Anda di halaman 1dari 12

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka 2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005–2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah dan
implementasi terhadap implementasi Program Nasional tersebut telah pula ditetapkan pada Rencana
Pembangunan Nasional Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019 yang difokuskan pada
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP).
Untuk mewujudkan sanitasi yang baik diperlukan peran serta seluruh stakeholder yang terkait
secara langsung maupun tidak langsung dalam menanganinya. Pada tingkat Nasional, koordinasi
kebijakan dilakukan oleh Project Management Unit (PMU) yang merupakan unsur dari lintas
Departemen dan terdiri dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Departemen
Pekerjaan Umum, Departemen Keuangan, Departemen Kesehatan, Departemen Dalam Negeri,
Departemen Perindustrian dan Kementerian Lingkungan Hidup. Sebagai perwujudan komitmen yang
tinggi untuk pembangunan sektor sanitasi lokal dan penyediaan layanan sanitasi yang semakin baik di
daerah perkotaan, Pemerintah telah menyiapkan bantuan teknis kepada Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota. Disamping hal tersebut, Pemerintah Pusat telah mendukung dan mendorong
Pemerintah Daerah untuk dapat menyusun suatu perencanaan pembangunan sanitasi yang
komprehensif dan terkoordinasi, serta terencana untuk seluruh wilayah perkotaan dengan prioritas yang
terukur, tanggap kebutuhan, berdasarkan kondisi actual dengan melibatkan seluruh pemangku
kepentingan Kabupaten.
Sebagai bagian dari pembangunan Sanitasi Nasional, Pemerintah Kabupaten Malaka pada Tahun
2015, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) telah mengikuti rangkaian kegiatan
serta mengambil langkah-langkah strategis dalam Program Nasional Percepatan Pembangaun Sanitasi
Permukiman tersebut. Upaya ini telah menempatkan Kabupaten Malaka sebagai salah satu dari 22
Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang telah ditetapkan pada tahun 2015 guna
melakukan penyusunan Buku Putih Pembangunan Sanitasi dan penyusunan Strategi Sanitasi
Kabupaten/Kota (SSK) dan tahun 2016 sebagai salah satu Kabupaten yang melakukan pemutakhiran
terhadap dokumen SSK tahun sebelumnya.
Sanitasi merupakan salah satu faktor terpenting dalam mewujudkan layanan yang terkait
dengan pengentasan kemiskinan, sehingga diperlukan pengembangan kebijakan, perencanaan program

1
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka 2016

kegiatan serta penganggaran. Menyadari buruknya layanan sanitasi di Indonesia baik di pusat maupun
daerah maka pemerintah telah menata kembali pembangunan sanitasi melalui Program Percepatan
Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). PPSP menjadi salah satu program prioritas pembangunan
nasional yang dilakukan secara bertahap dimulai pada tahun 2010 hingga tahun 2019. Tahun 2016
Program PPSP memasuki program PPSP jilid 2 dimana Kabupaten/Kota yang menyusun Dokumen Buku
Putih Sanitasi, Strategi Sanitasi Kabupaten serta Memorandum Program Sektor Sanitasi dalam PPSP
Tahun 2015 kembali mereview dokumennya pada tahun 2016 menjadi 1 dokumen dengan sebutan
dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota.
Berkaitan dengan pelaksanaan percepatan pembangunan sanitasi di wilayah Kabupaten Malaka,
maka setelah dilakukan penyusunan dokumen sanitasi pada Tahun 2015, pelaksanaan PPSP di
Kabupaten Malaka tetap dilaksanakan dan dengan rutin mereview keanggotaan Pokja Sanitasi dan
melakukan review dokumen sanitasi. Tahun 2016 Kabupaten Malaka melakukan pemutakhiran Strategi
Sanitasi Kabupaten (SSK) dengan pendampingan dari Fasilitator Kabupaten sesuai dengan SK Bupati
Malaka No. 28/HK/2016 tentang pembentukan Kelompok Kerja air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Kabupaten Malaka. Pemutakhiran SSK diperlukan guna peningkatan kualitas dokumen dari SSK yang
disusun tahun sebelumnya serta adanya kebutuhan untuk mempercepat implementasi terkait dengan
target Universal Access di Tahun 2019.
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) adalah suatu rencana strategi yang dibuat khusus
untuk mengarahkan pembangunan sektor sanitasi suatu Kabupaten dan juga memastikan satu program
pembenahan layanan sanitasi akan bersinergi dengan program-program lainnya guna mencapai sasaran
pembangunan yang disepakati serta mensinergikan upaya-upaya yang akan dilakukan sektor swasta,
Lembaga Swadya Masyarakat atau kelompok masyarakat. Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka ini sangat
penting untuk dijadikan sebagai pedoman semua pihak dalam mengelola sanitasi secara komprehensif,
berkelanjutan dan partisipatif guna memperbaiki perencanaan dan pembangunan sanitasi dalam rangka
mencapai target-target pencapaian layanan sektor sanitasi Kabupaten Malaka. Untuk itu, dipandang
perlu menyusun Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Malaka. Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten
merupakan dokumen perencanaan jangka menengah (5 tahun) yang memberikan arah bagi
pengembangan sanitasi di Kabupaten. SSK memiliki peranan penting dalam pembangunan sanitasi di
Kabupaten Malaka. Penyusunan Pemutakhiran SSK harus mengacu atau tidak boleh bertentangan
dengan dokumen perencanaan di atasnya seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Malaka dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malaka serta
dokumen perencanaan lainnya. SSK ini dipakai sebagai dasar/pedoman bagi Pemerintah Kabupaten

2
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka 2016

untuk melaksanakan pembangunan sektor sanitasi sehingga arah pembangunan menjadi lebih
sistematis dan lebih terarah.
Hubungan antara SSK yang disusun sebelumnya dengan SSK yang dimutakhirkan yaitu SSK yang
disusun tahun sebelumnya sebagai dasar agar target sanitasi dapat dicapai lebih terarah dan sesuai
dengan target nasional yang ditentukan. Dalam SSK yang dimutakhiran akan diidentifikasi sejauh mana
kemajuan yang telah dicapai dalam pembangunan sanitasi dari rencana yang telah disusun dalam SSK
sebelumnya. Sebagai salah satu dokumen perencanaan SSK merupakan dokumen konsolidasi program
dan kegiatan sektor sanitasi yang mengemban amanat program prioritas yakni Prioritas ke 2 tentang
Kesehatan point ke 2 yaitu Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan sesuai standar, prioritas ke 4
tentang infrastruktur point ke 5 yakni peningkatan infrastruktur pelayanan umum dan prioritas ke 5
tentang penanganan bencana point ke 1 yakni pengendalian bencana banjir melalui pembangunan
tanggul. Sebagai acuan untuk pencapaian visi Kabupaten Malaka tahun 2016-2020 “MEMBANGUN
FONDASI YANG KOKOH DAN DINAMIS UNTUK MENCAPAI MASYARAKAT MALAKA YANG SEJAHTERA”,
yang tertuang dalam dokumen RPJMD Malaka.

1.2. Metodologi Penyusunan


Penyusunan dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka berdasarkan pedoman
Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota 2016, dukungan pemerintah pusat dan berbagai
pengalaman yang diperoleh selama pendampingan Penyusunan Pemutakhiran SSK. Pemutakhiran SSK
disusun oleh Tim Pokja Sanitasi Kabupaten Malaka. Penyusunan Pemutakhiran SSK ini disusun secara
partisipatif, terintegrasi melalui berbagai pertemuan secara berkala dengan anggota pokja yang
dikoordinasikan oleh Bappeda Kabupaten Malaka, meninjau tempat-tempat yang dilayani oleh program
sanitasi dan workshop baik yang dilaksanakan oleh pokja sanitasi Kabupaten Malaka maupun pihak lain.
Metode yang digunakan dalam penyusunan SSK ini menggunakan beberapa pendekatan dan
alat bantu, secara bertahap untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang lengkap. Metode
penyusunan SSK ini, terdiri dari tahapan-tahapan berikut ini:
1. Menetapkan kondisi pengelolaan sanitasi saat ini dan kondisi sanitasi yang diinginkan Kabupaten
Malaka ke depan yang dituangkan kedalam visi, misi sanitasi Kabupaten, serta tujuan dan sasaran
pembangunan sanitasi kota. Dalam perumusannya mengacu pada Buku Putih Sanitasi (BPS),
Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD), Renstra SKPD, RAD MDGs dan dokumen perencanaan lainnya yang ada di Kabupaten
Malaka

3
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka 2016

2. Menilai kesenjangan antara kondisi pengelolaan sanitasi saat ini dengan kondisi yang diinginkan.
Analisis kesenjangan ini digunakan untuk mendiskripsikan isu strategis dan kendala sektor sanitasi
yang mungkin akan dihadapi dalam mencapai tujuan.
Terdapat 5 proses yang dilakukan dalam pemutakhiran SSK yaitu:
a. Proses Internalisasi dan Penyamaan Persepsi
Dilakukan untuk menyamakan persepsi anggota Pokja terkait Pemutakhiran SSK dan kesepakatan
rencana kerja Pokja.
b. Proses Pemetaan Kondisi dan Kemajuan Pembangunan Sanitasi
Merupakan proses pemutakhiran data terkait profil sanitasi serta mengidentifikasi sejauh mana
kemajuan yang telah dicapai dalam pembangunan sanitasi dari rencana yang telah disusun dalam SSK
sebelumnya. Proses ini menghasilkan informasi kemajuan yang dicapai Kabupaten/Kota dalam
pembangunan sanitasi berdasarkan rencana yang telah disusun sebelumnya.
c. Proses Skenario Pembangunan Sanitasi
Merupakan proses untuk menghasilkan skenario pembangunan sanitasi yang paling optimal dari sisi
kebutuhan pendanaan dan ketersediaan anggaran maupun dari sasaran pembangunan yang ingin
dicapai.
d. Proses Konsolidasi Penganggaran dan Pemasaran Sanitasi
Merupakan proses penyusunan daftar program, kegiatan dan indikasi pendanaan yang disusun
berdasarkan proses dan hasil yang telah dilakukan sebelumnya.
e. Proses Finalisasi
Merupakan proses untuk menyempurnakan atau melengkapi penyusunan dokumen SSK dan untuk
mendapatkan pengesahan dari Kepala Daerah terhadap strategi yang telah disusun untuk
pembangunan sanitasi.
Beberapa metodologi yang dilaksanakan dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka
adalah sebagai berikut :
a. Pengumpulan dan Pengkajian data
Penilaian dan pemetaan kondisi sanitasi kabupaten saat ini (dari Buku Putih Sanitasi), guna
menetapkan kondisi sanitasi yang tidak diinginkan. Pada tahap ini Tim Penyusun SSK mengkaji kembali
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Malaka untuk memastikan kondisi yang ada saat ini khususnya kondisi
yang tidak diinginkan atau permasalahan-permasalahan yang ada dalam pengelolaan sanitasi
kabupaten. Kondisi semua sub sektor layanan sanitasi yang terdiri; air limbah, persampahan, drainase
lingkungan dan sektor air bersih serta aspek pendukung. Arsip dan dokumen yang berkaitan dengan

4
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka 2016

aktivitas program masing-masing dinas/badan/kantor terkait, baik langsung maupun tidak langsung,
misalnya yang berupa data statistik, proposal, laporan, foto dan peta. Data-data sekunder meliputi
Kabupaten Malaka Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka, rencana-rencana Kabupaten Malaka seperti
RTRW, RPJMD, dan lain lain.
Pengumpulan data menggunakan berbagai teknik antara lain :
 Kajian Literatur, data sekunder
 Observasi, wawancara responden
 Diskusi
 Studi spesifik: Kesadaran masyarakat dan pemberdayaan masyarakat, gender dan kemiskinan,
Pemetaan media, Partisipasi dunia usaha, Pendanaan dan pembiayaan, Kelembagaan.
 Studi Environmental Health Risk Assesment (EHRA) Kabupaten Malaka Tahun 2015

Jenis data yang digunakan dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka adalah:
1. Data Primer yakni data yang diperoleh dari survei lapangan, interview dengan narasumber.
2. Data sekunder yakni data yang diperoleh dengan melakukan kajian terhadap dokumen-dokumen
strategis daerah antara lain RTRW, RPJMD, APBD Kabupaten Malaka Dalam Angka, Renstra SKPD,
RAD MDGs data dokumen pendukung lainnya seperti aturan-aturan baik dari pusat, provinsi dan
kota.

b. Analisa Data
Analisis kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan dengan mendeskripsikan tentang isu strategis
dan kendala yang akan dihadapi dalam melayani tujuan. Analisis data dilakukan secara deskriptif
kualitatif dan kuantitatif. Penyusunan SSK ini yaitu dengan merumuskan program dan kegiatan
pembangunan sanitasi kabupaten jangka menengah Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka (5 tahunan).
Alat analisis yang digunakan adalah analisis SWOT mengkaji kekuatan, kelemahan, kesempatan dan
ancaman dan peluang.

c. Perumusan Arah dan Tahapan Pengembangan Sektor Sanitasi Kabupaten/Kota


Dalam bagian ini dilakukan perumusan arah Pengembangan Sektor Sanitasi Kabupaten/Kota yang
meliputi visi, misi sanitasi kabupaten, arah kebijakan, strategi dan tujuan serta sasaran pembangunan
sanitasi Kabupaten Malaka. Perumusan tahapan pengembangan sanitasi dengan dilampiri zona sanitasi,
tingkat layanan, hambatan, isu dan potensi yang ada.

5
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka 2016

d. Perumusan Program dan Kegiatan Sanitasi serta Penganggaran


Penyusunan daftar usulan program dan kegiatan beserta urutan prioritasnya yang mencantumkan
indikasi kebutuhan volume, indikasi waktu pelaksanaan, indikasi kebutuhan biaya dan sumber
pendanaan.

e. Penyusunan Strategi Monitoring dan Evaluasi


Penyusunan strategi monitoring dan evaluasi capaian SSK dalam 5 (lima) tahun ke depan untuk
menilai ulang kerangka strategis/kerangka hasil SSK (tujuan, sasaran, input, kegiatan dan output),
menetapkan mekanisme monitoring dan evaluasi implementasi SSK, serta memasukkan informasi
kerangka hasil ke dalam sistem monev berbasis web (Nawasis PPSP).
Proses penulisan/dokumentasi Strategi Sanitasi Kota (SSK) Malaka dilakukan oleh Pokja dengan
merujuk pada jadwal tahapan penyusunan Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten yang telah ditetapkan oleh
Pusat. Sedangkan proses penyepakatannya dilakukan dalam forum rapat.

1.3. Dasar Hukum


Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka mengacu pada beberapa peraturan perundang-
undangan yang berlaku di tingkat nasional/pusat maupun daerah. Strategi Sanitasi Kota (SSK) di
Kabupaten Malaka didasarkan pada peraturan dan produk hukum yang meliputi :

1.3.1 Undang - Undang


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan
Pemukiman.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2009 Tentang Pengesahan Stockholm
Convention On Persisten Organic Pollutants.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah.
4. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2007 tentang Kewenangan Kabupaten/Kota.
5. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional 2005-2025.
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
Antar Pemerintah Pusat dan Daerah.
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah.
9. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air.
11. Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.

6
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka 2016

12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan


Lingkungan Hidup
13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang
14. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
15. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1966 Tentang Hygiene.

1.3.2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


1. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 69 Thn 1996 Tentang Pelaksanaan Hak dan
Kewajiban serta bentuk dan Tata Cara Peran serta Masyarakat dalam Penataan Ruang.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai.
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 Tentang Pengendalian
Pencemaran Air.
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 Tentang Pengaturan Air.

1.3.3 Peraturan Presiden Republik Indonesia


Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2004-2009.

A. Keputusan Presiden Republik Indonesia


1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2002 Tentang Perubahan atas
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi
Pengelolaan Sumber Daya Air.
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi
Pengelolaan Sumber Daya Air.
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 62 Tahun 2000 Tentang Koordinasi Penataan
Ruang.
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000 Tentang Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan.

B. Keputusan Menteri

7
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka 2016

1. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Dokumen
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan atau Kegiatan yang Tidak
Memiliki Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1205/ Menkes/ Per/X/2004
Tentang Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA).
3. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2003 Tentang
Baku Mutu Air Limbah Domestik.
4. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2001 Tentang
Jenis Usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi degan AMDAL.
5. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 35/MENLH/7/1995
Tentang Program Kali Bersih.
6. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.

C. Peraturan Daerah dan Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur


Keputusan Gubernur Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pembangunan Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan

D. Peraturan Daerah Kabupaten Malaka dan Peraturan Bupati Malaka


Belum ada Perda dikarenakan belum ada pembahasan di DPRD.

8
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka 2016

1.4. Sistematika Penulisan


Sistematika penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka terdiri dari 6 bab yang meliputi :

BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan mengenai latar belakang dilakukannya pemutakhiran SSK, Metode Penyusunan,
Landasan Hukum dan Sistematika Penyusunan Dokumen.
BAB II PROFIL SANITASI SAAT INI
Menjelaskan wilayah kajian SSK dan kondisi umum Kabupaten yang mencakup administratif,
kependudukan, jumlah penduduk miskin, keuangan dan perekonomian daerah, kebijakan
penataan ruang dan struktur organisasi serta tugas dan tanggung jawab setiap perangkat
daerah, komunikasi dan media.
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
Menjelaskan kerangka pengembangan sanitasi yang mencakup visi dan misi sanitasi, tahapan
pengembangan sanitasi (sistem dan zona), tujuan dan sasaran sanitasi, skenario pencapaian
sasaran dan kemampuan pendanaan sanitasi di daerah.
BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
Menjelaskan mengenai strategi sanitasi yang mencakup aspek fisik dan aspek non fisik
(kelembagaan, pendanaan, komunikasi, partisipasi masyarakat dan dunia usaha serta aspek
kesetaraan jender dan keberpihakan pada masyarakat miskin).
BAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI
Menjelaskan mengenai ringkasan kebutuhan investasi pengembangan sanitasi (air limbah
domestik, persampahan dan drainase) lima tahun ke depan baik berdasarkan sumber anggaran
(APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN dan PHLN).
BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK
Menjelaskan mekanisme monev implementasi SSK 5 (lima) tahun ke depan.

9
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka 2016

1
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka 2016

1
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka 2016

Anda mungkin juga menyukai