Anda di halaman 1dari 50

PERSIAPAN PENYUSUNAN

KAWASAN SENTRA PRODUKSI PANGAN


NASIONAL
(KSPPN) MERAUKE

Pertemuan Kemenko Perekonomian


Merauke, 16 Oktober 2015

LATAR BELAKANG PENYUSUNAN


KAWASAN SENTRA PRODUKSI PANGAN NASIONAL

Swasembada pangan nasional merupakan


salah satu prioritas pembangunan nasional.
Peningkatan ketersedian pangan sudah masuk
dalam RPJMN 2015-2019.
Merauke memiliki kesesuaian lahan potensial
1,2 juta hektar yang sesuai tanaman padi.
Presiden Jokowi telah menetapkan Merauke
sebagai Lumbung Padi Nasional 10 Mei 2015
Pemda Merauke ingin mewujudkan Kawasan
Sentra Produksi Pangan Nasional (KSPPN) di
wilayah Timur Indonesia.

KAJIAN STUDI UNTUK MENDUKUNG PENYUSUNAN


KAWASAN SENTRA PRODUKSI PANGAN NASIONAL
Belajar dari kegagalan Merauke Integrated Rice Estate (MIRE) dan
Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE), kami
melakukan Pra Studi Kelayakan :
P2EB UGM - Pembukaan Lahan Pertanian Satu Juta Hektar di
Kabupaten Merauke
PUSTRAL UGM - Kajian Biaya Logistik Distribusi Komoditas
Pertanian dari Merauke ke Kawasan Timur Indonesia
LD UI - Studi Tenaga Kerja dan Sosial Ekonomi Pengembangan
Pertanian di Merauke
P2EB UGM Penyusunan Dokumen Kawasan Ekonomi Khusus
P2EB UGM Usulan Master Plan Kawasan Produksi Pangan
Nasional di Kabupaten Merauke
SATDAR-OTDA UGM Penyusunan Rancangan Peraturan
Presiden Tentang Kawasan Sentra Produksi Pertanian Merauke

ANALISA POTENSI KESESUAIAN LAHAN


KAWASAN SENTRA PRODUKSI PANGAN

Potensial yang paling cocok : WDO (Wando), KPI (Kepi), BST (Boset), dan
4
MBN (Mibini) Luas Total 1.077.022 Hektar

PETA PENGEMBANGAN KAWASAN SENTRA


PRODUKSI PANGAN NASIONAL
KAB. MERAUKE

Slide 5

RENCANA PERUNTUKAN
KAWASAN SENTRA PRODUKSI PANGAN

PETA PENGEMBANGAN TAHAP 1

Slide 7

ALOKASI SKEMATIK LAHAN 10.000


HEKTAR

Slide 8

MODEL KLUSTER
KAWASAN SENTRA PRODUKSI PANGAN

ANALISA POTENSI KE-EKONOMIAN


KAWASAN SENTRA PRODUKSI PANGAN

IRR : internal rate return, estimasi profit investor ; BCR : benefit-cost ratio, sbg estimasi profit project ; NPV : net present value, estimasi
10
nilai project, ; PP : payback period, periode modal kembali

DIPERLUKAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR UNTUK
KAWASAN SENTRA PRODUKSI PANGAN
PRASARANA JALAN DAN JEMBATAN
PRASARANA PENGAIRAN DAN IRIGASI
PERTANIAN
PRASARANA LISTRIK DAN JARINGAN DISTRIBUSI
PENAMBAHAN PELABUHAN DAN TRANSPORTASI
KELAUTAN

DIPERLUKAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR UNTUK
KAWASAN SENTRA PRODUKSI PANGAN

PETA JARINGAN JALAN DI MERAUKE

Slide 13

DIPERLUKAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR UNTUK
KAWASAN SENTRA PRODUKSI PANGAN

PETA JARINGAN SUNGAI DI


MERAUKE

Slide 15

DEBIT ANDALAN DAERAH ALIRAN


SUNGAI
KAWASAN SENTRA PRODUKSI PANGAN

16

DIPERLUKAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR UNTUK
KAWASAN SENTRA PRODUKSI PANGAN

DIPERLUKAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR UNTUK
KAWASAN SENTRA PRODUKSI PANGAN

DIPERLUKAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR UNTUK
KAWASAN SENTRA PRODUKSI PANGAN

PROGRAM
PENDUKUNG PENGEMBANGAN REGULASI
KAWASAN SENTRA PRODUKSI PANGAN

PENDUKUNG PENGEMBANGAN REGULASI


KAWASAN SENTRA PRODUKSI PANGAN

POLA PENGEMBANGAN KERJASAMA


KAWASAN SENTRA PRODUKSI PANGAN
PUBLIC

PRIVATE
BUMN
SWASTA
KOPERASI

PEOPLE

PARTNERSHI
P

KUNCI KEBERHASILAN PENGEMBANGAN


KERJASAMA KAWASAN SENTRA PRODUKSI
PANGAN

Model
Pengusahaan
Masyarakat :
Pemilik Lahan
Investor :
Pemilik Modal
dan
Entrepreneur
Pemerintah :
Regulator

Pengembanga
n
infrastruktur

Irigasi
Jaringan jalan
Jaringan listrik
Pergudangan
Pelabuhan

Pengembanga
n
kelembagaan
Badan
pengelola
kawasan
pangan
Koperasi petani
Sponsor/Investo
r
Manajemen

23

PEMBENTUKAN DEWAN OTORITAS


KAWASAN SENTRA PRODUKSI PANGAN

24

PERUBAHAN VALUE CHAIN


DARI TRADISIONAL KE INDUSTRIAL

MODEL KERJASAMA PETANI DENGAN


SPONSOR

PETA DEFISIT BERAS


DI PAPUA, NTT, MALUKU

27

ESTIMASI PRODUKSI, KONSUMSI DAN


PERMINTAAN BERAS DI PAPUA DAN KTI

Konsumsi beras = konsumsi perkapita x jumlah penduduk

ALOKASI PEMENUHAN PERMINTAAN BERAS


SESUAI LAHAN YANG AKAN DIBUKA

29

CALON INVESTOR PENDUKUNG


KAWASAN SENTRA PRODUKSI PANGAN
Pesan Presiden RI Jokowi investasi pangan di Merauke 70 % oleh
BUMN dan 30 % Swasta, Wapeko, Merauke 10 Mei 2015

Peta Rencana Pengembangan


Infrastruktur Kabupaten Merauke

31

PROGRES REPORT
PENYUSUNAN DOKUMEN
KEK PANGAN MERAUKE

Pertemuan Kemenko Perekonomian


Jakarta, 25 Agustus 2015

ILUSTRASI POLA PENGEMBANGAN KEK

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagaimana amanat


Undang-Undang (UU) No. 39 tahun 2009 tentang
Kawasan Ekonomi Khusus merupakan kawasan yang
memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategi
serta berfungsi untuk menampung kegiatan industri,
ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang
memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing
internasional (Pasal 2, UU 39/2009).

Letak lokasi KEK (enclave) di Kab. A berada pada posisi


yang dekat dengan jalur perdagangan internasional
atau dekat dengan jalur pelayaran internasional di
Indonesia. Enclave KEK dihubungkan dengan wilayah di
sekelilingnya (hinterland) yaitu Kab. B dan Kab. C
melalui infrastruktur konektivitas berupa jalan raya
atau rel kereta api. Pemilihan infrastruktur konektivitas
ini mempertimbangkan efisiensi biaya logistik.

Hinterland KEK mendukung input dan output enclave


KEK. Dari sisi input, hinterland mendukung penyediaan
tenaga kerja, bahan baku komoditas unggulan, serta
sumber daya alam pendukung lainnya (seperti air
bersih dari sungai). Dari sisi output, hinterland dapat
mendukung distribusi ekspor melalui bandar udara dan
pelabuhan internasional terdekat dengan enclave KEK
yang terhubung dengan sistem logistik nasional.

KEK mempunyai fungsi penting dalam mendorong kesejahteraan hinterlandnya melalui percepatan pertumbuhan
ekonomi. Kesejahteraan tersebut ditunjang dari dua sisi. Pertama, meningkatkan kesejahteraan melalui peningkatan nilai
tambah dan pembukaan lapangan kerja. Kedua, KEK juga harus mampu memberikan manfaat kesejahteraan dari sisi
energi dan kebutuhan air bersih. Proses penciptaan energi dan pengelolaan air bersih yang dilakukan di dalam enclave
tidak hanya menunjang kebutuhan kawasan, namun diharapkan juga mampu menunjang kebutuhan
Slide 33seluruh hinterland.

Slide - 33

ZONA KAWASAN
KEK PANGAN MERAUKE
KEK PANGAN

Zona Industri yang dipusatkan dalam lokasi


wilayah
tertentu
(enclav)
dan
bisa
dikembangkan di wilayah lainnya bila sudah ada
kawasan pendukung dikemudian hari.

MASTER PLAN
Zona
Persawahan
KAWASAN

padi tahap I seluas 250 ribu


hektar
yang
tersebar
didalam
kawasan
pendukung
(hinterland)
dan
dapat
dikembangkan menjadi 1,2 juta hektar.

DOKUMEN YANG SUDAH DIPERSIAPKAN


KEK PANGAN MERAUKE
NO

DOKUMEN

CHEC
K

Formulir usulan pembentukan KEK yang diajukan oleh Pemda


Merauke

Deskripsi Rencana Pengembangan KEK Di Kabupaten Merauke

Peta lokasi KEK Pangan Kabupaten Merauke

Rencana Peruntukan Ruang KEK Pangan di Kabupaten Merauke

Studi Kelayakan Ekonomi dan Keuangan

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Usulan Jangka Waktu Beroperasinya KEK Pangan di Kabupaten


Merauke

Penetapan Lokasi dan Hak Bukti Atas Tanah tempat KEK berdiri

Rekomendasi Dari Otoritas Pengelola Infrastruktur Pendukung

10

Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Pembangunan Dan


Pengelolaan KEK Pangan di Kabupaten Merauke

11

Komitmen Pemerintah Kabupaten Merauke Terkait Pemberian

AREA KEK DAN KAWASAN HINTERLAND

AREA ZONASI KAWASAN INDUSTRI


LUAS LAHAN 183 HA

Slide 37

SELAMAT DATANG

65,000 sqm
warehouses

ICD & Bonded


Warehouse

M&R Facility
40 Meterwidth
Road

Traffic Control
Tower

2 Rail mounted gantry


crane
40 ton lifting capacity
Speed : 35 boxes / hr
Stuffing area

39

Rice Improvement Process


Intake

Silo

Pre-cleaner

Packing
Packing is carried out by
state-of-the-art
machinery to maintain
the top quality product
until it top quality
product until it reaches
our consumers.

Color Sorter

Sort black kernel,


yellow kernel and
paddy rice

Cleaner

Separate light
foreign matters:
Weevil, Rope &
Dust

Length Grader

Classify size of rice :


Broken Rice & Head
Rice

Rotary Sifter

Classify size of rice :


Broken Rice & Head
Rice

Separate light foreign matters :


Weevil & Dust

Destoner

Polisher

Polish Rice
Surface

Separate heavy
foreign matters : stone

40

MANFAAT INVESTASI PEMBENTUKAN


KEK PANGAN MERAUKE
Peningkatan Output per lini bisnis
Penambahan dan penghematan devisa
Penambahan lapangan pekerjaan
Penambahan pendapatan masyarakat
Penambahan Pendapatan Pajak

LUASAN PRASARANA KAWASAN


INDUSTRI
KEK PANGAN MERAUKE
NO

AREA ZONA KAWASAN

LUAS (HA)

FASILITAS UMUM

22.35

INDUSTRI AGRO

42.56

INDUSTRI MESIN PERTANIAN

13.70

INFRASTUKTUR PENDUKUNG

18.00

PERGUDANGAN

7.31

PERKANTORAN

13.87

PERUMAHAN PEGAWAI

24.18

RUANG TERBUKA HIJAU

23.70

JALAN UTAMA

17.59

JUMLAH

183.25

SARANA DAN PRASARANA YANG AKAN


DIBANGUN DI AREA
KEK PANGAN MERAUKE

SARANA DAN PRASARANA YANG AKAN


DIBANGUN DI AREA
KEK PANGAN MERAUKE

ANALISA BIAYA PEMBENTUKAN


KEK PANGAN MERAUKE

Studi Pustaka
KEK
Internasional
Nasional

Benchmarking Biaya Investasi KEK


Internasional: Rp 2.109.816.430,47/ha
Nasional:Rp 5.843.470.756.61/ha
Rata-rata: Rp 3,976,643,593.54/ha

Analisis
Kelayakan
Pembentukan
KEK Kab.
Merauke
Ekonomi
Finansial

POTENSI KE-EKONOMIAN KAWASAN


HINTERLAND SEBAGAI SENTRA
PRODUKSI PANGAN
Sesuai dengan pola mekanisasi penanaman padi di lahan 1.000 ha di Wapeko
diperoleh HPP beras menjadi Rp. 2.300 per kg atau lebih rendah 61% bila
dibandingkan dengan HPP petani Rp. 5.900

Simulasi perhitungan finansial usaha tani 5.000 ha selama 25 th akan


menghasilkan net present value Rp. 2 trilyun dan modal kembali dalam kurang
dari 3 tahun, sangat menguntungkan bagi sponsor pertanian.
Bila satu juta hektar lahan sawah dapat direalisasikan di Merauke, dengan
mengextrapolasi perhitungan usaha tani 5.000 ha maka akan dihasilkan net present
value Rp. 400 trilyun.
Menghasilkan produksi beras 9 juta ton serta menyerap 30.000 tenaga kerja lokal,
meningkatkan penghasilan petani dengan pola inti plasma. KEK Pangan Merauke
sangat layak untuk segera diimplementasikan.

RENCANA PENGEMBANGAN
KEK PANGAN MERAUKE

RENCANA PENGEMBANGAN
KEK PANGAN MERAUKE

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai