Disusun Oleh :
JUNITA
KABUPATEN KETAPANG
Disusun Oleh :
JUNITA
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
Selatan Kabupaten Ketapang, dengan baik selama rentang waktu 8 minggu dimulai
Laporan ini disusun penulis demi memenuhi nilai mata kuliah Praktek Kerja
dilakukan Praktek Kerja Lapangan dan penulis juga menyajikan materi dari apa yang
telah dialami atau dilakukan selama kegiatan PKL tersebut di Balai Penyuluhan
(PKL) dan telah membantu dalam menyusun laporan PKL dengan sebaik – baiknya.
Diantaranya :
2. Ibu Venty Jatsiyah, SP.,M.Si selaku Ketua Jurusan Pertanian dan Bisnis.
ii
5. Bapak Aswandi, S.PKP selaku Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)
6. Bapak Widodo, S.PKP selaku penyuluh senior yang telah memberi bimbingan
7. Ibu Piolisa, SP selaku mentor yang telah memberikan masukan, saran, arahan, dll
kepada penulis tanpa hentinya untuk penulis demi memberikan ilmu yang
bermanfaat.
8. Orang Tua dan seluruh keluarga penulis yang selalu memberikan semangat moral
dan material secara penuh kepada penulis selama proses kegiatan PKL.
9. Seluruh rekan–rekan penyuluh dan bapak ibu petani atas kerjasamanya dalam
Lapangan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para pembaca. Dalam laporan
ini pasti ada kesalahan karena kesempurnaan hanya milik yang Maha Kuasa, dengan
demikian penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun kepada para
pembaca sekalian.
Ketapang , 18 Januari 2024
Junita
NIM. 3052021080
iii
DAFTAR ISI
iv
3.1.2 Tugas-Tugas Selama PKL ..................................................................31
3.1.3 Keterampilan Baru yang Diperoleh ....................................................33
3.2 Identifikasi Kendala Yang dihadapi.............................................................34
3.2.1 Kendala Pelaksaan Tugas ...................................................................34
3.2.2 Cara Mengatasi Kendala.....................................................................34
3.3 Pembahasan Hasil PKL................................................................................35
3.3.1 Identifikasi Permasalahan yang Dihadapi BPP
Dalam Bidang Kerja PKL ..................................................................35
3.3.2 Identifikasi Alternatif Solusi Atas Masalah .......................................35
BAB IV Penutup.......................................................................................................36
4.1 Kesimpulan ..................................................................................................36
4.2 Saran ............................................................................................................37
Daftar Pustaka..........................................................................................................38
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Praktek kerja lapangan adalah salah satu implementasi secara sistematis dan
dunia kerja untuk mencapai tingkat kompetensi tertentu. Pada mata kuliah ini,
peserta didik melaksanakan kegiatan kurikuler kerja praktek pada Balai Penyuluhan
Pertanian (BPP) Kecamatan Matan Hilir Selatan. Yang menjadi dasar dipilihnya
BPP Matan Hilir Selatan sebagai tempat PKL dikarenakan 25% luasan lahan yang
ada di Kabupaten Ketapang berada di Kecamatan Matan Hilir Selatan. Selain itu
juga, wilayah Kecamatan Matan Hilir Selatan merupakan lumbung atau sentra
Praktek kerja lapangan 2 merupakan salah satu mata kuliah yang wajib di ikuti
oleh mahasiswa semester 5 pada program studi agroindustri. Mata kuliah ini
memiliki bobot SKS yang sangat besar dan akan menjadi kunci bagi mahasiswa
untuk menentukan hasil nilai yang akan didapatkan pada semester ini. Kegiatan
tentang sistem dan situasi yang akan dihadapi saat akan terjun kedalam dunia usaha
dan dunia industri. Pada saat kegiatan tersebut akan memberikan bukti secara nyata
terhadap materi yang telah diterima mahasiswa selama ini dikampus atau program
studi tersebut.
1
2
Pertanian (BPP) Kecamatan Matan Hilir Selatan ini merupakan kesempatan yang
sangat berharga karena dengan potensi pertanian yang cukup besar yang ada di
Kecamatan Matan Hilir Selatan menjadi modal awal bagi mahasiswa dalam
mengembangkan dan mempersiapkan diri untuk selalu siap dengan kondisi dan
Pada kegiatan tersebut belangsung selama 8 minggu sesuai dengan yang telah
mahasiswa akan mendapat pembelajaran secara langsung baik itu dengan cara
ilmu mengenai alur proses atau tahapan-tahapan dalam proses kegiatan pertanian.
kelompok tani, tugas dan peran serta kegiatan penyuluhan pertanian. Dengan
demikian akan bisa melengkapi dan membuktikan hasil teori yang telah didapatkan
oleh mahasiswa didalam kampus sesuai atau tidak nya dengan apa yang ada
dilapangan.
Di setiap kegiatan belajar memang harus seimbang antara teori dan praktek
dilapangan. Maka dari itu dengan dilangsungkan praktek kerja lapangan akan
memberikan wawasan dan evaluasi bagi mahasiswa terhadap ilmu yang telah
didapat di kampus dengan ilmu yang telah di dapat di dunia usaha pertanian.
Dengan itu pemilihan PKL di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Matan
3
1.2 Tujuan
Dari latar belakang diatas telah didapatkan beberapa hal mengenai tujuan
kegiatan pertanian.
1.3 Manfaat
1. Mengetahui kondisi dan suasana kerja di tempat praktek kerja lapangan, serta
3. Menyajikan hal – hal yang diperoleh selama praktek kerja dalam bentuk laporan
Praktek Kerja Lapangan atau menggunakan data – data yang diperoleh selama
yaitu BPP Matan Hilir Utara, BPP Muara Pawan, BPP Benua Kayong, BPP
Matan Hilir Selatan, BPP Kendawangan, BPP Sungai Melayu Rayak, BPP
Tumbang Titi, BPP Nanga Tayap, BPP Sandai, BPP Hulu Sungai, BPP
Sungai Laur, BPP Simpang Dua, BPP Simpang Hulu, BPP Jelai Hulu, BPP
Air Upas, BPP Singkup, BPP Marau dan BPP Manis Mata. BPP Kecamatan
4
5
Total luas wilayah yang menjadi wilayah kerja BPP Matan Hilir
a) pH Tanah
Ph
WKPP
(<4,5) (5,5-6,0)
Sungai Besar x
Pesaguan Kiri x
Sungai Pelang x
Sungai Jawi x
Pematang Gadung x
Pesaguan Kanan x
Sungai Bakau x x
Sungai Nanjung x
Harapan Baru x
Kemuning biutak x
Pagar Mentimun x
Sumber : WKBPP Matan Hilir Selatan Tahun 2022 (Data Potensi Wilayah)
8
b) Kedalaman Gambut
pasang surut yang didominasi oleh tanah sulfat masam 10%, baik itu
lebih dari 1,4 M. Dengan kedalaman gambut yang tidak lebih dari 1,5
pertanian.
NO Kedalaman gambut
WKPP
1 Sungai Besar x
2 Pesaguan Kiri x
9
3 Sungai Pelang x
4 Sungai Jawi x
5 Pematang Gadung x
6 Pesaguan Kanan x
7 Sungai Bakau x
8 Sungai Nanjung x
9 Harapan Baru x
10 Kemuning biutak
11 Pagar Mentimun
ketinggian tempat terletak kurang dari 750 meter diatas permukaan laut
wilayah kerja BPP Matan Hilir Selatan cukup potensial sebagai daerah
d) Jenis Tanah
tanah-tanah sulfat asam yang berasal dari endapan marin ( laut) baik
asam sebagai media tumbuh adalah adanya pirit atau besi sukfide, yang
10
kondisi reduksi adalah salah satu cara untuk menekan keracunan besi.
Oleh karena itu pengelolaan air atau tata air mikro yang benar akan
rata-rata 3-6 bulan. Pola iklim dan curah hujan yang demikian
Tabel 3. Jumlah Bulan Basah dan Kering Tahun 2022 di WKBPP Matan Hilir
Selatan
Curah Hujan
N
WKPP
O <3 3-6 7-9 >=10 <3 3-6 >=
Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan
1 Sungai Besar X X
2 Pesaguan Kiri X
3 Sungai Pelang X X
4 Sungai Jawi X X
5 Pematang
X
Gadung
6 Pesaguan Kanan X X
7 Sungai Bakau X X
8 Sungai Nanjung X X
9 Harapan Baru X X
10 Kemuning
X X
biutak
11 Pagar Mentimun X X
Sumber : WKBPP Matan Hilir Selatan Tahun 2022 (Data Potensi Wilayah)
11
Tabel 4. Jumlah Rata-Rata Curah Hujan Tahun 2022 di WKBPP Matan Hilir
Selatan
Curah Hujan
No Nama Bulan
Jumlah Hujan (mm) Jumlah Hari Hujan
1 Januari 259,3 17
2 Februari 377,0 17
3 Maret 234,1 12
4 April 296,9 16
5 Mei 226,0 15
6 Juni 212,0 11
7 Juli 137,5 11
8 Agustus 252,2 11
9 september 149,2 10
10 Oktober 230,9 15
11 November 356,4 21
12 Desember 525,3 22
JUMLAH 3256,4 178
Sumber : WKBPP Matan Hilir Selatan Tahun 2022 (Data Potensi Wilayah)
Dari total seluas 181.307 ha, 58, 13% merupakan lahan sawah,
perairan umum.
surut. Baik sawah tadah hujan maupun sawah pasang surut umumnya
hanya diusahakan satu kali dalam setahun dengan tanaman padi, hanya
potensial yang diusahakan pada lahan kering antara lain jagung, ubi
kayu, ubi jalar, sayuran ( sawi, ketimun, bayam, terung, cabai ) dan
Selatan adalah tanaman pangan yaitu padi, yang diikuti dengan jagung,
ubi kayu, ubi jalar, jagung, dan kedelai. Berikut ini disajikan luas tanam
Tabel 6. Luas Tanam, Panen dan Produksi Tanaman Utama WKBPP Matan Hilir
Selatan
Luas Luas
Produktivitas Produksi
No Komoditas tanam panen
( Kw/Ha) (ton)
(ha) (ha)
1 Padi sawah 3539 3390 3272 327
3 Jagung 25
4 Kedelai 25
5 Ubi kayu 312 23 155,57 187
6 Ubi jalar 8 8 71,26 57
Sumber : WKBPP Matan Hilir Selatan Tahun 2022 (Data Potensi Wilayah)
dengan luas tanam pada tahun 2022 yaitu 3389 ha dan luas panen 3389
GKG/ha.
pada tahun 2022 luas tanam luas tanam ubi kayu 312 ha, dengan luas
dipengaruhi oleh musim yang diusahakan pada lahan sawah dan lahan
Tabel 7. Pola Usaha Tani Dalam Satu Tahun di WKBPP Matan Hilir
Selatan
Keterangan : Pola tanam yang dilakukan oleh petani di WKBPP Matan Hilir
Selatan
Selatan adalah 31,252 jiwa dan 44,6 atau 13,947 diantaranya adalah
belum bekerja, maka 20,2% dari total penduduk yang ada diasumsikan
sebesar 64,8%.
Jumlah Penduduk
No WKBPP Belum Akade Pergurua
SD SLTP SLTA Jumlah
sekolah mi n Tinggi
1 Sungai Basar 665 1704 471 348 26 15 3229
2 Sungai Kiri 654 779 929 425 10 6 2800
3 Sungai Pelang 561 1237 986 785 33 3602
4 Sungai Jawi 342 449 199 121 6 1117
Pematang
5 695 824 802 74 2 5 2402
Gadung
6 Pesaguan Kanan 693 1315 1123 813 4 6 4400
7 Sungai Bakau 329 1381 529 358 20 42 2659
8 Sungai Nanjung 366 1315 45 155 4 2 810
9 Harapan Baru 427 126 126 87 4 1 961
Kemuning
10 172 15 15 3 - - 403
biutak
11 Pagar mentimun 70 157 113 6 - - 522
Sumber : WKBPP Matan Hilir Selatan Tahun 2022 (Data Potensi Wilayah)
keputusan dalam berusaha tani sangat rendah oleh karena itu perlu
formal.
dari total penduduk dan 21% lainnya adalah bekerja di sektor lainya.
yaitu :
Pekebun
N Desa/keluraha Petan Peterna Pekebu Swast PN
/
o n i k n a S
Nelayan
Sungai
1 532 567 - - 215 21
Nanjung
2 Pesguan Kanan 864 460 - - 104 120
3 Pesaguan Kiri 728 615 - - 43 -
4 Sungai Bakau 421 639 - - 67 -
Pematang
5 486 667 - - 46 -
Gadung
6 Sungai Besar 216 790 - - 26 -
7 Sungai Pelang 281 765 - - 36 -
8 Sungai Jawi 365 670 - - 28 -
Kemuning
9 118 15 - - 52 -
Biutak
10 Harapan Baru 423 610 - - 37 -
11 Pagar Entimun - 116 - - - -
Total 4424 6014 - - 464 132
Sumber : WKBPP Matan Hilir Selatan Tahun 2022 (Data Potensi Wilayah)
18
usahanya.
kelompok madya dan belum ada kelompok tani yang dapat dikategorikan
rendah.
serta petani yang belum maksimal. Benih unggul digunakan jika ada
bantuan dari Pemerintah, jika tidak ada bantuan maka petani masih jarang
takaran/ dosis pemupukan namun jika tidak ada tersedia pupuk maka petani
ketersediaannya yang tidak tepat, sehingga sering terjadi petani sudah harus
a) Banyaknya Kelembagaan
lembaga yang mandiri dengan unit-unit usaha yang ada didalamnya yang
Selatan.
Tabel 12. Jumlah dan Jenis kelambagaan di WKBPP Matan Hilir Selatan
kuantitas ketiga sarana itu cukup baik di WKBPP Matan Hilir Selatan.
dan sarana pemasaran 40% baik, 40% sedang dan 20% lainnya kurang.
c) Prospek Pasar
1) Segmen Pasar
2) Rantai Pemasaran
Tabel 14. Rantai Pemasaran Produk Pertanian di WKBPP Matan Hilir Selatan
Lahan
Komoditas Usaha Pengumpul Bandar Pengecer Konsumen
Tani
Padi 1 2 - 3 4
Jagung 1 2 - 3 4
Kedelai 1 2 - 3 4
Sayuran 1 2 - 3 4
Pisang 1 2 - 3 4
Sapi 1 2 - 3 4
Ayam
1 2 - 3 4
Potong
Sumber : WKBPP Matan Hilir Selatan Tahun 2022 (Data Potensi wilayah)
Keterangan : 1,2,3,4 adalah urutan alur pemasaran produk
23
3) Peluang Usaha
2.3.4 Tujuan
a) Tujuan Umum
kuantitas
4. Pengembangan agribisnis.
b) Tujuan Khusus
(25%).
dan usaha tani sebesar 3,7% dari 2.700 orang menjadi 2.800
orang.
kelompok tani
kelompok tani
25
kelompok tani
2.3.5 Masalah
1. Masalah Perilaku
kemampuan pemula
masih kurang
kurang
modal usaha
juga rendah.
a) Benih
relative tinggi
c) Prasarana Perairan
pintu klep sehingga sering terjadi instrusi air laut asin diareal
pengendalian
27
e) Pengembangan Holtikultura
f) Pemasaran Hasil
g) Peternakan
sangat kurang
penyuluhan pertanian
penyuluhan pertanian
penyuluhan berprestasi
mencakup unsur-unsur :
solusinya
kegiatan tersebut
29
tersebut
dilakukan
menghadapi situasi dunia industri dan dunia kerja dimasa yang akan mendatang.
Selatan merupakan salah satu wadah perpanjangan tangan dari Dinas Pertanian
Kecamatan Matan Hilir Selatan untuk bertemu atau menghadap Koordinator Balai
Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Matan Hilir Selatan. Dalam pertemuan itu
30
31
dimulai kegiatan Praktek Kerja Lapangan. Pada hari pertama kami langsung
Kegiatan Praktek Kerja Langan (PKL) yang dilaksanakan selama kurang lebih
Pada minggu pertama, penyaluran Banpem Pupuk Hayati Cair APH Bio
Biagma, Gelar Teknologi tepat guna penyuluh pertanian, pembuatan pupuk organic
cair Bio Limbah ikan dan air Kelapa (Poci Bio Liak), Gelar Teknologi BPP MHS,
dan terakhir jumat bersih kegiatan rutin Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).
lahan dan perawatan semaian pada wilayah binaan, dilanjutkan jumat bersih.
Pada minggu ketiga, diawali dengan Bimbingan teknis dan sosialisasi Daring
monitoring kegiatan usaha tani Desa Sungai Pelang (Hortikultura), dan jumat
bersih.
Pada hari senin sampai hari selasa melakukan kegiatan pemasangan Eartag
Kecamatan Matan Hilir Selatan, pengumpulan data kelompok tani Desa Sungai
Pelang, Sungai Besar, Sungai Bakau, Pesaguan Kiri, Pematang Gadung), kemudian
jumat bersih.
hari, dari hari senin sampai hari rabu, kemudian di hari selanjutnya melakukan
kegiatan Gladi Bersih Napak Tilas Kawasan Agropolitan, dan keesokan hari nya
33
adalah kegiatan Napak Tilas dan peresmian Monumen Panca Karya Kawasan
lebih 2 bulan atau 8 minggu, didapatkanlah beberapa keterampilan yang baru baik
itu berupa teori atau praktek. Ada pun keterampilan sebagai berukut :
tanaman dalam proporsi yang tepat, termasuk nitrogen (N), pospor (P), dan
macam kendala baik itu dari hal yang bersifat pribadi atau yang berasal dari tempat
tersebut.
inisiatif kami atau bantuan dari pihak pegawai dan operator didapatkanlah solusi
yang lumayan efektif. Adapun solusi atau cara mengatasi kendala diatas adalah
sebagai berikut :
4. Perlu adanya pendampingan dari penyuluh terhadap kelompok tani yang ada
3.3.1 Identifikasi Permasalahan Yang di Hadapi BPP Dalam Bidang Kerja PKL
masalah yang ada, adapun cara mengatasi kendala yang dihadapi sebagai berikut :
4. Perlu adanya pendampingan dari penyuluh terhadap kelompok tani yang ada
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
mencapai hasil pertanian yang optimal. Dengan memahami alur proses dan
pertanian.
36
37
4.2 Saran
Saran yang dapat saya sampaikan pada Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)
Kecamatan Matan Hilir Selatan, berdasarkan pengalaman yang telah saya rasakan
selama melaksanakan kegiatan PKL dengan waktu 8 minggu yaitu agar lebih
baik itu berkaitan dengan siapa pembimbing lapangan maupun arahan agar dapat
jadwal terkait kegiatan yang akan dilakukan. Itulah mungkin saran yang dapat saya
sampaikan, apabila ada yang kurang berkenan mohon dimaafkan karena manusia
Hawkins dan Van den Ban. 1999. Penyuluhan Pertanian. Yogyakarta : Kanisius.
38
LAMPIRAN
39
Lampiran 2 Lembar Asistensi / Bimbingan
40
Lampiran 3 Laporan Mingguan PKL (Minggu ke-1)
41
Lampiran 4 Laporan Mingguan PKL(Minggu ke-2)
42
Lampiran 5 Laporan Mingguan PKL (Minggu ke-3)
43
Lampiran 6 Laporan Mingguan PKL (Minggu ke-4)
44
Lampiran 7 Laporan Mingguan PKL (Minggu ke-5)
45
Lampiran 8 Laporan Mingguan PKL (Minggu ke-6)
46
Lampiran 9 Laporan Mingguan PKL (Minggu ke-7)
47
Lampiran 10 Laporan Mingguan PKL (Minggu ke-8)
48
Lampiran 11 Kegiatan Pemasangan Eartag
49
Lampiran 12 Kegiatan Pembuatan Pestisida Nabati
50
Lampiran 13 Kegiatan Monitoring Pengolahan Lahan
51
Lampiran 14 Kegiatan Penilaian Kelas Kelompok Tani
52
Lampiran 15 Kegiatan Optimalisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi
53
Lampiran 16 Kegiatan Peresmian kampung Reforma Agraria
54