SPESIFIKASI TEKNIS
A.
UMUM
PASAL 1
URAIAN UMUM
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.
1.7.
1.8.
1
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
PASAL 2
URAIAN PEKERJAAN
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
Umum
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk
beluk pekerjaan ini kontraktor diwajibkan mempelajari secara
seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta uraian pekerjaan
dan persyaratan pelaksanaan seperti yang diuraikan didalam
buku ini. Bila terdapat ketidakjelasan dan atau perbedaan dalam
gambar dan uraian ini kontraktor diwajibkan melaporkan hal
tersebut kepada perencana untuk mendapatkan penyelesaian/
Lingkup Pekerjaan
Penyelesaian tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang
dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini serta
mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan-bahan, alat
kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan
berlangsung sehingga seluruh pekerjaan-pekerjaan dapat selesai
dengan sempurna.
Sarana Kerja
Kontraktor wajib memasukan jadwal kerja kontraktor juga wajib
memasukan identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan, dan
keahlian masing-masing anggota pelaksanaan pekerjaan, serta
iventarisasi peralatan yang digunakan melaksanakan pekerjaan
ini. Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahanbahan/material dilokasi yang aman dari segala kerusakan,
kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain.
Semua sarana persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan
memudahkan kerja dilokasi dapat tercapai.
Gambar-gambar Dokumen
a. Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam
gambar-gambar yang ada (arsitektur, struktur dan
mekanikal dan elektrikal) dalam buku uraian pekerjaan ini
maupun pekerjaan yang terjadi akibat kecelakaan dilokasi,
kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada
perencanaan/ konsultan pengawasan. Secara tertulis untuk
mendapatkan keputusan pelaksanaan dilokasi sebatah
konsultan pengawas berunding terlebih dahulu dengan
perencana. Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan
alasan oleh kontraktor untuk memperpanjang waktu
pelaksanaan.
b. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran
jadi, dalam keadaan selesai/terpasang.
c. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, kontraktor
diwajibkan memperhatikan dan meneliti dahulu semua
ukuran yang tercantum seperti peil-peil, ketinggian, lebar
ketebalan, luas penampang dan lain-lainnya sebelum
pekerjaan dimulai.
Bila ada keraguan mengenai ukuran mana yang akan
dipakai dan dijadikan pegangan kontraktor wajib
merundingkan terlebih dahulu dengan perencanaan.
d. Kontraktor tidak dibenarkan untuk mengubah dan atau
mengganti ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambargambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan konsultan
pengawas.
e. Kontraktor harus menyediakan dengan lengkap masingmasing dua salinan segala gambar-gambar, spesifikasi
teknis, agenda, berita-berita perubahan dan gambar-gambar
pelaksanaan yang batah disetujui di tempat pekerjaan.
2
Spesifikasi Teknis
2.5.
Spesifikasi Teknis
2.6.
2.7.
2.8.
Spesifikasi Teknis
d.
2.9.
2.10.
2.11.
2.12.
5
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
2.13.
Spesifikasi Teknis
2.14.
2.15.
2.16.
Spesifikasi Teknis
2.17.
2.18.
PASAL 3
PERSYARATAN BAHANBAHAN
3.1.
3.2.
Yang disebut dengan bahan bangunan adalah semua bahanbahan yang digunakan dalam pelaksanaan sebagaimana tertera
dalam uraian pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan ini serta
gambar kerja.
Semua bahan bangunan harus berkualitas baik dan sesuai dengan
syarat-syarat yang tercantum dalam PUBI 1982, PBI 1971,
SKSNI T15 1991 03, SNI 03-1729-2002, AV, PTC,
AUWI, AVE dan PKKI-05-2002.
8
Spesifikasi Teknis
3.3.
c.
d.
e.
f.
Spesifikasi Teknis
g.
3.13.
3.14.
3.15.
3.16.
Spesifikasi Teknis
f.
PASAL 4
PEKERJAAN
PERSIAPAN
4.1.
4.2.
4.3.
Spesifikasi Teknis
4.4.
4.5.
12
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
c.
4.6.
13
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
4.7.
4.8.
Drainase Tapak
a. Dengan mempertimbang keadaan topografi/kontur tanah
yang ada ditapak, kontraktor wajib membuat saluran
sementara yang berfungsi untuk membuang air yang ada.
b. Arah aliran ditujukan ke daerah/permukaan yang terendah
yang ada ditapak atau kesaluran yang sudah ada
dilingkungan daerah pembangunan.
c. Pembuatan saluran sementara harus sesuai dengan petunjuk
dan persetujuan konsultan pengawas.
Keselamatan Kerja
a. Bilamana terjadi kebakaran, Penyedia jasa harus segera
mengambil tindakan dan segera memberitahukan kepada
Pemimpin Kegiatan.
b. Penyedia jasa harus memenuhi/ mentaati peraturanperaturan tentang perawatan korban dan keluarganya.
c. Penyedia jasa harus menyediakan obat-obatan yang
tersusun menurut syarat-syarat Palang Merah dan setiap
kali sehabis digunakan harus dilengkapi lagi.
d. Penyedia jasa selain memberikan pertolongan kepada
pekerja juga selalu memberikan pertolongan kepada
pekerja pihak ketiga dan juga menyediakan air minum yang
memenuhi persyaratan kesehatan
e. Penyedia jasa diwajibkan mentaati undang-undang tenaga
kerja dan segera mengurus ASTEK sebatah SPK
diterbitkan.
f.
4.10. Mobilisasi dan Demobilisasi
a. Mobilisasi Personil
1) Penyedia Jasa harus memobilisasi personil sesuai
dengan ketentuan sebagai berikut :
2) Mobilisasi personil dilakukan secara bertahap sesuai
dengan kebutuhan dengan persetujuan Pengawas
Kegiatan/ Direksi Pekerjaan. Untuk tenaga inti harus
mengacu pada daftar personel inti (key personel) yang
dilampirkan dalam berkas penawaran.
4.9.
14
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
3)
b.
c.
Mobilisasi
Kepala
Penyedia
Jasa
yang
memenuhi jaminan kualifikasi (sertifikasi) menurut
cakupan pekerjaannya.
4) Dalam pengadaan tenaga kerja dengan kemampuan
dan keahlian sesuai dengan yang diperlukan maka
prioritas harus diberikan kepada pekerja setempat.
Mobilisasi Peralatan
Penyedia Jasa harus memobilisasi peralatan sesuai dengan
ketentuan sebagai berikut :
1) Penggunaan
alat
berat
dan pengoperasian
peralatan/kendaraan
sudah
mengikuti
aturan
perizinan yang ditetapkan oleh Dinas Angkutan Lalu
lintas Jalan Raya, pihak Kepolisian dan Badan
Lingkungan
2) Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan
daftar peralatan yang tercantum dalam Penawaran,
dari suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan di
mana peralatan tersebut akan digunakan menurut
Kontrak ini.
3) Bilamana setiap alat berat yang dianggap batah
selesai melaksanakan tugasnya dan tidak mungkin
digunakan lagi maka alat berat tersebut segera
dikembalikan.
4) Penyedia Jasa
melaksanakan operasional dan
pemeliharaan kendaraan/peralatan harus dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan pabrik pembuatnya dan tidak
mencemari air dan tanah.
Mobilisasi Material
Penyedia jasa harus memobilisasi material sesuai dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Mobilisasi material sesuai dengan jadwal dan realisasi
pelaksanaan fisik.
2) Material yang akan didatangkan dari luar lokasi
pekerjaan harus terlebih dahulu diambil contohnya
untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas
Kegiatan/Direksi
Pekerjaan
dan
atau
diuji
keandalannya
di laboratorium,
apabila
tidak
memenuhi syarat, harus segera diperintahkan untuk
diangkut ke luar lokasi proyek dalam waktu 3 x 24
jam.
d.
Demobilisasi
Kegiatan Demobilisasi berupa pembongkaran tempat
kerja oleh Penyedia Jasa pada saat akhir kontrak
termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan dan
perlengkapan dari
tanah
milik Pemerintah dan
pengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi
semula seperti sebelum pekerjaan dimulai.
4.11. Penyediaan Air dan Listrik
a. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan
membuat sambungan dari PDAM atau disuplai dari luar.
b. Air harus bersih, bebas dari debu, lumpur, minyak dan
bahan-bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air
harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan
Direksi/Pengawas.
15
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
c.
PASAL 5
PEMBERSIHAN
SEKITARVLOKASI
KERJA
5.1.
Spesifikasi Teknis
5.2.
PASAL 6
PEKERJAAN TANAH
6.1.
6.2.
Pembersihan Akhir
1) Pada saat penyelesaian pekerjaan, tempat kerja harus
ditinggal dalam keadaan bersih dan siap untuk dipakai
Pemilik. Penyedia Jasa juga harus mengembalikan
bagian-bagian dari tempat kerja yang tidak
diperuntukkan dalam Dokumen Kontrak ke kondisi
semula.
2) Pada saat pembersihan akhir, semua hasil pekerjaan
harus diperiksa ulang untuk mengetahui kerusakan
fisik
yang
mungkin
ditemukan
sebelum
pembersihan akhir
Penebangan Pohon-pohon
Pemborong tidak boleh membasmi, menebang atau merusak
pohon-pohon atau pagar, kecuali bila batah ditentukan lain atau
sebelumnya diberi tanda pada gambar-gambar yang menandakan
bahwa pohon-pohon dan pagar harus disingkirkan. Jika ada
sesuatu hal yang mengharuskan Pemborong untuk melakukan
penebangan, maka ia harus mendapat ijin dari Pemberi Tugas.
Lingkup Pekerjaan.
Yang dimaksud dengan pekerjaan tanah disini adalah semua
kegiatan yang berkaitan dengan pematangan tanah, pengolahan
tanah yang ada kaitannya dengan struktur bangunan antara lain
pembersihan tanah, galian tanah, urugan tanah/perataan ataupun
pembuangan tanah. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah mulai
dengan mobilisasi alat, pengadaan tenaga, konstruksi penyangga
hingga pemompaan air tanah penggalian (dewaterring).
Persiapan Pekerjaan Tanah
Bagian ini meliputi pembersihan/peralatan lapangan,
pengecekan keadaan kontur, pengukuran didaerah-daerah
dimana pekerjaan pembangunan akan dilaksanakan, seperti yang
ditunjukan pada gambar-gambar dan sesuai dengan yang
ditunjukan oleh pengawas.
Penyedia jasa bertanggung jawab untuk :
a.
b.
c.
Spesifikasi Teknis
6.3.
Spesifikasi Teknis
i.
PASAL 7
PEKERJAAN URUGAN
DAN PEMADATAN
7.1.
7.2.
7.3.
7.4.
Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan urugan ini dilaksanakan sebagai urugan peninggian
halaman dan bangunan maupun sebagai urugan lubang-lubang
pondasi. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pekerjaan
pemadatan untuk setiap layer urugan.
Persiapan Untuk Urugan
Pengurugan tidak boleh dilaksanakan sebelum pondasi atau
bagian pekerjaan lainnya yang akan ditutup/diurug atau
tersembunyi oleh tanah urugan diperiksa oleh Direksi/Pengawas.
Pada pekerjaan urugan/peninggian permukaan tanah asal jika
ada ketidak sesuaian antara keadaan lapangan dan gambar
rencana Pemborong harus memberitahu secara tertulis kepada
Direksi/Pengawas,
Jika tidak maka tuntutan mengenai ketidak samaan permukaan
tanah tidak akan dipertimbangkan.
Bahan-bahan Urugan
a. Untuk bahan urugan peninggian tanah asal (site) pada
ketinggian tertentu diurug dengan tanah urug/padas yang
didatangkan dari luar lokasi.
b. Bahan-bahan urugan harus tidak mengandung lumpur dan
bahan organik, kadar lumpur tidak boleh terlalu tinggi dan
bahan urugan mudah untuk dipadatkan.
Urugan Tanah
a. Khusus untuk urugan peninggian tanah asal sebelum
dilaksanakan pengurugan awal, seluruh permukaan tanah
asal pada daerah yang akan diurug harus dibersihkan dari
kotoran-kotoran atau puing-puing dan harus dibuang keluar
lokasi.
b. Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur, kotoran,
sampah dan sebagainya.
c. Material-material bahan urugan yang terletak pada daerah
yang tidak memungkinkan untuk dipadatkan dengan alatalat berat, urugan dilakukan dengan ketebalan maksimal
15-20 cm material lepas dan dipadatkan dengan alat
pemadat (baby roller/stamper) atau dengan ijin
pengawas/direksi.
d. Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk
penggalian maupun pengurugan adalah +/- 10 mm terhadap
kerataan yang ditentukan.
e. Untuk mencapai kepadatan yang optimal, bahan ditest
dilaboratorium untuk mendapatkan nilai standart proctor.
Laboratorium yang memeriksa harus laboratoriumnya
19
Spesifikasi Teknis
f.
g.
7.5.
Urugan Pasir
a. Urugan pasir dilakukan di semua bagian-bagian yang
sebagaimana ditunjukkan dalam gambar pelaksanaan.
b. Tebal urugan pasir disesuaikan dengan syarat-syarat
gambar pelaksanaan atau dalam gambar pelaksanaan
c. Urugan pasir dilakukan sebatah permukaan tanah
dibawahnya rata (waterpass), ketebalan disesuaikan
sebagaimanan yang tercantum dalam gambar kerja. Pasir
urug yang digunakan harus bersih dari kotoran organic,
kandungan lumpur maksimal 10% pemadatan urugan pasir
untuk semua jenis pekerjaan dilakukan dengan alat
pemadat mekanis (stamper).
d. Pasir urugan yang digunakan harus bersih dan tidak
mengandung potongan-potongan bahan kertas yang
berukuran lebih dari 1,5 cm.
20
Spesifikasi Teknis
7.6.
7.7.
Pelaporan
a. Untuk setiap Urugan yang akan dibayar menurut ketentuanketentuan Seksi dari Spesifikasi ini Penyedia jasa
diharuskan menyerahkan laporan di bawah ini kepada
Direksi Pekerjaan/ Pengawas Kegiatan Teknik sebelum ijin
memulai pekerjaan disetujui :
1). Gambar detail penampang melintang yang
menunjukkan permukaan yang batah dipersiapkan
untuk penempatan urugan.
2). Hasil pengujian kepadatan yang membuktikan
pemadatan yang cukup dari permukaan yang disiapkan
dimana urugan ditempatkan.
b. Penyedia jasa harus menunjukkan contoh-contoh bahan
urugan kepada Direksi Pekerjaan/ Pengawas Kegiatan
Teknik paling lambat 14 hari sebelum tanggal yang
diusulkan untuk penggunaan pertama kalinya sebagai
bahan urugan itu
1). Dua contoh masing-masing 50 kg dari material, satu
harus disimpan oleh Direksi Pekerjaan/ Pengawas
Kegiatan Teknik untuk rujukan selama masa Kontrak.
2). Pernyataan perihal komposisi dari material yang
diusulkan, bersama dengan hasil pengujian
laboratorium yang membuktikan sifat meterial tersebut
memenuhi persyaratan sesuai dengan poin e pasal ini.
c. Penyedia jasa harus menyerahkan hal-hal berikut dalam
bentuk tertulis kepada Direksi Pekerjaan/ Pengawas
Kegiatan segera sebatah selesainya satu bagian dari
pekerjaan, dan sebelum mendapat persetujuan dari Direksi
Pekerjaan/
Pengawas
Kegiatan
Teknik,
tidak
diperkenankan material lain di atas urugan terdahulu :
1). Hasil dari pengujian kepadatan
2). Hasil dari pengujian pengukuran permukaan/
kelerengan dan data survei yang memeriksa bahwa
toleransi permukaan yang ditentukan dipenuhi.
Perbaikan Urugan yang Tak memuaskan atau Tidak stabil
a. Urugan akhir yang tidak memenuhi penampang melintang
yang disyaratkan atau disetujui atau toleransi permukaan
yang disyaratkan harus diperbaiki dengan menggaru
permukaan dan membuang atau menambah material
sebagaimana diperlukan yang dilanjutkan dengan
pembentukan dan pemadatan kembali.
b. Urugan yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam hal
kadar airnya kurang memenuhi persyaratan atau yang
seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan/ Pengawas
Kegiatan Teknik, maka harus diperbaiki dengan mengganti
material, disusul dengan penyiraman air secukupnya dan
dicampur dengan menggunakan motor grader atau
peralatan lain yang disetujui.
c. Urugan yang terlalu basah untuk pemadatan, dimana kadar
airnya melampaui kadar air yang disyaratkan atau
sebagaimana diperintahkan Direksi Pekerjaan/ Pengawas
Kegiatan Teknik, harus diperbaiki ulang dengan mengganti
material, disusul dengan penggunaan motor grader
berulang-ulang atau oleh alat lainnya dengan selang waktu
istirahat ketika penanganan, dalam cuaca yang kering. Cara
lain, atau jika pengeringan tak dapat dicapai dengan cara
21
Spesifikasi Teknis
d.
e.
PASAL 8
ADUKAN DAN
CAMPURAN
8.1.
8.2.
8.3.
PASAL 9
PEKERJAAN
PASANGAN BATU
KALI/BELAH
9.1.
9.2.
9.3.
Spesifikasi Teknis
e.
f.
g.
h.
i.
PASAL 10
PEKERJAAN BETON
BERTULANG
10.1.
10.2.
Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahanbahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam
terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang
terbaik.
b. Pekerjaan beton bertulang meliputi seluruh pekerjaan beton
bertulang seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam
gambar atau sesuai petunjuk Direksi dan Pengawas
Lapangan.
Persyaratan Umum
a. Konstruksi-konstruksi harus menggunakan peraturan
peraturan/normalisasi yang berlaku di Indonesia seperti
PBI71/SKSNI T15 1991-03, PMI, PKKI dan lain-lain.
b. Peraturan beton
1) Semua pekerjaan beton harus dipenuhi syarat-syarat
yang ada pada PBI 71 / SKSNI T15 1991-03.
2) Syarat-syarat bahan untuk semua pekerjaan beton PBI
10.3.
Spesifikasi Teknis
10.4.
Spesifikasi Teknis
b.
Spesifikasi Teknis
c.
d.
e.
Spesifikasi Teknis
4)
5)
6)
7)
8)
9)
f.
g.
Spesifikasi Teknis
h.
i.
Spesifikasi Teknis
j.
Spesifikasi Teknis
k.
l.
m.
n.
o.
Spesifikasi Teknis
PASAL 11
PEKERJAAN
PASANGAN BATU BATA
11.1.
11.2.
11.3.
Spesifikasi Teknis
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
11.4.
PASAL 12
PEKERJAAN
PLESTERAN DAN
ACIAN
12.1.
12.2.
kemudian disiram.
Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus
dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar batah
dikerok serta dibersihkan.
Tidak diperkenankan memasang batu bata yang patah
melebihi dari 5%. Batu bata yang patah lebih dari 2 tidak
boleh dipergunakan.
Siar/spasi pasangan dibuat dengan tebal 2 cm untuk spasi
datar dan 1,5 CHI untuk spasi tegak kecuali jika ditentukan
lain.
Mortar untuk spasi datar dan tegak harus penuh dan padat.
Melakukan koordinasi lainnya yang belum dilaksanakan.
Rangka kayu/kusen harus dipasang terlebih dahulu untuk
dapat melanjutkan pekerjaan pasangan.
Rangka kayu/kusen, pemasangannya harus diperkuat
dengan angkur besi berbentuk L, yang ujungnya disekrup
kedalam kusen, sedangkan ujung bengkoknya ditanamkan
kedalam pasangan dinding/kolom praktis.
Panjang angkur terpasang tidak lebih dari 22,50 cm.
Tiap-tiap angkur dipasang dengan jarak 60 cm satu sama
lainnya.
Spesifikasi Teknis
c.
d.
12.3.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Spesifikasi Teknis
secara cepat.
Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang
tidak baik, plesteran harus dibongkar kembali dan
diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Direksi
dan Pengawas Lapangan dengan biaya atas tanggungan
pemborong. Selama 7 (tujuh) hari sebatah pengacian selesai
pemborong harus selalu menyiram dengan air, sampai
jenuh sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.
m. Selama pemasangan dinding batu bata/beton bertulang
belum finishing, pemborong wajib memelihara dan
menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran
bahan lain. Setiap kerusakan yang terjadi menjadi tanggung
jawab pemborong dan wajib diperbaiki.
n. Kecuali ditentukan lain, seluruh permukaan plesteran diberi
lapisan acian dari bahan PC.
o. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan
sebelum plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu.
l.
14.1.
PASAL 13
PEKERJAAN KERAMIK
Spesifikasi Teknis
13.3.
l.
14.1.
Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan
dalam gambar, dengan hasil yang baik dan rapi. Pekerjaan ini
meliputi :
a. Pekerjaan Kayu Kasar meliputi
pekerjaan lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja
35
Spesifikasi Teknis
14.2.
14.3.
36
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
PASAL 15
PEKERJAAN KUSEN
PINTU, JENDELA DAN
VENTILASI
ALLUMINIUM
15.1.
15.2.
15.3.
Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
termasuk alat-alat bantu dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela
dan ventilasi seperti yang dinyatakan/ ditunjukkan dalam
gambar serta shop drawing dari Kontraktor.
Pengendalian Pekerjaan
Semua pekerjaan yang disebutkan dalam bab ini harus
dikerjakan menurut instruksi pabrik/produsen dan standarstandar antara lain :
a. The Alumuniunl Association (AA)
b. Architectural Alumunium Manufactures Association
(AAMA)
c. America standar for testing materials (ASTM)
Persyaratan Bahan
a. Kusen dan Pelat Alumunium
Kusen dari bahan aluminium framing system, aluminium
extrusi sesuai SII extrusi 0695-82 atau Extrusi Standard
YKK, tidak terbuat dari bahan bekas, dari produk setara
ALEXINDO atau produk lain yang disetujui Direksi.
Aluminium
: 4 x 1,75 , tebal 18 micron
Nilai deformasi
: diijinkan maksimal 2 mm
Warna profil
: warna coklat
1). Kadar campur
Architectural Billet 45 (AB45) atau setara dengan
karakteristik kekuatan sebagai berikut :
Ultimate Strength : 28.000 p.s.i
Yang Strength
: 22.000 p.s.i
Shear Strength
: 17.000 p.s.i
37
Spesifikasi Teknis
15.4.
2). Anoldizing
Ketebalan lapisan diseluruh permukaan aluminium
adalah 18 Mikro dengan warna dark brown
Hadware (perlengkapan)
Lihat bab perlengkapan pintu
Acesories
Lihat bab perlengkapan pintu
3). Jaminan
Harus diberikan jaminan tertulis selama 5 (lima) tahun
dari type campuran (alloy) dan ketebalan anolizing
b. Sealant
sealant sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuatnya
digunakan untuk jendela Alumunium dan kaca yang
berhubungan langsung dengan udara luar.
c. Joint
Baker : Polyuretchane Foam tidak menyerap air, kepadatan
65 -95 kg/m3.
d. Neoprene
Jenis exlusion, tahan terhadap matahari oksidasi dangan
kekerasan 60 Durometer.
e. Angkur Tanam
Bagian yang berhubungan dengan Aluminium di beri
lapisan galvanished s/d 25 micron. Bagian lain diberi
lapisan anti karat, Zincchromete, tipe Alkyd
f. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian
syarat-syarat dan spesifikasi dari pihak pabrik pembuatnya.
g. Konstruksi kusen alluminium mengikuti spesifikasi teknis
yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya termasuk
accessories yang akan dipergunakan.
h. Seluruh bagian aluminium berwarna harus datang di tapak
dilengkapi dengan pelindung dan baru diperkenankan
dibuka sesudah mendapat persetujuan dari Direksi.
i. Untuk keseragaman warna, diisyaratkan sebelum proses
fabrikasi warna profil harus diseleksi secermat mungkin.
Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit jendela, pintu dan
lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga
dalam setiap unit didapatkan warna yang sama.
Pemotongan profil aluminium menggunakan mesin potong,
mesin punch, drill sedemikian rupa sehingga diperoleh
hasil yang batah dirangkai untuk jendela bukaan dan pintu
mempunyai toleransi ukuran tinggi dan lebar 1 mm dan
untuk diagonal 2mm.
j. Accesories
Sekrup dari galvanized seel mutu Hotdeep kepala tertanam,
weather strip dari vinyl, pengikat alat penggantung yang
dihubungkan dengan aluminium harus ditutup caulking dan
sealant. Ankur untuk rangka/kusen aluminium terbuat dari
steel plate tebal minimal 2 mm, dengan lapisan zinc tidak
kurang dari 13 mikron sehingga tidak dapat bergeser
Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pengerjaan
1) Semua pekerjaan harus dilaksanakan oleh tukangtukang terbaik dengan standar pengerjaan yang
disetujui pengawas
2) Pemasangan sambungan harus tepat tanpa cela
sedikitpun
38
Spesifikasi Teknis
3)
15.5.
PASAL 16
PEKERJAAN DAUN
PINTU, JENDELA DAN
VENTILASI
16.1.
Spesifikasi Teknis
16.2.
16.3.
16.4.
2). Pemborong harus mengajukan terlebih dahulu contohcontoh bahan yang akan digunakan dan membuatkan shop
drawing dan mock-up untuk mendapatkan persetujuan dari
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas, konsultan perencana.
3). Bahan yang cacat tidak boleh digunakan. Bahan yang harus
dipasang harus sesuai contoh yang sudah disetujui Pemberi
Tugas, Pengawas dan Perencana
Lingkup Pekerjaan
a. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat (pembayaran,
pengiriman, penyimpanan, pemasangan) untuk pekerja,
material, dan peralatan.
b. Meliputi penyediaan seluruh daun pintu, jendela dan
ventilasi sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan
spesifikasi ini, aksesori yang diperlukan untuk pemasangan
dan kelengkapannya, penyimpanan dan perawatan, serta
pembangunannya sesuai yang batah ditunjukkan dalam
gambar.
Bagian ini menjelaskan Commercial Quality pintu-pintu
kayu untuk pintu dan bukaan-bukaan yang berhubungan
dengan pekerjaan interior. Bagian yang terkait :
Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan Dinding Bata/Plesteran
Pekerjaan Lantai
Pekerjaan Alat Penggantung dan Pengunci
Persyaratan Bahan
a. Bahan rangka
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, seluruh bahan
rangka menggunakan alluminium 4 setara Alexsindo
warna coklat dengan persyaratan sesuai dengan spesifikasi
yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya, dengan ukuran
disesuiakan dengan gambar rencana.
b. Bahan panel daun pintu terdiri dari :
Panel pintu kaca dipergunakan kaca rayben tebal 5mm
dan panel pintu utama menggunakan kaca tempered
tebal 8mm.
Panel pintu double teakwood dipergunakan teakwood
tebal 4 mm, tidak cacat pada sisi luarnya.
Seluruh persyaratan kaca mengikuti persyaratan teknis
pada pasal pekerjaan kaca dalam RKS ini.
c. Bahan panel daun jendela terdiri dari :
Jendela panel kaca dan jendela kaca mati menggunakan
kaca rayben tebal 5 mm.
Ventilasi panel kaca dan ventilasi kaca mati
menggunakan kaca rayben tebal 5mm kecuali
bouvenlight untuk KM/WC menggunakan kaca
es/buram tebal 5 mm.
Seluruh persyaratan kaca mengikuti persyaratan teknis
pada pasal pekerjaan kaca dalam RKS ini.
Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor diwajibkan
untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi
dilapangan (ukuran dan lubang-lubang),
termasuk
mempelajari bentuk, pola, lay out/penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail gambar.
b. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan-bahan pintu
40
Spesifikasi Teknis
c.
d.
e.
f.
g.
16.5.
PASAL 17
PEKERJAAN KACA
17.1.
Daun ventilasi :
Dibuat dengan sistim penyambungan sesuai dengan
yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuatnya.
Accesoris lain disesuaikan dengan kebutuhan
pelaksanaan seperti yang dipersyaratkan oleh pabrik
pembuatnya.
Untuk daun ventilasi kaca sebatah dipasang harus rata
dan tidak bergelombang dan tidak melintir dan tidak
meninggalkan bekas-bekas penyambungan.
Bahan Finishing
a. Daun pintu dan jendela kaca; permukaan rangka diberi
lapisan finishing seperti yang digunakan pada rangka kusen
alluminium.
b. Daun pintu teakwood; permukaan rangka daun pintu diberi
lapisan finishing seperti yang digunakan pada rangka kusen
alluminium sedangkan permukaan teakwood diberi lapisan
finishing politur sebanyak 3 kali.
Pekerjaan Kaca
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
41
Spesifikasi Teknis
sempurna.
Pekerjaan
kaca
meliputi
seluruh
detail
yang
disebutkan/ditunjukkan dalam detail gambar.
Persyaratan Bahan
a. Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih,
pada umumnya mempunyai ketebalan sama, mempunyai
sifat tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses-proses
tarik, gilas dan pengambangan (float glass).
b. Toleransi lebar dan panjang
Ukuran lebar dan panjang tidak boleh melampaui toleransi
seperti yang ditentukan oleh pabrik.
c. Kesikuan
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus
mempunyai sudut serta tepi potongan yang rata dan lurus,
toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan adalah
1,5 mm per meter.
d. Cacat-cacat
1). Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan
harus sesuai ketentuan dari pabrik.
2). Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung
(ruang-ruang yang berisi gelembung gas yang terdapat
dalam kaca).
3). Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah
pada kaca, baik sebagian atau seluruh tebal kaca).
4). Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud)
dan goresan (scratch).
5). Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).
6). Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh
melampaui toleransi yang ditentukan oleh pabrik.
Untuk ketebalan 5 mm kira-kira 0,3 mm.
e. Bahan Kaca
1). Bahan kaca harus sesuai SII 0189/78 dan PBVI 1982.
2). Bahan kaca yang dipergunakan menggunakan kaca
rayben tebal 5 mm, kaca bening tebal 5 mm dan kaca
es/buram tebal 5mm serta kaca tempered tebal 12mm.
3). Kaca harus dalam keadaan rata dan tidak
bergelombang serta dapat menahan angin 122 Kg/m2
atau sesuai persyaratan pabrik (sesuai masing-masing
penggunaan kaca-nya )
4). Penggunaan jenis dan ketebalan masing-masing kaca
sesuai dengan yang ditunjukkan dalam detail gambar
rencana.
f. Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus
mendapat persetujuan Direksi dan Pengawas Lapangan.
g. Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat
pemotongan, harus digurinda/dihaluskan.
Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk
gambar, uraian dan syarat pekerjaan dalam buku ini.
b. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.
c. Semua bahan yang batah terpasang harus disetujui oleh
Direksi dan Pengawas Lapangan.
d. Bahan yang batah terpasang harus dilindungi dari
kerusakan dan benturan, dan diberi tanda untuk mudah
diketahui. Tanda-tanda tidak boleh menggunakan kapur.
Tanda-tanda dibuat dari potongan kertas yang direkatkan
b.
17.2.
17.3.
42
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
e.
f.
g.
h.
i.
20.3.
20.1.
PASAL 18
PEKERJAAN LANGITLANGIT (PLAFOND)
18.1.
18.2.
Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahanbahan, perlengkapan dan penutup atap dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya
hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan langit-langit ini meliputi seluruh pemasangan
langit-langit (plafond) seperti yang ditunjukkan/dinyatakan
dalam detail gambar.
Persyaratan Bahan
a. Rangka plafond
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, rangka langitlangit/plafond terbuat dari bahan metal furing dengan
spesifikasi sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh pabrik
pembuatnya.
Rangka plafond memakai bahan yang terdiri dari besi
HOLLOW dengan ukuran 4x4x0,75cm untuk hanger
(Main Runner White) ukuran 3x4x0,75cm untuk rangka
pembagi (Cross Tee White) yang dilapisi dengan cat
besi.
Kawat penggantung rangka 3mm dilengkapi dengan
Suspension hanger Spring Adjusted
b. Penutup plafond
Kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana, penutup
langit-langit (plafond) terbuat dari :
Penutup Plafond menggunakan bahan papan Gypsum
merk setara Knauff dengan ketebalan 9mm.
Sambungan antar papan gypsum (naat) diberi bahan
gypsum (cornice) yang kemudian diratakan sampai
43
Spesifikasi Teknis
18.3.
44
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
PASAL 19
PEKERJAAN
PENGECATAN
19.1.
19.2.
19.3.
19.4.
Lingkup Pekerjaan
a. Persiapan permukaan yang akan dicat, untuk pengecatan
ulang permukaan discrat/digosok lalu dibersihkan dari sisasisa kotoran.
b. Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang batah
ditentukan.
c. Pengecatan semua permukaan dan area yang ada dalam
gambar yang tidak disebutkan secara khusus, dengan warna
dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Perencana.
Standar Pengerjaan (Mock Up)
a. Sebelum pengecatan dimulai, pemborong harus melakukan
pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat
yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan
contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan.
Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mockup ini akan
ditentukan oleh Direksi dan Pengawas Lapangan.
b. Jika masing-masing bidang tersebut batah disetujui oleh
Direksi dan Pengawas Lapangan dan perencana, bidangbidang ini akan dipakai sebagai standar minimal
keseluruhan pekerjaan pengecatan.
Contoh dan Bahan
a. Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap
warna dan jenis cat pada bidang transparan ukuran 30x30
cm. Dan pada bidang-bidang tersebut harus dicantumkan
dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis
lapisan (dari cat dasar s/d lapisan akhir).
b. Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada
Direksi/ Pengawas Lapangan. Jika contoh-contoh tersebut
batah disetujui secara tertulis oleh Direksi dan Pengawas
Lapangan, barulah kontraktor melanjutkan dengan
pembuatan mock up.
c. Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi dan
Pengawas Lapangan, untuk kemudian diserahkan kepada
Pemberi Tugas, minimal 5 galon tiap warna dan jenis cat
yang dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup
rapat dan mencantumkan dengan jelas identitas cat yang
ada didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan
untuk perawatan oleh Pemberi Tugas.
Pekerjaan Cat Dinding
a. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan
seluruh permukaan plesteran bangunan dan/atau bagianbagian yang lain ditentukan gambar.
b. Untuk semua dinding dalam bangunan digunakan cat jenis
setara/sekualitas Catylac, Kemtone dan Dulux , dengan
lapisan dasar wall sealer, warna ditentukan kemudian.
c. Untuk semua dinding luar bangunan digunakan cat jenis
Weathershield setara/sekualitas Mowilex, Kemtone dan
Dulux, dengan lapisan dasar wall sealer, warna ditentukan
kemudian dan sebagai dinding depan menggunakan lapisan
komposit panel
d. Wall sealer yang digunakan adalah wall sealer tembok.
e. Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betulbetul kering, tidak ada retak-retak dan pemborong meminta
persetujuan kepada Direksi dan Pengawas Lapangan.
f. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan menggunakan pisau
45
Spesifikasi Teknis
19.5.
19.6.
plamur dari plat baja tipis dan lapisan plamur dibuat setipis
mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
g. Sesudah 7 (tujuh) hari plamur terpasang, kemudian
dibersihkan sampai betul-betul bersih. Selanjutnya dinding
dicat dengan menggunakan roller.
h. Lapisan pengecatan dinding dilakukan sebanyak 3x (tiga
kali) dengan kekentalan cat sebagai berikut :
* Lapisan I encer (tambahan 20 % air)
* Lapisan II kental
* Lapisan III encer
i. Untuk warna-warna yang sejenis, kontraktor diharuskan
menggunakan kaleng-kaleng dengan nomor pencampuran
(batch number) yang sama.
j. Sebatah pengerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan
bidang yang utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang
dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
Pekerjaan Cat Langit-langit (Plafond)
a. Yang termasuk pekerjaan cat langit-langit adalah langitlangit qybsum dan langit-langit calsyboard atau bagian lain
yang ditentukan gambar.
b. Cat yang digunakan cat tembok, warna ditentukan Direksi
dan Pengawas Lapangan sebatah melakukan percobaan
pengecatan.
c. Selanjutnya semua metode/prosedur sama dengan
pengecatan dinding dalam pasal ini.
Pekerjaan Cat Kayu
a. Yang termasuk dalam pekerjaan cat kayu adalah listplank
kayu dan/atau bagian pekerjaan kayu lainnya.
b. Cat yang digunakan adalah cat kilat kayu jenis Syntetic
Enamel,
warna ditentukan Direksi dan Pengawas
Lapangan sebatah melakukan percobaan pengecatan.
c. Bidang yang akan dicat diberi menie kayu warna merah 2
(dua) lapis, kemudian diplamur dengan plamur kayu
sampai lubang-lubang/pori-pori terisi campuran.
d. Sebatah 7 (tujuh) hari, bidang plamur diamplas halus dan
dibersihkan dari debu kemudian dicat sekurang-kurangnya
3 (tiga) kali dengan menggunakan kuas.
e.
19.7.
Spesifikasi Teknis
19.8.
19.9.
PASAL 20
PEKERJAAN INSTALASI
LISTRIK
20.1.
Spesifikasi Teknis
20.2.
Penyambungan
kabel
tembaga
harus
mempergunakan penyambungan-penyambungan
tembaga yang dilapisi timah putih dengan kuat.
* Penyambungan yang berisolasi dengan pipa PVC
yang khusus untuk listrik.
* Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang
terbuka, maka harus dilindungi dengan pipa baja
tebal 3mm setinggi maksimal 2,5 m.
5). Saluran penghantar dalam bangunan
* Setiap aluran kabel dalam bangunan dipergunakan
pipa GS plain conduit dengan diameter minimum
3/4 inch. Setiap percabangan harus menggunakan
junction box yang sesuai dan sambungan yang
lebih dari satu harus menggunakan terminal strip
didalam junction box.
* Ujung pipa yang masuk ke dalam panel dan
junction box harus dilengkapi dengan socket/lock
nut sehingga pipa tidak mudah tercabut dari
panel. Jumlah pipa keluar dari panel harus
dilebihkan 20% dari jumlah sirkuit yang keluar
dari panel bersangkutan sebagai line cadangan
(blind pipe).
b. Instalasi saklar dan stop kontak
1). Saklar-saklar dari type rocker mekanisme dengan
rating 10 A, 250 V pada umumnya dipasang inbow
atau sesuai dengan gambar. Letak saklar 150 cm dari
lantai atau disesuaikan dengan gambar dan dipasang
dalam kotak sambung yang diperuntukkan untuk itu,
type pemasangan harus dipilih dari type cakar (claw).
2). Stop kontak adalah type yang memakai terminal
pentanahan (earthing contact) dengan rating 10 A/16
A, 250 V ( 1 fase) dan 25 A/23 A, 500 V (3 fase). Stop
kontak harus dipasang rata dengan permukaan dinding
dengan ketinggian 150 cm dari permukaan lantai atau
disebut lain dalam gambar.
Lampu Penerangan dan Kotak Kontak
a. Konstruksi
1). Lampu dan armatur
Lampu dan armaturnya harus sesuai dengan yang
dimaksudkan, seperti yang dilukiskan dalam gambargambar elektrikal.
Semua armatur lampu yang terbuat dari metal harus
mempunyai terminal penatanahan (grounding).
Adapun jenis-jenis lampu yang dipakai meliputi :
- Lampu Flourescent (TL)
Semua lampu floourescent dan lampu discharge
lainnya harus dikompensasi dengan power factor
correction capasitor yang cukup untuk mencapai
p.f. 85%-95%.
Kapasitor harus dipasang paralel dan dilengkapi
dengan sikring kecil untuk menghindarkan bahaya
kebocoran kapasitor.
Kabel-kabel dalam box harus diberikan saluran
atau klem-klem tersendiri sehingga tidak
menempel pada ballast atau kapasitor. Box terbuat
dari pelat baja tebal minimum 0,7 mm dicat dasar
48
Spesifikasi Teknis
2).
3).
4).
5).
Spesifikasi Teknis
20.3.
20.4.
Spesifikasi Teknis
20.5.
21.1.
PASAL 21
PEKERJAAN INSTALASI
SISTEM PLUMBING
DAN SANITARY
Spesifikasi Teknis
b.
c.
d.
Spesifikasi Teknis
Pelaksanaan
1)
Sambungan pipa digunakan cara sambungan ulir,
flange atau victaulic sesuai dengan ukuran masingmasing. Penyambungan dengan ulir harus terlebih
dahulu dilapisi dengan red lead cement.
2) Pada bagian-bagian khusus, digunakan sambungan
flanged dilas, dimana penyambungan dengan
menggunakan flange ini perlu dilengkapi dengan Ring
Type Gasket untuk menjamin kerapatan dan kekuatan
sambungan tersebut.
3) Semua ujung yang terakhir yang tidak dilanjutkan lagi
harus ditutup dengan doop/plug atau blind-flanged.
4) Pipa-pipa harus diberi gantungan, pipa tegak di dalam
Shaft harus diklem pada jarak setiap 2 m juga pada
setiap percabangan dan belokan. Pengurugan pipa-pipa
ini dilakukan sebatah hasil test baik dan disetujui
pengawas.
5) Semua pipa baik yang tampak atau yang ditanam
diharuskan diberi pelindung dengan Lead Meni, untuk
yang ditanam di tanah ditambah lapisan pelindung
Water Proofing kwalitas baik. Pekerjaan Water
Proofing harus dilakukan sebaik-baiknya, sehingga
tidak ada bagian permukaan pipa dan fitting yang tidak
terkena Water Proofing.
6) Pipa-pipa distribusi sebelum disambungkan ke fixtures
harus ditest terlebih dahulu dengan tekanan uji
Hydrostatik sebesar satu setengah kali tekanan
53
Spesifikasi Teknis
7)
8)
9)
10)
21.3.
Spesifikasi Teknis
4)
5)
6)
7)
8)
21.4.
Spesifikasi Teknis
4)
5)
b.
c.
21.5.
Spesifikasi Teknis
4)
5)
6)
50 meter.
Sebatah selesai hubungan antara pipa instalasi
bangunan dan alat pompa penekan yang dapat
mencapai tekanan 10 kg/cm2, pipa kran yang
berhubungan ke instalasi seluruh posisi ditutup dengan
plug sesuai dimensi kran.
Pipa instalasi siap ditest, pompa penekan dijalankan
sampai 1,5 kali tekanan kerja selama 24 jam.
Untuk pemeriksaan tekanan bisa dibuatkan daftar,
dalam daftar ini tercantum tekanan per-jam maupun
keadaan cuaca pada saat test pipa dilakukan.
3)
4)
5)
6)
21.6.
Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah penyediaan,
pemasangan dan pengujian pompa air (Pompa Transfer)
lengkap dengan alat-alat perlengkapan yang diperlukan dan
panel-panel pompa.
Merk yang disarankan adalah Grundfos type CH2-50P.
c.
Pemasangan
1)
Sebelum memulai pekerjaan, pelaksanaan harus
memeriksa dan memahami pekerjaan lain yang ada
dalam proyek ini, apabila pelaksanaan pekerjaan dari
pihak lain tersebut dapat mempengaruhi kualitas dan
kelancaran pengerjaan instalasi pompa air ini sendiri.
2)
Pompa yang dipergunakan harus dipasang seperti
rekomendasi dari pabrik pembuatnya.
3)
Semua pompa air dengan motornya harus benar-benar
terpasang secara baik sebelum distart.
4)
Pompa dipasang diatas pondasi beton sesuai dengan
gambar perencanaan. Berat pondasi minimal 2 x dari
berat pompa. Isolasi Vibration/Damper dipasang
diantara base plate pompa dan pondasi beton.
57
Spesifikasi Teknis
d.
e.
PASAL 22
PEKERJAAN
PEMBUANGAN AIR
HUJAN
22.1.
22.2.
Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan ini adalah saluran air hujan
disekeliling bangunan dan saluran pemutusan yang
menghubungkan air limpahan dari halaman/bangunan ke saluran
yang sudah ada sebelumnya dilokasi pekerjaan.
Pemborong harus mengatur drainage induk, sehingga air hujan
selama dan sesudah pekerjaan berjalan dengan baik dan lancar
Pengerjaan
a. Konstruksi saluran pembuangan air hujan harus sesuai
dengan gambar rencana.
b. Sebelum
memulai
pekerjaan,
Kontraktor
harus
menyerahkan shop drawing kepada Pengawas. Shop
drawing tersebut harus memperlihatkan dengan lengkap
ukuran dimensi lokasi, elevasi, kemiringan dari saluran
dan bak-bak kontrol, gambar-gambar tersebut harus dibuat
dalam skala yang cukup besar sehingga memudahkan
pemeriksaan dan pelaksanaan.
58
Spesifikasi Teknis
c.
d.
e.
f.
g.
PASAL 23
PEKERJAAN INSTALASI
SOUND SYSTEM
Galian tanah
1). Dinding galian tanah dibuat dengan kemiringan yang
cukup, disesuaikan dengan keadaan/kondisi.
2). Setempat, dalam hubungan untuk menghindarkan
keruntuhan, terutama waktu musim hujan.
3). Ukuran dan kedalaman galian dengan pengarahan
Pengawas, jika ada perubahan.
Saluran dibuat miring dengan gradasi kemiringan yang
konstan sepanjang saluran sesuai dengan yang tertera pada
gambar.
Saluran terbuat dari buis beton U diameter 50 cm dengan
pasangan batu bata dengan campuran 1 pc : 4 ps diberi
finishing plestaran 1 pc : 4 ps.
Kemiringan harus menjamin air hujan mengalir dan
kemiringan yang terdapat pada gambar rencana harus
disesuaikan dengan ketinggian yang nyata pada kondisi
setempat.
Saluran-saluran yang melintas perkerasan jalan harus
dipersiapkan terlebih dahulu.
Spesifikasi Teknis
b.
:
:
:
:
3) Speaker Pasif
Frek. Respon +/-3dB
Sistem Impedansi
Daya masuk
Rentang Frekuensi
Sistem Type Speaker
: 37 Hz-20kHz
: 8 ohm
: max. 550 W (normal 250 W)
: (-10dB)39 Hz-20kHz
: 10 inch,3-Way.
4) Equalizer
Tipe
: 31-band
stereo
Equalizer.
Graphic
5) Wireless Microphones
Tipe
: Infraled Frekuensi Switch
Automatic Scan
Catu daya
: 3 V DC ( 2xAA 1.5 Volt)
Jangkauan
: 100m dalam kondisi yang
baik,80m
dalam
kondisi
normal
Frekuensi
: UHF 740-860MHz
6) Kabel Instalasi untuk Speaker
Jenis kabel
: Kabel Speaker Toyo 2x120
23.3. Cara Instalasi
a. Peralatan Utama
Semua peralatan utama dari sistem tata suara harus
dipasang dalam rak peralatan yang ditempatkan diruang
kontrol, secara rapi dan beraturan sehingga peralatan bisa
berfungsi dengan baik.
b. Instalasi Kabel
Semua kabel yang ditarik harus dimasukkan ke dalam pipa
uPVC dan dipasang sejajar dan harus dihindari/dijaga
jaraknya terhadap instalasi dari arus kuat.
60
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
Spesifikasi Teknis
B.
PENUTUP
PASAL 24
PENUTUP
24.1.
Meskipun dalam bestek ini pada uraian pekerjaan dan uraian bahanbahan tidak dinyatakan, tetapi disebutkan dalam penjelasan pekerjaan
(aanwijzing) mengenai suatu bagian pekerjaan yang termasuk harus
dikerjakan oleh pemborong/kontraktor, maka bagian tersebut dianggap
62
Spesifikasi Teknis
24.2.
24.3.
24.4.
63
Rencana Kerja dan Syarat-syarat