Disusun oleh :
Nama : Firdaus Lie Jansen Taripar, S.T.
Nip : 199401052022031008
Jabatan : Ahli Pertama – Teknisi Siaran
Satuan Kerja: LPP TVRI Sulawesi Tengah
Mengetahui, Menyetujui,
COACH MENTOR
i
ii
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
Tempat : …………………
COACH PESERTA
PENGUJI MENTOR
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun Rancangan Aktualisasi ini untuk
menyelesaikan rangkaian kegiatan Latihan Dasar CPNS di Kementerian Komunikasi
dan Informatika. Dengan tersusun nya Rancangan Aktualisasi ini, penulis
mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian Rancangan Aktualisasi ini, yaitu :
Akhir kata penulis menyadari bahwa penyusunan Rancangan Aktualisasi ini masih
memiliki banyak kekurangan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk menyempurnakan Rancangan aktualisasi ini.
Semoga Rancangan Aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya. Terimakasih
DAFTAR ISI
Hal.
BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................................................
B. Tujuan........................................................................................................................................
C. Ruang Lingkup.......................................................................................................................
REFERENSI........................................................................................................................................................
iv
v
Hal.
Tabel 1.................................................................................................................................................................. 1
Tabel 2.................................................................................................................................................................. 1
Tabel 3.................................................................................................................................................................. 1
v
vi
Hal.
Gambar 1............................................................................................................................................................. 1
Gambar 2............................................................................................................................................................. 1
Gambar 3............................................................................................................................................................. 1
vi
vii
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Era-digital ini, masyarakat memanfaatkan internet untuk memperoleh
informasi dari seluruh dunia. Dunia terlihat sangat dekat hanya dengan
mengandalkan internet. Begitu pula perusahaan atau instansi pemerintahaan yang
memanfaatkan internet untuk bekerja, bahkan untuk mempromosikan produk yang
mereka produksi. Salah satu contohnya adalah lembaga pemerintahan yang
memanfaatkan internet untuk menyalurkan lowongan pekerjaan sebagai Aparatul
Sipil Negara (ASN) atau yang lebih dikenal sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
instansi pemerintah. Dengan bantuan Era-digital ini, para pelamar atau Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dapat mengakses pendaftaran melalui website resmi
milik BKN yang menyalurkan lowongan pekerjaan di Intansi Pemerintah. Tidak
sedikit yang melamar untuk menjadi CPNS, masyarakat umum tidak takut untuk
bersaing demi mendapat pekerjaan di instansi Pemerintah. Siapa saja yang
memenuhi kualifikasi, diperbolehkan untuk melamar dan mengikuti beberapa tahap
yang akan diadakan dari pengangkatan CPNS tersebut tanpa melihat agama, ras,
golongan atau daerah, jenis kelamin dan suku
Pada aturan pemerintah calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk menjadi ASN,
harus mengikuti tahapan pendidikan Pelatihan Dasar. Pelatihan Dasar Calon PNS
(Latsar) ini, terdapat kurikulum yang menekankan pada pembentukan karakter
seorang PNS, dimana ASN dan khususnya PNS Kementerian Komunikasi dan
Informasi diwajibkan untuk bisa mengimplementasikan kegiatan sehari-harinya
dalam kedalam sebuah core value yang disebut dengan Ber-AKHLAK. Kata Ber-
AKHLAK sendiri merupakan akronim dari 7 sifat yang harus dimiliki ASN yaitu :
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah dan membantu kinerja dari
satuan kerja dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dan
Negara. Maka dari itu, rancangan aktualisasi ini dibuat sebagai tolak ukur
kemampuan seorang CPNS dalam mengikuti Pelatihan Dasar CPNS.
vii
viii
B. Tujuan
Dengan dibuatnya Rancangan Aktualisasi ini terdapat beberapa tujuan yang ingin
dicapai, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sebagai upaya untuk mengubah pola perilaku dan mindset peserta, dengan
harapan mereka akan mampu menjadi pelayan publik yang profesional
berbasis pelayanan prima dengan spirit super moralitas
2. Mampu memberikan solusi yang terjadi di satuan kerja dan memberikan
pelayanan yang terbaik kepada masyarakat
3. Memenuhi syarat kelulusan pelatihan dasar CPNS Kementrian Komunikasi
dan Informatika
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan ini meliputi aktualisasi mata pelatihan untuk
pembelajaran agenda Sikap Perilaku Bela Negara, aktualisasi mata pelatihan untuk
pembelajaran agenda Nilai-nilai Dasar PNS BerAKHLAK, aktualisasi mata pelatihan
untuk pembelajaran agenda Manajemen ASN dan Smart ASN, serta aktualisasi mata
pelatihan Habituasi yang dilaksanakan selama 42 hari dari tanggal 6 Oktober 2022
sampai 16 November 2022 di satuan kerja di LPP TVRI Sulawesi Tengah
viii
ix
BAB II.
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
A. Profil Instansi
TVRI
Televisi Republik Indonesia (TVRI) berdiri pada 24 Agustus 1962 (Berdasarkan
SK Menteri Penerangan RI No. 20/SK/VII/61) ditandai dengan siaran perdana ASIAN
Gemes ke IV di Stadion Utama Gelora Bung Karno. TVRI terus mengalami perubahan,
dari Tahun 1963 berbentuk yayasan Televisi Republik Indonesia berdasarkan
keputusan Presiden Nomor 215 Tahun 1963. Pada tahun 1967 TVRI berubah status
menjadi UPT di bawah Departemen Penerangan. Tahun 2000 status TVRI berubah
menjadi Lembaga Penyiaran Publik (LPP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2005 tetang Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia.
TVRI saat ini mengudara di seluruh wilayah Indonesia dengan sistem siaran
analog dan siaran digital. TVRI menjalankan 3 saluran televisi berskala nasional
(dengan 2 di antaranya hanya bersiaran digital) dan 34 stasiun televisi daerah serta
didukung 361 stasiun transmisi (termasuk 120 stasiun transmisi digital) di seluruh
provinsi Indonesia. Selain di televisi konvensional, siaran TVRI juga dapat ditonton
melalui siaran streaming di situs resmi, aplikasi TVRI Klik, dan layanan OTT lainnya.
Sebagai entitas televisi pertama, TVRI telah melalui perjalanan panjang dan
mempunyai peran strategis dalam perjuangan dan perjalanan kehidupan masyarakat
Indonesia.
Visi
Misi
ix
x
1. Integritas, artinya sikap dan perilaku yang melekat pada SDM yang taat
peraturan dan mampu berkerja secara utuh, terampil, dan jujur.
2. Terpercaya, dalam arti penuh percaya diri, ajeg, dapat diandalkan, dan selalu
menyatakan kebenaran.
3. gagasan yang orisinil dan inovatif.
x
xi
Lembaga Penyiaran Publik TVRI Stasiun Sulawesi Tengah merupakan stasiun televisi
daerah yang didirikan oleh Televisi Republik Indonesia untuk wilayah Provinsi Sulawesi
Tengah. TVRI Stasiun Sulawesi Tengah didirikan pada tanggal 22 Desember 2001 di Kota
Palu dengan nama TVRI Palu. TVRI Stasiun Sulawesi Tengah berkantor di Jl. Undata No. 1,
Palu. TVRI Stasiun Sulawesi Tengah memiliki program khusus Provinsi Sulawesi Tengah
yang ditayangkan mulai pukul 14.00-19.00 WITA. Berikut ini struktur Organisasi TVRI
Sulawesi Tengah.
Tim Kerja Tim Kerja Tim Kerja Tim Kerja Tim Kerja Tim Kerja Tim Kerja Tim Kerja
Program Teknik Promo Berita Pengembangan Media Baru Umum Keuangan
Usaha
xi
xii
B. Profil Peserta
Nama : Firdaus Lie Jansen Taripar, S.T
Nip : 199401052022031008
TTL : Bekasi, 05 Januari 1994
Satuan Kerja : LPP TVRI Sulawesi Tengah
Jabatan : Ahli Pertama – Teknisi Siaran
xii
xiii
xiii
xiv
BAB III.
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Isu
1. Kurangnya Efektif Pengoprasian Peralatan Audio Di LPP TVRI Sulawesi
Tengah
Dalam proses penyiaran televisi unsur audio sangatlah penting. Untuk
mendukung dalam sebuah proses penyiaran, peralatan sound system berfungsi untuk
mengkontrol atau mengatur sumber - sumber audio dari studio set maupun sumber
lain yang akan masuk dalam siaran. Sound system juga digunakan untuk keperluan
talk back komunikasi antara kameramen dengan sutradara/pengarah dalam rangka
koordinasi, pemberian instruksi oleh pengarah kepada kameramen dan juga
disalurkan ke ruang-ruang lain.
Kondisi TVRI Sulawesi Tengah dalam pengorasian audio, belum optimal. Di
karenakan jika ada kegiatan rekaman maupun siaran langsung terkadang ada
perubahan dalam instalasi dan pengaturan audio mixer ataupun instalasi dan
pengaturan mikrofon. Hal ini menjadi kendala terkadang membuat operator lupa
mengembalikan keposisi semula menyebabkan operator yang akan dinas di hari
esoknya akan susah menangani masalah tersebut karena penomoran dan keterangan
pada instalasi nya yang tidak jelas. Lalu denah audio yang tidak lengkap
keterangannya juga menjadi salah satu Isu ini di angkat
Dampak Isu
Penanganan operator yang dinas di harinya tidak bisa di selesaikan
permasalahan nya dengan cepat. Sehingga masyarakat yang mendengar audio di
televisi mereka tidak menikmati dikarenakan suara yang keluar berubah-ubah dan
terkadang tidak ada keluar suaranya. Hal ini sangat mengganggu kualitas TVRI
Sulawesi Tengah karena tidak Berorientasi Pelayanan secara maksimal
xiv
xv
Dampak Isu
Kendala ini bisa berdampak pada kualitas pelayanan TVRI Sulawesi Tengah
menjadi buruk. Karena yang seharus nya bisa di kondisikan dengan komunikasi
kepada atasan ataupun karyawan di divisnya supaya bisa digantikan kehadirannya.
Hal ini sangat mengganggu keharmonisan dan berkolaborasi yang tidak sesuai di
TVRI Sulawesi Tengah
3. Pencegahan Kebakaran Pada MCR dan Studio LPP TVRI Sulawesi Tengah
Pada isu ini belum adanya alarm kebakaran yang berada di MCR dan Studi di TVRI
Sulawesi Tengah. Ini dikarenakan instalasi kabel yang tidak beraturan dan akan
memungkinkan terjadinya korsleting pada ruangan MCR atau Studio. Dan juga
ruangan di MCR dan Studio sangat rawan memicu kebakaran, karena alat dan bahan
di sekitar ruangan tersebut mudah terbakar.
Dampak Isu
Akan terjadi kebakaran yang sangat besar jika tidak ada penanganan pada isu ini
dan menyebabkan peralatan di LPP TVRI Sulawesi Tengah tidak dapat di gunakan
untuk menyiarkan ke masarakat karena akan butuh waktu yang lama memperbaiki
dan membangun kembali alat dan ruangan tersebut.
xv
xvi
1. Urgency Pada tingkat ini, masalah dilihat pada tingkat kepentingan isu untuk
segera diselesaikan, semakin penting isu tersebut maka masalah tersebut
menjadi prioritas utama. Semakin mendesak masalah tersebut untuk
diselesaikan, maka akan semakin tinggi urgensi dari masalah tersebut.
2. Seriousness Tingkat ini merupakan seberapa serius isu tersebut harus dibahas
dan dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. Jika dampak isu tersebut semakin
serius makan penyelesaiannya menjadi prioritas.
3. Growth Seberapa besar kemungkinan memburuknya suatu isu tersebut jika
tidak ditangani dengan baik. Jika isu tersebut semakin cepat berkembang, maka
penyelesaiannya akan menjadi prioritas.
xvi
xvii
xvii
xviii
Berdasarkan Analisis USG di atas, maka isu yang dipilih adalah sebagai berikut :
“Kurangnya Efektif Pengoprasian Peralatan Audio Di LPP TVRI Sulawesi
Tengah”, dengan kalimat rumusan isu : “Masih kurangnya optimal pengoprasian alat-
alat audio di LPP TVRI Sulawesi Tengah.”
Method Material
Man Measurement
xviii
xix
Diketahui akar penyebab dari isu belum optimal nya pengoprasian audio di LPP
TVRI Sulawesi Tengah di karenakan Tidak Ada Manual Book Audio Yang Untuk Jadi
Acuan Pengoprasian Audio di LPP TVRI Sulawesi Tengah
xix
20
20
Picture
21
1 ...
3 Diskusi penetapan Menetapkan Instalasi Mengetahui petunjuk Kompeten dimana ASN meningkatkan kompetensi diri Mewujudkan tata kelola sumber daya
instalasi, nomor, Audio ke Mixer audio di setiap instalasi dan untuk menjawab tantangan yang selalu berubah manusia yang berkualitas, kompeten,
Menetapkan nomor di pengaturan di Mixer kreatif dan beretika secara transparan
pengaturan dan level berbasis meritokrasi, serta
setiap instalasi audio Audio Harmonis dimana ASN membangun lingkungan yang
audio ke Mixer audio kondusif dan suka menolong orang lain mencerminkan keberagaman.
Menetapkan
pengaturan audio dan Kolaboratif dimana ASN memberi kesempatan kepada
level audio di Mixer berbagai pihak untuk berkontribusi
audio
4 Membuat manual Membuat petunjuk Manual book Akuntabel dimana ASN melaksanakan tugas dengan Mewujudkan tata kelola kelembagaan
yang menjelaskan fitur- penggunaan mixer jujur, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi beserta tata kerjanya yang ramping dan
book penggunaan
fitur yang di dalam audio dan mikrofon dinamis, serta pengelolaan aset secara
alat-alat audio yang optimal dan tepat guna berdasarkan
mixer audio yang sudah di Adaptif dimana ASN terus berinovasi dan
sudah di tetapkan Membuat petunjuk diskusikan mengembangkan kreatifitas dan bertindak proaktif peraturan perundang-undangan
pengaturan mikrofon
Melaporkan hasil dari Loyal dimana ASN bertekad dan kesanggupan menaati,
pembuatan manual melaksanakan, dan mengamalkan sesuatu dengan
book disertai penuh kesadaran dan tanggung jawab.
5 Mengoprasikan alat Menguji coba dari Laporan hasil uji coba Berorientasi Pelayanan dimana ASN Memahami dan Mewujudkan program siaran yang
audio sesuai dengan manual book pada pada alat-alat audio memenuhi kebutuhan masyarakat dan melakukan terpercaya, memotivasi, dan
manual book mixer audio dengan menggunakan perbaikan tiada henti memberdayakan yang menguatkan
Menguji coba dari kesatuan dan keberagaman guna
21
Picture
22
1 ...
22
23
23
24
BAB IV.
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI
24
25
REFERENSI
25