Anda di halaman 1dari 5

Proposal Penyusunan Tata Ruang Wilayah Kota/Kabupaten - Propinsi

PENDAHULUAN

Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta


segenap unsur terkait padanya, yang batas dan sistemnya ditentukan
berdasarkan aspek administrasi dan atau fungsional. Manusia dan segala
kegiatannya, melakukan interaksi dengan lingkungannya menyebabkan
terjadinya proses perkembangan wilayah dan menyebabkan peningkatan
intensitas kegiatan ekonomi.

Undang undang nomor 24 tahun 1992 mengamanatkan bahwa semua


kegiatan pembangunan, baik itu dilakukan oleh Pemerintah, Swasta
maupun Masyarakat, seyogyanya sesuai dengan Tata Ruang Wilayah
yang telah ditetapkan. Selain untuk mencapai efisiensi dan efektivitas pemanfaatan
ruang dalam pelaksanaan pembangunan, rencana tata ruang digunakan pula sebagai
landasan koordinasi dalam mengurangi konflik ruang dan optimasi pencapaian tujuan.
Sebagai tindak lanjut dari amanat tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara
bermaksud untuk melakukan Penyusunan tata ruang wilayah Kabupaten kecamatan.
Rancana tata ruang ini diperlukan karena telah terjadi pemekaran wilayah dari
Kabupaten Halmahera.
Memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah sebagaimana muatannya ditetapkan
dalam UU No. 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang tersebut
berfungsi sebagai arahan untuk :

Keterpaduan dalam pengembangan wilayah.


Kegiatan pembangunan sektor.
Mengupayakan pemanfaatan ruang beserta sumberdaya di dalamnya secara optimal.
Mewujudkan kesatuan Ipoleksosbudhankam sesuai wawasan nusantara dalam suatu
wilayah.

MAKSUD KEGIATAN

Maksud penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten Halmahera Utara adalah
untuk memperoleh Rancangan Tata Ruang Kota yang aktual, akurat, terpadu,
terpercaya dan dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan (stakeholders),
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai acuan pembangunan sesuai dengan aspirasi
warga kota.

TUJUAN KEGIATAN

Tujuan Penyuunan Rencana Kota adalah supaya kehidupan dan penghidupan warga
kota yang aman, tertib, lancar dan sehat melaui :
1. Mewujudkan pemanfaatan ruang kota yang serasi, dan seimbang sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan daya dukung pertumbuhan dan perkembangan kota.
2. Perwujudan pemanfaatan ruang kota yang sejalan dengan tujuan serta kebijakan
Pembangunan Daerah dan Nasional.

RUANG LINGKUP

Dalam melaksanakan Rencana Detail Tata Ruang Kota dilakukan dengan batasan
kegiatan yaitu : lingkup tahapan kegiatan, kedalaman meteri dan cakupan wilayah
kajian.
Rencana Detail tata ruang kota ini akan dilakukan sampai tahap detail, menggunakan
poto udara dengan Resolusi 0,6 meter sebagai acuan analisis keruangannya.

SASARAN KEGIATAN

Sasaran dari penyusunan rencana detail tata ruang kota adalah :


1. RDTRK memuat informasi dan data yang dapat digunakan untuk analisis pengkajian,
penjabaran dalam rencana struktur dan rumusan pelaksanaan pembangunan yang
diwujudkan dalam bentuk uraian/teks rencana tata ruang, dalam peta rencana dengan
skala 1:15.000
2. Mampu memberikan rumusan prioritas pengembangan pembangunan,
pengembangan administrasi dan keuangan kota serta aspek hukum.
3. RDTRK, merupakan pendalaman materi Rencana Detail Tata Ruang Kota agar dapat
lebih operasional dalam sistem pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
pembangunan fisik kota yang dilaksanana oleh instansi terkait.
4. Merupakan dasar pertimbangan bagi penyusunan Rencana Teknis Ruang Kota yang
mencakup ketentuan mengenai bagian wilayah tersebut dan ketentuan mengenai
kerangka meteri pokok bagi penyusunan Rencana Teknis Ruang Kota.

METODE KEGIATAN
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota akan dilakukan melalui pendekatan
wilayah. Hal ini didasarkan pada suatu pandangan bahwa keseluruhan unsur makhluk
hidup dan kegiatannya, beserta lingkungannya, berada dalam satu sistem wilayah.
Perencanaan Detail Tata Ruang Kota dengan Pendekatan Wilayah adalah suatu upaya
perencanaan agar interaksi makhluk hidup (utamanya manusia) dengan lingkungannya
dapat berjalan serasi, selaras dan seimbang, guna tercapainya kesejahteraan umat
manusia dalam konteks kelestarian lingkungan.
Untuk memahami kondisi, ciri dan hubungan keterkaitan dari unsur-unsur pembentuk
wilayah (unsur unsur tata ruang wilayah) tersebut di atas, dilakukan analisis secara
menyeluruh (comprehensive), meliputi keseluruhan aspek pembentuk ruang (sosial-
budaya, ekonomi, sumberdaya alam, sumberdaya buatan, geografi dan sumberdaya
manusia), untuk mengenali kondisi tata ruang aktual dan hubungan keterkaitan faktor-
faktor pembentuk ruang. Dalam melakukan analisis ini digunakan model-model dari
berbagai disiplin ilmu yang ada.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menyusun rencana tata ruang wilayah
kecamatan di Kabupaten dapat dikelompokkan menjadi lima tahapan utama, yaitu :
1. Tahapan Persiapan Survey.
2. Tahapan Kegiatan Survey.
3. Tahapan Kompilasi Data.
4. Tahapan Analisis.
5. Tahapan Penyusunan Rancangan Rencana.

TAHAP KEGITAN

1. Tahapan Persiapan Survey


1. Merupakan tahap pengkajian data dan literatur yang berkaitan dengan rencana tata
ruang masing-masing wilayah kecamatan, yang hasilnya dapat memberikan gambaran
umum tetang kecamatan dan memberikan gambaran tuntutan kebutuhan
masyarakatnya, baik masa kini maupun dimasa yang akan datang.
2. Mempersiapkan instrumen survey berupa peta-peta dasar dan tematik, daftar data
/informasi yang dibutuhkan, daftar pertanyaan khusus untuk melengkapi data
sekunder/dokumen.
2. Tahap Kegiatan Survey
1. Merupakan survey data instansional, berupa pengumpulan data instansi. Hasilnya
dapat memberikan gambaran wilayah masing-masing Kecamatan di Kabupaten.
2. Pengecekan data instansional yang diperoleh, dengan kondisi lapang, seperti peta
topografi, geologi, tata guna lahan, transportasi dan lain sebagainya.
3. Observasi dan wawancara dengan penduduk untuk memperoleh gambaran kondisi
sosial budaya dan ekonomi masyarakat, serta gambar data kebutuhan masyarakatnya.
3. Tahap Kompilasi Data.
Merupakan tahap proses seleksi data dan tabulasi data. Tabulasi tersebut terdiri dari
1. Skala makro mencakup:
Aspek kebijaksanaan Regional yang mempengaruhi perkembangan kecamatan yang
direncanakan.
Aspek kependudukan.
Aspek perekonomian.
Aspek sumber daya alam.
Aspek fasilitas pelayanan dan prasarana.
2. Skala mikro mencakup
Aspek kependudukan
Aspek perekonomian
Aspek fisik dasar
Aspek tata guna lahan
Aspek fasilitas dan pelayanan
Aspek administrasi/pangelolaan pembangunan.
4. Tahap Analisis Data
Merupakan penilaian terhadap berbagai keadaan berdasarkan prinsip-prinsip
pendekatan dan metode serta teknis analisis perencanaan wilayah. Pada dasarnya
terdapat 3 (tiga) jenis analisis penilaian, yaitu :
a. Analisis keadaan dasar (kondisi saat sekarang).
b. Analisis kecenderungan perkembangan, masa lalu, sekarang dan kemungkinan-
kemungkinan masa datang.
c. Analisis kebutuhan ruang, dengan mempertimbangkan ketergantungan antara
subsistem atau antara fungsi, dengan pengaruhnya.
Rincian hal-hal yang akan dianalisis adalah sebagai berikut :
1. Analisis skala makro meliputi :
Analisis kemampuan tumbuh dan berkembangnya masing-masing
kecamatan/Kabupaten.
Analisis kedudukan kecamatan sebagai pusat pelayanan yang dapat memacu
pertumbuhan wilayah melalui pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kebutuhan
dasar masyarakat.
2. Analisis skala mikro meliputi :
Analisis Kependudukan.
Analisis Perekonomian.
Analisis Bentuk dan Struktur Wilayah Kecamatan.
Analisis Kondisi Fasilitas dan Prasarana.
Analisis Unsur-Unsur Utama Wilayah, seperti Permukiman, Tata Guna Lahan dan
Pola Jaringan Jalan.
Analisis Kebutuhan Dana dan Kemungkinan Pembiayaan.
5.5. Tahap Penyusunan Rancangan Rencana
Tahap ini merupakan tahap rumusan kebijaksanaan dasar dalam pengembangan tata
ruang wilayah kecamatan pada kurun waktu 10 tahun mendatang, yang dijabarkan
dalam skala waktu pelaksanaan lima tahunan. Rancangan rumusan tersebut meliputi:
Identifikasi pusat-pusat permukiman yang dapat berfungsi sebagai pusat atau sub-
pusat pelayanan.
Penentuan strategi dasar pengembangan sektor-sektor kegiatan yang sesuai dengan
pola pembangunan daerah.
Kebijakan kependudukan dalam Jumlah Populasi, Kepadatan dan Pola Penyebaran
Sumberdaya Manusia.
Kebijakan pembangunan tata ruang kota dan wilayah kecamatan, berupa intensifikasi
pemanfaatan ruang yang disesuaikan dengan potensi yang dimiliki dan fungsi dari
kegiatan yang akan dikembangkan.
Kebijaksanaan pembangunan prasarana dan sarana sesuai dengan fungsi tingkat
pelayanan.

LAPORAN KEGIATAN
Album Peta Rancana Detail dan Teknis Tata Ruang Kota (BWK) sebanyak 30
exemplar.
Cetakan Rancana Detail dan Teknis Tata Ruang Kota ukuran A0 sebanyak 5 lembar.
Buku Laporan Utama sebanyak 30 exemplar.
Peta digital dalam format ArcGIS yang dimuat dalam CD ROM keping.

TENAGA PELAKSANA

Dalam pelaksanaan kegiatan ini dibutuhkan dukungan tenaga ahli, pendamping tenaga
ahli dan tenaga pendukung. Selain itu dibutuhkan komitmen dari jajaran Pemerintah
setempat dalam hal kemudahaan akses terhadap data/informasi yang telah tersedia.
Rincian kebutuhan tenaga ahli, pendamping tenaga ahli dan tenaga pendukung adalah
sebagai berikut (Kebutuhan tenaga surveyor akan ditetapkan kemudian) :

1. Ahli Perencanaan wilayah (Regional Planner), sebagai ketua tim


2. Ahli Sistem Informasi Geografis (SIG/GIS)
3. Ahli Land Use Planning
4. Ahli Remote Sensing
5. Ahli Ekonomi Wilayah
6. Ahli Perikanan dan Kelautan
7. Ahli Sumberdaya Air
8. Ahli Komputer Programmer
9. Operator Komputer SIG

Anda mungkin juga menyukai