Anda di halaman 1dari 11

POKJA SANITASI KABUPATEN MALINAU

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MALINAU 2016

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pola umum yang berkembang dalam kerangka pembangunan daerah seringkali
lebih mengarah pada bidang ekonomi berupa pencarian nilai ekonomis dalam
pembangunan. Sehingga cenderung mengabaikan perkembangan lingkungan hidup.
Kondisi tersebut disebabkan minimnya tingkat kesadaran pelaku pembangunan
terhadap pentingnya kelestarian dan keberlanjutan lingkungan hidup. Dampak negatif
dari pembangunan yang kurang peduli terhadap lingkungan, seperti permasalahan
sampah, pencemaran, banjir dan longsor yang terjadi di banyak daerah. Belajar dari
pengalaman kegagalan berbagai daerah dalam mengelola pembangunan khususnya
yang berkaitan dengan lingkungan hidup, maka segenap pemangku kepentingan
Kabupaten Malinau menganggap lebih penting menyiapkan langkah-langkah preventif
dari pada langkah-langkah kuratif, terutama dalam pengelolaan sampah, limbah cair,
banjir dan kelangkaan air bersih atau yang kemudian secara komprehensif dikenal
dengan nama Sanitasi. Hal ini mendorong Pemerintah Kabupaten Malinau untuk ikut
serta dalam program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). yaitu
suatu program yang diprakarsai oleh pemerintah pusat untuk meningkatkan
pembangunan sanitasi di Indonesia yang dilaksanakan secara sistematis, terencana,
terpadu, terintegrasi, dan berkelanjutan dengan melibatkan seluruh pemangku
kepentingan, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). yaitu suatu
program yang diprakarsai oleh pemerintah pusat untuk meningkatkan pembangunan
sanitasi di Indonesia yang dilaksanakan secara sistematis, terencana, terpadu,
terintegrasi, dan berkelanjutan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan,
baik di tingkat pusat maupun daerah. Pemerintah Kabupaten Malinau telah mengikuti
PPSP pada periode pertama yang telah menghasilkan Buku Putih Sanitasi (BPS) dan
Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) pada tahun 2013. Memasuki peiode kedua PPSP,
pemerintah Kabupaten Malinau turut serta dalam penyusunan pemutakhiran SSK pada

BAB 1 –PENDAHULUAN
I -1
POKJA SANITASI KABUPATEN MALINAU
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MALINAU 2016

tahun ini (2016). Dokumen SSK Pemutakhiran merupakan gabungan dari dokumen
BPS, SSK dan MPS yang disusun pada periode pertama yang dimutakhirkan.
Dalam rangka melaksanakan program tersebut, Pemerintah Kabupaten Malinau
dalam hal ini Bupati Malinau membuat surat Pernyataan Minat mengikuti Program
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman kepada Bapak Gubernur Kalimantan
Utara dan Direktur Permukiman dan Perencanaan Kementerian Perencanaan dan
Pembangunan Nasional/BAPPENAS. Dan sebagai implementasi dari Surat Pernyataan
Minat Bupati Malinau tersebut, Pemerintah Kabupaten Malinau telah membentuk
Kelompok Kerja (POKJA) AMPL PPSP dengan Surat Keputusan Bupati Malinau Nomor :
050/05/K.93/2016, 27 Januari 2016 Tentang Pembentukan Pokja AMPL PPSP
(Kelompok Kerja Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan Percepatan Pembangunan
Sanitasi Permukiman Kabupaten Malinau Tahun 2016.
Kelompok kerja tersebut bertugas antara lain menyusun buku putih sanitasi Dan
Strategi Sanitasi Kabupaten, dan tugas-tugas lain dalam rangka peningkatan sanitasi
Kabupaten Malinau. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Malinau tahun 2016, buku
laporan Studi Environmental Health Risk Assesment (EHRA), dan hasil penetapan
prioritas dan zonasi sanitasi yang berisi hasil pengkajian dan pemetaan sanitasi telah
selesai disusun oleh Kelompok Kerja Sanitasi. Dokumen-dokumen tersebut, disamping
sumber-sumber lain yang telah ada sebelumnya, seperti rencana strategi
pembangunan kota, rencana strategi SKPD, hasil musyawarah pembangunan
Kabupaten (musrenbangkab), merupakan sumber informasi yang diperlukan untuk
penyusunan strategi sanitasi kota (SSK).
Strategi Sanitasi Kabupaten Malinau adalah suatu dokumen perencanaan yang
berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara global dan menyeluruh
pada tingkat Kabupaten yang dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas,
tegas dan menyeluruh bagi pembangunan sanitasi Kabupaten Malinau dengan
tujuan agar pembangunan sanitasi dapat berlangsung secara sistematis,
terintegrasi, dan berkelanjutan.
Guna menghasilkan Strategi Sanitasi Kabupaten sebagaimana tersebut di atas,
maka diperlukan suatu kerangka kerja yang menjadi dasar dan acuan bagi
penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten dengan tujuan agar strategi sanitasi tersebut
memiliki dasar hukum yang jelas dan dapat diimplementasikan. Kerangka kerja

BAB 1 –PENDAHULUAN
I -2
POKJA SANITASI KABUPATEN MALINAU
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MALINAU 2016

Strategi Sanitasi Kabupaten Malinau merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Strategi Sanitasi Kabupaten Malinau. Kerangka kerja sanitasi ini merupakan salah satu
produk yang dihasilkan oleh kelompok kerja sanitasi.
Untuk dapat memenuhi tujuan yang ingin dicapai, Strategi Sanitasi Kota (SSK)
Kabupaten Malinau memiliki 4 karakteristik utama, yang akan tercermin dalam
prosesnya maupun produknya yaitu :

1. Disusun oleh, dari dan untuk Kabupaten


2. Komprehensif, Multisektor & terintegrasi
3. Berdasarkan data empiris (aktual)
4. Gabungan pendekatan top down dan bottom up
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Malinau berisi tentang pemetaan
sanitasi skala kabupaten, kerangka pengembangan dan pentahapan pembangunan
sanitasi dan strategi, serta kebutuhan program/kegiatan pembangunan sanitasi di
kabupaten Malinau hingga 5 (lima) tahun kedepan. Pemutakhiran SSK merupakan
pemantapan dari perencanaan SSK yang telah lewat masa perencanaannya
untuk menjaga keberlanjutan perencanaan sanitasi dan mengakomodasikan
pencapaian target Universal Access pada tahun 2019. Dokumen SSK Kabupaten
Malinau yang telah disusun periode sebelumnya (tahun 2013) untuk mencapai target
MDG’s pada tahun 2015 dan RPJMN 2010-2014 diantaranya bebas buang air besar
sembarangan (BABS), tersedianya akses terhadap pengelolaan sampah bagi 80%
rumah tangga di daerah perkotaan, menurunnya luas genangan di kawasan strategis
perkotaan. Sedangkan penyusunan pemutakhiran SSK 2016 untuk mencapai Universal
Access sesuai target RPJMN 2015-2019 yaitu 100 – 0 – 100 yang berupa 100%
pemenuhan layanan air bersih/minum, 0% kawasan kumuh dan 100% layanan
sanitasi dasar. Pemutakhiran SSK ini akan dijadikan dasar penyusunan rencana
program dan kegiatan SKPD terkait sektor sanitasi tiap tahunnya.
Dokumen Pemutakhiran SSK Kabupaten Malinau tahun 2016 disusun dengan
merujuk pada dokumen SSK yang sudah ada dan lebih difokuskan pada upaya untuk
mengimplementasikan program dan kegiatan jangka menengah dalam upaya
mencapai universal access. Untuk memastikan dokumen Pemutakhiran SSK dapat
diimplementasikan maka dalam proses penyusunannya disinkronkan dengan

BAB 1 –PENDAHULUAN
I -3
POKJA SANITASI KABUPATEN MALINAU
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MALINAU 2016

dokumen-dokumen perencanaan yang ada di kabupaten seperti RTRW, RPJMD,


Renstra SKPD dan Renja SKPD.
Keterkaitan dokumen SSK dengan RTRW dan RPJMD adalah bahwa dokumen
SSK mendukung dan mengacu pada visi dan misi pembangunan yang tertuang dalam
RTRW dan RPJMD. SSK pemutakhiran menjadi dokumen yang mengacu pada
dokumen perencanaan yang disusun sebelumnya seperti RTRW, RPJMD khusus sektor
sanitasi serta bisa memberi masukan umpan balik ( feed-back) dan melengkapi
penyusunan RPJMD pada periode berikutnya. Dokumen SSK pemutakhiran bisa
menjadi salah satu acuan dalam penyusunan dokumen perencanaan lain seperti
Renstra SKPD, Renja SKPD dan RPI2JM untuk sektor sanitasi.

DOKUMEN RENCANA

RPJPD

RPJMD

DOKUMEN ANGGARAN
diinternalisasikan
SSK ke dalam REN STRA SKPD

RKPD KUA - PPAS

Nota Kesepakatan KDH -


REN JA SKPD
DPRD

Per-KDH ttg Penyusunan


RKA SKPD

RKA - SKPD

APBD

DPA - SKPD

Gambar 1.1. Kedudukan Dokumen Pemutakhiran SSK dengan Dokumen Perencanaan


Lainnya (Sumber : Buku Manual PPSP)

1.2. Metodologi Penyusunan


Dokumen Pemutakhiran SSK Kabupaten Malinau disusun berdasarkan
karakteristik daerah dan melibatkan sebanyak mungkin pelaku dari berbagai unsur
dengan tetap melibatkan peran serta masyarakat dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Kegiatan awal yang dilaksanakan dalam tahapan penyusunan dokumen
BAB 1 –PENDAHULUAN
I -4
POKJA SANITASI KABUPATEN MALINAU
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MALINAU 2016

ini berupa rapat internalisasi Pokja Sanitasi, lokakarya, dialog dan pertemuan dengan
lembaga yang terkait. Diharapkan dapat menghasilkan rencana kerja, jadwal, data,
dukungan politis dan pendanaan dalam penyusunan dokumen Pemutakhiran SSK
Kabupaten Malinau.
Pendekatan dan metodologi yang digunakan dalam penyusunan dokumen
Pemutakhiran SSK Kabupaten Malinau dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Sumber Data
1) Pengumpulan data dan dokumen dari masing-masing SKPD yang terkait, baik
langsung atau tidak langsung seperti data statistik, laporan, tabel, foto dan
peta.
2) Narasumber, baik dari instansi pemerintah yang terkait, pihak swasta, tokoh
masyarakat dan masyakat sipil.
3) Survey studi Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan ( Environmental Health
Risk Assessment = EHRA) dengan menyebarkan kuisioner kepada masyarakat.
4) Studi Kajian Spesifik (Studi Keuangan dan Kelembagaan, Studi SSA ( Supply
Sanitation Assesment), Studi media dan Komunikasi, dan Studi Sanitasi
Sekolah).
b. Pengumpulan Data
1) Studi literatur dan data sekunder
2) Melakukan observasi dan wawancara responden
3) FGD (Focus Group Discussion)
c. Analisa Data
Beberapa analisa data yang dilakukan :
1) Analisa data EHRA yang sumber datanya dari survey EHRA. Output dari analisa
ini adalah IRS (Indeks Resiko Sanitasi)
2) Analisa instrumen profil sanitasi yang menghasilkan peta area beresiko untuk 3
komponen (air limbah domestik, persampahan, drainase) dan zona dan sistem
untuk ketiga komponen tersebut.
3) Analisa instrument perencanaan yang menghasilkan perkiraan biaya dan
volume sistem dan teknologi yang dipilih untuk komponen air limbah domestik,
persampahan, drainase.

d. Merumuskan Strategi Sanitasi Kabupaten yang menjadi basis penyusunan program

BAB 1 –PENDAHULUAN
I -5
POKJA SANITASI KABUPATEN MALINAU
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MALINAU 2016

dan kegiatan pembangunan sanitasi kota jangka menengah (5 tahun). Dengan alat
analisis SWOT mengkaji kekuatan, kelemahan, Peluang dan tantangan dan
Penentuan Zona Sanitasi.
e. Melakukan konsolidasi penganggaran dan pemasaran sanitasi
Kegiatan yang dilakukan :
1) Melakukan kesepahaman dan kesamaan persepsi tentang program, kegiatan
dan indikasi pendanaan sanitasi kepada stakeholder terkait di tingkat
Kab./Kota, Provinsi dan Pusat.
2) Membangun kesepahaman dan dukungan terhadap program, kegiatan dan
pendanaan pembangunan sanitasi dari berbagi pemangku kepentingan baik
pemerintah maupun nonpemerintah di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan
Pusat, kemudian mengalokasikan anggarannya untuk pembangunan sanitasi di
daerah.
Output dari kegiatan ini adalah :
1) Teridentifikasinya program, kegiatan dan besaran pendanaan yang diperlukan
untuk mencapai sasaran.
2) Terbangunnya komitmen program, kegiatan dan indikasi sumber pendanaan
pembangunan sanitasi di tingkat Kabupaten/Kota.
3) Dibahasnya daftar program, kegiatan dan indikasi sumber serta besaran
pendanaan pembangunan sanitasi di tingkat Provinsi dan Pusat.
4) Tersusunnya deskripsi program/kegiatan yang belum ada sumber pendanaan
(funding gap).
5) Teridentifikasinya sumber pendanaan indikatif dari APBD, APBD Provinsi, APBN,
maupun sumber lainnya.
6) Teridentifikasi program, kegiatan dan indikasi besaran pendanaan yang belum
ada sumber pendanaan (funding gap).
f. Review dokumen SSK yang disusun pada periode sebelumnya

Melakukan review pada data-data hasil kajian dan program kegiatan yang telah
direalisasikan dari dokumen SSK awal selanjutnya dilakukan pemutakhiran data dan
strategi untuk mencapai target universal access layanan layak sanitasi.

BAB 1 –PENDAHULUAN
I -6
POKJA SANITASI KABUPATEN MALINAU
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MALINAU 2016

Gambar 1.2 Alur dan Proses Kegiatan Penyusunan


Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Malinau
(Sumber : Buku Manual PPSP)

1.3. Dasar Hukum


Penyusunan dokumen Pemutakhiran SSK Kabupaten Malinau Tahun 2016-2020
mengacu kepada peraturan perundang-undangan maupun kebijakan yang berlaku
saat laporan ini disusun. Peraturan dan perundangan maupun kebijakan tersebut
diantaranya sebagai berikut:
a. Peraturan Perundangan
1) UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
2) UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air
3) UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
4) UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
5) UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah
6) UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
7) UU No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
BAB 1 –PENDAHULUAN
I -7
POKJA SANITASI KABUPATEN MALINAU
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MALINAU 2016

8) UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


9) UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
10) UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.
11) UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
b. Peraturan Presiden
1) Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019
2) Peraturan Presiden No. 185 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Air
Minum dan Sanitasi
3) PP No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
4) Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2009 tentang Pemberian Jaminan dan
Subsidi Bunga Oleh Pemerintah Pusat Dalam Rangka Percepatan Penyediaan
Air Minum.
c. Keputusan Presiden
1) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000 Tentang
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan.
2) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim
Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air.
3) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2002 Tentang
Perubahan atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun
2001 Tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air

d. Peraturan Pemerintah
1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 Tentang
Pengaturan Air.
2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 Tentang
Pengendalian Pencemaran Air.
3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 Tentang
Sungai.
4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 Tentang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
5) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

BAB 1 –PENDAHULUAN
I -8
POKJA SANITASI KABUPATEN MALINAU
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MALINAU 2016

e. Keputusan Menteri
1) Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor
35/MENLH/7/1995 Tentang Program Kali Bersih.
2) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 829/MENKES/1999
Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan
3) Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun
2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.
4) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1205/Menkes/Per/X/2004 Tentang Pedoman Persyaratan Kesehatan
Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA).
5) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
852/MENKES/SK/IX/2008 Tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM).
f.Peraturan Menteri
1) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416/1992 Tentang Persyaratan dan
Pengawasan Kualitas Air
2) Permen PU 494/PRT/M/2005 tentang Kebijakan Nasional Strategi
Pengembangan (KNSP) Perumahan dan Permukiman
3) Permen PU 20/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan (KSNP) Sistem Penyediaan Air Minum
4) Permen PU 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan (KSNP-SPP) Sistem Pengelolaan Persampahan
5) Permendagri No. 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan APBD TA
2015
6) Permenkes No. 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
g. Instruksi Menteri
Instruksi Menteri Dalam Negeri No.8/1998 tentang Petunjuk Kerjasama antara
PDAM dengan Pihak Swasta
h. Petunjuk Teknis
1) Petunjuk Teknis Nomor KDT 616.98 Ped I judul Pedoman Teknis Penyehatan
Perumahan.

BAB 1 –PENDAHULUAN
I -9
POKJA SANITASI KABUPATEN MALINAU
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MALINAU 2016

2) Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Petunjuk Teknis Tata Cara
Pengoperasian Dan Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah
Tangga Non Kakus.
3) Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis MCK
4) Petunjuk Tenis Nomor KDT 363.72 Pet B judul Petunjuk Tenis Pembuatan
Sumur Resapan
5) Petunjuk Teknis Nomor KDT 636.728 Pet. I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi
Kompos Rumah Tangga, Tata cara Pengelolaan Sampah Dengan Sistem Daur
Ulang Pada Lingkungan, Spesifikasi Area Penimbunan Sampah Dengan Sistem
Lahan Urug Terkendali Di TPA Sampah.
6) Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis
Pengomposan Sampah Organik Skala Lingkungan.
7) Petunjuk Teknis Nomor KDT 627.54 Pan I judul Panduan Dan Petunjuk
Praktis Pengelolaan Drainase Perkotaan
8) Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Penerapan
Pompa Hidran Dalam Penyediaan Air Bersih.
9) Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Pedoman Teknis Tata Cara
Sistem Penyediaan Air Bersih Komersil Untuk Permukiman.
i. Peraturan Daerah
1) Peraturan Daerah Kabupaten Malinau Nomor 050/05/K.93/2016 Tahun 2016
tentang Pembentukan Kelompok Kerja Sanitasi dan Air Minum Penyehatan
Lingkungan Kabupaten Malinau Tahun 2016;
2) Peraturan Daerah Kabupaten Malinau Nomor 600/K.346/2015 Tahun 2015
tentang Urusan Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh Kabupaten Malinau;
3) Peraturan Daerah Kabupaten Malinau Nomor 51 Tahun 2015 tentang Rencana
Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Malinau.
4) Peraturan Daerah Kabupaten Malinau Nomor 11 Tahun 2002 Tentang
Pembentukan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Malinau;
5) Peraturan Daerah Kabupaten Malinau Nomor 9 Tahun 2003 Pengelolaan
Lngkungan Hidup;

BAB 1 –PENDAHULUAN
I -10
POKJA SANITASI KABUPATEN MALINAU
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MALINAU 2016

6) Peraturan Daerah Kabupaten Malinau Nomor 10 Tahun 2003 tentang


Pelayanan Kesehatan
7) Peraturan Daerah Kabupaten Malinau Nomor 16 Tahun 2003 tentang tentang
Retribusi sampah Dan Kebersihan
8) Peraturan Daerah Kabupaten Malinau Nomor 09 Tahun 2011 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Malinau Tahun 2005-2025
9) Peraturan Kabupaten Malinau Nomor 11 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Malinau Tahun 2012 – 2032.

1.4. Sistematika Penulisan


Sistematika penyusunan dokumen Pemutakhiran SSK Kabupaten Malinau terdiri dari
6 Bab, sebagai berikut;
a. Bab Pertama berisi pendahuluan yang menggambarkan tentang latar
belakang, metodologi penyusunan, dasar hukum dan sistematika penulisan.
b. Bab Kedua menyajikan profil sanitasi saat ini yang berisi gambaran wilayah,
kemajuan pelaksanaan SSK, profil sanitasi saat ini, area beresiko dan
permasalahan mendesak sanitasi.
c. Bab Ketiga berisi tentang kerangka pengembangan sanitasi yang meliputi visi
dan misi sanitasi, pentahapan pengembangan sanitasi, kemampuan pendanaan
sanitasi daerah.
d. Bab Keempat berisi tentang strategi pengembangan sanitasi meliputi air
limbah domestik, pengelolaan persampahan dan drainase perkotaan.
e. Bab Kelima berisi program, kegiatan dan indikasi pendanaan sanitasi yang
meliputi ringkasan, kebutuhan biaya pengembangan sanitasi dengan sumber
pendanaan pemerintah, kebutuhan biaya pengemangan sanitasi dengan sumber
pendanaan non pemerintah, antisipasifunding gap.
f. Bab Keenam berisi monitoring dan evaluasi capaian SSK.

BAB 1 –PENDAHULUAN
I -11

Anda mungkin juga menyukai