BAB I
PENDAHULUAN
1
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka 2016
kegiatan serta penganggaran. Menyadari buruknya layanan sanitasi di Indonesia baik di pusat maupun
daerah maka pemerintah telah menata kembali pembangunan sanitasi melalui Program Percepatan
Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). PPSP menjadi salah satu program prioritas pembangunan
nasional yang dilakukan secara bertahap dimulai pada tahun 2010 hingga tahun 2019. Tahun 2016
Program PPSP memasuki program PPSP jilid 2 dimana Kabupaten/Kota yang menyusun Dokumen Buku
Putih Sanitasi, Strategi Sanitasi Kabupaten serta Memorandum Program Sektor Sanitasi dalam PPSP
Tahun 2015 kembali mereview dokumennya pada tahun 2016 menjadi 1 dokumen dengan sebutan
dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota.
Berkaitan dengan pelaksanaan percepatan pembangunan sanitasi di wilayah Kabupaten Malaka,
maka setelah dilakukan penyusunan dokumen sanitasi pada Tahun 2015, pelaksanaan PPSP di
Kabupaten Malaka tetap dilaksanakan dan dengan rutin mereview keanggotaan Pokja Sanitasi dan
melakukan review dokumen sanitasi. Tahun 2016 Kabupaten Malaka melakukan pemutakhiran Strategi
Sanitasi Kabupaten (SSK) dengan pendampingan dari Fasilitator Kabupaten sesuai dengan SK Bupati
Malaka No. 28/HK/2016 tentang pembentukan Kelompok Kerja air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Kabupaten Malaka. Pemutakhiran SSK diperlukan guna peningkatan kualitas dokumen dari SSK yang
disusun tahun sebelumnya serta adanya kebutuhan untuk mempercepat implementasi terkait dengan
target Universal Access di Tahun 2019.
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) adalah suatu rencana strategi yang dibuat khusus
untuk mengarahkan pembangunan sektor sanitasi suatu Kabupaten dan juga memastikan satu program
pembenahan layanan sanitasi akan bersinergi dengan program-program lainnya guna mencapai sasaran
pembangunan yang disepakati serta mensinergikan upaya-upaya yang akan dilakukan sektor swasta,
Lembaga Swadya Masyarakat atau kelompok masyarakat. Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka ini sangat
penting untuk dijadikan sebagai pedoman semua pihak dalam mengelola sanitasi secara komprehensif,
berkelanjutan dan partisipatif guna memperbaiki perencanaan dan pembangunan sanitasi dalam rangka
mencapai target-target pencapaian layanan sektor sanitasi Kabupaten Malaka. Untuk itu, dipandang
perlu menyusun Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Malaka. Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten
merupakan dokumen perencanaan jangka menengah (5 tahun) yang memberikan arah bagi
pengembangan sanitasi di Kabupaten. SSK memiliki peranan penting dalam pembangunan sanitasi di
Kabupaten Malaka. Penyusunan Pemutakhiran SSK harus mengacu atau tidak boleh bertentangan
dengan dokumen perencanaan di atasnya seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Malaka dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malaka serta
dokumen perencanaan lainnya. SSK ini dipakai sebagai dasar/pedoman bagi Pemerintah Kabupaten
2
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka 2016
untuk melaksanakan pembangunan sektor sanitasi sehingga arah pembangunan menjadi lebih
sistematis dan lebih terarah.
Hubungan antara SSK yang disusun sebelumnya dengan SSK yang dimutakhirkan yaitu SSK yang
disusun tahun sebelumnya sebagai dasar agar target sanitasi dapat dicapai lebih terarah dan sesuai
dengan target nasional yang ditentukan. Dalam SSK yang dimutakhiran akan diidentifikasi sejauh mana
kemajuan yang telah dicapai dalam pembangunan sanitasi dari rencana yang telah disusun dalam SSK
sebelumnya. Sebagai salah satu dokumen perencanaan SSK merupakan dokumen konsolidasi program
dan kegiatan sektor sanitasi yang mengemban amanat program prioritas yakni Prioritas ke 2 tentang
Kesehatan point ke 2 yaitu Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan sesuai standar, prioritas ke 4
tentang infrastruktur point ke 5 yakni peningkatan infrastruktur pelayanan umum dan prioritas ke 5
tentang penanganan bencana point ke 1 yakni pengendalian bencana banjir melalui pembangunan
tanggul. Sebagai acuan untuk pencapaian visi Kabupaten Malaka tahun 2016-2020 “MEMBANGUN
FONDASI YANG KOKOH DAN DINAMIS UNTUK MENCAPAI MASYARAKAT MALAKA YANG SEJAHTERA”,
yang tertuang dalam dokumen RPJMD Malaka.
3
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka 2016
2. Menilai kesenjangan antara kondisi pengelolaan sanitasi saat ini dengan kondisi yang diinginkan.
Analisis kesenjangan ini digunakan untuk mendiskripsikan isu strategis dan kendala sektor sanitasi
yang mungkin akan dihadapi dalam mencapai tujuan.
Terdapat 5 proses yang dilakukan dalam pemutakhiran SSK yaitu:
a. Proses Internalisasi dan Penyamaan Persepsi
Dilakukan untuk menyamakan persepsi anggota Pokja terkait Pemutakhiran SSK dan kesepakatan
rencana kerja Pokja.
b. Proses Pemetaan Kondisi dan Kemajuan Pembangunan Sanitasi
Merupakan proses pemutakhiran data terkait profil sanitasi serta mengidentifikasi sejauh mana
kemajuan yang telah dicapai dalam pembangunan sanitasi dari rencana yang telah disusun dalam SSK
sebelumnya. Proses ini menghasilkan informasi kemajuan yang dicapai Kabupaten/Kota dalam
pembangunan sanitasi berdasarkan rencana yang telah disusun sebelumnya.
c. Proses Skenario Pembangunan Sanitasi
Merupakan proses untuk menghasilkan skenario pembangunan sanitasi yang paling optimal dari sisi
kebutuhan pendanaan dan ketersediaan anggaran maupun dari sasaran pembangunan yang ingin
dicapai.
d. Proses Konsolidasi Penganggaran dan Pemasaran Sanitasi
Merupakan proses penyusunan daftar program, kegiatan dan indikasi pendanaan yang disusun
berdasarkan proses dan hasil yang telah dilakukan sebelumnya.
e. Proses Finalisasi
Merupakan proses untuk menyempurnakan atau melengkapi penyusunan dokumen SSK dan untuk
mendapatkan pengesahan dari Kepala Daerah terhadap strategi yang telah disusun untuk
pembangunan sanitasi.
Beberapa metodologi yang dilaksanakan dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka
adalah sebagai berikut :
a. Pengumpulan dan Pengkajian data
Penilaian dan pemetaan kondisi sanitasi kabupaten saat ini (dari Buku Putih Sanitasi), guna
menetapkan kondisi sanitasi yang tidak diinginkan. Pada tahap ini Tim Penyusun SSK mengkaji kembali
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Malaka untuk memastikan kondisi yang ada saat ini khususnya kondisi
yang tidak diinginkan atau permasalahan-permasalahan yang ada dalam pengelolaan sanitasi
kabupaten. Kondisi semua sub sektor layanan sanitasi yang terdiri; air limbah, persampahan, drainase
lingkungan dan sektor air bersih serta aspek pendukung. Arsip dan dokumen yang berkaitan dengan
4
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka 2016
aktivitas program masing-masing dinas/badan/kantor terkait, baik langsung maupun tidak langsung,
misalnya yang berupa data statistik, proposal, laporan, foto dan peta. Data-data sekunder meliputi
Kabupaten Malaka Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka, rencana-rencana Kabupaten Malaka seperti
RTRW, RPJMD, dan lain lain.
Pengumpulan data menggunakan berbagai teknik antara lain :
Kajian Literatur, data sekunder
Observasi, wawancara responden
Diskusi
Studi spesifik: Kesadaran masyarakat dan pemberdayaan masyarakat, gender dan kemiskinan,
Pemetaan media, Partisipasi dunia usaha, Pendanaan dan pembiayaan, Kelembagaan.
Studi Environmental Health Risk Assesment (EHRA) Kabupaten Malaka Tahun 2015
Jenis data yang digunakan dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka adalah:
1. Data Primer yakni data yang diperoleh dari survei lapangan, interview dengan narasumber.
2. Data sekunder yakni data yang diperoleh dengan melakukan kajian terhadap dokumen-dokumen
strategis daerah antara lain RTRW, RPJMD, APBD Kabupaten Malaka Dalam Angka, Renstra SKPD,
RAD MDGs data dokumen pendukung lainnya seperti aturan-aturan baik dari pusat, provinsi dan
kota.
b. Analisa Data
Analisis kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan dengan mendeskripsikan tentang isu strategis
dan kendala yang akan dihadapi dalam melayani tujuan. Analisis data dilakukan secara deskriptif
kualitatif dan kuantitatif. Penyusunan SSK ini yaitu dengan merumuskan program dan kegiatan
pembangunan sanitasi kabupaten jangka menengah Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka (5 tahunan).
Alat analisis yang digunakan adalah analisis SWOT mengkaji kekuatan, kelemahan, kesempatan dan
ancaman dan peluang.
5
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka 2016
6
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka 2016
B. Keputusan Menteri
7
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka 2016
1. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Dokumen
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan atau Kegiatan yang Tidak
Memiliki Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1205/ Menkes/ Per/X/2004
Tentang Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA).
3. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2003 Tentang
Baku Mutu Air Limbah Domestik.
4. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2001 Tentang
Jenis Usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi degan AMDAL.
5. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 35/MENLH/7/1995
Tentang Program Kali Bersih.
6. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.
8
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka 2016
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan mengenai latar belakang dilakukannya pemutakhiran SSK, Metode Penyusunan,
Landasan Hukum dan Sistematika Penyusunan Dokumen.
BAB II PROFIL SANITASI SAAT INI
Menjelaskan wilayah kajian SSK dan kondisi umum Kabupaten yang mencakup administratif,
kependudukan, jumlah penduduk miskin, keuangan dan perekonomian daerah, kebijakan
penataan ruang dan struktur organisasi serta tugas dan tanggung jawab setiap perangkat
daerah, komunikasi dan media.
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI
Menjelaskan kerangka pengembangan sanitasi yang mencakup visi dan misi sanitasi, tahapan
pengembangan sanitasi (sistem dan zona), tujuan dan sasaran sanitasi, skenario pencapaian
sasaran dan kemampuan pendanaan sanitasi di daerah.
BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
Menjelaskan mengenai strategi sanitasi yang mencakup aspek fisik dan aspek non fisik
(kelembagaan, pendanaan, komunikasi, partisipasi masyarakat dan dunia usaha serta aspek
kesetaraan jender dan keberpihakan pada masyarakat miskin).
BAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI
Menjelaskan mengenai ringkasan kebutuhan investasi pengembangan sanitasi (air limbah
domestik, persampahan dan drainase) lima tahun ke depan baik berdasarkan sumber anggaran
(APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN dan PHLN).
BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK
Menjelaskan mekanisme monev implementasi SSK 5 (lima) tahun ke depan.
9
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka 2016
1
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka 2016
1
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka 2016