Anda di halaman 1dari 13

TA

2023

KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)
PEKERJAAN JASA KONSULTANSI PENGAWASAN
PEMBANGUNAN LANJUTAN GEDUNG DAN PAGAR
KPP PRATAMA SUBULUSSALAM
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN JASA KONSULTANSI PENGAWASAN


PEM BANGUNAN LANJUTAN GEDUNG DAN PAGAR KPP PRATAM A
SUBULUSSALAM

URAIAN PENDAHULUAN

1. LATAR : Gedung KPP Pratama Subulussalam telah dilakukan pembangunan sejak


BELAKANG sekitar tahun 2009-2010 dan terhenti pembangunannya..
Pada akhir tahun 2021 dilakukan evaluasi kondisi struktur terhadap
bangunan, diperoleh hasil bahw a bangunan dalam kondisi rusak dan
diperlukan penguatan struktur bangunan di setiap lantai.

2. MAKSUD DAN : Maksud dan tujuan dari KAK ini antara lain :
TUJUAN 1. KAK ini digunakan sebagai salah satu acuan/pedoman bagi calon
penyedia jasa Konsultansi Pengaw asan dalam penyusunan
penaw aran dalam pengadaan/seleksi ini.
2. KAK ini juga dimaksudkan sebagai petunjuk dan pedoman bagi
Konsultan pengaw as yang ditetapkan sebagai penyedia jasa dalam
melakukan Pengaw asan teknis terhadap pekerjaan pembangunan
lanjutan gedung dan pagar KPP Pratama Subulussalam.
3. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Pengaw as dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jaw abnya dengan baik dan
profesional untuk menghasilkan keluaran yang optimal sesuai
ketentuan yang berlaku.

3. SASARAN : Mendapatkan penyedia jasa konsultansi Pengaw asan terbaik yang


memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk melaksanakan tugas-tugas
konsultansi dalam bidang jasa pengaw asan konstruksi pada pekerjaan
pembangunan lanjutan gedung dan pagar KPP Pratama Subulussalam.

4. LOKASI : KPP Pratama Subulussalam


KEGIATAN Jalan Teuku Umar , Subulussalam Selatan, Kecamatan Simpang Kiri, Kota
Subulussalam, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
foto terkini bangunan

5. SUMBER : Biaya Pekerjaan ini dibebankan kepada DIPA KPP Pratama Subulussalam
PENDANAAN Tahun Anggaran 2023 dengan nilai Pagu Anggaran sebesar Rp
851.000.000,- (delapan ratus lima puluh satu juta rupiah) dan dengan Nilai
HPS sebesar Rp.820.398.988 (delapan ratus dua puluh juta tiga ratus
sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus delapan puluh delapan
rupiah).

6. PEJABAT : Nama PPK : Mohammed Berriano


PEMBUAT
KOMITMEN Satuan Kerja : KPP Pratama Subulussalam
(PPK)

DATA PENUNJANG
7. DATA DASAR : 1. Sebagai bahan masukan bagi penyedia jasa untuk melakukan
kegiatan Pengaw asan, dapat disampaikan data sebagai berikut:
a. Pembangunan akan dilakukan di areal lahan tanah kebun dengan
luas sekitar 4.000 m2.
b. Di lokasi yang akan dibangun terdapat struktur bangunan yang
sudah terbengkalai selama 12 tahun.
c. Standar formasi pegaw ai pada KPP Pratama Subulussalam
berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak nomor KEP-
244/PJ/2021 adalah 75 pegaw ai yang terdiri dari 1 orang pejabat
Eselon III, 9 orang pejabat Eselon IV, 17 orang pejabat Fungsional,
dan 48 orang Pelaksana.
d. Gedung kantor yang akan dibangun adalah 3 lantai dengan luas
total adalah 2.576 m2.
e. Gedung didesain untuk 3 lantai berikut fasilitas pendukung, parkir
mobil dan motor.
f. Akan dibangun pagar pengaman untuk keliling area bangunan 280
m2.
g. Berdasarkan Laporan Hasil Evaluasi Kondisi Struktur Bangunan
Kantor Pajak Pratama Kota Subulussalam oleh Tim Teknis Ahli
Struktur Universitas Teuku Umar diperlukan perkuatan balok,
perkuatan plat lantai dan juga menggantikan kolom dan ringbalk
yang sudah rusak dan korosi.
2. Untuk data dasar/informasi lainya agar penyedia jasa Konsultansi
Pengaw asan secara aktif berkoordinasi dengan PPK.
3. Untuk melaksanakan tugasnya, penyedia jasa Konsultansi
Pengaw asan harus mencari sendiri data/informasi yang dibutuhkan
selain dari informasi yang diberikan oleh PPK.
Corak/ikon kearifan lokal akan ditampilkan pada tampilan depan
gambar bangunan.
4. Penyedia jasa Konsultansi Pengaw asan harus memeriksa
validitas/kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan
tugasnya, kesalahan/kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari
kesalahan informasi menjadi tanggung jaw ab sepenuhnya dari
penyedia jasa.

8. STANDAR : Penyedia Jasa dalam pekerjaan pengaw asan teknis harus mengacu dan
TEKNIS menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait dengan Bangunan
Gedung, di antaranya:
1. SNI 1726:2019 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung;
2. SNI 1727:2020 Beban Desain Minimum dan Kriteria Terkait untuk
Bangunan Gedung dan Struktur Lain;
3. SNI 1729:2020 Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural;
4. SNI 2847:2019 Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan
Gedung;
5. SNI 8460:2017 Persyaratan Perencanaan Geoteknik;
6. SNI lainya yang terkait dengan standar pekerjaan pembangunan
bangunan lainya seperti pekerjaan arsitektur, mekanikal, elektrikal,
plumbing, sanitasi dsb;
7. Standar lain yang berasal dari dalam maupun luar negeri yang relevan
dengan pekerjaan pembangunan bangunan terkait (AICS/ANSI, ACI,
ASTM dsb).

Selain standar diatas, dalam Penyedia Jasa dalam pekerjaan


pengaw asan teknis juga agar mengikuti ketentuan:
1. Spesifikasi komponen Bangunan Gedung Negara sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I Peraturan Menteri PUPR nomor
22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara
dan Peraturan Menteri PUPR nomor 29/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
2. Peraturan Menteri PUPR nomor 1 Tahun 2022 tentang Pedoman
Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat sebagai pedoman penyusunan AHSP
dan RAB;
3. Peraturan Menteri PUPR nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi sebagai pedoman
perencanaan SMKK;
4. Peraturan Menteri PUPR nomor 14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan
Kemudahan Bangunan Gedung;
5. Peraturan Menteri PUPR nomor 11/PRT/M/2014 tentang Pengelolaan
Air Hujan pada Bangunan Gedung dan Persilnya;
6. Peraturan Menteri PUPR nomor 26/PRT/M/2009 tentang Persyaratan
Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan;
7. Peraturan Menteri Keuangan nomor 172/PMK.06/2020 tentang
Standar Barang dan Standar Kebutuhan Barang Milik Negara, serta
memperhatikan Keputusan Menteri Keuangan nomor
453/KMK.01/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Activity Based
Workplace di Lingkungan Kementerian Keuangan dan Keputusan
Menteri Keuangan nomor 334/KMK.01/2021 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara di Lingkungan Keuangan sebagai pedoman
perencanaan luasan ruang kerja;
8. Desain bangunan dan tempat pelayanan terpadu mengacu pada
standar yang ditetapkan pada SE-43/PJ/2021 tentang Standardisasi
Identitas Direktorat Jenderal Pajak.
9. Desain ruang server mengacu pada SE-45/PJ/2020 tentang Pedoman
Pengamanan Perangkat dan Fasilitas Pengolahan Data dan Informasi.

9. STUDI-STUDI : Terdapat studi yang telah dilaksanakan yang dapat dijadikan sebagai
TERDAHULU bahan inputan bagi penyedia jasa Konsultansi Pengaw asan dalam
melakukan pengaw asan di antaranya:
1. Pada masa lampau telah dilakukan pekerjaan perencanaan
konstruksi. Dokumen hasil perencanaan terdahulu akan disampaikan
kepada penyedia jasa sebagai referensi pelaksanaan pekerjaan
pengaw asan;
2. Gambar as built bangunan akan disampaikan kepada penyedia jasa
sebagai referensi dan/atau acuan dalam pelaksanaan pekerjaan
pengaw asan;
3. Pada akhir tahun 2021 telah dilakukan penelitian kelayakan bangunan
oleh tenaga ahli professional. Hasil penelitian akan disampaikan
kepada penyedia jasa sebagai referensi pelaksanaan pekerjaan
pengaw asan;
4. Analisa tingkat kerusakan bangunan oleh Dinas Perumahan Rakyat
dan Kaw asan Pemukiman Aceh pada Januari 2022 menyimpulkan
bahw a kondisi bangunan Rusak Berat dan layak untuk diperbaiki.

10. REFERENSI : Dasar hukum yang tidak terkait langsung dengan pekerjaan yang akan
HUKUM dilaksanakan namun dibutuhkan sebagai petunjuk dalam melaksanakan
kegiatan misalnya peraturan berkaitan dengan jasa konstruksi,
pembangunan gedung negara, pengadaaan barang dan jasa, dan hal lain
yang berkaitan, di antaranya :
1. Undang-Undang nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
beserta perubahannya;
2. Undang-Undang nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
beserta perubahannya;
3. Peraturan Pemerintah nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi;
4. Peraturan Pemerintah nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung;
5. Peraturan Presiden nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara;
6. Peraturan Presiden nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya dan peraturan
turunannya;
7. Peraturan Menteri PUPR nomor 22/PRT/M/2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
8. Peraturan terkait lainnya tentang pembangunan Bangunan Gedung
Negara.

RUANG LINGKUP

11. LINGKUP : Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh penyedia jasa Konsultansi
PEKERJAAN Pengaw asan berpedoman pada ketentuan yang berlaku, yaitu Peraturan
Menteri PUPR nomor 22/PRT/M/2018 dan Peraturan Pemerintah nomor
16 Tahun 2021, adalah sebagai berikut:
1. memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi
yang akan dijadikan dasar dalam pengaw asan pekerjaan di lapangan.
2. mengaw asi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan,
serta mengaw asi ketepatan w aktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
3. mengaw asi pelaksanaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan
laju pencapaian volume atau realisasi fisik.
4. mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan
persoalan yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
5. menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat
laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengaw asan, dengan
masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan
bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh penyedia jasa
pelaksanaan konstruksi.
6. meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawing) yang
diajukan oleh penyedia jasa pelaksanaan konstruksi.
7. meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan (as built drawing) sebelum serah terima pertama.
8. menyusun daftar cacat atau kerusakan sebelum serah terima pertama,
mengaw asi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan menyusun
laporan akhir pekerjaan pengaw asan.
9. menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, berita acara
pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima pertama dan akhir
pelaksanaan konstruksi sebagai kelengkapan untuk pembayaran
angsuran pekerjaan konstruksi.
10. bersama-sama penyedia jasa perencanaan konstruksi menyusun
petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung.
11. membantu pengelola kegiatan dalam menyusun Dokumen
Pendaftaran BGN.
12. melakukan pemeriksaan dan menyatakan kelaikan fungsi bangunan
gedung terbangun sesuai dengan IMB/PBG.
13. membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan
dokumen Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah Kabupaten atau
Kota setempat.

12. KELUARAN : Output/keluaran pekerjaan yang harus dicapai oleh penyedia jasa
Konsultansi Pengaw asan adalah terselenggaranya pekerjaan konstruksi
yang optimal dengan terlaksananya pengendalian w aktu, biaya,
pencapaian sasaran fisik (kuantitas dan kualitas) dan tertib administrasi
dalam pembangunan bangunan gedung negara, diantaranya berupa :
1. Pelaksanaan pengaw asan pekerjaan di lapangan, sehingga tetap
terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana kerja dan
syarat/spesifikasi teknis pelaksanaan pekerjaan;
2. Inventarisasi segala persoalan terkait pelaksanaan konstruksi di
lapangan dan menyampaikan serta memberikan rekomendasi opsi
solutif kepada PPK; dan
3. Kebenaran laporan progres pekerjaan yang di klaim/dinyatakan oleh
pelaksana pekerjaan dengan yang diperoleh dari laporan tenaga
konsultan supervisi di lapangan.
Penyedia jasa Konsultansi Pengaw asan juga w ajib Menghasilkan layanan
jasa dan dokumentasi atau laporan yang memuat semua butir lingkup
kegiatan/pekerjaan, yang antara lain:
1. Hasil penelitian gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawing),
bar chart dan s-curve serta net work planning yang diajukan oleh
penyedia jasa Pelaksana Konstruksi;
2. Laporan harian yang memuat semua kejadian, perintah atau petunjuk
penting yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan,
konsekuensi keuangan, kelambatan penyelesaian dan/atau tidak
terpenuhinya syarat teknis;
3. Laporan mingguan dan laporan bulanan sebagai resume laporan
harian;
4. Berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk pembayaran
angsuran;
5. Surat perintah perubahan pekerjaan dan berita acara pemeriksaan
pekerjaan tambah kurang, apabila terdapat perubahan pekerjaan;
6. Hasil penelitian gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan (as built drawing) yang dibuat oleh penyedia jasa
pelaksanaan konstruksi;
7. Laporan rapat di lapangan (site meeting) dan weekly
instruction/weekly request;
8. Berita acara serah terima pertama pekerjaan;
9. Berita acara pemeliharaan pekerjaan;
10. Berita acara serah terima akhir pekerjaan;
11. Laporan akhir pekerjaan pengaw asan;
12. Laporan pelaksanaan Rencana Keselamatan Kontruksi (RKK);
13. Kelengkapan dokumen pendaftaran Bangunan Gedung Negara
beserta lampirannya;
14. Kelengkapan dokumen pengajuan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) beserta
lampirannya.

Catatan :
1) Output berupa dokumen/laporan harus disampaikan dalam soft copy
dan hard copy
2) Penyedia jasa konsultansi harus senantiasa bersedia untuk
memberikan keterangan/penjelasan dalam rapat/pertemuan jika
sewaktu waktu dibutuhkan oleh pengguna jasa/PPK

13. PERALATAN, : Fasilitas yang akan disediakan oleh PPK berupa hak akses ke lokasi
MATERIAL DAN pekerjaan.
FASILITAS DARI
PPK

14. PERALATAN : Semua Peralatan/material yang digunakan untuk melaksanakan seluruh


DAN MATERIAL lingkup kegiatan/pekerjaan, misalnya laptop, modem internet, printer, dll.
DARI PENYEDIA

15. LINGKUP : Wew enang penyedia jasa Konsultansi Pengaw asan meliputi:
KEWENANGAN 1. memberikan peringatan dan teguran tertulis kepada penyedia jasa
PENYEDIA JASA Pelaksana Konstruksi jika terjadi penyimpangan terhadap dokumen
kontrak;
2. meneliti dan memberikan persetujuan pada gambar pelaksanaan
(shop drawing) yang diajukan oleh penyedia jasa Pelaksana
Konstruksi sebelum dilaksanakan;
3. merekomendasikan kepada Pengguna Jasa/PPK untuk menghentikan
pelaksanaan pekerjaan sementara jika penyedia jasa Pelaksana
Konstruksi tidak memperhatikan peringatan yang diberikan;
4. memberikan masukan pendapat teknis tentang permintaan tambah
kurang pekerjaan yang diajukan oleh penyedia jasa Pelaksana
Konstruksi yang dapat mempengaruhi biaya dan w aktu pekerjaan
serta berpengaruh pada ketentuan kontrak;
5. mengusulkan perubahan jika terjadi ketidaksesuaian dengan kondisi di
lapangan;
6. mengkoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia jasa
Pelaksana Konstruksi, termasuk pekerjaan fisik konstruksi yang telah
dilaksanakan agar sesuai dengan kontrak kerja yang disepakati;
7. merekomendasikan kepada Pengguna Jasa/PPK untuk menolak
material dan peralatan konstruksi yang tidak sesuai spesifikasi.

16. JANGKA : Jangka w aktu penyelesaian pekerjaan Konsultansi Pengaw asan ini
WAKTU adalah sejak tanggal m ulai kerja yang ditetapkan dalam SPMK sampai
PENYELESAIAN dengan tanggal serah terima kedua pekerjaan/Final Hand Over (FHO)
PEKERJAAN oleh penyedia jasa Pelaksana Konstruksi (kontraktor).

Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :


a. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Fisik
Jangka w aktu pelaksanaan pekerjaan fisik sesuai rancangan selama
180 (seratus delapan puluh) hari kalender sejak tanggal mulai kerja Commented [SP1]: Agar dikonfirmasi dengan estimasi
pada SPMK. kebutuhan waktu pekerjaan fisik menurut Perencana
b. Tahapan M asa Pem eliharaan
Jangka w aktu pemeliharaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender sejak serah terima pertama pekerjaan. Konsultan Pengaw as
w ajib mengaw asi pelaksanaan perbaikan kerusakan-kerusakan yang
terjadi di masa pemeliharaan konstruksi.

17. PERSONIL :

A. Kebutuhan Tenaga ahli (TA) dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
Kualifikasi
Posisi/Jumlah Tingkat
No Pengalaman Status Lain
Personil Pendidikan Keahlian
Profesional TA lain
dan Jurusan
Supervision Engineer (SE) / Team Leader
1 TA Struktur; 1 (S1) Teknik pengalaman SKA Ahli Manajemen Tetap/ -
orang Sipil minimal 3 Proyek (602) jenjang Tidak
(tiga) tahun minimal Ahli Madya tetap
Inspection Engineer (IE) / Quality Engineer
2 TA Arsitek; (S1) Arsitektur pengalaman SKA Arsitek (101) jenjang Tetap/ -
1 orang minimal 3 minimal Ahli Muda Tidak
(tiga) tahun tetap
3 TA Mekanikal; (S1) Teknik pengalaman SKA Ahli Teknik Tetap/ -
1 orang Mesin minimal 3 Mekanikal (301) jenjang Tidak
(tiga) tahun minimal Ahli Muda tetap
4 TA Elektrikal; (S1) Teknik pengalaman SKA Ahli Teknik Tenaga Tetap/ -
1 orang Elektro/Teknik minimal 3 Listrik (401) jenjang Tidak
Tenaga Listrik/ (tiga) tahun minimal Ahli Muda tetap
Teknik Mesin
5 TA Quantity (S1) Teknik pengalaman SKA Ahli Manajemen Tetap/ -
Engineer; 1 orang Sipil minimal 3 Konstruksi (601) jenjang Tidak
(tiga) tahun minimal Ahli Muda tetap
6 TA K3 Konstruksi; 1 (S1) Seluruh pengalaman SKA Ahli K3 Konstruksi Tetap/ -
orang Jurusan Teknik minimal 3 (603) jenjang minimal Tidak
(tiga) tahun Ahli Muda tetap

B. Kebutuhan Tenaga subprofessional atau pendukung dalam pekerjaan ini adalah sebagai
berikut:
Kualifikasi
Tingkat
No Posisi Pengalaman Status Lain
Pendidikan dan Keahlian
Profesional TA lain
Jurusan
1 Pengawas Lapangan; 1 S1 Teknik Sipil pengalaman SKT Pengawas Tetap/ -
orang minimal 2 (dua) Bangunan Tidak
tahun Gedung (TA024) tetap
2 Administrasi/Sekretaris; D3 Seluruh pengalaman - Tetap/ -
1 orang jurusan minimal 2 (dua) Tidak
tahun tetap

Semua Personil Tenaga Ahli harus merupakan lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
sw asta yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, disertai
dengan pindaian ijazah asli atau legalisir serta lampiran SKK berbentuk elektronik dan dilengkapi
dengan Curiculum Vitae (pengalaman tenaga ahli dilengkapi dengan pindaian referensi/kontrak dari
pengguna jasa) dan surat pernyataan kesediaan untuk ditugaskan. Apabila tenaga ahli yang diusulkan
adalah tenaga ahli tetap, disertai pindaian bukti potong/lapor pajak PPh Pasal 21 Form 1721 atau
Form 1721-A1.

18. PERSYARATAN : A. Syarat Kualifikasi Adm inistrasi/Legalitas:


KUALIFIKASI 1. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk
PENYEDIA menjalankan kegiatan/usaha:
a. Peserta yang berbadan usaha yang memiliki surat Ijin Usaha
di bidang Jasa Konstruksi ;
b. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi
Usaha Kecil dengan sub bidang klasifikasi RE201 Jasa
Pengaw as Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung atau
RK001 Jasa Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung
Hunian & Non Hunian berdasarkan KBLI 71102;
2. Mempunyai status valid keterangan Wajib Pajak berdasarkan hasil
Konfirmasi Status Wajib Pajak;
3. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada
Kontrak yang dibuktikan dengan Akta Pendirian Perusahaan
dan/atau perubahannya;
4. Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya tidak
menimbulkan pertentangan kepentingan pihak yang terkait, tidak
dalam pengaw asan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya
tidak sedang dihentikan dan/atau yang bertindak untuk dan atas
nama Badan Usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana,
dan pengurus/pegaw ai tidak berstatus Aparatur Sipil Negara,
kecuali yang bersangkutan mengambil cuti diluar tanggungan
Negara.

B. Syarat Kualifikasi Teknis:


1. Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan jasa
konsultansi konstruksi dalam kurun w aktu 4 (empat) tahun terakhir,
baik di lingkungan pemerintah maupun sw asta termasuk
pengalaman subkontrak;
2. Memiliki pengalaman mengerjakan pekerjaan sejenis yaitu
pekerjaan Jasa Pengaw as Pekerjaan Konstruksi Bangunan
Gedung (RE201) atau Jasa Rekayasa Konstruksi Bangunan
Gedung Hunian & Non Hunian (RK001);
3. Memiliki pengalaman mengerjakan pekerjaan sejenis dalam w aktu
10 (sepuluh) tahun terakhir;
4. Penyedia dengan kualifikasi usaha kecil yang baru berdiri kurang
dari 3 (tiga) tahun dan belum memiliki pengalaman dikecualikan
dari ketentuan pengalaman sebagaimana dimaksud pada angka 1
sampai dengan angka 3 untuk nilai paket pengadaan sampai
dengan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Catatan:
Pengalaman perusahaan dapat dibuktikan dengan dokumen kontrak dan
Berita Acara Serah Terima/referensi dari pemberi kerja/bukti pembayaran
terakhir/bukti potong pajak pembayaran terakhir. Khusus untuk
pengalaman sebagai subkontraktor, maka selain membawa dan
memperlihatkan kontrak subkontrak, juga harus dilengkapi dengan surat
referensi dari PPK/Pemilik Pekerjaan yang menyatakan bahwa peserta
memang benar adalah subkontrak untuk pekerjaan dimaksud.

19. LAPORAN : Laporan yang dihasilkan oleh penyedia jasa Konsultansi Pengaw asan
harus telah mengakomodir semua keluaran sebagaimana pada angka
[12.KELUARA N] diatas dan penyedia jasa Konsultansi Pengaw asan
bertanggung jaw ab sepenuhnya atas kebenaran data dan informasi
laporan yang disampaikan.
HAL-HAL LAIN

20. PRODUKSI : Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
DALAM NEGERI dalam w ilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam
KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

21. PEDOMAN : Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:


PENGUMPULAN 1. Tidak mengganggu keamanan dan kenyamanan pegaw ai/mitra/w ajib
DATA pajak KPP Pratama Subulussalam;
LAPANGAN 2. Dapat dilakukan pengumpulan data lapangan pada hari libur/tanggal
merah setelah mendapatkan izin dari PPK.

22. PROGRAM ALIH : Penyedia jasa Konsultansi Pengaw asan berkew ajiban untuk
PENGETAHUAN menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan/workshop kepada staf/personel PPK sebagai berikut :
1. Pemeliharaan bangunan gedung;
2. Penjelasan dan pengoperasian sistem elektrikal, mekanikal, tata
suara, plumbing, dan drainase.

23. KONTINGENSI : Pengadaan ini dilakukan dalam kondisi pandemi COVID-19. Jika di
kemudian hari ada kebijakan terkait dengan pemotongan anggaran,
sehingga tidak terdapat anggaran yang tersedia, dan berdampak paket
harus dibatalkan, maka Penyedia tidak menuntut ganti rugi atau
melakukan tindakan hukum apapun atas hal tersebut.

24. PROGRAM : Penyedia jasa Konsultansi Pengaw asan harus Menerapkan SMKK dalam
SMKK pelaksanaan pekerjaan pengaw asan dengan item sebegai berikut :
a. penyiapan RKK Pengaw asan;
b. fasilitas sarana, prasarana, dan alat kesehatan; dan
c. kegiatan dan peralatan terkait pengendalian risiko Keselamatan
Konstruksi.

Penyedia jasa Konsultansi Pengaw asan juga harus menyusun Dokumen


Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) Pengaw asan sebagaimana
format terlampir yang merupakan bagian dari dokumen penaw aran.

25. PROGRAM ANTI : Kementerian Keuangan menjadi tolok ukur lembaga birokrasi yang
KOLUSI, berkomitmen mengembangkan program Reformasi Birokrasi dan
KORUPSI, DAN Transformasi Kelembagaan untuk menjadi yang terdepan dalam
NEPOTISME perbaikan lingkungan birokrasi di Indonesia.
(KKN)
Atas dasar itu penyedia jasa Konsultansi Pengaw asan baik dalam proses
pemilihan penyedia barang/jasa maupun dalam melaksanakan setiap
lingkup kerjanya berkomitmen untuk bebas dari KKN serta menjunjung
tinggi nilai-nilai Integritas dan Profesionalisme dan turut serta mendukung
dalam rangka mew ujudkan pengadaan barang/jasa di lingkungan
Kementerian Keuangan semakin berkualitas, akuntabel dan transparan
dengan tidak m elakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Penyampaian dokumen atau keterangan palsu/tidak benar;
2. Persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur penaw aran;
3. Meminjam nama perusahaan lain (pinjam bendera);
4. Menyampaikan penaw aran harga yang tidak w ajar dengan
mengorbankan volume dan kualitas;
5. Praktik jual paket pekerjaan dan praktik persaingan usaha tidak sehat;
6. Korupsi, kolusi, dan/atau nepotisme dengan anggota UKPBJ/Satker;
7. Pengunduran diri dengan alasan yang tidak dapat diterima UKPBJ;
8. Tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam
Kontrak.

Kementerian Keuangan tidak m emberikan toleransi sedikitpun terhadap


setiap praktik-praktik sebagaimana disebutkan diatas serta siap
memberlakukan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku terhadap penyedia
yang melanggar ketentuan dalam proses PBJ di Kementerian Keuangan.

Ditetapkan di Subulussalam
pada tanggal 21 Maret 2023
Pejabat Pembuat Komitmen,

TTD

Mohammed Berriano

Anda mungkin juga menyukai