Anda di halaman 1dari 33

ARAH KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN SANITASI
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2018 –
2023
SEKILAS
IMPLEMENT
ASI
DUKUNGAN
PEMBANGU
NAN
SIKUNIR DIENG
POSISI PROVINSI DALAM PEMB AMPL
TKKP Program AMPL Pusat
Bappenas, PU, Kemenkes, Kemendagri Kementerian Terkait

Pokja AMPL Pusat Lembaga Teknis dibawah K/L terkait

Koordinasi
Pembinaan dan
Kelembagaan Bentukan Pokja
PMU/PIU

TKKP Program AMPL Prov.


Bappeda, PU, Dinkes, Bapermades dan Dinas Terkait

Sekretariat Pokja AMPL Provinsi Satker / Dinas Teknis


Koordinasi
dan
Pembinaan

TKKP Program AMPL Kab/Kota


Bappeda, PU, Dinkes, Bapermades dan Dinas Terkait

Sekretariat Pokja AMPL Kab / Kota Satker yang dilimpahkan Dinas


Peran Pemerintah Provinsi dalam Pemb
AMPL
Pembentukan TKKP Program AMPL Provinsi Jawa Tengah sejak
Tahun 2013 (Kep. Gub No. 690/23 Tahun 2013). Tugas mengkoord.
perencanaan dan pelaksanaan kebijakan AMPL di lingk. Prov.
Seperti :
• Mengkoord. dan memberikan masukan penyusunan dokumen
perenc (RPJMD, RAD AMPL, dan SSK);
• Mengkoordinasikan implementasi Program-Program Pusat seperti
(Pamsimas, STBM, IUWASH, Waspola, Kotaku dan PPSP)
• Fasilitasi Kerjasama Pembangunan (Pusat-Provinsi-Kab/Kota)
misalkan dalam pembangunan IPAL Komunal dan TPA Regional;
• Fasilitasi Program sektoral Provinsi dan Kab / Kota (implementasi
Kebijakan UMUM RPJMN
INTEGRASI KEBIJAKAN Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Untuk Pertumbuhan dan Pemerataan al.
mempercepat penyediaan infrastruktur perumahan dan kawasan permukiman

PEMBANGUNAN SANITASI (khususnya Pemenuhan pelayanan dasar masyarakat tidak mampu)

Kebijakan UMUM RPJMD


Mendukung penanggulangan kemiskinan dan peningkatan IPM melalui
pemenuhan Basic life access SANITASI
Pembangunan sanitasi
menjadi salah satu “tools”
untuk mengurangi RENSTRA BMCK RENSTRA DINKES RENSTRA RENSTRA PD LAINNYA
DISPERMADES
kemiskinan, meningkatkan KEBIJAKAN STRATEGIS AMPL PROVINSI 5 TAHUNAN
IPM dan menjadi sarana
menjaga kelestarian Road Map AMPL / air
minum, persampahan,
RPIJM / Rencana Strategi Dokumen perencanaan
Jangka Menengah Sanitasi turunan pendukung
lingkungan. Hal ini air limbah dan Infrastruktur Permukiman / lainnya
drainase SSK
tercantum dalam dokumen
perencanaan dari RPJMN/D
dan SDG’s
RENCANA KERJA RKPD
TAHUNAN / RAD AMPL prov

KAB/KOTA
PEMUTAKHIRAN
Terdapat 19 SSK
Terdapat 3 Kab/Kota:
TERKAIT
Kota: Cilacap, Purbalingga, DOKUMEN
Surakarta, Kebumen, Brebes, PERENCANAAN

Pekalongan, Banyumas,
Terdapat 7
dan Tegal Banjarnegara,
2014
Boyolali, Sukoharjo,
Kab:
Karanganyar, Sragen, Purworejo,
Magelang, Kendal, Batang, Tegal,
Kudus, Blora, Pati, Temanggung,
Rembang, Jepara, Wonosobo,
Kota 2015
Semarang, dan Grobogan, dan
Kota Salatiga Wonogiri;
2016
Terdapat 7 PEMUTAKHIRAN SSK
Kab/Kota: Terdapat 1 Kota: TERKAIT
Pekalongan, Kota Tegal yang
DOKUMEN
PERENCANAAN
Pemalang,
Semarang,
dilakukan secara Tahun 2019
mandiri terdapat 2
Demak,
Kota: Kota
Klaten, Kota 2018
Pekalongan dan
Magelang,
Kota Salatiga
dan Kota
(perlu
Surakarta;
2017 Siklus Dokumen
dipastikan
2015 di kesiapannya)
mutakhirkan dan
kembali Implementasi
2020 SSK Kab2019
Pati
PERNYATAAN KOMITMEN BERSAMA PEMERINTAH DAERAH
DALAM MENDUKUNG AKSES UNIVERSAL AIR MINUM DAN SANITASI
(Hasil Workshop Kebijakan dan Strategi dalam Pemangunan Air Minum dan Sanitasi
dalam Perencanaan Daerah , Denpasar 11 Oktober 2017 ) . TERKAIT
FASILITASI
Pemerintah Provinsi berkomitmen untuk: KERJASAMA
a. Menyusun kebijakan daerah yang mendukung pencapaian target
akses universal air minum aman dan sanitasi layak;
b. Menyusun road map air minum dan sanitasi Provinsi;
c. Menyediakan alokasi anggaran untuk bidang AMPL bersumber dari
APBD Provinsi dan pengintegrasian sumber alokasi dana lainnya
untuk mencapai target air minum dan sanitasi di Kabupaten wilayah
provinsinya sesuai ketentuan perundang-undangan;
d. Melakukan pemantauan dan evaluasi hasil pelaksanaan peningkatan
realisasi APBD untuk AMPL guna membantu mengukur kemajuan
pencapaian akses universal air minum aman dan sanitasi layak di
wilayahnya.
e. Melaksanakan Strategi Implementasi Kebijakan Pemerintah Provinsi
TERKAIT
Pemerintah Kabupaten/Kota berkomitmen untuk: FASILITASI
KERJASAMA
a. Menyusun kebijakan daerah dan program prioritas air minum dan sanitasi jangka
menengah dalam bentuk Rencana Aksi Daerah bidang Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan (RAD AMPL) Kabupaten yang ditetapkan melalui Peraturan Bupati dan dapat
dijadikan sebagai program prioritas untuk dimuat dalam dokumen RKPD dan APBD
dan/atau RPJMD sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;
b. Menyediakan alokasi anggaran untuk bidang AMPL bersumber dari APBD Kabupaten
dan pengintegrasian sumber alokasi dana lainnya untuk mencapai target air minum dan
sanitasi di Kabupaten sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. Meningkatkan kapasitas Pokja AMPL /Pokja sanitasi/kelompok kerja yang fokus dalam
menangani isu air minum dan sanitasi kabupaten dalam perencanaan, koordinasi
program, pemantauan, dan evaluasi penyelenggaraan AMPL termasuk PAMSIMAS;
d. Mengalokasikan anggaran untuk operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana air
minum yang sudah terbangun;
e. Melakukan pemantauan dan evaluasi hasil pelaksanaan peningkatan realisasi APBD
untuk AMPL guna membantu mengukur kemajuan pencapaian akses universal air minum
aman dan sanitasi layak di wilayahnya;
TERKAIT
FASILITASI
DPRD Kabupaten/Kota , berkomitmen untuk: KERJASAMA

a. Mendukung kebijakan daerah untuk pencapaian target akses


universal air minum aman dan sanitasi layak;
b. Mendukung alokasi anggaran untuk bidang AMPL bersumber
dari APBD Kabupaten dan pengintegrasian sumber alokasi dana
lainnya untuk mencapai target air minum dan sanitasi di
Kabupaten sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
c. Melakukan pemantauan dan evaluasi hasil pelaksanaan
peningkatan realisasi APBD untuk AMPL guna membantu
mengukur kemajuan pencapaian akses universal air minum aman
dan sanitasi layak di wilayahnya.
SEBARAN DESA/KELURAHAN DI PROVINSI JAWA TENGAH YANG
TERVERIFIKASI ODF TAHUN 2018
TERKAIT
FASILITASI
PROGRAM
SEKTORAL
2

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2019


Kabupaten Kota ODF di
JawaTengah
1. Grobogan 7. Kota Semarang
2. Karanganyar 8. Kab Semarang
3. Wonogiri 9. Kendal
4. Boyolali 10. Blora
5. Sukoharjo 11. Sragen
6. Rembang 12. Kota Surakarta
13. Kota Salatiga

Ket : Hijau : ODF Kabupaten


Biru : hampir ODF
FASILITASI PAMSIMAS MELALUI BLM PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2018

TERKAIT
FASILITASI
PROGRAM
SEKTORAL

Sumber: www.pamsimas.org, 2019


PERAN PEMPROV JATENG
DALAM SINERGITAS PEMBIAYAAN AMPL TERKAIT
PERTIMBANGAN

PUSAT PROVINSI MITRA DALAM


PEMBERIAN
BANKEU
SWADAYA

K/L OPD
MASYARAKAT
BANKEU

CSR
BAND BAN
DAK HIBAH TNI HIBAH
ES SOS
MUI NGO

Peran Provinsi Peran Provinsi Peran Provinsi


- Verif Usulan -Sosialisasi dan Fasilitasi - Pemicuan PHBS
- Fasilitasi Keg - Sosialisasi &
-Peng alokasian Anggaran (Bankeu,
- Penyiapan Dok Fasilitasi
Bansos, Bandes, Hibah)
Pendukung - Peraturan Daerah
-Pemantauan dan Evaluasi
DUKUNGAN BANKEU SARPRAS 2017
TPA Tanjungrejo Kudus
TPA Ngadirojo Wonogiri (Tahap 1) Bangunan Pemilah Sampah

TPST KOTAMAGELANG
Bangunan Pemilah Sampah
TERKAIT
PERTIMBANGAN
DALAM
PEMBERIAN
BANKEU
DUKUNGAN BANKEU SARPRAS
2018
IPAL Komunal Kecamatan Magelang Selatan
TPA Ngadirojo Wonogiri (Tahap 2) 107 kk
Membran & Instalasi Perpipaan

TERKAIT
PERTIMBANGAN
DALAM
PEMBERIAN
BANKEU
Dukungan Fasilitasi Bankeu Lainnya
seperti... TERKAIT
PERTIMBANGAN
DALAM
PEMBERIAN
BANKEU
Tahun 2018
• Pemb IPAL Komunal Kecamatan Magelang Selatan
(Kota Magelang);
• Pemb IPAL Komunal Kecamatan Magelang Tengah
(Kota Magelang);
• Pemb Drainase Kelurahan Kauman dan Kunden, Blora;
• Peningk. Sarpras TPA, Kab. Magelang;
• Pemb Sarpras Penunjang TPST Jeruklegi, Cilacap;
TAHUN
NO URAIAN
2013 2014 2015 2016 2017 2018
CAPAIAN 1 Air Minum          
  - Perkotaan (%) 63,99 72,48 75,76 80,45 80,98 82,89
KINERJA   - Perdesaan (%) 49,13 65,57 68,00 72,80 72,80 74,78
AIR MINUM 2 Sanitasi (%) 64,50 76,94 77,00 77,07 80,00 81,5
& SANITASI
JAWA
TENGAH

TAHUN 2013-
2018

18
SEKILAS
KEBIJAKA
N JANGKA
MENENGA
H 2018-
2023 SIKUNIR DIENG
20

POSISI SANITASI DALAM PENYELESAIAN


PERMASALAHAN
endidikan Tenaga Kerja Perikanan Industri
• Sertifikasi • Produktivitas & • Jaminan risiko • Standarisasi produk
kompetensi kompetensi naker penangkapan IKM;
• Penempatan
sesuai yan dik;
• Kualitas rendah; • pengolahan
ikan; hasil • Inovasi teknologi
Naker belum
• kebutuhan
Akses pendidikan siswa perikanan; industri;
sesuai
pasar; dan
miskin • kerusakan ekosistem • Persebaran industri
kebutuhan &
berkebutuhan khusus; kompetensi;Perempuan
pesisir; & Anak Belum merata;
• Menurunnya nilai-nilai • Anak putus • Sarpras industri;
kebangsaan dan • Kesetaraan • Keterkaitan sektor
sekolah yg gender;
Kesehatan
spiritualisme
Pertanian bekerja. • Kota Layak
industri dengan
sektor lainnya;
• AKI, AKB, gizi buruk & Anak; • Ketergantungan
stunting; • Produksi & • Kekerasan
terhadap bahan baku
• Kesadaran masy (PHBS); produktivitas; Perumahan
thdp impor
• Kualitas sumber daya • Naker sektor perempuan
• RTLH
kesehatan; pertanian; dan anak.
• Pelayanan kesehatan • Nilai tambah produk
• Penanganan Bencana Sampah
kawasan
untuk masy miskin pertanian;
Pemerintahan permukiman
“jemput bola”. • Perlindungan terhadap
kumuh
• petani.
Reformasi
• Lahan kritis.
Birokrasi;
Pariwisata
• Eco Socio Tourism
• Kualitas & Emisi GRK
Kualitas Air
kapasitas SDM (Pariwisata berbasis
POSISI SANITASI DALAM ISU
STRATEGIS 2018 - 2023

Penganggulangan Peningkatan Daya Saing Ekonomi Keberlanjutan Pembangunan


Kemiskinan KEDAULATAN PANGAN
Kualitas & Daya & ENERGI
dan Peningkatan Dengan Memperhatikan Daya
Saing SDM Kesempatan Berusaha Dukung Lingkungan dan
Kelestarian SDA

Kedaulatan Pangan Kesenjangan Tata Kelola Pemerintahan &


& Energi Wilayah Kondusivitas Wilayah 21
MENUJU JATENG SEJAHTERA DAN
VISI
BERDIKARI
“Tetep Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”

MISI 4
MISI 3 Menjadikan
MISI 2 Memperkuat rakyat
MISI 1 kapasitas Jateng lebih
Mempercep
Membangu ekonomi sehat, lebih
at RB yg
n masy rakyat dan pintar, lebih
dinamis berbudaya
Jateng yg membuka
serta dan
religius, lapangan
memperlua kerja untuk mencintai
toleran &
s sasaran mengurangi lingkungan
guyup
ke pem kemiskinan
MIS & MEMBUKA LAP KERJA UNTUK MENGURANGI
I3 KINGUR (Dukungan Basic Need, Sanitasi
permukiman yang layak)
KEMISKINAN PENGANGG
asic Life Access Sustain Tata URAN
Kualitas &
Akses Dik Akses Kes able Kelola dan produktivitas
Akses Pangan Akses KB Livelih
Ekonomi Kelembag
Kelembagaan naker
Adm RSLH ood
masy aan
Basis data Perluasan
Kependudukan Start up kesempata
Perlindungan & jamsos n kerja
Perlindung
1.Dinas 1.Dinas Sosial an,
1.Dinas 6.Dinas PPPADaldukKB 2.Dinas pengawasa
Dikbud PPPA 2.Dinas PPPADalduk n naker
2.Dinas DaldukKB Pembermasdes KB
Kesehatan 7.Dinas -dukcapil 3.Bappeda
3.Dinas PU Pemberm 3.Dinas Porapar
BMCK asdes- 4.Dinas Kanlut Dinas
dukcapil Nakertrans
5.Dinas
MISI 4Menjadikan rakyat Jateng lebih sehat,
pintar, berbudaya, & mencintai lingkungan
(Pemb. Sanitasi mll sekolah, PHBS / Kesling dan
Darling)
SDM SDA & LH
1. Pendidikan 1. Lingkungan Hidup
• Dinas Dikbud • Dinas LHK
• Dinas Arpus • Dinas PSDA TR
• Dinas Kanlut
• Dinas ESDM
2. Kesehatan
• Dinas Kesehatan
2. Bencana
• RSUD/RSJD • Set BPBD
• Dinas Porapar
24
MENDUKUNG PENCAPAIAN INDIKATOR Perbaikan kualitas dan akses penyelenggaraan pendidikan
PEMBANGUNAN 1) BSM Tahun 2018 7.479 Siswa Realisasi Anggaran Rp. 7.479.000.000,00
2) BOP Total Siswa 564.732 Ralisasi Anggaran Rp. 432.019.980.000,00
INDEKS PEMBANGUNAN 3) BOSDa Baru akan dilalokasikan tahun2019 untuk 623.676 siswa dengan alokasi
anggaran Rp. 93.551.400.000,00
MANUSIA
Target : 71,59 4) SMK Boarding School di Kab. Pati, Purbalingga dan Kota Semarang
2013 : 68,02
2017 : 70,52 Pembangunan Kesehatan (promotif dan preventif & memperbaiki upaya
UHH RLS kuratif dan rehabilitative)
74.02 74.08 2017 7.27 1) Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan Program Indonesia Sehat dengan pendekatan
73.96 keluarga
73.88
2016 7.15 2) Program Open Defecation Free dengan gerakan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) dan
Penurunan Stunting Realisasi Tahun 2017 2.693 Desa
2015 7.03
3) Pengembangan Rumah Sakit Rujukan Online di 7 RSUD/RSJD
73.28
2014 6.93 4) Rencana Pembangunan RS Daerah di 3 Eks Bakorwil

2013 6.80
2013 2014 2015 2016 2017
Naker yg memiliki kompetensi, kualifikasi & berdaya saing tinggi
1) Sertifikasi keahlian tenaga kerja berstandart nasional dan internasional ( Jumlah AKAN
Tahun 2018 381.823 Orang )
2) Penguatan BLK Pelatihan
3) Pengembangan Program Pendidikan Link and Match dengan Kebutuhan Pasar Tenaga
Pengeluaran Perkapita HLS Kerja Tahun 2018 17,25 Juta Orang Pekerja
10,377
12.57 4) Perlindungan Tenaga Kerja (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) 1.425.903 Orang
10,153 12.45
12.38
9,930 Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial
9,640 12.17 1) Rehab Sos anak terlantar dan lansia (2500 Orang), Disabilitas (2155 Orang) dan PSKS
9,618 (3.693)
2) Pembangunan panti eks psikotik diwilayah perbatasan (brebes dan Cilacap)
11.89 3) Home Care untuk Rehabilitasi Sosial PMKS (pekerja migran, human trafficking, korban
kekerasan dan Tuna Sosial)
2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017
MENDUKUNG PENCAPAIAN INDIKATOR A. Basic Life Access
PEMBANGUNAN KJS Bagi 12.229 Pemenuhan RTLH
KEMISKINA KINERJA TERTINGGI Penerima 21.691 Unit
(Dana APBD)
Sept 2018 1,82%
N Target : 10,40 – 9,93 % Dana CSR Rp. 3,19 M • Akses Pendidikan untuk
2013 : 14,44 % Untuk 1 Bln bagi siswa miskin (Boarding
Sept 2018 : 11,19 % 14.46
15 1.82
2.00 12.764 miskin tidak School di 3 Lokasi (Pati,Kota
14.5 1.80 produktif di Tahun Semarang,Purbalingga)
14 2016 • Penerima BSM 91.231 Siswa
13.58 1.60
KOTA 13.5 13.27 1.40
13.01 Penyaluran Kartu Penyaluran Kartu JAMKESMAS PBI
9,67 % 13 1.20
Tani Sebanyak Nelayan NON KUOTA
1.709,56 Rb Jiwa 0.88
12.5 1.00
2.444.737 Kartu Sebanyak Penerima
12 0.80 114.443 Kartu 327.000 Jiwa
Desa 11.5 11.19
0.60 B. Sustainable Livelihood
11 0.31 0.26 0.40 Pemagangan Kerja
12,80 %
0.1 Fasilitasi Akses Modal Pengembangan (175.000 Orang)
2.157,86 Rb Jiwa 10.5 0.20
( Krediit perbankan) Wirausaha Pelatihan Canaker
10 0.00
1 2 3 4 5 bagi 450 pelaku UMKM Muda Sesuai Kebutuhan
Capaian Trendline Capaian Kerja (1.370 Orang )
Kinerja Trendline Kinerja

C. Penguatan Basis Data


TINGKAT KEMISKINAN KABUPATEN/ KOTA (2018, MARET) (Spasial)
11.32
9.82
Berbasis komunitas &
Pendampingan
yang berkelanjutan
10.01
10.04
10.06
10.75
11.23
11.25
11.67
11.90
12.31
12.54
12.96
13.12
13.50
15.41
15.46
15.62
16.04
17.17
17.47
17.58
4.14
4.84
6.75
6.98
7.00
7.29
7.41
7.81
7.87
7.94
8.69
9.08
9.84
9.87
9.90

Pelibatan swasta
g a n s ra g o al g al g ta al g ti r li n ri g p o ra n k n n s g ra a g s n o
ran latig nga udu pa ran harj Teg lan Te g atan kar nd gun Pa anya ola nga ogi lan laca ore j Blo oga ma late age ma ban ega ingg lan e be me sob dan pihak lainnya
a a lo K Je a o a ge B ura Ke ng g oy lo n ge Ci rw b e K Sr nyu m rn al ma Br bu no
em ta S eka e m Suk Kot Ma an B e ka Wo Ma ro D e b
S
a Ko a P S a ta
S
e m
a
Ka
r
P P u G Ba R anja Pur Pe Ke Wo
t t o T B
Ko Ko
t Ko K
Tahun 2013 : 15 Kab Berada
Kab/Kota Jawa Tengah Nasional di Zona Merah
TAHUN Tahun Awal
NO URAIAN
2019 2020 2021 2022 2023 2018
TARGET 1 Air Minum          
  - Perkotaan (%)
AIR MINUM  
86,15 88,15 90,15 92,15 94,15 84,15
- Perdesaan (%) 76,30 78,05 79,80 81,55 83,30 74,55
& SANITASI 2 Sanitasi Air Limbsh
Domestik (%) 83,50 85,50 87,50 89,50 91,50 81,50
AIR LIMBAH
JAWA
TENGAH

TAHUN 2018-
2023

27
HARAPAN
IMPLEMENT
ASI
DOKUMEN
SSK
DI JAWA
SIKUNIR DIENG
Sanitasi sebagai Jawaban
Penanggulangan Kemiskinan

Kesimpulan:
Sanitasi permukiman, sebagai salah satu
basic life access diharapkan akan
mengurangi kemiskinan dan pada
akhirnya meningkatkan IPM.

Harapan:
Pemutakhiran dan implementasi SSK agar
memperhatikan daerah MERAH dalam
perumusan kebijakan s/d. Programnya.-
POSISI RELATIF TINGKAT KEMISKINAN KABUPATEN/ KOTA
(2018, MARET)
20.00
18.00
16.00 Kab/Kota Jawa Tengah Nasional
14.00
12.00 11.32
10.00 9.82
8.00
6.00
4.00

10.06

11.25

12.31

13.12

15.62

17.17

17.47
10.01

10.04

10.75

11.23

11.67

11.90

12.54

12.96

13.50

15.46

16.04

17.58
4.84

6.75

6.98

7.00

7.29

7.41

7.81

7.87

7.94

8.69

9.08

9.84

9.90
4.14

9.87
2.00
0.00
g a n s ra g o al g al g ta al g r li n ri g p o ra n k n n s g ra a g s n o

15.41
ti
ran latig nga udu pa ran harj Te g lan Te g atan kar nd gun Pa anya ola nga ogi lan laca ore j Blo oga ma late age ma ban ega ingg lan e be me sob
a a K e a e B ura K e g y n e i e r u al m a r
B e bu n o
em ta S eka
lo J o a
e m Suk Kot Ma
g
an ng Bo kalo o g C rw ro
b D K S ny e m rn
S S a S m ara e W Ma P u G Ba R nja urb Pe K Wo
ta Ko a P ta o t Te K P Ba P
Ko Ko
t Ko K

Di atas Provinsi Jawa Tengah dan 14 Kabupaten


Nasional (Wonosobo 17,58%, Kebumen 17,47%, Brebes 17,17%, Pemalang 16,04%, Purbalingga 15,62%, Banjarnegara 15,46%, Rembang 15,41%,
Banyumas 13,50%, Sragen 13,12%, Klaten 12,96%, Demak 12,54%, Grobogan 12,31%, Blora 11,90% dan Purworejo 11,67%)

Di bawah Provinsi Jawa Tengah dan 9 Kabupaten


di atas Nasional (Cilacap 11,25%, Magelang 11,23%, Wonogiri 10,75%, Pekalongan 10,06%, Boyolali 10,04%, Karanganyar 10,01%, Pati 9,90%, Temanggung
9,87% dan Kendal 9,84%)
Di bawah Provinsi Jawa Tengah dan 12 Kabupaten/Kota
Nasional (Kota Surakarta 9,08%, Kab. Batang 8,69%, Kab. Tegal 7,94%, Kota Magelang 7,87%, Kota Tegal 7,81%, Kab. Sukoharjo 7,41%, Kab. Semarang
7,29%, Kab. Jepara 7,00%, Kab. Kudus 6,98%, Kota Pekalongan 6,75%, Kota Salatiga 4,84% dan Kota Semarang 4,14%)

RAKOR TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROVINSI JAWA 30


TENGAH
DUKUNGAN TERHADAP IMPLEMENTASI
PRIORITAS JATENG 2018-2023
a. Picu Gerakan Stop BABS tuntas 100%
b. Peningkatan Akses Jamban Jateng
c. Prioritaskan Bankeu Pembangunan Sanitasi Strategis
dan Penanganan Wilayah Rawan Sanitasi
d. Peningkatan Bansos Jamban SNI
e. Peningkatan Pemanfaatan Dana Bantuan Provinsi
kepada Desa untuk Sanitasi
f. Optimalisasi & Operasionalisasi IPLT
g. Kawalan Implementasi RAD AMPL & SSK
h. Bintek & Pendampingan Manajemen Teknis
TERKAIT AGENDA KEGIATAN

• SSK merupakan pendetilan RPJMD pada urusan sanitasi sehingga,


kebijakan s/d program RPJMD yang dirujuk SSK yang akan
diimplementasikan sesuai RPJMD;
• Pendampingan implementasi SSK diharapkan menjadikan SSK sebagai
“tools” implementasi pencapaian kebijakan s/d program RPJMD;
• Khusus untuk Pati dan Rembang, PF dan USDP perlu mengidentifikasi
arah kebijakan sanitasi pada RPJMD Kab tersebut sebagai masukan
agar implementasi SSK tepat sasaran;
• Mengingat SSK menjadi bagian dari pendetilan urusan sanitasi pada
RPJMD pada fasilitasi pemutakhiran Nawasis perlu diberikan menu
persandingan SSK dan RPJMD;
• Pelatihan EHRA, dilakukan pada masa penyusunan / pemutakhiran
SSK. Agar EHRA sesuai untuk tujuan implementasi SSK.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai