Anda di halaman 1dari 17

5

Lampiran II BA Perbaikan Penetapan


HPS dan Spesifikasi Teknis
Nomor : BA-14/PPK/BPP.7/2023
Tanggal : 20 Desember 2023

SPESIFIKASI TEKNIS
PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN GEDUNG BALAI DIKLAT KEUANGAN DENPASAR
JL. MUWARDI, KOTA DENPASAR PROV. BALI

TAHUN ANGGARAN 2024


6

SPESIFIKASI TEKNIS

A. Latar Belakang
Balai Diklat Keuangan (BDK) Denpasar, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 79/PMK.01/2022 tanggal 18 April 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan yang mencabut
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.01/2009 tanggal 1 April 2009 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, merupakan unit
pelaksana teknis Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan yang mempunyai tugas untuk
melaksanakan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidang keuangan negara
sesuai ketentuan perundang-undangan.
BDK Denpasar sampai dengan saat ini belum memiliki gedung sendiri tetapi
menempati GKN I Lantai III, Jalan Kusuma Atmaja No. 19 Renon Denpasar. Wilayah kerja
BDK Denpasar meliputi Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Provinsi Nusa
Tenggara Timur, dimana saat ini dapat menampung jumlah kelas per minggu setahun
sebanyak kurang lebih 179 kelas, jumlah pegawai sebanyak 18 orang. Bahwa Kementerian
Keuangan memiliki BMN berupa tanah seluas 23.990 m2 di Renon, Denpasar, dan telah
dilakukan penyusunan masterplan kawasan Kementerian Keuangan di Renon pada tahun
2022, yang salah satunya adalah rencana pembangunan Gedung BDK Denpasar.
Berdasarkan pada wilayah kerja, dan daya tampung gedung saat ini tidak mampu
menampung jumlah peserta diklat yang setiap tahun mengalami pertumbuhan yang cukup
signifikan dan jumlah pejabat/pegawai, karena penambahan jumlah pegawai dari tahun ke
tahun tentu membutuhkan ruang kerja yang memenuhi standar.
Pembangunan Gedung BDK Denpasar sebagai sarana dan prasarana untuk
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi serta pembelajaran BPPK di Denpasar
sangat diharapkan untuk memenuhi kebutuhan ruangan pembelajaran dan kerja para
pegawai dan sebagai sarana untuk meningkatkan kinerja atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari penyusunan Spesifikasi Teknis ini yaitu:
1. Spesifikasi Teknis ini digunakan sebagai salah satu acuan/pedoman bagi peserta tender
pengadaan Pekerjaan Konstruksi dalam penyusunan dokumen penawaran.
2. Spesifikasi Teknis ini dimaksudkan sebagai pedoman penugasan yang harus diikuti bagi
Penyedia Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung Balai Diklat Keuangan
Denpasar dalam melaksanakan pekerjaannya yang meliputi masukan, kriteria, dan
proses serta keluaran pekerjaan konstruksi Pembangunan Gedung Balai Diklat
Keuangan Denpasar beserta prasarananya yang layak fungsi dan terjangkau, dan
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
7
3. Diharapkan Penyedia Pekerjaan Konstruksi dapat melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang optimal sesuai Spesifikasi
Teknis ini.
4. Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus melaksanakan pengendalian/ pengawasan
terhadap pekerjaan terkait aspek mutu, waktu, dan biaya, serta administrasi kontrak.
5. Secara kontraktual, Penyedia Pekerjaan Konstruksi bertanggung jawab kepada Kepala
Satuan Kerja/PPK. Dalam kegiatan operasionalnya, Penyedia Pekerjaan Konstruksi
mendapatkan bantuan bimbingan teknis dan administrasi dalam menentukan arah
pekerjaan pengendalian/pengawasan dari Konsultan Manajemen Konstruksi, Pengelola
Satuan Kerja, yang terdiri dari Pengelola Administrasi dan Keuangan serta Pengelola
Teknis yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan Kerja/KPA/PPK.

C. Sasaran
Terlaksananya pelaksanaan konstruksi Pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan
Pelatihan Keuangan Denpasar secara berkualitas, tepat waktu, dengan anggaran yang
tersedia, diselenggarakan secara baik, tertib, dan terencana, serta sesuai dengan dokumen
perancangan yang telah dibuat.
8
D. Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan
Keuangan Denpasar berada di Jalan Muwardi, Denpasar, Bali.

E. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)


Nama PPK : I Wayan Sukada
Satuan Kerja : Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BDK) Denpasar
Alamat : Gedung Keuangan Negara (GKN) I Lantai 3, Jalan Kusuma Atmaja No.
19,
Renon, Denpasar

F. Sumber Pendanaan
Biaya pekerjaan ini dibebankan pada DIPA Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Denpasar Tahun Anggaran 2024, dengan nilai Pagu Anggaran sebesar
Rp127.159.154.000,00 (Seratus dua puluh tujuh miliar seratus lima puluh sembilan juta
seratus lima puluh empat ribu rupiah).

G. Data Dasar
1. Gambar Perencanaan/ Detailed Engineering Design (DED)
2. Spesifikasi Teknis dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
9
3. Rencana Anggaran Biaya (RAB) berupa Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
4. Pada saat yang sama dengan pekerjaan ini dilaksanakan juga pekerjaan pembangunan
rumah susun negara untuk pegawai Kemenkeu pada kawasan sisi kiri.

Keterangan:
BDK Denpasar dibangun pada lahan sisi kanan pada gambar di atas

H. Referensi Hukum
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
3. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi yang telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021
4. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara
7. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun
2021
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 29/PRT/M/2006
tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22/PRT/M/2018
tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara
10
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21 tahun 2021
tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 8 Tahun 2023
tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat
13. Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia
14. Peraturan perundang-undangan terkait lainnya

I. Ruang Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan konstruksi Pembangunan Gedung Balai Diklat Keuangan Denpasar
meliputi:
1. Persiapan
2. Penerapan SMKK
3. Gedung Asrama 1
4. Gedung Asrama 2
5. Gedung Kantor
6. Gedung Diklat
7. Mushola
8. Bangunan Suci
9. Pagar Kawasan
10. Drop off
11. Pos Jaga
12. Street furniture
13. MEP Kawasan & Bangunan Utilitas
14. Pembangunan infrastruktur kawasan
15. Lansekap

J. Tugas dan Tanggung Jawab Penyedia Pekerjaan Konstruksi


Kegiatan konstruksi fisik, tugas, tanggung jawab dan wewenang Penyedia Pekerjaan
Konstruksi terdiri atas:
1. Melakukan pemeriksaan dan penilaian dokumen untuk pelaksanaan konstruksi fisik,
baik dari segi kelengkapan maupun segi kebenarannya.
2. Menyusun program kerja yang meliputi jadwal waktu pelaksanaan, jadwal pengadaan
bahan, jadwal penggunaan tenaga kerja, dan jadwal penggunaan peralatan .
3. Melaksanakan persiapan di lapangan sesuai dengan pedoman pelaksanaan.
11
4. Menyusun gambar pelaksanaan (shop drawing) untuk pekerjaan-pekerjaan yang
memerlukannya.
5. Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai ketentuan dalam Kontrak.
6. Melaksanakan pekerjaan konstruksi fisik di lapangan sesuai dengan dokumen
pelaksanaan.
7. Mengendalikan kesesuaian kualitas proses dan hasil pekerjaan.
8. Menjaga ketepatan perhitungan jumlah atau volume.
9. Menjaga ketepatan waktu penyerahan.
10. Menjaga ketepatan tempat penyerahan.
11. Berkoordinasi dengan Manajemen Konstruksi terkait penerbitan Sertifikat BGH dan SLF.
12. Berkoordinasi dengan penanggung jawab kegiatan terhadap perubahan hasil
perancangan (jika ada).
13. Membuat rangkuman aktifitas pelaksanaan SMKK sebagai bagian dari Dokumen Serah
Terima Kegiatan pada akhir kegiatan.
14. Melaporkan kepada penanggung jawab kegiatan dan Dinas yang membidangi
ketenagakerjaan setempat tentang kejadian berbahaya, kecelakaan konstruksi dan
penyakit akibat kerja konstruksi dalam bentuk laporan bulanan.
15. Menindaklanjuti surat peringatan yang diterima dari penanggung jawab kegiatan.
16. Bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan konstruksi, kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja apabila tidak menerapkan SMKK sesuai dengan RKK.
17. Mengikutsertakan pekerjanya dalam program perlindungan tenaga kerja selama
kegiatan Pekerjaan Konstruksi.
18. Melakukan pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi, termasuk inspeksi yang
meliputi:
a. tempat kerja;
b. peralatan kerja;
c. cara kerja;
d. Alat Pelindung Kerja;
e. Alat Pelindung Diri;
f. rambu-rambu; dan
g. lingkungan kerja konstruksi sesuai dengan RKK.
19. Melaksanakan pelaporan pelaksanaan konstruksi fisik, melalui rapat-rapat lapangan,
laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan, laporan kemajuan pekerjaan,
laporan persoalan yang timbul atau dihadapi, dan surat-menyurat.
20. Membuat gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (as built drawings) yang
selesai sebelum serah terima pertama, setelah disetujui oleh penyedia jasa manajemen
konstruksi atau penyedia jasa pengawasan konstruksi dan diketahui oleh penyedia jasa
perencanaan konstruksi.
12
21. Melaksanakan perbaikan kerusakan-kerusakan yang terjadi di masa pemeliharaan
konstruksi.

K. Daftar Pekerjaan Utama


Daftar Pekerjaan Utama yang harus diuraikan dalam metoda pelaksanaan:
1. Pekerjaan Gedung Asrama 1
2. Pekerjaan Gedung Asrama 2
3. Pekerjaan Gedung Kantor
4. Pekerjaan Gedung Diklat
Metode pelaksanaan disusun dengan ketentuan sebagai berikut:
1. metode pelaksanaan harus logis, realistis, aman, berkeselamatan, dan dapat
dilaksanakan
2. metode pelaksanaan konstruksi (construction method)
3. sumber daya dan teknologi yang digunakan
4. kesesuaian metode pelaksanaan konstruksi dengan kaidah keselamatan dan kesehatan
kerja dan lingkungan
5. rincian jadwal kegiatan untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi serta jadwal kegiatan
untuk pelaksanaan uji coba operasi dan serah terima pekerjaan
6. Jadwal pengadaan material dan peralatan
7. Jadwal mobilisasi/ demobilisasi personil
8. Membuat Program Pengendalian Mutu
Untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan waktu 270 (dua ratus tujuh puluh) hari
kalender, pekerjaan harus dilakukan secara pararel per item pekerjaan, dan dilakukan per
zonasi minimal ada 3 zonasi yakni zonasi kawasan, zonasi asrama 1 dan asrama 2, zonasi
Bangunan Diklat dan Bangunan kantor. Disamping hal tersebut Penyedia Pekerjaan
Konstruksi harus mampu mengatur/manage mobilisasi alat, material, dan tenaga kerja
dengan baik sesuai dengan kebutuhan di lapangan, material-material yang didatangkan dari
luar pulau Bali diharapkan dapat diatur kedatangannya dengan baik sehingga tidak
menjadikan proyek terlambat.

Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus mampu menyusun urutan pekerjaan dengan


baik mulai dari pekerjaan pematangan lahan, pekerjaan pemancangan, pekerjaan pilecap,
pekerjaan struktur atas (balok, kolom, plat lantai), struktur rangka atap dan pekerjaan
finishing/arsitektural pasangan bata, finishing fasad (pasang dinding batu paras, pasang
curtain wall + kaca dan secondary skin) yang perlu diatur ritme antara pekerjaan bangunan
yang satu dengan yang lainnya. Selain pekerjaan bangunan utama Penyedia Pekerjaan
Konstruksi harus memperhatikan pekerjaan kawasan yang terdiri dari pekerjaan musholla,
bangunan suci, MEP kawasan dan bangunan utilitas, infrastruktur (jalan & drainase, parkir),
dll.
13

L. Daftar Peralatan Utama


Daftar peralatan utama yang harus disediakan oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi
untuk menyelesaikan pekerjaan meliputi:
No Jenis Kapasitas Jumlah Keterangan
1 Hydraulic Piling Tool 120 ton 2 unit Dibutuhkan untuk pekerjaan
pemancangan
2 Lift Barang Min. 2 ton 3 unit Dibutuhkan untuk menaikkan
material pekerjaan finishing
(keramik, semen, hebel dll)
3 Tower Crane Radius min 50 1 unit Dibutuhkan untuk menaikkan
m & kap 2,4 material struktur (besi, bekisting
ton beton, rangka baja)
4 Mobile Crane Long boom, 1 unit Dibutuhkan untuk instal genset,
Kapasitas 25 dll
ton
5. Excavator 0,9 m³/133 HP 2 unit Dibutuhkan untuk pekerjaan
galian pondasi, galian septic
tank, dan GWT
6 Dump Truck 4 m³/100 HP 2 unit Mengangkut hasil galian keluar
proyek atau memindahkan
material hasil galian di area
timbunan
7 Vibro roller 10 ton 1 unit Dibutuhkan untuk pemadatan
timbunan area bangunan,
halaman dan jalan
8 Genset 300 KVA 1 unit Fungsinya sebagai back up listrik
kerja
9 Bar bending Minimum 4HP 2 unit Sebagai alat untuk pabrikasi
pembesian
10 Concrete vibrator 5.5 HP 2 unit Dibutuhkan untuk alat pemadat
beton saat pengecoran

M. Daftar Personel Manajerial


Persyaratan personel manajerial yang harus dipenuhi oleh Penyedia Pekerjaan
Konstruksi meliputi:

Jabatan dalam
Pengalaman
No pekerjaan yang Sertifikat Kompetensi Kerja Status
Kerja (tahun)
akan dilaksanakan
1 Manajer Proyek 8 tahun Ahli Manajemen Proyek/Bidang Pegawai
Keahlian Manajemen Konstruksi - Tetap
Madya
14

2 Manajer Teknik/ 8 tahun Arsitek - Madya -


Tenaga Ahli
Arsitektur
3 Manajer Teknik/ 8 tahun Ahli Teknik Bangunan Gedung - -
Tenaga Ahli Madya
Struktur
4 Manajer Teknik/ 8 tahun Ahli Teknik Mekanikal/ Teknik Pegawai
Tenaga Ahli Tenaga Listrik/ Elektrikal Tetap
Mekanikal, Konstruksi Bangunan Gedung -
Elektrikal & Madya
Plumbing
5 Administrasi 3 tahun - -
Keuangan
6 Ahli K3 Konstruksi 3 tahun Ahli K3 Konstruksi - Madya -
Keterangan Status personel sebagai pegawai tetap dengan menunjukkan bukti potong PPh
Pasal 21 (Formulir 1721-A1/A2) tahun terakhir

N. Bagian Pekerjaan Yang Disubkontrakkan


Daftar pekerjaan yang disubkontrakan adalah sebagai berikut.
No. Pekerjaan Spesialis pada Pekerjaan Utama
(kepada Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi Spesialis)
1 Pekerjaan Pondasi kepada Penyedia Pekerjaan Konstruksi Spesialis dengan
subklasifikasi SBU KK001/KBLI 43901 (Pemasangan Pondasi dan Tiang Pancang)
2 Pemasangan Sunergy Glass 8 mm + U Alumunium (Fasad) kepada Penyedia
Pekerjaan Konstruksi Spesialis dengan subklasifikasi SBU PB001/KBLI43301
(Pengerjaan Pemasangan Kaca dan Alumunium)

No Pekerjaan bukan Pekerjaan Utama


(kepada Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi kualifikasi kecil dari Provinsi Bali)
1 Pekerjaan Bangunan Suci (Style Bali)
2 Pekerjaan Pagar Kawasan (Style Bali)

O. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)


Peserta tender menyampaikan rencana keselamatan konstruksi sesuai tabel jenis
pekerjaan dan identifikasi bahayanya di bawah ini:
No. Uraian Identifikasi
Pekerjaan Bahaya
1. Pemasangan Sunergy Glass 8 mm + U Alumunium Pekerja jatuh dari ketinggian
(Fasad)

P. Surat Dukungan Material/Bahan

Peserta tender menyampaikan surat dukungan dari Pabrikan /Prinsipal / Distributor


Resmi yang berwenang berdasarkan surat penunjukan untuk material/bahan sebagai
berikut:
1. Lift, sesuai merk dan spesifikasi sebagaimana disebutkan dalam RKS.
15
2. IPAL, sesuai merk dan spesifikasi sebagaimana disebutkan dalam RKS.
3. Tata Udara (System AC Single Split, Type Split Wall, Cassete, Split Duct, dan VRF
System), sesuai merk dan spesifikasi sebagaimana disebutkan dalam RKS.
4. Generator Set (Genset), sesuai merk dan spesifikasi sebagaimana disebutkan dalam
RKS.
5. Pompa Hydrant, sesuai merk dan spesifikasi sebagaimana disebutkan dalam RKS.
6. Ready Mix

Q. Spesifikasi Teknis Konstruksi

Spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi harus mengikuti dokumen sebagai berikut :


1. Gambar Perencanaan/ Detailed Engineering Design (DED)
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
3. Dokumen lainnya hasil perancangan konstruksi
Sesuai dokumen kontrak, yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh penyedia jasa
pelaksanaan konstruksi.

R. Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)


Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan
Keuangan Denpasar memiliki target capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) paket
pengadaan minimal sebesar 45%.

S. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


Jangka waktu penyelesaian pekerjaan konstruksi adalah sejak tanggal mulai kerja
yang ditetapkan dalam SPMK sampai dengan tanggal serah terima akhir pekerjaan/Final
Hand Over (FHO) dengan Rincian sebagai berikut :

1. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Fisik


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik selama 270 (dua ratus tujuh puluh)
hari kalender sejak tanggal mulai kerja pada SPMK.

2. Tahapan Masa Pemeliharaan


Jangka waktu masa pemeliharaan selama 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari kalender
sejak serah terima pekerjaan selesai/Provisional Hand Over (PHO). Kontraktor wajib
melaksanakan perbaikan kerusakan-kerusakan yang terjadi di masa pemeliharaan.

T. Pelaporan
1. Laporan Harian
Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh
aktifitas kegiatan pekerjaan di lapangan dicatat di dalam buku harian lapangan (BHL)
16
sebagai laporan harian pekerjaan berupa rencana dan realisasi pekerjaan harian. Buku
Harian Lapangan (BHL) berisi:
a. Kuantitas dan macam bahan yang berada di lapangan.
b. Penempatan tenaga kerja untuk tiap dan macam tugasnya.
c. Jumlah, jenis, dan kondisi peralatan.
d. Kuantitas dan kualitas jenis pekerjaan yang dilaksanakan.
e. Foto-foto dan/atau video kegiatan yang dilaksanakan.
f. Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan.
g. Perintah/petunjuk yang penting dari PPK, atau Konsultan MK.
h. Catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan. Laporan harus
diserahkan selambat-lambatnya setiap akhir hari (jam pulang kerja kantor)
sebanyak 3 (tiga) rangkap laporan.

2. Laporan Mingguan
Laporan mingguan dibuat setiap minggu yang terdiri dari rangkuman laporan harian
dan berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal
penting yang perlu dilaporkan. Laporan harus diserahkan selambat- lambatnya di hari
pertama minggu berikutnya sebanyak 3 (tiga) rangkap laporan.

3. Laporan Bulanan
Laporan bulanan dibuat setiap bulan yang terdiri dari rangkuman laporan mingguan
dan berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting
yang perlu dilaporkan. Untuk laporan bulanan ini dilengkapi dengan foto dan/atau video
secara periodik yang diambil dari sudut yang sama.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya di hari pertama bulan berikutnya
sebanyak 3 (tiga) rangkap laporan.

4. Laporan Akhir
Laporan akhir dibuat dan diserahkan sebelum dilaksanakannya serah terima pekerjaan
100%. Untuk laporan akhir ini dilengkapi dengan:
1. Kompilasi dokumen Shop Drawing yang sudah disetujui oleh pemberi tugas,
konsultan perencana, dan konsultan manajemen konstruksi (MK).
2. Dokumen As Built Drawing (hard dan soft copy)
3. Seluruh risalah rapat mingguan untuk mengetahui keputusan-keputusan strategis/
teknis saat pemugaran berlangsung.
4. Sertifikat dari pihak yang berwenang terkait SLO / pengujian fungsi.
5. Dokumen daftar supplier.
6. Bukti pelunasan pembayaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Ketenagakerjaan untuk Tenaga Kerja Konstruksinya.
17
7. Surat pernyataan bahwa kewajiban terhadap pihak ketiga yang terkait dalam
pembangunan ini telah diselesaikan dan menjadi tanggung jawab pihak penyedia
atau kontraktor.
8. Laporan kegiatan pelatihan/training
9. Pedoman pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan serta kartu garansi

U. Kualifikasi Penyedia
Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus memiliki kualifikasi sebagai berikut:
1. Memiliki perizinan berusaha di bidang Jasa Konstruksi KBLI 41016
2. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Besar, serta
disyaratkan subklasifikasi Konstruksi Gedung Pendidikan (BG006)
3. Memiliki Sertifikat Manajemen Mutu ISO 9001-2015, Sertifikat Manajemen Lingkungan
ISO 14001-2015, Sertifikat Sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja ISO 45001:2018,
dan Sertifikat Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 sesuai PP
50 tahun 2012
4. Terdaftar sebagai Kepesertasaan Jamsostek dan/atau BPJS Ketenagakerjaan
5. Memiliki Kemampuan Dasar (KD) dengan nilai KD sama dengan 3 x NPt (Nilai
pengalaman tertinggi dalam 15 tahun terakhir) pada pengalaman pekerjaan pada
subklasifikasi Konstruksi Gedung Pendidikan (BG006)
6. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh Pokja Pemilihan berdasarkan peraturan yang
berlaku.

V. Lain-lain
1. Manajemen Mutu
Sistem Manajemen Mutu mengacu pada ISO 9001
Penyedia harus melaksanakan Sistem Manajemen Mutu untuk semua pekerjaan yang
akan dilaksanakan berdasarkan kontrak, menetapkan dan menerapkan pengaturan
jaminan kualitas yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam ISO 9001: 2015
dan pelaporan ketidaksesuaiannya.
Penyedia jasa harus menyiapkan semua bagan, jadwal pengiriman dan konten yang
diusulkan dan format semua sistem sertifikasi kendali mutu untuk menunjukkan bahwa
Penyedia jasa akan memenuhi kewajibannya berdasarkan kontrak, sebagai berikut:
a. Rencana manajemen mutu;
b. Rencana pemeriksaan dan pengujian yang menunjukkan pemeriksaan kontrol
kualitas yang efektif dan pemeriksaan serta pemeriksaan rutin dan acak;
c. Sistem dan prosedur untuk:
1) Mengontrol pekerjaan yang tidak sesuai;
2) Menentukan bagaimana pekerjaan yang tidak sesuai diidentifikasi;
18
3) Menentukan bagaimana pekerjaan yang tidak sesuai ditangani;
4) Hapus atau perbaiki ketidaksesuaian;
5) Mencegah pengiriman atau penggunaan pekerjaan yang tidak sesuai;
6) Verifikasi bagaimana pekerjaan yang tidak sesuai dikoreksi;
7) Memberikan bukti bahwa pekerjaan yang dikoreksi sekarang sesuai;
8) Menyimpan catatan yang mengatalogkan pekerjaan yang tidak sesuai;
d. Jadwal penyerahan data kendali mutu dan isi serta formatnya dari semua sistem
sertifikasi kendali mutu dan penyerahan.

2. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)


Memenuhi ketentuan Peraturan Menteri PUPR nomor 10 tahun 2021 tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
Penyedia harus memperhatikan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja (SMKK) dalam
Pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Denpasar yang
berdasarkan Permen PUPR No. 10 Tahun 2021 tentang pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi, yang merupakan bagian dari sistem manajemen pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi untuk menjamin terwujudnya Keselamatan Konstruksi.
SMKK merupakan pemenuhan terhadap standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan
dan Keberlanjutan dengan menjamin:
a. keselamatan keteknikan konstruksi;
b. keselamatan dan kesehatan kerja;
c. keselamatan publik; dan
d. keselamatan lingkungan.
Terdapat risiko yang diperhatikan dalam menerapkan SMKK.
a. Penyiapan dokumen penerapan SMKK;
b. Sosialisasi, promosi, dan pelatihan;
c. Alat pelindung kerja dan alat pelindung diri;
d. Asuransi dan perizinan;
e. Personel Keselamatan Konstruksi;
f. Fasilitas sarana, prasarana, dan alat kesehatan;
g. Rambu dan perlengkapan lalu lintas yang diperlukan atau manajemen lalu lintas);
h. Konsultasi dengan ahli terkait Keselamatan Konstruksi;
i. Kegiatan dan peralatan terkait dengan pengendalian Risiko Keselamatan
j. Konstruksi, termasuk biaya pengujian/pemeriksaan lingkungan

3. Penerapan Building Information Modeling (BIM)


Pada tahap pembangunan, BIM digunakan agar tercapai efisiensi pengerjaan dan waktu
konstruksi yang optimal melalui simulasi dan optimasi jadwal pelaksanaan. Manajemen
19
pelaksanaan pekerjaan juga dibantu oleh metode BIM untuk mengatur kolaborasi dan
hubungan kerjasama tim.
Rencana Eksekusi BIM yang efisien dan efektif akan mengantar suatu proyek menuju
kesuksesan sembari terhindar dari miskomunikasi dan keterlambatan yang tidak perlu.
Elemen-elemen dari rencana eksekusi yang baik meliputi:
a. Peran dan tanggungjawab tiap tim dan organissasi yang terdefinisikan secara jelas
b. Perencanaan strategis, lingkup definisi BIM, dan keluaran pekerjaan yang
terdefinisikan
c. Tonggak pencapaian proyek dan linimasa yang realistis
d. Tujuan proyek/objektif dari BIM
e. Prosedur kontrol kualitas model
f. Informasi referensi proyek, termasuk pihak-pihak kunci yang dapat dihubungi terkait
proyek
g. Prosedur kerja:
1) Standar penamaan dokumen-dokumen
2) Toleransi ekspektasi pekerjaan konstruksi
3) Pendekatan proyek terhadap anotasi, singkatan, dan simbol
4) Kebutuhan infrastruktur teknologi termasuk perangkat keras dan perangkat
lunak yang digunakan
5) Manajemen iterasi BIM
6) Manajemen transfer data
Implementasi BIM dengan terencana ditujukan untuk menjamin kinerja dan kontrol
pekerjaan antara Kontraktor dengan Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pengguna
Jasa. Penggunaan BIM akan membantu setiap pihak untuk mengontrol, memantau, dan
berkoordinasi atas pekerjaan yang dilakukan.
4. Inspeksi dan Pengujian
Pengguna Jasa dan Konsultan Manajemen Konstruksi harus diberi akses bersama
dengan atau melalui Penyedia ke semua laboratorium dan fasilitas lain yang digunakan
untuk pengujian kendali mutu untuk memverifikasi bahwa spesifikasi persyaratan
sedang dipenuhi. Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua instrumen
pengujian yang diperlukan untuk berbagai pengujian yang diperlukan untuk Pekerjaan.
5. Upacara Keagamaan/Adat
Sebagai prasyarat dan untuk melestarikan budaya lokal masyarakat Bali, Penyedia wajib
melaksanakan Upacara Keagamaan/Adat sebanyak 2 (dua) kali yaitu sebelum memulai
pekerjaan pembangunan dan setelah penyelesaian pekerjaan sebelum dimanfaatkan
oleh pengguna. Segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan upacara dimaksud
menjadi tangung jawab Penyedia.
20
6. Rapat
Penyedia harus menghadiri pertemuan kemajuan bulanan yang akan diadakan setelah
rilis laporan kemajuan bulanan. Penyedia jasa harus menghadiri pertemuan teknis
mingguan untuk menyelesaikan masalah teknis.
7. On-site Log Book
Buku catatan lapangan harus disimpan oleh Penyedia jasa sesuai dengan kebutuhan.
Buku log harus mudah diakses di kantor Penyedia jasa untuk Proyek Pengelola. Buku
catatan harus digunakan untuk mencatat setiap pengamatan, instruksi, perubahan, atau
hal-hal lain yang relevan termasuk namun tidak terbatas pada:
a. Peralatan dan personel di lokasi.
b. Daftar sub penyedia jasa di tempat.
c. Wilayah kerja dan kegiatan/kemajuan konstruksi di lokasi.
d. Kondisi cuaca dan segala pengaruhnya terhadap kemajuan pekerjaan.
e. Kondisi/kejadian lain yang mempengaruhi Pekerjaan.
f. Insiden Situs seperti masalah keamanan, pelanggaran lingkungan.
g. Instruksi yang diberikan kepada Penyedia jasa.
h. Pernyataan yang dibuat atau informasi yang diberikan oleh Penyedia jasa.

W. Penutup
Demikian spesifikasi teknis ini ditetapkan sebagai pedoman bagi semua pelaku
pengadaan barang/jasa pemerintah yang terlibat dalam paket pekerjaan ini. Agar semua
pihak dalam pelaksanaan pengadaan ini berkomitmen untuk bebas dari KKN serta
menjunjung tinggi nilai-nilai Integritas dan Profesionalisme serta turut serta mendukung
dalam rangka mewujudkan pengadaan barang/jasa di lingkungan Kementerian Keuangan
yang semakin berkualitas, akuntabel dan transparan.

Denpasar, 20 Desember 2023


Pejabat Pembuat Komitmen Balai
Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Denpasar

Ditandatangani secara elektronik


I Wayan Sukada
21

Lampiran Spesifikasi Teknis

JUSTIFIKASI PERSYARATAN PADA TAHAPAN PERSIAPAN PENGADAAN


DAN PERSIAPAN PEMILIHAN PENYEDIA PADA PENGADAAN PEKERJAAN
KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
DENPASAR

Bahwa sehubungan dengan tender Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung Pendidikan


Dan Pelatihan Keuangan Denpasar terdapat Persyaratan Kualifikasi dan Persyaratan Penawaran
Teknis dengan justifikasi sebagai berikut:
1. Persyaratan Kualifikasi Penyedia dan Justifikasinya
Kepesertasaan Jamsostek dan/atau BPJS Ketenagakerjaan disyaratkan agar Penyedia
dapat memenuhi berkewajiban untuk mengikutsertakan Tenaga Kerja Konstruksinya pada
program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan serta melunasi
kewajiban pembayaran BPJS tersebut sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan, termasuk tenaga kerja dari subkon/ sub penyedia.

2. Persyaratan Penawaran Teknis dan Justifikasinya


Persyaratan surat dukungan material/bahan dari Pabrikan /Prinsipal / Distributor Resmi yang
berwenang dimaksudkan untuk memastikan Penyedia dapat menyediakan material/bahan
dimaksud sesuai spesifikasi dan waktu dalam timeline pekerjaan agar pelaksanaan
pekerjaan dapat terlaksana dengan lancar sesuai mutu dan waktu yang direncanakan.

Denpasar, 20 Desember 2023


Pejabat Pembuat Komitmen Balai
Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Denpasar

Ditandatangani secara elektronik


I Wayan Sukada

Anda mungkin juga menyukai