Anda di halaman 1dari 18

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK


DINAS PERHUBUNGAN

Alamat : Komplek Perkantoran Pemda Kabupaten Siak Tanjung Agung


SIAK SRI INDRAPURA

KEGIATAN
2.15.01.2.09 PEMELIHARAAN BARANG MILIK DAERAH
PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

SUB KEGIATAN
2.15.01.2.09.0009 PEMELIHARAAN/REHABILITASI
GEDUNG KANTOR DAN BANGUNAN LAINNYA

PEKERJAAN
REHAB HALTE PUSKESMAS SIAK

TAHUN ANGGARAN
2024

SPESIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


Rehab Halte Puskesmas Siak

BAGIAN I
PERSYARATAN TEKNIS UMUM

PASAL 1
JENIS PEKERJAAN & URAIAN PEKERJAAN
1. Jenis Pekerjaan

Nama Kegiatan : Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
Sub Kegiatan : Pemeliharaan / Rehabilitasi Gedung Kantor Dan Bangunan Lainnya
Pekerjaan : Rehab Halte Puskesmas Siak
Lokasi : Kecamatan Siak

2. Uraian Pekerjaan
I. BIAYA SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI (SMKK)
II. PEKERJAAN PENDAHULUAN
II. PEKERJAAN UTAMA

PASAL 2
SYARAT-SYARAT UMUM
1. Umum

Persyaratan teknis ini merupakan aturan dan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan
pekerjaan konstruksi. Secara umum persyaratan ini bisa ditetapkan dan merupakan kesatuan dengan
Persyaratan Teknis Khusus serta bersama-sama dengan dokumen lainnya merupakan Persyaratan Teknis
Pelaksanaan Pekerjaan. Pekerjaan yang dicakup dalam spesifikasi teknis ini berupa pekerjaan Umum
(Mobilisasi & Demobilisasi), pekerjaan tanah, pekerjaan struktur, pekerjaan finishing. Spesifikasi ini juga
mengharuskan penyedia jasa untuk melakukan pematokan dan survei lapangan yang cukup detail
berdasarkan gambar selama periode mobilisasi. Penyedia jasa harus menyiapkan gambar kerja (shop
drawings) untuk diperiksa dan disetujui oleh pengawas pekerjaan. Penyedia jasa harus melaksanakan
semua pekerjaan yang tercakup dalam kontrak dan memperbaiki cacat mutu sebelum masa kontrak
berakhir. Analisa
Harga Satuan Pekerjaan penawaran yang diajukan Penyedia harus mengacu kepada Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2022 tentang Analisis Harga
Satuan Pekerjaan Bidang pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Persyaratan-Persyaratan Umum :
a) Kecuali ditentukan lain semua pekerjaan pada bab ini, seperti terlihat atau terperinci harus sesuai
dengan persyaratan dari seluruh bagian dari kontrak dokumen.
b) Pekerjaan ini meliputi pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi alat, pekerjaan urugan tanah,
pekerjaan beton, pekerjaan dinding, pekerjaan pemasangan keramik, pekerjaan pembongkaran
dan pemasangan atap kembali serta pekerjaan pemasangan plafon.

2. Ruang Lingkup Pekerjaan


a. Pekerjaan yang dikerjakan adalah Rehab Halte Puskesmas Siak.
b. Pekerjaan harus diserahkan oleh Pemborong dalam keadaan selesai, termasuk menyingkirkan
bahan-bahan bekas/sisa pekerjaan dan sebagainya atau hal lain atas petunjuk dan perundingan
pemberi tugas.
c. Kontraktor bertanggung jawab atas fasilitas-fasilitas yang berkepentingan untuk pekerjaan ini
seperti jalan-jalan diproyek, tempat penumpukan material bangunan, saluran-saluran umum dan
fasilitas-fasilitas lainnya baik yang berada dilokasi proyek maupun dilokasi yang bersebelahan
dengan proyek.
d. Pekerjaan Pemeliharaan Gedung Dan Kantor PKB ini harus terdiri dari hal-hal berikut :
• Biaya Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
• Pekerjaan Pendahuluan
• Pekerjaan Utama
e. Sarana Pekerjaan
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan pemborong harus menyediakan :
• Tenaga Kerja yang cukup dan terampil untuk setiap bagian pekerjaan
• Peralatan yang baik dan cukup untuk melaksanakan pekerjaan
• Bahan-bahan yang digunakan baik mutunya, cukup jumlahnya dan terjamin pendistribusiannya
sesuai dengan Spesifikasi Teknis yang telah ditetapkan.
f. Cara Pelaksanaan
Pekerjaan dilaksanakan sesuai ketentuan-ketentuan dalam Spesifikasi Teknis.

3. Sarana Kerja
Kontraktor wajib memasukan jadwal kerja, Kontraktor juga wajib memasukan identifikasi dari
tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian masing – masing anggota pelaksana pekerjaan, serta
inventarisir peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini. Kontraktor wajib
menyediakan tempat penyimpanan bahan/material dilokasi yang aman dari segala kerusakan,
kehilangan dan hal – hal yang dapat menggangu pekerjaan lain. Semua sarana persyaratan kerja,
sehingga kelancaran dan memudahkan kerja dilokasi dapat tercapai.

4. Gambar-Gambar Dokumen
a. Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar – gambar yang ada dalam Uraian
Spesifikasi Pekerjaan ini, maupun pekerjaan yang terjadi akibat keadaan dilokasi, Kontraktor
diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Pemberi Tugas secara tertulis untuk mendapatkan
keputusan pelaksanaan di lokasi setelah Pemberi Tugas berunding terlebih dahulu dengan
Kontraktor. Ketentuan tersebut diatas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk
memperpanjang waktu pelaksanaan.
b. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi dalam keadaan selesai/terpasang.
c. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan memperhatikan dan meneliti
terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum seperti Pondasi, Tiang, dan lain – lainnya sebelum
memulai pekerjaan. Bila ada keraguan mengenai ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan
pegangan Kontraktor wajib berkonsultasi terlebih dahulu dengan Pemberi Tugas.
d. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran – ukuran dan Spesifikasi Teknis
yang tercantum didalam dokumen pelaksanaan tanpa sepengetahuan Pemberi Tugas. Bila hal
tersebut terjadi segala akibat yang akan ada menjadi tanggung jawab Kontraktor baik dari segi biaya
maupun waktu.
e. Kontraktor harus menyediakan dengan lengkap masing – masing dua salinan, segala gambar- gambar
Spesifikasi Teknis. agenda, berita acara perubahan dan gambar – gambar pelaksanaan yang telah
disetujui ditempat pekerjaan. Dokumen-dokumen ini harus dapat dilihat Pemberi Tugas setiap saat
sampai dengan serah terima kesatu, Setelah serah terima kesatu, dokumen – dokumen tersebut akan
didokumentasikan oleh Pemberi tugas.

5. Gambar Pelaksanaan dan Sampel Bahan


a. Gambar – gambar pelaksanaan (shop drawing) adalah gambar – gambar, diagram. Ilustrasi, jadwal
brosur atau data yang disiapkan Kontraktor, Supplier atau Produsen yang menjelaskan bahan-bahan
atau sebagian pekerjaan.
b. Sampel Bahan adalah benda – benda yang disediakan Kontraktor untuk menunjukan bahan,
kelengkapan dan kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh Pemberi Tugas untuk menilai dahulu.
c. Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan menyerahkan dengan segera semua
gambar – gambar pelaksanaan dan sampel-sampel yang diisyaratkan dalam Dokumen Kontrak.
d. Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar – gambar pelaksanaan atau sampel-sampel dianggap
Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau sampel tersebut dengan Dokumen
Kontrak.
e. Pemberi Tugas akan memeriksa dan menolak atau menyetujui gambar – gambar pelaksanaan atau
sampel-sampel dalam waktu sesingkat – singkatnya, sehingga tidak menggangu jalannya pekerjaan.
f. Kontraktor akan melakukan perbaikan – perbaikan yang diminta Pemberi Tugas dan menyerahkan
kembali segala gambar – gambar pelaksanaan dan sampel-sampel sampai disetujui.
g. Persetujuan Pemberi Tugas terhadap gambar-gambar pelaksanaan dan sampel-sampel, tidak
membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya atas perbedaan dengan Dokumen Kontrak,
apabila perbedaan tersebut tidak diberitahukan secara tertulis kepada Pemberi Tugas.
h. Semua pekerjaan yang memerlukan gambar – gambar pelaksanaan atau sampel-sampel yang harus
disetujui Pemberi Tugas tidak boleh dilaksanakan sebelum ada persetujuan tertulis dari Pemberi
Tugas.
i. Gambar – gambar pelaksanaan atau sampel-sampel harus dikirimkan Kontraktor kepada Pemberi
Tugas dalam dua salinan, Pemberi Tugas akan memeriksa dan mencantumkan tanda – tanda “Telah
diperiksa tanpa Perubahan“ atau “ Telah Diperika dengan Perubahan” Atau “Ditolak”.
j. Sebutan katalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan apabila menurut Pemberi Tugas hal-
hal yang sudah ditentukan dalam katalog atau barang cetakan tersebut sudah jelas dan tidak perlu
dirubah. Barang cetakan ini juga harus diserahkan dalam dua rangkap untuk masing – masing jenis
dan tidak diperlu dirubah.
k. Sampel-sampel yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis harus dikirimkan kepada Pemberi Tugas
dan di biayai oleh kontraktor.
l. Biaya pengiriman gambar – gambar pelaksanaan, contoh – contoh katalog-katalog kepada Pemberi
Tugas menjadi tanggungan kontraktor.

6. Bahan Baru/Bekas
Kecuali ditetapkan lain secara khusus, maka semua bahan yang dipergunakan dalam / untuk
pekerjaan ini harus merupakan bahan yang baru, penggunaan bahan bekas hanya bisa
diperkenankan dengan izin tertulis dari Kontraktor atas persetujuan Pemberi Tugas .

7. Persetujuan Bahan
a. Untuk menghindarkan penolakan bahan dilapangan, dianjurkan dengan sangat agar sebelum sesuatu
bahan/ produk akan dibeli / dipesan/ diproduksi, terlebih dahulu dimintakan persetujuan Pemberi
Tugas atas kesesuaian dari bahan / produk tersebut pada persyaratan teknis, akan diberikan dalam
bentuk tertulis yang dilampirkan contoh / brosur dari bahan / produk yang bersangkutan untuk
diserahkan pada Kontraktor di Lapangan.
b. Penolakan bahan dilapangan karena diabaikan procedure diatas sepenuhnya merupakan tanggung
jawab Penyedia Jasa / Supplier, atas nama tidak dapat diberikan pertimbangan keringanan apapun.
c. Adanya persetujuan tertulis dengan disertai contoh / brosur seperti tersebut diatas tidak melepaskan
tanggung jawab Penyedia Jasa / Supplyer dari kewajibannya dalam perjanjian kerja ini untuk
mengadakan bahan / produk yang sesuai dengan persyaratan, serta tidak merupakan jaminan akan
diterima / disetujuinya seluruh bahan / produk tersebut dilapangan, sejauh tidak dapat dibuktikan
bahwa seluruh bahan / produk tersebut adalah sesuai dengan contoh / brosur yang telah disetujui.

8. Penyimpanan Bahan
a. Persetujuan atas sesuatu bahan/ produk harus dimengerti sebagai perizinan untuk memasukkan
bahan/ produk tersebut kedalam lapangan dan penggunaan bahan / produk tersebut dalam
pekerjaan sejauh bahwa keadaannya tidak berubah dari kondisi waktu persetujuan diberikan.
b. Bahan/ produk yang telah dimasukkan ke lapangan harus segera disimpan :
1. Ditempat
2. Dengan cara / peralatan
3. Dalam susunan / tumpukan dan dengan pengkondisian lingkungan
4. Dan dengan accessibilities yang baik, sesuai dengan ketentuan untuk masing-masing
bahan/produk dalam persyaratan yang ditetapkan atau dalam hal dimana persyaratan ini tidak
jelas, sesuai dengan petunjuk Pemberi Tugas.
c. Untuk bahan/produk yang mempunyai umur pemakaian yang tertentu, penyimpanannya harus
dikelompokkan menurut umur pemakaian tersebut, yang mana harus dinyatakan dengan tanda
pengenal dengan ketentuan sebagai berikut :
▪ Tanda pengenal terbuat dari kaleng atau kertas karton yang tidak akan rusak selama
penggunaannya.
▪ Ukuran minimal 40 cm dan 60 cm.
▪ Huruf berukuran minimal setinggi 10 cm dengan warna merah.
▪ Diletakan ditempat yang mudah terlihat
d. Penyusunan bahan sejenis selama penyimpanan harus diatur sedemikian rupa, sehingga bahan yang
terlebih dahulu masuk akan pula terlebih dahulu dikeluarkan untuk dipakai dalam pekerjaan seperti:
1. Semen
Semen harus ditempatkan dalam gudang tertutup, kering, tidak mudah rusak dan tidak
bercampur dengan bahan-bahan lain.
2. Bahan-bahan Lain
Untuk menyiapkan bahan-bahan lain yang tidak tahan cuaca atau mudah pecah ditempatkan
dalam gudang tertutup.

9. Jenis dan Mutu Bahan


a. Jenis dan Mutu Bahan yang dipakai harus mengutamakan Produksi dalam Negeri sesuai dengan
Keputusan SNI/SK-SNI/SKB/SII yang berlaku dan merupakan Edisi terakhir.
b. Untuk bahan yang mutunya belum diatur dalam standar harus mendapat persetujuan Pemberi Tugas
sebelum dipergunakan.
c. Apabila diminta oleh Pemberi Tugas, Kontraktor harus dapat menunjukkan sertifikat dari
agen/distributor yang menjual atau dari pabrik yang memproduksi bahan tersebut.
d. Sebelum dikirim kelokasi pekerjaan Kontraktor harus menunjukkan sampel dari semua bahan yang
dipesan kepada Pemberi Tugas untuk diperiksa dan diteliti mengenai Jenis, Mutu dan Sifat penting
lain dari bahan tersebut.

10. Material dan Tenaga Kerja


1) Seluruh, peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru.
2) Seluruh peralatan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus mempunyai
keterampilan yang memuaskan dimana latihan khusus bagi pekerjan sangat diperlukan dan
Kontraktor harus melaksanakannya.

11. Jaminan Pabrik


Produksi harus secara teratur dan terus menerus serta pengiriman bahan-bahan harus dari jenis
yang sesuai seperti disyaratkan.

12. Jaminan Pekerja


Pekerjaan Rehab Halte Puskesmas Siak ini harus dikerjakan oleh tenaga kerja dan pengawas yang
berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan dari jenis yang diusulkan, sedemikian sehingga
mampu untuk mencapai persyaratan.
Kontraktor harus menyerahkan pernyataan tertulis kepada Engineer untuk menunjukkan bahwa
pekerja yang akan terlibat dalam pekerjaan ini berpengalaman untuk pekerjaan demikian.

13. Persyaratan Lapangan


Kontraktor bertanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan Rehab Halte Puskesmas Siak
seperti dinyatakan pada gambar, seperti yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas. Kontraktor harus
didukung oleh team supervisi yang dapat dipertanggung jawabkan.
1. Pelaksanaan pekerjaan pengadaan dan pemasangan ini harus sesuai dengan petunjuk "Pemberi
Tugas".
2. Urutan pelaksanaan pekerjaan ini dalam satu kelompok harus sesuai dengan petunjuk "Pemberi
Tugas".
3. Bahan-bahan yang rusak atau ditolak, menjadi tanggung jawab Kontraktor dan harus
disingkirkan dari proyek.

14. Perubahan dan Penambahan


Setiap perintah perubahan harus mendapat persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas.

15. Kondisi Kerja


a) Kontraktor harus mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mencegah kerusakan dari
bahan-bahan pada waktu pengangkutan, penyimpanan dan pemasangan.
b) Bahan-bahan tersebut harus dirawat dan disimpan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
kerusakan.
c) Bahan-bahan harus ditumpuk pada tumpukan yang sesuai sehingga tidak terjadi kerusakan pada
beton atau pengotoran dari permukaan. Tumpukan harus ditempatkan pada posisi sesuai dengan
petunjuk atau telah disetujui oleh Pemberi Tugas yang ditunjuk.

16. Klausal Disebutkan Kembali


Apabila dalam Dokumen lelang ini ada klausal – klausal yang disebutkan kembali pada butir lain,
maka ini bukan berarti menghilangkan butir tersebut tetapi dengan pengertian lebih menegaskan
masalahnya. Jika terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau terhadap spesifikasi teknis
maka diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang mempunyai bobot
biaya yang paling tinggi. Pemilik proyek dibebaskan dari hak petent dan lain – lain untuk segala
“claim” atau tuntutan terhadap hak – hak khusus.

17. Perlindungan Terhadap Orang, Harta Benda & Pekerjaan


a. Perlindungan terhadap milik umum.
Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan bersih dari alat-alat mesin, bahan – bahan
bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi kendaraan maupun
pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
b. Orang – orang yang tidak berkepentingan.
Kontraktor harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki tempat pekerjaan dan
dengan tegas memberikan perintah kepada ahli tekniknya yang bertugas dan para penjaga.
c. Perlindungan terhadap bangunan yang ada.
Selama masa-masa pelaksanaan kontrak, Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala
kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan – jalan, saluran – saluran pembuangan dan sebagainya
ditempat pekerjaan, dan kerusakan – kerusakan sejenis yang disebabkan operasi – operasi
Kontraktor dalam arti kata yang luas itu semua harus diperbaiki oleh kontraktor hingga dapat
diterima Pemberi Tugas.
d. Penjagaan dan Perlindungan pekerjaan
Kontraktor bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan perlindungan terhadap pekerjaan
yang dianggap penting selama pelaksanaan Kontrak, Siang dan malam. Pemberi tugas tidak
bertanggung jawab terhadap Kontraktor, atas kehilangan atau kerusakan bahan – bahan bangunan
atau peralatan atau pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan.
e. Kesejahteraan, Keamanan dan Pertolongan Pertama
Kontraktor harus mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan Tindakan pengamanan
yang layak untuk melindungi para pekerjan dan tamu yang akan datang ke lokasi. Fasilitas dan
tindakan pengamanan seperti ini diisyaratkan harus memuaskan Pemberi Tugas dan Juga harus
menurut (memenuhi) ketentuan undang – undang yang berlaku pada waktu itu. Dilokasi Pekerjaan
Kontraktor wajib mengadakan perlengkapan yang cukup untuk pertolongan pertama yang mudah
dicapai.
f. Gangguan pada tetangga :
Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan menyebabkan adanya gangguan pada
penduduk yang berdekatan, hendaknya dilaksanakan pada waktu – waktu sebagainya Pemberi Tugas
akan menentukannya dan tidak akan ada tambahan penggantian uang yang akan diberikan kepada
Kontraktor sebagai tambahan yang mungkin ia keluarkan.

18. Peraturan Hak Paten


Kontraktor harus melindungi Pemilik (Owner) terhadap semua “Claim“ atau tuntutan biaya atau
kenaikan harga kerena bencana, dalam hubungan dengan merek dagang atau nama produksi, hak
cipta pada semua material dan peralatan yang digunakan dalam proyek ini.

19. Peraturan Teknis Pembangunan Yang Digunakan


a. Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Spesifikasi Teknis ini, berlaku dan
mengikat ketentuan – ketentuan dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya.
1. Peraturan Presiden 16 tahun 2018 dengan lampiran-lampirannya
2. Peraturan Menteri PUPR Nomor 01 Tahun 2022
b. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tesebut diatas, berlaku dan mengikat pula :
1. Gambar bestek yang dibuat dan yang sudah disahkan oleh Pemberi Tugas termasuk juga gambar
– gambar detail yang diselesaikan oleh Kontraktor
2. Rencana Kerja dan Syarat – syarat
3. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
4. Berita Acara Penunjukan
5. Surat Keputusan Pemimpin Proyek tentang Penunjukan Kontraktor
6. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
7. Surat Penawaran beserta lampiran – lampirannya
8. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Scedulle) yang telah disetujui
9. Kontrak/Surat Perjanjian Pemborongan

20. Gambar Pelaksanaan (Shop Drawing)


a. Harus selalu dibuat gambar pelaksanaan dari semua komponen struktur berdasarkan disain yang
ada dan harus dimintakan persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas.
b. Gambar pelaksanaan ini harus memberikan semua data – data yang diperlukan termasuk keterangan
produk bahan, keterangan pemasangan, data-data tertulis, dan hal-hal lain yang diperlukan.
c. Kontraktor bertanggung jawab terhadap semua kesalahan – kesalahan detailing fabrikasi dan
ketepatan penyetelan/pemasangan semua bagian pekerjaan.
d. Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambahan di lapangan pada waktu pemasangan yang
diakibatkan oleh kurang teliti atau kelelaian Kontraktor, harus dilakukan atas biaya Kontraktor.
e. Kontraktor diwajibkan untuk memberikan foto dokumentasi terhadap masing-masing item
pekerjaan yang telah dilakukan dilapangan secara kenyataan, untuk kebutuhan pemeriksaan di
kemudian hari. Gambar – gambar tersebut diserahkan kepada Pemberi Tugas.

21. Dokumentasi (Gambar Terpasang)


a. Kontraktor diwajibkan untuk membuat Dokumentasi berupa foto pekerjaan sesuai dengan pekerjaan
yang telah dilakukan dilapangan secara kenyataan, untuk kebutuhan pemeriksaan di kemudian hari.
b. Gambar – gambar tersebut diserahkan kepada Pemberi Tugas.
c. gambar-gambar tersebut berdasarkan hasil evaluasi dari pihak Pemberi Tugas terhadap pekerjaan
yang terpasang (ukuran, bentuk dan sebagainya).
d. Semua biaya/pengukuran akibat butir (1) dan (2) diatas ditanggung oleh pihak Pemborong.

22. Administrasi Lapangan


a. Laporan Dokumentasi
Kontraktor diharuskan membuat dokumentasi kemajuan pekerjaan fisik secara berkala dalam
bentuk potret-potret, diserahkan kepada pemberi tugas sebanyak 3 set :
1). Judul potret, nomor urut dan tanggal serta lokasi pengambilan harus dicantumkan dikertas
potret itu juga.
2). Potret-potret harus menunjukkan keadaan medan dilokasi proyek sebelum pekerjaan dimulai,
pada saat pekerjaan sedang dilaksanakan dan sesudahnya pekerjaan dinyatakan selesai. Lokasi
pengambilan potret pada saat sebelum pekerjaan dimulai harus sama pada saat pekerjaan
sedang dilaksanakan maupun sesudah pekerjaan dinyatakan selesai. Jumlah lokasi pengambilan
potret paling sedikit 3 (tiga) tempat.
3). Negative film dari potret-potret yang dibuat menjadi milik Pemberi Tugas dan tiap orang yang
ingin mendapatkan cetakan harus dengan persetujuan Pemberi Tugas.

23. Rapat lapangan


Kontraktor diharuskan menghadiri rapat lapangan yang diselenggarakan Pemberi Tugas. Dalam
kesempatan ini Pemborong dapat mengemukakan semua masalah yang dihadapi dilapangan. Pemecahan
persoalan, pembahasan dan jalan keluar yang diputuskan Bersama akan tercantum dalam notulen rapat
dan isinya bersifat mengikat, (Tempat dan Waktu untuk rapat Lapangan) akan ditentukan dikemudian
oleh Pemberi Tugas.

PASAL 3
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN DAN TIME SCHEDULE PEKERJAAN

1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 30 (Tiga Puluh ) hari kalender terhitung sejak dikelurkannya
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
2. Jangka waktu pemeliharaan yaitu 180 (seratus delapan puluh) hari kalender terhitung sejak
dikeluarkannya Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan

JADWAL PELAKSANA PEKERJAAN


Kegiatan : 2.15.01.2.09 Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
Sub Kegiatan : 2.15.01.2.09.0009 Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor dan Bangunan Lainnya
Pekerjaan : Rehab Halte Puskesmas Siak
Lokasi : Kecamatan Siak
Tahun Anggaran : 2024

NO URAIAN PEKERJAAN Bobot Pekerjaan 30 hari Kalender Keterangan


Waktu 1
1 2 3 Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 5

1 PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN 1.24 % 1.24


KESELAMATAN KONSTRUKSI (K3)
2 PERKERJAAN PENDAHULUAN 0.22 % 0.11 0.11

3 PERKERJAAN UTAMA 98.54 % 32.85 32.85 32.85

TOTAL 100 %
PROGRES RENCANA 1.35 32.96 32.85 32.85
PROGRES AKTUAL 1.35 34.31 67.15 100.00

PASAL 4
GAMBAR LOKASI PEKERJAAN
Lokasi Pekerjaan Rehab Halte Puskesmas Siak berada di Jl. Sultan Ismail, Kp. Dalam, Kec. Siak, Kabupaten
Siak, Riau.

PASAL 5
SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA

Sumber Dana untuk pelaksanaan pekerjaan Rehab Halte Puskesmas Siak ini menggunakan APBD
Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2024. Dengan Nilai Pagu Anggaran sebesar Rp. 100.000.000,- (Seratus
juta Rupiah).

PASAL 6
PERSYARATAN PERSONIL, PERALATAN, PENETAPAN TINGKAT RESIKO
DAN MATA PEMBAYARAN

1. Daftar Personil Manajerial


a. Personil Manajerial dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

NO Jabatan dalam Tingkat Pengalaman Sertifikat


Nama Pekerjaan Pendidikan / Kerja Profesional Kompetensi Keterangan
Ijasah (Thn) Kerja
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pelaksana SMK 1 Tahun
Petugas K3 SMK 1 Tahun

2. Daftar Peralatan Utama


Peralatan Utama dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

Jumlah Alat Merk dan Status Kepemilikan/


No Nama Alat Kapasitas Alat Kondisi Keterangan
Minimal Tipe Dukungan Sewa
(1) (2) (3) (4) (5) 6 7 8

1 Pick Up 1 Unit 1-2 Ton ................. Baik STNK dan BPKB .................
2 Generator Set 1 Unit 6,5 KVA ................. Baik INVOICE .................
3 Concrete Mixer 1 Unit 0,3 - 0,6 M3 ................. Baik INVOICE .................
4 Scaffolding 50 Set - ................. Baik INVOICE .................
5 Bor Listrik 2 Unit 710 Watt ................. Baik INVOICE .................

3. Tabel Penetapan Tingkat Resiko Kerja


TABEL PENETAPAN TINGKAT RESIKO KERJA

PERSYARATAN
DESKRIPSI RESIKO PENILAIAN TINGKAT RESIKO PENGE
PEMENUHAN PERATURAN PENGEND
NDALIA
ALIAN Skala KET

Tingkat
Resiko
IDENTIFIKASI BAHAYA JENIS Skala Nilai N
No URAIAN PEKERJAAN AWAL Kemungkin
(SKENARIO BAHAYA) BAHAYA Dampak Resiko LANJUT
an
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 PEKERJAAN PERSIAPAN
Pek. Papan nama proyek Tertimpa Material 1 1 1 Kecil
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI (SMKK)
Penyiapan dokumen RKK, RKPPL,RMLLP,RMPK 1 1 1 Kecil
Sosialisasi, promosi dan pelatihan 1 1 1 Kecil
Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri 1 1 1 Kecil
Asuransi dan perizinan 1 1 1 Kecil
Personel Keselamatan Konstruksi 1 1 1 Kecil
Fasilitas sarana, prasarana, dan alat kesehatan 1 1 1 Kecil
Rambu dan Perlengkapan lalu lintas yang diperlukan atau
manajemen lalu 1 1 1 Kecil
lintas
Konsultasi dengan Ahli terkait Keselamatan Konstruksi 1 1 1 Kecil
Kegiatan dan peralatan terkait Pengendalian Risiko
1 1 1 Kecil
Keselamatan Konstruksi
2 PERKERJAAN PENDAHULUAN
Terjatuh dan tertimpa
Pek. Papan Nama Proyek 1 1 1 Kecil
material
3 PERKERJAAN UTAMA
Terjatuh dan tertimpa
Pemasangan Aluminium Compositte Panel (ACP) exterior 3 1 3 Sedang
material
Terjatuh dan tertimpa
Cuttiing Ornamen 3 1 3 Sedang
material
Penggantian Keramik Lantai Terkena Percikan Beton 2 2 4 Sedang
Instalasi Lampu dan Ornamen Kesetrum 3 1 3 Sedang
Penggantian Kursi Luka Akibat Material 2 1 2 Kecil
Penetapan Tingkat Resiko
Tingkat Risiko pada paket pekerjaan ini ditetapkan sebagai tingkat risiko Sedang. Pekerjaan yang
paling beresiko adalah Penggantian dan Pemasanan kembali Atap Spandek.

DESKRIPSI RESIKO
NO IDENTIFIKASI BAHAYA (Skenario
URAIAN PEKERJAAN
Bahaya)
1 2 3
3 PEKERJAAN UTAMA
1. Pemasangan Aluminium 1. Tertimpa material
Compositte Panel (ACP) exterior

Penerapan SMK3 Penerapan Umum


Penerapan secara umum SMK3 pada tahap pelaksanaan pekerjaan ini, antara lain:
a) Apabila terjadi kecelakaan kerja, Penyedia Jasa wajib membuat laporan kecelakaan kerja kepada
PPK, paling lambat 1x24 jam.
b) Dokumentasi hasil pelaksanaan K3 dibuat oleh Penyedia Jasa dan dilaporkan kepada PPK secara
berkala, yang menjadi bagian dari pelaporan pelaksanaan pekerjaan.
c) Penyedia Jasa wajib melaksanakan perbaikan dan peningkatan kinerja sesuai hasil evaluasi K3,
dalam rangka menjamin kesesuaian dan efektifitas penerapan K3.
d) Penyedia Jasa bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja,
apabila tidak menyelenggarakan K3 sesuai dengan K3;

1. Penerapan pada Pekerja


Setiap pekerja diwajibkan melakukan hal-hal dibawah ini, untuk menunjang penerapan K3. Hal-hal
tersebut, antara lain:
a) Melaksanakan SMK3 disetiap pekerjaan.
b) Memakai alat pelindung diri (APD), berupa:
• Pelindung kepala (helm);
• Pelindung kaki (safety shoes/boot);
• Rompi keselamatan
• Sarung tangan
2. Penerapan pada Lingkungan kerja
Penyedia Jasa berkewajiban terhadap K3 pada lingkungan kerja yang sedang berlangsung,
penerapan tersebut antara lain:
a) Melakukan safety talk setiap sebelum melakukan pekerjaan, memberitahukan resiko yang
terjadi pada setiap pekerjaan yang dilakukan.
b) Memberikan pengawasan terhadap pekerja terkait penerapan K3 pada pekerjaan konstruksi;
Memberikan rambu-rambu peringatan dan peralatan keselamatan seperti safety line terhadap
bahaya yang timbul akibat pekerjaan tertentu;

4. Mata Pekerjaan Utama (MPU)


MATA PEMBAYARAN UTAMA
( MPU )
Kegiatan : 2.15.01.2.09 Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
Sub Kegiatan : 2.15.01.2.09.0009 Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor dan Bangunan Lainnya
Pekerjaan : Rehab Halte Puskesmas Siak
Lokasi : Kecamatan Siak
Tahun Anggaran : 2024

HARGA PPN JUMLAH


NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN SATUAN HARGA
11%
(Rp.) (Rp.)

1 Pemasangan Aluminium Compositte Panel (ACP) exterior


5. Mata Pembayaran Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
RINCIAN ANGGARAN BIAYA
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI (S M K K)

NO RINCIAN BIAYA PENERAPAN SATUAN KUANTITAS HARGA TOTAL KETERANGAN


SMKK UKURAN SATUAN HARGA
I II III IV V VI (IV*V) VII
1 Penyiapan dokumen RKK, RKPPL,RMLLP,RMPK:
a Pembuatan dokumen RKK, RKPPL,
RMLLP, RMPK Set 1,00 0,00 Dalam satu proyek

b Pembuatan prosedur dan instruksi kerja Khusus prosedur dan


Set 1,00 0,00 instruksi kerja pada pekerjaan
pemancangan tiang pancang
c Penyusunan pelaporan penerapan
SMKK Set 1,00 0,00 Dalam satu proyek

A Sub Total Penyiapan


Dokumen RKK,RKPPL,RMLLP,RMPK Jumlah 0,00

2 Sosialisasi, promosi dan pelatihan:

a Induksi Keselamatan Konstruksi


Org 1,00 0,00
(Safety Induction)
Dalam satu proyek
b Pengarahan Keselamatan Konstruksi
Org 1,00 0,00
(Safety Briefing)
c Pertemuan keselamatan (Safety Talk melakukan pekerjaan
Org 1,00 0,00
dan/atau Tool Box Meeting) pemancangan tiang pancang
d Patroli keselamatan konstruksi Dalam satu pekerjaan
e
Pelatihan Keselamatan Konstruksi, antara lain:
Jenis pelatihan menyesuaikan
dengan jenis pekerjaan pemancangan
1) P3K Org 1,00 0,00
tiang pancang
2) Perilaku berbasis Org
3) Dll Org
f Sosialisasi/penyuluhan HIV/AIDS Org Dalam satu proyek
g Simulasi Keselamatan Konstruksi Ls
Dilakukan simulasi keselamatan
1,00 0,00 konstruksi pada pekerjaaan
pemancangan tiang pancang

h Spanduk (Banner) Lb 1,00 0,00


i Poster/leaflet Lb 1,00 0,00 Dalam satu proyek
j konstruksi Bh 1,00 0,00
B Sub Total Sosialisasi, Promosi dan Jumlah 0,00
Pelatihan

3 Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri:


a APK, antara lain:
1) Penahan Jatuh (safetydeck) Bh 1,00 0,00 APK disesuaikan dengan jumlah
2) Tali Keselamatan Set 1,00 0,00 pekerjaan pemancangan tiang
3) Pembatas area Set 1,00 0,00 pancang
b APD, antara lain:
1) Topi pelindung (Safety Helmet) Bh 1,00 0,00 Penyediaan jumlah dan jenis APD
2) Pelindung mata (Goggles, Spectacles) Bh 1,00 0,00 disesuaikan dengan jumlah tenaga
kerja yang terlibat pada pekerjaan
3) Sarung tangan (Safety Gloves) Psg 2,00 0,00 pemancangan tiang pancang
4) Sepatu keselamatan (Safety Shoes, rubber safety Psg 1,00 0,00
shoes and toe cap)
5) Rompi keselamatan (safety vest) Bh 1,00 0,00
C Sub Total Alat Pelindung Kerja dan Jumlah 0,00
Alat Pelindung Diri

4 Asuransi dan perizinan terkait keselamatan konstruksi:

a Asuransi Ls Dalam Satu Proyek


1,00 0,00
(Construction All Risk/ CAR)
b SILO dan SIO SILO dan SIO wajib dimiliki oleh
Alat 0,00 0,00 setiap alat berat dan operator yang
akan beroperasi.
D Sub Total Asuransi dan Jumlah 0,00
perizinan

5 Personel Keselamatan Konstruksi:

a Ahli K3 konstruksi atau ahli Org


1,00 0,00 keselamatan konstruksi disesuaikan
keselamatan konstruksi
dengan tingkat risiko proyek dan
b Petugas Keselamatan Konstruksi atau Org
0,00 0,00 juga jenis pekerjaan pada pekerjaan
Petugas K3 Konstruksi, dll.
E Sub Total Personel
Keselamatan Konstruksi Jumlah 0,00

6 Fasilitas sarana, prasarana, dan alat kesehatan:


a Peralatan P3K Set 1,00 0,00
Dalam Satu Proyek
b ...................
F Sub Total Fasilitas, sarana dan Jumlah 0,00
prasarana kesehatan
7 Rambu dan Perlengkapan lalu lintas yang diperlukan atau manajemen lalu lintas:
a Rambu petunjuk Bh 1,00 0,00
b Rambu larangan Bh
c Rambu peringatan Bh 1,00 0,00
d Rambu kewajiban Bh Dalam Satu Proyek
e Bh
Rambu informasi

f Rambu pekerjaan sementara Bh


G Sub Total Rambu-rambu yang Jumlah 0,00
diperlukan

8 Konsultasi dengan Ahli terkait Keselamatan Konstruksi:


a Ahli Bangunan Gedung Pelaksanaan konsultasi dengan ahli
OJ/OK 1,00 0,00 disesuaikan dengan jenis pekerjaan
penggantian atap
H Sub Total Konsultasi dengan Ahli Jumlah 0,00
terkait Keselamatan Konstruksi

9 Kegiatan dan peralatan terkait Pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi:


a Pemeriksa lingkungan kerja Titik Lokasi 1,00 0,00 Dalam Satu Proyek
b ...........
I Sub Total Kegiatan dan peralatan Jumlah 0,00
terkait dengan Pengendalian Risiko
Keselamatan Konstruksi:
Total Mata Pembayaran Penerapan SMKK Jumlah (A-I) 0,00
BAGIAN 2
SPESIFIKASI TEKNIS
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1.1 PEKERJAAN PENYEDIAAN AIR DAN DAYA LISTRIK UNTUK BEKERJA
a. Air untuk pekerja harus disediakan oleh Kontraktor dengan membuat sumur pompa
ditapak proyek atau disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari
lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air harus
sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Pengawas/MK.
b. Listrik untuk pekerja harus disediakan oleh Kontraktor dan diperolah dari
sambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan, dengan daya
sekurang-kurangya 220 KVA. Penggunaan Diesel untuk pembangkit Tenaga Listrik
hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas persetujuan MK Daya listrik
juga disediakan untuk suplai Kantor Direksi Lapangan.
Segala biaya atas pemakaian daya dan air diatas adalah beban Kontraktor.
1.2. Pek. Papan Nama Proyek
Papan nama proyek harus dipasang sedemikian rupa sehingga terbaca dari luar batas daerah kerja
atau bentuknya/penempatannya akan ditentukan oleh Konsultan MK/Pengawas. Pengeluaran biaya
untuk pembuatan papan nama proyek adalah tanggung jawab Kontraktor. Pemasangan, bentuk dan
isi harus sesuai dengan persyaratan Pemerintah Daerah setempat dan mendapatkan persetujuan
Konsultan MK/Pengawas.

II. PEKERJAAN UTAMA

1. Pekerjaan Almunium Composite Panel dan Pekerjaan Cutting Ornamen


A. Ketentuan Umum
Aluminium Composite Panel adalah bahan finishing fasade yang mudah perawatan dan
memberikan tampilan yang mewah dan elegant. Pemasangan Aluminium Composite Panel pada
suatu gedung harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
• Aplikator wajib mengadakan pemeriksaan dan pengukuran ukuran
pada area yang akan dipasang ACP.
• Aluminium Composite Panel Cutting yang di pasang memiliki modul 1.20 x 2.40 cm atau sesuai
gambar perencanaan.
• Pekerjaan pemasangan penutup harus lengkap dengan rangka hollow
aluminium dan accessorisnya.
• Bahan yang dipasang harus sesuai dengan contoh yang sudah disetujui
pemberi tugas dan perencana.
• Tenaga Ahli Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga yang ahli dan berpengalaman di dalam
bidang pemasangan Aluminium Composite Panel.
B. Persyaratan Bahan Aluminium Composite Panel
Semua pekerjaan ACP harus dikerjakan sesuai dengan standar dan spesifikasi dari pabrik.
Bahan –bahan yang memenuhi standar antara lain :
1. Acp Pvdf (Good Pe Core)
• AAMA : Architectural Aluminium Manufactures Association
• ASTM : American Standard for Testing Materials
• EN : European Standard
a. Bahan Aluminium Composite Tebal 4 mm terdiri dari :
• 0,5 mm Aluminium ALLOY 5005
• 3.0 mm Polietilen
• 0,5mm Aluminium
b. Finished
• Flourocarbon factory finished / PVDF KYNAR 500
• COATING : PPG ( 2 Layer >= 25 micron )
• GARANSI 15 TAHUN ( Alloy 3003 )
• GARANSI 20 TAHUN ( Alloy 5005 )
c. Ukuran Size 1,22 x 2,44 dan 1,22 x 4,88 ( Custome size )
2. Acp Pvdf ( Fire Retardant Core )
• AAMA : American Architectural Manufactures Association
• ASTM : American Standard for Testing Materials
• EN : European Standard
a. Aluminium Composite Fire Retardant Tebal 4 mm terdiri dari :
• 0,5 mm Aluminium ALLOY 5005 H16 Front coating,
• 3.0 mm FR CORE
• 0,5mm Aluminium ALLOY 5005 H16 Back Coating
b. Finished
• Flourocarbon factory finished / PVDF KYNAR 500
• COATING : PPG ( 2 Layer >= 25 micron )
• GARANSI 15 TAHUN ( Alloy 3003 )
• GARANSI 20 TAHUN ( Alloy 5005 )
c . Ukuran Size 1,22 x 2,44 dan 1,22 x 4,88
3. Acp Pvdf ( Corrugated Core)
• AAMA : Architectural Aluminium Manufactures Association
• ASTM : American Standard for Testing Materials
• EN : European Standard
• TUV SUD : PBS Singapore
a. Bahan Aluminium Composite CORRUGATED Tebal 4 mm terdiri dari :
• 0,5 mm Aluminium ALLOY 5005 H16 Front coating,
• 3.0 mm ALUMINIUM CORE
• 0,5mm Aluminium ALLOY 5005 H16 Back Coating
b. Finished
• Flourocarbon factory finished / PVDF KYNAR 500
• COATING : PPG (2 layer >= 25 micron)
C. Teknis Pemasangan
1. Pasang breket besi siku pada lokasi bangunan yang ingin ditutup menggunakan ACP sebagai
dudukan utama, serta sebagai Lot Bangunan.
2. Pasang Rangka Hollow sebagai dudukan dan pegangan ACP.
3. Pasang ACP yang sudah terpasang dengan Stiffner disekeliling bendingnya.
4. Atur dudukan ACP agar mendapatkan posisi yang sesuai, berikan jarak antara ACP dengan ACP
sebagai Natt untuk memperindah bentuk bangunan

Pekerjaan Penutup Lantai


A. UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
a. Plesteran kasar untuk dasar pasangan keramik di lantai
b. Campuran latex + semen + bahan pewarna untuk joint filler.
c. Pemasangan keramik 40 x 40 dan 30 x 30 untuk lantai gedung.
2. Pekerjaan yang berhubungan
a. Pasangan dinding bata.
3. Standard
a. PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia
b. ANSI : American National Standard Institute
c. TCA : Tile Coouncil of America, USA
4. Persetujuan
a. Contoh Bahan
Guna persetujuan Direksi/Pengawas, Kontraktor harus menyerahkan contoh-
contoh semua bahan yang akan dipakai, keramik, bahan additive, untuk
adukan dan bahan-bahan untuk tile grouts.
Bahan Keramik yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
➢ Pasang Keramik Lantai 1 & 2 digunakan Keramik (Roman KW 1/setara)
➢ Ukuran Keramik sesuai Gambar Rencana dan warna ditentukan Kemudian
Oleh Pengawas/Direksi.
b. Mock-up/contoh pemasangan
Sebelum mulai pemasangan, Kontraktor harus membuat contoh pemasangan
yang memperlihatkan dengan jelas pola pemasangan, warna dan groutingnya.
Mock-up yang telah disetujui akan dijadikan standard minimal untuk
pemasangan keramik.
c. Brosur
Jika dipandang perlu oleh Direksi/Pengawas, Kontraktor harus menyediakan
brosur bahan guna pemilihan jenis bahan yang akan dipakai
5. Kondisi lingkungan
Suhu dan Ventilasi ruang dimana keramik akan dipasang harus dijaga agar sesuai
dengan rekomendasi pabrik, sehingga tidak mempengaruhi rekatan keramik.

B. ELEVASI (KETEBALAN ADUK UNTUK LANTAI)


1. Ketebalan aduk yang dibutuhkan untuk pemasangan lantai maksimum 4 cm.
Hal ini dilakukan untuk menghindari :
Jika keramik telah terpasang, tidak akan terjadi penurunan yang sangat
drastis (maks ½ mm). Hal ini terjadi karena kepadatan dari adukan
berkurang, yang disebabkan berat dari keramik.
2. Perbandingan adukan untuk dasar melekatnya Keramik.
Perbandingan 1 : 3 sampai 1 : 4
Jika perbandingan tidak menggunakan pasir pada adukannya maka dibuat
1:1, yaitu 1 semen + 1 bahan perekat (additive) dengan meksimum ketebalan
1 cm atau 10 mm.

C. CARA PEMASANGAN
1. Lantai yang akan dipasang dibersihkan dari sampah kecil seperti tanah,
lumpur dan minyak.
2. Jika ketebalan aduk belum didapat, maka diatasnya harus di screet (floor)
terlebih dahulu.
3. Sebelum keramik dipasang, sebaiknya diperiksa terlebih dahulu untuk
mendapatkan pasangan yang lebih baik.
4. Untuk pemasangan dianjurkan dengan pasangan 2 jalur dengan adukan pra
atau tidak banyak air. Kecuali pada bagian tepi dinding atau yang sering
disebut las-lasan atau sisa pembuangan.
5. Setelah adukan dua jalur rata, sebelum dipasang keramik pada sisi bagian
belakang dioleskan bahan additive bisa juga dengan acian semen berbentuk
pasta dengan cara sebagai berikut :
Acian dibalik Keramik cukup, tidak kurang dan tidak lebih, dimana sisi tepi
akan terisi oleh desakan sewaktu keramik dipukul-pukul.
6. Kemudian keramik dipasang, disarankan naat 1 ½ mm. Hal ini untuk
menghindari retak-retak pada naat, kerontokan, cacat pada tepi pinggul
keramik.
Setelah terpasang  8 jam keramik sudah dapat diisi naat nya dan dapat
langsung dibersihkan. Isi naat disarankan semen saja dan bukan zat pewarna
naat yang biasa dipakai untuk keramik karena akan meninggalkan bekas.
Setelah disiram merata diseluruh naat maka tidak lama kemudian dilap
bersih.
Pencegahan terhadap poping :
Untuk mengimbangi lenturan lantai, maka dianjurkan setiap 5 x 5 m 2 dipasang
1 garis karet.
7. Cara memasang rapat (1mm)
Keramik dapat dipasang dengan naat yang kecil (1-2 mm), sebelum itu
disarankan supaya kepingan keramik digelar dulu.
Buat 2 atau 3 wadah berukuran 1 m 2 dari triplek. Ukuran wadah 297 x 297
mm (397 x 397 mm) atau 296,5 x 296,5 mm (396,5 x 396,5 mm) lalu kepingan
keramik diisi didalamnya, maka keramik yang sudah diatur dalam wadah ini
dapat dipasang berurutan kebawah. Dengan demikian maka hasil naatnya
akan rapi.

D. PERLINDUNGAN DAN PEMBERSIHAN


1. Perlindungan
a. Kontraktor harus melindungi keramik yang telah terpasang maupun
adukan perata dan harus mengganti, atas biaya sendiri setiap kerusakan
yang terjadi. Penyerahan pekerjaan dilakukan dalam keadaan bersih.
b. Setelah pemasangan, Kontraktor harus melindungi tile lantai yang telah
terpasang, jika mungkin dengan mengunci area tersebut. Batas alalu
lintas diatasnya hanya untuk yang penting saja.

2. Pembersihan
Secara prinsip, permukaan tile dibersihkan dibersihkan dengan air,
menggunakan sikat, kain lap, dan sebagainya. Tetapi jika area-area yang tidak
bisa dibersihkan hanya dengan air, pembersihan memakai campuran air
dengan hidrochloric acid, perbandingan 30 : 1. sebelum pembersihan dengan
asam ini, lindungi semua bagian yang memungkinkan akan berkarat atau
rusak oleh asam.
Setelah dibersihkan dengan asam ini, bersihkan area ini dengan air biasa,
hingga tidak ada campuran asam yang tersisa.

Ditetapkan Oleh :
PENGGUNA ANGGARAN
SELAKU PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SIAK

JUNAIDI, SE MM
Pembina (IV/a)
NIP. 19740903 200701 1 006

Anda mungkin juga menyukai