Anda di halaman 1dari 23

Evaluasi Program Pendampingan

di Daerah dan Penguatan Peran


Provinsi
DIREKTORAT PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

Direktorat Perumahan dan Permukiman


Pembangunan PPAS dalam RPJMN 2020-2024 dan SDGs 2030
MENJAMIN KETERSEDIAAN SERTA PENGELOLAAN AIR BERSIH DAN
SANITASI YANG BERKELANJUTAN UNTUK SEMUA
Target 6.1

RPJMN Pada tahun 2030, mencapai akses universal air minum yang merata, aman, dan terjangkau
2015-2019 untuk semua.
Target 6.2
2015 2019 Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang memadai dan merata bagi
semua, dan menghentikan praktik buang air besar di tempat terbuka, memberikan perhatian
khusus pada kebutuhan kaum perempuan, serta kelompok masyarakat rentan.
Target 6.3
RPJMN Pada tahun 2030, meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi, menghilangkan pembuangan,
dan meminimalkan produksi limbah berbahaya, mengurangi setengah proporsi air limbah yang
2020-2024
tidak diolah, meningkatkan daur ulang (recycle), serta penggunaan kembali (reuse) barang daur ulang.

2024 MENJADIKAN KOTA DAN PERMUKIMAN INKLUSIF, AMAN, TANGGUH,


DAN BERKELANJUTAN
2030 Target 11.6
Pada tahun 2030, mengurangi dampak lingkungan perkotaan per kapita yang merugikan,
Target Nasional Pembangunan termasuk dengan memberi perhatian khusus pada kualitas udara, termasuk penanganan
Sanitasi Dan Air Minum sampah kota.

90% layak 0% 80% penanganan Tersedianya 100% layak 10 juta sambungan


(termasuk 15% aman) Buang Air Besar 20% pengurangan layanan sanitasi dan (termasuk 15% aman) rumah
Rumah tangga yang Sembarangan (BABS) Rumah tangga yang memiliki air minum yang Rumah tangga memiliki Rumah tangga dengan
memiliki akses sanitasi di Tempat Terbuka akses sampah terkelola terintegrasi di 3 kota akses air minum layak akses air minum perpipaan
layak dan aman dengan baik (perkotaan)

Direktorat Perumahan dan Permukiman 2


1.Program Pendampingan
Penyusunan Dokumen
Perencanaan

Direktorat Perumahan dan Permukiman


A. Pendampingan Implementasi Strategi
Sanitasi Kabupaten/Kota

Direktorat Perumahan dan Permukiman 4


Kondisi Pendampingan Sanitasi di Daerah

Jumlah Kab/Kota yang telah menyusun dan mengimplementasikan Hingga tahun 2020 :
Strategi Sanitasi Kab/Kota (SSK)

6
2009 1. Ada 489 kabupaten/kota yang
0
(PPSP diluncurkan) telah menyusun dan melakukan
pemutakhiran dokumen SSK.
444 2. Masih ada 19 kabupaten/kota
2010 - 2014
0 yang belum memiliki dokumen
(Pemantapan Perencanaan) SSK.
3. Ada 47 Kabupaten/kota yang telah
489 melakukan implementasi
2015 - 2019
25
(Planning to Implementation) Dokumen SSK
4. Ada 10 provinsi yang telah
489 memiliki dokumen RSP (Roadmap
2020 Sanitasi Provinsi) : Aceh, Sumsel,
47
(Road to SDG’s 2030) Jabar, Jateng, Jatim, NTB, Kalsel,
0 100 200 300 400 500 600
Sulut, Sultra, Sulsel

Menyusun SSK Fasilitasi Percepatan Implementasi SSK

Direktorat Perumahan dan Permukiman 5


Kegiatan Pendampingan Sanitasi Tahun 2021

Kegiatan PPSP dilaksanakan di 34 provinsi seluruh Indonesia, kegiatan pendampingan dilakukan di 26 provinsi.
• Kalimantan Barat
• Kalimantan Tengah • Sulawesi Selatan
• Kalimantan Timur • Sulawesi Barat
• Kalimantan Selatan • Sulawesi Tenggara
• Gorontalo • Maluku Utara

• Aceh
• Sumatera Utara
• Sumatera Barat
• Riau
• Jambi • Papua Barat
• Sumatera Selatan
• Bengkulu
• Lampung
• Kep. Bangka Belitung

• Jawa Barat
• Jawa Tengah
• Bali
• DI Yogyakarta
• Nusa Tenggara Barat
• Jawa Timur
• Nusa Tenggara Timur

6
Status Kabupaten/Kota dan Skema Pendampingan Berjenjang

Kabupaten/Kota yang SSK dan EHRA yang Tidak Ada


atau Tidak Valid
1
Kabupaten/Kota yang memiliki dokumen SSK dan EHRA
yang sudah berumur lebih dari 5 tahun

Kabupaten/Kota yang memiliki EHRA Masih Valid


tetapi SSK Tidak Valid
2
Umur EHRA masih kurang dari 5 tahun namun SSK
sudah lebih dari 5 tahun

Kabupaten/Kota yang memiliki EHRA dan SSK


Masih Valid
3 Umur EHRA dan SSK yang dimiliki Kabupaten/Kota
masih kurang dari 5 tahun

Kabupaten/Kota yang sudah menyelesaikan


Implementasi SSK
4
Kabupaten/Kota sudah melakukan implementasi SSK :
M1, M2, hingga M3

7
B. RISPAM (Rencana Induk Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum)

Direktorat Perumahan dan Permukiman


Rekap Ketersediaan RISPAM Nasional

Keterangan:
* Kab/kota di Indonesia tidak
termasuk Provinsi DKI
Jakarta (6 kab/kota)

Sumber : Database RISPAM Direktorat Air Minum, Kementerian PUPR, 2020

9
Status Ketersediaan RISPAM Nasional
Total Kab/Kota*
508 Kab/Kota

Data Umur dan/atau


*RISPAM Skala
Umur RISPAM > 5 Umur RISPAM ≤ 5
Tahun** Tahun***
Skoring RISPAM Belum Memiliki RISPAM Provinsi belum
Belum Tersedia
326 Kab/Kota (64%) 143 Kab/Kota (28%)
5 Kab/Kota (1%) tersedia
34 Kab/Kota (7%)

Skoring <75% Skoring >75%


68 Kab/Kota (13%) 75 Kab/Kota (15%)

RISPAM harus RISPAM harus Penetapan Melengkapi Penyusunan TINDAK


ditinjau ulang diperbaiki Kepala Daerah data RISPAM RISPAM LANJU T

Review dan Pemutakhiran


Berdasarkan target SDGs,
RPJMN, dan RPJMD.

Sumber : Database RISPAM Direktorat Air Minum, Kementerian PUPR, November 2020 10
Aspek yang Perlu Dimutakhirkan dalam RISPAM Provinsi
RISPAM Provinsi Bukan Hanya untuk Perencanaan Satu SPAM Regional tetapi Merupakan Rencana
Induk Pencapaian Target Akses Air Minum Provinsi

Kondisi Saat Ini : Target dan Sasaran yang Akan Kebutuhan Air Baku dan
Capaian, Kendala, Tantangan, Kondisi Dicapai : Potensi Air Baku
Infrastruktur, Kapasitas Kabupaten/Kota Mendukung Target dan Sasaran Nasional Kabupaten/Kota

Kerangka Waktu, Kerangka


Arah Kebijakan dan Strategi : Regulasi, dan Kerangka Strategi Pendanaan :
Pemenuhan kebutuhan air baku Kelembagaan (Peningkatan koordinasi, Termasuk dukungan untuk
kab/kota, Identifikasi SPAM Regional, peningkatan kapasitas kabupaten/kota dan kabupaten/kota dengan kapasitas
Kebutuhan Teknologi Penyediaan air pelaksana SPAM, pembagian penyelenggaraan
kurang/rendah
baku, dsb dan pengelolaan SPAM, dan review tarif air
minum)

11
C. RAD Sebagai Tools Untuk Mencapai Target
dan Mandat Pembangunan Air Minum dan
Sanitasi

Direktorat Perumahan dan Permukiman


Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (RAD AMPL)

1. Merupakan kebutuhan OPERASIONALISASI STRATEGI DAERAH dalam penyediaan air minum


dan penyehatan lingkungan.
2. Dukungan pelaksanaan kewajiban daerah dalam menyediakan pelayanan air minum dan
sanitasi sesuai dengan STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) dengan target RPJMN 2020-
2024.
Air Minum: Target:
tersedianya akses dengan jaringan meningkatkan akses
perpipaan dan bukan jaringan penduduk terhadap 100%
SPM

RPJMN
perpipaan minimal 60 akses air minum layak
liter/orang/hari (termasuk 15% akses aman)
Penyehatan Lingkungan (sanitasi) dan 90% akses sanitasi layak
Permukiman: air limbah, sampah, (termasuk 15% akses aman)
dan drainase

13
Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (RAD AMPL)

1. Jika daerah telah memiliki dokumen 2. Jika daerah belum memiliki


pembangunan AMPL yang memuat dokumen pembangunan AMPL yang
seluruh substansi RAD AMPL memuat seluruh substansi RAD
AMPL

RAD AMPL harus disusun dengan mengakomodasi


Dokumen tersebut dapat substansi yang masih relevan dari dokumen
sebelumnya, kemudian dilengkapi dengan substansi
diperlakukan sebagai RAD AMPL yang harus dimuat dalam RAD AMPL

Ciri utama RAD AMPL


Memuat matriks program dan kegiatan dengan komitmen anggaran/investasi baik dari APBD, Swasta, Lembaga Donor, dengan indikator dan
target kinerja tahunan yang terukur dalam periode perencanaan 5 tahun.

14
2.Peran Provinsi dalam
Pembangunan Air Minum dan
Sanitasi

Direktorat Perumahan dan Permukiman


Peran Pokja Provinsi dalam Pembangunan Air Minum dan Sanitasi

Koordinasi Advokasi Advisori

memberikan input strategis bagi


mengkoordinasikan perencanaan, meningkatkan kesadaran, kepedulian,
pengembangan kebijakan, program, dan
penganggaran, pelaksanaan, pengendalian komitmen, dan kemampuan berbagai
kegiatan yang dibutuhkan Gubernur,
dan evaluasi program, dan kegiatan pemangku kepentingan di seluruh wilayah
DPRD dan Pokja kabupaten/kota dalam
percepatan pelayanan dasar sanitasi di provinsi untuk turut serta dalam
rangka meningkatkan kinerja percepatan
provinsi dan kabupaten/kota percepatan penyediaan pelayanan dasar
penyediaan layanan sanitasi di daerah.
sanitasi yang berkualitas.

Fasilitasi Supervisi Sinkronisasi


membantu Gubernur melakukan kegiatan membantu Gubernur dalam
membantu Gubernur dalam perumusan menyelaraskan perencanaan dan
pengawalan, pemantauan dan evaluasi
kebijakan dalam pemberian bimbingan, penganggaran serta pelaksanaan,
untuk memastikan dan menilai
arahan, pendidikan, dan pelatihan pengendalian dan evaluasi program
pelaksanaan percepatan pelayanan sanitasi
kepada perangkat daerah provinsi dan kegiatan percepatan penyediaan
di daerah sesuai dengan tujuan, sasaran,
maupun kabupaten/kota agar layanan sanitasi antar dan antara
jadwal dan rencana daya serap anggaran
pelaksanaan percepatan penyediaan kabupaten/kota dalam provinsi sesuai
yang telah ditetapkan, sehingga apabila
layanan sanitasi dapat mencapai target dengan tujuan dan sasaran yang
terjadi penyimpangan dapat segera
yang ditetapkan ditetapkan pemerintah.
dilakukan tindakan korektif.

Sumber: Manual Pengelolaan Program PPSP 16


Lingkup Kegiatan dalam Mendukung Peran Pokja Provinsi

Memastikan Pokja yang Konsolidasi pendanaan (APBN, Merekrut fasilitator secara


mengampu bidang air minum APBD kab/kota, APBD Prov, mandiri (jika mampu)
dan sanitasi swasta, dll) melalui lokakarya
pendanaan

Sosialisasi pelaksanaan program Pendampingan dari provinsi


Melakukan review Roadmap
pendampingan, persiapan untuk pemutakhiran SSK &
Sanitasi Provinsi (RSP) dan
pelaksanaan dan kepesertaan RISPAM, serta implementasi
RISPAM Provinsi dan pemantauan
kabupaten/kota dalam SSK
capaian RSP dan RISPAM Provinsi
pendampingan

Pemantauan dan evaluasi


Pelatihan dan pendampingan Advokasi implementasi pelaksanaan program
EHRA perencanaan kepada pendampingan sanitasi (PPSP)
pemangku kepentingan dan air minum melalui
Nawasis dan kunjungan
lapangan ke kab/kota, rapat
koordinasi dan penerbitan
Sumber: Manual Pengelolaan Program PPSP surat hasil monev

17
Penciptaan Lingkungan (Enabling Environment)
Pengelola layanan air minum dan sanitasi

Sector Policy/ Institutional Sector Planning, Monitoring, Capacity Development


Komponen
Strategy Arrangaments Financing and review

• Perencanaan • Pengembangan
• Kebijakan & • Koordinasi • Anggaran &
• Monitoring & Kapasitas &
Fungsi Strategy • Pengaturan Pengeluaran
Evaluasi Pembelajaran
Penyedia • Pembiayaan
Layanan
• Akuntabilitas &
Regulasi

18
1. Indikator Lingkungan yang Mendukung Pengelolaan Layanan Air Minum
dan Sanitasi di Tingkat Provinsi Masih dalam tahap pembahasan dan uji coba

19

19
2. Indikator Lingkungan yang Mendukung di Lingkup Kepokjaan dalam Pengelolaan
Layanan Air Minum dan Sanitasi di Tingkat Provinsi Masih dalam tahap pembahasan dan uji coba

Jenis
Fungsi Sektor Indikator
Indikator
Air Minum dan Sanitasi Adanya Pokja AMPL/ PPAS dengan SK yang masih berlaku dan melakukan pertemuan rutin di Provinsi
Air Minum dan Sanitasi Keanggotaan Pokja mencakup stakeholder lain, seperti CSO, institusi keagamaan, CSR, akademisi, dll
Provinsi yang memiliki fasilitator terlatih untuk mendukung sanitasi (implementasi SSK di kabupaten/kota, RSP,
Sanitasi
Koordinasi dll)
Air Minum dan Sanitasi Provinsi yang memiliki fasilitator implementasi STBM
Air Minum Provinsi yang memiliki fasilitator terlatih untuk mendukung air minum (menyiapkan RISPAM, MIS dll)
Air Minum dan Sanitasi Persentase kabupaten/ kota di wilayah provinsi yang memiliki Pokja AMPL/ PPAS
Sanitasi Provinsi memiliki dokumen roadmap STBM yang digunakan sebagai acuan
Perencanaan Provinsi memiliki Rencana Aksi AMPL/ RISPAM/ Jakstrada dengan Peraturan Gubernur yang selaras dengan SDGs,
Air Minum dan Sanitasi
RPJMN 2020-2024 dan SPM
Pokja Provinsi melalui Pokja AMPL/ PPAS menyelenggarakan evaluasi kemajuan AMPL tahunan dan menetapkan tindak
Air Minum dan Sanitasi
lanjut
Pemantauan dan
Air Minum Presentase kabupaten/kota di provinsi yang e-monev PKAM dan STBM yang minimal 3 bulan sekali terupdate
Evaluasi
Provinsi melalui Pokja AMPL/PPAS memantau dan memvalidasi kemajuan air minum & sanitasi menuju target
Air Minum dan Sanitasi
yang ditetapkan dalam RPJM Provinsi
Air Minum dan Sanitasi Berbagi pembelajaran WASH dilakukan di tingkat Provinsi minimal sekali setahun
Pengembangan
Kapasitas dan Air Minum Provinsi memfasilitasi pembinaan dan pelatihan bagi Pokja AMPL/PPAS daerah dan Asosiasi SPAMS Perdesaan
Pembelajaran Provinsi melakukan fasilitasi terhadap percepatan pembangunan permukiman di kabupaten kota minimal
20
2x
Sanitasi
setahun
Air Minum & Sanitasi Pemerintah Provinsi mendorong keterlibatan masyarakat dan media untuk advokasi air dan sanitasi
Norma Sosial Tokoh agama dan tokoh masyarakat secara aktif mendukung perbaikan air dan sanitasi sebagai hasil dari upaya
Air Minum & Sanitasi
pemerintah di Provinsi

20
Bottleneck(s) Pembangunan Sanitasi
Aspek yang dipertimbangkan :

Kebijakan dan Strategi Pemungkin yang lebih luas Penyedia Layanan Peningkatan Kapasitas
Pengaturan Kelembagaan Perencanaan, Monitoring, dan Penganggaran dan
Review Pembiayaan

Bottleneck(s):

1. Pembangunan sanitasi masih belum bersifat komprehensif dan multi-sektoral


2. Masih kurangnya jumlah dan kompetensi SDM terkait pembangunan dan pelayanan sanitasi
3. Belum ada skema baku Insentif dan disinsentif bagi pemda/swasta/masyarakat dalam bidang sanitasi
4. Belum dapat dipenuhinya readiness criteria oleh semua daerah
5. Belum optimalnya kegiatan monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi
6. Belum ada “political will” yang kuat dari para pemangku kepentingan yang berpengaruh
7. Indikator yang digunakan bersama belum tersosialisasi dengan baik kepada semua pihak
8. Aspek kepuasan pelanggan belum menjadi acuan dalam penyediaan layanan sanitasi
9. Masih kurangnya keterlibatan peran swasta/masyarakat dalam pembangunan sanitasi

Sumber : Lokakarya WASH Bottleneck Analysis Tool Sektor Sanitasi, 2020

Keterangan: Bottleneck(s) Pembangunan Air Minum baru akan dilaksanakan pada tahun 2021 21
TERIMA KASIH

Direktorat Perumahan dan Permukiman


22
Pendampingan Pemprov dalam Penetapan Tarif Air
Kondisi Saat Ini Target RPJMN 2020-2024
Jumlah BUMD Penyelenggara SPAM yang
memenuhi tarif Full Cost Recovery (FCR) baru
sekitar 143 BUMD Penyelenggara SPAM
(37,6%), selebihnya 237 BUMD Penyelenggara
SPAM (62,4%) belum memenuhi tarif FCR.

Strategi Implementasi Pemenuhan Tarif Air Minum FCR Permendagri 21/2020


Pasal 31A
Menegaskan esensi air minum Melakukan sosialisasi kepada Melakukan kajian, sosialisasi
dalam kebijakan (Urusan stakeholder untuk pemenuhan FCR, khususnya
Pemerintahan Wajib menyamakan pemahaman bagi BUMD Air Minum yang Penetapan mengenai
Pelayanan Dasar) dalam esensi air dalam kehidupan pelanggannya kurang dari 30 Tarif batas atas dan
dokumen perencanaan daerah dan pelayanan publik. ribu.
batas bawah di Provinsi
dan Kabupaten/Kota
Mengarahkan kebijakan politik mulai berlaku paling
anggaran di daerah untuk Mencari alternatif sumber
Mendorong BUMD agar tidak lambat pada Tahun
menempatkan esensi air pendanaan bagi BUMD Air
seperti halnya pendidikan dan Minum.
terlambat mengajukan subsidi. 2022.
kesehatan.

Direktorat Perumahan dan Permukiman

Anda mungkin juga menyukai