Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENGADAAN JASA KONSULTAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG


SERBA GUNA PENDIDIKAN MAHAD ALJAMIAH
UIN FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
TAHUN ANGGARAN 2022

A. URAIAN PENDAHULUAN

1. Latar : a. Sesuai DIPA APBN UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu


Belakang Tahun Anggaran 2022 akan melakukan pembangunan gedung
Serba Guna Mahad Aljamiah yang akan dilaksanakan oleh
penyedia pekerjaan konstruksi. Untuk menjamin pelaksanaan
pekerjaan tersebut sesuai dengan rencana mutu, biaya,
volume dan waktu yang telah ditetapkan di dalam kontrak
jasa konstruksi, maka diperlukan adanya suatu tim yang akan
bertugas sebagai pengawas yang berperan membantu satuan
kerja didalam melaksanakan pengawasan teknis pada lokasi
kegiatan yang sedang berlangsung.
b. Tim pengawas teknis dimaksud, adalah Penyedia Jasa
Konsultansi pekerjaan pengawasan teknis Pembangunan
Gedung Mahad Aljamiah UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.

2. Maksud : a. Membantu pihak UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu didalam


dan melakukan pengawasan teknis terhadap kegiatan pekerjaan
Tujuan konstruksi di lapangan yang dilaksanakan oleh Penyedia
pekerjaan konstruksi (kontraktor).
b. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi
Konsultan Pengawas yang memuat masukan, azas, kriteria,
proses dan keluaran yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterpretasikan kedalam pelaksanaan tugas pengawasan.
c. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Pengawas dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk
menghasilkan keluaran yang memenuhi sesuai KAK ini.
d. Maksud dan tujuan pekerjaan ini adalah pengawasan untuk
pekerjaan Pembangunan Gedung Serba Guna Mahad Aljamiah
UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu Pembangunan agar selama
masa pelaksanaan konstruksi fisik dapat dikendalikan dan
dimonitor guna memenuhi waktu, biaya dan mutu yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan teknis dan dokumen
kontrak.

3. Sasaran : Sasaran pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah:


1. Agar tercapainya hasil pekerjaan Pembangunan Gedung Serba
Guna Mahad Aljamiah UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu
sesuai dengan kinerja yang direncanakan secara akuntabel,
efisien, efektif dan tepat waktu.
2. Biaya pekerjaan konstruksi sesuai dengan anggaran
pembangunan.
3. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai dengan jadwal
pelaksanaan dan spesifikasi teknis yang telah disepakati.

4. Lokasi : Lokasi yang akan direncanakan berada di UIN Fatmawati Sukarno


Kegiatan Bengkulu Jalan Raden Fatah Kota Bengkulu.

5. Sumber : Anggaran pelaksanaan kegiatan pengawasan bersumber dari DIPA


Pendanaan APBN UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu Tahun Anggaran 2022.

6. Perkiraan a. Nilai Pagu Anggaran sesuai dengan DPA :


Biaya Rp. 550.000.000,- (Lima Ratus Lima Puluh Juta rupiah)
Kegiatan b. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) :
Rp. 549.980.000,- (Lima Ratus Empat Puluh Sembilan Juta
Sembilan Ratus Delaan Puluh Ribu Rupiah)

7. Nama dan Organisasi pelaksana kegiatan pekerjaan jasa konsultan


Organisasi Pengawasan :
Pengguna a. Satuan Kerja Kementerian :
Anggaran/ Kementerian Agama - Universitas Islam Negeri (UIN)
PPK Fatmawati Sukarno Bengkulu
b. Pejabat Pembuat Komitmen : Agung Tri Adfi, SE.,M.Ak
c. Kelompok Kerja (Pokja) Pemilihan UKPBJ Kementerian
Agama

B. DATA PENUNJANG

8. Data Dasar : Data keperluan kegiatan pengawasan bersumber dari :


a. Data dan informasi mengenai kebutuhan pengawasan
pembangunan Gedung Serba Guna Mahad Aljamiah UIN
Fatmawati Sukarno Bengkulu;
b. Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan Pengawas harus
mencari sendiri informasi yang dibutuhkan selain dari
informasi yang diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.

9. Standar : a. Standar teknis kegiatan pengawasan mengacu kepada standar


Teknis dan peraturan pekerjaan konstruksi dan jasa konsultansi di
lingkungan Kementrian Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
b. Peraturan Peraturan Lain Tentang Pengawasan teknis
bangunan gedung.
10. Referensi : a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
Hukum b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021
tentang Perubahan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 tahun 2011
tentang Pembangunan Gedung Negara
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor : 22/PRT/M/2018, Tanggal 15
Oktober 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara
e. Peraturan Menteri PUPR Nomor : 07/PRT/M/2019 Standar dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia
f. Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahmelalui
Penyedia;
g. Keputusan Menteri PUPR Nomor 897/KPTS/M/2017 tentang
Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi pada
Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan jasa Konsultansi
Konstruksi;
h. Peraturan LPJK Nomor 4 Tahun 2017 tentang Sertifikasi dan
Registrasi Usaha Jasa Perencana dan Pengawas Konstruksi;
i. Peraturan LPJK Nomor 5 Tahun 2017 tentang Sertifikasi dan
Registrasi Tenaga Ahli;
j. Peraturan LPJK Nomor 6 Tahun 2017 tentang Sertifikasi dan
Registrasi Tenaga Terampil;
k. Surat Edaran LPJK Nomor 08/SE/LPJK-N/XI/2017 tentang
Latar Belakang Pendidikan Pemohon SKA
l. Keputusan DPN INKINDO Nomor 22/SK/DPN/X/2020
tentang Pedoman Standar Minimal Remunerasi/Biaya Personil
(Billing Rate) dan Biaya Langsung (Direct Cost) untuk Badan
Usaha Jasa Konsultansi Tahun 2021

C. RUANG LINGKUP

11. Lingkup : Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan


Kegiatan Pengawas adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku,
khususnya teknis Pembangunan Gedung Negara, berdasarkan
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2018
tanggal 15 Oktober 2018 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
Lingkup Kegiatan tersebut antara lain :
a. memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan
konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan
pekerjaan di lapangan.
b. mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode
pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya
pekerjaan konstruksi.
c. mengawasi pelaksanaan konstruksi dari segi kualitas,
kuantitas, dan laju pencapaian volume atau realisasi fisik.
d. mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk
memecahkan persoalan yang terjadi selama pelaksanaan
konstruksi.
e. menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala,
membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan
pengawasan, dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan,
laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi
yang dibuat oleh penyedia jasa pelaksanaan konstruksi.
f. meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawing)
yang diajukan oleh penyedia jasa pelaksanaan konstruksi.
g. meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan (As Built Drawing) sebelum serah terima pertama.
h. menyusun daftar cacat atau kerusakan sebelum serah terima
pertama,
i. mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan
menyusun laporan akhir pekerjaan pengawasan.
j. menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan,
berita acara pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima
pertama dan akhir pelaksanaan konstruksi sebagai
kelengkapan untuk pembayaran angsuran pekerjaan
konstruksi.

Selain itu juga Konsultan Pengawas Konstruksi juga


melaksanakan kegiatan antara lain:

a) Menyampaikan surat teguran kepada pelaksana kegiatan


ketika terjadi keterlambatan pekerjaan dan/atau ditemukan
ketidaksesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan di
lapangan.
b) Menyampaikan laporan fisik kemajuan kegiatan sebenarnya,
apabila telah terealisasi rekanan berhak mengajukan uang
muka ataupun pencairan 100%.

12. Produk : Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawas berdasarkan


Konsultan Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam
Pengawasan surat perjanjian, yang minimal meliputi :
a. Buku harian, yang memuat semua kejadian,
perintah/petunjuk yang penting dari Kepala Satuan Kerja,
Kontaktor Pelaksana, dan Konsultan Pengawas.
b. Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan
harian.
c. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran
angsuran.
d. Laporan rapat di lapangan (site meeting);
e. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawing) dan Time
Schedule yang dibuat oleh kontraktor pelaksana;
f. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built
drawing);
g. Foto Dokumentasi (0%, 30%, 50%, 75%, 95% dan 100%);
h. Laporan akhir pekerjaan pengawasan;
i. Setiap laporan dibuat dalam 5 (lima) rangkap;
j. Laporan Bulanan disampaikan paling lambat tanggal 5 bulan
berikutnya.

13. Peralatan : Untuk mealaksanakan tugasnya konsultan pengawas harus


menyediakan peralatan untuk mendukung pelaksanaan
kegiatan. Peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan
pengawasan ini minimal terdiri dari :
a. Laptop/Notebook, 1 unit
b. Printer A3, 1 unit
c. Camera Digital, 1 unit
d. Meter Roll, 1 unit
e. Water Pass, 1 unit

14. Lingkup : Lingkup tugas dan kewenangan yang harus dilaksanakan oleh
Kewenangan Konsultan Pengawas adalah berpedoman pada ketentuan yang
Penyedia Jasa berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara, Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana
Wilayah Nomor 22/PRT/M/2018 tanggal 15 Oktober 2018
tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara, yang terdiri
dari:
1. Pekerjaan Persiapan
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi
pekerjaan pengawasan;
b. Memeriksa time schedule, Bar Chart, S-Curve, dan Net
Work Planning yang diajukan oleh kontraktor pelaksana
untuk selanjutnya diteruskan kepada pengelola kegiatan
untuk mendapatkan persetujuan.
c. Dalam melaksanakan tugasnya pelaksana konsultan
pengawas dilengkapi dengan surat tugas dari direktur
perusahaan.
2. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan
a. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum,
pengawasan lapangan, koordinasi dan inpeksi kegiatan-
kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun
administrasi teknis yang dilakukan dapat secara terus
menerus sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk yang
kedua kalinya.
b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari
bahan atau komponen bangunan, peralatan, dan
perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan
atau ditempat kerja lainnya.
c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan
mengambil tindakan yang tepat dan cepat agar batas waktu
pelaksanaan minimal sesuai engan jadwal yang ditetapkan.
d. Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan
atau pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi
biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh pada
ketentuan kontrak, untuk mendapatkan persetujuan dari
Pejabat Pembuat Komitmen.
e. Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai
pengurangan dan penambahan biaya dan waktu pekerjaan
serta tidak menyimpang dari kontrak, dapat langsung
disampaikan kepada pemborong, dengan pemberitahuan
tertulis kepada pengelola kegiatan.
f. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada pelaksana
pekerjaan dalam mengusahakan perijinan sehubungan
dengan pelaksanaan pembangunan.
3. Konsultasi
a. Melakukan konsultasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) untuk membahas segala masalah dan persoalan yang
timbul selama masa pembangunan.
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, dengan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pelaksana Pekerjaan
serta unsur wilayah (jika diperlukan) dengan tujuan
untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul
dalam pelaksanaan baik secara teknis maupun sosial untuk
kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkan kepada
semua pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima
paling lambat 1 (satu) hari kerja kemudian.
4. Laporan
a. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan
teknis teknologis kepada Pejabat Pembuat Komitmen
mengenai volume presentasi dan nilai bobot bagian-bagian
pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh pelaksana
konstruksi.
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan
dan dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.
c. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah
tenaga kerja dan alat yang digunakan.
d. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat
oleh pemborong terutama yang mengakibatkan tambah
dan berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan serta
gambar konstruksi yang dibuat oleh kontraktor
pelaksana (shop drawing).
5. Dokumen
a. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan
dengan penyelesaian pekerjaan di lapangan, serta untuk
keperluan pembayaran angsuran.
b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai
pekerjaan serta penambahan atau pengurangan pekerjaan
guna keperluan pembayaran.

15. Jangka : Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Pengawasan adalah selama


Waktu 210 (dua ratus sepuluh) hari kalender.
Penyelesaian

16. Personil :
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, pihak konsultan
Penyedia jasa
Pengawas harus menyediakan tenaga-tenaga Teknis dalam suatu
struktur organisasi Konsultan Pengawas untuk menjalankan
kewajibannya sesuai dengan lingkup jasa yang tercantum dalam
KAK ini yang bersertifikat dan disetujui oleh Pemberi Tugas.
Daftar tenaga ahli beserta kualifikasinya, minimal sebagai
berikut :

JABATAN
JML PENDIDIKAN PENGALAMAN
No DALAM SERTIFIKASI
ORG MINIMAL KERJA (Tahun)
PROYEK

Profesional Staff
Minimal SKA
1 Suvervisi 1 Sarjana Sipil S1 2 Tahun
Madya Gedung
Engginer
2. Pengawas 1 Sarjana Sipil S1 3 tahun Minimal SKA
Muda Gedung
Lapangan
3 Tenaga K3. 1 Sarjana S1 1 tahun Minimal SKA
Muda K.3

Supporting Staff

1 Adm/keuangan 1 SLTA sederajat 1 Tahun


2 Op.Computer 1 SLTA sederajat 1 tahun

Tenaga Penunjang
1 Administrasi 1 SLTA Sederajat 1 Tahun
/op .comp

D. HAL-HAL LAINNYA

1. Sewaktu-waktu Penyedia Jasa dapat diminta oleh PPK mengadakan diskusi atau
memberi penjelasan mengenai tahap atau hasil kerjanya;
2. Penyedia Jasa harus selalu mendiskusikan usulan-usulan hasil pekerjaan ini
denga Pemilik pekerjaan.
3. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan harus
disediakan oleh Penyedia Jasa;
4. Hal-hal yang beium tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan dijelaskan
dalam berita acara penjelasan pekerjaan.

Bengkulu, April 2022


Pejabat Pembuat Komitmen

Agung Tri Adfi

Anda mungkin juga menyukai