1
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
pengembangan.
Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
bersifat multi sektor, hasilnya langsung menyentuh salah satu kebutuhan dasar
masyarakat, juga pendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Sejak awal,
pembangunan perumahan dan permukiman di Indonesia telah diselenggarakan
berdasarkan prinsip :
1. Pemenuhan kebutuhan akan rumah layak merupakan tugas dan
tanggung jawab masyarakat sendiri.
2. Pemerintah mendukung melalui penciptaan iklim yang memungkinkan
masyarakat mandiri dalam mencukupi kebutuhannya akan rumah
layak. Dukungan diberikan melalui penyediaan prasarana dan sarana,
perbaikan lingkungan permukiman, peraturan, perundangan yang
bersifat memayungi, layanan kemudahan dalam perijinan bagi
kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dan lain-lain.
Kawasan permukiman mendominasi kawasan perkotaan yang
membangkitkan kegiatan dan terus mengikuti, bahkan mengarahkan pengembangan
kawasan lainnya dan akan mempengaruhi arah pengembangan kota yang
bersangkutan. Setiap kawasan fungsional yang dikembangkan akan membutuhkan
kawasan permukiman untuk mengakomodasi pertumbuhan penduduk yang
beraktifitas di dalam kawasan tersebut. Dalam suatu wilayah atau kota,
perkembangan dari kawasan permukiman sangat rentan terhadap adanya
perkembangan yang tidak terkendali dan menyebabkan munculnya permukiman
kumuh, yang seringkali berdampak lebih lanjut pada meningkatnya kesenjangan
masyarakat serta angka kriminalitas, dan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat.
Diperkirakan isu dan tantangan permasalahan tersebut masih akan tetap berlanjut
dalam skala tertentu, sejalan dengan pertumbuhan penduduk, serta dinamika
kondisi sosial-ekonomi masyarakat yang terus berkembang.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk menyelesaikan permasalahan
perumahan dan kawasan permukiman di Kota Lhokseumawe, Pemerintah Kota
Lhokseumawe perlu menyusun roadmap (grand strategy) pembangunan dan
2
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
3
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
4
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
5
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
karena itu penting untuk memberikan bantuan dan penguatan kepada pemerintah
daerah sebagai penyelenggara pembangunan agar maksud, fungsi dan peran RP3KP
dapat direalisasikan dan diwujudkan dengan memPERDA-kan dokumen RP3KP
tersebut.
Di masa mendatang, peranan RP3KP dalam pembangunan daerah perlu
untuk terus dipacu dan diperkuat. Permasalahan utama yang dirasakan yaitu:
1. Kurangnya pengertian dan pemahaman akan manfaat RP3KP;
2. Lemahnya komitmen untuk menyelenggarakan pembangunan
perumahan dan permukiman;
3. Rendahnya kemampuan mengelola pengembangan atau pembangunan
suatu kawasan perumahan dan permukiman.
Oleh karena itu, maka perlu dilaksanakan kegiatan “Penyusunan RP3KP
sebagai salah satu langkah untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan peran
pelaku pembangunan di daerah, khususnya aparat pemerintah dalam rangka
penyusunan skenario pembangunan perumahan dan permukiman di daerah. Di
samping itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memacu terwujudnya keterpaduan
prasarana dan sarana kawasan perumahan dan permukiman sehingga dapat
menciptakan permukiman yang responsif yang mendukung kehidupan dan
penghidupan bagi penghuninya.
Penjabaran latar belakang yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK)
sudah cukup jelas, terinci dan sistematis sehingga memudahkan bagi konsultan
untuk memahami masalah dan menyusun metodologi pendekatan dan pelaksanaan
bagi pekerjaan tersebut.
6
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
7
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
Maksud, tujuan dan sasaran sudah tertuang dengan jelas dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK) dan konsultan menambahkan bahwa penyusunan Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota
Lhokseumawe dapat menjamin kebutuhan masyarakat.
8
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
9
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
10
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
2. Lingkup Materi
a. Ruang lingkup substansi materi Pekerjaan Penyusunan Rencana
Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan Dan Kawasan
Permukiman (RP3KP) Kota Lhokseumawe adalah meliputi materi yang
tertuang dalam Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pedoman penyusunan Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan
Permukiman Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota, antara lain:
11
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
a) Tahap Pendataan
Pendataan dilaksanakan untuk pengumpulan data primer dan data
sekunder.
1) Data Primer
Data Primer yang dikumpulkan sesuai dengan ketentuan data
primer yang diatur pada Peraturan Menteri Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah Provinsi dan
Daerah Kabupaten/Kota dan data primer lainnya yang
dibutuhkan untuk penyusunan RP3KP Kota Lhokseumawe;
2) Data Sekunder
Data sekunder yang dikumpulkan sesuai dengan ketentuan data
yang diatur pada Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan
Kawasan Permukiman Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota dan data sekunder lainnya yang dibutuhkan
untuk penyusunan RP3KP Kota Lhokseumawe;
3) Hasil Kegiatan Pendataan adalah Draft Profil Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kota Lhokseumawe.
12
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
13
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
14
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
15
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
16
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
Hasil atau outcome yang didapat dengan terlaksananya kegiatan ini adalah:
1. Diperolehnya suatu landasan strategi penyelenggaraan dan pengelolaan
perumahan dan permukiman di daerah yang sesuai dengan kebutuhan
terkini (prioritas) maupun antisipasi perkembangan wilayah;
2. Diperolehnya suatu arahan kebijakan penyelenggaraan perumahan dan
permukiman daerah yang selanjutnya dapat menjadi acuan dasar bagi
penyiapan program-program dan kegiatan terkait bidang perumahan
dan permukiman di daerah, baik yang berasal dari Pusat, Provinsi,
maupun Daerah;
3. Diperolehnya dukungan stakeholder perumahan dan permukiman
daerah yang telah dilibatkan dalam proses sosialisasi dan identifikasi
permasalahan perumahan dan permukiman daerahnya;
4. Diperolehnya gambaran kondisi perumahan dan permukiman daerah
berdasarkan data dan informasi terkini yang lengkap dari hasil
kegiatan inventarisasi dan penyusunan data;
5. Tersusunnya arahan-arahan ruang permukiman yang telah selaras
dengan arahan penataan ruang wilayah;
6. Tersedianya kebijakan penanganan perumahan dan permukiman bagi
17
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
18
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
19
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
memuat:
▪ Notulensi dari tiap penyelenggaraan kegiatan dan sosialisasi;
▪ Daftar hadir tiap penyelenggaraan kegiatan dan sosialisasi;
▪ Materi-materi yang disampaikan;
▪ Bentuk-bentuk kesepakatan lain yang dihasilkan;
▪ Berita Acara hasil kesepakatan/memorandum program dan kegiatan
antar pemangku kepentingan penanganan kumuh;
▪ Proses penyelenggaraan partisipatif melalui pendekatan Community
based Participatory Approach (CPA).
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan RP3KP Kota Lhokseumawe
diserahkan pada minggu keempat bulan keempat darmasa pelaksanaan
pekerjaan sebanyak 5 (lima) eksemplar.
5) Album peta terdiri dari peta-peta dan dokumen spasial lainnya yang
digunakan dalam penyusunan Buku Profil, Buku Analisis Data, dibuat
dalam skala sekurang-kurang 1:5.000 pada kertas A3. Album Peta
diserahkan dalam bentuk hardcopy pada kertas A3 dan soft copy dalam
format shp.
Keluaran dan Hasil yang ada cukup memadai untuk melaksanakan kegiatan
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan Dan Kawasan Permukiman
(RP3KP) Kota Lhokseumawe. Output keluaran di dalam KAK telah dipahami oleh
konsultan untuk menyelesaikan Rencana Pembangunan Dan Pengembangan
Perumahan Dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Lhokseumawe.
20
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
4.7.2 Iklim
Kota Lhokseumawe dan sekitarnya beriklim tropis, dicirikan dengan adanya
hari hujan sedikit selama bulan Januari – April dan Agustus - Oktober serta musim
penghujan berlangsung pada Bulan Mei, Juni, November dan Desember.
21
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
Rata-rata suhu udara minimum tahun 2020 sebesar 22 0C dan rata-rata suhu
udara maksimum 340C. rata-rata kelembaban udara tahun 2020 berkisar antara 81%
sampai 87%. Rata-rata tekanan udara tahun 2020 berkisar antara 1.009 mb sampai
dengan 1011 mb dan rata-rata curah hujan tahun 2020 sekitar 117 mm.
Tabel 4.2
Curah Hujan, Hari Hujan dan Penyinaran Matahari, Rata-rata Temperatur
Maksimum dan Minimum di Kota Lhokseumawe
Curah Hari Penyinaran Temperatur (0C)
Bulan Hujan Hujan Matahari
Min Maks Rata-rata
(mm) (hari) (%)
Januari 20,5 3 78,1 21,2 32,4 26,5
Februari 48,5 3 71,5 21,0 32,5 26,5
Maret 38,5 3 75,9 21,0 33,8 27,4
April 44,5 6 64,3 22,5 33,6 27,3
Mei 287,5 17 56,4 23,2 33,1 27,2
Juni 150,5 9 70,2 23,1 31,9 27,1
Juli 160,0 7 63,4 21,4 32,8 26,7
Agustus 6,5 2 66,7 23,2 33,5 27,4
September 83,5 5 40,2 23,0 34,6 26,8
Oktober 41,5 6 42,9 22,6 33,7 27,0
November 150,5 11 47,5 22,9 32,0 26,2
Desember 455,0 17 38,1 21,9 31,7 25,7
Sumber : BPS Dalam Angka Kota Lhokseumawe, 2022
Tabel 4.3
Rata-rata Tekanan Udara dan Kelembaban Nisbi di Kota Lhokseumawe
Tekanan Udara Kelembaban Nisbi
Bulan
(mb) Min Maks Rata-rata
Januari 1010.7 73.3 86.8 83
Februari 1011.5 74.5 93.8 84
Maret 1009.9 76.0 87.3 82
April 1010.0 81.0 89.0 85
Mei 1008.9 78.8 95.0 87
Juni 1008.9 80.3 91.0 85
Juli 1008.5 70.8 90.8 84
Agustus 1008.5 77.5 90.3 82
September 1009.2 76.3 92.8 84
Oktober 1008.6 69.5 89.5 83
November 1009.6 81.3 95.8 88
Desember 1010.0 82.5 97.5 89
Sumber : BPS Dalam Angka Kota Lhokseumawe, 2022
22
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
4.7.3 Kependudukan
A. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Pada tahun 2021 jumlah penduduk di Kota Lhokseumawe sebesar 189.941
jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 1.161 jiwa/km2. Jumlah penduduk
yang paling besar terdapat di Kecamatan Banda Sakti dengan jumlah
penduduk sebesar 77.985 jiwa, kepadatan sebesar 6.938 jiwa/km2. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Kota Lhokseumawe
Penduduk Kepadatan
No Kecamatan
(Jiwa) (Jiwa/Km2)
1 Blang Mangat 26.559 473
2 Muara Dua 51.472 891
3 Muara Satu 33.925 607
4 Banda Sakti 77.985 6.938
Jumlah 189.941 1.161
Sumber : BPS Dalam Angka Kota Lhokseumawe, 2022
23
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
Kelompok
Laki-Laki Perempuan Jumlah
Umur
50 – 54 4.821 5.351 10.172
55 – 59 4.127 4.279 8.406
60 – 64 3.075 3.179 6.254
65 – 69 2.110 1.972 4.082
70 – 74 872 1.093 1.965
+75 646 1.174 1.820
Jumlah 94.303 95.638 189.941
Sumber : BPS Dalam Angka Kota Lhokseumawe, 2022
24
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
B. Sarana Kesehatan
Ketersediaan sarana kesehatan berupa rumah sakit merupakan faktor utama
dalam menunjang perbaikan kualitas hidup. Jumlah fasilitas kesehatan yang
ada di Kota Lhokseumawe terdiri dari rumah sakit terdapat 8 unit tersebar di
setiap kecamatan, poliklinik sebanyak 20 unit, puskesmas sebanyak 7 unit,
pustu sebanyak 24 unit dan apotek sebanyak 11 unit.
Tabel 4.10
Sarana Kesehatan di Kota Lhokseumawe
Rumah
No Kecamatan Poliklinik Puskesmas Pustu Apotek
Sakit
1 Blang Mangat 1 1 2 8 1
2 Muara Dua 1 5 2 4 2
3 Muara Satu 1 3 1 4 1
4 Banda Sakti 5 11 2 8 7
Jumlah 8 20 7 24 11
Sumber : BPS Dalam Angka Kota Lhokseumawe, 2022
C. Sarana Peribadatan
Kota Lhokseumawe memiliki penduduk yang menganut agama yang
mayoritasnya yaitu islam. Berdasarkan hal tersebut Kota Lhokseumawe
hanya memiliki sarana peribadatan atau tempat ibadah sesuai agama yang di
25
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
26
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
jalan rusak berat sepanjang 38.042. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 4.12
Jenis Permukaan dan Kondisi Jalan di Kota Lhokseumawe
Status
Jenis dan Kondisi Jalan Jalan Jalan
Negara Provinsi Kabupaten
Jenis Permukaan
Aspal 297.943
Paklah (Kerikil) 114.525
Tanah -
Tidak Terperinci -
Jumlah 412.468
Kondisi Jalan
Baik 268.297
Sedang 47.375
Rusak 58.754
Rusak Berat 38.042
Jumlah 412.468
Sumber : BPS Dalam Angka Kota Lhokseumawe, 2022
27
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
Sumber : Publikasi PLN (analog & upb) 2020, Qanun No 9 Tahun 2020
D. Kondisi Persampahan
Sistem Jaringan Persampahan Kota Lhokseumawe Tempat penampungan
sampah (TPS) ditempatkan pada pusat kegiatan masyarakat, meliputi:
1. Pasar;
2. Permukiman;
3. Perkantoran; dan
4. Fasilitas Sosial Lainnya.
28
USULAN TEKNIS
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP)
E. Kondisi Drainase
Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem
guna memenuhi kebutuhan masyarakat merupakan komponen penting
dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Drainase
juga dapat diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah
dalam kaitannya dengan salinitas, dimana drainase merupakan salah satu
cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah,
serta cara-cara penanggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air
tersebut. Sistem saluran, meliputi penetapan saluran primer (Conveyor Drain),
saluran pengumpul sekunder dan tersier (Colector Drain).
Kondisi dan kemampuan drainase eksisting Kota lhokseumawe yang
tidak/kurang memadai dalam menampung dan menyalurkan limpasan (run
off) air hujan merupakan salah satu faktor utama selain faktor alam yang
dapat meyebabkan banjir.
29