Disusun oleh:
Saqdyah Khairunnisa
Pembimbing:
2023
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING LAPANGAN
Solok, 2023
PEMBIMBING LAPANGAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya
Penulisan makalah ini diajukan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan
tugas akhir Keterampilan Klinik Senior pada stase Kesehatan Masyarakat I. Dalam
penyusunan dan penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta
dukungan dari berbagai pihak. Penulis menyampaikan terimakasih kepada dr. Venny
penulis. Oleh karena itu, penulis berharap agar dapat diberikan masukan yang dapat
Solok, 2023
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
3.1.2 Kondisi Geografis....................................................................22
3.1.3 Kondisi Demografis dan Kependudukan.................................23
3.1.4 Sosial Budaya...........................................................................23
3.1.5 Sumber Daya Kesehatan..........................................................24
3.1.6 Visi, Misi, Motto dan Janji Pelayanan.....................................27
3.2 Gambaran Umum Program-program Kesehatan Masyarakat............29
3.2.1 Upaya Kesehatan Wajib...........................................................29
3.2.2 Program Pengembangan...........................................................34
3.3 Fokus Kajian Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas
Tanjung Paku.............................................................................................36
3.3.1 Kegiatan Program dan Pelayanan............................................36
3.3.2 Indikator Dan Pencapaian Kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat
Tahun 2020..........................................................................................39
3.4 Hasil Kegiatan Puskesmas.................................................................42
3.5 Fokus Kajian Program Kesehatan Masyarakat..................................43
3.5.1 Identifikasi Masalah.................................................................43
3.6 Penetapan Prioritas Masalah..............................................................43
3.7 Penilaian Prioritas Masalah Di Puskesmas Tanjung Paku.................44
3.8 Analisa Sebab Akibat Masalah..........................................................47
3.9 Plan Of Action....................................................................................48
BAB IV. PENUTUP..............................................................................................50
4.1 Kesimpulan........................................................................................50
4.2 Saran...................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................51
v
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Paku Tahun 2019 ...
23 Tabel 3.2 Fasilitas Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Paku Tahun
201924 Tabel 3.3 Sumber Daya Kesehatan Puskesmas Tanjung Paku tahun 2019..........24
Tabel 3.4 Sarana dan Prasana Puskesmas Tanjung Paku tahun 2019...............................25
Tabel 3.5 Jenis Sarana dan Prasarana................................................................................26
Tabel 3.6 Indikator dan Pencapaian Kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas
Tanjung Paku tahun 2020..................................................................................................39
Tabel 3.7 Rendahnya Cakupan Jumlah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Tatanan
Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Paku Tahun 2021........................47
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun
sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan. Bila terjadinya sebuah
masalah kesehatan, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Secara umum, faktor-
ditentukan oleh dua faktor utama. Faktor tersebut yaitu faktor perilaku dan faktor
(PHBS). Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ini sudah dilakukan
sejak tahun 1996 dan dilaksanakan kurang lebih 15 tahun, namun tingkat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan pola hidup keluarga yang
tatanan dalam rumah tangga adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
1
Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 proporsi nasional Rumah Tangga
dengan PHBS baik adalah sebesar 32,2% dengan proporsi tertinggi di DKI Jakarta
(56,8%) dan proporsi terendah di Papua (16,4%). Terdapat 20 Provinsi yang masih
1.2 Tujuan
Paku
2022
1.3 Manfaat
2
1.3.3 Manfaat bagi Masyarakat
Rumah Tangga.
Bersih dan Sehat pada Tatanan Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
Nasional) adalah proses yang diawal dengan keluarnya sel telur matang pada saluran
telur yang kemudian bertemu dengan sperma, lalu menyatu membentuk sel yang akan
tumbuh.1 Sedangkan definisi lain kehamilan adalah proses yang diawali dengan
pertemuan sel ovum dan sel sperma di dalam uterus tepatnya di tuba fallopi. Kehamilan
dimulai dari masa konsepsi hingga lahirnya janin. Lama kehamilan berlangsung selama
Pada masa kehamilan kebutuhan nutrisi sangat penting karena akan berpengaruh
terhadap kondisi janin dan ibu. Setiap ibu hamil memiliki kebutuhan nutrisi yang
berbeda dengan ibu tidak hamil. Kebutuhan nutrisi ini dilihat tidak hanya dari porsi
tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat nutrisi yang terkandung kedalam makanan
Kebutuhan tersebut 40% bagi janin dan 60% bagi ibu. Asupan nutrisi sangat perlu
dikonsumsi oleh ibu hamil. Apabila gizi selama kehamilan tidak terpenuhi nantinya
pertumbuhan janin yang tidak sempurna, berat badan lahir rendah serta kecacatan janin. 4
4
Ibu hamil harus memahami dan menjalankan pola hidup sehat bergizi seimbang
sebagai salah satu upaya untuk menjaga agar keadaan gizinya tetap baik. Hal ini
bertujuan untuk mencegah terjadinya masalah gizi yang dapat berdampak buruk
Menurut Kemenkes RI (2020) asupan zat gizi yang dibutuhkan oleh ibu hamil :
a. Karbohidrat
Karbohidrat adalah zat gizi makro yang meliputi gula, pati, dan serat.
Gula dan pati merupakan sumber energi berupa glukosa untuk sel-sel darah
merah, otak, sistem saraf pusat, plasenta, dan janin. Pemenuhan kebutuhan
energi yang berasal dari karbohidrat dianjurkan sebesar 50—60% dari total
energi yang dibutuhkan, terutama yang berasal dari karbohidrat pati dan
serat, seperti nasi, sereal, roti, pasta, jagung, sagu, singkong, dan ubi jalar.
b. Protein
daging, ikan, telur, susu, yoghurt, dan selebihnya berasal dari protein nabati,
5
c. Lemak
yang berasal dari lemak saat hamil sebaiknya tidak lebih dari 25% dari
kebutuhan energi total, sedangkan sisanya (12%) berasal dari asam lemak
tak jenuh. DHA dan alpha linolenic acid (ALA) banyak terdapat dalam
minyak ikan (ikan laut seperti lemuru, tuna, dan salmon), selain itu juga
terdapat dalam sayuran berdaun hijau tua seperti bayam, brokoli, minyak
kanola, biji labu kuning, dan minyak flaxseed. Kebutuhan minyak dalam
pedoman gizi seimbang dinyatakan dalam empat porsi, di mana satu porsi
pertumbuhan dan kesehatan sel serta jaringan janin, vitamin B seperti tiamin,
untuk membantu penyerapan zat besi yang berasal dari bahan makanan
pembentukan sel darah merah (besi), dalam pertumbuhan (yodium dan seng),
6
serta pertumbuhan tulang dan gigi (kalsium).
e. Air
Air berfungsi untuk mengangkut zat-zat gizi lain ke seluruh tubuh dan
1. Makanan pokok (zat tenaga) untuk memberi rasa kenyang, seperti nasi, jagung,
ubi jalar, singkong, talas, sagu, serta hasil olah seperti tempe, mie, bihun.
2. Lauk (zat pembangun) untuk memberi rasa nikmat sehingga makanan pokok yang
3. Sayur (zat pengatur) untuk memberi rasa segar dan melancarkan proses menelan
4. Buah (zat pengatur) untuk mencuci mulut misal pepaya, nanas, dan sebagainya
5. Susu yang merupakan sumber protein yang mudah dicerna dan diserap serta
7
2.1.4 Pesan Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil
1. Biasakan mengonsumsi aneka ragam pangan setiap kali makan. Ibu hamil perlu
kebutuhan energi, protein, dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral) karena
mikro penting yang diperlukan selama hamil adalah zat besi, asam folat, kalsium,
7. Biasakan sarapan
8. Minum air yang cukup dan aman. Kebutuhan air selama kehamilan meningkat
agar dapat mendukung sirkulasi janin, produksi cairan amnion dan meningkatnya
volume darah. Ibu hamil memerlukan asupan air minum sekitar 2-3 liter perhari
8
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir Pentingnya mencuci tangan
secara baik dan benar memakai sabun adalah agar kebersihan terjaga secara
makanan yang akan dikonsumsi dan juga agar tubuh tidak terkena kuman.
2.2.1 Pengertian
Anemia adalah suatu keadaan yang ditunjukkan dengan kadar Hb lebih rendah
dari batas normal, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan
organ-organ vital pada ibu dan janin masih berkurang. Anemia dikatakan juga
sebagai suatu penurunan massa sel darah merah atau total Hb, secara lebih tepat
dikatakan kadar Hb normal pada wanita yang sudah menstruasi adalah 12 gr/dl. 7
Sedangkan anemia pada ibu hamil merupakan kondisi ibu dimana kadar
anemia defisiensi besi yang disebabkan karena kurangnya masukan unsur besi
penyabab anemia adalah penghancuran sel darah merah yang berlebihan dalam
produksi sel darah merah yang tidak optimal, gizi yang buruk misalnya pada
gangguan penyerapan protein dan zat besi oleh usus, gangguan pembentukan
9
2.2.2.1 Langkah-langkah Pengorganisasian
tujuan.
5. Mendelegasikan wewenang.
2.2.3.1 Pengertian
10
sumber daya manusia dan yang bukan manusia untuk mencapai tujuan yang
telah disepakati.
proses manajemen. Fungsi ini mempunyai kaitan erat dengan ketiga fungsi
program yang dituangkan dalam bentuk target, prosedur kerja dan sebagainya,
harus selalu dibandingkan dengan hasil yang dicapai atau yang mampu dikerjakan
oleh staf. Jika ada kesenjangan dan penyimpangan yang terjadi harus segera
diatasi. Penyimpangan ini harus dapat dideteksi secara dini, dicegah, dikendalikan
agar penggunaan sumber daya dapat lebih diefesiensikan dan tugas-tugas staf
11
2.2.4.2 Standar Pengawasan
Standar pengawasan yaitu mencakup standar norma dan standar kriteria. Standar
norma dibuat berdasarkan pengalaman staf melaksanakan kegiatan program yang
sejenis atau yang dilaksanakan dalam situasi yang sama di masa lalu.Standar kriteria
diterapkan untuk kegiatan pelayanan oleh petugas yang sudah mendapat pelatihan.
Satandar ini berkaitan dengan tingkat profesionalisme staf.
staf, apakah sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah sumber
dayanya sudah digunakan seusai dengan yang sudah ditetapkan. Dalam hal
tugas-tugasnya.
12
2.2.4.4 Evaluasi
terletak pada sasarannya, sumber data, siapa yang akan melaksanakannya dan
2.3 PHBS
2.3.1 Definisi
Progam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan suatu usaha
PHBS di Tempat kerja, PHBS di Sarana Kesehatan, serta PHBS di Tempat umum.
Salah satu tatanan PHBS yang utama adalah PHBS rumah tangga yang bertujuan
memberdayakan anggota sebuah rumah tangga untuk tahu, mau dan mampu
menjalankan perilaku kehidupan yang bersih dan sehat serta memiliki peran yang
aktif pada gerakan di tingkat masyarakat. Tujuan utama dari tatanan PHBS di
13
2.4 PHBS Rumah Tangga
2.4.1 Definisi
melakukan perilaku hidup bersih dan sehat serta aktif di dalam gerakan kesehatan
masyarakat.
2.4.2 Epidemiologi
oleh pemerintah, namun nyatanya keberhasilan dari program tersebut masih jauh
dari target. Persentase angka penerapan PHBS pada tatanan rumah tangga
mengalami peningkatan dari 50,1% tahun 2010 naik menjadi 53,9% tahun 2011,
tahun 2012 56,5%, kemudian turun menjadi 55% tahun 2013. Ini berarti anggota
menurut capaian tahun 2013 adalah sebesar 65%, sedangkan target untuk tahun
2014 70%.
nasional rumah tangga dengan PHBS baik adalah 32,3 persen, dengan proporsi
tertinggi pada DKI Jakarta (56,8%) dan terendah pada Papua (16,4%). Terdapat
20 dari 33 provinsi yang masih memiliki rumah tangga PHBS baik di bawah
proporsi nasional. Proporsi rumah tangga dengan PHBS baik lebih tinggi di
14
2.4.3 Tujuan PHBS Di Rumah Tangga
dari petugas lintas sector, organisasi masyarakat, LSM, media massa, tim
penggerak PKK, tokoh masyarakat, serta dunia usaha dalam pembinaan PHBS di
rumah tangga.
tersendiri terhadap perilaku hidup bersih dan sehat. Ketiga faktor tersebut yaitu
seseorang akibat dari kebiasaan yang dilakukan, tradisi pada lingkungannya, serta
adanya suatu perilaku yang memungkinkan suatu tindakan agar terlaksana. Faktor
ini meliputi tersedianya alat atau fasilitas kesehatan bagi rumah tangga, misalnya
air bersih, rumah sehat yang bertambah jumlahnya, tempat untuk pembuangan
petugas, perilaku petugas kesehatan, maupun tokoh agama dan tokoh masyarakat.
15
Pihak-pihak tersebut dijadikan tokoh panutan bagi masyarakat dalam melakukan
pada masyarakat sekitar. Tindakan ini biasanya akan menjadi sebuah penguat atau
tangga yang dilakukan oleh tenaga kesehatan ( dokter, bidan dan tenaga kesehatan
1. Tenaga kesehatan merupakan seseorang yang sudah ahli dan pakar dalam
dilakukan sesuai dengan standar. Keselamatan bayi dan ibu pun lebih
2. Jika terdapat kelainan atau hal yang tidak terduga, dapat di ketahui dan
steril, aman, bersih dan sesuai standar yang ditetapkan sehingga dapat
16
2. Memberi Bayi ASI Eksklusif
Bayi di beri ASI eksklusif yaitu bayi yang berusia 0 – 6 bulan tanpa diberi
bayi:
1. Pada ASI mengandung zat gizi yang sangat sesuai dengan kebutuhan bayi
5. ASI tidak akan pernah basi, karena mempunyai suhu yang tepat dan dapat
pernafasan bayi.
17
6. Pemberian ASI sangat praktis, karena ASI lebih mudah diberikan pada saat
bayi membutuhkan.
1. Praktis dan tidak perlu mengeluarkan uang lebih untuk pembelian susu formula
serta perlengkapannya.
Menimbang bayi dan balita setiap bulan artinya adalah menimbang bayi atau
balita setiap bulan dan mencatat berat badan bayi atau balita dalam Kartu Menuju
2. Untuk mengetahui dan mencegah adanya gangguan pada bayi atau balita.
tangga dan
18
sebagainya agar tidak terkena penyakit atau terhindar dari penyakit. Mamfaat
Air yang kotor dan tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri
ditangan, pada saat makan kuman sangat cepat berpindah dari tangan dan masuk
tanpa adanya sabun kotoran dan kuman masih menempel ditangan. Mamfaat
mencuci tangan:
membuang kotoran manusia terdiri dari tempat jongkok dengan leher angsa
Setiap anggota rumah tangga harus menggunakan jamban untuk buang air besar
19
1. Menjaga lingkungan yang bersih, sehat dan tidak berbau.
Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang sudah diperiksa secara
berkala terkait pemeriksaan jentik dan tidak terdapat jentik nyamuk. Pemeriksaan
(tempat penampungan air) yang ada pada rumah masyarakat seperti bak mandi
atau WC, vas bunga, lubang pohon, ketiak daun dan sebagainya dilakukan secara
teratur dan berkala dalam sekali seminggu. Manfaat rumah bebas jentik:
2. Dapat terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh nyamuk, seperti
Setiap anggota rumah tangga diharapkan mengkonsumsi buah dan sayur minimal tiga
porsi buah dan dua porsi sayuran atau sebaliknya setiap harinya. Makan buah dan sayur
sangat penting karena buah dan sayur kaya akan mineral dan vitamin yang bermamfaat
untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh. Kandungan lainnya adalah serat yang sangat
20
Manfaat serat yang ada pada buah dan sayur sangat penting bagi tubuh,
berguna untuk memelihara usus. Serat tidak bisa dicerna oleh pencernaan
sehingga serat tersebut tidak menghasilkan tenaga dan dibuang melalui tinja.
tidak mudah lapar. Selain itu mamfaat lain makanan yang mengandung serat
badan, membantu proses pembersihan racun, membuat awet muda, terhindar dari
kanker, membuat kulit lebih indah, membantu mengatasi anemia serta membantu
fisik, mental serta jiwa dan mempertahankan kualitas hidup supaya tubuh bugar,
Rokok sangat berbahaya bagi kesehatan karena mengandung zat berbahaya bagi
tubuh. Dalam satu batang rokok terdapat banyak bahan zat berbahaya, diantaranya
21
BAB III
HASIL KEGIATAN
Puskesmas Tanjung Paku merupakan satu dari Puskesmas yang ada di Kota
Solok. Berdiri pada tahun 1983 dengan luas tanah 1050 M2, merupakan
22
Jarak antara Puskesmas Tanjung Paku dengan Ibukota Provinsi Sumatera
Barat 65 Km, dengan luas wilayah kerja 22,64 Km yang berbagi atas 4 (empat)
kelurahan, yaitu :
2. Kelurahan PPA
1. Agama
2. Suku
23
3. Mata Pencarian
4. Sarana Kependidikan
lengkap, yaitu 16 TK/PAUD, 18 SD/MI, 3 SLTP, 3 SLTA dan 2 PT. Pada tabel
Tabel 3.2 Fasilitas Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Paku Tahun
2019
24
3.1.5 Sumber Daya Kesehatan
1. Tenaga Kesehatan
Tabel 3.3 Sumber Daya Kesehatan Puskesmas Tanjung Paku tahun 2019
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
No. Jenis Tenaga yang ada
pegawai PNS Kontrak Sukarela
1. Dokter Umum 3 3 - -
2. Dokter Gigi 2 1 1 -
3. Dokter Spesialis - - - -
4. SPK 3 3 - -
5. Perawat S1 5 3 2 -
6. Ka. Tata Usaha 1 1 - -
7. Perawat D3 9 3 6 -
8. Perawat Gigi 2 1 1 -
9. Bidan D4 1 1 - -
10. Bidan D3 16 12 4 -
11 Tenaga Gizi 2 2 - -
12. Tenaga Gizi DIII 1 1 - -
13. DIII Pranata Labor 1 1 - -
15. DIII Farmasi 1 1 - -
16. SMF Farmasi 2 2 - -
17. Loket 2 2 - -
18. Bendahara 1 1 - -
19. Rekam Medis 2 1 1 -
20 Refraksi Optisien 1 1 -
21. Kesehatan Lingkungan 1 1 - -
22. Promkes 1 1 - -
23 Kesehatan Kerja 1 1 - -
24 Cleaning Servis 2 2
25. Sopir 1 - 1
25
26. Penjaga Malam 1 1
Jumlah
2. Sarana dan Prasarana
Tabel 3.4 Sarana dan prasana puskesmas Tanjung Paku tahun 2019
No Nama Ruang No Nama Ruang
1. GEDUNG I Mushalla
LANTAI I Ruang ATK
Ruang Pendaftaran dan Rekam Gudang Alat
Medik
Ruang Tunggu Ruang Klinik Sanitasi
Ruang Dokter Surveilance
Poli Gizi Promkes
Gudang Obat Toilet
Ruang PKPR
Labor 2. GEDUNG 2
Apotik Ruang Tindakan
Ruang Konsultasi Konsultasi TB Paru
Ruang Laktasi
Imunisasi Ruang Bersalin IVA/KB
Poli KIA Ruang Dokter Referal
Poli Gigi Ruang VCT
Toilet Wanita Toilet
Toilet Pria RUMAH PARAMEDIS 3
3.
UNIT
LANTAI 2 4. Parkir Ambulance
Ruang Kepala Puskesmas Promkes
Ruang Bimbingan Mahasiswa
Aula
Tata Usaha
Ruang Admin
26
Tabel 3.5 Jenis Sarana dan Prasarana
No Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah
1 Puskesmas Induk 1
2 Puskesmas Pembantu 5
3 Poskeskel 4
4 Posyandu Balita 32
5 Posyandu Lansia 11
6 Apotik 4
7 Optikal 4
8 Toko Obat Berizin 4
9 RSUD/RST 1
10 Rumah Sakit Swasta 1
11 Labor 2
12 Sarana Transportasi Kendaraan Roda 4 Puskesmas Tanjung 2
Paku
13 Sarana Transportasi Kendaraan Roda 2 Puskesmas Tanjung 22
Paku
Jumlah 93
Visi dan Misi Puskesmas Tanjung Paku berpedoman pada visi Dinas
Kesehatan Kota Solok yaitu Masyarakat Kota Sehat Yang Mandiri dan
Berkeadilan, dan berdasarkan permasalahan yang ada dan sumber daya yang
dimiliki, Puskesmas Tanjung Paku menetapkan Visi, Misi, Motto dan Janji
Pelayanan.
27
1. Visi:
2. Misi :
3. Motto:
4. Janji Pelayanan
a. Senyum
b. Ikhlas
28
c. Mudah
d. Peduli
e. Adil
f. Terpadu
g. Inovatif
h. Komitmen
ditambah Inovasi. Adapaun hasil kegiatan dari upaya kesehatan tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Penyuluhan ke sekolah
2. Penyuluhan di posyandu
3. Penyuluhan keliling
4. Survey PHBS
29
3.2.1.2 KIA dan KB
Pelayanan ANC
Kunjungan nifas
Otopsi verbal
3. Keluarga berencana
5. Kunjungan rumah balita gizi kurang dan buruk serta bumil KEK
30
6. Pemantauan posyandu
8. TFC
9. Pendataan kadarzi
Pemberian vitamin A
Pemberian tablet Fe
1. Program imunisasi
Pelayanan imunisasi
Sweeping
31
2. Program P2P
Penyegaran kader TB
Survey epidemiologi
Posbindu
3. Kegiatan Program TB
Pelaksanaan PMO
4. Program Rabies
Pemberian vaksin anti rabies (VAR) dan serum anti rabies (SAR) pada
kasus sesuai indikasi.
Melakukan monitoring dan evaluasi pada apsien yang mendapat VAR dan
SAR.
32
5. Program Penyakit Tidak Menular (PPTM)
Melakuakn sosialisasi tentang deteksi dini penyakit kanker leher rahim dan
kanker payudara kepada masyarakat.
Melakukan rujukan kasus curiga kanker leher rahim atau IVA positif lesi
luas (bukan kandidat krioterapi).
33
7. Penemuan dan penanggulangan kasus ISPA dan Pneumonia
Melakukan pemeriksaan VCT dan IMS pada klien yang datang sendiri
atau diantar oleh penjangkauannya (LSM) ke puskesmas.
Melakukan mobile VCT dan IMS di kampus dan instansi yang berminat.
34
3.2.1.5 Kesehatan Lingkungan
Rumah sehat.
3.2.2.1 UKS
2. Pembinaan SD
3.2.2.2 Perkesmas
3. Senam lansia
3.2.2.6 PKPR
1. Dalam gedung
36
2. Luar gedung
Tanjung Paku
37
Upaya kesehatan Masyarakat di Puskesmas Tanjung Paku juga telah mengacu
kepada permenkes No.43 tahun 2019 yaitu meliputi upaya kesehatan masyarakat
dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat
4. Pelayanan Gizi
kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di
38
4. Pembinaan UKS/UKGS
6. Kesehatan Jiwa
7. Kesehatan Haji
Dalam menyusun kegiatan selain mengacu kepada pedoman dan acuan yang
yang ada dan mencapai tujuan yang ditentukan dengan memanfaatkan sumber
39
Berkaitan dengan penyelenggaraan pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan
1. Rawat Jalan
Rumah Dokter, 3 Unit Rumah Para Medis, 1 unit ambulance dan 5 Unit
Tahun 2021
1. PROGRAM PROMKES
PHBS Rumah Tangga 60% 48%
Cakupan posyandu aktif 100% 92%
2. PROGRAM KESLING
Akses air bersih 98% 100%
Akses jamban keluarga 100% 100%
Pengawasan TPM 80% 85%
Pengawasan TTU 80% 83%
Rumah sehat 95% 89,60%
Pengelolaan sampah rumah tangga 80% 85,6
Pengelolaan limbah rumah tangga 80% 86,56%
40
Cakupan penemuan Ibu hamil resiko tinggi
23,50%
oleh Nakes 20%
Cakupan penemuan Ibu hamil resiko
20% 18,90%
tinggi oleh masyarakat
Persalinan nakes 90% 82,00%
KF3 90% 81,6%
Neonatus 90% 85,3%
b. KIA ANAK
Bayi lahir hidup 90% 87,00%
KN 1 90% 87%
KN 2 90% 86,20%
KN lengkap 90% 85,80%
Kunjungan bayi lengkap 90% 77,80%
Bayi DDTK kontak I 90% 88,30%
Bayi DDTK kontak IV 90% 77,80%
Anak balita DDTK kontak I 90% 73,70%
Anak balita DDTK kontak II 90% 65,30%
DDTK Apras Kantak I 90% 11,30%
Apras sesuai Standar 90% 10%
c. KB
2807
150
Peserta KB Baru orang orang
2807
2121
KB Aktif orang orang
4. PROGRAM GIZI
1 Persentase balita Underweight 15% 6,50%
2 Persentase balita Stunting 21,1 % 11,50%
3 Persentase balita Wasting 7,8% 2,60%
4 Persentase ibu hamil anemia 42% 9,9%
Persentase bayi dengan berat badan lahir
6,7%
5 rendah ( berat badan < 2500 gram) 4,6 %
Persentase bayi usia kurang dari 6
71,59%
6 bulan mendapat ASI Ekslusif 45%
Persentase bayi usia 6 bulan mendapat
63,03%
7 ASI ekslusif 40%
Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet
Tambah Darah (TTD) minimal 90 Tablet 91,89%
8 selama masa kehamilan 81%
Persentase ibu hamil Kurang Energi
100,00%
9 Kronik (KEK) yang mendapat 80%
makanan tambahan
41
Persentase balita kurusyangmendapat
85% 97,80%
10 makanan tambahan
11 persentase remaja putri mendapat TTD 52% 52,26%
12 Persentase bayi yang baru lahir mendapat IMD 58% 62,6%
Persentase balita yang ditimbang berat
71,1%
13 badannya 70%
14 Persentase balita mempunyai buku KIA/KMS 80% 99,85%
Persentase balita ditimbang naik berat
72,68%
15 badannya 76%
Persentasebalitayangtidaknaikberat
0,31%
16 badannya dua kali berturut turut 4%
(2T)
Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul
92,25%
17 vitamin A 87%
18 Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A 73% 100,00%
Persentaserumahtanggamengkonsumsigaram
98,75%
19 beriodium 84%
Persentasekasusbalitagizi buruk yang
100,00%
20 mendapat perawatan 100%
5. PROGRAM P2
A. Imunisasi
HbO 95% 76,90%
BCG, 95% 74,38%
DPTHB1 , 95% 79,80%
DPTHB 3 , 95% 73,70%
Polio 1 95% 74,38%
Polio 4 95% 73,70%
Campak 95% 79,78%
Boster penta 70% 19,30%
Boster campak 70% 17,80%
B. TB
1 Perkiraan Insiden TB 100% 11,5%
2 Jumlah Kasus ditemukan dan di obati 90% 12,7%
3 Jumlah terduga TB yang harus ditemukan 90% 17%
Persetase kasus TB yang mengetahui status
77,70%
4 HIV 100%
5 Perkiraan kasus TB Anak 100% 100%
6 Target TB Anak 100% 9,09%
7 Target TB RO 100% 0%
8 Target keberhasilan Pengobatan TBC SO 90% 100%
9 Target keberhasilan Kesembuhan TBC SO 90% 100%
42
10 Target keberhasilan Pengobatan TBC RO 75% 100%
C. SURVEILANS
Penanganan kasus DBD 100% 100%
Penemuan kasus Pneumonia 100% 100%
Penanganan kasus Pneumonia 100% 100%
Penemuan kasus Diare 100% 100%
Penanganan kasus Diare 100% 100%
Angka Bebas Jentik 95% 92 %
Penanganan kasus ISPA 100% 100%
Kota Solok. Kegiatan dari puskesmas ini di mulai dengan adanya pengarahan dari
1. Posyandu
2. Posbindu
3. Screening
4. BIAS
6. Pemberian tablet FE
8. Kelas batita
43
3.5 Fokus Kajian Program Kesehatan Masyarakat
kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana,
Tanjung Paku. Pada program essensial tersebut masih terdapat kesenjangan antara
puskesmas.
Nilai 4: Penting
44
b. Seriousness (tingkat keseriusan masalah)
Nilai 4: Penting
Nilai 4: Penting
Puskesmas Tanjung Paku tahun 2021 sudah mencapai target, namun juga terdapat
No Program U S G Total
1 PHBS Rumah tangga 5 5 5 15
2 5 4 4 13
Persentase bayi dengan BBLR
45
3.7 Penilaian Prioritas Masalah Di Puskesmas Tanjung Paku
lima masalah yang memiliki skor tertinggi berdasarkan teknik criteria matrix.
puskesmas. Permasalahan ini tidak hanya dilihat dari kesenjangan antara target
dan pencapaian, tetapi juga dilihat dari prioritas masalah, pentingnya masalah,
kelayakan teknologi, dan sumber daya yang tersedia. Adapun masalah yang
jumlah perilaku PHBS pada tatanan rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas
46
Diagram Sebab Akibat dari Ishikawa (Fishbone)
Rendahnya Cakupan Jumlah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tatanan
rumah tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Paku Tahun 2021
Rendahnya Cakupan
PHBS rumah tangga
LINGKUNGAN
MASYARAKAT
Tradisi menyediakan
tempat cuci tangan Rendahnya kesadaran
di meja makan masyarakat untuk ber-
Kurangnya perhatian CTPS
dan dukungan pihak Kebiasaan merokok
terkait masyarakat yang sulit
dihilangkan
Anggapan masyarakat
bahwa sayur dan buah
sebagai makanan pelengkap
MONEY
Kurangnya dana untuk
melakukan promosi
METODE PHBS
Pendataan ke rumah Rendahnya ekonomi penderita
hanya dilaksanakan
sekali setahun
Metode penyuluhan
PHBS kurang SDM
menarik Tidak melakukan
penemuan kasus PHBS
secara aktif
Kurangnya tenaga khusus
penyuluh dan surveilans
PHBS
47
3.8 Analisa Sebab Akibat Masalah
48
masyarakat secara
Kurangnya tenaga menyeluruh setiap
khusus penyuluh triwulan.
Menyediakan tenaga
dan surveilans
khusus penyuluh dan
PHBS surveilans mengenai
PHBS
4. Money Rendahnya tingkat
ekonomi Menyediakan dana
masyarakat khusus untuk
Kurangnya dana promosi kesehatan
mengenai PHBS
untuk melakukan
promosi PHBS
5. Lingkungan Tradisi menyediakan Melakukan penyuluhan
tempat cuci tangan aktif kepada
di meja makan masyarakat mengenai
pentingnya CTPS
Kurangnya perhatian
sebelum makan
dan dukungan pihak
Melakukan koordinasi
terkait dengan lintas sektor
dan melakukan
penyuluhan aktif
kepada keluarga
perokok
49
2.Memberikan Memberikan Masyarakat Puskesmas 1 kali Dokter,
sosialisasi informasi dan sebulan bidan dan
kepada edukasi petugas
masyarakat kepada yang
mengenai masyarakat mendapat
pentingnya tentang pelatihan
PHBS pentingnya tentang
PHBS PHBS
50
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Rendahnya cakupan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tatanan rumah
tangga di puskesmas tanjung paku disebabkan oleh kurang maksimalnya
pendataan rumah tangga oleh petugas, metode penyuluhan yang kurang menarik,
kurangnya sosialisasi, dan kurang tersedianya tenaga khusus penyuluhan dan
surveilans PHBS.
4.2 Saran
51
DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organization. Definisi Sehat WHO: WHO; 1947 [cited 2022
Indonesia. 2004.
5. Puskesmas Anak Air. Data Sepuluh Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
7. Maryuni A. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS). Jakarta: Trans Info
Media.2013
https://promkes.kemkes.go.id/phbs.
9. Dwi P, Ambar C, Ridlo IA. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat
52