Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN AKHIR

PENYUSUNAN DOKUMEN RP3KP


PROVINSI SUMATERA SELATAN
1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perumahan dan Permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia

dalam rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Permasalahan yang


dihadapi sesungguhnya tidak terlepas dari aspek yang berkembang dalam dinamika

kehidupan masyarakat maupun kebijakan pemerintah dalam mengelola persoalan

yang ada.

Dalam mengatasi permasalahan perumahan dan permukiman, setiap prosesnya

dilaksanakan secara bertahap yakni melalui tahap persiapan, perencanaan,

pelaksanaan, pengelolaan, pemeliharaan, dan pengembangan. Pembangunan

perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang bersifat multi sektor, Hasilnya
langsung menyentuh salah satu kebutuhan dasar masyarakat, juga pendorong
terjadinya pertumbuhan ekonomi. Sejak awal, pembangunan perumahan dan

permukiman di Indonesia telah diselenggarakan berdasarkan prinsip :

 Pemenuhan kebutuhan akan rumah layak merupakan tugas dan tanggung jawab

masyarakat sendiri.

 Pemerintah mendukung melalui penciptaan iklim yang memungkinkan


masyarakat mandiri dalam mencukupi kebutuhannya akan rumah layak.
Dukungan diberikan melalui penyediaan prasarana dan sarana, perbaikan

lingkungan permukiman, peraturan, perundangan yang bersifat memayungi,

layanan kemudahan dalam perijinan bagi kelompok masyarakat berpenghasilan


rendah dll.

Agar penyelenggaraan pembangunan perumahan dan permukiman berjalan

optimal, tertib dan terorganisasi dengan baik, diperlukan suatu skenario umum, yang
dapat mengakomodasikan berbagai kepentingan, rencana sektor terkait, peraturan

serta berbagai hal yang perlu diketahui, dipedomani, dan disepakati bersama. Skenario

umum terutama diperlukan untuk mengantisipasi persoalan-persoalan pokok yang

saat ini berkembang di kawasan permukiman perkotaan, bahkan yang diprediksi balak

1-1
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN DOKUMEN RP3KP
PROVINSI SUMATERA SELATAN

terjadi pada periode tertentu. Jika mengatasi permasalahan perumahan dan

permukiman merupakan suatu proses, maka RP3KP (Rencana Pembangunan dan

Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman) adalah satu dasar pengatasan


yang bisa diandalkan. Untuk itu Pemerintah Kabupaten/Kota sudah harus

meletakkannya pada prioritas yang tinggi. Diharapkan dengan dorongan

Pemerintahan Pusat yang diwujudkan dalam bantuan teknis penyusunan RP3KP yang
disertai pendamping yang intensif pada saatnya akan mendewasakan Pemerintah

Kabupaten/Kota dalam mengisi kegiatan Pembangunan Perumahan dan Permukiman

serta mengembangkannya hingga mencapai kondisi yang diharapkan.

Pertambahan penduduk dan aktivitas masyarakat kota didukung dengan


ketersediaan lahan yang memadai. Jumlah penduduk yang begitu besar telah
melampaui daya dukung dalam menyediakan fasilitas yang layak bagi penduduknya

sehingga menuntut penyediaan fasilitas yang dapat memberikan pelayanan serta


penyebaran fasilitas yang merata dalam mendukung aktivfitas penduduk. Fasilitas

tersebut tentu berada di lingkungan permukiman.

Untuk mengoptimalkan capaian pemenuhan kebutuhan perumahan dan

permukiman yang layak bagi warganya, serta memberikan arah yang jelas dalam
pencapaian kebijakan perumahan dan permukiman sebagaimana yang diamanahkan

dalam RPJP, RPJM, dan RTRW, maka diperlukan skenario pengembangan yang terarah

dan terencana dalam satu dokumen Rencana Pembangunan dan Pengembangan


Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP).

Tahapan penyusunan RP3KP diawali dengan kegiatan sosialisasi, kemudian

dilanjutkan dengan penyusunan data dasar, penyusunan dokumen RP3KP dan

pembuatan naskah akademis. Untuk itu dalam rangka menuju pada tersusunnya
dokumen RP3KP, tahap awal yang dilakukan adalah pembuatan data dasar sebagai

bahan yang akan digunakan dalam penyusunan RP3KP nantinya. Muatan pokok RP3KP

di tingkat Kabupaten/Kota merupakan acuan untuk mengatur penyelenggaraan

1-2
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN DOKUMEN RP3KP
PROVINSI SUMATERA SELATAN

pembangunan perumahan dan permukiman secara teratur, terencana, dan

terorganisasi.

Pada tingkat Provinsi, muatan pokok RP3KP merupakan acuan untuk mengatur
dan mengkoordinasikan Pembangunan Perumahan dan Permukiman khususnya yang

menyangkut dua atau lebih Kabupaten/ Kota yang berbatasan. Pada tingkat nasional,

muatan pokok RP3KP merupakan masukan daerah dalam penyempurnaan kebijakan,


strategi, dan program nasional di bidang perumahan dan permukiman.

RP3KP merefleksikan akomodasi terhadap aspirasi masyarakat dalam

pembangunan perumahan dan permukiman. Sedangkan dalam konteks penataan

ruang, RP3KP merupakan penjabaran RTRW di sektor perumahan dan permukiman.


RP3KP mencakup rencana penanganan sektor perumahan dan permukiman, baik yang

terkait dengan peningkatan kualitas lingkungan, revitalisasi/ optimalisasi kawasan,

maupun pengembangan kawasan baru yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
dasar, termasuk prioritas implementasi dan rencana kebutuhan investasinya. Muatan

pokok RP3KP meliputi:

 Penjabaran kebijakan pembangunan perumahan dan permukiman di

daerah;
 Rincian program, target dan sasaran kegiatan dan lokasi dari setiap sektor

terkait;

 Rincian rencana pembiayaan dan sumber dananya;


 Rincian jadwal pelaksanaan program, kegiatan dan pelakunya (masyarakat,

badan usaha, pemerintah);

 Mekanisme pemantauan, pengawasan, dan pengendalian program dan

kegiatan;
 Mekanisme penyaluran aspirasi para pelaku yang terkait;

 Mekanisme pemberdayaan masyarakat;

 Daftar skala prioritas penanganan kawasan perumahan dan permukiman;

1-3
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN DOKUMEN RP3KP
PROVINSI SUMATERA SELATAN

 Daftar kawasan terlarang (negative list) untuk pengembangan kawasan

perumahan dan permukiman baru;

 Strategi dan prioritas penanganan prasarana dan sarana pada kawasan


kajian dengan melakukan zoning, sehingga keterpaduan antar zoning

sangat diutamakan.

Penyusunan RP3KP selama ini belum terekam dengan baik, sehingga kegiatan-
kegiatan untuk penyempurnaannya belum dapat dirumuskan secara pasti. Selain itu,

penyelenggaraan penyusunan RP3KP di beberapa daerah dirasakan masih

memerlukan penyempurnaan proses maupun kualitas RP3KP.

Pada akhirnya, penggunaan RP3KP sebagai acuan pembangunan juga


memerlukan penguatan. Dokumen RP3KP tersebut seyogyanya merupakan hasil
perencanaan yang mengacu pada kondisi daerah, disepakati oleh berbagai stake-

holder terkait dan dipergunakan sebagai acuan dalam pembangunan dan


pengembangan perumahan dan permukiman. Diharapkan visi yang terkandung dalam

RP3KP ini dapat diwujudkan. Proses ini memerlukan penyempurnaan dari waktu ke

waktu. Oleh karena itu penting untuk memberikan bantuan dan penguatan kepada

pemerintah daerah sebagai penyelenggara pembangunan agar maksud, fungsi dan


peran RP3KP dapat direalisasikan dan diwujudkan dengan memPERDA-kan dokumen
RP3KP tersebut.

Di masa mendatang, peranan RP3KP dalam pembangunan daerah perlu untuk


terus dipacu dan diperkuat. Permasalahan utama yang dirasakan yaitu :

 Belum terorganisasi dengan baik perencanaan dan pemrograman

pembangunan perumahan dan permukiman di daerah.

 Belum terlayaninya peningkatan kebutuhan perumahan masyarakat yang


layak, terjangkau dan terakses serta terlayani oleh fasilitas

Kabupaten/Kota.

 Belum terselesaikannya masalah ketidakseimbangan pembangunan


Prasarana Sarana Utilitas Umum (PSU) desa/kawasan pinggiran dengan

1-4
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN DOKUMEN RP3KP
PROVINSI SUMATERA SELATAN

Kabupaten/Kota yang telah menumbuhkan berbagai kesenjangan sosial-

ekonomi. Akibatnya desa/kawasan pinggiran menjadi kurang menarik

dan dianggap tidak cukup prospektif untuk dihuni, sedangkan kota


semakin padat dan tidak nyaman untuk dihuni.

 Marak dan berkembangnya masalah sosial kemasyarakatan di daerah

perkotaan (kesenjangan pendapatan, menajamnya strata antar kelompok


dalam masyarakat, ketidaknyamanan bertempat tinggal, urban crime dll).

 Kekurangsiapan pemerintah dalam mengantisipasi terkait kecepatan dan

dinamika pertumbuhan permasalahan dasar hukum tentang

pembangunan perumahan vertikal, kemudahan perizinan yang berpihak


kepada pengembang RSS/RSH, dan pengelolaan Fasum / Fasos yang ada.

 Belum adanya data perumahan yang valid baik perumahan formal dan
perumahan swadaya di Provinsi Sumatera Selatan terkait dukungan PSU
dan pengendalian tata ruang kawasan perkotaan serta pengendalian

kawasan kumuh tumbuh sejalan dengan berkembangnya pusat – pusat

kegiatan ekonomi serta penyebaran kota – kota satelit untuk

pembangunan perumahan baru yang terpadu.

Oleh karena itu, maka perlu dilaksanakan kegiatan “Penyusunan RP3KP” sebagai

salah satu langkah untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan peran pelaku
pembangunan di daerah, khususnya aparat pemerintah dalam rangka penyusunan
skenario pembangunan perumahan dan permukiman di daerah. Di samping itu,

kegiatan ini juga diharapkan dapat memacu terwujudnya keterpaduan prasarana dan

sarana kawasan perumahan dan permukiman sehingga dapat menciptakan


permukiman yang responsif yang mendukung kehidupan dan penghidupan bagi

penghuninya. Selain itu, RP3KP berperan dalam:

 Melaksanakan koordinasi antar pelak pembangunan dan pengembangan


Perumahan dan Kawasan Permukiman;

1-5
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN DOKUMEN RP3KP
PROVINSI SUMATERA SELATAN

 Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah,

antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan

daerah dalam pembangunan dan pengembangan Perumahan dan Kawasan


Permukiman;

 Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan dan pengawasan;


 Mengoptimalkan partisipasi masyarakat ;

 Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,

berkeadilan, dan berkelanjutan; serta

 Memberi kepastian hokum dalam penyelenggaraan Perumahan dan


Kawasan Permukiman di daerah; permukiman yang sehat, aman, serasi,

produktif dan berkelanjutan.

1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

1.2.1 MAKSUD PENYUSUNAN

Maksud dilaksanakannya kegiatan ini adalah :

 Menyusun RP3KP sebagai pedoman dan skenario pemerintah daerah dalam


menyelenggarakan kegiatan di bidang perumahan dan permukiman.
 RP3KP sebagai suatu alat untuk mewujudkan keterpaduan prasarana dan

sarana untuk mendukung kebijakan pengembangan kawasan perumahan


dan permukiman.

1.2.2 TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai melalui pelaksanaan kegiatan ini yaitu untuk

melakukan proses penyusunan RP3KP, substansi serta penggunaan RP3KP termasuk

identifikasi penataan keterpaduan prasarana dan sarana di bidang perumahan dan

permukiman sebagai suatu dokumen yang mengikat pihak-pihak terkait.

1-6
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN DOKUMEN RP3KP
PROVINSI SUMATERA SELATAN

1.2.3 SASARAN

Sasaran yang ingin dicapai dengan Penyusunan RP3KP ini adalah:

 Terdokumentasikannya data dan informasi kinerja pihak-pihak terkait dalam


proses penyusunan, penggunaan serta pemantauan RP3KP, serta persoalan-

persoalan yang menyangkut pelaksanaan teknis penyusunan RP3KP dan

keterpaduan prasarana kawasan di bidang perumahan dan permukiman di


daerah;

 Tersusunnya analisis masalah-masalah yang memerlukan penguatan agar

praktek penyusunan RP3KP dan keterpaduan prasarana kawasan di bidang


perumahan dan permukiman dapat mencapai hasil yang optimal;
 Tersusunnya dokumen yang dilengkapi dengan rekomendasi dan masukan
teknis dalam rangka pelaksanaan kebijakan teknis penyusunan RP3KP dan

keterpaduan prasarana kawasan di bidang pengembangan kawasan


perumahan dan permukiman;

 Tersedianya data dasar perumahan dan permukiman yang diperhitungkan

sehingga masih dapat digunakan (valid) sampai 20 tahun mendatang;

 Teridentifikasinya masalah perumahan dan permukiman (existing dan


prediksi) serta terindikasinya perkiraan arah perkembangan perumahan dan
permukiman;

 Terakomodasikannya seluruh kebutuhan akan perumahan dah permukiman


yang dijamin oleh kepastian hukum, terutama bagi kelompok masyarakat

berpenghasilan rendah;

 Terintegrasinya berbagai rencana pembangunan dan peningkatan kawasan

perumahan dan permukiman berikut pengembangan prasarana dan sarana


penunjangnya;

 Tersedianya informasi pembangunan perumahan dan permukiman di

daerah, sebagai bahan masukan bagi : penyusunan kebajikan pemerintah


vertikal, penyusunan rencana serta program oleh berbagai pihak yang

1-7
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN DOKUMEN RP3KP
PROVINSI SUMATERA SELATAN

berkepentingan, berminat untuk ikut serta/ melibatkan diri sesuai ketentuan

dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1.3 LANDASAN HUKUM


Peraturan/ Acuan/ Pedoman dalam Penyusunan Dokumen Dan Raperda Rencana

Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan Dan Kawasan Permukiman (RP3KP) ini


adalah:

 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Ketentuan Pokok-Pokok

Agraria; Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan


Gedung;
 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;
 Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;

 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional (RPJPN);


 Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

 Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah

Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;


 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;


 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan;

 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan Dan Kawasan

Permukiman;
 Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan

Kewajiban Serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam
Penataan Ruang;

1-8
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN DOKUMEN RP3KP
PROVINSI SUMATERA SELATAN

 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta

Untuk Penataan Ruang Wilayah;

 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;


 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;


 Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan Peraturan

Pemerintah 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan;

 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara


Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;
 Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional;

 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan Penataan Ruang;

 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 tentang Badan


Koordinasi Penataan Ruang Nasional;

 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2008 tentang

Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan


Perkotaan;
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 20 /PRT/M/2007 tentang

Pedoman Teknis Analisis Aspek Fisik Dan Lingkungan, Ekonomi, Serta Sosial

Budaya Dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang;


 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 41 /PRT/M/2007 Tentang

Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budi Daya;

1-9
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN DOKUMEN RP3KP
PROVINSI SUMATERA SELATAN

 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 20/PRT/M/2011 Tentang

Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Dan Peraturan Zonasi

Kabupaten/Kota;
 Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor : 12 tahun 2014 Tentang

Pedoman Penyusunan Dokumen Dan Raperda Rencana Pembangunan Dan

Pengembangan Perumahan Dan Kawasan Permukiman (Rp3kp) Daerah


Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;

 Keputusan Menteri Negara Perumahan dan Permukiman No.

09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan RP3KP.

1.4 RUANG LINGKUP

1.4.1 RUANG LINGKUP WILAYAH

Lingkup wilayah dalam penyusunan Recana Pembangunan dan Pengembangan


Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) yaitu berlokasi di Provinsi Sumatera

Selatan yang terdiri dari 13 (tiga belas) wilayah kabupaten dan 4 (empat) kota. Adapun

batas administrasi wilayah perencanaan adalah sebagai berikut:

 Sebelah Utara : Provinsi Jambi;


 Sebelah Selatan : Provinsi Lampung;

 Sebelah Barat : Provinsi Bengkulu;

 Sebelah Timur : Provinsi Bangka Belitung.

1-10
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN DOKUMEN RP3KP
PROVINSI SUMATERA SELATAN
Gambar 1. 1 Peta Ruang Lingkup Kegiatan

1-11
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN DOKUMEN RP3KP
PROVINSI SUMATERA SELATAN

1.4.2 RUANG LINGKUP KEGIATAN

Adapun tahapan dan metodologi Pekerjaan Rencana Pembangunan

dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP),


dijabarkan sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan pekerjaan meliputi mobilisasi tenaga ahli, meninjau


pentanahan dan methodologi kerja dan mempelajari hasil studi

terdahulu dan referensi-referensi lainnya.

2. Tahap Survey Lapangan

Survey data perumahan dan permukiman baik skunder dan primer


dengan melibatkan stakeholder dari tingkat RT, Kelurahan, Kecamatan

dan Pengembang Perumahan (REI & APERSI) Yang didukung peta dasar,

peta RTRW dan data dari pengembang di Provinsi Sumatera Selatan


agar terstruktur dan tergambar dengan skematik.

3. Tahap Pengolahan dan Kompilasi Data / Analisa

Pada tahap ini, semua data yang terkait perumahan dan permukiman

di Provinsi Sumatera Selatan, diklasifikasikan dan distrukturkan


berdasarkan tematik dengan analisa beberapa tingkat keilmuan baik

planologi, arsitektur, sipil, lingkungan, hukum / kebijakan dan sosial

budaya serta ekonomi dengan tidak lepas dari Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Provinsi Provinsi Sumatera Selatan.
4. Workshop Tantangan Kebutuhan Pembangunan dan

Pengembangan PKP

5. Tahap Penyusunan Naskah Akademis (Konsep, Skenario,


Kelembagaan dan RPJM RP3KP)

a. Jabaran kebijakan, pembangunan perumahan dan permukiman di

Provinsi Sumatera Selatan selama 5 (lima) tahunan.


b. Kelembagaan yang mengatur penyelenggaraan pembangunan

1-12
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN DOKUMEN RP3KP
PROVINSI SUMATERA SELATAN

perumahan dan permukiman. Sangat disarankan menggunakan

kelembagaan atau Dewan Kabupaten/Kota atau apapun namanya

yang telah ada.


c. Penetapan forum pada tingkatan akar rumput yang dapat

menjembatani terselenggaranya kegiatan pembangunan dan

pemecahan permasalahan. Forum mana bersidang secara berkala


untuk mengkomunikasikan dan membahas permasalahan

pembangunan.

d. Rincian program, lokasi, target dan sasaran di bidang perumahan

dan permukiman yang akan dicapai selama masa perencanaan.


Rincian ini disusun menurut sektor terkait lengkap dengan

pentahapan pelaksanaannya.
e. Rincian rencana yang disusun, dipersiapkan dan akan dilaksanakan
secara swadaya (termasuk oleh pengembang selama jangka waktu

perencanaan).

f. Rincian pembiayaan dan sumber pendanaannya.

g. Daftar skala prioritas penanganan program pembangunan


perumahan dan permukiman,
h. Daftar daerah terlarang (negatif list) untuk dikembangkan sebagai

daerah perumahan.
6. Workshop penyepakatan RP3KP / Uji Publik
Tahapan ini merupakan tahap pelibatan masyarakat, pada tahap ini

rencana pengembangan perumahan dan kawasan permukiman di

sosialisasikan kepada masyarakat.


7. Penyempurnaan RP3KP

Tahapan penyempurnaan RP3KP merupakan tahapan untuk memperbaiki

muatan dokumen RPK3P berdasarkan hasil masukan dan aspirasi dari


masyarakat yang dilakukan pada tahap uji public.

1-13
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN DOKUMEN RP3KP
PROVINSI SUMATERA SELATAN

8. Legalisasi RP3KP

Tahap Legalisasi RPK3P merupakan tahap terakhir dalam kegiatan ini.

Pada tahap ini dokumen RP3KP yang sudah dituangkan dalam rancangan
peraturan daerah dilegalisasi agar dapat menjadi dokumen yang memilki

kekuatan hukum sebagai pedoman pengatur pengembangan

perumahan dan kawasan permukiman di Provinsi Sumatera Selatan.

Proses Penyusunan RP3KP dalam dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1. 2 Proses Penyusunan RP3KP

1.5 KEDUDUKAN RP3KP


Kedudukan RP3KP dalam Perencanaan Tata Ruang dan Sistem Rencana

Pembangunan adalah setara dengan rencana tata ruang wilayah dan rencana
pembangunan jangka panjang maupun menengah. RP3KP merupakan

pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan perumahan dan permukiman.

Beirkut di bawah ini kedudukan RPK3P dalam perencanana tata ruang dan

sistem pembangunan.

1-14
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN DOKUMEN RP3KP
PROVINSI SUMATERA SELATAN

Gambar 1. 3 Kedudukan RP3KP

Gambar 1. 4 Hierarki Perencanaan Bidang PKP: RP3KP, RKP, RP3

1-15
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN DOKUMEN RP3KP
PROVINSI SUMATERA SELATAN

1.6 KELUARAN
Hasil atau outcome yang didapat dengan terlaksananya kegiatan ini

adalah:

 Diperolehnya suatu landasan strategi penyelenggaraan dan


pengelolaan perumahan dan permukiman di daerah yang sesuai

dengan kebutuhan terkini (prioritas) maupun antisipasi

perkembangan wilayah;

 Diperolehnya suatu arahan kebijakan penyelenggaraan perumahan


dan permukiman daerah yang selanjutnya dapat menjadi acuan dasar
bagi penyiapan program-program dan kegiatan terkait bidang

perumahan dan permukiman di daerah, baik yang berasal dari Pusat,


Provinsi, maupun Daerah;

 Diperolehnya dukungan stakeholder perumahan dan permukiman

daerah yang telah dilibatkan dalam proses sosialisasi dan identifikasi


permasalahan perumahan dan permukiman daerahnya;

 Diperolehnya gambaran kondisi perumahan dan permukiman daerah

berdasarkan data dan informasi terkini yang lengkap dari hasil

kegiatan inventarisasi dan penyusunan data;

 Tersusunnya arahan-arahan ruang permukiman yang telah selaras


dengan arahan penatan ruang wilayah;

 Tersedianya kebijakan penanganan perumahan dan permukiman


bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang diharapkan

dapat mengakomodir kebutuhan yang ada maupun potensi

perkembangan kebutuhan di tahun-tahun mendatang sebagai

bentuk antisipasi permasalahan.

1-16
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN DOKUMEN RP3KP
PROVINSI SUMATERA SELATAN

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN


Sistematika Penulisan Penyusunan Laporan Antara Dokumen dan

Raperda RP3KP Provinsi Sumatera Selatan adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan mengenai latar belakang, maksud, tujuan dan sasaran, landasan

hukum, ruang lingkup, kedudukan RP3KP, keluaran serta sistematika pelaporan.

BAB II TINJAUAN KEBIJAKAN

Menjelaskan mengenai kebijakan-kebijakan pembangunan dan ketataruangan

yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan dokumen RP3KP baik

seperti RPJP, RPJMP, serta RTRW Provinsi Sumatera Selatan.

BAB III PROFIL PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Menjelaskan mengenai karakteristik wilayah perumahan dan kawasan

permukiman yang meliputi profil umum provinsi, kondisi kependudukan,


kebijakan tata ruang provinsi terhadap perumahan dan kawasan permukiman,

kebijakan pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan

permukiman, serta profil perumahan dan kawasan permukiman yang berisi

gambaran umum kawasan perumahan dan kawasan permukiman provinsi,


negative list perumahan provinsi, kondisi perumahan dan permukiman di dalam

KSP, kondisi perumahan dan kawasan permukiman lintas daerah

kabupaten/kota dan kondisi perumahan kumuh dan permukiman kumuh


dengan luas 10-15 hektar di Provinsi Sumatera Selatan.

BAB IV ANALISIS KAWASAN

Menjelaskan mengenai hasil olahan data yang terdiri dari analisis implikasi
kebijakan pembangunan dan pengembangan perumahan, analisis implikasi

kebijakan pembangunan dan tata ruang nasional dan provinsi terhadap

pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman,

1-17
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN DOKUMEN RP3KP
PROVINSI SUMATERA SELATAN

analisis karakteristik sosial kependudukan dan ekonomi, analisis perumahan

dan kawasan permukiman provinsi yang berisi analisis kebutuhan perumahan

dan kawasan permukiman setiap kabupaten/kota, analisis kebutuhan


perumahan dan kawasan permukiman di KSP, analisis kebutuhan perumahan

dan kawasan permukiman di lintas daerah kabupaten/kota, dan analisis

kebutuhan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh


dengan luas 10-15 hektar.

BAB V KONSEP RP3KP PROVINSI SUMATERA SELATAN

Menjelaskan tentang visi, misi, tujuan, kebijakan, dan strategi PKP; Arahan
pengaturan operasionalisasi pemanfaatan ruang; Arahan lokasi dan sasaran
pengembangan PKP; Arahan pengaturan keterpaduan pemanfaatan dan
pengendalian ruang; Arahan investasi PSU; Arahan mitigasi bencana; Arahan

pengaturan pencegahan perumahan dan permukiman kumuh; Arahan


pengaturan pencegahan lingkungan hunian yang tidak terencana dan tidak

teratur; Penetapan prioritas penanganan kawasan permukiman yang bernilai

strategis; Pengelolaan PSU; daftar daerah terlarang (negative list); serta

mekanisme pengawasan dan pengendalian, termasuk diantaranya pemberian


insentif dan disinsentif serta sanksi.

BAB VI INDIKASI PROGRAM

Mencakup indikasi program dan kegiatan pelaksanaan RP3KP berdasarkan


skala prioritas; dan indikasi program bidang PKP dalam jangka pendek,

menengah, dan panjang serta sumber pendanaannya.

BAB VII PENUTUP

Mencakup kesimpulan dari Rencana Pengembangan Perumahan dan Kawasan


Permukiman Provinsi Sumatera Selatan serta saran dalam mendukung rencana

pengembangan kawasan perumahan dan permukiman.

1-18

Anda mungkin juga menyukai