Disusun Oleh :
Hasannudien (02.11.20.078)
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR
JURUSAN PERTANIAN
PRODI TEKNOLOGI MEKANISASI PERTANIAN
2021
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh:
HASANNUDIEN
NIM .02.11.20.078
Menyetujui:
Anne Fetrix , ST
Nawangwulan Widiastuti, SP, M.Si
NIP. 19820820 201706 2 003
NIP. 19570913 198503 2 001
I
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayah - Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Pendampingan
Mahasiswa Dalam Program Kostratani (Komando Strategis Pembangunan Pertanian) yang
tepat pada waktunya di BPP Susukan, Cirebon, Jawa Barat.
Pada kesempatan yang baik ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan
Pendampingan Mahasiswa Dalam Program Kostratani ini.
Namun dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari bahwa laporan ini memiliki
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca untuk memperbaiki di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
dan umumnya bagi para pembaca.
penyusun
HASANNUDIEN
NIM .02.11.20.078
II
DAFTAR ISI
LAMPIRAN …………………………………………………………….…………………………......23
III
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
IV
BAB 1
PENDAHULUAN
Kecamatan susukan merupakan salah satu kecamatan dari 40 kecamatan yang ada di
Kabupaten Cirebon Jawa Barat. Kecamatan Susukan jika dilihat dari segi geografisnya itu terletak
di bagian barat dari Kabupaten Cirebon , dan kecamatan Susukan adalah salah satu Kecamatan
yang berbatasan langsung dengan dua Kabupaten yaitu Kabupaten Majalengka dan Kabupaten
Cirebon. Kecamatan ini terletak di jalur utama pantura yang menghubungkan antara kota Cirebon
dan kota Jakarta, masyarakat yang ada di Kecamatan Susukan pada umumnya mempunyai mata
pencaharian sebagai petani , pedagang dan pegawai di instansi pemerintah ataupun swasta .
Kecamatan Susukan mempuyai intansi Pendidikan yang dibilang cukup lengkap kerena
mencakup :
Jumlah (Jiwa)
No Desa Perem-
Laki-laki Jumlah
Puan
1 Tangkil 3834 3094 6928
2 Wiyong 2849 3578 6427
3 Kedongdong 4523 4632 9155
4 Gintung Lor 3834 3498 7332
5 Kejiwan 3007 2805 5812
6 Bojongkulon 4320 4225 8545
7 Bunder 1770 1772 3542
8 Jatipura 1585 1895 3480
9 Jatianom 2792 2666 5458
10 Susukan 3366 3383 6749
11 Ujunggebang 3402 4250 7652
12 Luwung Kencana 2467 2488 4955
Jumlah 37749 38286 76035
Tabel 1. Keadaan Jumlah Penduduk
Selain jumlah penduduk yang cukup banyak Kecamatan Susukan juga mempunyai luas tanah
yang cukup luas yaitu sekitar 4248 Ha yang terbagi menjadi 12 desa. Dalam luas lahan ini
khususnya luas lahan pertanian dibagi menjadi dua yaitu luas lahan basah dan luas lahan kering.
2
3 Kedongdong 252 138,00 390,00
4 Gintung Lor 85 113,00 198,00
5 Kejiwan 229 61,65 290,65
6 Bojongkulon 75 115,00 190,00
7 Susukan 716 212,00 928,00
8 Bunder 165 36,23 201,23
9 Jatipura 80 19,59 99,59
10 Jatianom 620 128,00 748,00
11 Ujunggebang 553 87,00 640,00
12 Luwung Kencana 512 50,52 562,52
Jumlah 3667 1141,0 4248,0
(Sumber: Database Identifikasi Potensi Wilayah BPP Susukan)
3
• BPP Susukan juga mempunyai tugas atau melancarkan rencana yang sudah
dibuat oleh pemerintah ataupun dinas Pertanian kepada masyarakat, sehingga
membutuhkan orang-orang yang yang bisa terjun langsung kelapangan dan
mengontrol supaya program dari pemerintah bisa berjalan dengan lancar dan
sukses sehingga dibutuhkan orang-orang seperti para penyuluh untuk turun
langsung ke lapangan.
4
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Untuk gejala sundep, sundep ini disebabkan oleh serangan dimulai dengan larva
ngengat yang merusak tanaman padi sebelum memasuki fase generative (masa
pembungaan) dan gejalanya mulai terlihat pada tanaman padi berumur 21 hari setelah
5
pindah tanam atau persemaian. Selanjutnya setelah 1 minggu, larva ngengat akan bertelur
dan meletakkannya pada batang tanaman padi, setelah 4-5 hari telur akan menetas sekaligus
merusak pembuluh tanaman yang terdapat pada batang padi. Dampak visualnya yaitu pucuk
batang padi menjadi kering kekuningan serta mudah dicabut.
Sedangkan untuk gejala beluk, serangannya terjadi pada fase generatif (masa
pembentukkan malai). Dampak serangan yang ditimbulkan menyebabkan bulir padi
menjadi hampa akibat proses pengisian bijinya tidak berjalan sempurna karena kerusakan
pada pembuluh batang padi. Kerugian hasil yang disebabkan oleh gejala beluk berkisar 1-
3% dengan rata-rata 1,2%. Maka dari itu, upaya pengendalian OPT perlu dilakukan untuk
mencegah kerugian akibat serangan penggerek batang
b. Hawar Daun
Hawar daun/ Penyakit hawar daun bakteri (HDB) merupakan salah satu penyakit padi
utama yang tersebar di berbagai ekosistem padi di negara-negara penghasil padi, termasuk
di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo).
Penyerangan penyakit ini tidak melihat berbagai fase tanaman kerena penyakit ini
menyerang dari awal tanam sampai panen. Penyebab penyakit (patogen) menginfeksi
tanaman padi pada bagian daun melalui luka daun atau lobang alami berupa stomata dan
merusak klorofil daun. Hal tersebut menyebabkan menurunnya kemampuan tanaman untuk
melakukan fotosintesis yang apabila terjadi pada tanaman muda mengakibatkan mati dan
pada tanaman fase generative mengakibatkan pengisian gabah menjadi kurang sempurna
6
➢ Gejala dan dampak penyakit
Bila serangan terjadi pada awal pertumbuhan maka ciri fisik yang dapat dilihat yaitu
tanaman menjadi layu dan mati, gejala ini disebut kresek. Penyakit kresek sangat mirip
dengan gejala sundep yang timbul akibat serangan penggerek batang pada fase tenaman
vegetatif. Pada tanaman dewasa penyakit hawar daun bakteri menimbulkan gejala hawa
(blight). Baik gejala kresek maupun hawar, gejala dimulai dari tepi daun, berwarna keabu-
abuan dan lama-lama daun menjadi kering. Bila serangan terjadi saat berbunga, proses
pengisian gabah menjadi tidak sempurna, menyebabkan gabah tidak terisi penuh atau
bahkan hampa. Pada kondisi seperti ini kehilangan hasil mencapai 50-70 persen.
Wereng batang coklat (WBC) berkembang biak sangat cepat Serangga yang sudah
dewasa mampu menghasilkan 600 butir telor. Siklus hidup serangga ini sekitar 28 hari,
stadium telur sekitar 8 hari, nimfa 18 hari, dewasa sekitar 10 hari. Laju perkembang biakan
pada varietas rentan pada lingkungan yang optimum dalam satu musim tanam dapat
mencapai 500 kali dari populasi generasi awal. Nimfa mengalami lima kali pergantian kulit
(instar), dan dapat berkembang menjadi dua bentuk wereng dewasa yaitu bentuk bersayap
panjang (makroptera) dan bersayap pendek (brahiptera). Munculnya makroptera
umumnya terjadi pada kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan yaitu pada
kepadatan populasi yang tinggi dengan makanan yang kurang mencukupi. Wereng bentuk
makroptera merupakan penyesuaian untuk migrasi karena kepadatan populasi yang tinggi
dan kurangnya makanan. Wereng batang coklat menyerang tanaman pada bagian batang
atau pelepah daun padi pada semua fase pertumbuhan tanaman.
1. Pada kondisi lingkungan yang cocok (varietas padi rentan dan iklim yang mendukung),
WBC berkembang biak sangat cepat dan sangat tinggi
2. Penanaman varietas yang rentan dan pola tanam yang tidak teratur (tanam tidak
serempak), sangat memicu perkembangan dan penyebaran WBC
3. Penggunaan insektisida yang tidak bijaksana, tidak memenuhi enam tepat (T) (tepat
jenis, konsentrasi, dosis, volume semprot, cara, waktu dan sasaran), menyebabkan
wereng menjadi kebal dan terbunuhnya musuh alami sehingga wereng cepat
berkembang
4. Tidak dilakukannya monitoring atau pemantauan populasi secara rutin sehingga
tindakan pengendalian terlambat dilakukan.
8
➢ Gejala Serangan Wereng Batang Coklat
1. Akibat serangan WBC, daun dan batang tanaman menjadi berwarna kuning,
kemudian berwarna coklat, dan akhirnya seluruh tanaman mengering seperti
disiram air panas (hopperburn)
2. WBC juga dapat menularkan penyakit virus kerdil hampa dan kerdil rumput
3. Tanaman yang terkena virus kerdil hampa menjadi kerdil, bagian daun seperti
terpuntir, pendek, kaku dan berlekuk-lekuk, anakan bercabang dan malai
hampa.
4. Tanaman yang terkena virus kerdil rumput menjadi kerdil, beranakan banyak,
daun menjadi pendek dan tidak keluar malai
c. Kerdil Rumput
Kerdil rumput adalah suatu penyakit yang terjadi pada tanaman padi yang biasanya
disebabkan oleh wereng coklat yang menyerang tanaman padi sebelumnya dan tanaman
wereng coklat itu membawa virus dan menularkan kepada ada tanaman sehingga tanaman
itu terinfeksi dan tertularoleh virus yang dibawa oleh urang coklat dan virus tersebut
menyebabkan penyakit yang bernama kerdil rumput.
Kerdil rumput merupakan terhambatnya pertumbuhan tanaman padi yang
berpengaruh terhadap produksi malai yang terhambat dan juga hasil dari tanaman juga tidak
akan optimal dikarenakan terganggunya pertumbuhan dari tanaman padi tersebut.
1. Daun berwarna hijau pucat atau kuning pucat, sempit, pendek, kaku dan penuh dengan
bercak coklat seperti karat.
2. Jumlah anakan berlebih.
3. Tanaman kerdil.
4. Tidak membentuk malai/malai tidak keluar.
tikus merupakan hama padi yang paling utama di petani Indonesia kerena tikus ini
menyerang tanaman di segala fase dari awal kita nyemai dan sampai pada saat pemanenan
itu bisa berpotensi diserang oleh hama tikus. Hama ini termasuk ke dalam hama yang
berbahaya karena hama ini menyerang langsung tanaman padi sehingga membuat tanaman
padi rusak dan tidak bisa tumbuh secara optimal .
Jika hama tikus sudah muncul maka harus cepat untuk ditangani karena proses
perkembang biakan tikus sangat cepat dan juga tikus mampu berkembangbiak sampai 10
ekor dalam satu kali melahirkan. jika dalam satu musim tanaman padi berumur 3-4 bulan
10
maka perkembangbiakan hama tikus bisa 3 kali berkembang biak olah kerena itu jika ada
hama tikus harus cepat ditangani .
b. Penyakit Blast
(Sumber: https://pertanian-mesuji.id/penyakit-blas-pyriculariagrisea/2017)
Penyakit blast merupakan salah satu penyakit pada tanaman padi dan penyakit ini
disebabkan oleh jamur Pyricularia grisea . Pada awalnya penyakit blast merupakan salah
satu kendala utama pada budidaya padi gogo tetapi akhir-akhir ini sudah menyebar di
lahan sawah irigasi di daerah-daerah sentra produksi padi, sehingga sekarang sudah
banyak penyakit blast di lahan sawah irigasi .
Jamur P. grisea dapat menyerang semua pada fase pertumbuhan tanaman padi mulai
dari pesemaian sampai menjelang panen. Pada fase pesemaian dan vegetative penyebab
penyakit umumnya menyerang daun sehingga disebut blast daun. Pada fase tanaman tua
(generatif) umumnya menyerang leher malai, malai padi, bulir padi, ruas buku batang.
Penyakit blast yang menyerang stadia generatif umumnya disebut blast leher atau busuk
leher. Penyakit blast tidak hanya menyerang tanaman padi, tetapi dapat menyerang
tanaman lain seperti gandum, sorgum dan spesies rumput-rumputan.
11
2.1.4 . Permasalahan yang ada dari tiga Desa ( Desa Kedongdong -Bojong – Susukan )
a. Sistem Irigasi
Penyebab dari sistem irigasi yang tidak teratur yaitu menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan atau bahkan jika tanaman terlalu lama tidak
mendapatkan air maka tanaman tersebut bisa mati dan menyebabkan petani merugi.
Biasanya permasalahan ini terjadi pada musim kemarau sehingga banyak petani di daerah
lain yang sama membutuhkan air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan air bagi
tanamannya sehingga terjadilah perebutan bagian air. Selain itujuga permasalahan ini
disebabkan juga oleh pasokan air yang sedikit pada musim hujan sehingga tidak bisa
memenuhi kebutuhan seluruh petani yang ada di daerah tersebut.
12
5. Permasalahan Kartu Tani dan Pupuk Bersubsidi
(Sumber:www.liputan6.com/bisnis/read/4043561/kenapa-wajib-punya-kartu-
tani/2019)
Kartu tani adalah sebuah program dari pemerintah yang mengharuskan seluruh
petani yang ada di Indonesia untuk menyerahkan data tentang luas lahan yang dia punyai
, kerena luas lahan ini akan dihitung dengan jumblah pupuk yang akan dibutuhkan oleh
petani sehingga penggunakan pupuk akan bisa dipantau dan juga benar benar dipakai oleh
petani langsung .
Dalam prosesnya yang pertama petani harus menyerahkan data dirinya dan
memberitahu mempunyai lahan berapa luas, setelah itu data tersebut akan disimpan dan
disetorkan ke pusat sehingga terdaftar dan petani nantinya akan mendapatkan kartu tani .
fungsi dari kartu tani adalah sebagai alat transaksi untuk membeli pupuk subsidi yang
diberikan oleh pemerintah .
Permasalahan yang terjadi pada masyarakat yaitu masih banyak petani yang masih
belum mengetahui dan juga belum paham dengan teknis pembuatan kartu tani dan proses
pembelian pupuk bersubsidi, sehingga masih banyak petani tidak terdaftar dan tidak
mendapatkan kartu tani dan hal ini menyebabkan para petani yang sudah menanam padi
yang tidak mempunyai kartu tani tidak akan mendapat pupuk bersubsidi dari pemerintah
13
2.2 Pemecahan Masalah
2.2.1 Pemecahan masalah di Desa Kedongdong
b. Hawar Daun
Cara pengendalian dari penyakit hawar daun yaitu ada banyak cara seperti dengan cara
budidayanya yang lumayan efektif dalam menangani penyakit tersebut .
➢ Penanaman Benih dan bibit sehat, Karena jika bibit atau benih sudah terinfeksi
oleh penyakit ini maka besar kemungkinan tanaman tersebut akan terkena
14
dampaknya dan juga pasti akan terkena penyakit ini , oleh kerena itu jika Bibit
yang sudah terinfeksi /bergejala penyakit HDB sebaiknya tidak ditanam.
➢ Cara tanam, teknik yang cocok untuk menangani penyakit ini yaitu dengan
menggunakan teknik legowo kerena teknik ini ampuh yang membuat penyakit ini
tidak bisa berkembang biak secara optimal di tanaman padi. Cara lain yaitu
menggunakan sistem pengairan secara berselang (intermitten irrigation). Sistem
tersebut akan mengurangi kelembaban di sekitar kanopi pertanaman, mengurangi
terjadinya embun dan air gutasi dan gesekan daun antar tanaman sebagai media
penularan pathogen.
➢ Pemupukan . Pupuk Nitrogen berkorelasi positif dengan keparahan penyakit HDB,
artinya pertanaman yang dipupuk Nitrogen dengan dosis tinggi menyebabkan
tanaman menjadi lebih rentan dan keparahan penyakit lebih tinggi. Sebaliknya
dengan pupuk Kalium menyebabkan tanaman menjadi lebih tahan terhadap
penyakit hawar daun bakteri. Oleh karena itu agar perkembangan penyakit dapat
ditekan dan diperoleh produksi yang tinggi disarankan menggunakan pupuk N dan
K secara berimbang dengan menghindari pemupukan N terlalu tinggi.
➢ Sanitasi lingkungan . Mengingat pathogen dapat bertahan pada inang alternatif dan
sisa-sisa tanaman maka sanitasi lingkungan sawah dengan menjaga kebersihan
sawah dari gulma yang mungkin menjadi inang alternative dan membersihkan sisa-
sisa tanaman yang terinfeksi merupakan usaha yang sangat dianjurkan.
➢ Menggunakan obat obatan kimia yang mempunyai sifat tidak disukai oleh virus
tersebut atau bahkan bisa membunuh virus tersebut, biasanya cara
pengaplikasianya yaitu dengan cara disprayer .
15
kepik Cyrtorhinus, predator yang hidup di air, parasite telur seperti Anagrus,
Oligosita, dan Gonatocerus, parasite nimfa dan dewasa antara lain Elenchus, dan
Pseudogonatopus, dan jamur pathogen serangga seperti Beauveria dan
Metharhizium
b. Kerdil Rumput
Cara pengendalian dari penyakit ini yaitu dengan cara :
➢ Penggunaan varietas yang resisten,
➢ Eradikasi tanaman yang terinfeksi,.
➢ Pola dan waktu tanam diatur sedemikian rupa sehingga dapat mematahkan siklus hidup
vektor (padi - palawija - padi).
➢ Penggunaan insektisida yang tepat untuk mengurangi populasi vector (Wereng Coklat).
➢ Pengendalian lain yang dapat dilakukan adalah mencabut tanaman yang terserang dan
memusnahkannya dengan dibakar. Hal ini dilakukan karena penyakit virus menyerang
secara sistemik sehingga untuk memusnahkannya adalah dengan cara membakar tanaman
yang terserang.
a. Hama Tikus
Pengenalian hama tikus ada berbagai cara seperti :
➢ Pengemposan adalah sebuah cara untuk mengendalikan hama tikus dengan cara
memanfaatkan belerang yang dibakar pada suatu alat dan asapnya dimasukan
kedalam lubang tikus yang masih aktif dan ditutup hingga rapat, sehingga
menyababkan tikus mati di dalam lubangnya sendiri .
➢ Pemasangan perangkap, pemasangan perangkap tikus seperti kendang jebakan
atau bahkan alat lain yang bertujuan untuk menangkap tikus
➢ Pemberian makanan beracun, cara ini menggunakan makanan yang sudah
dicampur oleh racun tikus yang bertujuan untuk membunuh tikus yang
mengganggu petani .
➢ Gropyokan adalah suatu kerjasama antara semua petani yang memburu langsung
tikus secara Bersama sama dan car aini menjadi cara yang paling efektif dalam
pengendalian hama tikus kerena kecil kemungkinan tikus akan lolos kerena jumlah
petani yang berkumpul sangat banyak .
16
b. Blast
17
2.2.4 Pemecahan permasalah dari tiga desa (Desa Kedongdong , Susukan , Bojong )
a. Irigasi
Cara penyelesaian nya yaitu harus ada petugas khusus dalam pengelolaan saluran
irigasi dan masyarakat tidak bisa ikut campur dalam pengelolaan nya, karena hal ini
bertujuan supaya tidak ada masyarakat yang mendapatkan air yang banyak sedangkan ada
masyarakat lain yang tidak mendapatkan air . Petani juga harus mengerti jika pasokan air
pada musim kemarau sedikit maka petani tidak boleh menanam tanaman yang
membutuhkan air yang banyak seperti padi, melainkan menanam tanaman palawija yang
membutuhkan air yang tidak terlalu banyak .
Petani juga harus mempunyai cadangan sumber air seperti sumur bor atau yang
lainya hal ini bertujuan untuk mengantisipasi jika pada saat petani menanam tanaman dan
tiba tiba air irigasi tidak datang atau habis maka petani bisa menggunakan sumur tersebut .
b. Kartu Tani
Cara penyelesaian permasalahan kartu tani pada masyarakat yaitu pihak BPP atau
penyuluh harus benar benar melakukan sosialisai terhadap semua petani supaya semua
petani mengetahui program kartu tani ini dan mengerti cara penggunaanya. Selain itu
pihak pihak yang terkait seperti desa setempat , dan juga kelompok tani harus benar benar
memeriksa bahwa semua petani harus mendapatkan kartu tersebut dan juga mengerti
bagaimana cara pengaplikasianya.
18
Selain itu penyuluhan juga mempunyai manfaat lain sepeti petani bisa
mengetahui permasalahan yang ia hadapi dan juga bagaimana cara penanganannya .
dan petugas penyuluh bisa lebih mudah memantau petani dalam melakukan
budidayanya .
c) Melakukan pelatihan kepada kelompok tani atau kelompok wanita tani (KWT)
Disini pihak BPP atau pun penyuluh harus sering melakukan pelatihan kepada
kelompok tani atau KWT karena hal ini sangat penting bagi petani supaya mereka bisa
mendapatkan ilmu tentang pertanian ataupun wirausaha sehingga ini menjadi
penyemangat bagi para petani supaya tidak menyerah atau bahkan putus asa . Selain itu
pelatihan juga sangat bermanfaat untuk mengembangkan sumber daya manusianya
sehingga para petani benar benar termotivasi dan bisa terus mengembangkan
pertanianya .
19
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1 Kesimpulan
Konstratani merupakan singkatan dari komando strategi petani sebagai pusat
data dan informasi dalam bidang pertanian. Konstratani dipegang oleh setiap
kecamatan dalam kegiatan konstratani semua kegiatanya melibatkan BPP sebagai
instansi pemerintah dalam bidang pertanian. Isi kegiatan konstratani mencakup
semua informasi terkini tentang situasi dan kondisi yang ada di lapangan atau
kejadian langsung yang ada di lapangan. Dalam pelaksanaan konstratani ini
melibatkan berbagai banyak pihak seperti pihak BBP, kelompok tani, dan juga
petani yang ada di lapangan .
Penyuluhan merupakan suatu metode atau cara yang dilakukan oleh penyuluh
pertanian yang memberikan informasi terhadap suatu kepada petani. Kegiatan
penyuluhan kepada petani bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada
di petani, seperti bagaimana cara menangani hama pada tanaman dengan
memperhatikan keamanan petani dan lingkungan atau memberitahu bagaimana
caranya melakukan budidaya tanaman dengan baik dan benar sehingga tanaman
tersebut memproduksi hasil yang optimal .
3.2 Rekomendasi
Konstratani merupakan pusat data dan informasi, oleh kerena itu dalam
konstratani harus mempunyai data tentang masyarakat dan pertanian yang ada daerah
di daerah tersebut dengan selengkap lengkapnya kerena data adalah hal yang sangat
penting bagi pemerintah . Selain itu penyuluh pertanian harus teliti terhadap petani
apalagi petani yang sudah tua atau yang tidak mempunyai pendidikan kerena mereka
akan kurang paham terhadap program yang sudah diluncurkan oleh pemerintah,
mereka harus mengetahui dan mengerti terhadap program yang diberikan oleh
pemerintah, apalagi mereka tidak mengikuti kerena jika mereka tidak mengikuti
maka mereka tidak terdaftar sebagai petani bagi pemerintahan .
Para penyuluh juga harus benar-benar sigap terhadap permasalahan yang ada
pada petani dan harus ditanggapi dengan serius supaya permasalahan tersebut bisa
cepat selesai dan petani terbantu oleh para penyuluh dari pemerintah .
20
BAB IV
PENUTUP
Demikian laporan yang bisa saya buat mengenai pendampingan mahasiswa Polbangtan
Bogor dengan kegiatan konstratani yang ada di BPP Susukan Kabupaten Cirebon . Semoga
laporan ini bisa bermanfaat bagi kita semua meskipun saya menyadari bahwa dalam pembuatan
laporan ini masih mempunyai banyak kekurangandalam penyusunannya. saya berharap kepada
para pembaca supaya memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi laporan ini ,
sehingga saya sebagai penulis akan memperbaiki lagi dalam pembuatan laporan supaya laporan
bisa lebih baik lagi .
Saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak -pihak yang sudah membantu
saya dalam penyusunan laporan ini khususnya pihak BPP dan para dosen pengampun yang telah
membimbing kami sebagai mahasiswa Polbangtan Bogor . selain itu saya mengucapkan minta
maaf bila dalam laporan ini ada informasi yang salah atau kurang tepat . sekian dari saya saya
ucapkan terima kasih .
21
Daftar Pustaka
Febronius. (2020, februari 01). Pengendalian Penyakit Kerdil Rumput Dan Kerdil Hampa Pada
Tanaman Padi. From pertanian: http://cybex.pertanian.go.id/artikel/91313/pengendalian-
penyakit-kerdil-rumput-dan-kerdil-hampa-pada-tanaman-padi-/
Krisnawan, A. (2018, desember 28). Gejala Penggerek Batang Padi dan Cara Pengendaliannya. From
bulelengkab: https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/gejala-penggerek-batang-padi-dan-cara-
pengendaliannya-38
Sigit Eko Susilo, S. (2020, agustus 30). Pengendalian Penyakit Blast Pada Tanaman Padi (oryza Sativa
L.). From pertanian: http://cybex.pertanian.go.id/artikel/94257/pengendalian-penyakit-blast-------
------------pada-tanaman-padi-oryza-sativa-l/
Sudir. (2018, oktober 20). HAMA WERENG BATANG COKLAT (WBC) PADA TANAMAN PADI. From
pertanian: http://cybex.pertanian.go.id/artikel/76122/hama-wereng-batang-coklat-wbc--pada-
tanaman-padi/
22
Lampiran-Lampiran
23
Minggu ke – 3 , Mengikuti kegiatan yang ada di bpp
17 desember yaitu membantu pemasangan mulsa
2020 plastik pada lahan yang ada di
sekitaran BPP.
24
Lampiran 3. Keadaan Data Sumber Daya Manusia/SDM (Per-Komoditasdan Per Sub
Sektor) di Konstratani/ Kostrada/ Kostrawil/ Kostratanas
Kecamatan/ Kostratani : Susukan
2 PBT - - -
3 Medik Veteriner - - -
4. Peramedik Veteriner - - -
5. Pengawas Bibs Tcrnai‹ - - -
6. Pengawas Mutu Pakan - - -
7. Inseminator - - -
8. Petugas Pemeriksa Kebuntingan - - -
9 Asisten Teknis Reproduksi - - -
10. Mantri Tani - - -
11. Pengawas Mutu Hasil Pertanian - - -
12. Pemeriksa Perlindungan Varietas Tanaman - - -‘
13. Analis Pasar Hasil Pertanian - - -
14. Analis Ketahanan Pangan - - -
15. Pengawas Alsintan - - -
16. Penliti Pertanian - - -
17 Widiaiswara Pertanian - - -
18. Dosen Polhangtan - - -
19. Balai Latihan - - -
20. Guru SMKK-PP 2 orang 2 orang 1 orang
D Kelembagaan Petani (klpk/unit)
1. Poktan 7 kelompok 3 kelompok 14 kelompok
2. Gapoktan 1 kelompok 1 . kelompok 1 kelompok
3. KEP - - -
4. Koperasi i - - -
5. Kelompok Penerima Bantuan Program Kelompok tani Kelompok tani Kelompok tani
25
Lampiran 4. Keadaan Teknis Pertanian (Per-Komoditas dan Per Sub Sektor) di
Konstratani/ Kostrada/ Kostrawil/ Kostratanas
Kecamatan/ Kostratani : Susukan
Desa/KeIurahan/Kec/Kab/Kota/Prov.
NO Data Teknis 1 . kedongdong 2 . bojong 3. susukan
I On Farm
26
Lampiran 5. Keadaan Lingkungan Pertanian dan Data Lainnya (Per-Komoditas dan
Per- Sub Sektor) di Konstratani/Kostrada/Kostrawil/Kostratanas
Kecamatan/ Kostratani : Susukan
Desa/KeIurahan/Kec/Kab/Kota/Prov.
No Data
1 . Kedongdong 2 . Bojong 3.Susukan
27
Lampiran 6. Dokumentasi Kegiatan
28
c. Kegiatan pelatihan kepada ibu ibu KWT di Wilayah Susukan
29
e. Pengimputan data pada Desa Bojong
30