Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

PROGRAM :
PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

KEGIATAN :
PERENCANAAN JARINGAN MENENGAH
PT TELEN KE DS BUKIT PERMATA DAN DS MATA AIR

SATKER SUMBER DAYA ALAM


SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2017
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PERENCANAAN JARINGAN MENENGAH
PT TELEN KE DS BUKIT PERMATA DAN DS MATA AIR
TAHUN ANGGARAN 2017

Uraian Pendahuluan 1
1 Latar Belakang Kegiatan PERENCANAAN JARINGAN MENENGAH PT TELEN
KE DS BUKIT PERMATA DAN DS MATA AIR adalah suatu
kegiatan pembangunan jaringan Listrik yang diakibatkan
karena kebutuhan akan sarana dan prasarana pelayanan
Masyarakat yang layak dan sesuai dengan kebutuhan
pengembangan, maintenance dengan kelengkapan seluruh
jaringan listrik Desa.
Kegiatan tersebut adalah upaya untuk
mengimplementasikan program pembangunan Pemerintah
Kabupaten Kutai Kartanegara di dalam skala pembangunan
Kelistrikan yang cukup sesuai kebutuhan, sehingga harus
dapat perhatian penuh dalam pelaksanaannya agar
mencapai sasaran akhir yang tepat guna dan memenuhi
fungsinya secara optimal.
Oleh karena itu pengendalian dan pengarahan dari proses
pekerjaan PERENCANAAN JARINGAN MENENGAH PT TELEN
KE DS BUKIT PERMATA DAN DS MATA AIR ini diperlukan
sejak dini (dari tahap perencanaan sampai pelaksanaan),
guna mendukung kesuksesan pelaksanaan pekerjaan
secara keseluruhan nantinya.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) merupakan suatu pengarahan
tugas untuk pekerjaan Konsultan Perencana
PERENCANAAN JARINGAN MENENGAH PT TELEN KE DS
BUKIT PERMATA DAN DS MATA AIR yang dipersiapkan
sebagai pendorong pekerjaan pelaksanaan dalam
mewujudkan hasil yang sesuai dengan kepentingan dan
tujuan Pengguna Jasa.

2 Maksud Dan Tujuan 2.1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk
bagi konsultan perencana yang memuat masukan,
azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus
dipenuhi dan diperhatikan serta di interprestasikan
kedalam pelaksanaan tugas perencanaan yang sesuai
dengan kepentingan Pengguna Jasa.
2.2. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan
perencana dapat melaksanakan tanggung jawabnya
dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang
memadai sesuai dengan KAK ini.

3 Sasaran A. Kriteria Umum


Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan
Perencana seperti dimaksud pada KAK harus
memperhatikan kriteria umum sarana dan prasarana
Kelistrikan Negara disesuaikan berdasarkan fungsi dan
Standar Konstruksi Jaringan Tengangan Menengah tenaga
Listrik yaitu :
1. Bahwa untuk mengoperasikan jaringan distribusi Tenaga
Listrik yang efisien, andal dan berkualitas, maka konstruksi
jaringan tengangan menengah harus terbangun dengan
benar sesuai kaidah enjinering dan keselamatan
ketenagalistrikan;
2. Bahwa untuk mewujudkan kosntruksi jaringan tegangan
menengah yang benar sebagaimana dimaksud , maka
diperlukan standarisasi konstruksi Jaringan Tegangan
Mengengah yang berlaku di seluruh PT. PLN (persero).

B. Kriteria Khusus
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-
syarat yang khusus, spesifik berkaitan dengan Standar
Konstruksi Jaringan Tengangan Menengah tenaga Listrik
yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus, segi
teknis lainnya.

4 Azas-Azas/Kriteria/ Selain dari kriteria diatas, didalam melaksanakan tugasnya


Terminologi konsultan perencana hendaknya memperhatikan azas-
azas/Terminologi Konstruksi Jaringan Tegangan Menengah
Tenaga Listrik.

5 Lokasi Kegiatan Lokasi pembangunan adalah Kec. Kaubun kab. Kutai Timur.

6 Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan :


Pagu Dana Perencanaan : Rp. 100.000.000,-
HPS Perencanaan : Rp 100.000.000,00,-
No. DPA : 4.01.03.01.12.5.21.02.1.02.01.25.01
Tanggal : 30 Desember 201621 Nopember 2014
Tahun Anggaran 2017
7 Nama dan Organisasi Nama Pejabat Pembuat Komitmen:
Pejabat Pembuat Ir. Pranowo
Komitmen Proyek/Satuan Kerja :
Bagian Sumber Daya Alam

Data penunjang2
8 Data Dasar -
9 Standar Teknis 1. Berdasarkan Peraturan Undang Undang Nomor 30 tahun
2009 Tentang Ketenagalistrikan dan Peraturan Menteri
Perindustrian No. 04/M-Ind/Per/1/2009, tentang
Pedoman Dalam Negeri untuk Pembangunan
infrastruktur Ketengalistrikan.

10 Studi-Studi Terdahulu -

11 Referensi Hukum Referensi hukum yang menjadi persyaratan teknisuntuk


pembangunan gedung Negara adalah dengan mengikuti
ketentuan-ketentua yang di atur dalam :
a. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung,
b. Peraturan pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang
Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 28 Tahun 2002
tentang Bangunan Gedung.
c. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor
10/KPTS/2000 Tentang Ketentuan Teknis Pengamanan
terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung
dan Lingkungan
d. Peraturan daerah setempat tentang bangunan gedung
e. Undang-undang RI nomor 30 Tahun 2009 tentang
ketenagalistrikan
f. Peraturan Pemerintah RI nomor 10 tahun 1989 tentang
Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah RI nomor 3 tahun 2005 dan Peraturan
Pemerintah RI Nomor 26 Tahun 2006, serta,
g. Standar teknis dan pedoman teknis yang
dipersyaratkan.

Persyaratan teknis harus tertuang secara lengkap dan jelas


pada Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) dalam
Dokumen Perencanaan
Ruang Lingkup :

12 Lingkup Kegiatan Lingkup Kegiatan adalah Perencanaan PERENCANAAN


JARINGAN MENENGAH PT TELEN KE DS BUKIT PERMATA DAN
DS MATA AIR

A. Kegiatan Perencanaan
Lingkup kegiatan/tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan
Perencana berpedoman pada ketentuan yang berlaku,
khususnya mengacu kepada Pedoman Standar Konstruksi
Jaringan Tengangan Menengah Tenaga Listrik.
1. Persiapan perencanaan, seperti: mengumpulkan data dan
informasi lapangan termasuk gambar rencana, prarencana
dan gambar detail yang sudah dilaksanakan, serta
membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK,
dan konsultan dengan Pemerintah Daerah setempat
mengenai peraturan daerah/ perijinan.
2. Penyusunan perencanaan seperti rencana jaringan listrik
tegangan Menengah, termasuk program dan konsepnya,
serta perkiraan biaya.
3. Penyusunan rencana detail, Gambar
4. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu
Pejabat Pengguna Anggaran / Pejabat Kuasa Pengguna
Anggaran / Pejabat Pembuat Komitmen dalam menyusun
dokumen pengadaan dan membantu Panitia Pengadaan
menyusun program dan pelaksanaan pengadaan.
5. Membantu Panitia Pengadaan / Kelompok Kerja
Pengadaan Barang dan Jasa pada waktu penjelasan
pekerjaan, termasuk menyusun berita acara penjelasan
pekerjaan, menyusun kembali dokumen pelelangan, dan
melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi
lelang ulang (bila ada).
6. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan
konstuksi fisik dan melaksanakan kegiatan seperti :
a) Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis
pelaksanaan bila ada perubahan.
b) Memberikan penjelasan terhadap persoalan-
persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan
konstruksi.
c) Memberikan saran-saran, pertimbangan dan
rekomendasi tentang penggunaan bahan.
d) Membuat laporan akhir pengawasan berkala.
B. Proses Perencanaan
1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-
keluaran yang diminta, konsultan Perencana harus
menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) minimal 2 kali dalam 1
bulan.
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk
awal, antara dan akhir yang harus dihasilkan konsultan
sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam
KAK ini dan harus dipresentasikan di depan instansi
terkait.

13 Keluaran Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan Perencana


berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalah lebih lanjut
akan diatur dalam Surat Perjanjian, yang minimal meliputi :
a. Gambar Rencana Teknis (struktur, Mekanikal, dan
elektrikal) Format A3,
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) yang meliputi
persyaratan umum, administrasi dan teknis yang
direncanakan,
c. Rencana Anggaran Biaya ( RAB ),
d. Laporan Akhir Perencanaan, yang meliputi :
 Laporan Pendahuluan
 Laporan Draft Akhir
 Laporan Akhir
 Foto Dokumentasi,
e. Keluaran akhir tahap perencanaan meliputi : Dokumen
Perencanaan berupa Gambar Rencana (For Tender) dan
rencana kerja syarat-syarat (RKS), Rencana Anggaran
biaya (Engineering Estimate) dan Daftar Volume
Pekerjaan (Bill of Quantity) yang di susun sesuai
ketentuan.
f. Semua Laporan dan keluaran akhir tahap perencanaan di
buat dalam bentuk hard copy sebanyak 5 rangkap dan
softcopy dalam bentuk Flashdisk.

14 Peralatan, Material, Peralatan : -


Personil dan Fasilitas Material : -
dari Pejabat Pembuat Personil : 1. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Komitmen
2. Staff Teknis
3. Staff Administrasi
Fasilitas : -
15 Peralatan dan Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan Perencana harus
Material dari menyediakan fasilitas dan peralatan yang memenuhi ketentuan
Penyedia Jasa proyek, baik ditinjau dari segi Iengkap (besar) proyek maupun
Konsultan
tingkat kompleksitas pekerjaan. Fasilitas dan peralatan tersebut
antara lain :
 Kantor / studio harus berdomisili Jelas dan atau tetap
sebagai tempat pelaksanaan pekerjaan. Kantor / studio ini
dapat berupa milik sendiri atau sewa berikut furniturenya
seperti : alat tulis kantor (tinta printer, kertas, dll), printer,
alat komunikasi (telepon dan fax).
 Peralatan survey, pengukuran dan pengumpulan data
seperti : alat ukur, kamera digital, Komputer.
 Biaya asistensi minimal 2 kali pertemuan dalam 1 (satu)
bulan.
 Biaya Transportasi ke lokasi proyek
 Peralatan lainnya.

16 Lingkup Kewenangan Tanggung jawab yang menjadi lingkup kewenangan penyedia


Penyedia Jasa jasa meliputi :
1. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara
professional atas jasa perencanaan yang dilakukan sesuai
ketentuan profesi yang berlaku.
2. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal
sebagai berikut :
a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus
memenuhi persyaratan standar hasil karya
perencanaan yang berlaku.
b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah
mengakomodasi batasan – batasan yang telah
diberikan oleh proyek, termasuk melalui KAK ini,
seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian
pekerjaan dan model lapangan yang akan
diwujudkan.
c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah
memenuhi peraturan, standar, dan pedoman teknis.

17 Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan di tetapkan adalah 45 (Empat puluh


Penyelesaian Lima) hari kalender.
Kegiatan
18 Personil Posisi Kualifikasi
Tanaga Ahli
1. Team Leader Minimal S1 Sipil, dengan
sertifikat keahlian Ahli
Teknik Bangunan Gedung
Muda Pengalaman minimal
6Tahun.
2. Ahli Mekanikal/Elektrikal Minimal
S1Elektro/Mesin,dengan
sertifikat keahlianAhli Teknik
Tenaga Listrik/Ahli Teknik
Mekanikal, Pengalaman
minimal 4 Tahun.

3. Ahli Cost Estimator Minimal S1 Teknik Sipil


dengan sertifikat keahlian
Muda, Pengalaman minimal
4 Tahun.

Tenaga Teknis

1. Draft Man /Drafter Mininal SMK/STM Bangunan,


pengalaman 1 - 3 Tahun.
Tenaga Pendukung
1. Administrasi/Sekretaris Mininal
SMA/Sederajat,pengalaman
1 - 3 Tahun.
19 Program Kerja Konsultan perencana harus segera menyusun program kerja
minimal meliputi :
1. Jadwal kegiatan secara detail.
2. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin keahliannya).
3. Tenaga-tenaga yang diusulkan oleh konsultan perencana
harus mendapatkan persetujuan dari Kuasa Pengguna
Anggaran.
4. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan.

Laporan :
20 Laporan Laporan Pendahuluan memuat: Minimal adalah Bab-Bab
Pendahuluan Pendahuluan, Pemahaman pekerjaan, Metodologi, Rencana
Kerja,Organisasi Pelaksanaan dan Jadual Penugasan Personil.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 15 (lima belas)
hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku
laporan.

22 Laporan Draft Akhir Laporan Draft Akhir memuat: Bab Pendahuluan,Kriteria


Perencanaan, Design Bangunan, Estimasi Biaya dan Penutup
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh)
hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku
laporan.

23 Laporan Akhir Laporan Akhir memuat: Bab Pendahuluan,Kriteria


Perencanaan, Design Bangunan, Estimasi Biaya dan Penutup
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 40 (empat
puluh) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5
(lima) buku laporan.

Hal – hal lain :


24 Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

25 Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan


Kerjasama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka
persyaratan berikut harus dipatuhi.

26 Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan


Pengumpulan Data berikut :
Lapangan 1. Konsultan Perencana harus mencari informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) termasuk melalui
Kerangka Acuan Kerja ini.
2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran
informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya,
baik yang berasal dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
maupun yang dicari sendiri. Kesalahan/kelalaian pekerjaan
perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi
menjadi tanggung jawab konsultan Perencana.
3. Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus
diperoleh untuk bahan perencanaan ini agar dilaksanakan
sebaik – baiknya dan akurat.

27 Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk


menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka
alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat
Pembuat Komitmen.
28 Surat Pernyataan Bersedia menandatangani Surat Pernyataan kesanggupan
menyelesaikan pekerjaan.

Demikian Kerangan Acuan Kerja ini dibuat sebagai acuan bagi konsultan perencana didalam
melaksanakan kegiatan PERENCANAAN JARINGAN MENENGAH PT TELEN KE DS BUKIT
PERMATA DAN DS MATA AIR.

Samarinda, 19 April 2017


Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK)

Ir. Pranowo
NIP. 19670530 199403 1 003

Anda mungkin juga menyukai