Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

JASA KONSULTANSI

PA : Kepala Dinas
K/L/PD : Provinsi Sulawesi Tengah
SATKER/SKPD : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
NAMA PPK : NELSON METUBUN, SP
NAMA PEKERJAAN : Jasa Konsultansi Konstruksi Pengawasan Pembangunan
/ Renovasi LPHP / LAH Biromaru UPTD / Balai
Proteksi Tanaman Pangan Dan Hortikultura (DAK)
NAMA KEGIATAN : Penataan Prasarana Pertanian

TAHUN ANGGARAN 2023


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) JASA KONSULTANSI
PEKERJAAN:
Jasa Konsultansi Konstruksi Pengawasan Pembangunan/ Renovasi LPHP/LAH Biromaru UPTD/Balai
Proteksi Tanaman Pangan Dan Hortikultura (DAK)
1. LATAR BELAKANG : a. Latar belakang kebutuhan jasa konsultan konstruksi ini berdasarkan
dokumen identifikasi kebutuhan dan Kerangka Acuan Kerja (KAK)
anggaran paket pekerjaan konstruksi dengan identitas Klasifikasi
Pekerjaan Konstruksi Bangunan gedung;
b. Dimana paket pekerjaan konstruksi tersebut teridentifikasi kebutuhan
fungsi/kegunaan sebagai layanan pusat proses belajar mengajar;
c. Pembangunan/ Renovasi LPHP/LAH Biromaru UPTD/Balai Proteksi
Tanaman Pangan Dan Hortikultura (DAK) perlu diawasi oleh Konsultan
Pengawas sebagai wakil sah Pengguna Jasa dilapangan.
2. MAKSUD DAN : Tujuan jasa konsultan pengawasan ini adalah melakukan pengawasan
TUJUAN
terhadap setiap kegiatan pelaksanaan konstruksi sejak persiapan,
pelaksanaan, pengujian, dan penyerahan pekerjaan konstruksi dalam
parameter kegiatan pengendalian waktu, pengendalian biaya, pengendalian
capaian sasaran fisik dan tertib administrasi’

3. TARGET/ : Jasa Konsultan Konstruksi Pengawasan Pembangunan/ Renovasi


SASARAN
LPHP/LAH Biromaru UPTD/Balai Proteksi Tanaman Pangan Dan
Hortikultura (DAK) dilaksanakan tepat waktu, tertib administrasi dan
keuangan

4. LOKASI KEGIATAN : Lokasi pekerjaan konsultansi :


UPTD/BALAI PROTEKSI TANAMAN PANGAN BIROMARU
- Jl. Poros Palu - Palolo
- Desa Pandere
- Kec. Sigi-Biromaru
- Kab. Sigi
5 SUMBER : a. Sumber Dana APBD Tahun Angaran 2023
PENDANAAN
b. Pagu Dana yang diperlukan sebesar Rp. 40.000.000,- (Empat Puluh Juta
Rupiah)
c. Nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp. 40.000.000,- (Empat Puluh Juta
Rupiah)

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Halaman 1 dari 10 halaman
6. NAMA : Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pengadaan
ORGANISASI PPK
konsultansi:
a. K/L/PD : Provinsi Sulawesi Tengah
b. Satker/SKPD : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
c. Nama PPK : NELSON METUBUN, SP
Data Penunjang
1 Data Dasar Kondisi geografis di sekitar lokasi kerja di desa Sidera, Kecamatan Sigi-
Biromaru Kabupaten Sigi
2 Standar Teknis a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24 Tahun 2008
Tentang Pedoman Pemeliharaan Dan Perawatan Gedung.
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi.
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Pedoman Penyusunan Biaya
Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
d. Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor
295/KPTS/CK/1997 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Gedung Negara.
e. Standar Nasional Indonesia (SNI) 03 2847 2013 Tentang Tata
Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung.
f. Standar Nasional Indonesia (SNI) 1726-2019 Tentang Tata Cara
Perencanaan Ketahanan Untuk Struktur Bangunan Untuk
Gedung Dan Non Gedung.
g. SNI 2847-2019 Persyaratan Beton Struktural Untuk
Bangunan Gedung.
h. SNI 1726-2019 Tata Cara Perencanaan Ketahanan
Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non-
gedung.
3. Studi-Studi Apabila ada
Terdahulu
4. Referensi hukum a. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung.
b. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2017 Tentang
Jasa Konstruksi.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 jo. Peraturan
Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Jasa Konstruksi;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang Bangunan
Gedung;
e. Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia;
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Halaman 2 dari 10 halaman
10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi;
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
1 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya
Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
h. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 tahun 2011
Tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
i. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021
Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
j. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 16/SE/M/2022 Tentang Susunan Tenaga Ahli Penyedia Jasa
Konsultansi Pengawasan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Halaman 3 dari 10 halaman
Ruang Lingkup
1. Lingkup Kegiatan : a. Tahap persiapan, meliputi:
i. memproses perizinan, memobilisasi personel dan
kelengkapan yang diperlukan dalam pelaksanaan
pengawasan;
ii. memeriksa, mengevaluasi dan mempelajari dokumen
Kerangka Acuan Kerja (KAK) kegiatan Pengawasan dan
dokumen penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi (SMKK);
iii. menyusun Program Mutu Pengawasan; dan
iv. memberikan penjelasan dan rekomendasi terkait
pelaksanaan pekerjaan konstruksi dalam Rapat Persiapan
Pelaksanaan Pekerjaan.
b. Tahap pelaksanaan, meliputi:
i. melakukan pengawasan mobilisasi personel, peralatan,
material dan pemenuhan persyaratan perizinan pelaksanaan
pekerjaan konstruksi;
ii. melakukan reviu terhadap gambar kerja dan spesifikasinya;
iii. memberikan rekomendasi kepada PPK terhadap perubahan-
perubahan pelaksanaan pekerjaan;
iv. melakukan pengawasan penggunaan tenaga kerja, material,
dan peralatan serta penerapan metode pelaksanaan
pekerjaan konstruksi;
v. melakukan pengawasan ketepatan waktu, biaya, pemenuhan
persyaratan mutu dan volume serta penerapan keselamatan
konstruksi;
vi. mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk
memberikan rekomendasi teknis tentang alternatif
pemecahan masalah yang terjadi selama pekerjaan
konstruksi;
vii. membantu PPK dalam mempersiapkan penyelenggaraan
rapat lapangan secara berkala dan merekomendasikan rapat
insidental;
viii. membantu PPK dalam menyusunan berita acara persetujuan

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Halaman 4 dari 10 halaman
kemajuan pekerjaan; dan
ix. membuat catatan harian, menyusun laporan mingguan dan
bulanan pelaksanaan pekerjaan pengawasan
c. tahap serah terima pertama (provisional hand over), meliputi:
i. menyusun daftar cacat mutu dan mengawasi perbaikannya
sebelum serah terima pertama (provisional hand over)
ii. memeriksa dan melakukan evaluasi terhadap kelengkapan
dokumen dan gambar as built sesuai dengan pelaksanaan
pekerjaan di lapangan sebelum serah terima pertama
(provisional hand over);
iii. melakukan pengawasan demobilisasi personel dan peralatan
sesuai jadwal penugasan dan jadwal mobilisasi;
iv. membantu penyusunan Berita Acara Pekerjaan 100%
(seratus persen) sebelum serah terima pertama (provisional
hand over);
v. membantu PPK dalam menyusunan Berita Acara Serah
Terima Pertama (Provisional Hand Over); dan
vi. menyusun laporan akhir kegiatan pekerjaan pengawasan.
d. Tahap serah terima akhir (final hand over), yang dapat melewati
tahun anggaran dan merupakan layanan purna jasa konsultan,
meliputi:
i. Melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan
pemeliharaan;
ii. Memberikan rekomendasi kepada PPK terkait penerbitan
Berita Acara Serah Terima Akhir (Final Hand Over).
Dengan tahapan pekerjaan:
Pengawasan konstruksi tahap pelaksanaan konstruksi fisik sampai
dengan serah terima pertama (provisional hand over) pekerjaan
konstruksi. Dengan ketentuan lingkup pekerjaan Pengawasan
konstruksi tahap pemeliharaan sampai dengan serah terima akhir (final
hand over) pekerjaan konstruksi.
2. Keluaran a. Laporan Pengawasan, meliputi :
1 Laporan mingguan 3 Buku
2 Laporan bulanan 3 Buku
3 Laporan akhir pengawasan teknis 3 Buku

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Halaman 5 dari 10 halaman
b. Berita acara pengawasan, meliputi:
1 Perubahan pekerjaan (jika ada)
2 Pekerjaan tambah kurang (jika ada)
3 Serah terima pertama

3. Peralatan, Material, : a. Pengguna Jasa akan menugaskan juga personil Tim Teknis dari instansi
Personel dan untuk melengkapi pekerjaan dari konsultan.
Fasilitas dari PPK b. Untuk fasilitas dari PPK hanya menyediakan ruang untuk rapat-rapat rutin
beserta perlengkapannya. Data dan fasilitas yang disediakan oleh
pengguna jasa yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia
jasa.
c. Pengguna Jasa menyediakan kumpulan laporan dan data sebagai hasil
studi terdahulu serta photografi.
d. Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak
sebagai Staf Teknik dan Staff Administrasi dalam rangka pelaksanaan jasa
konsultansi.
4. Peralatan dan : a. Penyedia Jasa diwajibkan untuk menyediakan segala perlengkapan
Material dari dan peralatan yang berkaitan dengan tugas konsultansi yang
Penyedia Jasa tertuang dalam HPS jasa konsultansi.
Konsultansi b. Barang-barang yang harus disediakan oleh penyedia jasa dengan
cara sewa atas nama Penyedia Jasa :
1. Alat-alat kantor dan peralatan kerja lapangan;
2. Dan peralatan lainnya.
5. Lingkup : Lingkup kewenangan sebagaimana tersebut pada lingkup pekerjaan
Kewenangan
termasuk segala prosedur dan birokrasi dalam instansi pengguna jasa dalam
Penyedia Jasa
menjalankan lingkup pekerjaan

6. Jangka Waktu : Waktu yang diperlukan untuk pekerjaan/pengadaan jasa konsultansi 135
Penyelesaian
(seratus enam puluh lima) hari kalender;
Kegiatan

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Halaman 6 dari 10 halaman
7. Kebutuhan : Tenaga ahli yang dibutuhkan meliputi :
Personel Minimal
Kualifikasi
Posisi Tingkat Status
Pendidi Jurusan Keahlian Pengalaman Tenaga
- kan Ahli
Tenaga Ahli:
Site Engineer Minimal S1 Teknik Ahli Muda Minimal 1 (satu) Memiliki
(SE) 1 orang Arsitektur/Si Bangunan tahun Sertifikat
pil Gedung SKA/SKK
Muda yang
masih berlaku
Ahli K3 1 Minimal S1 Teknik Ahli Muda Minimal 1 Memiliki
orang Arsitektur/ K3 (satu) tahun Sertifikat Ahli
Sipil Konstruksi Muda K3
Konstruksi
yang masih
berlaku
Tenaga Pendukung:
Inpector 1 Minimal Teknik - Minimal 1 -
orang D3 / SMK Arsitektur/ (satu) tahun
Sipil/ SMK
Teknik
Bangunan

Supervision Engineer, bertugas:


1. Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan dengan gambar
pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan kondisi di lapangan;
2. Memastikan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi menerapkan
ketentuan keselamatan konstruksi;
3. Memastikan bahwa seluruh tenaga kerja konstruksi yang terlibat
dalam pekerjaan konstruksi memiliki Sertifikat Kerja Konstruksi
(SKK);
4. Memeriksa kesesuaian penggunaan material/bahan produksi dalam
negeri dan barang impor sesuai dengan formulir Tingkat Komponen
Dalam Negeri (TKDN) dan daftar barang yang diimpor sebagaimana
tercantum dalam kontrak pekerjaan konstruksi;
5. Memastikan metode konstruksi dan hasil pekerjaan yang dihasilkan
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan Dokumen
Kontrak Pekerjaan Konstruksi;
6. Memberikan instruksi secara tertulis kepada Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi, apabila metode konstruksi dinilai tidak benar
atau membahayakan dan dicatat dalam buku harian (log book) serta
segera melaporkannya kepada Team Leader;
7. Membuat justifikasi teknis terhadap usulan perubahan yang diajukan
oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
8. Mencatat seluruh pelaksanaan pekerjaan serta seluruh perubahan

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Halaman 7 dari 10 halaman
dan ketidaksesuaian pelaksanaan pekerjaan dari perencanaan serta
melaporkannya kepada Team Leader; dan
9. Memeriksa dan menyetujui laporan teknis yang dibuat oleh Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi
Ahli K3 (Health Safety Environment) (HSE) Engineer, bertugas:
1. Melakukan pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan aspek
keselamatan konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi,
untuk mendukung terwujudnya tertib penyelenggaraan Jasa
Konstruksi;
2. Melakukan pengawasan terhadap penerapan Dokumen SMKK;
3. Memeriksa dan membuat rekomendasi terhadap penyusunan dan
pemutakhiran dokumen penerapan Keselamatan Konstruksi;
4. Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi dalam mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya
yang mungkin terjadi di lingkungan kerja, termasuk membuat
tingkatan dampak dari bahaya (impact) dan kemungkinan terjadinya
bahaya tersebut (probability);
5. Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi dalam menyusun rencana program keselamatan dan
kesehatan kerja yang meliputi upaya preventif dan upaya korektif,
untuk mengurangi terjadinya bahaya/kecelakaan dan menanggulangi
kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja;
6. Memonitoring implementasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan
dengan berkoordinasi bersama HSE Engineer Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi dalam memastikan dampak lingkungan akibat
pembangunan proyek dapat diminimalisir;
7. Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi atau pejabat lain dalam penyiapan pengendalian dan
keselamatan lalu lintas yang terlibat di area proyek atau proyek lain
yang berkaitan;
8. Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan
keselamatan kerja, termasuk merancang prosedur baku dan
memelihara borang atau catatan terkait kesehatan dan keselamatan
kerja; dan
9. Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta
menganalisis akar masalah termasuk tindakan preventif dan korektif
yang diambil

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Halaman 8 dari 10 halaman
8. Jadwal Tahapan : No. Kegiatan Durasi
Pelaksanaan
Pekerjaan 1. Tahap persiapan Hari ke 1 sampai 10

2. Tahap pelaksanaan Hari ke 1 sampai 135


pengawasan
3 Tahap serah terima pertama Hari ke 130 sampai
135
4 Tahap serah terima akhir Hari ke 135 atau BAST
PHO sampai 6 bulan
(BAST FHO)

Laporan*)

1. Laporan Bulanan Laporan Bulanan memuat:


1. Proses pelaksanaan pekerjaan selama 1 (satu) bulan berjalan apakah
sudah sesuai dengan rencana kerja dan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi;
2. Prosentase Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi selama 1 (satu) bulan
berjalan;
3. Jadwal pelaksanaan dan jadwal penugasan personil atau tenaga ahli
dan pekerja/tukang serta program kerja berjalan dengan baik.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 10 (sepuluh) hari pada bulan
berikutnya diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku dan soft file (flash disck).
2 Laporan Akhir Laporan Akhir memuat seluruh dokumen yang tersebut pada klausul
“Keluaran”, berupa:
a. Laporan pengawasan, meliputi:
1. Laporan mingguan
2. Laporan bulanan
3. Laporan akhir dengan melampirkan Backup data pelaksanaan
b. Berita acara pengawasan, meliputi:
1. Perubahan pekerjaan (jika ada)
2. Pekerjaan tambah kurang (jika ada)
3. Serah terima pertama
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 6 (enam) bulan sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku dan soft file (flash disck).

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Halaman 9 dari 10 halaman
Hal-Hal Lain
1 Produksi Dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
Negeri dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain
dalam KAK ini, dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri
2 Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan atas izin tertulis
Pengumpulan Data Pejabat Penandatangan Kontrak.
Lapangan
3 Alih Pengetahuan Jika diperlukan, pihak penyedia jasa berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada pihak
pengguna jasa.

Palu, Juli 2023

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura


Provinsi Sulawesi Tengah

Kerangka Acuan Kerja (KAK)


Halaman 10 dari 10 halaman

Anda mungkin juga menyukai