkan air pada batch plant dan/atau pada lapangan proyek pada
kesempatan terakhir yang memungkinkan dan dibawah supervisi dari Konsultan
Pengawas/Pengawas yang ditunjuk. Air tidak boleh ditambahkan selama
pengangkutan beton.
7. Penambahan air untuk menaikkan slump atau untuk alasan lain apapun hanya boleh
dilakukan bila diijinkan dan di bawah supervise dari Konsultan Pengawas/Pengawas
yang ditunjuk.
8. Truk-truk harus dilengkapi dengan alat untuk mengukur air yang akurat dan alat
untuk menghitung putaran.
9. Mulailah operasi pemutaran dalam waktu 30 menit sesudah semen dan agregat
dituang ke dalam mixer.
10. Beton harus dituangkan seluruhnya dilapangan proyek dalam waktu satu setengah
jam atau sebelum truk mixer mencapai 300 putaran yang mana yang lebih dulu,
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

setelah semen dan agregat dituang ke dalam mixer. Dalam cuacapanas, batasan
waktu harus diturunkan seperti ditentukan oleh Pengawas yang ditunjuk.
11. Penggetaran ulangbeton (yang sudah mulai pengikatan awal) tidak diijinkan.
12. Apabila temperatur atau kondisi lain menyebabkan suatu perbedaan (deviasi)pada
slump atau sifat pengecoran, harus diberikan ukuran yang disetujui oleh Pengawas
yang ditunjuk untuk menjaga kondisi normal. Penggumpalan beton karena agregat
yang panas, air, semen atau kondisi lainnya tidak diijinkan, dan beton harus ditolak.
13. Menggetarkan beton harus mengikuti ACI 309-72 (Recommended Practice for
Consolidation of Concrete).
PASAL 4.10 PELAKSANAAN
1. Mutu Beton
a. Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat SNI 2847:2019
b. Kontraktor diharuskan membuat adukan percobaan (trialmix) untuk mengontrol
daya kerjanya sehingga tidak ada kelebihan pada permukaan ataupun
menyebabkan terjadinya pengendapan (segregation) dari aggregat. Percobaan
slump diadakan menurut syarat-syarat dalam Peraturan Beton Bertulang
Indonesia (SNI 03-2847-2019).
c. Pekerjaan pembuatan adukan percobaan (trial mix) tersebut diatas harus
dilakukan untuk menentukan beton yang harus dimulai.
d. Adukan Beton Yang Dibuat Setempat(SiteMixing) Adukan beton harus memenuhi
syarat-syarat:
• Semen diukur menurut volume
• Agregat diukur menurut volume
• Pasir diukur menurut volume
• Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat pengaduk mesin (batch mixer)
• Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin pengaduk
• Lama pengadukan tidak kurang dari 2 menit sesudah semua bahan berada
dalam mesin pengaduk.
• Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus dibersihkan lebih
dulu, sebelum adukan beton yang baru dimulai.
Adukan beton:
• Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat SNI2847:2019. Beton harus
mempunyai kekuatan karakteristik sesuai yang disyaratkan dalam gambar.
• Kontraktor diharuskan membuat adukan percobaan (trial mixes) untuk
mengontrol daya kerjanya, sehingga tidak ada kelebihan pada permukaan
ataupun menyebabkan terjadinya pengendapan (segregasi) dari agregat.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

• Percobaan slump diadakan menurut syarat-syarat dalam Peraturan Beton


Indonesia (SNI2847:2019).
• Pekerjaan pembuatan adukan percobaan (trial mixes) tersebut diatas harus
dilakukan untuk menentukan komposisi adukan yang akan dipakai pada
pekerjaan beton selanjutnya dan harus mendapat persetujuan Konsultan
• Konsultan Pengawas.
2. Faktor Air Semen
a. Agar dihasilkan suatu konstruksi beban yang sesuai dengan yang direncanakan,
maka faktor air semen ditentukan sebagai berikut:
• Faktor air semen untuk, balok sloof dan poer maksimum 0,60.
• Faktor air semen untuk kolom, balok, pelat lantai tangga dinding, beton dan
lisplank/parapet maksimum 0,60.
• Faktor air semen untuk konstruksi pelat atap dan tempat-tempat basah lainnya
maksimum 0,55
b. Untuk lebih mempermudah dalam pengerjaan beton dan dapat dihasilkan suatu
mutu sesuai dengan yang direncanakan, maka untuk konstruksi beton dengan
faktor air semen maksimum 0.55 harus memakai plasticizer sebagai bahan
additive. Pemakaian merkdari bahan additive tersebut harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
3. Test Silinder
a. Konsultan Konsultan Pengawas berhak meminta setiap saat kepada Kontraktor
untuk membuat benda Uji coba dari adukan beton yang dibuat.
b. Nilai dari kuat tekan beton dalam Spesifikasi teknis ini adalah nilai Uji Tekan Beton
pada umur 28 hari Benda Uji. Selama pengecoran beton harus selalu dibuat benda-
benda uji. Test selama pekerjaan dengan membuat minimum 6 benda uji dengan
total pengecoran total dapat diselesikan selama satu hari atau minimum 1 benda
uji setiap pengecoran 110m3 atau tidak kurang dari 460m2 luasan pengecoran
dinding atau lantai (pilih yang paling menentukan). Dari setiap mutu betonyang
berbeda dan dari setiap perencanaan campuran yang dicor harus dibuat sample
dengan jumlah dan ketentuan seperti diatas, buat dan simpan benda uji tersebut
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Setiap benda uji yang diambil adalah 2
sample apabila pengujian dengan silinder 15x30 cm atau 3 sample untuk silinder
10x20 cm. Apabila di inginkan untuk pengujian pada umur lainnya yaitu 7 hari, 14
hari atau 21 hari maka Pengawas dan atau kontraktor dapat melakukannya
sebagai bagian dari kebutuhan/metode teknis pelaksanaan diLapangan. dengan
mengikuti syarat atau santdar. Pengawas di lapangan berhak untuk meminta
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

Benda Uji di tempatkan di Lapangan dan di lakukan pengujian oleh Independent,


dengan mengikut isyarat atau standart. Untuk selalu diperhatikan kemungkinan
kegagalan dalam pelaksanaan Pengujian Beton pada umur 28 hari, maka perlu
disiapkan cadangan BendaUji, Jika test silinder pada hari ke 28 berhasil, test
silinder cadangan untuk menghasilkan kekuatan rata-rata dari kedua sample pada
hari ke 28. Sediakan fasilitas pada lokasi proyek untuk menyimpan contoh-contoh
yang diperlukanoleh badan penguji.
c. Test silinder dengan ukuran sesuai dengan standar ASTM. Pengujian dapat juga
dilakukan dengan Uji Kubus, dengan Standart pengujian beton adalah K=(f’cx10)
+ 50Kg/cm2. Misal mutu beton adalah f’c 25 Mpa maka dapat dilakukan dengan
uji kubus mutu beton K-300, namun tidak berlaku untuk beton diatas f’c 45 MPa.
d. Cetakan silinder coba harus berbentuk silinder dalam segala arah dan memenuhi
syarat-syarat dalam SNI 4810-2013. Setiap benda uji yang diambil untuk sekali
pengujian adalah 2 sample. Apabila pengujian dengan silinder 15x30 cm atau 3
sample untuk silinder 10x20 cm. Pengambilan adukan beton, pencetakan kubus
coba dan curingnya harus dibawah pengawasan Konsultan Pengawas/Pengawas.
Prosedurnya harus memenuhi syarat-syarat dalam SNI 03-1974-2011
e. Untuk identifikasi, silinder coba harus ditanda dengansuatu kode yang dapat
menunjukan tanggal pengecoran, pembuatan adukan struktur yang bersangkutan
dan lain-lain yang perludicatat.
f. Pengujian dilakukan sesuai dengan SNI 2847:2019, termasuk juga
pengujianpengujian slump dan pengujian-pengujian tekanan. Jika beton tidak
memenuhi syarat-syarat pengujian slump, maka kelompok adukan yang tidak
memenuhisyarat itu tidak boleh dipakai dan Kontraktor harus menyingkirkannya
dari tempat pekerjaan. Jika pengujian tekanan gagal, maka perbaikan harus
dilakukan dengan mengikuti prosedur perbaikan di dalamnya.
g. Semua biaya untuk pembuatan dan percobaan silinder uji menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
h. Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yan
dibuat dengan disahkan oleh Konsultan Pengawas/Pengawasdan laporan
tersebut harus dilengkapidengan nilai karakteristiknya. Laporan tertulis harus
disertaisertifikat dari laboratorium. Penunjukkan laboratorium harusdengan
persetujuan Konsultan Konsultan Pengawas.
i. Laporan hasil percobaan harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas segera
sesudah percobaan, paling lambat 7 (tujuh) hari sesudah pengecoran, dengan
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

mencantumkan besarnya kekuatan karakteristik, deviasi standar, campuran


adukan, berat kubus benda uji dan data-data lain yang diperlukan.
j. Apabila dalam pelaksanaan terdapat mutu beton yang tidak memenuhispesifikasi,
maka Konsultan Pengawas/Pengawas berhak meminta Kontrak toragar
mengadakan percobaan non destruktif atau kalau memungkinkan mengadakan
percobaan coring. Percobaan ini harus memenuhi syarat- syarat dalam SNI
2847:2019. Apabila gagal, maka bagian tersebut harusdi bongkar dan dibangun
kembali sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas/Pengawas. Semua biaya
untukpercobaan dan akibat-akibat gagalnya pekerjaan tersebutmenjadi
tanggungjawab Kontraktor.
k. Selama pelaksanaan Kontraktor diharuskan mengadakan slump test menurut
syarat-syarat dalam SNI 2847: 2019. Slump beton berkisar antara 12–16 cm (atau
mengikuti pada Standart Drawing perencanaan). Cara pengujian slump adalah
dengan Beton diambil tetap sebelum dituangkan kedalam cetakan beton
(bekisting). Cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan diatas kayu rata atau
pelat baja. Cetakan di isi sampai kurang lebih sepertiganya. Kemudian adukan
tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dengan besi diameter 16 mm panjang 600 mm
dengan ujung yang bulat (seperti peluru). Pengisian dilakukan dengan cara serupa
untuk dua lapisan berikutnya. Setiap lapisan ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap
tusukan harus masuk satu lapisan dibawahnya. Setelah atasnya diratakan, maka
dibiarkan setengah menit lalu cetakan diangkat perlahan-lahan dan diukur
penurunannya (nilai slumpnya).
l. Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung setelah
seluruh komponen adukan masuk ke dalam mixer.
m. Penyampaian beton(adukan)darimixer ketempat pengecoran harus dilakukan
dengan cara yang tidak mengakibatkan terjadinya pemisahan
komponenkomponen beton.
n. Harus menggunakan vibrator untuk pemadatan beton.
4. Cetakan Beton
a. Kontraktor harus memberikan sample bahan yang akan dipakai untuk cetakan
beton untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas/Pengawas.
b. Cetakan beton harus dibersihkan dari segala kotoran yang melekat seperti
potongan-potongan kayu, paku, tahi gergaji, tanah dan sebagainya
c. Cetakan beton harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi
kebocoran atau hilangnya air hujan selama pengecoran, tetap lurus (tidak
berubah bentuk) dan tidak bergoyang.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

d. Untuk beton exposed, cetakan beton yang digunakan harus memberikan hasil
permukaan beton yang baik, halus (tidakkasar)dan mempunyai warna yang
merata pada seluruh permukaan beton tersebut.
e. Permukaan cetakan beton yang bersentuhan dengan beton harus di coating
dengan oli, untuk mempermudah saat pembongkaran cetakan dan memperbaiki
permukaan beton.
f. Cetakan beton/ bekisting menggunakan plywood phenolic film.
5. Pengecoran Beton
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian- bagian utama
dari pekerjaan, kontraktor harus memberitahukan Konsultan
Pengawas/Pengawas dan mendapatkan persetujuannya. Jika tidak ada
persetujuan, maka kontraktor dapat diperintahkan untuk menyingkirkan atau
membongkar beton yang sudah dicor tanpa persetujuan, atas biaya kontraktor
sendiri.
b. Adukan beton harus secepatnya dibawake tempat pengecoran
denganmenggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak
memungkinkan adanya pengendapan aggregat dan tercampurnya
kotorankotoran atau bahan lain dari luar. Penggunaan alat-alat pengangkutan
mesin haruslah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas/Pengawas, sebelum
alat-alat tersebut didatangkan ketempat pekerjaan. Semua alat-alat
pengangkutan yang digunakan pada setiap waktu harus dibersihkan dari sisa-
sisa adukan yang Mengeras
c. Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum pemasangan besi
beton selesai diperiksa oleh dan mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas/Pengawas.
d. Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih
dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan kayu, batu,
tanah dan lain-lain) dan dibasahi dengan air semen.
e. Pengecoran dilakukan lapis demi lapis dengan tebal tiap lapis maksimum 30cm
dan tidak dibenarkan menuangkan adukan dengan menjatuhkan dari suatu
ketinggian, yang akan menyebabkan pengendapan aggregat. Pengecoran di
ketinggian dapat menggunakan pipa tremie atau menambahkan bukaan jendela
di setengah tinggi bekisting dengan persetujuan Konsultan Pengawas.
f. Untuk menghindari keropos pada beton, maka pada waktu pengecoran
digunakanin internal concrete vibrator. Pemakaian electronic concrete vibrator
harus mendapat persetujuan dan pengawasan Konsultan Pengawas.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

g. Pengecoran dilakukan secara terus menerus (bertahap atau tanpa berhenti).


Adukan yang tidak dicor (ditinggalkan) dalam waktu lebih dari 15 menit setelah
keluar dari mesin adukan beton, dan juga adukan yang tumpah selama
pengangkutan, tidak diperkenankan untuk dipakai lagi.
h. Pada penyambungan beton lama dan baru, maka permukaanbeton lama terlebih
dahulu harus dibersihkan dan dikasarkan. Apabila perbedaaan waktu
pengecoran kurang atau sama dengan 1 hari, beton lama disiram dengan air
semen dan selanjutnya seperti pengecoran biasa. Apabila lebih dari 1 (satu) hari
maka harus digunakan bahan additive untuk penyambungan beton lama dan
beton baru.
i. Tempat dimana pengecoran akan dihentikan, harus mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas/Pengawas.
6. Perawatan Beton
a. Secara umum harus memenuhi persyaratan dalam SNI 2847:2019.
b. Perawatan beton dimulai segera setelah pengecoran beton selesai dilaksanakan
dan harus berlangsung terus menerus selama paling sedikit 2 minggu, jika tidak
ditentukan lain.
c. Dalam jangka waktu tersebut cetakan beton harus tetap dalam keadaan basah.
Apabila cetakan beton dibuka sebelum selesai masa perawatan, maka selama
sisa waktu tersebut pelaksanaan perawatan beton tetap dilakukan dengan
membasahi permukaan beton terus menerus atau dengan menutupinya dengan
karung basah atau dengan cara lain yang disetujui Konsultan
Pengawas/Pengawas.
7. Curing dan Perlindungan Atas Beton
a. Beton harus dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap
matahari, pengeringan oleh angin, hujan atau aliran air dan pengerasan secara
mekanis atau pengeringan sebelum waktunya
b. Pemakaian bahan curing harus disetujui oleh Konsultan Pengawas/Pengawas.
8. Pembongkaran Cetakan Beton
a. Spesifikasi Beton Struktural SNI 6880-2016, dimana bagian konstruksi
yangdibongkar cetakannya harus dapat memikul berat sendiri dan beban-beban
pelaksanaannya.
b. Cetakan beton baru dibongkar bila bagian beton tersebut untuk:
• Sisi balok/kolom setelah berumur 2 hari
• Balok/pelat setelah berumur 2 minggu
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

c. Pekerjaan pembongkaran cetakan harus dilaporkan dan disetujui sebelumnya


oleh Konsultan Pengawas/Pengawas.
d. Apabila setelah cetakan dibongkar ternyata terdapat bagian-bagian beton yang
kropos atau cacat lainnya, yang akan mempengaruhi kekuatan konstruksi
tersebut, maka Kontraktor harus segera memberitahukan kepadaKonsultan
Pengawas/Pengawas,untuk meminta persetujuan mengenai cara pengisian atau
menutupnya. Semua resiko yang terjadi sebagai akibat pekerjaan tersebut dan
biaya-biaya pengisian atau penutupan bagian tersebutmenjadi tanggung jawab
Kontraktor.
Meski pun hasil pengujian kubus-kubus beton memuaskan, Konsultan
Pengawasmempunyai wewenang untuk menolak konstruksi beton yang cacat
seperti berikut:
• Konstruksi beton sangat kropos.
• Konstruksi beton yang sesuai dengan bentuk yang direncanakan atau
posisiposisinya tidak seperti yang ditunjuk oleh gambar.
• Konstruksi beton yang berisikan kayu atau benda lainnya.
9. Penggantian Besi
a. Kontraktor harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai
dengan apa yang tertera pada gambar.
b. Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman kontraktor atau pendapatnya
terdapat keliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian yang
ada, maka:
• Kontraktor dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi pembesian
yang tertera dalam gambar. Secepatnya hal ini diberitahukan pada Konsultan
Pengawas/Pengawas untuk sekedari nformasi.
• Jika hal tersebut diatas akan dimintakan oleh kontraktor sebagai pekerjaan
lebih, maka penambahan tersebut hanya dapat dilakukan setelah ada
persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas/Pengawas.
• Jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian maka perubahan tersebut
hanya dapat dijalankan denganpersetujuan tertulis dari
KonsultanKONSULTAN Pengawas. Mengajukan usul dalam rangka tersebut
adalah merupakan juga keharusan dari Kontraktor.
c. Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai
denganyang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran
diameter yang terdekat dengan catatan:
• Harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas/Pengawas.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

• Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak boleh
kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksudkan
adalah jumlah luas).
• Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan kemampuan penampang
berkurang.
• Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian
ditempat tersebut atau didaerah over lapping yang dapat menyulitkan
pembetonan atau penyampaian penggetar.
10. Tanggung Jawab Kontraktor
Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai
denganketentuan-ketentuan diatas dan sesuai dengan gambar-gambar konstruksi
yang diberikan. Adanya atau kehadiran Konsultan Konsultan Pengawas selaku wakil
Pemberi Tugas atau Perencana yang sejauh mungkin melihat atau mengawasi atau
menegur atau memberi nasihat tidaklah mengurangi tanggung jawab penuh tersebut
diatas.
11. Perbaikan Permukaan Beton
Penambalan pada daerah yang tidak sempurna, keropos dengan campuran adukan
semen (cementmortar) setelah pembukaan acuan, hanya boleh dilakukan setelah
mendapat persetujuan dan sepengetahuan Konsultan Pengawas/Pengawas. Jika
ketidak sempurnaan itu tidak dapat diperbaiki untuk menghasilkan permukaan yang
diharapkandan diterima Konsultan Pengawas/ Pengawas, maka harus dibongkardan
diganti dengan pembetonan kembaliatas beban biaya kontraktor.
Ketidaksempurnaan yang dimaksud adalah susunan yang tidak teratur, pecah atau
retak, ada gelembung udara, keropos, berlubang, tonjolan dan yang lain yang tidak
sesuai dengan bentuk yang diharapkan atau diinginkan.
12. Bagian-bagian yang Tertanan dalam Beton
Pasangang kur dan lain-lain yang akan menjadi satu dengan beton bertulang.
Diperhatikan juga tempat kelos-kelos untuk kusen atau instalasi.
13. Hal-hal lain (“Miscellaneousitem”)
a. Isi lubang-lubang dan bukaan-bukaan yang tertinggal dibeton bekas jalan kerja
sewaktu pembetonan. Jika dianggap perlu dibuat bantalan beton untuk pondasi
alat-alat mekanik dan elektronik yang ukuran, rencana dan tempatnya
berdasarkan gambar-gambar rencana mekanikal dan elektrikal. Digunakan mutu
beton seperti yang ditentukan dan dengan penghalusan permukaannya.
b. Pegangan plafon dari besi beton diameter 6mm dengan jarak x dan y: 150 cm.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

Dipasang pada saat sebelum pengecoran beton dan penggantung harus dikaitkan
pada tulangan pelat dan balok.
14. Pembersihan
Jangan dibiarkan puing-puing, sampah sampai tertimbun. Pembersihan harus
dilakukan secara baik dan teratur, hindari penumpukan sampah proyek pada
jointstruktur.
15. Contoh yang harus disediakan
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh material
seperti split, pasir, besi beton, dan semen untuk mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas/ Pengawas.
b. Contoh-contoh yang disetujui oleh Konsultan Konsultan Pengawasakan dipakai
sebagai st andar atau pedoman untuk memeriksa atau menerima material yang
dikirim oleh Kontraktor ke lapangan.
c. Kontraktor diwajibkan untuk membuat tempat penyimpanan contoh- contoh
yang telah disetujuidi bangsal Konsultan Pengawas/ Pengawas.
16. Pemasangan Alat-alat didalam Beton.
a. Kontraktor tidak dibenarkan untuk membobok, membuat lubang atau memotong
konstruksi beton yang sudah jadi tanpa sepengetahuan dan seijin Konsultan
Pengawas.
b. Pemasangan sparing untuk pelat dan dinding yang dilubangi sebesar diameter 10
cm atau 8x8cm tidak perluperkuatan, apabila lebih dari ukuran tersebut maka
pelat dan dinding perlu dipasang perkuatan, pekerjaan inimenjadi tanggung
jawab Kontraktor dan dikoordinasikan dengan Kontraktor terkait dan
mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas/Pengawas.
c. Letak dan sparing supaya tidak mengurangi kekuatan struktur.
d. Tempat-tempat dari sparing dilaksanakan sesuai dengan gambar pelaksanaan
dan bila tidak ada dalam gambar, maka pemborongh arus mengusulkan dan
minta persetujuan KonsultanKONSULTAN Pengawas.
e. Bilamana sparing (pipa, conduit) harus dipasang sebelum pengecoran dan
diperkuat sehingga tidak akan dipindahkan tanpa persejuan dari Konsultan
Pengawas/ Pengawas.
f. Semua sparing-sparing (pipa, conduit) harus dipasang sebelum pengecoran dan
diperkuat sehingga tidakakan bergeser pada saat pengecoran beton
g. Sparing-sparing harus dilindungi sehingga tidakakan terisi beton waktu
h. pengecoran
Kualifikasi tenaga kerja
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

Pelaksana proyek harus mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan


pengerahan tenaga kerja dan pelaksanaan kontrak. Pemborong tidak diperbolehkan
untuk mengambil tenaga kerja dari Pemberi Tugas/ Perencana ataupun Pemborong lain
yang bertugas dalam proyek ini tanpa persetujuan pihak tersebut terlebih dahulu. Seluruh
tenaga kerja Pemborong diwajibkan menggunakan tanda pengenal, topi pengaman
(helm), sepatu, sarung tangan dan peralatan pengaman lainnya sesuai dengan
penugasan dilapangan dan keselamatan lingkungan kerja yang ditetapkan.
Tenaga Kerja
• Ahli Struktur
• Quality Control
• Supervisor
• Mandor
• Spesialis Ready Mix
• Tukang batu

PASAL 5 PEKERJAAN BEKESTING BETON


PASAL 5.1 LINGKUP PEKERJAAN
1. Kayu dan baja untuk bekisting beton cor ditempat, lengkap dengan perkuatan dan
pengukuran-pengukuran yang diperlukan.
2. Penyediaan Water stops
3. Penyediaan angkur-angkur untuk hubungan dengan pekerjaan lain.

PASAL 5.2 PERATURAN-PERATURAN


1. Standar Indonesia
a. Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung SNI 2847:2019
b. Spesifikasi Disain Untuk Konstruksi Kayu SNI 7973:2013
c. Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan
Gedung dan perumahan SNI 8140:2016
d. Spesifikasi Beton Struktural SNI03-6880-2016
2. ACI:AmericanConcreteInstitute,USA
a. 303–Guide to CastInplace Architectural Concrete Practice
b. 318–Building Code Requirementsfor Reinforced Concrete
c. 347–Recommended Practicefor Concrete Form Work
d. SP4, Specialpublication 34–Form Workfor Concrete
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

PASAL 5.3 SHOP DRAWING


1. Dimana diperlukan, menurut Konsultan Pengawas/Pengawas, harus dibuat Shop
Drawing.
2. Siapkan shop drawing tipikal untuk tiap rancangan bekisting yang berbeda yang
memperlihatkan :
a. Dimensi
b. Metodekonstruksi
c. Bahan
d. Hubungan dan ikatan-ikatan(ties)

PASAL 5.4 BAHAN


1. Bekisting Beton Biasa (Non Ekspose)
a. Plywood.
b. Paku, angkur dan sekrup-sekrup; ukuran sesuai dengan keperluan dan cukup kuat
untuk menahan bekisting agar tidak bergerak ketika dilakukan pengecoran.
2. Bekisting Beton Ekspose
a. Plywood phenolic film; untuk dinding, balok dan kolom persegi, tebal 18 mm.
b. Baja lembaran, tebal minimal 12 mm, untuk kolom-kolom bundar.
c. Formties; baja yang mudah dilepas (snap-offmetal). Panjang fixed atau adjust table,
dapat terkunci dengan baik dan tidak berubah saat pengecoran. Lubang yang terjadi
pada permukaan beton setelah formties dibuka tidak boleh lebih dari 1 inch (25 mm).
d. Form Release Agent; minyak mineral yang tidak berwarna, yang tidakmenimbulkan
karat pada permukaan beton dan tidak mempengaruhi rekatan maupun warna
bahan finishing permukaan beton.
e. Chamfer Strips, terbuat dari jenis kayu kelas II, dibentuk menurut rencana beton
pada gambar.
3. Syarat-syarat Umum Bekisting
a. Tidak mengalami deformasi. Bekisting harus cukup tebal dan terikat kuat.
b. Kedap air, dengan menutup semua celah dengan tape.
c. Tahan terhadap getaran vibrator dari luar maupun dari dalam bekisting.
d. Menggunakan plywood phenolic film yang berumutu baik
PASAL 5.5 PELAKSANAAN
1. Pemasangan Bekisting
a. Tentukan jarak, level dan pusat (lingkaran) sebelum memulai pekerjaan. Pastikan
ukuran-ukuran ini sudah sesuai dengan gambar.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

b. Pasang bekisting dengan tepat dan sudah diperkuat (bracing), sesuai dengandesign
dan standard yang telah ditentukan; sehingga bisa dipastikan akan menghasilkan
beton yang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan akan bentuk, keselurusan dan
dimensi.
c. Hubungan-hubungan antara papan bekisting haruslurus danharus dibuat kedapair,
untuk mencegah kebocoran adukan atau kemungkinan deformasi bentuk beton.
Hubungan-hubungan ini harus diusahakan seminimal mungkin.
d. Bekisting untuk dinding pondasi dan sloof harus dipasang pada kedua sisinya.
Pemakaian pasangan bata untuk bekisting pondasi harus atas seijin
KonsultanKonsultan Pengawas. Semua tanah yang mengotori bekisting pada sisi
pengecoran harus dibuang.
e. Perkuat-perkuat pada bukaan-bukaan dibagian-bagian yang struktural yantidak
diperlihatkan pada gambar harus mendapatkan pemeriksaan dan persetujuan dari
Konsultan Pengawas/Pengawas
f. Pada bagian-bagian yang akan terlihat, tambahkan pinggulan-pinggulan
(chamferstrips) pada sudut-sudut luar (vertikal dan horisontal) dari balok, kolom
dan dinding.
g. Bekisting harus memenuhi toleransi deviasi maksimal berikut:
a. Deviasi garis vertical dan horisontal:
• mm, pada jarak 3000 mm.
• 8 mm, pada jarak 6000 mm.
• 16 mm, pada jarak 12000 mm, atau lebih.
b. Deviasi pada pemotongan melintang dari dimensi kolom/balok, ketebalan plat 4
mm.
h. Aplikasi bahan pelepas acuan (form release agent) harus sesuai denganrekomendasi
pabrik. Aplikasi harus dilaksanakan sebelum pemasangan besi beton, angkur-
angkur dan bahan-bahan tempelan (embedded item) lainnya. Bahan yang dipakai
dan cara aplikasinya tidak boleh menimbulkan karat atau mempengaruhi warna
permukaan beton.
i. Dimana permukaan beton yang akan dilapisi bahan yang bisa rusak terkena bahan
pelepas acuan; bahan pelepas acuan tidak boleh dipakai. Untuk itu, dalam hal bahan
pelepasa cuan tidak boleh dipakai, sisi dalam bekisting harus dibahasi dengan air
bersih. Dan permukaan ini harus dijaga selalu basah sebelum pengecoran beton.
2. Kontrol Kualitas.
a. Periksa dan kontrol bekisting yang dilaksanakan telah sesuai dengan bentukbeton
yang diinginkan, dan perkuatan-perkuatannya guna memastikan bahwa pekerjaan
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

telah sesuai dengan rancangan bekisting, wedgeeties, dan bagianbagian lainnya


aman.
b. Informasikan pada Konsultan Pengawas/Pengawas, jika bekisting telah
dilaksanakan,dan telah dibersihkan, guna laksanaan pemeriksaan. Mintakan
persetujuanKonsultan Pengawas/Pengawas terhadap bekisting yang telah
dilaksakan sebelum dilaksanakan pengecoran beton.
c. Untuk permukaan beton ekspose, pemakaian bekisting kayu lebih dari 2 kali tidak
diperkenankan. Penambahan pada bekisting, juga tidak diperkenankan kecuali pada
bukaan-bukaan sementara yang diperlukan.
d. Bekisting yang akan dipakai ulang harus mendapatkan persetujuan sebelumnya dari
Konsultan Pengawas/Pengawas.
3. Pembersihan
a. Bersihkan bekisting selama pemasangan, buang semua benda-benda yang tidak
perlu. Buang bekas-bekas potongan, kupasan dan puing dari bagian dalam bekisting.
Siram dengan air, menggunakan air bertekanan tinggi, guna membuang benda-benda
asing yang masih tersisa pastikan bahwa air dan puing-puing tersebut telah mengalir
keluar melalui lubang pembersih yang disediakan.
b. Buka bekisting secara kontinyu dan sesuai dengan standard yang berlakusehingga
tidak terjadi beban kejut (shockload) atau ketidak seimbangan beban yang terjadi
pada struktur.
c. Pembukaan bekisting harus dilakukan dengan hati-hati, agarperalatanperalatan
yang dipakai untuk membuka tidak merusak permukaan beton.
d. Untuk yang akan dipakai kembali, bekisting-bekisting yang telah dibuka harus
disimpan dengan cara yang memungkinkan perlindungan terhadap permukaan yang
akan kontak dengan beton tidak mengalami kerusakan.
e. Dimana diperlukan perkuatan-perkuatan pada komponen-konponen struktur yang
telah dilaksanakan guna memenuhi syarat pembebanan dan konstruksi sehingga
pekerjaan-pekerjaan konstruksi dilantai-lantai diatasnya bisa dilanjutkan.
Pembukaan penunjang bekisting hanya bisa dilakukan setelah beton mempunyai
75% dari kuat tekan 28 hari (28 day compressive strength) yang diperlukan.
f. Bekisting-bekisting yang dipakai untuk mematangkan (curing) beton,tidakboleh
dibongkar sebelum dinyatakan matang oleh Konsultan Pengawas/Pengawas.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

SYARAT TEKNIS DAN SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKUR

ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

PASAL 1 PERSYARATAN UMUM


PASAL 1.1 UMUM
1. Umum
Persyaratan Teknis Arsitektur merupakan bagian dari persyaratan teknis
Pembangunan Gedung Pos Sar Satlinmas Pantai Baron Gunung Kidul. Apabila ada
klausul dari persyaratan ini yang dituliskan kembali dalam persyaratan teknis ini,
berarti menuntut perhatian khusus pada klausul-klausul tersebut dan bukan berarti
menghilangkan klausul-klausul lainnya dari syaratsyarat umum.
2. Dokumen Kontrak Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan, Ketentuan Umum dan
Syarat-syarat Kontrak, Persyaratan Umum, Gambar-gambar, Rencana Anggaran Biaya,
Daftar Harga Satuan, semuanya harus dibaca menjadi satu kesatuan dengan
Spesifikasi ini, hal-hal yang memang berhubungan, ditunjukkan atau diuraikan di
dalam salah satu dokumendokumen tersebut di atas, tidak perlu diulang lagi di dalam
dokumen yang lainnya.Tanpa melupakan adanya pembagian bab-bab dengan judul
masing-masing bab yang berbeda di dalam Spesifikasi ini, masing-masing bab tetap
dianggap saling melengkapi dan saling menunjang satu sama lain. Semua referensi
yang dipakai dalam Spesifikasi ini merupakan referensi-referensi terhadap pasal atau
sub-pasal itu sendiri, kecuali jika secara tegas dinyatakan lain.
3. Urutan-Urutan Dalam Mengutamakan Berbagai Informasi
Jika ada perbedaan informasi yang terdapat dalam Gambar dengan yang terkandung
dalam Spesifikasi Teknis ini, maka ketentuan dalam Spesifikasi Teknis dinyatakan
yang berlaku dan mengikat.Apabila terjadi perbedaan antara gambar dan Bill of
Quantity (BQ), maka yang dilaksanakan adalah yang mempunyai kualitas tertinggi
atau pilihan paling baik. Apabila terdapat kata-kata "Sesuai dengan gambar" "Lihat
gambar MEP/INTERIOR/dll.....", atau "sesuai atau sama dengan" berarti pemilihan
harus dengan persetujuan, diketahui, oleh pihak Konsultan Perancang Arsitektur &
Interior / Konsultan Pengawas, kecuali dituliskan/disebutkan lain.
4. Lokasi Pekerjaan/Proyek
Lokasi pekerjaan ini terletak di Pantai Baron
5. Jalan Masuk Ke Lokasi Proyek Dan Lapangan
Kontraktor dan orang-orang yang diberi wewenang olehnya harus selalu bebas
memasuki tempat kerja dan lapangan, termasuk semua bengkel (workshop) dan
tempat-tempat dimana pekerjaan disiapkan atau material diproduksi, perlengkapan
dan mesin-mesin diperoleh untuk digunakan dalam proyek ini dan Kontraktor harus
mengurus semua fasilitas dan bantuan untuk mendapatkan hak memasuki
daerahdaerah tersebut. Kontraktor harus mengurusnya sendiri dan mengajukan
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

usulan mengenai pengadaan fasilitas memasuki daerah-daerah tersebut melalui


Kerjasama dengan Pemberi Tugas maupun Konsultan Pengawas Konstruksi . Tidak
ada fasilitas tambahan yang dapat dilaksanakan tanpa adanya persetujuan dari
Konsultan Pengawas Konstruksi .
6. Elevasi Dan Patok
Semua elevasi dalam satuan meter dengan ketepatan 3 desimal dengan titik acuan
"Chart Datum". Apabila tidak terdapat titik acuan maka Kontraktor harus menetapkan
sendiri berdasarkan LWS. Kontraktor harus bertanggung jawab dan menjamin bahwa
pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan atas data-data tersebut di atas. Patok atau
titik lain yang ada disekitar lokasi tidak ditunjukkan dalam gambar. Jika diperlukan,
data yang lebih tepat dapat diberikan kepada Kontraktor sebelum pekerjaan
dilaksanakan di lapangan.
7. Data Tentang Proyek
Data sebagai informasi tentang ketinggian permukaan dan dimensi tentang proyek
ditunjukkan dalam gambar-gambar. Detail-detail, jika tidak disebutkan, akan
ditentukan
oleh Konsultan Pengawas Konstruksi dalam masa pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
8. Dimensi
Semua ukuran dimensi, jarak, dan ketinggian dalam perencanaan, kecuali yang
disebutkan secara khusus, selalu menggunakan satuan milimeter. Kontraktor harus
memeriksa semua ukuran dimensi yang ada dalam gambar. Tidak ada biaya
tambahan yang akan dibayarkan untuk mengganti kerugian yang terjadi sebagai
akibat
dari kesalahan dalam ukuran dimensi. Apabila diperlukan gambar tambahan,
Kontraktor harus mengajukan gambar-gambar tambahan tersebut dengan
menggunakan satuan ukuran dalam meter untuk diperiksa oleh Konsultan Pengawas
Konstruksi sebelum pekerjaan dapat dilaksanakan di lapangan. Apabila dimensi yang
diajukan tidak sesuai dengan ukuran standard yang telah ditetapkan, maka dapat
diganti dengan standard lain yang sesuai dan yang telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas Konstruksi. Tidak ada pembayaran tambahan yang dapat diberikan untuk
perubahan dimensi dengan alasan tersebut diatas tanpa ada persetujuan khusus dari
Konsultan Pengawas Konstruksi.
9. Pemberitahuan Tentang Kegiatan Operasi Yang Penting
Kontraktor harus mengajukan pemberitahuan secara tertulis dan lengkap tentang
akan adanya kegiatan operasi yang penting kepada Konsultan Pengawas Konstruksi
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

dalam jangka waktu yang cukup sebelum operasi tersebut dapat dilaksanakan untuk
memberi kesempatan kepada Konsultan Pengawas Konstruksi untuk mengaturnya
karena mungkin Konsultan Pengawas Konstruksi memandang perlu melakukan
inspeksi atau untuk maksud-maksud yang lain. Kontraktor dilarang melakukan
kegiatan operasi yang penting tersebut tanpa adanya persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas Konstruksi .
2. Kabel, Saluran Pipa Dan / Atau Berbagai Hambatan Lainnya
a. Pendahuluan
Gambar yang menunjukkan jaringan kabel tenaga listrik, kabel telepon, dan sistim
perpipaan yang terdapat dalam lokasi proyek tidak dicantumkan dalam Dokumen
Tender. Usaha untuk memperoleh data dari lembaga-lembaga terkait sehubungan
dengan informasi tersebut diatas akan dilakukan oleh Pengguna Jasa atau
Konsultan Pengawas Konstruksi. Gambar atau informasi lain yang dapat
menunjukkan adanya jaringan kabel dan atau perpipaan jika dapat diperoleh akan
diberikan pada Kontraktor.
b. Informasi Dan Instruksi
Informasi dan instruksi untuk mencegah timbulnya bahaya sehubungan dengan
jaringan kabel dan saluran tersebut, jika sistim-sistim tersebut memang ada,
harusdilakukan sebelum dan selama pekerjaan berlangsung, dan akan
diberitahukan oleh Pengguna Jasa atau Konsultan Pengawas Konstruksi dengan
kerja sama dengan lembaga-lembaga yang berwenang. Dalam hal ini, Kontraktor
harus mengikuti semua instruksi yang diberikan oleh Pengguna Jasa , Konsultan
Pengawas Konstruksi , instansi atau badan yang berwenang. Kontraktor harus
menjaga, menyediakan, menunjang semua usaha yang perlu untuk menjamin agar
jaringan utilitas yang ada tidak terganggu selama pekerjaan berlangsung. Jika
terjadi kerusakan terhadap jaringan dimaksud atau bagian daripadanya sebagai
akibat dari kegiatan Kontraktor atau seseorang yang ditunjuk oleh Kontraktor
untuk melakukan pekerjaan ini, maka Kontraktor harus bertanggung jawab
sepenuhnya untuk segera memperbaiki kerusakan yang terjadi oleh seseorang
yang memang ahli dibidang tersebut dan disetujui oleh Konsultan Pengawas
Konstruksi untuk memperbaikinya, dibawah supervisi Konsultan Pengawas
Konstruksi . Semua biaya yang timbul untuk memperbaiki kerusakan jaringan
utilitas (perpipaan dan kabel-kabel) yang merupakan milik Pengguna Jasa di
lapangan maupun milik orang lain yang melintasi lapangan, termasuk biaya-biaya
yang timbul dipihak-pihak lain tersebut diatas sebagai akibat kerugian yang timbul
karena rusaknya jaringan tersebut harus menjadi tanggung jawab Kontraktor.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

c. Menyingkirkan Rintangan
Kegiatan menyingkirkan rintangan besar yang tidak didiuga yang diketemukan oleh
Kontraktor di bawah tanah tidak termasuk dalam Kontrak ini dan harus
dirundingkan kembali oleh Kontraktor (atau perusahaan lain) dengan Pengguna
Jasa . Dalam hal ini Kontraktor harus mengikuti instruksi yang diberikan oleh
Pengguna Jasa atau Konsultan Pengawas Konstruksi
d. Izin
Izin untuk menyingkirkan rintangan yang ada seperti yang diuraikan dalam pasal
tersebut diatas harus disampaikan secara tertulis oleh Pengguna Jasa (atau
Konsultan Pengawas Konstruksi ) dan harus menjadi tanggung jawabnya. Izin
untuk menyingkirkan rintangan tersebut harus diberikan sesuai dengan jadwal
waktu yang disepakati oleh Kontraktor. Usaha menyingkirkan rintangan tersebut
tidak dapat dilaksanakan sebelum kawasan tempat rintangan tersebut berada
dilengkapi dengan struktur-struktur sementara dan/atau rambu-rambu peringatan
yang sesuai yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas Konstruksi
e. Perlindungan Terhadap Sesuatu Obyek
Kontraktor tidak boleh membongkar atau memindahkan suatu obyek tertentu baik
yang ditunjukkan maupun yang tidak ditunjukkan dalam gambar, kecuali ada
perintah khusus dari Konsultan Pengawas Konstruksi . Kontraktor harus menjaga
dan memelihara agar obyek-obyek yang berada di dalam atau di sekitar lokasi
proyek tidak rusak. Setiap harta (obyek yang berharga) yang ada yang terletak di
kawasan proyek harus dilindungi agar tidak rusak terhadap gangguan yang timbul.
Jika sampai terjadi kerusakan, maka kerusakan tersebut harus diperbaiki kembali
oleh Kontraktor sehingga mencapai kondisi seperti keadaan semula.
3. Peralatan Dan Perlengkapan Kontraktor
a. Persyaratan Umum Tentang Peralatan Dan Perlengkapan
Kontraktor harus menyediakan semua peralatan dan perlengkapan yang perlu
untuk melaksanakan pekerjaan ini dan memenuhi semua persyaratan Kontrak.
Kontraktor diharuskan membuat Daftar Bahan dan Peralatan (checklist) sebelum
melaksanakan setiap jenis pekerjaan, yang harus disetujui terlebih dahulu oleh
Pengguna Jasa / Konsultan Pengawas Konstruksi . Kontraktor harus menggunakan
peralatan dan perlengkapan yang benar-benar lengkap, dapat beroperasi penuh,
dan terpelihara dengan baik, secara mekanis berfungsi dengan sempurna dan
sesuai untuk proyek ini sehingga Kontraktor dapat melaksanakan tugasnya dengan
aman, dalam waktu yang tepat dan efisien sesuai dengan persyaratan dalam
kontrak. Peralatan yang disebutkan dalam Daftar Peralatan yang disampaikan oleh
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

Kontraktor dalam penawarannya merupakan jumlah peralatan minimum yang


Kontraktor sendiri setuju untuk mengadakan dan menggunakannya, kecuali
ditetapkan lain oleh Konsultan Pengawas Konstruksi. Dengan adanya daftar
tersebut tidak berarti bahwa Pengguna Jasa mengakui jumlah peralatan tersebut
mencukupi untuk melaksanakan pekerjaan ini.
b. Penggantian Peralatan Dan Perlengkapan
Kontraktor harus selalu dan segera melaporkan kepada Konsultan Pengawas
Konstruksisecara tertulis jika terjadi cacat, kerusakan atau hal-hal lain yang
mungkin menyebabkan peralatan tersebut tidak dapat berfungsi sesuai dengan
kapasitas kerjanya. Kontraktor dalam hal tersebut diatas harus membicarakannya
dengan Konsultan Pengawas Konstruksidan bersama dengan Konsultan Pengawas
Konstruksimeninjau kembali program kerja untuk pekerjaan ini, dan jika
perlumembicarakan penggantian peralatan yang tidak berfungsi sesuai rencana.
Konsultan Pengawas Konstruksidalam kondisi seperti tersebut di atas dapat
memerintahkan agar peralatan dan/atau perlengkapan tersebut disingkirkan dan
diganti sesuai dengan ketentuan dalam Syarat-syarat Kontrak.
c. Penambahan Peralatan Dan Perlengkapan
Kontraktor harus segera mengatur tambahan peralatan yang perlu agar dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini, sesuai dengan Dokumen Kontrak.
d. Biaya Penambahan Dan / Atau Penggantian Peralatan
Dengan mendasarkan kepada pasal penambahan dan / atau penggantian peralatan
dan/atau perlengkapan, jika Kontraktor diminta untuk mengganti peralatan dan /
atau perlengkapan kerjanya atau untuk menambah Peralatan dan / atau
perlengkapan yang perlu, maka penambahan biaya tersebut dapat dilaksanakan
dengan usulan Konsultan Pengawas Konstruksiyang telah disetujui terlebih dahulu
oleh Pengguna Jasa .

PASAL 1.2 LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan Pembangunan Gedung Pos Sar Satlinmas Pantai Baron Gunung Kidul dengan
ukuran sesuai dengan yang tertera pada dokumen gambar dan meliputi pekerjaan
Arsitektur & Lansekap, Interior yang dilaksanakan secara bertahap.

PASAL 1.3 KONDISI LAPANGAN


Data hydrografi termasuk peil banjir dapat diberikan oleh Pengguna Jasa atau Konsultan Pengawas
Konstruksiapabila dikehendaki.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

PASAL 1.4 BAHAN BANGUNAN DAN MUTU PEKERJAAN


1. Sumber Dan Jenis Dari Bahan Dan Peralatan
Kontraktor harus mengurus semua hal yang perlu untuk menetapkan letak maupun
memilih dan memproses bahan-bahan yang diperlukan sesuai dengan Spesifikasi
Teknis ini dan jauh hari sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan, harus
menyerahkan contoh-contohnya kepada Konsultan Pengawas Konstruksiuntuk
mendapatkan persetujuannya, informasi yang lengkap tentang lokasi sumber bahan
material yang diusulkannya. Persetujuan yang diberikan Konsultan Pengawas
Konstruksisehubungan dengan lokasi tersebut tidak dapat diartikan bahwa semua
material yang berasal dari tempat tersebut telah disetujui. Sebelum melakukan
pemesanan bahan atau peralatan yang akan digunakan dalam proyek ini, Kontraktor
harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas Konstruksiuntuk disetujui nama-
nama pemasok dan produsennya termasuk negara asal barang, spesifikasi yang
diterbitkan oleh produsen, mutu barang, berat, kekuatan, dan keterangan-keterangan
lainnya tentang bahan maupun peralatan yang akan dipesan tersebut. Kontraktor
harus menyerahkan satu salinan dari setiap surat pemesanan yang diterbitkan dan
salinan tersebut akan selalu disimpan oleh Konsultan Pengawas Konstruksi. Tidak
boleh ada barang/bahan yang dipesan atau diperoleh oleh Kontraktor dari sesuatu
perusahaan yang belum disetujui secara tertulis oleh Konsultan Pengawas Konstruksi.
2. Standard
a. Standard Umum
Yang diambil sebagai pedoman adalah terbitan terakhir dari standard-standard di
bawah ini :
• Standar Nasional Indonesia (SNI).
• Standar Industri Indonesia (SII).
• Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) 1961.
• Peraturan tentang Penanggulangan Bahaya Kebakaran pada Bangunan
Gedung di Indonesia.
• American National Standard Institute (ANSI)
• American Society for Testing and Material (ASTM)
• Marble Institute of America (MIA)
b. Standard Spesifikasi
Jika tidak dinyatakan secara khusus, semua standard material dan mutu kerja
harus berdasarkan pada Standar Nasional Indonesia yang berlaku, yang dijadikan
pedoman dalam penulisan spesifikasi ini, atau berdasarkan Standard maupun
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

manual lainnya yang sesuai untuk diterapkan dalam pekerjaan ini. Standard dan
Manual yang dianggap menentukan adalah standard yang berlaku dalam waktu
30 hari sebelum kontrak ditanda tangani. Apabila ada standard atau manual selain
dari Standard Nasional maka standard ini dapat diusulkan untuk mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas Konstruksi.
c. Standard Di Lapangan
Kontraktor harus memiliki dan menyediakan di lapangan paling tidak 1 copy
Standard maupun Manual yang digunakan dan menjadi referensi Spesifikasi ini
dan/atau standard Nasional atau standard lain yang telah disetujui, dan sebagai
tambahan, juga harus disiapkan di lapangan Standard dan Manual tentang
peralatan dan material yang digunakan atau mutu kerja yang harus dicapai dalam
pekerjaan ini. Standard ini harus selalu tersedia untuk sewaktu-waktu diperiksa
oleh Konsultan Pengawas Konstruksi
d. Hal-hal Yang Tidak Tercakup Dalam Standard
Semua bahan, peralatan dan mutu kerja yang tidak dinyatakan dalam standard
atau manual, harus memiliki pembuktian dari balai penelitian yang diakui
sedemikian rupa sehingga dapat dikatakan bermutu tinggi. Konsultan Pengawas
Konstruksiakan menilai apakah material atau peralatan yang akan dipakai telah
sesuai untuk proyek ini dan keputusan Konsultan Pengawas Konstruksiadalah
mutlak dan harus dipatuhi.Keterlambatan penyelesaian pekerjaan yang
merupakan akibat dari kegagalan berfungsinya suatu peralatan tidak
membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya untuk menyelesaikan
pekerjaan sesuai jadwal waktu yang telah ditetapkan. Semuaperalatan harus
selalu berada dalam kondisi baik dan dapat berfungsi. Jika menurut Konsultan
Pengawas Konstruksiada peralatan atau bagian peralatan yang rusak, tidak dapat
berfungsi dengan baik, dan menurut pendapat Konsultan Pengawas
Konstruksitidak dapat diperbaiki, maka Kontraktor harus menggantinya dengan
segera dengan peralatan yang baru setelah diterimanya perintah secara tertulis
dari Konsultan Pengawas Konstruksi.
e. Penggantian
Jika Kontraktor mengajukan penggantian material, peralatan atau cara konstruksi
yang berbeda dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam spesifikasi, maka
mutu material, peralatan atau cara konstruksi pengganti tersebut harus
mempunyai mutu yang setara dengan yang tercantum dalam spesifikasi. Beban
biaya dalam memberikan informasi yang diperlukan untuk dapat mengajukan
usul penggantian material, peralatan atau cara konstruksi tersebut menjadi
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

tanggung jawab Kontraktor. Material atau peralatan yang diusulkan sebagai


pengganti harus memenuhi semua persyaratan perencanaan, kriteria desain dan
ketentuan-ketentuan lain yang berlaku. Kontraktor perlu memperhatikan
pertimbangan-pertimbangan minimal seperti di bawah ini yang akan dijadikan
bahan pertimbangan Konsultan Pengawas Konstruksisebelum menyetujui
penggantian material, peralatan atau bagian peralatan, maupun cara
konstruksinya:
• Harus memenuhi kriteria standard kriteria desain, konsep-konsep
perencanaan dan penampilannya.
• Dimensi fisik yang diperlukan untuk memenuhi ukuran seperti yang
tercantum dalam gambar.
• Dapat ditukarnya komponen dan suku cadang.
• Kemudahan dalam pemeliharaan dan kemungkinan penggantiannya.
• Kecocokan dengan bahan dan komponen yang lain dan pemasangannya.
• Sesuai dengan persyaratan test yang ditetapkan.
• Sesuai dengan jaminan yang ditetapkan.
Peralatan yang dirancang berdasarkan standard Indonesia yang diakui dan
memenuhi kriteria desain maupun persyaratan penampilan yang telah ditetapkan
disini dapat diterima. Tanggung jawab untuk membuktikan bahwa standard
tersebut memangsetara adalah tanggung jawab Kontraktor. Diterimanya usul
penggantian material tersebut tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung
jawabnya berdasarkan kontrak ini, termasuk semua jaminan yang terkandung di
dalamnya.
1. Pemasokan, Pengiriman Dan Pemasangan Komponen Siap Pakai
a. Umum
Pemasokan, pengiriman dan pemasangan barang-barang, yang tidak difabrikasi di
lapangan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Proyek
(komponenkomponensiap pasang) harus dikerjakan sesuai dengan Spesifikasi ini
dan ketentuanketentuan atau standard-standard lain yang diterbitkan oleh
produsen dan sesuai untuk digunakan dalam proyek.
b. Pemasokan Dan Pengiriman
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk memperoleh ijin import,
pembelian,fabrikasi, inspeksi, asuransi dan transportasi ke lapangan tepat pada
waktunya. Kontraktor harus juga mengajukan proposal dari produsen komponen-
komponen siap pasang yang telah dipilihnya kepada Konsultan Pengawas
Konstruksiuntuk mendapatkan persetujuannya, 1 bulan sebelum melakukan
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

pemesanan. Dokumendokumen asli, termasuk jaminan keawetan dan operasinya,


pemeliharaan dan manual operasi setelah peralatan tersebut selesai dipasang di
tempat yang telah ditentukan, harus diserahkan kepada Pengguna Jasa sebagai
arsip dan referensi. Pengepakan, "crating", pemberian tanda-tanda dan
pengamanan lainnya harus dilakukan secara profesional untuk mencegah
terjadinya kerusakan atau kehilangan selama transportasi komponen-komponen
tersebut ke lapangan.
c. Pembongkaran Muatan, Transportasi Dan Penyimpanan
Pembongkaran muatan, transportasi dan penyimpanan barang harus
dilaksanakanoleh orang-orang yang terampil dan dengan suatu cara sedemikian
rupa supaya tidak merusak sesuatu bagian dari komponen tersebut.
Penyimpanannya harus ditempatkan di kawasan yang telah disediakan untuk itu
dan dengan cara sedemikian rupa sehingga seluruh komponen terlindung dari
sinar matahari secara langsung, dan dari debu maupun air hujan. Biaya yang
timbul untuk memperbaiki komponen-komponen yang rusak selama
pembongkaran muatan, transportasi dan penyimpanan ini harus menjadi
tanggung jawab Kontraktor. Kontraktor harus menjamin bahwa jalan masuk ke
kantor lapangan Konsultan Pengawas Konstruksi, kantor lapangan Kontraktor,
dan lapangan tempat penimbunan material harus selalu bebas dan tidak terhalang
walaupun pada saat penyimpanan barang-barang sedang dilakukan.
d. Lapisan Cat dari Pabrikan Yang Rusak
Kerusakan yang terjadi pada lapisan cat dari pabrikan yang mungkin disebabkan
karena pembongkaran muatan, transportasi atau penyimpanan, harus diperbaiki
di lapangan sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas Konstruksi. Kerusakan
terhadap coating galvanis harus diperbaiki sesuai dengan standar semula. Semua
biaya yang timbul untuk pengecatan kembali ini harus ditanggung oleh
Kontraktor.
e. Pemasangan Dan Operasi
Pemasangan harus dilakukan sesuai dengan spesifikasi dan standard yang
ditentukan oleh produsen. Angker-angker harus dicor oleh Kontraktor di tempat-
tempat yang benar seperti yang ditentukan dalam gambar-gambar dari produsen.
Tidak boleh ada sekrup, mur atau baut dan lain-lain selain dari yang telah
dirancang secara khusus untuk itu sistem tersebut, yang digunakan untuk
menghubungkan sesuatu bagian dengan bagian yang lain.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

PASAL 1.5 PROGRAM / JADWAL KEGIATAN


Sesuai ketentuan dalam Syarat-syarat Kontrak, Kontraktor harus mengajukan jadwal
rencana kerjanya untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas KonstruksiJadwal
tersebut harus disajikan dalam kegiatan mingguan yang menunjukkan rencana operasi
untuk seluruh pekerjaan lengkap dengan rencana masing-masing komponen pekerjaan,
sehingga tampak dengan jelas kapan suatu kegiatan akan dimulai dan kapan akan selesai.
Program kegiatan tersebut sekurang-kurangnya harus mengandung informasi berikut ini :
1. Jumlah, golongan dan jangka waktu kegiatan masing-masing kelompok seperti
golongan supervisor, pelaksana, buruh kasar dan pembantu lainnya yang
direncanakan dalam program.
2. Jumlah dan jenis peralatan berat dan peralatan lain yang penting dalam proyek ini
termasuk kendaraan berat, jangka waktu penggunaan dan tempat dimana peralatan
tersebut direncanakan akan digunakan.
3. Volume atau jumlah termasuk jadwal pengiriman masing-masing bahan bangunan ang
direncanakan akan digunakan di proyek ini.
Dengan disetujuinya program atau rencana atau jadwal kerja Kontraktor ini tidak
mengurangi tanggung jawab Kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan. Oleh karena itu apabila menurut pendapat Konsultan
Pengawas Konstruksijumlah personel, peralatan dan bahan bangunan yang telah disetujui
dalam jadwal tersebut ternyata tidak mencukupi untuk dapat mencapai target waktu yang
telah ditetapkan, maka Konsultan Pengawas Konstruksidapat memerintahkan Kontraktor
untuk menambahnya untuk menghindarkan terjadinya keterlambatan. Biaya yang timbul
sebagai akibat dari penambahan personel, peralatan maupun material tersebut sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor.

PASAL 1.6 GAMBAR-GAMBAR DAN PERHITUNGAN


1. Gambar Kontrak
Gambar-gambar Konstruksi tercantum dalam Dokumen Kontrak dan pada prinsipnya
menunjukkan Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor.
2. Gambar Tambahan
Kontraktor harus melengkapi gambar-gambar tambahan untuk pelaksanaan dan
pemeliharaan pekerjaan. Gambar tambahan tersebut harus berdasarkan data dari
Gambar Kontrak dan harus diserahkan pada Konsultan Pengawas Konstruksidalam
waktu yang sesuai dengan jadwal untuk mendapat persetujuan.
3. Gambar Kerja Dan Perhitungan-Perhitungan Konstruksi
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

Kontraktor harus menyerahkan gambar kerja berikut ini kepada Konsultan Pengawas
Konstruksiuntuk mendapat persetujuannya, jika memang perlu sesuai dengan
pasalpasal yang relevan, menyerahkan juga:
• Gambar-gambar kerja (shop drawing) dalam skala yang tepat yang
mengindikasikan ukuran-ukuran khusus dan metode-metode pemasangan sesuai
dengan gambar-gambar petunjuk yang disediakan oleh Konsultan Pengawas
Konstruksidengan aplikasi dan lokasi yang dispesifikasikan dalam proyek.
• Gambar kerja dan perhitungan-perhitungan dari semua pekerjaan sementara yang
perlu untuk proyek ini.
• Jika ada desain alternatif, Kontraktor harus mengikuti prosedur yang ada dalam
persyaratan Kontrak. Kontraktor harus mengajukan desain alternatif lengkap
dengan gambar dan perhitungannya untuk mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas Konstruksi.
4. Gambar Pekerjaan Yang Dilaksanakan (As-Built)
Kontraktor harus menyerahkan gambar dari pekerjaan yang dilaksanakan (as-built)
kepada Konsultan Pengawas Konstruksisebelum penyerahan pekerjaan secara resmi
terutama dari gambar detail struktur yang dibangun. Oleh karena gambar tersebut
akan disimpan sebagai gambar dokumentasi yang permanen, maka gambar tersebut
harus dibuat di atas kertas yang dapat dicetak kembali, dengan mutu kertas yang baik
dan juga dalam bentuk file Autocad Format CD dan Harddisk dan disetujui Konsultan
Manajemen Konstruksi.
5. Prosedur Untuk Gambar Dan Perhitungan
Gambar dan perhitungan yang dibuat oleh Kontraktor harus dibuat dan diserahkanm
sesuai dengan ketentuan di bawah ini:
• Semua gambar yang menunjukkan bagian-bagian dari seluruh pekerjaan harus
dibuat dengan jelas dan lengkap. Skala yang digunakan dalam gambar-gambar
kontrak pada umumnya harus dipakai. Skala yang disarankan dalam satuanukuran
meter adalah 1:200, 1:100, 1:50, 1:10, 1:5, tergantung pada jenis dan/atau detail
yang digambar. Ukuran kertas gambar harus sama dengan standard ukuran kertas
seperti yang dipakai pada dokumen Kontrak.
• Jika perlu mendapat persetujuan Konsultan Pengawas Konstruksi, Kontraktor
harus menyerahkan 2 copy dari setiap gambar dan perhitungan yang
dibuatnya.Dalam waktu 2 minggu sejak diserahkannya gambar-gambar tersebut
oleh Kontraktor, Konsultan Pengawas Konstruksiharus sudah mengembalikan
kepada Kontraktor 1 copy dari gambar dan perhitungan tersebut di atas lengkap
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

dengan persetujuannya atau dengan komentar-komentar yang harus diperhatikan


oleh Kontraktor untuk dapat disetujui.
• Perubahan dan/atau komentar yang dibuat oleh Konsultan Pengawas
Konstruksipada gambar dan perhitungan yang dibuat oleh Kontraktor harus segera
dicantumkan dan diajukan kembali dalam 2 copy sampai mendapat persetujuan
dari Konsultan Pengawas Konstruksi.
• Dari gambar dan perhitungan yang telah disetujui, harus diserahkan Kembali
kepada Konsultan Pengawas Konstruksi4 copy untuk setiap setnya.
• Semua biaya yang berkaitan dengan penyerahan gambar-gambar dan perhitungan
tersebut di atas kepada Konsultan Pengawas Konstruksiharus sudah termasuk
dalam Bills of Quantities untuk pekerjaan mobilisasi.
• Dimulainya kegiatan pelaksanaan untuk setiap bagian pekerjaan hanya diizinkan
setelah gambar dan perhitungannya disetujui oleh Konsultan Pengawas Konstruksi.
• Persetujuan gambar dan perhitungan oleh Konsultan Pengawas
Konstruksitermasuk perubahan yang dibuat oleh Konsultan Pengawas Konstruksi,
tidak berarti membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya dalam Proyek ini,
sesuai dengan persyaratan dan kelengkapan pekerjaan yang ditentukan dalam
Dokumen Kontrak.
• Semua perubahan harus dilaksanakan tanpa ada tambahan biaya. Jika ada
ketidaksepakatan dengan perubahan yang dilakukan, maka Kontraktor harus
mengajukan pernyataan tertulis kepada Konsultan Pengawas Konstruksidalam
waktu 7 hari setelah diterimanya perubahan gambar-gambar tersebut. Dalam hal
ini Kontraktor harus, jika perlu, menyerahkan kembali gambar dan perhitungan
tersebut, dalam 2 copy kepada Konsultan Pengawas Konstruksisebagai tambahan
pertimbangan.

PASAL 1.7 PEKERJAAN SEMENTARA DI LAPANGAN


1. Fasilitas Sementara Untuk Kegiatan Konstruksi
Kontraktor harus mengatur, menyediakan dan membangun serta memelihara semua
utilitas dan fasilitas pelayanan lain, jalan konstruksi dan sebagainya, dimana Direksi
Konsultan Pengawas Konstruksi, Kontraktor dan para pimpinan maupun personel
termasuk insinyur lain yang memerlukannya baik di lapangan maupun di dekat
lapangan yang secara langsung atau tidak berhubungan dengan pekerjaan seperti
yang diuraikan dalam dokumen spesifikasi ini, namun tidak termasuk perumahan
untuk Konsultan Pengawas Konstruksidan/atau Wakilnya. Kontraktor harus
memenuhi kewajibannya seperti yang tercantum dalam pasal ini dan disetujui oleh
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

Konsultan Pengawas Konstruksi. Tidak kurang dari 14 hari sebelum memulai kegiatan
dari bagian pekerjaan ini, Kontraktor, jika diminta, harus mengajukan kepada
Konsultan Pengawas Konstruksiuntuk mendapatkan persetujuannya, gambar-gambar
yang lengkap mengenai bangunan sementara yang mungkin akan diperlukan oleh
Kontraktor untuk melaksanakan bagian
2. Lokasi, Tata Letak Dan Perencanaan Jalan Sementara Dan Fasilitas Lainnya
Dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, namun tidak lebih dari satu bulan setelah
pelaksanaan pekerjaan dimulai, Kontraktor harus menyerahkan gambar detail,
spesifikasi, dan semua data terinci mengenai lokasi, tata letak dan konstruksi struktur
bangunan, konstruksi jalan, jaringan utilitas, dan perlengkapan lainnya, termasuk
segala sesuatu perlengkapan yang memang harus disediakan, dipasang dan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam pasal ini untuk mendapat persetujuan
dari Konsultan Pengawas Konstruksisebelum material tersebut dipesan atau
pekerjaannya dilaksanakan.
3. Perumahan Untuk Kontraktor
Kontraktor harus mengusahakan sendiri penyelenggaraan perumahan atau fasilitas
mess untuk staff dan karyawannya.
4. Kantor, Bengkel, Fasilitas Konstruksi Untuk Kontraktor
Kontraktor harus menyediakan, mendirikan, membangun dan melengkapi seluruh
ruang kantor, bengkel, gudang, tempat kerja, dan memasang semua fasilitas yang
diperlukan untuk memulai dan menyelenggarakan kegiatan pelaksanaan termasuk
semua sarana penunjang yang diperlukannya (termasuk peralatan, mesin-mesin, jalan
masuk dll.) yang memang diperlukan Kontraktor, personel-personelnya, atau
Konsultan Pengawas Konstruksi, baik secara langsung maupun tidak langsung yang
berhubungan dengan kegiatan konstruksi, pemeliharaan dan perbaikan pekerjaan ini,
dengan konsultasi bersama Konsultan Manajemen Konstruksi. Kontraktor
diperbolehkan juga menggunakan sebagian dari kawasannya untuk mendirikan
fasilitas pengecoran komponen beton pra-cetak termasuk fasilitas "batching plant"-
nya.
5. Lampu Penerangan Sementara, Penjagaan, Pagar Dan Rambu-rambu Lainnya
Dalam kaitannya dengan pekerjaan ini, Kontraktor harus menyediakan dan
memelihara atas tanggungan biayanya sendiri semua fasilitas penerangan, penjaga
keamanan, pagar dan Konsultan Pengawas Konstruksian lainnya dimana dan jika
memang diperlukan atau diminta oleh Konsultan Pengawas Konstruksiatau oleh
lembaga resmi yang berwenang dalam masalah tersebut untuk melindungi proyek ini
atau demi keamanan dan keselamatan masyarakat atau pihak ketiga lainnya.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

Kontraktor harus menyediakan fasilitas sementara seperti yang disebutkan dalam Sub
Bab ini, dan pekerjaan sementara ini harus dianggap sebagai bagian dari fasilitas
Kontraktor di lapangan.
a. Lampu Penerangan Dan Pagar
Kontraktor harus melindungi lokasi proyek ini dengan lampu penerangan
sementara, pagar dan rambu-rambu keamanan sedemikian rupa sehingga
menurut pendapat Konsultan Pengawas Konstruksicukup memuaskan.
b. Rambu-rambu Lalu Lintas
Rambu-rambu lalu lintas harus dipasang ditempat-tempat yang telah ditentukan
oleh Konsultan Pengawas Konstruksi. Bentuk dan cara pemasangan ramburambu
lalu lintas harus sesuai dengan ketentuan dan standard yang berlaku untuk lalu
lintas di Indonesia. Pondasi beton untuk rambu-rambu lalu lintas termasuk dalam
lingkup pengadaan ini. Semua rambu-rambu lalu lintas harus dipasang dengan
tegak dan rapi sesuai ketentuan yang berlaku.
6. Masa Beroperasi Dan Pemeliharaan Fasilitas Lapangan
Kontraktor harus mengoperasikan, memelihara dan memperbaiki semua fasilitas
lapangan yang ada, sejak dimulainya pelaksanaan pekerjaan di lapangan sampai
berakhirnya masa pemeliharaan pekerjaan atau dalam waktu yang lebih pendek
sesuai pengarahan Konsultan Manajemen Konstruksi. Setelah selesainya Kontrak,
Kontraktor harus membongkar kembali fasilitas lapangannya dari lokasi proyek,
kecuali yang memang diperintahkan oleh Konsultan Pengawas Konstruksiuntuk tidak
dibongkar.
7. Pemeliharaan Dan Asuransi
Kontraktor harus menjaga agar keadaan selalu bersih dan rapi, memelihara, mencat
kembali, memperbaharui dan memperbaiki seluruh bangunan yang didirikan,
dipasang, dioperasikan atau disediakan oleh Kontraktor sesuai dengan ketentuan
dalam pasalini. Semua struktur dan layanan termasuk apa saja yang dibangun,
disediakan, dioperasikan atau dipasang oleh Kontraktor sesuai dengan ketentuan
dalam pasal ini adalah tanggung jawab dan resiko yang harus ditanggung oleh
Kontraktor sepenuhnya walaupun penggunaannya dipakai oleh pihak-pihak lain dan
tidak terbatas pada ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Syarat-syarat
Kontrak saja. Pada akhir masa pemeliharaan, kantor dengan segala perlengkapan,
furniture, peralatan, layanan dan sebagainya harus dikembalikan kepada Kontraktor.
8. Papan Nama
Papan nama harus dibuat dan dipasang di lokasi yang ditentukan oleh Konsultan
Pengawas Konstruksi. Desain papan nama yang menunjukkan judul dan nama Proyek,
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

nama Pengguna Jasa , nama Konsultan Perencana, nama Konsultan Supervisi dan
perusahaan Konsultan-Konsultan yang lain yang terlibat dalam proyek ini beserta
nama Kontraktornya, termasuk jenis dan warna cat, harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas Konstruksisetelah berkonsultasi dengan Pengguna Jasa sebelum dipasang.
9. Foto-Foto Dan Pengambilan Rekaman Dengan Video
Kontraktor harus menyiapkan empat (4) set dari 100 lembar foto berwarna
berukuran125 x 90 mm yang dipasang didalam album-album sebagai catatan tentang
kemajuan pekerjaan setiap Foto-foto dan video time lapse diambil dari titik dan sudut
yang konsisten setiap minggunya dan disusun sebagai laporan dengan tahapan fase
0%, 25%, 50%, 75% & 100% dan laporaran tiap bulan dengan menunjukkan kemajuan
secara umum dari proyek dan detail-detail struktur atau kegiatan yang diarahkan oleh
Konsultan Pengawas Konstruksi. Di samping foto-foto tersebut di atas, Kontraktor
harus juga melakukan pengambilan rekaman dengan video drone untuk menunjukkan
kemajuan laporan pekerjaan mingguan dan secara umum tentang proyek ini dan
detail-detail struktur atau kegiatan yang diarahkan oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi. Setelah pekerjaan selesai, seluruh softfile dari foto dan video tersebut
harus diserahkan kepada Pengguna Jasa .

PASAL 1.8 FASILITAS SEMENTARA UNTUK PENGGUNA JASA DAN KONSULTAN


MANAJEMEN KONSTRUKSI
Kontraktor harus menyediakan kantor lapangan/ direksi keet untuk Pengguna Jasa dan
Konsultan Manajemen Konstruksi. Kantor tersebut dilengkapi dengan perlengkapan dan
peralatan furniture untuk ruang kerja kantor letaknya harus berdekatan dengan kantor
lapangan Kontraktor dan diwajibkan mempunyai P3K. Ruang kantor dilengkapi dengan Air
Conditioning (AC) fasilitas komunikasi & internet / wifii di area direksi keet. Kontraktor
harus membayar semua rekening yang ditagih sehubungan dengan sambungan telepon
tersebut termasuk keperluan untuk pembicaraan lokal maupun internasional. Kontraktor
harusmengajukan rencana tata letak fasilitas kantor tersebut kepada Konsultan Pengawas
Konstruksiuntuk mendapat persetujuannya sebelum melaksanakan pembangunan kantor
tersebut.

PASAL 1.9 TEST DAN PENGUJIAN


1. Laboratorium
Semua contoh-contoh, jika diminta, harus diuji di laboratorium yang diusulkan oleh
Kontraktor dan disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Urusan dengan
pegawai laboratorium untuk prosedur pengujiannya akan diselenggarakan oleh
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

Kontraktor atau oleh Konsultan Pengawas Konstruksi. Biaya yang berkaitan dengan
adanya ketentuan dalam pasal ini harus sudah termasuk dalam harga Kontrak.
2. Inspeksi
Kontraktor harus selalu mengawasi dan melakukan inspeksi sejak muatan beban
mulai dibongkar. Jika menurut pendapat Kontraktor ada bagian-bagian yang kurang
sempurna atau rusak maka Kontraktor harus segera memberi tahu Konsultan
Pengawas Konstruksi. Konsultan Pengawas Konstruksiharus memutuskan bahwa
komponen tersebut harus diperbaiki atau tidak. Jika ternyata kerusakan tersebut tidak
dapat diperbaiki kembali , maka Kontraktor harus mengambil langkah-langkah yang
perlu untuk menggantinya dengan biaya dari Kontraktor sepenuhnya. Tidak akan ada
perpanjangan waktu yang akan diberikan untuk penggantian komponen-komponen
ini, kecuali telah disetujui oleh Konsultan Pengawas Konstruksisecara tertulis.
Kontraktor harus mengikuti instruksi yang diberikan oleh Direksi Konsultan
Manajemen Konstruksi.

PASAL 2 PEKERJAAN BETON ELEMEN PENDUKUNG


LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dispesifikasikan dalam bab ini yaitu : Pekerjaan beton yang
bukanmerupakan struktur utama dari bangunan, tetapi sebagai elemen pendukung atau
lainnya untuk dinding bata lokal seperti kolom praktis, balok pengikat, balok pengaku
(lintel), balok keliling (ring beam, dll), dan bagian-bagian bangunan nonstruktural lainnya
yang menggunakan beton diaduk di tempat yang mana dapat disyaratkan. Termasuk
pekerjaan bekisting, pembesian (reinforcement). Perluasan pekerjaan seperti yang terlihat
di gambar atau tergantung pada persyaratan praktek bangunan setempat dan sistem
dinding pekerjaan bata.

STANDAR/UNDANG-UNDANG (CODES)
Standar undang-undang memenuhi persyaratan standar sebagai berikut :
1. PBI 1971, NI2 dari beton berkualitas maksimal K-225
2. SNI 2002 : Standar Nasional Indonesia 2002
3. Standar-standar yang relevan seperti diuraikan dalam Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Struktur Beton

GAMBAR-GAMBAR KERJA
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

Kontraktor harus menyediakan gambar-gambar kerja yang dibuat dengan tepat dibawah
supervisi dari Direksi Pengawas yang berkualifikasi yang memungkinkan detail-detail yang
lengkap dari :
1. Pembesian dalam semua beton elemen pendukung arsitektur lainnya.
2. Angkur, ikatan-ikatan antara pekerjaan beton lainnya dengan pekerjaan beton
structural.
3. Posisi dalam pekerjaan pasangan (batu).
4. Lokasi dari sambungan-sambungan konstruksi.

PRODUK
1. Material
Semen : SNI 15-2049-2015-Semen Portland
Semen kantungan (bagged cement): jangan menggunakan semen kantung lebih dari 6
bulan usianya dan harus dijamin oleh supplier dengan jaminan tertulis.

PELAKSANAAN
1. Pengadukan Di Lapangan
Aduklah beton dalam alat yang disetujui yang ditempatkan di tapak pekerjaan, dibatasi
jumlah adukan pada tiap satu kali gilingan untuk menyesuaikan kebutuhan pekerjaan
pada areal konstruksi tertentu.
2. Pembesian Umum
Standar : PBI yang dapat dipakai pemotongan (splicing) : seperti di atas. Penutup beton
: tidak kurang dari 25 mm dari permukaan besi tulangan
3. Pemasangan Pembesian
a. Persyaratan : Buatlah pembesian tulangan terhadap geseran dengan mengikat pada
perpotongannya dengan ikatan kawat besi yang kuat tidak lebih kecil dari diameter
1,25 mm atau penjepit yang disetujui. Bengkokan ujung kawat menjauhi dari
permukaan bekisting yang didekatnya.
b. Balok pengikat dan balok praktis (practical and bracing beams) : Ikatkan pengikat
pada batang besi di setiap sudut atau ikatan. Pasanglah batang besi longitudinal
lainnya pada ikatan yang tidak lebih dari 600 mm intervalnya (pekerjaan
pendukung pasangan batang).
c. Tiang atau kolom praktis : perkuatlah pembesian longitudinal kolom pada semua
ikatan pada setiap perpotongan.
4. Pengecoran Dan Pemadatan Beton
a. Standar : Seperti yang dapat diaplikasikan dalam standar PBI.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

b. Pencoran : Gunakan metode pencoran yang meminimumkan penurunan plastis dan


keretakan akibat penyusutan.
c. Lapisan : Corlah beton secara berlapis sehingga setiap lapisan yang terjadi
tercampur dalam pengecoran yang pertama dengan proses pemadatan.
d. Hujan : Beton yang terkena hujan sebelum kering, termasuk selama pengadukan,
transport atau pengecoran akan dapat ditolak.
e. Pemadatan : Gunakanlah vibrator tenggelam dan pemerata dan dibantu dengan
metoda tangan yang benar untuk menghilangkan gelembung udara dan
memadatkan adukan beton. Jangan gunakan vibrator untuk memindahkan adukan
beton sepanjang bekisting.
Catatan Pengecoran : Simpanlah di tapak dan dapat diperiksa buku harian yang
mencatat setiap pencoran beton termasuk :
- Tanggal
- Porsi pekerjaan
- Sumber dan kekuatan beton yang dispesifikasika
- Pengukuran slump
- Volume pengecoran
- Persyaratan-persyaratan lain dari Direksi Pengawas
5. Pematangan
a. Umum : Melindungi beton yang baru dari pengeringan yang terlalu dini dan
daritemperature yang dingin atau panas yang berlebihan. Jagalah beton pada
temperature sekonstan mungkin dengan kehilangan kelembaban seminimum
untuk periode curing.
b. Periode pematangan : Mulailah pematangan sesegera mungkin setelah finishing,
den cure terus menerus hingga jumlah kumulatif hari atau bagiannya, tidak perlu
bertalian/berurutan, selama jika temperature udara yang berhubungan dengan
beton di atas 10˚ C, secara total tidak kurang dari 7 hari sebelum dibuka atau seperti
petunjuk Direksi Pengawas.
c. Metode Pematangan : Metode pematangan yang dapat diterima termasuk sbb :
• Pemercikan air secara terus menerus atau dalam jumlah besar (pondasi)
• Karung/kain terbuat dari goni/rami dan harus dibasahi secara terus menerus.

KUALIFIKASI TENAGA KERJA


Pelaksana proyek harus mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan
pengerahan tenaga kerja dan pelaksanaan kontrak. Pemborong tidak diperbolehkan
untuk mengambil tenaga kerja dari Pemberi Tugas/ Perencana ataupun Pemborong lain
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

yang bertugas dalam proyek ini tanpa persetujuan pihak tersebut terlebih dahulu.
Seluruh tenaga kerja Pemborong diwajibkan menggunakan tanda pengenal, topi
pengaman (helm), sepatu, sarung tangan dan peralatan pengaman lainnya sesuai
dengan penugasan dilapangan dan keselamatan lingkungan kerja yang ditetapkan.
Tenaga Kerja
• Ahli Arsitektur
• Ahli Struktur
• Quality Control
• Supervisor
• Mandor
• Tukang batu

PASAL 3 PASANGAN BATA RINGAN


LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan dari Bab ini termasuk semua tenaga kerja, material, peralatan dan layanan yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan pasangan batu sebagaimana diindikasikan
dalam gambar-gambar, termasuk, tetapi tidak terbatas pada hal berikut :
1. Pasangan bata ringan untuk pemisah ruang dan baru bata ringan tahan api khusus untuk
area tangga darurat dan dinding Lift.
2. Pekerjaan pasangan lainnya (sebagai bagian yang diintegralkan dari dinding bata dengan
menggunakan unit-unit bata yang diproduksi lokal, dan untuk aplikasi non- struktural
lainnya dan yang berhubungan dengan elemen pendukung arsitektural.

JAMINAN KUALITAS
1. Karakteristik ketahanan terhadap api: Jika diindikasikan, sediakan material dan
konstruksi yang identik dengan yang dirakit memiliki ketahanan terhadap api yang telah
ditentukan oleh pengetesan dalam pemenuhan persyaratan ASTM E119 oleh organisasi
pengetesan dan pemeriksaan atau cara lain, yang dapat diterima oleh yang berkuasa
secara juridis atau telah memperoleh pembakuan setempat.
2. Tanggung jawab tunggal untuk material adukan: Menyediakan bahan-bahan dari kualitas
yang uniform, termasuk warna untuk pasangan batu terbuka, dari satu pabrikan untuk
setiap komponen yang mengandung semen dan dari satu sumber dan produsen untuk
setiap agregat.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

3. Test prakonstruksi oleh metode test untuk unitnya: Ujilah bahan-bahan berikut dengan
metode yang dinyatakan:
a. Batu bata: Ujilah setiap tipe dan tingkat batu bata per SII 0021-78 apabila dipandang
perlu oleh Direksi Pengawas.
b. Test adukan: Ujilah setiap tipe adukan per SNI-15-3758-2004 -Semen aduk
pasangan.

AJUAN
1. Data produk : ajukan data produk dari pabrikan untuk setiap tipe unit pasangan,
kelengkapan dari produk yang dihasilkan lainnya, termasuk sertifikasi setiap tipe yang
memenuhi persyaratan yang dispesifikasikan.
2. Gambar-gambar kerja: Ajukan gambar-gambar penyetelan dan pemotongan lembaran
batu yang memperlihatkan ukuran, profil dan lokasi setiap unit yang disyaratkan. Jika hal
serupa tidak umum dalam praktek setempat. Dan juga mengirimkan pemasangan
lengkap pendukung beton lainnya untuk dinding batu yang termasuk posisi, layout dan
penulangan kolom praktis, balok pengikat, ring balok, balok pengaku yang persyaratkan
dengan kualitas dan standardaya sudah dinyatakan dalam RKS ini.

PENGIRIMAN, PENYIMPANAN DAN PENANGANAN PEMELIHARAAN


1. Kirimlah bahan untuk pasangan batu bata ke proyek dalam keadaan tidak rusak.
2. Simpanlah dan peliharalah unit-unit pasangan batu untuk menghindari penurunan
kualitas atau kerusakan karena kelembaban perubahan temperatur, kontaminasi, korosi
atau kasus lain.
3. Simpanlah bahan yang mengandung semen jauh di atas tanah, dengan penutup dan dalam
lokasi yang kering.
4. Simpanlah agregat dalam hal penentuan tingkat dan karakteristik lain yang disyaratkan
dapat dijaga.
5. Simpanlah kelengkapan pasangan batu bata termasuk item-item logam untuk mencegah
penurunan kualitas akibat korosi/pengkaratan dan akumulasi kotoran / debu.
6. Material penutup dinding berasal dari sumber lokal, maksimum 1000km dari lokasi
proyek.

KONDISI PROYEK
1. Perlindungan pekerjaan: Selama pemasangan, tutuplah bagian atas dinding dengan
lembaran penutup yang kedap air pada saat setiap pekerjaan harian selesai. Tutuplah
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

struktur yang telah selesai sebagian jika pekerjaan tidak sedang dikerjakan, agar tidak
terkena pengaruh cuaca.
2. Perluaslah penutup ke bawah minimum 600 mm pada kedua sisinya dan ikatlah penutup
dengan aman di tempatnya.
3. Jangan kenakan beban atap dan atau lantai sekurang-kurangnya 12 jam setelah
pembuatan dinding dan kolom pasangan batu.
4. Jangan kenakan beban terpusat sekurang-kurangnya 3 hari setelah pembuatan dinding
dan kolom pasangan batu.
5. Cacat/Noda : Cegahlah grout atau adukan atau tanah dari noda pada permukaan
pasangan batu yang terbuka atau dicat. Buanglah dengan segera sisa-sisa grout atau
adukan yang berhubungan dengan pasangan batu tersebut.
6. Lindungi dasar dinding dari lumpur bekas percikan air hujan dan percika adukan dengan
cara penutup yang dibentangkan pada tanah dan sepanjang permukaan dinding.
7. Lindungi ambang (sills), birai (ledges) dan bentuk-bentuk proyeksi lain dari percikan
adukan (dropping montar). Perlindungan terhadap cuaca basah : untuk unit pasangan
batu bata dari tanah liat dengan tingkat awal absorbsi (pengisapan) yang mensyaratkan
mereka untuk direndam sebelum ditempatkan.

PRODUK
1. Bata Ringan
Umum : Bata harus dipress secara manual atau oleh mesin dengan penekanan (pressure)
yang sama dengan memenuhi standard dan persyaratan lain yang
diindikasikan/dinyatakan dibawah untuk setiap bentuk bata yang disyaratkan.
a. Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI-1982/NI-3).
b. Standard Industri Indonesia (SII)-0021-78
c. Ukuran : Menyediakan bata yang diproduksi dengan dimensi nyata
d. Semua bata yang akan digunakan pada daerah tahan api harus dilengkapi dengan
sertifikat tahan api yang disyaratkan seperti dinyatakan pada gambar kompartemen
kebakaran.
2. Material Adukan (Mortar)
Semen Portland : SNI 15-2049-2015 atau Semen Portland Slag SNI 8363:2017.
Menyediakan warna natural / alamiah atau semen putih seperti disyaratkan untuk
menghasilkan warna adukan yang disyaratkan.
3. Campuran Adukan Dan Grout (Mortar And Grout Mixes)
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

a. Umum : Jangan menambah bahan campuran tambahan termasuk pigmen pewarna,


bahan-bahan anti udara (air-entraining agents), akselerator, penghambat, bahan-
bahan penolak/anti air, bahan tambahan lain dan atau, kecuali dinyatakan lain.
b. Pencampuran/Pengadukan (Mixing) : Campur dan aduk dengan rata
materialmaterial yang mengandung semen, air dan agregat dalam pengaduk mekanis
(mollen), yang memenuhi standard SNI yang direferensikan untuk waktu
pengadukan dan kadar air.

PELAKSANAAN
1. Pemasangan, Umum
a. Bata tanah kuat basah : Bata basah yang dibuat dari tanah liat atau serpihan (shale)
yang memiliki tingkat awal absorpsi (daya hisap) yang lebih besar dari 30 gram per
1,94 meter persegi per menit. Gunakan metode pembasahan yang menjamin setiap
unit pasangan batu bata/tanah liat hampir terjenuhi tetapi permukaannya kering pada
saat ditempatkan
b. Pembersihan Tulangan : Sebelum penempatan, buanglah karat-karat, kotoran dan
lapisan-lapisan lainnya dari tulangan.
c. Ketebalan : Buatlah dinding "single-sythe" (jika ada) dengan ketebatan sebenarnya
dari unit pasangan batu bata dengan menggunakan unit dari ketebalan nominal yang
diindikasikan.
d. Buatlah bukaan untuk peralatan yang akan dipasang sebelum penyelesaian pekerjaan
pasangan. Setelah pemasangan peralatan, lengkapi pekerjaan pasangan untuk
menyelesaikannya segera pembukaan tersebut.
e. Potonglah unit pasangan dengan menggunakan gergaji mesin untuk menghasilkan
sisi-sisi ujung yang rata, tajam dan bersih. Potonglah unit-unit seperti yang
disyaratkan untuk menghasilkan pola yang kontinu dan untuk menyesuaikan dengan
pekerjaan sekitarnya. Gunakan unit berukuran penuh tanpa pemotongan jika
mungkin.
f. Pemasangan dowel bar (angkur dinding ke kolom) dengan besi D10, panjang 20-30
cm, setiap interval 4 layer bata ringan. Pemasangan dowel bar tersebut dengan
membor kolom dengan kedalaman minimal 5 cm dan ujung dowel bar dimasukkan ke
lubang kolom dan diberikan chemical perekat MU 380/ 301.
g. Setiap bentangan dinding 3m sampai 4m harus diberi perkuatan kolompraktis.
Tulangan kolom pokok praktis harus terangkur dengan slab bawah dan slab atas di
lantai tersebut, sehingga ujung bawah dan ujung atas tulangan kolom terkoneksi
dengan elemen struktur.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

h. Ketinggian dinding 3m atau setiap bukaan kusen pintu/jendela perlu dibuat lintel balk
di atasnya. Tulangan pokok ring balok/balok kusen harus terangkur dengan kolom di
sisi kanan dan kirinya di lantai tersebut, sehingga ujung kanan dan ujung kiri tulangan
pokok ring balok/balok kusen terkoneksi dengan elemen struktur (kolom).
2. Perletakan Dinding Pasangan Batu
a. Rencanakan perletakan dinding segera untuk pembuatan spasi yang akurat dari pola
ikat permukaan dengan lebar sambung yang uniform dan penempatan bukaan yang
tepat, sambungan tipe pergerakan, belokan dan pengakhirannya. Hindarkan
penggunaan unit-unit yang kurang dari setengah pada sudut-sudut, jamb dan tempat
manapun yang memungkinkan.
b. Buatlah dinding untuk memenuhi toleransi konstruksi yang dispesifikasikan, dengan
bagian-bagian yang diberi jarak dengan akurat dan dikoordinasikan dengan pekerjaan
lain.
3. Memperbaiki, Membatasi (Pointing) Dan Pembersihan
a. Singkirkan/Buanglah dan gantikan unit pasangan yang tercecer, terkikis, pecah, cacat
atau kerusakan lainnya, atau jika unit tidak cocok dengan unit yang berhubungan
tersebut. Sediakan unit baru untuk menyesuaikan unit yang berhubungan dan
pasanglah dengan adukan baru atau grout baru, dibatasi untuk mengeliminasi bekas
penggantian.
b. Pembatasan : Selama perapihan sambungan, perbesarlah setiap lubang atau void,
kecuali lubang pipa, dan isilah sepenuhnya dengan adukan. Pembatasan semua
sambungan termasuk sudut-sudut, bukaan dan pekerjaan yang berbatasan dengannya
untuk menghasilkan aplikasi sealant yang disediakan, hasil yang uniform dan rapih.
c. Pembersihan Terakhir : Setelah adukan telah dipasang dan dicure dengan teliti,
bersihkan pasangan batu sebagai berikut :
• Buanglah partikel-partikel adukan yang besar dengan tangan dibantu dengan
tongkat kayu (wooden paddles) dan pahat atau alat pengerik nonmetal (bukan
logam).
• Lembabkan permukaan dinding dengan air sebelum aplikasi pembersihan:
buanglah alat pembersih dengan segera dengan membilasnya dengan air bersih.
d. Perlindungan : Menyediakan perlindungan terakhir dan memelihara keadaan yang
dapat diterima oleh pemasang, yang menjamin pekerjaan unit pasangan ini tanpa
kerusakan dan penurunan mutu pada saat serah terima.
4. Kualifikasi Tenaga Kerja
Pelaksana proyek harus mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pengerahan
tenaga kerja dan pelaksanaan kontrak. Pemborong tidak diperbolehkanuntuk mengambil
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

tenaga kerja dari Pemberi Tugas/ Perencana ataupun Pemborong lain yang bertugas
dalam proyek ini tanpa persetujuan pihak tersebut terlebih dahulu. Seluruh tenaga kerja
Pemborong diwajibkan menggunakan tanda pengenal, topi pengaman (helm), sepatu,
sarung tangan dan peralatan pengaman lainnya sesuai dengan penugasan dilapangan dan
keselamatan lingkungan kerjayang ditetapkan.
Tenaga Kerja
• Ahli Arsitektur
• Ahli Struktur
• Quality Control
• Supervisor
• Mandor
• Tukang batu / terampil pemasang dinding bata ringan

PASAL 4 PEKERJAAN DINDING KERAMIK


LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini hingga tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Material penutup berasal dari sumber lokal, maksimum 1000km dari lokasi proyek
PERSYARATAN BAHAN
1. Warna Untuk masing-masing tile, warna harus seragam. (sesuai eksisting)
2. Warna yang tidak seragam harus diganti/dibongkar.
3. Finishing : Glossy /polished / sesuai gambar.
4. Kekuatan lentur : 250 kg/cm2.
5. Mutu : Tingkat I (satu)
6. Ukuran/jenis dan pemakaian Sesuai detail yang ditunjukkan dalam gambar
perencanaan Keramik dinding 20x25cm. Bahan pengisi : Grout semen berwarna sesuai
dengan warna homogenious
7. Bahan perekat : Adukan spesi 1PC : 3 pasir ditambah bahan perekat/Ibafix
8. Pengendalian pekerjaan homogenious ini harus sesuai dengan peraturanperaturan
ASTM, NI-19, PUBI 1982 pasal 31 dan SII-0023-81.
9. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982 pasal 11 dan
air harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 9.
10. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis produk yang berlainan)
kepada Direksi Pengawas.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

SYARAT-SYARAT METODE PELAKSANAAN


1. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat gambar dari pola
Keramik Dinding yang disetujui Direksi Pengawas
2. Keramik Dinding yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat
dan tidak bernoda.
3. Adukan pengikat dengan campuran 1PC : 3 pasir dan ditambah bahan perekat seperti
yang telah disyaratkan.
4. Bidang permukaan pasangan Keramik Dinding, harus benar - benar rata.
5. Jarak antara unit-unit pemasangan yang terpasang (lebar siar-siar), harus sama lebar
maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai detail gambar serta
petunjuk Direksi Pengawas yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama
lebar dan sama dalamnya, untuk siarsiar yang berpotongan harus membentuk sudut
siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
6. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan persyaratan bahan, warna bahan
pengisi sesuai dengan warna Keramik Dinding yang dipasangnya.
7. Pemotongan unit-unit Keramik Dinding harus menggunakan alat pemotong khusus
sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
8. Keramik Dinding yang sudah terpasang harus di bersihkan dari segala macam noda
pada permukaan, hingga betul-betul bersih.
9. Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan dinding
atau hal-hal lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
10. Sebelum dipasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air sampai
jenuh.
11. Sebelum Keramik Dinding di pasang, unit-unit tidak perlu direndam air.
12. Pinggulan pasangan Keramik Dinding harus di lakukan dengan alat gurinda, sehingga
diperoleh hasil pengerjaan yang rapi, siku dan tepian yang sempurna.
13. Keramik Dinding yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain
selama 3 x 24 jam dan di lindungi dari kemungkinan cacat pada permukaannya.

KUALIFIKASI TENAGA KERJA


Pelaksana proyek harus mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pengerahan
tenaga kerja dan pelaksanaan kontrak. Pemborong tidak diperbolehkan untuk mengambil
tenaga kerja dari Pemberi Tugas/ Perencana ataupun Pemborong lain yang bertugas dalam
proyek ini tanpa persetujuan pihak tersebut terlebih dahulu. Seluruh tenaga kerja
Pemborong diwajibkan menggunakan tanda pengenal, topi pengaman (helm), sepatu,
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

sarung tangan dan peralatan pengaman lainnya sesuai dengan penugasan dilapangan dan
keselamatan lingkungan kerja yang ditetapkan.
Tenaga Kerja
• Ahli Arsitektur
• Quality Control
• Supervisor
• Mandor
• Tukang
PASAL 5 PEKERJAAN LANTAI
LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini hingga tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Material penutup berasal dari sumber lokal, maksimum 1000km dari lokasi proyek

PERSYARATAN BAHAN
1. Warna Untuk masing-masing tile, warna harus seragam. (sesuai eksisting)
2. Warna yang tidak seragam harus diganti/dibongkar.
3. Finishing : unpolished / sesuai gambar.
4. Kekuatan lentur : 250 kg/cm2.
5. Mutu : Tingkat I (satu)
6. Ukuran/jenis dan pemakaian Sesuai detail yang ditunjukkan dalam gambar
perencanaan Gran dinding 30x30cm(Unpolished), 5x30cm, 15x30cm (Unpolished),
40x40cm(Unpolished), Bahan pengisi : Grout semen berwarna sesuai dengan warna
homogenious
7. Bahan perekat : Adukan spesi 1PC : 3 pasir ditambah bahan perekat/Ibafix
8. Pengendalian pekerjaan homogenious ini harus sesuai dengan peraturanperaturan
ASTM, NI-19, PUBI 1982 pasal 31 dan SII-0023-81.
Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982 pasal 11 dan
air harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 9.
Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis produk yang berlainan)
kepada Direksi Pengawas.

SYARAT-SYARAT METODE PELAKSANAAN


PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

1. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat gambar dari pola


Keramik yang disetujui Direksi Pengawa
2. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak
bernoda
3. Adukan pengikat dengan campuran 1PC : 3 pasir dan ditambah bahan perekat seperti
yang telah disyaratkan.
4. Bidang permukaan pasangan Keramik, harus benar - benar rata.
5. Jarak antara unit-unit pemasangan yang terpasang (lebar siar-siar), harus sama lebar
maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai detail gambar serta
petunjuk Direksi Pengawas/ yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama
lebar dan sama dalamnya, untuk siarsiar yang berpotongan harus membentuk sudut
siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
6. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan persyaratan bahan, warna bahan
pengisi sesuai dengan warna Kerami yang dipasangnya.
7. Pemotongan unit-unit Keramik harus menggunakan alat pemotong khusus sesuai
persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
8. Keramik yang sudah terpasang harus di bersihkan dari segala macam noda pada
permukaan, hingga betul-betul bersih.
9. Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan atau hal-
hal lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
10. Sebelum dipasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air sampai
jenuh.
11. Sebelum Keramik di pasang, unit-unit tidak perlu direndam air.
12. Pinggulan pasangan Keramik harus di lakukan dengan alat gurinda, sehingga
diperoleh hasil pengerjaan yang rapi, siku dan tepian yang sempurna.
13. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 3 x
24 jam dan di lindungi dari kemungkinan cacat pada permukaannya.

KUALIFIKASI TENAGA KERJA


Pelaksana proyek harus mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pengerahan
tenaga kerja dan pelaksanaan kontrak. Pemborong tidak diperbolehkan untuk mengambil
tenaga kerja dari Pemberi Tugas/ Perencana ataupun Pemborong lain yang bertugas dalam
proyek ini tanpa persetujuan pihak tersebut terlebih dahulu. Seluruh tenaga kerja
Pemborong diwajibkan menggunakan tanda pengenal, topi pengaman (helm), sepatu,
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

sarung tangan dan peralatan pengaman lainnya sesuai dengan penugasan dilapangan dan
keselamatan lingkungan kerja yang ditetapkan.
Tenaga Kerja
• Ahli Arsitektur
• Quality Control
• Supervisor
• Mandor
• Tukang
PASAL 6 PEKERJAAN RAILING
LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi pekerjaan Railing/Handrail, beserta alas pendukungnya angkur dan baut - baut,
dengan atau tanpa finishing dan lapisan-lapisan pelindung, sesuai dengan dokumen
kontrak.

SUBMITTAL
1. Contoh bahan
Berikan contoh-contoh bahan dengan memperlihatkan pengelasan penyambungan,
pelapisan pelindung serta penyelesaian akhir (finishing)
2. Produk Data
Data teknis, petunjuk teknis serta saran-saran teknis lainnya.
3. Penanganan Bahan
Bawa bahan-bahan ke lokasi proyek dengan memberikan perlindungan sehingga tidak
merusak permukaan. Lakukan penyimpanan dengan cara seperti yang disarankan
pembuat.

PRODUK
1. Umum
a. Material:
Bebas dari cacat dan kerusakan lainnya yang mengganggu penampilan; mempunyai
kesamaan texture dan warna.
b. Fastener:
Untuk expose digunakan bahan, warna dan type finish yang sama dengan bahan
utama, baut type countersunk, rata permukaan; untuk pekerjaan tersembunyi
digunakan galvanized.
c. Pengelasan:
Digerinda halus sampai rata permukaan tanpa merusak bahan utama; buang dan
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

bersihkan sisa-sisa gerinda sebelum pekerjaan finishing; buat bentuk, tekukan


dan radius dengan tepat, bersih tanpa rongga atau tonjolan, tidak retak atau cacat
lainnya.

ATURAN DAN SYARAT-SYARAT


Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan :

1. SNI 07-2658-1992 - Pipa baja stainless


2. ASTM A554 - Standard Specification for Welded Stainless Steel Mechanical Tubing

KUALIFIKASI TENAGA KERJA


Pelaksana proyek harus mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pengerahan
tenaga kerja dan pelaksanaan kontrak. Pemborong tidak diperbolehkan untuk mengambil
tenaga kerja dari Pemberi Tugas/ Perencana ataupun Pemborong lain yang bertugas dalam
proyek ini tanpa persetujuan pihak tersebut terlebih dahulu. Seluruh tenaga kerja
Pemborong diwajibkan menggunakan tanda pengenal, topi pengaman (helm), sepatu,
sarung tangan dan peralatan pengaman lainnya sesuai dengan penugasan dilapangan dan
keselamatan lingkungan kerja yang ditetapkan.
Tenaga Kerja
• Ahli Arsitektur
• Ahli Struktur
• Quality Control
• Supervisor
• Mandor
• Tukang besi dan ahli pengelasan

PASAL 7 PEKERJAAN PLAFON UPVC


LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan langit langit plafon berbahan PVC
( Polivinil Clorida ), peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan plafond harus sesuai dengan yang disebutkan/ditunjukkan dalam Gambar
Kerja dan sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas/Tim Teknis.
3. Pekerjaan pemasangan plafond PVC harus dikerjakan oleh Sub-kontraktor atau aplikator
spesialis yang memang ahli dan sudah berpengalaman dalam bidang pekejaan plafond
PVC dan memiliki surat penunjukan dari manufacture sebagai Aplikator resmi dibuktikan
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

dengan lampiran surat penunjukan, dengan demikan Aplikator atau Sub kontraktor
dapat menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan sipil pada umumnya, serta
keawetan dan kerapian pada khususnya. Oleh sebab itu, seluruh material dan peralatan
pekerjaan plafond PVC harus sesuai dengan standar dari manufacture, serta cara dan
metode kerja yang harus sesuai dengan instruksi dari metode kerja yang
direkomendasikan oleh manufacture.
a. Sebelum pekerjaan yang dilakukan, Kontraktor harus melampirkan contoh produk
beserta dengan brosurnya untuk memperoleh persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
b. Ada jaminan Pasca pengerjaan berupa jaminan garansi minimal 10 tahun.
c. Pekerjaan yang berhubungan
• Pekerjaan Elektrikal
• Pekerjaan Logam Non Struktur

SPESIFIKASI BAHAN/MATERIAL
1. Papan Plafon PVC yang Digunakan adalah plafon PVC yang bermutu baik dan telah
disetujui oleh Direksi / Konsultan pengawas, Atau penutup sesuai gambar rencana.
Bahan papan plafon PVC yang digunakan harus ada jaminan mutu bahan terbaik, dengan
dibuktikan oleh sertifikat yang dikeluarkan oleh Lembaga yang berwenang meliputi :
a. Papan plafon PVC memiliki ketebalan 10 mm dan lebar efektif papan 20 cm.
b. Memiliki jaminan mutu bahan dengan dibuktikan sertifikat ISO 9001:2015, jaminan
standart ramah lingkungan ISO 14001:2015 dan OHSAS 18001:2007.
c. Rangka yang digunakan Galvalum dengan ketebalan 0.3 mm modul pemasangan
rangka 100 x80 cm.
d. List profil PVC berupa List siku tembok, list sambung serta List Siku
e. Rangka besi Hollo galvalume ukuran 2x4 tebal 0.3mm
f. Screw drywall antikarat
g. Jaminan garansi 10 tahun berbentuk sertifikat yang dikerluarkan oleh Aplikator
resmi yang ditunjuk oleh manufacture.
h. Finishing penutup plafon.
i. Finishing penutup langit-langit PVC tidak menggunakan cat sebagai pewarnanya,
melainkan sudah termasuk didalam bahan PVC nya.

PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Pekerjaan ini dilaksanakan oleh pemborong yang berpengalaman dan dengan tenaga-
tenaga ahli.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

2. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk membuat shop


drawing dan meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan
peil), termasuk mempelajari bentuk, pola lay-out / penempatan, cara pemasangan,
mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
3. Rangka langit-langit dipasang sisi bagian bawah diratakan, pemasangan sesuai dengan
pola yang ditunjukkan / disebutkan dalam gambar dengan memperhatikan modul
pemasangan penutup langit-langit yang dipasangnya.
4. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata, tidak cembung, kaku dan
kuat, kecuali bila dinyatakan lain, misal : permukaan merupakan bidang miring / tegak
sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
5. Setelah seluruh rangka langit terpasang, seluruh permukaan rangka harus rata, lurus
dan waterpas, tidak ada bagian yang bergelombang, dan batang-batang rangka harus
saling tegak lurus.
6. Bahan penutup langit-langit adalah PVC Pabrikasi dengan mutu bahan seperti yang
telah dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
7. Pertemuan antara bidang langit-langit dan dinding, digunakan bahan seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.
a. Hasil pemasangan penutup langit-langit harus rata tidak melendut.
b. Seluruh pertemuan antara permukaan langit-langit dan dinding dipasang list profil
dari bahan yang sama dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar.
c. Plafon PVC yang dipasang adalah Plafon PVC yang telah dipilih dengan baik, bentuk
dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau
cacat-cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan pengawas.
d. Plafon PVC dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan gambar untuk itu dan
setelah Plafon PVC terpasang, bidang permukaan langit-langit harus rata, lurus,
waterpas dan tidak bergelombang
e. Pada beberapa tempat tertentu harus dibuat manhole / access panel di langit-langit
yang bisa dibuka, tanpa merusak Plafon PVC di sekelilingnya, untuk keperluan
pemeriksaan / pemeliharaan M  E.
f. Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas pada waktu
pekerjaan dilaksanakan, maka Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan tersebut
sampai dinyatakan dapat diterima oleh Konsultan Pengawas. Biaya yang
ditimbulkan untuk pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

PASAL 8 LAPISAN KEDAP AIR APLIKASI CAIR (Liquid Applied Waterproofing


Coating)
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan dari Bab ini termasuk menyediakan semua tenaga kerja, bahan, peralatan dan
layanan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan coating kedap air aplikasi cair
sebagaimana tertera pada gambar-gambar dan ditentukan dalam spesifikasi ini, termasuk
tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut ini:
1. Persiapan permukaan untuk menerima coating kedap air aplikasi cair.
2. Sistem coating kedap air aplikasi cair pada beton.
3. Asesori

KONDISI LINGKUNGAN
1. Cuaca: Bahan tidak boleh dipasang pada saat hujan.
2. Suhu: Permukaan dan suhu udara harus sebagaimana direkommendasikan oleh pabrik
dari bahan yang dipasang.

JAMINAN
Kontraktor dan pabrik bahan kedap air harus menjamin bahwa semua system coatingkedap
air aplikasi cair yang dilaksanakan untuk Bab ini akan kedap air dan akan bebasdari
kerusakan pada bahan dan kinerjanya untuk jangka waktu 10 tahun dari tanggal
penerimaan Proyek. Kontraktor akan memperbaiki suatu atau semua kerusakan system
bahan kedap air selama periode jaminan dimaksud atas biaya sendiri.

PRODUK/BAHAN
1. Kesesuaian Umum: Sediakan produk yang direkomendasi oleh pabrik yang kompatibel
sepenuhnya dengan substrat yang ditunjukkan dan bahan yang terdapat disebelahnya.
2. Urethane Base, 1st Part Waterproofing: Bahan "poly urethane rubber-based liquid
coating", melekat sendiri pada substrat yang normal, atau disiapkan khusus untuk
metode pelaksanaan yang dipakai (dengan tangan atau semprotan) dan untuk Substrat
miring (vertical atau horisontal). Untuk areal horizontal harus mempunyai kandungan
komponen padatnya 87% sedangkan areal vertical harus tidak kurang dari 81%
kandungan padatnya. Bahan harus memiliki 6 bulan kondisi tidak matang dalam peti
kemasnya.

PELAKSANAAN
1. Instalasi
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

a. Umum: Penuhi instruksi pabrikan, kecuali dimana persyaratan yang lebih ketat
ditunjukkan atau ditentukan, kecuali dimana kondisi proyek membutuhkan perhatian
ekstra atau ketentuan-ketentuan yang menjamin kinerja yang memuaskan dari
pekerjaan.
b. Dimulainya pekerjaan kedap air adalah pada saat telah dipastikan bahwa
permukaanpermukaan areal yang menerima bahan kedap air yang telah dipersiapkan
oleh kontraktor dapat diterima.
c. Untuk penggunaan permukaan vertikal, gunakan coating yang diperuntukkan bagi
pemakaian vertikal.
d. Untuk pemakaian horizontal, gunakan coating yang diperuntukkan bagi pemakaian
horizontal
e. Cairan coating harus saling tumpang tindih untuk seluruh "flashing"nya minimum
75mm.
2. Persyaratan Kinerja
a. Dipersyaratkan bahwa coating kedap air aplikasi cair tidak akan rusak bila melewati
batas yang dikeluarkan oleh pabrikan.
b. Pengujian dilapangan: Sebelum coating yang diselesaikan pada permukaan horizontal
ditutup dengan lapis proteksi atau pekerjaan yang lain, uji kebocoran dengan
kedalaman air 50 mm, dan dibiarkan selama 24 jam. Perbaiki kebocoran-kebocoran
yang terlihat dari pemeriksaan struktur bawah, dan ulangi pengujian sampai tidak ada
kebocoran.

PEMBERSIHAN
Selesai system kedap air, Kontraktor harus menyingkirkan semua peralatan, bahan dan
sampah dari pekerjaan dan tempat penimbunan dan tinggalkan tempat kerja dalam kondisi
baik dan dapat diterima.

PASAL 9 PEKERJAAN SANITARY DAN PERLENGKAPAN


LINGKUP PEKERJAAN
1. Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan dan alat - alat bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan
ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna dalam
pemakaian/operasinya.
2. Pekerjaan pemasangan sanitair ini sesuai yang dinyatakan / ditunjukkan dalam detail
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

gambar, uraian dan syarat - syarat dalam buku ini serta sesuai dengan persyaratan dari
produsen/pabrikan.
3. Lingkup pekerjaan yang dimaksud juga meliputi pemasangan alat-alat sanitair untuk
kebutuhan penyandang disabilitas.

STANDAR
1. PERMEN PUPR No. 14/PRT/M/2017 Tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan
GedungSNI 797-2020 – Kloset duduk
2. SNI 03-1148-1998 – Peturasan pria jenis vitorus Cina
3. SNI 03-0579-1989 – Meja cuci keramik jenis vitreous China

BAHAN
1. Semua material harus memenuhi ukuran, standard untuk masing-masing tipe yang
dipilih dan mudah didapatkan di pasaran, kecuali ditentukan lain.
2. Semua peralatan adalah produk yang telah disediakan oleh pabrik dalam keadaan
lengkap dengan segala kekengkapannya, sesuai dengan setiap tipe yang dipilih.
3. Jenis peralatan sanitair menggunakan tipe standar dan tipe untuk kebutuhan disabilitas

SUBMITTAL
Sample
Sesuai dengan list di bawah dengan perlengkapannya, setiap jenis 1 buah. (lampiran 1 tipe
produk )
Data Produk
spesifikasi, catalog, data teknis dan petunjuk pemasangan dari pabrik pembuat. Lampirkan
gambar teknisnya juga
Shop Drawing
Menunjukkan lokasi, dimensi, metoda dan detail pemasangan; serta hubungannya dengan
pekerjaan lain yang terkait dan atau berada didekatnya, seperti: perpipaan, lampu, counter,
finishing dinding dan lantai.

PELAKSANAAN
Pemasangan semua peralatan/perlengkapan saniter harus dilakukan oleh ahli pemasangan
barang sanitair yang berpengalaman.
1. Periksa bidang kerja, apakah pekerjaan plumbing sudah selesai dan siap menerima
pekerjaan sanitary. Lakukan pengukuran permukaan pekerjaan plumbing untuk
disesuaikan dengan rencana penempatan sanitary dan perlengkapannya.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

2. Pekerjaan sanitary dan perlengkapannya tidak boleh dimulai sebelum koordinasi


penempatan mendapat persetujuan pengawas.
3. Kerjakan seperti yang disyaratkan dalam dokumen kontrak, ikuti petunjuk-petunjuk
teknis dari pabrik pembuat.
4. Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman.
5. Untuk material yang dipasang ke dinding bata/beton dilakukan dengan memasang fiser
terlebih dahulu.
6. Sekrup-sekrup harus terbuat dari stainless steel.
7. Pada pemasangan wastafel dinding terlebih dahulu di bor kemudian diberi fiser yang
disesuaikan dengan berat wastafel itu sendiri.
8. Tempat yang akan dipasang alat-alat saniter tersebut di atas harus diperiksa kembali,
apakah masih sesuai dengan gambar perencana apabila alat-alat tersebut kelak sudah
terpasang.
9. Khusus untuk type kloset, lubang yang tersedia harus diukur kembali posisinya
terhadap ruang toilet apakah sudah tepat seperti yang tertera dalam gambar penjelas.
10. Cermin dipasang pada dinding dengan menggunakan kait-kait pemegang, hasil
pemasangan harus benar-benar horizontal dan vertikal.
11. Setelah pekerjaan selesai, bersihkan kaca, keramik dan elemen-elemen metal dari
kotoran, sidik jari, bercak air dan sebagainya. Pembersih alkaline atau yang bersifat
abrasif tidak diperkenankan, tidak dibenarkan adanya goresan-goresan hasil
pembersihan.
12. MetalSapu dengan pembersih metal yang disetujui oleh pabrik pembuat bahan, tidak
mengandung zat abrasif, asam, lilin.

PASAL 10 PEKERJAAN PENGECATAN DINDING


KETERANGAN
Lingkup pekerjaan Pengecatan yang dimaksud meliputi pengecatan;

1. Pengecatan Dinding Interior


2. Pengecatan Dinding Exterior

STANDAR
1. SNI 03-2410-2002 - Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat emulsi
2. SNI 3564-2014 - Cat tembok emulsi
BAHAN
1. SNI 06-4827:1998 - Spesifikasi Campuran Cat Siap Pakai Berbahan Dasar Minyak,
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

2. Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsi,


3. Cat harus dalam kaleng/kemasan yang masih tertutup patri/segel, dan masih jelas
menunjukkan nama/merek dagang, nomor formula atau Spesifikasi cat, nomor takaran
pabrik, warna, tanggal pembuatan pabrikpetunjuk dari pabrik dan nama pabrik
pembuat, yang semuanya harus masih absah pada saat pemakaiannya. Semua bahan
harus sesuai dengan Spesifikasi yang disyaratkan pada daftar cat. Pemakaian bahan-
bahan pengering atau bahan-bahan lainnya tanpa persetujuan Pengawas tidak
diperbolehkan. Selambat-lambatnya sebulan sebelum pekerjaan pengecatan dimulai,
Kontraktor harus mengajukan daftar tertulis dari semua bahan yang akan dipakai
untuk disetujui oleh Konsultan /PENGAWAS. Konsultan PENGAWAS berhak menguji
contoh-contoh sebelum memberikan persetujuan.
4. Untuk menetapkan suatu standar kualitas, disyaratkan bahwa semua cat yang dipakai
harus berdasarkan/mengambil acuan pada cat-cat hasil produksi Dulux atau Jotun.
5. Cat Dasar.
Cat dasar yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut atau setara :

a. Water-based sealer untuk permukaan pelesteran, beton, papan gipsum dan panel
kalsium silikat.
b. Masonry sealer untuk permukaan pelesteran yang akan menerima cat akhir
berbahan dasar minyak.
c. Wood primer sealer untuk permukaan kayu yang akan menerima cat akhir berbahan
dasar minyak.
d. Solvent-based anti-corrosive zinc chomate untuk permukaan besi/baja.
6. Undercoat.
Undercoat digunakan untuk permukaan bidang baru yang belum pernah dicat
sebelumnya.
7. Cat Akhir.
a. Cat akhir yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut, atau yang setar
:Emulsion untuk permukaan interior pelesteran, beton, papan gipsum dan panel
kalsium silikat.
b. Emulsion khusus untuk permukaan eksterior pelesteran, beton, papan gipsum dan
panel kalsium silikat.
c. High quality solvet-based high quality gloss finish untuk permukaan interior
pelesteran dengan cat dasar masonry sealer, kayu dan besi/baja.
d. Khusus untuk bagian luar yang tidak terlindung atap dipakai jenis Weathershield
PELAKSANAAN
Pelaksanaan Pekerjaan
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

Pembersihan, Persiapan dan Perawatan Awal Permukaan.


1. Umum.
a. Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan lainnya, permukaan
polesan mesin, pelat, instalasi lampu dan benda-benda sejenisnya yang
berhubungan langsung dengan permukaan yang akan dicat, harus dilepas,
ditutupi atau dilindungi, sebelum persiapan permukaan dan pengecatan dimulai.
b. Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli dalam bidang
tersebut.
c. Permukaan yang akan dicat harus bersih sebelum dilakukan persiapan
permukaan atau pelaksanaan pengecatan. Minyak dan lemak harus dihilangkan
dengan memakai kain bersih dan zat pelarut/pembersih yang berkadar racun
rendah dan mempunyai titik nyala diatas 38oC.
d. Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diatur sedemikian rupa sehingga
debu dan pecemar lain yang berasal dari proses pembersihan tersebut tidak jauh
diatas permukaan cat yang baru dan basah.
2. Permukaan Pelesteran dan Beton.
a. Permukaan pelesteran umumnya hanya boleh dicat sesudah sedikitnya selang
waktu 4 (empat) minggu untuk mengering di udara terbuka. Semua pekerjaan
pelesteran atau semen yang cacat harus dipotong dengan tepi-tepinya dan
ditambal dengan pelesteran baru hingga tepi-tepinya bersambung menjadi rata
dengan pelesteran sekelilingnya.
b. Permukaan pelesteran yang akan dicat harus dipersiapkan dengan
menghilangkan bunga garam kering, bubuk besi, kapur, debu, lumpur, lemak,
minyak, aspal, adukan yang berlebihan dan tetesan-tetesan adukan.
c. Sesaat sebelum pelapisan cat dasar dilakukan, permukaan pelesteran dibasahi
secara menyeluruh dan seragam dengan tidak meninggalkan genangan air. Hal
ini dapat dicapai dengan menyemprotkan air dalam bentuk kabut dengan
memberikan selang waktu dari saat penyemprotan hingga air dapat diserap.
3. Permukaan Gypsum.
a. Permukaan gipsum harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan
permukaan yang cacat telah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai.
b. Kemudian permukaan gipsum tersebut harus dilapisi dengan cat dasar khusus
untuk gipsum, untuk menutup permukaan yang berpori.
c. Setelah cat dasar ini mengering dilanjutkan dengan pengecatan sesuai ketentuan
Spesifikasi ini.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

4. Permukaan Kayu. Permukaan kayu harus bersih dari minyak, lemak dan serbuk kayu
gergajian, sisa pengamplasan serta kotoran lainnya, sebelum pelapisan cat dimulai.
5. Permukaan Barang Besi /Baja.
a. Besi/Baja Baru. Permukaan besi/baja yang terkena karat lepas dan benda-benda
asing lainnya harus dibersihkan secara mekanis dengan sikat kawat atau
penyemprtan pasir/sand blasting sesuai standar Sa21/2. Semua debu, kotoran,
minyak, gemuk dan sebagainya harus dibersihkan dengan zat pelarut yang
sesuai dan kemudian dilap dengan kain bersih. Sesudah pembersihan selesai,
pelapisan cat dasar pada semua permukaan barang besi/baja dapat dilakukan
sampai mencapai ketebalan yang disyaratkan.
b. Besi/Baja Dilapis Dasar di Pabrik/Bengkel. Bahan dasar yang diaplikasikan di
pabrik/bengkel harus dari merek yang sama dengan cat akhir yang akan
diaplikasikan dilokasi proyek dan memenuhi ketentuan dalam butir 4.2. dari
Spesifikasi Teknis ini. Barang besi/baja yang telah dilapis dasar di
pabrik/bengkel harus dilindungi terhadap karat, baik sebelum atau sesudah
pemasangan dengan cara segera merawat permukaan karat yang terdeteksi.
Permukaan harus dibersihkan dengan zat pelarut untuk menghilangkan debu,
kotoran, minyak, gemuk. Bagian-bagian yang tergores atau berkarat harus
dibersihkan dengan sikat kawat sampai bersih, sesuai standar St 2/SP-2, dan
kemudian dicat kembali (touch-up) dengan bahan cat yang sama dengan yang
telah disetujui, sampai mencapai ketebalan yang disyaratkan.
c. Besi/Baja Lapis Seng/Galvanized. Permukaan besi/baja berlapis
seng/galvanized yang akan dilapisi cat warna harus dikasarkan terlebih dahulu
dengan bahan kimia khsus yang diproduksi untuk maksud tersebut, atau disikat
dengan sikat kawat. Bersihkan permukaan dari kotoran-kotoran, debu dan sisa-
sisa pengasaran, sebelum pengaplikasian cat dasar.
6. Selang Waktu Antara Persiapan Permukaan dan Pengecatan.
a. Permukaan yang sudah dibersihkan, dirawat dan/atau disiapkan untuk dicat
harus mendapatkan lapisan pertama atau cat dasar seperti yang disayaratkan,
secepat mungkin setelah persiapan-persiapan di atas selesai. Harus diperhatikan
bahwa hal ini harus dilakukan sebelum terjadi kerusakan pada permukaan yang
sudah disiapkan di atas.
7. Pelaksanaan Pengecatan.
Umum.
a. Permukaan yang sudah dirapikan harus bebas dari aliran punggung cat, tetesan
cat, penonjolan, pelombang, bekas olesan kuas, perbedaan warna dan tekstur.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

b. Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut harus sudah sempurna dan
semua lapisan harus diusahakan membentuk lapisan dengan ketebalan yang
sama.
c. Perhatian khusus harus diberikan pada keseluruhan permukaan, termasuk
bagian tepi, sudut dan ceruk/lekukan, agar bisa memperoleh ketebalan lapisan
yang sama dengan permukaan-permukaan di sekitarnya.
d. Permukaan besi/baja atau kayu yang terletak bersebelahan dengan permukaan
yang akan menerima cat dengan bahan dasar air, harus telah diberi lapisan cat
dasar terlebih dahulu.
8. Proses Pengecatan.
Harus diberi selang waktu yang cukup di antara pengecatan berikutnya untuk
memberikan kesempatan pengeringan yang sempurna, disesuaikan dengan kedaan
cuaca dan ketentuan dari pabrik pembuat cat dimaksud.
Penecatan harus dilakukan dengan ketebalan minimal (dalam keadaan cat kering),
sesuai ketentuan berikut.
a. Permukaan Interior Pelesteran, Beton, Gipsum.
• Cat Dasar : 1 (satu) lapis water-based sealer.
• Cat Akhir : 2 (dua) lapisan emulsion.
b. Permukaan Eksterior Pelesteran, Beton.
• Cat Dasar : 1 (satu) lapis water-based sealer.
• Cat Akhir : 2 (dua) lapisan emulsion khusus eksterior /Weathersield.
c. Permukaan Interior dan Eksterior Pelesteran dengan Cat Akhir Berbahan Dasar
Minyak.
• Cat Dasar : 1 (satu) lapis masonry sealer.
• Cat Akhir : 2 (dua) lapisan high quality solvent-based high quality gloss finish.
9. Penyimpanan, Pencampuran dan Pengenceran.
a. Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh menunjukkan tanda-tanda mengeras,
membentuk selaput yang berlebihan dan tanda-tanda kerusakan lainnya.
b. Cat harus diaduk, disaring secara menyeluruh dan juga agar seragam
konsistensinya selama pengecatan.
c. Bila disyaratkan oleh kedaan permukaan, suhu, cuaca dan metoda pengecatan,
maka cat boleh diencerkan sesaat sebelum dilakukan pengecatan dengan
mentaati petunjuk yang diberikan pembuat cat dan tidak melebihi jumlah 0,5
liter zat pengencer yang baik untuk 4 liter cat.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

d. Pemakaian zat pengencer tidak berarti lepasnya tanggung jawab kontraktor


untuk memperoleh daya tahan cat yang tinggi (mampu menutup warna lapis di
bawahnya).
10. Metode Pengecatan.
a. Cat dasar untuk permuakaan beton, plesteran, gypsum board diberikan dengan
kuas dan lapisan berikutnya boleh dengan kuas atau rol.
b. Cat dasar untuk permukaan papan gipsum deberikan dengan kuas dan dan
lapisan berikutnya boleh dengan kuas atau rol.
c. Cat dasar untuk permukaan kayu harus diaplikasikan dengan kuas dan lapisan
berikutnya boleh dengan kuas, rol atau semprotan.
d. Cat dasar untuk permukaan besi/baja diberikan dengan kuas atau disemprotkan
dan lapisan berikutnya boleh menggunakan semprotan.
11. Pemasangan Kembali Barang-barang yang dilepas.
Sesudah selesainya pekerjaan pengecatan, maka barang-barang yang dilepas harus
dipasang kembali oleh pekerja yang ahli dalam bidangnya.
12. Pengerjaan melamin
Permukaan kayu yang dipertahankan corak naturalnya seperti yang dijelaskan
dalam gambar atau keterangan lainnya (daun pintu, Clading Teakwood, Nurse
station counter, dll sesuai gambar rencana) dimelamin dengan bahan dari produk
yang baik.
13. Pekerjaan harus dilakukan oleh tukang yang ahli dan berpengalaman. Bagian
yang akan dimelamin harus benar-benar bersih dan kering. Bagian yang retak
harus ditutup dulu dengan dempul yang khusus untuk melamin. Sebelum
pengecatan dimulai kayu harus digosok dulu dengan batu kambang sampai rata
kemudian dihaluskan dengan ampelas.
14. Pengecatan dilakukan setelah permukaan kayu benar-benar telah bersih dan
kering.
15. Tingkat lapisan melamin yang dikehendaki adalah dof.

PASAL 11 PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI


LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, untuk perlengkapan daun
pintu dan jendela dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna. Pemasangan alat penggantung dan
pengunci dilakukan meliputi;

1. Pasang Handle pintu Stainleess


PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

2. Pasang Handle + Kunci


3. Pasang Engsel Pintu
4. Pasang Handle Jendela aluminium warna putih

PERSYARATAN MATERIAL/BAHAN
Aksesoris lain yang mendukung menggunakan merk yang sama

PERSYARATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


1. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan
pekerjaan ini. Bila terjadi kerusakan karena kelalaian, maka kontraktor tersebut harus
mengganti tanpa biaya tambahan.
2. Handle pintu dipasang 100 cm (as) dari permukaan lantai.
3. Semua kunci – kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu dipasang
setinggi 90 cm dari lantai atau sesuai petunjuk direksi.
4. Untuk engsel pintu dipasang minimal 3 buah untuk setiap daun, menggunakan sekrup
kembang dengan warna yang sama dengan warna engsel. Jumlah engsel yang dipasang
harus diperhitungkan menurut bebab berat daun pintu, tiap engsel memikulmaksimal
20 kg.
5. Engsel diatas dipasang kurang dari 28 cm (as) dari permukaan atas pintu, engsel bawah
dipasang 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu, engsel ditengah dipasang ditengah
antara kedua engsel tersebut.
6. Pemasangan lockcase, handle dan backplate serta door closer harus rapi, lurus dan
sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Pengawas. Apabila hal tersebut
tidak tercapai, Kontraktor wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya.
7. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan
pengujian secara kasar dan halus
8. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
9. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan
Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Di
dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk
keterangan produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum tercakup
secara lengkap di dalam Gambar Dokumen Kontrak, harus sesuai dengan Standar
Spesifikasi Pabrik. Shop Drawing harus disetujui dahulu oleh Pengawas

PASAL 12 PEKERJAAN PENGECATAN KAYU


LINGKUP PEKERJAAN
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

1. Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga
dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan pengecatan ini dilakukan meliputi pengecatan permukaan kayu yang nampak
serta pada seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas..

BAHAN
1. Primer: 1 lapis jenis Pinotex Clear 980-8001 setebal 35 micron, interval 16 jam. Untuk
hasil solid, dengan system spray.
2. Cat 3 lapis cat kayu setebal mikron, interval 18 jam. Untuk hasil Duco, dengan system
spray.
3. Cat 3 lapis cat kayu utama dengan full, sesuai standard pabrik. Untuk hasil Melamic
dilakukan dengan sistem spray.
4. Pengecatan dilakukan sampai memperoleh hasil pengecatan yang rata dan sama
tebalnya.
5. Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982
pasal 53, BS No.3900:1970/1971, AS.K-41 dan NI-4 serta mengikuti ketentuan-ketentuan
dari pabrik yang bersangkutan.

PELAKSANAAN
1. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata dan tidak terdapat cacat.
2. Bidang permukaan pengecatan harus dibuat rata dan halus dengan bahan amplas besi
dan setelah memenuhi persyaratannya barulah siap untuk dimulai pekerjaan pengecatan
dengan persetujuan Konsultan Pengawas
3. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan pada
bidang pengecatan.
4. Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harus
menyerahkan/mengirimkan contoh bahan dari 3 (tiga) macam hasil produk kepada
Konsultan pengawas., selanjunya akan diputuskan jenis bahan dan warna yang akan
digunakan, dan akan menginstruksikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7
(tujuh) hari kalender setelah contoh bahan diserahkan.
5. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik pembuatnya.
6. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola textur merata, tidak terdapat noda-noda
pada permukaan pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari
pekerjaan-pekerjaan lain.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

7. Bila terjadi ketidak-sempurnaan dalam pengerjaan, atau kerusakan, Kontraktor harus


memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa adanya tambahan
biaya.
8. Permukaan pengecatan setelah diamplas, selain memperoleh permukaan yang halus, rata
dan bersih juga harus bebas dari minyak.
9. Aduk dengan sempurna sebelum pemakaian, sampai jenuh.
10. Lakukan pekerjaan persiapan dari produk sesuai jenis yang disyaratkan diatas atau
sesuai persyaratan yang ditentukan oleh pabrik yang bersangkutan.
11. Selanjutnya setelah pekerjaan persiapan dilakukan dengan baik, cat dasar dilapiskan
sampai rata dan sama tebal. Selanjutnya undercoat dilakukan dengan persyaratan sesuai
yang ditentukan dari pabrik yang bersangkutan.
12. Cat akhir dapat dilakukan bila undercoat telah kering sempurna serta telah
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas..
13. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan kuas yang bermutu baik atau dengan
spray sesuai persyaratan.
14. Bidang pengecatan harus rata dan sama warnanya.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

SYARAT TEKNIS DAN SPESIFIKASI TEKNIS MEKANIKAL


ELEKTRIKAL

MEKANIKAL ELEKTRIKAL
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

PASAL 1 PERSYARATAN UMUM


PASAL 2 PEKERJAAN MEKANIKAL
a. Pekerjaan Mekanikal yang dimaksudkan disini adalah pengadaaan dan
pemasangan Unit Mekanikal beserta peralatan dan alat-alat bantu pendukung
instalasi yang terangkai dalam suatu sistim, sehingga sistim berfungsi
sebagaimana yang diharapkan dan disyaratkan.
b. Lingkup pekerjaan juga harus lengkap sampai dengan keutuhan kerja suatu
sistim dan sub sistim mekanikal yang disyaratkan perencana untuk memenuhi
kebutuhan operasional dan maintenance sistim dan sub sistim tersebut.
2. Pekerjaan yang Berhubungan
a. Selain itu Pemborong pekerjaan mekanikal juga harus memperhatikan
pekerjaan lain yang terkait dalam Pekerjaan Mekanikal, yaitu :
• Pekerjaan Elektrikal
b. Koordinasi di lapangan menyangkut pekerjaan mekanikal dan pekerjaan
lainnya diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini supaya didapatkan
hasil yang optimal.
c. Alat-alat dan bahan Elektrikal
• Pengadaan dan pemasangan kabel instalasi penerangan dan
stopkontak
• Pengadaan dan pemasangan lampu
• Pengadaan dan pemasangan saklar dan stopkontak
• Pengadaan dan pemasangan alat-alat bantu instalasi
d. Pipa air.
• Seluruh instalasi air menggunakan pipa PVC dengan rucika, wavin
• Penyambungan pipa menggunakan elbow atau socket
• Untuk air disesuaikan dengan kondisi existing
3. Langkah Pelaksanaan
Langkah pemasangan menyangkut aspej hamper semua aspek pemasangan dan
penyambungan daya listrik dan instalasi listrik termasuk pemasangan
beberapa aksesorisnya.
a. Kabel
• Seuluruh instalasi menggunakan jenis kabel NYM 2,5 dan NYM 3x2,5
dan jumlah disesuaikan gambar
• Sambungan kabel dalam tanah tidak diperkenankan

b. Lampu
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

• Lampu yang digunakan menggunakan lampu Philips dan panasonic


• Fitting dipasangan dengan rapi dan aman
c. Saklar dan stop kontak
4. Saklar dan stop kontak yang digunakan Philips dan panasonic
5. Standardisasi
Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan mekanikal mengacu pada standart-
standart dan peraturan-peraturan yang telah berlaku, meliputi. :

• SNI : Standart Nasional Indonesia


• PPI : Pedoman Plumbing Indonesia
• ASTM : American Society for Testing and Materials
• ANSI : American National Standart Institute
• PDI : Plumbing and Drainage Institute
• JIS : Japanese Industrial Standart
• NFPA : National Fire Protection Association
• ASHRAE : American Society of Heating, Refrigerating and Air-
Conditioned Engineer
• SMACNA : Sheet Metal and Air Conditioning Contractors' National
Association

• PUIL : Pedoman Umum Instalasi Listrik


• Peraturan terkait dengan fungsi bangunan
• Peraturan Departemen dan atau Instansi terkait.
• Peraturan Daerah setempat
• Peraturan Perburuhan Departemen Tenaga Kerja
B. Persyaratan Teknis
1. Persyaratan Teknis
a. Pelaksana/Pemborong pekerjaan mekanikal adalah kontraktor atau
pelaksana yang memiliki Surat Ijin Pemborong Pembangunan (SIPP) dan
telah terpilih serta memperoleh kontrak kerja untuk penyediaan dan
pemasangan sistem instalasi ini sampai selesai.
b. Pelaksana/Pemborong pekerjaan mekanikal harus mempunyai pengalaman
pekerjaan yang sama dengan bidang pekerjaan instalasi sistim mekanikal
dalam pekerjaan ini.
c. Untuk Pekerjaan Plumbing dan Pemadam Kebakaran disyaratkan
Pelaksana/Pemborong harus memiliki Surat Ijin Pemborong Pembangunan
dari Perusahaan Air Minum (SIPP PAM).
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

2. Persyaratan Material
a. Selain persyaratan teknis tersebut diatas, Pelaksana/Pemborong pekerjaan
mekanikal harus didukung dengan peralatan dan material yang memadai
untuk melaksanakan pekerjaan. Daftar Material dan Peralatan dilampirkan
untuk referensi pendukung kesiapan dan kemampuan
Pelaksana/Pemborong dalam melaksanakan pekerjaan.
b. Material yang terpasang harus menyesuaikan spesifikasi yang disyaratkan
secara khusus pada bab-bab pekerjaan yang bersangkutan dan Daftar Merk
Material (Outline Specification) yang dilampirkan dalam Rencana Kerja dan
Syarat-Syarat ini.
c. Semua peralatan dan material yang terpasang dalam pekerjaan mekanikal
harus dalam kondisi baru (brand new) dari pabrikan dan atau agent yang
ditunjuk dari pabrik produk yang bersangkutan. Pelaksana/Pemborong
harus juga bertanggung jawab atas keutuhan peralatan dan material bantu
tersebut, sehingga apabila terjadi kerusakan dan cacat material saat
pengadaan maupun pemasangan Pelaksana/Pemborong harus mengganti
dengan yang baru.
3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Pelaksanaan pekerjaan mekanikal di lapangan didasarkan pengajuan
pelaksanaan pekerjaan yang telah disetujui oleh Pengawas atau Managemen
Kontruksi.
b. Rencana Kerja pekerjaan mekanikal harus dibuat Pelaksana/Pemborong
menyesuaikan Jadwal Pelaksanaan Utama yang telah disepakati bersama
dengan Managemen Kontruksi dan Pimpinan proyek dan atau pihak-pihak
yang diberikan wewenang untuk persetujuan tersebut.
c. Sebelum melaksanakan pekerjaan mekanikal, Pelaksana/Pemborong harus
melaksanakan proses pengajuan material, gambar kerja, prosedur kerja, dan
ijin pelaksanaan kepada Pengawas atau Managemen Kontruksi untuk
dimintakan persetujuan.
d. Pelaksanaan pengadaan dan pemasangan peralatan harus direncanakan
dengan baik dan benar, menyesuaikan spesifikasi teknis perencanaan,
gambar rencana, dan kondisi di lapangan. Segala sesuatu pekerjaan
pengadaan dan pemasangan ini harus sepengetahuan dan persetujuan
Pengawas atau Managemen Kontruksi.
e. Pelaksana/Pemborong mengajukan spesifikasi Peralatan Utama, Peralatan
Pendukung dan Material lainnya yang bersangkutan dengan pekerjaaan
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

mekanikal kepada Pengawas atau Managemen Kontruksi untuk dimintakan


persetujuan. Pengajuan ini harus disertakan Data Teknis (Technical Data),
Spesifikasi Material (Material Specification), Brosur (Brochure), dan apabila
perlu disertakan Contoh Material (Mock-up) sebagai dasar teknis Pengawas
atau Managemen Kontruksi untuk memberikan persetujuan.
f. Gambar Kerja (Shop Drawing) diajukan oleh Pelaksana/Pemborong kepada
Pengawas atau Managemen Kontruksi untuk dimintakan persetujuan.
Gambar Kerja berfungsi sebagai pedoman gambar pelaksanaan dibuat
berdasarkan Gambar Rencana, Spesifikasi Material yang telah disetujui, dan
kondisi di lapangan. Untuk itu Pelaksana/Pemborong harus mengadakan
survey di lapangan untuk menentukan perletakan/posisi material dengan
baik. Jumlah lembar Gambar kerja yang diajukan menyesuaikan prosedur
dan peraturan yang berlaku di pekerjaan/proyek ini.
g. Tahap pelaksanaan pekerjaan mekanikal dari persiapan, pemasangan, test
dan commisioning dilakukan sesuai prosedur pelaksanaan. Sedangkan
ketentuan pelaksanaan detail pekerjaan diisyaratkan dalam bab-bab yang
bersangkutan.
h. Pelaksanan pekerjaan menyesuaikan gambar yang telah disetujui Pengawas
atau Managemen Kontruksi. Apabila terjadi permasalahan Gambar Kerja dan
kondisi di lapangan, Pelaksana/Kontraktor memberitahukan dan
berkonsultasi dengan Pengawas atau Managemen Kontruksi untuk
didapatkan pemecahan permasalahan. Dokumen pemecahan permasalahan
di lapangan ini bisa dituangkan dalam Berita Acara dan atau dokumen
lainnya yang ditandatangani Pelaksana/Kontraktor dan pihak Pengawas.
i. Dalam melaksanakan pekerjaan Pelaksana/Pemborong harus
memperhatikan dan melaksanakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Prosedur ini harus dilaksanakan dilapangan bagi semua yang terlibat di area
pekerjaan/proyek. Fasilitas Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
disediakan Pelaksana/Pemborong untuk mendukung pelaksanaan
pekerjaan dengan baik tanpa terjadi kecelakaan kerja
j. Pelaksanaan Test dan Commisioning harus disaksikan dan disetujui oleh
Pengawas atau Managemen Kontruksi. Jika diperlukan pemilik atau pemakai
gedung disertakan dalam persetujuan tersebut. Kegagalan dalam pekerjaan
Test dan Commisioning menjadi tanggung jawab Pelaksana/Pemborong.
Bukti pelaksanaan Test & Commisioning dituangkan dalam Berita Acara Test
dan comisioning yang dibuat oleh Pelaksana Pengetesan, disetujui oleh
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

Pengawas atau Managemen Konstruksi dan diketahui oleh saksi lain yang
diundang.
k. Kebersihan dan Keamanan di lokasi pekerjaan harus diperhatikan dan
menjadi tanggung jawab Pelaksana/Pemborong. Hal ini untuk menjaga
kenyamanan dalam bekerja dan kualitas pekerjaan itu sendiri.
l. Pelaksana/Pemborong juga harus membuat merekam dalam bentuk tertulis
atau foto selama pelaksana dan penyesuaian-penyesuaian dilapangan.
Catatan-catatan tersebut dituangkan dalam gambar dengan lengkap sebagai
Gambar Terpasang (As Built Drawing), kemudian diajukan kepada
Pengawas dan Managemen Kontruksi untuk dimintakan persetujuan. Jumlah
lembar Gambar kerja yang diajukan menyesuaikan prosedur dan peraturan
yang berlaku di pekerjaan/proyek ini.
m. Dokumen pendukung untuk Peralatan Utama dan Material terpasang
meliputi : Manual Operation, Spare Part Cataloge, dan dokumen lainnya yang
disertakan dengan material yang bersangkutan, akan diserahkan kemudian
setelah selesai pekerjaan. Selain itu Pelaksana/Pemborong juga harus
membuat Petunjuk Operasional dan Perawatan dalam Bahasa Indonesia
untuk Peralatan Utama ataupun Sistim yang terpasang sebagai pedoman
pemilik/pengguna melakukan operasi dan perawatan.
C. Jaminan Dan Garansi
1. Jaminan Pekerjaan
a. Jaminan Pekerjaan juga berlaku untuk Material yang terpasang dalam
pekerjaan. Jaminan tertuang dalam Sertifikat Material yang dibuat oleh
Pabrikan atau badan yang ditunjuk.
b. Pelaksana/Pemborong harus menjamin keseluruhan pekerjaan mekanikal
yang telah dilaksanakan di lapangan. Jaminan ini tertuang dalam Berita
Acara Jaminan Pekerjaan yang disetujui oleh Pengawas atau Managemen
Kontruksi.
c. Pelaksana/Pemborong juga harus melaksanakan pekerjaan maintenance
setelah serah terima pekerjaan selama minimal 6 bulan atau selama kurun
waktu yang telah disepakati bersama berdasarkan peraturan pekerjaan
proyek.
d. Hasil pekerjaan dan hasil test dan atau commisioning dipakai Pelaksana/
Kontraktor sebagai Jaminan atas pekerjaan.
2. Garansi dan Spare Part
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

a. Penyedia Peralatan Utama, dan Material pendukung berkewajiban


menyerahkan memberikan Garansi Material selama 1 (satu) kepada
Pelaksana/Pemborong. Selanjutnya Garansi tersebut diserahkan kepada
pimpinan pekerjaan/proyek atau pihak yang ditunjuk sebagai kelengkapan
dokumen serah terima pekerjaan.
b. Untuk beberapa Peralatan Utama, Penyedia barang harus melengkapi Suku
Cadang atau Spare Part untuk servis selama 1 (tahun) perawatan. Suku
Cadang yang dimaksud merupakan material suku cadang untuk peralatan
yang bersangkutan sesuai ketentuan pabrikan.
c. Pelaksana harus menyerahkan Surat Jaminan "After Sales Service" dari
agen tunggal atau dari distributor yang berdomisili di Indonesia yang
ditunjuk oleh pabrik.
3. Serah Terima Pekerjaan
a. Serah Terima Pekerjaan Mekanikal merupakan bagian dari Serah Terima
Pekerjaan secara keseluruhan di pekerjaan/proyek ini. Prosedur Serah
Terima Pekerjaan harus memenuhi peraturan yang berlaku di
pekerjaan/proyek ini.
b. Pelaksana/Pemborong harus membuat Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan Mekanikal dengan persetujuan Pengawas Mekanikal atau
Managemen Kontruksi.
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

OUTLINE SPESIFIKASI

JENIS
NO NAMA MATERIAL UKURAN TYPE PRODUK/SUPPLIER
PEKERJAAN

Beton
1 K-300 Ready Mix
Struktur
Beton Non dengan Concert mixer
2 - Site mix
Struktur minimal 0,3 m3
- Hanil Jaya Steel
- Polos
3 Besi Beton - - Master Steel
- Ulir
- Krakatau Stell
PEKERJAAN
I - Gresik
STRUKTUR Portland
4 Semen - - Dynamic
type 1
- Tiga Roda
- Lokal tebal minimal 12
5 Bekesting - Plywood
mm
Pasir
6 Pasir - - Lokal (Gunung Kidul)
Pasang
7 Agregat - Batu Pecah - Lokal (Gunung Kidul)

Pasir
1 Pasir - - Lokal (Gunung Kidul)
Pasang
2 Agregat - Batu Pecah - Lokal (Gunung Kidul))
Portland
3 Semen - - SNI
type 1
- Bricon
60x20 Tebal
PEKERJAAN 3 Bata Ringan - - Citicon
II 10 cm
PASANGAN - Grand Elephant
Perekat Bata
4 - -
Ringan - Drymic
Citicon - MU
5 Plesteran -
200/MU200 - Perekat Sesuai dengan
Citicon produk bata ringan
6 Acian -
300/MU300

Keramik
- MILLAN
1 40x40cm 40x40cm UnPolished
- IMPRESO
Unpholished
PEKERJAAN
III Keramik
KERAMIK
kamar mandi - MILLAN
2 20x20cm Unpolished
dan Tempat - IMPRESO
Wudhu
Keramik - MILLAN
3 20x25cm Polished
dinding - IMPRESO
Keramik meja
- MILLAN
4 dapur dan 30x30cm Polished
- IMPRESO
Tangga

PEKERJAAN 1 Kusen Pintu 6x12cm - Kayu Jati Lokal


V PINTU 2 Daun Pintu 80x200cm - Kayu Jati Lokal
JENDELA 3 Daun Jendela - - Kayu Jati Lokal
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

- Ashimas
4 Kaca Rayband Tebal 5mm - - Tamindo glass
- Muliaglass
- Dekson
5 Grendel Alumunium -
- Nobleza
- Dekson
6 Engsel Pintu Alumunium -
- Nobleza
- Dekson
7 Engsel Jendela Alumunium -
- Gaze
- Dekson
8 Handle Alumunium -
- Inter Key
- Dekson
9 Rell Jendela -
- Nobleza

Warna abu
8294
Warna
1 Cat Interior - -Asian Paint
Oranye
X114

Warna abu
PEKERJAAN
VI 8294
FINISHING
Weather Warna
2 Cat Eksterior - APEX Asian Paint
Defense Oranye
X113

- Nippon
3 Cat Kayu - - - Propan
- Mowilex

1 Floordrain - - - Toto
Kloset
2 - - - Toto
Jongkok
PEKERJAAN - Royal
VII 3 Kitchen Zink Alumuium -
SANITARY - Belezza
Kran Kitchen
4 Alumunium - - Toto
Zink
5 Kran 3/4 Alumunium - - Toto
Pipa Air - Paralon
1 1 inch AW
Bersih - Rucika
- Paralon
2 Pipa Air Kotor 4 inch AW
- Rucika
Instalasi Titik - Supreme
PEKERJAAN 3 2x2,5mm NYM
Lampu - Kabelindo
MEKANIKAL
VIII Instalasi Titik - Supreme
ELEKTRIKAL 4 3x2,5mm NYM
Kontak - Kabelindo
PLUMBING
Distribusi - Supreme
5 3x2,5mm NYM
Listrik - Kabelindo
- Panasonic
6 Stopkontak - -
- schneider
7 Saklar Single - - - Panasonic
PEMBANGUNAN GEDUNG POS SAR SATLINMAS PANTAI BARON

- schneider
- Panasonic
8 Saklar Double - -
- schneider
- Merli Gerlin
9 MCB - -
- Schneider
Downlight
11 Lampu - - Philips
LED

Anda mungkin juga menyukai