B. TUJUAN
Tujuan dari Pekerjaan pembangunan gedung ini Untuk
Mendukung Peningkatan Sarana Dan Prasarana Pendidikan
ini adalah mengadakan pembangunan kapasitas serta umur
pelayanan bagi masyarakat pada beberapa ruas bangunan di
Provinsi Riau dalam rangka penanganan dan pembenahan
bidang infrastruktur seperti tersebut diatas.
6. SUMBER DANA DAN : Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pekerjaan
PERKIRAAN BIAYA Pembangunan Laboratorium Biologi SMK NEGERI 1 SABAK
AUH (DAK) adalah Dana APBD Provinsi Riau Tahun 2021
melalui sub kegiatan Pembangunan Ruang Laboratorium
LAPORAN MINGGUAN
Laporan mingguan berupa tabel perhitungan pencapaian
kemajuan fisik pekerjaan (volume dan bobot) setiap mata
pembayaran selama satu minggu dengan memperbandingkan
hasil tersebut terhadap Dokumen Kontrak, rencana kerja dan
deviasi, hasil minggu yang lalu, dan kumulatif pencapaian
kemajuan fisik terakhir. Selain hal tersebut di atas, perlu
dicantumkan juga mengenai hasil analisa atas identifikasi
permasalahan yang telah dilakukan, dengan mengelompokkan
permasalahan: personil, material, peralatan, dan metoda
kerja, beserta upaya pemecahan permasalahan yang berupa
tindakan nyata sesuai action plan yang telah ditetapkan dalam
rapat mingguan. Penyusunan laporan mingguan ini sangat
dipengaruhi oleh kelengkapan dan akurasi laporan harian yang
bersangkutan serta laporan mingguan sebelumnya.
LAPORAN BULANAN
Laporan bulanan secara umum merupakan rangkuman
laporan mingguan yang berisi hasil kemajuan pekerjaan
bulanan. Penyusunan laporan bulanan ini juga sangat
dipengaruhi oleh kelengkapan dan keakurasian laporan
mingguan yang telah disusun sebelumnya. Secara garis besar,
laporan bulanan merupakan rangkuman informasi mengenai
kemajuan pelaksanaan pekerjaan bulanan secara teknis,
finansial, dan manajemen, yang antara lain terdiri dari:
Ringkasan kemajuan pelaksanaan pekerjaan;
Sketsa kemajuan pelaksanaan pekerjaan;
Perbandingan realisasi dan rencana kemajuan pelaksanaan
pekerjaan (kurva-S), serta deviasi yang terjadi;
Sertifikat dan perincian pembayaran bulanan;
Foto dokumentasi, rangkuman kondisi cuaca harian,
Review design, CCO, dan perubahan Kontrak (bila ada);
Rangkuman tentang berbagai permasalahan yang timbul
beserta upaya pemecahannya sesuai dengan hasil
penetapan dalam rapat bulanan. Seyogyanya, hal ini dibuat
dalam suatu format yang berisi, antara lain:
1. Rencana kerja, realisasi kemajuan pekerjaan, dan
deviasi yang terjadi;
2. Permasalahan yang timbul, beserta cara dan tingkat
penyelesaiannya;
3. Tindak lanjut penyelesaian permasalahan, yang
mencakup penunjukan penanggung jawab dan batas
waktu penyelesaian permasalahan.
Pelaporan Pelaksanaan dibuat oleh Konsultan Pengawas
disetujui oleh Kepala Sekolah.
14. PENERAPAN SISTEM : Penyedia jasa pekerjaan konstruksi wajib menerapkan system
MANAJEMEN manajemen keselamatan konstruksi dalam pelaksanaan
KESELAMATAN pekerjaan konstruksi ini. Adapun tugas, tanggung jawab dan
KONSTRUKSI (SMKK) wewenang penyedia jasa dalam penerapan SMKK meliputi :
a. berhak meminta penjelasan kepada UKPBJ tentang Risiko
Keselamatan Konstruksi termasuk kondisi dan risiko
keselamatan konstruksi yang dapat terjadi pada saat Rapat
Penjelasan Pekerjaan (aanwizjing) atau pada waktu
sebelum batas akhir pemasukan penawaran;
b. menyampaikan RKK Penawaran sebagai lampiran dokumen
penawaran;
c. apabila ditetapkan sebagai pemenang tender maka:
1. menyampaikan RKK yang memuat seluruh kegiatan
dalam pekerjaan yang akan dilaksanakan pada saat
rapat persiapan pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi atau
disebut Preconstruction Meeting (PCM);
2. menugaskan Petugas Keselamatan Konstruksi sesuai
Risiko Keselamatan Konstruksi.
d. Memasukkan biaya penerapan SMKK dalam harga
penawaran pada daftar kuantitas dan harga;
e. membuat rangkuman aktifitas pelaksanaan SMKK sebagai
bagian dari Dokumen Serah Terima Kegiatan pada akhir
kegiatan;
f. melaporkan kepada PPK dan Dinas yang membidangi
ketenagakerjaan setempat tentang kejadian berbahaya,
kecelakaan konstruksi dan penyakit akibat kerja konstruksi
dalam bentuk laporan bulanan;
g. menindaklanjuti surat peringatan yang diterima dari PPK;
h. bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan konstruksi,
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja apabila tidak
menerapkan SMKK sesuai dengan RKK;
i. mengikutsertakan pekerjanya dalam program perlindungan
tenaga kerja selama kegiatan Pekerjaan Konstruksi;
j. melakukan pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi,
termasuk inspeksi yang meliputi:
1. Tempat kerja;
2. Peralatan kerja;
3. Cara kerja;
4. Alat Pelindung Kerja;
5. Alat Pelindung Diri;
6. Rambu-rambu; dan
7. Lingkungan kerja konstruksi sesuai dengan RKK.
k. Kategori tingkat resiko K3 adalah Resiko Rendah.
l. Variabel resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang
memungkinkan terjadi pada pekerjaan ini adalah :
Pekerjaan yang beresiko adalah Pemasangan Kuda-kuda
atap/ baja ringan dengan variabel terjatuh dari ketinggian