Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

1
1.1. Latar Belakang
Pembangunan bidang Sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, terlihat di
Indonesia berada di posisi bawah karena pemahaman penduduknya mengenai pentingnya Sanitasi masih
rendah. Pembangunan Sanitasi di Indonesia masih berada di urutan terbawah di antara negara-negara
tetangga di Asia Tenggara. Di samping itu, memperhatikan kondisi Sanitasi saat ini, perlu keberlanjutan dan
keterpaduan berbagai program agar Sanitasi di daerah dapat lebih baik. Untuk itu penetapan target
pembangunan Sanitasi mutlak diperlukan agar upaya pembangunan tersebut dapat diselenggarakan dengan
lebih terarah.
Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat
kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup, kondisi lingkungan permukiman
serta kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari.
Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten Morowali Utara adalah suatu dokumen
perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat
kota yang dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas, tegas dan menyeluruh bagi pembangunan
sanitasi Kabupaten Morowali Utara dengan tujuan agar pembangunan sanitasi dapat berlangsung secara
sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan.
Guna menghasilkan strategi sanitasi kabupaten sebagaimana tersebut di atas, maka diperlukan
suatu kerangka kerja yang menjadi dasar dan acuan bagi penyusunan strategi sanitasi kabupaten dengan
tujuan agar strategi sanitasi tersebut memiliki dasar hukum yang jelas dan dapat diimplementasikan.
Kerangka kerja strategi sanitasi Kabupaten Morowali Utara merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Strategi Sanitasi Kabupaten Morowali Utara. Kerangka kerja sanitasi ini merupakan salah satu produk yang
dihasilkan oleh kelompok kerja sanitasi.
Pengembangan layanan sanitasi kabupaten harus didasari oleh suatu rencana pembangunan
sanitasi jangka menengah (3 sampai 5 tahunan) yang komprehensif dan bersifat strategis. Rencana jangka
menengah yang juga disebut Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) itu memang dibutuhkan mengingat
kabupaten/kota di Indonesia akan memerlukan waktu bertahun-tahun (multi years) untuk memiliki layanan
sanitasi yang memenuhi prinsip layanan Sanitasi menyeluruh. Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) juga
I- 1

Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Morowali Utara


dibutuhkan sebagai pengikat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD-SKPD) dan para pelaku pembangunan
sanitasi lainnya untuk dapat terus bersinergi mengembangkan layanan sanitasi kabupaten/kotanya. Setelah
disepakati, Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) akan diterjemahkan ke dalam rencana tindak tahunan (annual
action plan). Isinya, informasi lebih rinci dari berbagai usulan kegiatan (program atau proyek) pengembangan
layanan sanitasi kabupaten yang disusun sesuai tahun rencana pelaksanaannya.

Dalam penyusunan dokumen Pemutakhiran SSK Kabupaten Morowali Utara yang sebelumnnya
telah menyusun dokumen SSK tahun 2015 dilaksanakan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten
Morowali Utara dibentuk dan dikoordinir oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Kabupaten Morowali Utara dan menjadi titik pusat dalam perencanaan, pemantauan dan evaluasi sanitasi.
Pokja Sanitasi Kabupaten Morowali Utara secara struktural dibentuk dengan Surat Keputusan Bupati
Morowali Utara Nomor:188.45/KEP-B.MU/0008.c/II/2016 Tanggal 25 Januari 2016 tentang Pembentukan
Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016 yang terdiri dari Unsur Ketua :
Sekretaris Daerah Kabupaten Morowali Utara, Sekretaris : Asisten Administrasi Umum Setdakab Morowali
Utara, Bidang-Bidang , meliputi : Bidang Perencanaan, Bidang Pendanaan, Bidang Teknis, Bidang
Kesehatan, Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Bidang Monitoring dan Evaluasi dan Sekretariat.
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten Morowali Utara berisi visi, misi,
dan tujuan pembangunan sanitasi Kabupaten Morowali Utara berikut strategi-strategi pencapaiannya. Tiap-
tiap strategi kemudian diterjemahkan menjadi berbagai usulan kegiatan berikut komponen-komponen
kegiatan indikatifnya. Cakupan suatu Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) akan meliputi :
 Aspek Teknis; mencakup strategi dan usulan kegiatan pengembangan sektor sanitasi yang terdiri dari
(a) layanan sub sektor air limbah domestik, (b) layanan sub sektor persampahan, dan (c) sub sektor
drainase lingkungan, serta sektor air bersih dan aspek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
 Aspek Pendukung; mencakup strategi dan usulan kegiatan pengembangan komponen (a) Kebijakan
Daerah dan Kelembagaan, (b) Keuangan (c) Komunikasi, (d) Keterlibatan Pelaku Bisnis, (e)
Pemberdayaan Masyarakat, aspek Jender dan Kemiskinan, (f) Monitoring dan evaluasi
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) yang disusun oleh Pokja Sanitasi Kabupaten
Morowali Utara ini mengacu kepada 4 karakteristik utama yang akan tercermin dalam prosesnya maupun
produknya, yaitu:
1. Intersektor dan terintegrasi
2. Mensinkronkan pendekatan ‘top down’ dengan bottom up’
3. Skala kota (city wide)
4. Berdasarkan data empiris (dari studi-studi pendukung Buku Putih Sanitasi)

I- 2

Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Morowali Utara


Agar diperoleh strategi yang tepat, pemutakhiran strategi sanitasi kabupaten (SSK Morowali Utara)
ini sangat penting untuk dijadikan sebagai pedoman semua pihak dalam mengelola sanitasi secara
komprehensif, berkelanjutan dan partisipatif guna memperbaiki perencanaan dan pembangunan sanitasi
dalam rangka mencapai target-target pencapaian layanan sektor sanitasi Kabupaten Morowali Utara. Untuk
itu, dipandang perlu menyusun Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Morowali Utara tahun
2017 – 2021.
Ruang lingkup lokasi (cakupan Pemutakhiran SSK) adalah terdapat pada 10 wilayah kecamatan
Kabupaten Morowali Utara, dimana dalam penentuan wilayah kajian dari penyusunan Pemutakhiran SSK
adalah dengan penentuan target area dilakukan secara geografi dan demografi dan kesepakatan Pokja
Sanitasi Kabupaten Morowali Utara.
Maksud penyusunan Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) adalah tersusunnya
dokumen perencanaan strategis sanitasi kabupaten yang dapat dijadikan rujukan perencanaan
pembangunan sanitasi Kabupaten Morowali Utara dalam jangka menengah (5 tahunan).
Tujuan dari penyusunan dokumen kerangka kerja Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK)
ini adalah:
a. Tujuan Umum
Kerangka kerja Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) ini disusun sebagai rencana
pembangunan sektor sanitasi dan dijadikan sebagai pedoman pembangunan sanitasi Kabupaten
Morowali Utara mulai Tahun 2017 hingga Tahun 2021.
b. Tujuan Khusus
1) Kerangka kerja Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) ini dapat memberikan
gambaran tentang arah kebijakan pembangunan Sanitasi Kabupaten Morowali Utara selama 5
tahun yaitu Tahun 2017 sampai dengan Tahun 2021.
2) Dipergunakan sebagai dasar penyusunan strategi dan langkah-langkah pelaksanaan kebijakan,
serta penyusunan program jangka menengah dan tahunan sektor sanitasi.
3) Dipergunakan sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi, masyarakat dan pihak
swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan
sanitasi Kabupaten Morowali Utara.

 Hubungan Dokumen Startegi Sanitasi Kabupaten dengan RPJMD


RPJMD sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dipergunakan
sebagai sumber dasar bagi penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten. Oleh karena itu, Strategi Sanitasi
Kabupaten ini merupakan penjabaran operasional dari RPJMD khususnya yang berkaitan dengan
pembangunan sanitasi yang bersifat lintas sektor, komprehensif, berkelanjutan dan partisipatif sesuai

I- 3

Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Morowali Utara


dengan konsep dasar pemikiran RPJMD. Munculnya isu kerusakan lingkungan, ketidaksesuaian
penggunaan lahan dengan prinsip-prinsip penataan ruang, maupun tumpang tindih penataan ruang
menjadikan pengelolaan tata ruang wilayah kabupaten yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
dijadikan sebagai Misi Kedua Pembangunan Pemerintahan Kabupaten Morowali Utara untuk periode
2015-2020 yang tertuang dalam RPJMD.

 Hubungan Dokumen Startegi Sanitasi Kabupaten dengan Renstra SKPD


Renstra SKPD sebagai penjabaran dari RPJMD juga dipergunakan sebagai bahan penyusunan Strategi
Sanitasi Kabupaten. Renstra SKPD dipergunakan sebagai dasar dari penyusunan Strategi Sanitasi
Kabupaten ini, maka implementasi pembangunan sanitasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
kegiatan SKPD yang terkait dengan sanitasi.

 Hubungan Dokumen Startegi Sanitasi Kabupaten (SSK) dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Morowali Utara
RTRW Kabupaten Morowali Utara dipergunakan sebagai salah satu bahan dasar bagi penyusunan
Strategi Sanitasi Kabupaten, dimana untuk rencana tahun 2016 perkiraan jumlah penduduk dan volume
sektor sanitasi diperhitungkan sesuai dengan perkiraan dan prediksi dalam RTRW. Strategi Sanitasi
Kabupaten mengarah pada operasionalisasi teknis khususnya sektor yang terkait sanitasi dari RTRW,
agar pada saat pengendalian pemanfaatan ruang wilayah, terlaksana pula implementasi dari Dokumen
Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK).

 Hubungan Dokumen Startegi Sanitasi Kabupaten (SSK) dengan Universal Akses Tahun 2019
Salah satu tujuan disusunnya Strategi Sanitasi Kabupaten adalah memberikan bahan dasar penetapan
kebijakan daerah dalam pengelolaan sanitasi di masa yang akan datang berdasarkan target prioritas
Universal Acces pada tahun 2019 yaitu 100 % Air Minum, 0% Permukiman Kumuh dan 100% Akses
Sanitasi Dasar. Dimana Sanitasi merupakan acuan dasar dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.

Gambar 1.1.
I- 4

Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Morowali Utara


Skematik Posisi SSK dan Kaitannya Dengan Dokumen Perencanaan Lain

1.2. Metodologi Penyusunan


Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Morowali Utara ini disusun oleh Pokja Sanitasi secara
partisipatif dan terintegrasi lewat diskusi, lokakarya dan pembekalan baik yang dilalukan oleh Tim Pokja
sendiri maupun dengan dukungan fasilitasi dari Tim Konsultan PPSP (PF Provinsi Sulawesi Tengah dan CF
Kabupaten Morowali Utara). Metode yang digunakan dalam penyusunan Pemutakhiran SSK ini
menggunakan beberapa pendekatan dan alat bantu yang secara bertahap untuk menghasilkan dokumen
perencanaan yang lengkap. Serangkaian kegiatan dan metode dilakukan bersama pokja baik lokakarya dan
pelatihan, diskusi dan pembekalan. Metode penyusunan Pemutakhiran SSK ini, terdiri dari beberapa tahapan
sebagai berikut :
1. Melakukan penilaian dan pemetaan kondisi sanitasi kota saat ini (dari review Buku Putih Sanitasi dan
SSK), untuk belajar dari fakta sanitasi guna menetapkan kondisi sanitasi yang tidak diinginkan. Pada
tahap ini Pokja mengkaji kembali Buku Putih Sanitasi Kabupaten dan Dokumen Strategi Sanitasi
Kabupaten yang sebelumnya untuk memastikan kondisi yang ada saat ini, khususnya kondisi yang tidak
diinginkan atau permasalahan-permasalahan yang ada dalam pengelolaan sanitasi Kabupaten Morowali
I- 5

Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Morowali Utara


Utara. Kondisi semua sub sektor layanan sanitasi yang terdiri; sub sektor air limbah, sub sektor
persampahan, sub sektor drainase lingkungan dan sektor air bersih serta aspek pendukung. Metode
yang digunakan adalah kajian data sekunder dan kunjungan lapangan untuk melakukan verifikasi
informasi.
2. Menetapkan kondisi sanitasi yang diinginkan ke depan yang dituangkan kedalam visi, misi sanitasi
kabupaten/kota, dan tujuan serta sasaran pembangunan sanitasi kabupaten. Dalam perumusan bagian
ini tetap mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan dokumen
perencanaan lainnya yang ada di Kabupaten Morowali Utara.
3. Menilai kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan. Analisis kesenjangan
digunakan untuk mendiskripsikan issue strategis dan kendala yang mungkin akan dihadapi dalam
mencapai tujuan.
4. Merumuskan pemutakhiran strategi sanitasi kabupaten yang menjadi basis penyusunan program dan
kegiatan pembangunan sanitasi kabupaten jangka menengah (5 tahunan). Dengan alat analisis SWOT
mengkaji kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman dan Diagram Sistem Sanitasi.
Adapun proses penyusunan Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Morowali
Utara tersebut, yaitu:
1. Jenis dan Sumber Data
a. Arsip dan dokumen yang berkaitan dengan aktivitas program masing-masing dinas/badan/kantor
terkait, baik langsung maupun tidak langsung, misalnya yang berupa data statistik, proposal, laporan,
foto dan peta.
b. Data-data sekunder meliputi Kabupaten Morowali Utara Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka,
produk perencanaan lainnya yang terkait yang ada Kabupaten Morowali Utara seperti RTRW, RPIJM,
RPJMD, PDRB, Profile Kabupaten dan lain-lain.
2. Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data yang dilakukan yaitu menggunakan berbagai teknik antara lain :
a. Desk Study (kajian literatur, data sekunder)
b. Field Research (observasi, wawancara responden)
3. Analisis Data
Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penyusunan Pemutakhiran SSK ini yaitu
dengan merumuskan program dan kegiatan pembangunan sanitasi kabupaten jangka menengah Strategi
Sanitasi Kabupaten Morowali Utara (5 tahunan). Alat analisis yang digunakan adalah analisis SWOT
mengkaji kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

Gambar 1.2.

I- 6

Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Morowali Utara


Alur dan Proses Kegiatan Penyusunan Dokumen Pemutakhiran SSK

1.3. Dasar Hukum


Dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten berlandaskan pada beberapa peraturan perundang-
undangan yang berlaku di tingkat nasional atau pusat, provinsi maupun daerah. Program Pengembangan
Sanitasi Permukiman di Kabupaten Morowali Utara didasarkan pada aturan-aturan dan produk hukum yang
meliputi :
a. Undang-Undang
1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1966 tentang Hygiene;
2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;
4) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
5) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
6) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman;
7) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2013 tentang pembentukan Kabupaten Morowali Utara di Provinsi
Sulawesi Tengah.
8) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

I- 7

Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Morowali Utara


b. Peraturan Pemerintah
1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 tentang Pengaturan Air;
2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian
Pencemaran Air;
3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai;
4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan;
5) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air;
6) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum;
7) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber
Daya Air.
8) Peraturan Presiden Nomor 185 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan
Sanitasi.
c. Peraturan Menteri
1) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2013 tentang
Perencanaan Umum, Penanganan Sampah, Penyediaan Fasilitas Pengolahan dan Pemrosesan
Akhir Sampah dan Penutupan/Rehabilitasi TPA.
2) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM).
3) Peraturan Menteri Dalam negeri Republik Indonesi Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyusunan APBD Tahun 2015.
4) Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 35/MENLH/7/1995 tentang
Program Kali Bersih.
5) Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2001 tentang Jenis
Usaha dan atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL;
6) Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku
Mutu Air Limbah Domestik;
7) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1205/Menkes/Per/X/2004 tentang
Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA);
8) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/Menkes/VII/2002 tentang Syarat-
syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum;
d. Peraturan Tingkat Provinsi

I- 8

Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Morowali Utara


1) Peraturan Daerah Propinsi Sulawesi Tengah No. 08 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013-2033.
2) Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2005-2025.
3) Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 4 tentang Perencanaan Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Sulawesi Tengah 2011-2016;
e. Peraturan Tingkat Kabupaten
1) Peraturan Daerah No 03 Tahun 2016 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Morowali Utara.
2) Ranperda tentang Pengeloalaan Persampahan Kabupaten Morowali Utara.
3) Ranperda tentang Pengeloalaan Air Limbah Kabupaten Morowali Utara.
4) Peraturan Bupati Morowali Utara Nomor 5 Tahun 2014, tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah Kabupaten Morowali Utara.
5) Peraturan Bupati Morowali Utara Nomor 31 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Morowali Utara Tahun 2015 (Berita Daerah Kabupaten Morowali Utara Tahun
2014 Nomor 031);

1.4. Sistematika Penulisan


Pembahasan Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Morowali Utara dalam
dokumen ini terdiri dari 6 (Enam) Bab. Bab 1, 2 dan 3 dari Dokumen SSK ini merupakan Arah Pembangunan
Sanitasi Kabupaten atau sering juga disebut sebagai Kerangka Kerja Sanitasi yang memberikan arahan
jangka panjang (20 tahunan), dan jangka menengah (5 tahunan) untuk pembangunan sanitasi kabupaten
secara komprehensif, yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengadvokasi para pengambil keputusan di
tingkat kabupaten, propinsi dan pusat. Sedangkan Bab 4, 5 dan 6 memberikan gambaran rinci tentang
substansi upaya-upaya strategis yang akan dilakukan.
Adapun muatan dari masing-masing Bab dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten
Morowali Utara, adalah :
 Bab 1 Pendahuluan, dengan uraian berupa ; Latar Belakang, Metodologi Penyusunan, Dasar Hukum
dan Sistematika Penulisan.
 Bab 2 Profil Sanitasi Saat Ini, memberikan penjelasan tentang Gambaran umum wilayah, Kemajuan
pelaksanaan SSK, Profil sanitasi saat ini, Area beresiko dan Permasalahan mendesak.
 Bab 3 Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi , menjelaskan tentang Visi dan Misi sanitasi,
Tahapan pengembangan sanitasi, Tujuan dan sasaran pembangunan sanitasi serta Skenario
pencapaian sasaran dalam pembangunan sanitasi.

I- 9

Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Morowali Utara


 Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi, memaparkan tentang Program dan kegiatan percepatan
pembangunan sanitasi setiap sektor sanitasi, yaitu : sektor Air Limbah Domestik, Persampahan,
Drainase dan PHBS terkait sanitasi.
 Bab 5 Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Sanitasi, menjelaskan tentang Ringkasan Program
dan Kegiatan Sanitasi, Kebutuhan biaya pengembangan sanitasi dengan sumber pendanaan
pemerintah, Kebutuhan biaya pengembangan sanitasi dengan sumber pendanan non pemerintah.
 Bab 6 Monitoring Dan Evaluasi Capaian SSK, menjelaskan tentang strategi Monev yang akan
dilakukan sebagai Implementasi SSK 5 (lima) tahun kedepan.

I- 10

Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Morowali Utara

Anda mungkin juga menyukai