Anda di halaman 1dari 21

No.

Kode :

LAPORAN AKHIR TAHUN 2012

PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI,


SIARAN TV DAN KORAN

Peneliti Utama : Ir. Saidah, MP

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN


BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN
SULAWESI TENGAH

2012

i
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Diseminasi : Pengembangan Media Informasi, Siaran TV


dan Koran

2. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)


Sulawesi Tengah
3. Alamat Unit Kerja : Lasoso No. 62 Biromaru, Palu Sulawesi
Tengah
4. Sumber Dana : DIPA BPTP TA. 2012
5. Status Kegiatan : Baru
(L/B)
6. Penanggung Jawab
a. Nama : Ir. Saidah, MP
b. : Penata/IIId
Pangkat/Golongan
Lokasi : Sulawesi Tengah
7. Agroekosistem : -
8. Jangka Waktu : 1 (satu) tahun
9. Tahun Dimulai : 2012
10. Biaya : Rp. 150.000,- (Seratus lima puluh juta
Rupiah)

Palu, Desember 2012

Koordinator Program, Penanggung Jawab,

Ir. Caya Khairani, M.Si Ir. Saidah, MP


NIP.19571221 198503 2 001 NIP.19670827 199303 2 001

Mengetahui :
Kepala Balai Besar Pengkajian dan Kepala Balai Pengkajian
Pengembangan Teknologi Pertanian, Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah,

Dr. Ir. Kasdi Subagyono, M.Sc Dr. Soeharsono, S.Pt, M.Si


NIP. 19640521 199003 1 001 Nip. 19710927 199803 1 002

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat-Nya
jualah sehingga laporan akhir ini dapat terselesaikan. Laporan ini memuat hasil
kegiatan Pengembangan Media Informasi, Siaran Televisi dan Koran untuk
mengekspose kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh BPTP Sulawesi Tengah
tahun 2012 dan informasi teknologi yang dibutuhkan oleh petani dan stakeholder
lainnya.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Kepala BPTP Sulawesi Tengah,
teman-teman tim Peneliti/Penyuluh dan Teknisi lingkup BPTP Sulawesi Tengah serta
petani koperator, yang telah membantu pelaksanaan di lapangan hingga
penyusunan laporan akhir. Disadari bahwa isi laporan akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, saran dan kritik dari berbagai pihak sangat diharapkan.

Palu, Desember 2012


Penanggung Jawab,

Ir. Saidah, MP
NIP. 19670827 199303 2 001

iii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv
DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v
RINGKASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
I. PENDAHULUAN 2
1.1. Latar belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.2. Dasar Pertimbangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
1.3. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
1.4. Keluaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
II. TINJAUAN PUSTAKA 5
III. PROSEDUR 7
3.1. Pendekatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
3.2. Ruang Lingkup. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
3.3. Teknik Diseminasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
3.4 Bahan dan Alat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
3.5 Waktu dan Tempat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 10
4.1. Media Tercetak (Juknis/Booklet, Banner dan Koran) . . . . . . . . . . . . . . . 10
4.2. Media Audio Visual . . . . . . . . . . . . . . . . 11
V. KESIMPULAN DAN SARAN 14
5.1. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14
5.2. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14
VI. KINERJA HASIL DISEMINASI 14
VII. DAFTAR PUSTAKA 15
VIII. ANALISIS RESIKO 16

iv
DAFTAR TABEL

Teks Halaman
Tabel 1. Judul Informasi Teknologi Pertanian yang Disusun dan
Disebarluaskan................................................................. 8

Tabel 2. Daftar Resiko Kegiatan Pengembangan Media Informasi


Pertanian di Sulawesi Tengah ........................................... 16

v
RINGKASAN

Keberhasilan kegiatan penelitian dan pengkajian (litkaji) pertanian


ditentukan oleh tingkat pemanfaatan hasilnya oleh pengguna. Masalah di
tingkat petani tidak selalu dapat terjawab dengan mudah oleh para penyuluh
pertanian di lapangan karena informasi tersebut masih berbentuk hasil
penelitian dan belum bersifat informatif untuk petani. Oleh karena itu,
diperlukan usaha penyampaian teknologi secara informatif, aplikatif dan efektif
dari hasil kegiatan penelitian kepada petani untuk diterapkan pada
usahataninya.
Tujuan kegiatan ini adalah menyebarluaskan informasi teknologi hasil
penelitian dan pengkajian teknologi pertanian serta kegiatan-kegiatan BPTP
Sulawesi Tengah kepada petani dan masyarakat pertanian lainnya serta pelaku
Agribisnis melalui media tercetak berupa juknis 2.000 eksemplar, banner 3 unit,
ekpose di koran lokal/Sinar Tani 5 kali, sedangkan melalui media audio
visual/TVRI berupa penayangan informasi teknologi 5 kali dan liputan kegiatan
8 kali.
Hasil kegiatan menunjukkan bahwa a). penyebaran informasi pertanian
dilakukan melalui media tercetak dan audio visual; b). penyusunan dan
penyebaran informasi pertanian melalui media tercetak dilakukan dalam bentuk
juknis/booklet dengan 2 (dua) judul yang masing-masing berjumlah 1.000
eksemplar, 3 (tiga) unit banner dan. Sedangkan dalam bentuk news sebanyak
13 kali terbitan koran lokal (SKH. Radar Sulteng dan Mercusuar); c).
Penyusunan dan penyebaran informasi pertanian melalui media audio visual
(TVRI) dilakukan dalam 2 (dua) bentuk, yakni news dan informasi teknologi
(instruksional dan semi dokumenter). News disiarkan sebanyak 8 (delapan) kali
tayang dan informasi teknologi sebanyak 5 (lima) judul. Dari 5 (lima) judul
tersebut, telah tersiar secara nasional sebanyak 2 (dua) judul; d). Informasi
tersebar diseluruh wilayah Provinsi Sulawesi Tengah dan Indonesia.

1
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyaluran hasil penelitian melalui kegiatan penyuluhan bukan hal yang
baru, tetapi semakin maju tingkat pengetahuan petani maka makin tinggi pula
tuntutan permintaan teknologi untuk meningkatkan produksi usahataninya. oleh
karena itu, diperlukan usaha penyampaian teknologi secara informatif, aplikatif
dan efektif dari hasil kegiatan penelitian kepada petani untuk diterapkan pada
usahataninya (anonim, 1999) .
Proses adopsi merupakan proses mental bagi petani yang memerlukan
waktu relatif lama. Oleh sebab itu, diperlukan upaya yang terus menerus dalam
proses adopsi dengan memanfaatkan wadah diseminasi berbagai bentuk media,
diantaranya melalui media elektronik, audio visual dan tercetak agar
menjangkau sasaran yang luas. Isbagio (1998), menyatakan bahwa
penyebaran informasi hasil penelitian melalui publikasi sangat diperlukan
karena publikasi mampu menjangkau sasaran lebih luas. Bentuk publikasi dan
penyampaian informasi melalui audio visual, radio, tv dan lain-lain mempunyai
beberapa keunggulan, antara lain dapat menyampaikan pesan secara lisan
yang berguna bagi pendengar yang minat bacanya rendah, dan dapat didengar
sambil bekerja serta biaya relatif rendah. Untuk materi yang sifatnya teknis,
metode yang ideal dan memungkinkan adalah melalui praktek langsung di
tingkat petani sehingga petani dapat berpikir secara realistis untuk menerapkan
suatu teknologi. petani cenderung untuk mengadopsi inovasi jika telah dicoba
dalam skala kecil di lahannya sendiri dan terbukti lebih baik dari pada
mengadopsi inovasi dengan cepat dalam skala besar.
Media massa mempunyai peranan yang berarti untuk menyampaikan
pesan kepada masyarakat luas, termasuk yang berkaitan dengan pencapaian
tujuan pembangunan. Kemampuan dan potensi media massa yang demikian

2
besar menyebabkan Rogers menggambarkannya sebagai pengganda ajaib
(magic multiplier). Media massa yang dimaksud antara lain siaran televisi dan
surat kabar (Efendy dan Onong Uchjana, 1990).

1.2 Dasar Pertimbangan


Keberhasilan kegiatan penelitian dan pengkajian (litkaji) pertanian
ditentukan oleh tingkat pemanfaatan hasilnya oleh pengguna. Diseminasi
merupakan kegiatan untuk menyampaikan teknologi dan informasi hasil litkaji
yang diperlukan untuk memecahkan masalah teknis pertanian, sosial budaya
dan ekonomi serta kebutuhan petani. Masalah di tingkat petani tidak selalu
dapat terjawab dengan mudah oleh para penyuluh pertanian di lapangan
karena informasi tersebut masih benbentuk hasil penelitian belum bersifat
informatif untuk petani. Akibatnya, hasil kajian dari BPTP Sulawesi Tengah dan
Balit Komoditas belum diketahui dan teradopsi secara luas oleh petani. Petani
kecil yang kemampuannya serba terbatas kurang terjangkau dengan informasi.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan pengaturan informasi teknologi yang telah
dihasilkan tersebut di atas sekaligus untuk mendapatkan umpan balik dari
lapangan, maka perlu dilakukan beberapa kegiatan diseminasi.
Penyaluran hasil penelitian melalui kegiatan penyuluhan bukan hal yang
baru tetapi semakin maju tingkat pengetahuan petani-nelayan maka
makin tinggi pula tuntutan permintaan teknologi untuk meningkatkan
produksi usahataninya. Oleh karena itu, diperlukan usaha penyampaian
teknologi secara informatif, aplikatif dan efektif dari hasil kegiatan penelitian
kepada petani-nelayan untuk diterapkan pada usahataninya
Pengembangan media informasi merupakan upaya untuk menyebarluaskan
informasi teknologi melalui media tercetak maupun media elektronik.

3
1.3 TUJUAN
a. Tujuan Akhir
Menyebarluaskan informasi teknologi hasil penelitian dan pengkajian
teknologi pertanian serta kegiatan-kegiatan BPTP Sulawesi Tengah
kepada petani dan masyarakat pertanian lainnya serta pelaku Agribisnis
melalui media tercetak dan audio visual.
b. Tujuan Antara (tahun 2012)
Menyebarluaskan informasi teknologi hasil penelitian dan
pengkajian teknologi pertanian serta kegiatan-kegiatan BPTP Sulawesi
Tengah kepada petani dan masyarakat pertanian lainnya serta pelaku
Agribisnis melalui media tercetak berupa juknis 2.000 eksemplar, banner
3 unit, ekpose di koran lokal/Sinar Tani 5 kali, sedangkan melalui media
audio visual/TVRI berupa penayangan informasi teknologi 5 kali dan
liputan kegiatan 8 kali.

1.4 Keluaran yang diharapkan


a. Keluaran Akhir
Tersebarnya informasi teknologi hasil penelitian dan pengkajian
teknologi pertanian serta kegiatan-kegiatan BPTP Sulawesi Tengah kepada
petani dan masyarakat pertanian lainnya serta pelaku Agribisnis melalui
media tercetak dan audio visual.
b. Keluaran Antara (Tahun 2012)
Tersebarnya informasi teknologi hasil penelitian dan pengkajian
teknologi pertanian serta kegiatan-kegiatan BPTP Sulawesi Tengah kepada
petani dan masyarakat pertanian lainnya serta pelaku Agribisnis melalui
media tercetak berupa juknis 2.000 eksemplar, banner 3 unit, ekpose di
koran lokal/Sinar Tani 5 kali, sedangkan melalui media audio visual/TVRI
berupa penayangan informasi teknologi 5 kali dan liputan kegiatan 8 kali.

4
II. TINJAUAN PUSTAKA

Semakin meningkat pengetahuan dan pendapatan petani, maka


semakin meningkat pula tuntutan petani atas kebutuhan informasi mengenai
teknologi untuk peningkatan usahataninya (Saleh, 2006). Oleh karena itu,
diperlukan usaha penyampaian teknologi secara informatif, aplikatif dan efektif
dari hasil kegiatan penelitian kepada petani untuk diterapkan pada
usahataninya (Anonim, 1999).
Suatu informasi akan dapat diterima, dimanfaatkan dan diaplikasikan
oleh pengguna jika sesuai dengan kebutuhan, mudah dipahami, dan bersifat
praktis (Kartasapoetra, 2004). Penyampaian informasi teknologi dapat
berbentuk tercetak dan audio visual seperti video dan pameran. Keunggulan
penyampaian informasi berbentuk audio visual adalah memberikan gambaran
yang lebih nyata dari unsur gambar dan gerak (Sumardi, 2005).
Menurut Sumardi (2005), prosentase penyerapan informasi menurut
bentuk penyajiannya berbeda-beda. Informasi bersifat audibel atau informasi
yang dapat didengar langsung maupun tidak langsung (melalui radio atau
telephone) sebesar 20%. Sedangkan informasi yang bersifat audio visual atau
informasi yang dapat didengar dan dilihat (melalui televisi atau video) sebesar
60% dan penyerapan informasi yang bersifat visual atau informasi yang dapat
dilihat, berbentuk tulisan ataupun gambar adalah 75%.
Keunggulan penyampaian informasi secara tercetak adalah mudah dalam
penyebaran dan biaya relatif rendah. Penyebaran informasi melalui media
cetak dapat menjangkau pengguna yang tersebar, jauh, dan lebih banyak
dibanding komunikasi tatap muka. Media cetak juga dapat dibaca ulang
sehingga lebih memudahkan pembaca untuk memahami informasi yang
dikandungnya. Walaupun demikian, sering media cetak yang disediakan tidak
mencapai sasaran karena penyajiannya tidak sesuai dengan kemampuan
pengguna yang dituju, misalnya informasi untuk petani disajikan menggunakan

5
bahasa ilmiah. Media cetak tidak bermanfaat jika topik yang disajikan tidak
sesuai dengan kebutuhan pembaca. Selain itu, informasi mengenai hasil-hasil
litkaji dapat disosialisasikan dan dipromosikan dalam bentuk ekspose atau
pameran. Dengan pemahahaman ini diharapkan dukungan instansi terkait,
pemerintah daerah dan masyarakat umum terhadap unit kerja litkaji dapat
meningkat (Badan Litbang Pertanian, 2001).

6
III. PROSEDUR

3.1 Pendekatan
Pendekatan yang dilakukan pada kegiatan penyebaran informasi yaitu
secara personal, kelompok dan khalayak umum, tergantung dari media yaang
digunakan.

3.2 Ruang Lingkup


Ruang lingkup kegiatan ini secara garis besar meliputi 2 (dua) kegiatan,
yaitu penyebarluasan informasi melalui (a) media tercetak (juknis/booklet,
banner dan koran); (b). audio visual/TVRI (penayangan informasi teknologi dan
peliputan kegiatan di lapangan).

3.3 Teknik Diseminasi

Teknik penyampaian materi informasi melalui media tercetak


(juknis/booklet, banner dan koran) dan audio visual (televisi).

Tahapan Kegiatan
Tahapan pelaksanaannya tergantung dari bentuk penyampaian
informasi, baik melalui media tercetak maupun audio visual. Khusus
untuk media tercetak (juknis/booklet dan banner) tahapannya yaitu
penentuan judul informasi yang akan disampaikan berdasarkan
kebutuhan petani dan stakeholder lainnya, penunjukkan penulis,
penyusunan materi, lay out, koreksi/editing, cetak dan
distribusi/penyebaran. Sedangkan media audio visual melalui siaran
televisi tentang informasi teknologi, tahapannya adalah penentuan judul
berdasarkan kebutuhan stakeholder, penunjukkan penulis, penyusunan
shooting script, arahan penyusun ke tim pengambilan gambar,

7
pengambilan gambar, editing/koreksi dan penayangan. Judul informasi
teknologi yang akan disusun dan disebar disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Judul Informasi Teknologi Pertanian yang Disusun dan
Disebarluaskan

No. Bentuk/Teknik Judul Penulis


Diseminasi
1. Juknis/Booklet a. PTT Jagung Ir. Saidah, MP
Syamsyiah Gafur,
SP, MSi

b. PTT Kedelai Ruslan Boy, SP


Mardiana, SP, MSi

2. Audio visual/TVRI a. Sambung Samping Ir. Yakob Langsa


Alternatif Peningkatan Ir. Benyamin Ruruk
Mutu Kakao

b. Pemeliharaan Domba Dr. Ir. F.F. Munier,


Ekor Gemuk secara Semi M.Sc
Intensif Mardiana Dewi, SPt

c. Rumahku Hijau Ir. Caya K, MSi


keluargaku Sejahtera Sumarni, STP

d. PTT Padi Sawah Ir. Asni A, MP


Ir. Yakob Bunga

e. Pemeliharaan Sapi Dr. Ir. F.F. Munier,


Potong secara Semi M.Sc
Intensif M. Takdir, SPt

Untuk peliputan berita, baik melalui media koran maupun TVRI


penyusunannya langsung dilakukan oleh kontributor. Tahapannya diawali
dengan pemberitahuan ke pihak koran atau TVRI, baik melalui surat
maupun lisan.

8
3.4 Bahan dan Alat
Bahan
Bahan yang digunakan pada kegiatan ini adalah kertas A4, kaset
video, memory card, dan alat tulis.
Alat
Alat yang digunakan adalah computer, scanner, printer, peralatan
shooting dan camera digital.

3.5 Tempat dan Waktu

Pelaksanaan kegiatan penyebaran informasi pertanian melalui audio


visual dan tercetak dilakukan di seluruh wilayah Sulawesi Tengah dan
dilaksanakan selama satu tahun anggaran (Januari Desember 2012).

9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Media Tercetak (Juknis/Booklet, Banner dan Koran)


a. Juknis/Booklet
Hasil penjaringan kebutuhan informasi ditingkat stakeholder, maka
juknis yang disusun dan dicetak terdiri atas 2 (dua) judul, yaitu : a) PTT
Jagung; b) PTT Kedelai. Sumber informasi berasal dari hasil-hasil kajian
yang dilakukan oleh Badan Litbang Pertanian, Pedoman Umum dan
Petunjuk Teknis yang diterbitkan oleh Badan Litbang Pertanian. Materi
disusun secara informatif, aplikatif dan praktis.
Suatu informasi akan dapat diterima, dimanfaatkan dan diaplikasikan
oleh pengguna jika sesuai dengan kebutuhan, mudah dipahami, dan
bersifat praktis (Kartasapoetra, 2004). Media tercetak juga dapat dibaca
ulang, sehingga lebih memudahkan pembaca untuk memahami informasi
yang dikandungnya. Walaupun demikian, sering media cetak yang tersedia
tidak mencapai sasaran, karena penyajiannya tidak sesuai dengan
kemampuan pengguna yang dituju, misalnya informasi untuk petani
disajikan menggunakan bahasa ilmiah. Media cetak tidak bermanfaat jika
topik yang disajikan tidak sesuai dengan kebutuhan pembaca.

b. Banner
Judul banner yang dibuat terdiri atas 3 (tiga) judul, yaitu :
Ayo gunakan benih berkualitas
Manfaatkan pekarangan anda
Jajar legowo, tingkatkan populasi tanaman padi
Tujuan pembuatan banner adalah menyebarluaskan informasi teknologi
secara ringkas yang sifatnya menggugah petani atau stakeholder lainnya.
Banner yang dibuat digunakan saat kegiatan ekspose dilakukan, baik oleh
BPTP Sulawesi Tengah maupun oleh instansi lain.

10
c. Koran
Informasi yang dimuat dalam koran lokal (SKH Radar Sulteng dan
Mercusuar) berisi liputan kegiatan yang dilaksanakan oleh BPTP Sulawesi
Tengah. Jumlah berita yang disebarluaskan sebanyak 13 kali meliputi
kegiatan :
Serah terima dan pisah sambut Kepala BPTP Sulawesi Tengah
Ekspose M-KRPL Kab. Banggai
Ekspose M-KRPL Kab. Poso
Ekspose Perbenihan M-P3MI Kab. Sigi
Ekspose Perbenihan di Kab. Parigi Moutong
Ekspose M-KRPL Kab. Banggai
Ekspose M-KRPL Kab. Donggala (Desa Tanjung Padang)
Temu Lapang Pemurnian Padi Varietas Lokal Kamba
Kegiatan Sumberdaya Genetik
Pameran HPS ke-32 di halaman BKP Sulawesi Tengah
Temu Lapang PSDS-K di Desa Rogo Kec. Dolo Selatan
Sosialisasi Agroindustri Beras di Desa Rogo Kec. Dolo Selatan
Temu Lapang SL-PTT Padi di Desa Pulu Kec. Dolo Selatan
Keunggulan penyampaian informasi secara tercetak adalah mudah
dalam penyebaran dan biaya relatif rendah. Penyebaran informasi melalui
media cetak dapat menjangkau pengguna yang tersebar, jauh, dan lebih
banyak dibanding komunikasi tatap muka, termasuk media koran.

4.2 Media Audio Visual


Penyebaran informasi pertanian dapat dilakukan melalui berbagai media,
diantaranya melalui audio visual. Keunggulan penyampaian informasi
berbentuk audio visual adalah memberikan gambaran yang lebih nyata dari
unsur gambar, gerak dan suara. Informasi yang disampaikan dapat bersifat
politik, hiburan atau pendidikan. Penyediaan dan penyebaran informasi yang

11
dilakukan oleh BPTP Sulawesi Tengah melalui media audio visual (TVRI)
terbagi atas 2 (dua) jenis, yaitu news dan informasi teknologi (instruksional
dan semi dokumenter). Informasi yang bentuknya news diliput langsung oleh
kontributor TVRI. Ada beberapa kegiatan BPTP Sulawesi Tengah yang telah
diliput dan ditayangkan oleh TVRI Stasiun Palu, yaitu :
Serah terima dan pisah sambut Kepala BPTP Sulawesi Tengah
Ekspose/Panen perdana kegiatan perbenihan secara komunal di Kab.
Parigi Moutong
Ekspose Perbenihan M-P3MI Kab. Sigi
Ekspose M-KRPL Kab. Donggala (Desa Tanjung Padang)
Temu Lapang Pemurnian Padi Varietas Lokal Kamba
Panen Perdana/Sosialisasi Hasil Kegiatan Akselerasi melalui Display
Padi Rawa di Kab. Toli-Toli
Temu Lapang PSDS-K di Desa Rogo Kec. Dolo Selatan
Temu Lapang SL-PTT Padi di Desa Pulu Kec. Dolo Selatan
Selain news, informasi teknologi juga disampaikan dalam bentuk video
instruksional dan semi dokumenter. Ada 5 (lima) judul informasi teknologi yang
telah ditayangkan melalui TVRI Stasiun Palu, yaitu :
Sambung Samping Alternatif Peningkatan Mutu Kakao
Pemeliharaan Domba Ekor Gemuk secara Semi Intensif
Rumahku Hijau keluargaku Sejahtera
PTT Padi Sawah
Pemeliharaan Sapi Potong secara Semi Intensif
Penyusunan shooting scriptnya dilakukan oleh peneliti/penyuluh BPTP
Sulawesi Tengah, sedangkan pengambilan gambar di lapangan dilakukan oleh
Tim/Crew TVRI Stasiun Palu yang sebelumnya telah diarahkan oleh masing-
masing penulis. Penayangan dilakukan pada bulan Desember 2012. Dari 5
(lima) judul yang telah disusun oleh peneliti/penyuluh BPTP Sulawesi Tengah,
terdapat 2 (dua) judul yang telah dan akan ditayangkan oleh TVRI Nasional

12
melalui acara Pelangi Desa, yaitu Pemeliharaan Domba Ekor Gemuk secara
Semi Intensif (tayang Desember 2012) dan PTT Padi Sawah (tayang Januari
2013).

13
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
a. Penyebaran informasi pertanian dilakukan melalui media tercetak dan
audio visual.
b. Penyusunan dan penyebaran informasi pertanian melalui media
tercetak dilakukan dalam bentuk juknis/booklet dengan 2 (dua) judul
yang masing-masing berjumlah 1.000 eksemplar, 3 (tiga) unit banner
dan. Sedangkan dalam bentuk news sebanyak 13 kali terbitan koran
lokal (SKH. Radar Sulteng dan Mercusuar).
c. Penyusunan dan penyebaran informasi pertanian melalui media audio
visual (TVRI) dilakukan dalam 2 (dua) bentuk, yakni news dan
informasi teknologi (instruksional dan semi dokumenter). News
disiarkan sebanyak 8 (delapan) kali tayang dan informasi teknologi
sebanyak 5 (lima) judul. Dari 5 (lima) judul tersebut, telah tersiar
secara nasional sebanyak 2 (dua) judul.
d. Informasi tersebar diseluruh wilayah Provinsi Sulawesi Tengah dan
Indonesia.

5.2 Saran
Agar gaung dan keberadaan BPTP Sulawesi Tengah dapat diketahui oleh
petani di Sulawesi Tengah khususnya dan Indonesia secara umum, maka perlu
dilakukan ekspose kegiatan yang bersifat massal, baik melalui media tercetak
maupun elektronik.

VI. KINERJA HASIL DISEMINASI

Kinerja hasil yang dicapai melalui kegiatan penyebaran informasi


pertanian, baik yang sifatnya news maupun informasi teknologi adalah

14
tereksposenya kegiatan yang telah dilakukan oleh BPTP Sulawesi Tengah dan
informasi teknologi pertanian khususnya program strategis Kementerian
Pertanian. Selain itu juga, informasi teknologi yang disusun tidak saja tersebar
di wilayah Sulawesi Tengah, tetapi juga telah tersebar di seluruh wilayah
Indonesia, yaitu teknologi pemeliharan domba ekor gemuk secara semi intensif
dan PTT padi sawah.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1999. Panduan Umum Pelaksanaan Penelitian, Pengkajian dan


Diseminasi Teknologi Pertanian. Badan Litbang Pertanian.

Badan Litbang Pertanian, 2001. Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan


Diseminasi Teknologi dan Informasi Pertanian. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.

Hardi, J., 2006. Kajian Efektifitas Siaran Radio untuk Percepatan


Pemasyarakatan Teknologi Pertanian. BB2TP. Bogor.

Isbagio Paransih, 1998. Kebijaksanaan Komunikasi Penelitian Pertanian dan


Peranan AARDNET dalam Menopang Penelitian, Disampaikan pada
Pengolahan Teknis Jaringan Informasi Ciawi Bogor.

Kartasapoetra, A. G., 1994. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bumi Aksara,


Jakarta.

Lestari, Sri Budhi., Susi Mindarti, Made Ratnada, Jon Husdi, Dasmin Sidu,
Khadija El Ramija, L. M. Gufroni, 2001. Manajemen dan Komunikasi
Penyuluhan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Saleh, Aminuddin, 2006. Tingkat Penggunaan Media Massa dan Peran


Komunikasi Anggota Kelompok Peternak dalam Jaringan Komunikasi
Penyuluh. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

15
VIII. ANALISIS RESIKO

Analisis resiko dilakukan sebagai penilaian atas kemungkinan kejadian


yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran yang dituangkan dalam
bentuk daftar resiko dan penanganannya sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.
Saat perencanaan, hanya tercantum satu point daftar resiko, yaitu listrik padam
yang akan menyebabkan resiko rusaknya peralatan audio visual. Namun
seiring berjalannya kegiatan, ada satu penyebab yang berpeluang mengancam
pencapaian tujuan dan sasaran, yaitu lambatnya penulisan naskah materi
informasi dari penulis. Hal ini disebabkan oleh lemahnya sistem managemen
waktu peneliti/penyuluh.
Tabel 2. Daftar Resiko Kegiatan Pengembangan Media Informasi Pertanian di
Sulawesi Tengah
No. Resiko Penyebab Dampak Penanganan Penilaian
Resiko
1. Rawan Listrik padam Kualitas hasil Sistem Tidak
kerusakan rekaman pemeliharaan terjadi
peralatan audio visual sesuai SOP karena
audio visual dan kualitas alat high
dan bahan quality
pencetakan cetakan

2. Informasi Lambatnya Lambatnya Penulisan Terjadi


pertanian penulisan penayangan dilakukan karena
lambat shooting dan awal tahun penulis
diterima oleh script dan pencetakan sibuk di
petani dan naskah materi lapangan
stakeholder materi juknis informasi dan
lainnya kegiatan
lainnya

16

Anda mungkin juga menyukai