SOSIALIASI PEDOMAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
PEMANFAATAN RUANG WILAYAH KOTA
BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS
SOSIALIASI PEDOMAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
PEMANFAATAN RUANG WILAYAH KOTA
BERBASIS SITEM INFORMASI GEOGRAFIS
Kata Pengantar
Seiring dengan perkembangan wilayah kota yang dinamis, mengakibatkan perubahan yang cepat pada pemanfaatan
ruang. Perkembangan dan perubahan pemanfaatan ruang merupakan konsekuensi dari semakin meningkatnya penduduk
serta intensitas kegiatan yang berlangsung pada wilayah kota tersebut. Untuk mengarahkan perubahan pemanfaatan
ruang pada kondisi yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan di masa yang akan datang, maka setiap kota
diamanatkan oleh Undang-Undang No.26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang untuk menyusun Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota.
Dalam rangka menjaga konsistensi pelaksanaan pemanfaatan ruang aktual terhadap rencana tata ruang yang telah
disusun, perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi kesesuaian antara pemanfaatan ruang yang berlangsung terhadap
rencana tata ruang wilayah. Untuk kepentingan tersebut disusunlah Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Pemanfaatan
Ruang Berbasis Sistem Informasi Geografis.
Sebagai upaya untuk mensosialisasikan Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang Berbasis Sistem
Informasi Geografis kepada segenap Pemerintah Kota di seluruh Indonesia, kami menerbitkan booklet ini yang memuat
secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan, ketentuan umum dan teknis, serta tata cara pemantauan dan evaluasi.
Panduan ringkas ini diharapkan dapat membantu pemerintah kota untuk dapat memahami pedoman tersebut sehingga
dapat diterapkan secara optimal dalam upaya peningkatan kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap rencana tata ruang
wilayah.
Belum adanya panduan bagi Pemerintah Kota dalam melakukan pemantauan dan
evaluasi pemanfaatan ruang wilayah kota.
Dengan azas desentralisasi wilayah, Pemerintah Kota saat ini diberi kewenangan
dalam menyusun RTRW Kota.
Disamping itu Pemerintah Kota perlu meningkatkan kemampuan melakukan
pemantauan dan evaluasi pemanfaatan ruang.
Imam S. Ernawi
KETENTUAN
UMUM
KETENTUAN
KHUSUS
Sosialisasi Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang Berbasis Sistem Informasi Geografis
TATA CARA
PEMANTAUAN &
EVALUASI
PEMANTAUAN
EVALUASI
Kedudukan Pedoman
Permen
17/PRT/M/2009
Keluaran
UU 26/2007
tentang
Penataan Ruang
PP 15/2010
tentang
Penyelenggaraan
Penataan Ruang
tentang
Pedoman Penyusunan
RTRW Kota
Keluaran dari pelaksanaan kegiatan pemantauan dan evaluasi pemanfaatan ruang pada
wilayah kota adalah:
1tahunan
1tahunan
5tahunan
Dokumen evaluasi
pemanfaatan ruang wilayah
kota tahunan
Dokumen evaluasi
pemanfaatan ruang wilayah
kota lima tahunan sekaligus
sebagai hasil peninjauan
kembali rencana tata ruang
wilayah
(UU No.26 tahun 2007, Pasal 26 dan PP No. 15 tahun 2010, Bagian keenam, Pasal 81 dan Pasal 86)
Sosialisasi Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang Berbasis Sistem Informasi Geografis
Ketentuan Umum
Lingkup wilayah yang menjadi objek pemantauan dan evaluasi adalah wilayah kota
yang merupakan batas wilayah administratif dan memiliki deliniasi wilayah yang sama
dengan wilayah pada rencana tata ruang wilayah kota.
Waktu pelaksanaan pemantauan pemanfaatan ruang wilayah kota adalah setiap satu
tahun sekali. Sedangkan waktu pelaksanaan evaluasi pemanfaatan ruang wilayah kota
terdiri dari :
Pelaksana kegiatan pemantauan dan evaluasi pemanfaatan ruang wilayah kota adalah
pemerintah kota, dalam hal ini Walikota menunjuk instansi/unit/pejabat
penanggungjawab pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pemanfaatan ruang.
Sosialisasi Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang Berbasis Sistem Informasi Geografis
Ketentuan Teknis
Kelengkapan Pemantauan
Kelengkapan Evaluasi
TATA CARA
- Dokumen RTRW Kota yang sudah berkekuatan
hukum
P E M A N T A U A N D A N E V A L U A S I
PEMANFAATAN RUANG WILAYAH KOTA
BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Sosialisasi Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang Berbasis Sistem Informasi Geografis
Tahapan Pemantauan
Persiapan
Pengamatan
lapangan
dan
pengumpulan
data
Pelaporan
hasil
pemantauan
Analisis
data
dan informasi
Perumusan
hasil
evaluasi
Tahapan Evaluasi
Kompilasi
data
dan informasi
10
Sosialisasi Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang Berbasis Sistem Informasi Geografis
11
12
Struktur Ruang
Pola Ruang
Sosialisasi Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang Berbasis Sistem Informasi Geografis
13
14
> 99%
: kesesuaian rendah
= 1
25% - <50%
: kesesuaian sedang
= 2
1 % - < 25%
: kesesuaian tinggi
= 3
0 % - < 1%
: sesuai sempurna
= 4
Sosialisasi Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang Berbasis Sistem Informasi Geografis
15
Hitung nilai dari masing-masing sub indikator sesuai dengan RTRW Kota yang ada dengan bobot masingmasing sub indikator =1 (100%)
Untuk mendapatkan nilai indikator, jumlahkan nilai masing-masing sub-indikator kemudian dibagi dengan nilai
3 (jumlah sub indikator).
Untuk mendapatkan nilai total group indikator, jumlahkan nilai indikator yang ada dan bagi dengan jumlah
indikator yang ada di RTRW Kota. (Indikator yang tak ada di RTRW Kota tidak ikut dihitung dalam proses
perhitungan)
Untuk mendapatkan nilai total untuk struktur ruang, jumlahkan group indikator yang ada dan bagi dengan
jumlah group indikator
STRUKTUR
RUANG
Jalan Tol
Jalan Khusus
Lokasi Terminal
...
...
Terminal A
Terminal B
Terminal ...
...
16
Sosialisasi Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang Berbasis Sistem Informasi Geografis
17
Hitung nilai dari masing-masing sub indikator sesuai dengan RTRW Kota yang ada dengan bobot masingmasing sub indikator =1 (100%)
Untuk mendapatkan nilai indikator, jumlahkan nilai masing-masing sub-indikator kemudian dibagi dengan nilai
3 (jumlah sub indikator).
Untuk mendapatkan nilai total group indikator, jumlahkan nilai indikator yang ada dan bagi dengan jumlah
indikator yang ada di RTRW Kota. (Indikator yang tak ada di RTRW Kota tidak ikut dihitung dalam proses
perhitungan)
POLA
RUANG
Untuk pola ruang, nilai maksimum untuk masing-masing indikator = 4, kecuali sub indikator 2.3.5 sampai sub
indikator 2.3.9 (karena berupa penilaian ketersediaan dan kesesuaian, nilai maksimumnya adalah 2).
Kaw. Industri A
Kaw. Industri B
Kaw. Industri ...
...
...
18
Sosialisasi Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang Berbasis Sistem Informasi Geografis
19
INDIKATOR
LOKASI
1.1
1.1.1
1.1.2
KETERSEDIAAN
KESESUAIAN
JUMLAH
Obyek
SubIndikator
(A)
(B)
(C)
(D)
(E)
(0/1)
(0/1)
(A+B)
(%)
(%)
INDIKATOR
2.1
2.1.1
Hutan Lindung
a.
2.1.2
a.
a.
b.
c.
Pusat Lingkungan
a.
JUMLAH
PROSENTASE
(A)
(C)
(D)
(0 - 4)
(TOTAL A)
(%)
b.
c.
2.1.3
a.
2.1.4
a.
d.
1.1.3.
LOKASI
SIMPANGAN
2.1.5
b.
b.
b.
c.
KETERANGAN:
20
1. Masukkan pada kolom lokasi sesuai dengan muatan pada RTRW Kota
2. Pada aspek penilaian ketersediaan maka angka 0 untuk tidak tersedia, dan angka 1 untuk tersedia
3. Jika tersedia, maka diteruskan pada penilaian kesesuaian. Angka 0 untuk tidak sesuai dan angka 1 untuk sesuai
Sosialisasi Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang Berbasis Sistem Informasi Geografis
TOTAL
KETERANGAN:
1. Masukkan pada kolom lokasi sesuai dengan muatan pada RTRW Kota
2. Pada aspek penilaian, Skala yang digunakan adalah dari angka 0 4
21
22
Sosialisasi Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang Berbasis Sistem Informasi Geografis
23
24
Sosialisasi Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang Berbasis Sistem Informasi Geografis
Keluaran dari kegiatan evaluasi tahunan adalah masukan tentang persentase tingkat kesesuaian pemanfaatan ruang secara
umum, dapat berupa:
-
Tingkat kesesuaian tinggi, (> 50% - 100%) pelaksanaan pemanfaatan ruang telah sesuai dengan rujukan rencana tata
ruang (termasuk indikasi program)
Tingkat kesesuaian sedang (> 25% - 50%) pemanfaatan ruang masih belum sepenuhnya sesuai dengan rencana tata
ruang
Tingkat kesesuaian rendah (0 % - 25%) pemanfaatan ruang belum sesuai dengan rencana tata ruang
Rincian keluaran tingkat kesesuaian dari setiap indikator struktur ruang dan pola ruang
Penyimpulan indikator dominan yang berkontribusi pada rendahnya tingkat kesesuaian.
Tindak lanjut Kebijakan dan langkah-langkah yang diambil dalam upaya mencapai kesesuaian pemanfaatan ruang pada
tahun berikutnya adalah dengan:
-
Kebijakan untuk memprioritaskan pada sektor-sektor yang penting namun lambat pertumbuhannya.
25
Kondisi pemanfaatan ruang yang dapat menjadi potensi untuk dikembangkan pada masa mendatang (atau periode
indikasi program berikutnya)
Tingkat efektifitas pengendalian pemanfaatan ruang baik dari segi perangkat peraturan maupun pelaksanaannya
Outcome yang dihasilkan dari pemanfaatan ruang berkaitan dengan kondisi lingkungan dan ruang, sebagai cerminan
kualitas ruang kota
26
Jika tingkat kesesuaiannya tinggi, maka kegiatan selanjutnya adalah memantapkan program-program pemanfaatan
ruang yang sesuai dengan rencana tata ruang;
Jika tingkat kesesuaiannya sedang, perlu kebijakan atau strategi baru untuk memperkuat terwujudnya kesesuaian;
dan/atau pemantapan pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang.
Jika tingkat kesesuaiannya rendah, (dan temuan faktor lain yang signifikan) diperlukan adanya peninjauan kembali
terhadap rencana tata ruang yang sedang diterapkan, termasuk peninjauan kembali terhadap perangkat peraturan
pengendalian pemanfaatan ruang yang diberlakukan.
Sosialisasi Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang Berbasis Sistem Informasi Geografis
CD Lampiran: