METODOLOGI
PELAKSANAAN RP3KP
LAPORAN PENDAHULUAN
RP3KP KOTA
TANJUNGBALAI
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
2.1.
PE NDE KATA N
2.1.1.
Dasar Hukum
PENDAHULUAN
|II-2
urusan
wajib
yang
harus
sesuai
dengan
Manual
Konsepsi RP3KP
Pengembangan
Perumahan
dan
Kawasan
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
PENDAHULUAN
|II-3
dalam
Manfaat RP3KP:
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
PENDAHULUAN
|II-4
Muatan pokok RP3KP Kota meliputi muatan umum, dan sekurangkurangnya memuat:
i.
ii. Jabaran
kebijakan
bersangkutan;
pembangunan
PKP
kabupaten/
kota
yang
iii. Rincian
dilaksanakan pada :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Kawasan kumuh,
Kawasan pembangunan baru,
Pembangunan PKP yang akan direvitalisasi fungsinya
Kota atau desa yang berfungsi sebagai pusat kegiatan nasional
(PKN),pusat kegiatan wilayah (PKW), dan pusat kegiatan lokasi
(PKL), atau
Kantung-kantung kegiatan fungsional (kawasan industri, kawasan
perdagangan, dan lain-lain)
Kawasan nelayan/perikanan, kawasan pariwisata, kawasan industri,
dandi kawasan lainnya yang mempunyai tingkat pertumbuhan
tinggi sebagaipusat kegiatan baru, dilengkapi Rencana Rinci Tata
Ruang (RRTR) sertarencana dan pentahapan tahun pelaksanaannya.
PKP strategis di daerah perdesaan yang mempunyai potensi sektor
unggulan, perlu disertai Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) dan Community Action Plan(CAP).
Kawasan berskala kecil melalui bedah rumah, PKP swadaya, dan
lain-lain.
Kelembagaan yang mengatur pelaksanaan mulai dari tingkat
kecamatan dan kelurahan/desa, memanfaatkan kelembagaan
pembangunan PKP yang ada;
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
PENDAHULUAN
|II-5
2.2.
ME TODO LOGI
Gambar 2.1
Skema Utama Langkah Penyusunan RP3KP
MILESTONE
TAHAPAN
Kesiapan tim
kerja
Sosialisasi dan
workshop
Persiapan
pekerjaan
Penyepakatan
peran dan
dukungan
Langkah-1
Koordinasi tim
kerja
Langkah-3
Perispan dan
pelaksanaan
survey
Langkah-6
Penyusunan profil
kondisi sos-Ek-Bud
kabupaten/kota
Langkah-2
Kajian kebutuhan
dan penajaman
rencana kerja
Langkah-4
Penyususnan profil
kebijakan dan
program
pembangunan dan
pengembangan
kawasan perumahan
kabupaten/ kota
Langkah-7
Penyusunan profil
kelembagaan &
pembiayaan
perumhan &
kawasan
permukiman
kabupaten/kota
KEGIATAN
PERUMUSAN
KONSEPSI
Analisis sumber
daya &
kebutuhan
Perumusan
konsepsi
pembangunan dan
pengembangan
Langkah-8
Analisis implikasi
kebijakan tata ruang
terhadap
pembangunan &
pengembangan
perumhan dan
kawasan permukiman
Langkah-9
Analisis daya dukung
& daya tampung
kabupaten/kota
Langkah-10
Proyeksi kebutuhan
pembangunan &
pengembangan
perumahan & kawasan
permukiman
kabupten/kota
Langkah-5
Penyusunan profil
kondisi sos-Ek-Bud
kabupaten/kota
Langkah-11
Diskusi/presentasi
OUTPUT
Rencana Kerja
Peta permasalahan
dan potensi
perumahan dan
kawasan
permukiman
1 Bulan
BUKU RP3KP
Penetapan RP3KP
PENYUSUNAN RP3KP
PERSIAPAN PEKERJAAN
Langkah-12
Perumusan persoalan dan
tantangan
Pembangunan dan pengembangan
perumahan dan permukiman.
PENYEPAKATAN
DATA & ANALISA
Profil
penyelenggaraan
perumhan dan
kawasan
Persoalan dan
tantangan
pembangunan
perumahan dan
Konsepsi
pembangunan dan
pengemangan
perumahan dan
Langkah-15
Perumusan rencana
dan pembangunan
perumahan &
kawasan
permukiman
kabupaten/kota
Langkah-12
Perumusan konsep
pembanguna &
pengembangan
perumahan &
kawasan
permukiman
Langkah-13
Perumsan strategi
pelaksanaan
pembangunan &
pengembangan
perumahan &
kawasan permukiman
Langkah-14
Perumusan rencana
umum
pembangunan &
pengembangan
perumhan &kawsan
permukiman
kabupaten/kota
Langkah-16
Perumusan rencana
pembangunan sumber
daya perumahan dan
kawasan permukiman
Langkah-1
Perumusan indikasi
program pembangunan
& pengembangan
perumhan & kawasan
permukiman kabupaten
kota
Langkah-11
Diskusi/presentasi
1 Bulan
1 Bulan
2 Bulan
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
|II-7
PENDAHULUAN
Kajian Kebutuhan
(Langkah 2)
Pekerjaan
dan
Penajaman
Rencana
Kerja
Pelaksanaan Sosialisasi
Permasalahan PKP
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
|II-8
PENDAHULUAN
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
|II-9
PENDAHULUAN
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
|II-10
PENDAHULUAN
Tabel II.1
Tabel Check List Data
Sumber Data
Metode
Inventaris
asi
Data
Sasaran
Responde
n
Survey
Sekunder
Bappeda
Survey
Sekunder
Bappeda
Survey
Sekunder
Bappeda
Rencana Struktur
(Arahan Fungsi
BWK)
Survey
Sekunder
Bappeda
Rencana Pola
Pemanfaatan
Ruang (Arahan
Guna Lahan
Permukiman)
Survey
Sekunder
Bappeda
Jenis Informasi
Cheklist
Ketersedi
aan Data
Tid
Ada
ak
ada
b. Pelaksanaan Survey
Prosedur yang dilakukan melakukan survey primer maupun sekunder
untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan, sesuai dengan desain
survey yang telah dibuat sebelumnya.
5. Penyusunan Kebijakan Makro Pembangunan Kabupaten (Langkah
4)
a. Penyusunan Kebijakan Makro Pembangunan Kabupaten Prosedur yang
dilakukan:
1. Gunakan data kebijakan makro pembangunan daerah yang diperoleh
dari hasil langkah, dengan rincian data sbb:
Data Kebijakan Makro Pembangunan/ Produk-produk Kebijakan
Daerah (RPJM):
- Visi, Misi, Renstra Pembangunan Kabupaten.
- Latar belakang, tujuan, sasaran pembangunan Daerah, serta
keterkaitan lintas sektor dalam pembangunan daerah.
- IPM Kabupaten.
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
|II-11
PENDAHULUAN
Jaringan
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
|II-12
PENDAHULUAN
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
|II-13
PENDAHULUAN
Kawasan nelayan
Kawasan pertambangan
Kawasan pertanian agropolitan
Kawasan pariwisata
Kawasan pelabuhan
Kawasan cagar budaya
Kawasan rawan bencana
Kawasan dan kawasan lainnya yang mengalami kelangkaan
penyediaan rumah untuk pekerja informal di sektor khusus,
kekumuhan, serta adanya isu lingkungan terjadi terutama pada
kawasan di mana ketersediaan prasarana dan sarana umum belum
memadai.
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
|II-14
PENDAHULUAN
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
1.
|II-15
PENDAHULUAN
Tabel 2.2
Kategori PSU Kawasan
No
I
Komponen
Kawasan Khusus
Prasarana
1. Jalan
Jalan/primer/ sekunder
kawasan, jalan diatas air
2. Drainase
3. Air limbah
Terpusat, setempat
Terpusat, setempat
4. Persampahan
Tempat pengolahan
sementara/akhir, komposter
Komposter,tempat
pengolahan sementara.
5. Air Minum
PDAM/ Artesis
PDAM/ Artesis
1. Tempat
Pendidikan
SD, SLTP
2. Layanan
Kesehatan
Klinik, Posyandu,
puskemas pembantu.
3. Layanan
Perdagangan
4.
5. Temapat olah
raga
6. Pemakaman
Pemakaman
---
7. Ruang terbuka
hijau
Taman
Taman, temapt
penjemuran ikan.
8. Terminal
Halte
Dermaga
II
III
Sarana
Fasos dan
fasum
Utilitas Umum
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
|II-16
PENDAHULUAN
1. Jaringan air
minum
Distribusi
2. Jaringan
Listrik
3. Jaringan
telpon
Jaringan (telkom)
Jaringan (telkom)
4. Jaringan gas
Jaringan (migas)
Jaringan (migas)
5. Transportasi
Angkutan Umum
Angkutan Umum
6. Pemadam
Kebakaran
Perlengkapan pemadanm
kebakaran
Perlengkapan pemadam
kebakaran
Lembaga/ Institusi
Pemerintah
Pembiayaan
PKP
Pemerintah
dan
Non
Sumber-sumber
dan
Skema
Pembiayaan
PKP
oleh
Lembaga/Institusi Pembiayaan Pemerintah dan Non Pemerintah
fungsi
dan
peran/Tupoksi
Lembaga/institusi
Struktur
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
|II-17
PENDAHULUAN
akibat
dan
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
|II-18
PENDAHULUAN
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
|II-19
PENDAHULUAN
Gambar 2.2
Prosedur 9, Analisa Implikasi Tata Ruang Terhadap Pembangunan dan
Pengembangan PKP
10.
Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung Wilayah Perkotaan
Kabupaten/kota merupakan kajian atas kemampuan fisik wilayah
perkotaan
kabupaten
dalam
menampung
perkembangan
permukiman (Langkah 9)
a. Analisis wilayah terlarang untuk pembangunan perumahan (negative
list)
Prosedur yang dilakukan :
1. Gunakan hasil kompilasi data
Kabupaten/kota, profil kebijakan
Kabupaten/kota) dari langkah 5.
atas peta
tata ruang
kesesuaian lahan
kabupaten (RTRW
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
|II-20
PENDAHULUAN
2.
3.
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
|II-21
PENDAHULUAN
Gambar 2.3
Ketentuan Proporsi Perbandingan Luas Lahan Permukiman Baru dan Luas
Lahan PSU dengan Asumsi Perbandingan Sesua Ketetapan RTRW x% ; y%
Bila pada RTRW Kabupaten/kota tidak ditentukan asumsi proporsi tersebut,
maka dapat menggunakan proporsi 70 % : 30 % (luas permukiman : luas PSU),
seperti pada diagram berikut :
Gambar 2.4
Ketentuan Proporsi Perbandingan Luas Lahan Permukiman Baru dan Luas
Lahan PSU dengan Asumsi Perbandingan 70% : 30%
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
|II-22
PENDAHULUAN
m2 (proporsi 3) dan type besar 600 m2 (proporsi 1). Kemudian tabulasikan hasil
hitungan luas lahan dan daya tampung (jumlah rumah baru) tersebut.
Gambar 2.5
Analisis Daya Tampung PKP pada Wilayah Perkotaan Kabupaten/Kota
11.
Proyeksi Kebutuhan berdasarkan pertumbuhan rumah tangga/
KK dan Backlog (Langkah 10)
a. Proyeksi Kebutuhan berdasarkan pertumbuhan rumah tangga/ KK dan
Backlog
Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut ;
1. Perhitungan Laju Pertumbuhan Rumah Tangga / KK
Gunakan data sebagai berikut :
a) data jumlah rumah tangga 5 tahun terakhir s.d tahun ke-x (tahun
terakhir), pada kecamatan yang telah ditetapkan sebagai wilayah
perkotaan;
b) Laju pertumbuhan rumah tangga/KK, bila tidak terdapat dapat
gunakan laju pertumbuhan penduduk;
c) Bila laju pertumbuhan rumah tangga/KK tidak tersedia, maka
hitung laju pertumbuhan rumah tangga/KK dalam 5 tahun
(gunakan data 10 tahun terakhir, bila data tersedia), dengan
rumus berikut :
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
|II-23
PENDAHULUAN
Keterangan :
b
= Jumlah pertambahan rumah tangga/ KK per tahun
Pn = Jumlah rumah tangga/ KK pada akhir tahun perhitungan
Po = Jumlah rumah tangga/ KK pada akhir tahun perhitungan
Catatan :
xk
(P0 + Pn)
Keterangan :
b
Pn
Po
n
k
r
=
=
=
=
=
=
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
Po
X)
b
i
|II-24
PENDAHULUAN
= Jumlah Rumah Tangga pada tahun 0 (tahun dasar = th= pertambahan rumah tangga / KK
= tahun ke 1, 2,....., 10
3.
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
|II-25
PENDAHULUAN
b.
c.
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
|II-26
PENDAHULUAN
b) Perhitungan
jumlah
penduduk
dengan
menggunakan
pendekatan luas kawasan berdasarkan peta :
hitung jumlah rumah yang terdapat pada kawasan
tersebut
hitung jumlah penduduk dengan menggunakan asumsi
jumlah penduduk per rumah/KK, seperti pada rumus
berikut.
Jumlah Penduduk = Jumlah Rumah / KK X Asumsi
Jumlah Jiwa per Rumah/KK
5. Perhitungan Jumlah PSU pada Kawasan Bermasalah
Langkah-langkah dengan menggunakan prosedur sebagai berikut :
hasil perhitungan jumlah penduduk pada kawasan bermasalah
dari perhitungan di atas;
Standar pelayanan prasarana dan sarana umum;
Hitung kebutuhan PSU yang diperlukan dengan rumus sebagai
berikut
.
Jumlah Jiwa
Jml PSU
=
Standar Jml Penduduk
Layanan
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
|II-27
PENDAHULUAN
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
|II-28
PENDAHULUAN
Hasil workshop1.
Tantangan
Pembangunan
dan
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
|II-29
PENDAHULUAN
dan
Kebutuhan
Pembangunan
dan
2.2.2.
TEKNIK ANALISIS
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
|II-30
PENDAHULUAN
Keempat,
Penyederhanaan.
Solusi-solusi
masalah
potensial
kebanyakan ruang lingkupnya luas, saling bergantung dan kompleks.
Karena itu, analisis [informasi] yang rumit harus dihindari, dan
menjadikannya sebuah naraasi yang sederhana.
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
|II-31
PENDAHULUAN
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
|II-32
PENDAHULUAN
a. Metode Perkiraan
Perkiraan penduduk dengan menggunakan metode perkiraan merupakan cara
yang paling sederhana terutama jika data wilayah perencanaan tidak lengkap.
Proyeksi ilakukan dengan membandingkan daerah yang sedang dikaji dengan
daerah lain yang dianggap memiliki ciri perkembangan yang sama.
Pola ini sederhana, namun mempunyai pertautan yang cukup rumit. Perkiraan
perbandingan dilakukan dengan menganggap pertumbuhan daerah yang
diselidiki menganut pola pertumbuhan daerah yang lebih tua yang mempunyai
ciri sama dengan darerah yang sedang dikaji untuk mendapatkan perkiraan
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
|II-33
PENDAHULUAN
pertumbuhan penduduk darah yang dikaji untuk beberapa tahun ke depan. Pola
ini terbatas penggunaannya dan cara yang biasa ditempuh adalah
menggunakan wilayah pola yang cukup luas dimana wilayah kajian menjadi
bagian wilayah pola.
d. Teknik Grafik
Tujuan utama penggunaan teknik grafik dalam proyeksi penduduk bukanlah
untuk mendapatkan ketetapan perkiraan jumlah penduduk melainkan
kecenderungan perkembangan penduduk. Adapun cara peramalan penduduk
dengan menggunakan metode ini adalah :
(1.)
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
B.
|II-34
PENDAHULUAN
Distribusi Penduduk
Jumlah penduduk
Distribusi Penduduk (%) =
X 100
Total Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk (Jiwa)
RP3KP
KOTA
TANJUNGBALAI
LAPORAN
|II-35
PENDAHULUAN
tampung
berdasarkan
ketersediaan
air,
danpengembangan
vertikal/bertingkat untuk daerah yang daya tampung berdasarkan rasio
tutupan lahannya dilampaui.
3) Daya tampung berdasarkan arahan rasio tutupan lahan didasarkan pada
asumsi bahwa lahan permukiman adalah 50% dari daerah yang boleh
ditutup. Bila ada angka yang lebih pasti tentunya persentase ini bisa diubah.