04
DESA KARANGTANJUNG KECAMATAN CILILIN
KABUPATEN BANDUNG BARAT
LAPORAN
OLEH:
Mahasiswa Profesi Bidan Kelompok Cililin
1
KATA PENGANTAR
Puji dan rasa syukur saya panjatkan ke hadirat Alla SWT karena atas kasih
dan kuasa-Nya kami dapat menyelesaikan laporan hasil kegiatan Praktik Stase
Kebidanan Komunitas di Desa Karangtanjung RW.03 dan RW.04 Kecamatan
Cililin Kabupaten Bandung Barat, selama 3 minggu dari tanggal 10 Mei – 27 Mei
2023. Laporan Praktik Kebidanan Komunitas Ini ini disusun sebagai salah satu
bukti dalam pelaksanaan Stase Kebidanan Komunitas.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Hikmahanto Juwana, SH., LL.M., Ph.D selaku Rektor Universitas
Jenderal Achmad Yani.
2. Bapak Gunawan Irianto, dr., M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu dan
Teknologi Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani.
3. Ibu Fitri Nurhayati, SST., M.Keb selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan Universitas Jenderal Achmad Yani.
4. Ibu Rani Sumarni, SST., M.Keb selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan arahan dalam pelaksanaan stase komunitas ini.
5. Ibu Dr. Noviyanti, SST., M.Keb., MH.Kes selaku dosen pembimbing II yang
telah yang telah memberikan arahan dalam pelaksanaan stase komunitas ini.
6. Bapak Rismawan selaku Kepala Desa Karangtanjung yang telah mengizinkan
dan membimbing kami selama dilaksanakannya Stase Praktik Kebidanan
Komunitas.
7. Para kader RW.03 dan RW.04 Desa Karangtanjung yang telah membantu
dalam pelaksanaan SMD kepada masyarakat selama pelaksanaan kebidanan
komunitas.
8. Warga masyarakat RW.03 dan RW.04 yang telah bekerja sama dengan kami
9. Kepada seluruh teman-teman mahasiswi Profesi Bidan yang telah
bekerjasama dengan baik untuk menyelenggarakan Praktik Stase Kebidanan
Komunitas.
ii
Dengan disusunnya laporan praktik Stase kebidanan komunitas ini
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan gambaran umum tentang
pelaksanaan stase dan bagaimana mengembangkan ilmu yang telah diperoleh di
pendidikaan untuk selanjutnya dipraktekkan di masyarakat. Dalam penulisan dan
pembuatan laporan ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan laporan ini.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Ketua
Eulis Mulyani Saleh
Wakil Ketua
Tita Juwita
Sekretaris Bendahara
Safira Nur Ardillah Ruqoyah
Nurlaeli Fauziah
Koor. Lapangan
Tri Balayanti G
7
8
Bandung, dan pada tanggal 03 Maret 1963 Desa Saar Resmi diganti
menjadi Desa Karangtanjung pada waktu Bupati Bandung Rd. Memed
Ardiwilaga BA. Nama Karangtanjung diambil dari Bahasa Sunda
mempunyai arti 2 kata yaitu Karang artinya Tempat, dan Tanjung
artinya Ujung Gunung, nama Karangtanjung berarti Tempat di Ujung
Gunung. Pada Tahun 1979 sehubungan Peraturan Pemerintah
mengingat jumlah penduduk dan luas wilayah geografis sudah cukup
memenuhi persyaratan untuk dapat dimekarkan yang wilayahnya cukup
luas dibentuk Panitia 9 yang tugasnya menentukan:
1) Batas Desa lama dan Desa baru
2) Jumlah penduduk Desa lama dan Desa baru
3) Luas wilayah Desa lama dan Desa baru
4) Persyaratan lainnya yang diperlukan.
2. Peta Desa Karangtanjung
2. Jumlah KK
RW Jumlah KK
RW. 03 301 Kepala keluarga
RW. 04 311 Kepala keluarga
Total 612 Kepala keluarga
3. Jumlah warga
RW Jumlah Warga
RW. 03 965 orang
RW. 04 986 orang
Total 1951 orang
4. Struktur Organisasi
RUKUN WARGA 03
DESA KARANG TANJUNG
Ketua
Nandang Sumpena
Wakil Ketua
Heri Kusumah
Sekretaris Bendahara
Keamanan Keagamaan
Pembangunan
I Wayan Somantri Ust.Abun Bunyamin
12
RUKUN WARGA 04
DESA KARANG TANJUNG
5.Ketua
6.
Muslim
7.
Wakil Ketua
Danu Suryana
Sekretaris Bendahara
Keamanan Keagamaan
Pembangunan
Wawan Ridwan H. Jeni Dede Ridwan
c) Tata Nilai
”TRADISI.” (Transparan, Ramah, Disiplin, Saling Mendukung, dan
Informatif)
2. Letak Geografis
Puskesmas DTP Cililin terletak di Jalan Radio No. 01 Desa Cililin
Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat yang berjarak + 13 Km dari
Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat, dengan jarak tempuh + 35
menit menggunakan kendaraan roda 4. Secara administratif pemerintahan
Puskesmas DTP Cililin memiliki cakupan wilayah kerja terdiri dari Desa
Batulayang, Desa Budiharja, Desa Cililin, Desa Karanganyar, dan Desa
Karangtanjung.
Luas wilayah kerja Puskesmas DTP Cililin yaitu 2.314,99 km2 dengan
batas wilayah administratif sebagai berikut :
a) Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Mekarmukti, wilayah kerja
Puskesmas Cihampelas
b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Mukapayung, wilayah kerja
Puskesmas Mukapayung
c) Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Mekarsari, wilayah kerja
Puskesmas Citalem
d) Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Singajaya, wilayah kerja
Puskesmas Cihampelas
14
Gambar
Peta wilayah Kerja Puskesmas DTP Cililin
3. Situasi Derajat Kesehatan
a) Data Kematian
Selama tahun 2022, angka kematian neonatal di wilayah kerja
Puskesmas DTP Cililin yaitu sebanyak 4 kasus, Untuk kematian ibu nifas
selama tahun 2022 terdapat 0 kasus kematian. Penyebab kematian
neonatal diantaranya yaitu cacat bawaan, sementara kematian ibu nifas
disebabkan karena perdarahan.
15
b) Data Kesakitan
Cakupan kunjungan pasien per poli di Puskesmas DTP Cililin tahun 2022
adalah sebagai berikut.
Tabel 2.1
Cakupan Kunjungan Pasien Cililin Tahun 2022
NO 6 7 8 9 10
BULAN
RAWAT PONE
LANSIA LABORATORIUM UGD
INAP D
Septembe 4 6 23
9 450
r 389
c) Status Gizi
Salah satu upaya peningkatan derajat kesehatan adalah perbaikan
gizi pada masyarakat. Salah satu komponen terpenting untuk
meningkatkan status gizi masyarakat yakni adanya perbaikan gizi di 1000
haripertama kehidupan yang harus disiapkan sejak masa remaja putri pra
nikah, kehamilan, dan anak sampai usia dua tahun. Dengan menerapkan
gizi seimbang masyarakat juga bisa meningkatkan status gizi sehingga
angka kejadian berbagai jenis penyakit bisa diturunkan.
Tabel 2.2
Rekapitulasi Status Gizi Balita diwilayah kerja Puskesmas Cililin
Tahun 2022
Balita Gizi Jumlah Balita Pendek Jumlah
Balita Kurus (BB/TB)
Balita Kurang (BB/U) Balita 0-59 (TB/U) Balita 0-59
No Desa
Ditimbang Bulan Yang Bulan
Jml % Diukur jml % Yang jml %
Tinggi Diukur
17
Badan
18
19
2. Proses
a) Terlaksananya kegiatan Survey Mawas Diri
b) Menentukan metode kegiatan SMD
Metode kegiatan pelaksanaan SMD mengunakan metode diskusi
kelompok terarah FGD (Focus Group Discusion) .
c) Membentuk tim pelaksana kegiatan SMD
Pembentukan tim pelaksana kegiatan SMD berdasarkan data
penanggung jawab bina wilayah desa.
d) Koordinasi dan komunikasi lintas program dan lintas sektor
Koordinasi dan komunikasi lintas program terus dilaksanakan
daritahap persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi. Begitu juga
koordinasi dan komunikasi lintas sektor mulai dari sosialisasi
tingkat desa dan kader kesehatan.
3. Output
a) Terlaksananya kegiatan SMD untuk mengenal, mengumpulkan
data, mengkaji permasalahan kesehatan yang ada di desa
b) Tercapainya peningkatan pemahaman masyarakat tentang
musyawarah masyarakat desa.
d. Sasaran
Kepala desa, bidan desa, kader kesehatan, perangkat desa, tokoh agama
dan tokoh masyarakat.
e. Pelaksana
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Desa Karang Tanjung Rw 3 dan Rw 4 dan
TIM SMD Mahasiswa Fitkes Unjani
20
C. HASIL KEGIATAN
1. Tanggal, Waktu, dan Tempat
Hari, Tanggal : Sabtu, 17 Juni 2023
Waktu : 13.00 WIB
Tempat : Posyandu RW. 03 Desa Karamgtanjung
1. Identifikasi Masalah Survey Mawas Diri
Identifikasi Masalah Melalui Kegiatan Survey Masyarakat Desa
(SMD) Berdasarkan hasil Kegiatan Musyawarah Masyarakat dengan
metode pertemuan Participatory Rural Appraisal (PRA) atau Pemahaman
Partisipatif dan Fokus diskusi didapatkan beberapa masalah sebagai
berikut :
Survei Mawas Diri (SMD)
Data Geografi
a. Batas Wilayah
b. Jumlah Penduduk
c. Mata Pencaharian
Harian Lepas.
d. Lembaga Pendidikan
22
3) SD/MI: 1 Buah
e. Lembaga Kemasyarakatan
1) Karang Taruna
2) Pengajian
3) Kelompok Olahraga
4) Posyandu
5) PKK
Tabel 3.1
Identifikasi Masalah Berdasarkan Permasalahan
Desa Karang Tanjung Kec. Cililin Tahun 2023
RW PERMASALAHAN
1. PHBS
- Banyaknya perokok
- Pengelolaan Sampah yang kurang Baik
3&4
- Kurangnya Pemberian ASI Ekslusif
- Kurangnya Makan buah dan sayur
2. Balita Stunting
- Terdapat 6 Balita dengan Stunting
Tabel 3.2
Point Pertanyaan Dalam SMD
No Point Dalam SMD Cakupan (%)
A Identitas
1 Kepala Keluarga menurut Usia
Usia 20-49 tahun 51
Usia Lebih dari 49 tahun 49
23
2 Jenis Kelamin
Laki-Laki 73
Perempuan 27
3 Pendidikan
SD 39
SMP 22
PT 5
Tidak Sekolah 25
4 Pendidikan
Buruh Harian Lepas 52
Wiraswasta 11
Karyawan Swasta 9
Tidak Bekerja 4
5 Penghasilan
1,000.000-3.000.000 65
100.000 12
3.000.000 12
<500.000 11
4 Asuransi
Tidak punya Asuransi 70
BPJS 27
Dana Miskin 3
5 Penerima Bantuan
Penerima BLT 37
Tidak Menerima BLT 64
6 Jarak Fasyankes
1-5 Km 62
24
< dari 1 Km 37
>Dari 5 Km 1
B PHBS
1 Jarak pembuangan kotoran
< dari 10 Meter 47
>dari 10 Meter 53
2 Pembuangan limbah
kamar mandi di selokan 46
Spiteng/Khusus 52
3 Pembuangan sampah
Terbuka 34
Tertutup 48
Tidak tersedia 18
4 Pengolahan sampah
Dibakar 75
Di TPs 20
Dikubur 3
Disungai 1
5 Pembuangan limbah dapur
tidak tersedia 50
Tersedia 50
6 jendela Rumah
Ada Jendela Rumah 58
Ada ditiap ruangan 51
7 Ventilasi
Ada lubang 77
Tidak ada lubang 22
25
Minimal Toga 12
15 Ada bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif 5
Asi Ekslusif 16
Tidak ada Balita 79
15 Pemberian MP ASI sebelum 6 bulan 2
Pemberian MP asi lebih dari 6 bulan 19
Tidak ada Balita 79
16 Balita stunting 6
Tabel 3.3
Indikator Cakupan
No Indikator Cakupan Target Kesenjangan Ket
2 ASI Eksklusif 16 70 -54 V
Menimbang balita setiap
17 70
3 bulan -53 V
Melakukan aktifitas fisik
51 70
5 setiap hari -19 V
Memberantas nyamuk
65 70
8 minimal seminggu sekali -5 V
10 Tidak merokok 31 70 -39 V
Ket: Di bawah target
2. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah
Untuk menentukan urutan prioritas masalah TIM SMD
menggunakan metode kriteria USG (Urgent,Serious,Growth). Berdasarkan
skala likert masing-masing kriteria ditetapkan dengan nila 1- 5.(5=sangat
besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil) Nilai semakin besar
jika tingkat urgensinya sangat mendesak, atau tingkat keseriusannya, atau
tingkat perkembanganya semakin memperhatin. Kemudian kalikan tingkat
urgensi (U) dengan tingkat Keseriusan (S) dan tingkat Perkembangan (G).
Prioritas masalah diurutkan berdasarkan hasil penjumlahan.
Tabel 3.4
27
Tabel 3.5
Priotas Masalah
No Prioritas Masalah Nilai Matriks USG
1 Stunting 15
2 PHBS 10
1. Kurangnya
Pengetahuan Ibu
Tentang KIA 1. Penyuluhan pada
2. Ada Ibu Hamil remaja, ibu hamil,
Tidak Ikut Kelas Ibu ibu bayi balita
Hamil 2. Pelatihan kader
3. Ada Penyakit pmba
Penyerta 3. Diadakan pengawas
4. Ada Bumil KEK minum TTD
5. Kurang Kepatuhan 4. Adanya perangsang Inovasi Pelaksanaan
Ibu Hamil Minum (pmt) pemulihan di “update dan Inovasi
Stunting TTD posyandu sehingga refresh kader Tanggal
6. Kurang Penyuluhan ibu tertarik posyandu” 24Juni 2022
7. Kurang Pengetahuan menimbang anak
Tentang Kesehatan setiap bulan
Remaja
8. Ibu Jarang
Membawa Anak Ke
Posyandu
Method :
2. Pelatihan Kader
3. Jarang Diadakan Pmba
Kelas Ibu Balita 3. Diaktifkan Kembali
Kelas Ibu Balita
Money:
1. Pemberian Makanan
Tambahan Pada
1. Mata Pencaharian
Balita Stunting
Mayoritas BHL
2. Pelatihan Kader
2. Mayoritas Bukan
Pmba
Peserta JKN
Material:
1. Mengajukan
1. Media Penyuluhan Anggaran Ke Desa
Kurang Untuk Pengadaan
2. Belum Ada Media Penyuluhan
Pengadaan Media
Environment: 1. Mengaktifkan
1. Kebersihan Kegiatan Jumat Bersih
Lingkungan Masih Dilingkungan Rw 03
Kurang Dan Rw 04 2.
2. Tempat Pembuangan Mengajukan Anggaran
Sampah Tidak Ada Untuk Pembuatan
3. Keluarga Kurang Tempat Sampah
Peduli Terhadap Komunal 3.
Tumbuh Kembang Penyuluhan Pada
Anak Keluarga
kemudian di Analisa.
b. Tujuan
1) Tujuan Umum
2) Tujuan Khusus
Karang Tanjung.
prioritas masalah.
32
c. Jenis Kegiatan
e. Sasaran Kegiatan
Karang Tanjung.
f. Susunan Panitia
6. 09.10 – 09.15 WIB 5’ Sambutan Kepala Desa Bpk. Rismawan diwakili oleh
Sekretaris Desa Bpk. Yudi
Herdin
7. 09.15 – 09.20 WIB 5’ Sambutan Kepala Puskesmas dr. Shandi Abdulrachman
diwakili oleh kepala TU
Puskesmas Cililin Ibu
Rokayah
8. 09.20 – 09.25 WIB 5’ Penyerahan acara diskusi Ibu Rita dan Ibu Tita
MMRW dari MC ke
34
Moderator
9. 09.25 – 09.55 WIB 30’ 1. Pemaparan materi 1. Ibu Dwi Yudhianti
hasil SMD 2. Ibu Windiani
2. Pemaparan peta dan 3. Ibu Nurlaeli
diagram venn 4. Yeni Laila W
10. 09.55 – 10.55 WIB 60’ Diskusi Moderator: Ibu Rita dan Ibu
1. Masalah Kesehatan di Tita
RW 03 dan RW 04 Notulensi : Safira
2. Prioritas masalah
3. Rencana pemecahan
masalah (POA):
- Diskusi penyebab
stunting kepada
peserta MMRW
- Diskusi pemecahan
masalah yang sudah
ada dan yang belum
ada
- Penentuan waktu
dan tempat untuk
implementasi
- Menentukan
koordinator kegiatan
implementasi
4. Kesepakatan
11. 10.55 – 11.00 WIB 5’ Penyerahan penutupan acara Ibu Yatni/ Ibu Widi
dari moderator ke MC
12. 11.00 – 11.05 WIB 5’ Doa penutup Ibu Nurlaeli
13. 11.05 - Selesai Dokumentasi Maya dan Shalziah
35
C. FISH BONE
36
Tabel POA
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
stunting. Ada pun penyebab stunting diakibatkan oleh berbagai faktor mulai
dari nutrisi pada bayi, adanya penyakit penyerta pada bayi balita, adanya
B. Saran
1. Bagi masyarakat
kemampuan.
2. Bagi puskesmas
RW 03 dan RW 04.
39
3. Bagi mahasiswa
dengan yang sudah di rencanakan dalam rencana tindak lanjut. Dan bisa