Anda di halaman 1dari 5

Dr. Ir.

Ozwar Muadzin Mungkasa, MURP

Rapat Koordinasi Pencapaian Target Bidang Perumahan, Permukiman, Air Minum,


dan Sanitasi (Sesi 3 Desk Perumahan)
Sesi Diskusi Penyediaan Lahan & Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh

Rabu, 16 Desember 2020


Jumlah Responden
Status per 15 Desember 2020 pukul 10.47

18 provinsi telah mengisi, dengan total 26 ragam jawaban.


Provinsi Responden
1. Sumatera Selatan Responden OPD
2. Kepulauan Riau
3. Bengkulu
4. Riau Bappeda/Balitbang 9
5. Lampung
6. Jambi
7. Kalimantan Utara Dinas PUPR/PKP 14
8. Kalimantan Barat
9. Kalimantan Timur
10. Kalimantan Selatan
11. Jawa Barat Dinas Kesehatan 1
12. Banten
13. Jawa Tengah
14. Maluku Setda 1
15. Sulawesi Tenggara
16. Sulawesi Barat
17. Nusa Tenggara Timur
18. Maluku Utara Dinas PMD 1
Penyediaan Lahan
Status per 15 Desember 2020 pukul 10.47
Rekapitulasi Jawaban (%)
Pra sertifikasi 23.1 42.3 23.1 11.5

Kasiba Lisiba 15.4 42.3 34.6 7.7

Pengadaan Tanah 3.8 19.2 26.9 46.2 3.8

Pendayugunaan tanah wakaf 3.8 30.8 34.6 26.9 3.8

Pemanfaatan tanah/barang milik negara 3.8 46.2 34.6 15.4

Pendayagunaan tanah terlantar 19.2 34.6 30.8 15.4

Konsolidasi Tanah 3.8 19.2 50 26.9

Land Banking 3.8 34.6 34.6 26.9

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Sangat Sulit Sulit Mungkin Dapat Dilaksanakan Sangat Dapat Dilaksanakan

• Land Banking dan pendayagunaan tanah wakaf merupakan pola penyediaan lahan yang dinilai paling sulit dilaksanakan.
• Pengadaan Tanah, pemanfaatan tanah BMN/BMD, dan Pendayagunaan Tanah Terlantar dinilai paling dapat dilaksanakan.
• Provinsi Banten, Kalimantan Timur, Lampung, dan Jawa Barat paling banyak memberikan jawaban 1-2 (sangat sulit-sulit dilaksanakan) di
setiap pertanyaan
• Sulawesi Barat menjadi provinsi yang paling banyak menjawab kategori 5 (sangat mungkin dilaksanakan) dalam setiap pertanyaan terkait
penyediaan lahan.
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Status per 15 Desember 2020 pukul 10.47
Rekapitulasi Jawaban (%)
Penegakan RDTR 7.7 11.5 38.5 42.3
Peningkatan ekonomi masyarakat 7.7 26.9 53.8 11.5
Kampanye PHBS 3.8 19.2 50 26.9
Pembentukan dan Pendampingan KSM 3.8 26.9 57.7 11.5
Pemberdayaan Komunitas 7.7 46.2 38.5 7.7
Pengurangan resiko kebakaran 3.8 46.2 42.3 7.7
Pelayanan Persampahan 3.8 30.8 53.8 11.5
Air Minum di Permukiman Kumuh 7.7 23.1 50 19.2
SPALD permukiman kumuh 3.8 23.1 38.5 34.6
Jalan Lingkungan Permukiman Kumuh 3.8 15.4 69.2 11.5
Drainase Permukiman Kumuh 15.4 30.8 53.8
Pembangunan Rumah Baru 3.8 7.7 42.3 34.6 11.5
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Sangat Sulit Sulit Mungkin Dapat Dilaksanakan Sangat Dapat Dilaksanakan

• Pencegahan kumuh berupa penegakan RDTR, pemberdayaan komunitas, dan pengurangan resiko kebakaran merupakan aspek yang paling sulit dilaksanakan.
• Pembangunan jalan lingkungan merupakan aspek yang paling mudah dilaksanakan
• Kalimantan Timur merupakan provinsi yang paling banyak memberikan jawaban 2 (Sulit) dalam setiap pertanyaan.
• Kalimantan Selatan, Lampung, dan Jawa Barat merupakan provinsi yang paling banyak memberikan jawaban bahwa program penanganan kumuh dapat
dilaksanakan (kategori 4-5).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai