Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN KEGIATAN DENTAL PUBLIC HEALTH

PUSKESMAS KURANJI PADANG

Periode 1 DESEMBER – 31 DESEMBER 2020

Tingginya Kasus Penyakit Jaringan Pulpa dan Periapikal di


Puskesmas Kuranji Padang

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat


Kepaniteraan Klinik di Bagian Dental Public Health

Disusun Oleh :

YOGI DWI ANDA (19100707360804072)


MILA SULISTIA AGUSTINI (19100707360804073)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2020
MODUL 8 ILMU KESEHATAN GIGI MASYARAKAT (IKGM)
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG

HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Kegiatan Dental Public Health (DPH)


Di Puskesmas Kuranji tanggal 01 Desember - 31 Desember 2019

Padang, 31 Desember 2020


Penanggung Jawab
Kesehatan Gigi dan Mulut
Puskesmas Kuranji

Mengetahui
Kepala Puskesmas Kuranji Penanggung Jawab BP Gigi

(Trice Erwiza, SKM, M.Mkes) (drg. Miza Sulasmi)

Mengetahui,
Kepala Bagian Modul 8 IKGM Pembimbing Modul 8 IKGM

(drg. Satria Yandi, MDSc) (drg. Ricky Amran, MARS)

NIDN: 1018128601 NIDN: 1021098202

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir manajemen

puskesmas untuk diajukan sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian

kepaniteraan klinik Modul 8 Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat,

Dalam penyusunan laporan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Trice Erwiza, SKM, M,MKes sebagai pimpinan Puskesmas Kuranji

Padang.

2. Ibu drg. Miza Sulasmi dan drg. Fajriah sebagai pembimbing di bagian poli

gigi Puskesmas Kuranji Padang .

3. Maisyarah Arnof, KG selaku perawat gigi dibagian poli gigi Puskesmas

Kuranji

4. Semua staf Puskesmas Kuranji yang telah membantu dalam pengumpulan data

yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan ini.

Akhir kata penulis mengharapkan Allah SWT melimpahkan berkah-Nya

kepada kita semua dan semoga laporan ini dapat bermanfaat serta dapat

memberikan sumbangan pemikiran yang berguna bagi semua pihak yang

membutuhkan.

Padang, 31 Desember 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN DEPAN...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL........................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Keadaan Umum Puskesmas .......................................................... 1
1.1.1 Geografi ................................................................................ 1
1.1.2 Demografi ........................................................................... 2
1.1.3 Sasaran Pelayanan Kesehatan .............................................. 4
1.1.4 Sarana Dan Prasarana Kesehatan ......................................... 5
1.1.5 Tenaga Kesehatan ................................................................ 6
1.2 Struktur Organisasi ........................................................................ 7
1.3 Visi - Misi Puskesmas ................................................................... 7
1.4 Latar Belakang .............................................................................. 8
1.5 Identifikasi Masalah dan Menentukan Prioritas Masalah............. 9
1.6 Tujuan ........................................................................................... 9
BAB 2. PEMBAHASAN................................................................................. 11
2.1 Puskesmas ..................................................................................... 11
2.2 Prinsip Manajemen Puskesmas ..................................................... 17
2.3 Gambaran Penyakit Jaringan Pulpa Dan Periapikal ...................... 22
2.4 Pulpitis............................................................................................ 22
2.4.1 Pulpitis Reversible ............................................................... 23
2.4.2 Pulpitis Ireversible ............................................................... 23
2.4.3 Pulpitis Kronis Hiperplastik ................................................ 27
2.5 Nekrosis Pulpa .............................................................................. 28
BAB 3. PEMECAHAN MASALAH ............................................................ 26
3.1 Analisis Situasi ............................................................................. 26
3.2 Identifikasi Masalah ...................................................................... 31

iv
3.3 Prioritas Masalah ........................................................................... 28
3.4 Tujuan Pemecahan Masalah .......................................................... 28
3.5 Alternatif Pemecahan Masalah Tingginya Masalah Penyakit
Jaringan Pulpa dan Periapikal ....................................................... 35
3.6 Rencana Operasional ..................................................................... 37
3.7 Controlling .................................................................................... 38
3.8 Evaluasi ......................................................................................... 38
BAB 4. PENUTUP ......................................................................................... 39
3.1 Kesimpulan ................................................................................... 39
3.2 Saran ............................................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA

v
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Puskesmas


Kuranji Tahun 2019 ...................................................................... 2
Tabel 1.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Puskesmas Kuranji Tahun 2019 .. 2
Tabel 1.3. Jumlah RT dan RW Puskesmas Kuranji Tahun 2019 ................... 3
Tabel 1.4. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat PendidikanTahun 2019 . . . 3
Tabel 1.5. Distribusi Penduduk Menurut Mata PencaharianTahun 2019 ...... 4
Tabel 1.6. Data Sasaran Kegiatan Program Puskesmas Kuranji Tahun 2019 4
Tabel 1.7. Sarana dan Prasarana Puskesmas Kuranji Tahun 2019 ................ 5
Tabel 1.8. Data Ketenagaan Puskesmas Kuranji Tahun 2019 ....................... 6
Tabel 3.1 Laporan Hasil Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di
Puskesmas Kuranji Bulan November Tahun 2020 ...................... 27
Tabel 3.2. Prioritas Masalah ........................................................................... 30
Tabel 3.3. Faktor Penyebab dan Masalah....................................................... 34

vi
DAFTAR GAMBAR
Halaamn
Gambar 1.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Kuranji Tahun 2019.................. 1
Gambar 1.2 Struktur Organisasi PUskesmas Kuranji 2019............................ 7
Gambar 3.1 Diagram Fish Bone...................................................................... 33

vii
Daftar Lampiran
Lampiran 1. Leafleat......................................................................................... 41
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan............................................. 43
Lampiran 3.Poster ............................................................................................ 45

viii
ix
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Keadaan Umum Puskesmas

Puskesmas Kuranji merupakan satu dari tiga puskesmas yang berada di

kecamatan Kuranji. Puskesmas Kuranji berdiri pada tahun 1976, termasuk

puskesmas tertua di kota Padang. Dahulunya puskesmas Kuranji merupakan satu

satunya puskesmas untuk kecamatan Pauh Kuranji. Seiring dengan pertambahan

jumlah penduduk dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di kecamatan

Kuranji mulai tahun 1995 telah berdiri dua puskesmas lagi di Kecamatan Kuranji.

1.1.1 Geografi

Puskesmas Kuranji berlokasi di Kelurahan Kuranji yang sebenarnya bukan

merupakan wilayah kerja Puskesmas Kuranji. Wilayah kerja Puskesmas Kuranji

mencakup 2 (dua) kelurahan yaitu: Kelurahan Korong Gadang dan Kelurahan

Kalumbuk dengan luas wilayah ±13.1 km2, terletak lebih kurang 20 meter di atas

permukaan laut. Berikut ini peta wilayah kerja Puskesmas Kuranji:

Sumber :Puskesmas Kuranji Tahun 2019

Gambar 1.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Kuranji Tahun 2019

1
Batas wilayah kerja puskesmas Kuranji adalah sebagai berikut :

a. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Sungai Sapih dan Kelurahan

Gunung Sarik

b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Pasar Kuranji dan

Kelurahan Lubuk Lintah

c. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Nanggalo

d. Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Kuranji

1.1.2 Demografi

a. Data Kependudukan

Data kependudukan Wilayah Kerja Puskesmas Kuranji Tahun 2019

adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Puskesmas


Kuranji Tahun 2019
Jenis Kelamin
No Penduduk Jumlah
LK PR
1. Korong Gadang 9.530 9.608 19.138
2. Kalumbuk 5.122 5.030 10.152
Jumlah 14.652 14.638 29.290
Sumber :Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2019

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk

berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki dengan jumlah 14.652

jiwa.

Tabel 1.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Puskesmas Kuranji Tahun


2019
No Kelurahan Jumlah KK
.
1 Kr. Gadang 4.176
2 Kalumbuk 2.288
Jumlah 6.464

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah KKterbanyak

pada Kelurahan Korong Gadang yaitu 4.176 kepala keluarga.

2
Tabel 1.3. Jumlah RT dan RW Puskesmas Kuranji Tahun 2019

No. Kelurahan RT RW
1. Korong Gadang 71 16
2. Kalumbuk 28 8
Jumlah 99 24
Sumber :Kuranji Dalam Angka Tahun 2019

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah RT dan RW di

wilayah kerja Puskesmas Kuranji terbanyak pada Kelurahan Korong Gadang

tahun 2019 yaitu sebanyak 71 RT dan 16 RW.

b. Keadaan Sosial, Ekonomi dan Budaya

a) Distribusi Penduduk menurut tingkat pendidikan

Berikut distribusi penduduk menurut tingkat pendidikan

Tabel 1.4. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat PendidikanTahun


2019
Kelurahan
No. Tingkat Pendidikan Kalumbu Korong Jumlah
k Gadang
Tidak/Belum Pernah
1 Sekolah 1103 2039 3142
2 Tidak/Belum Tamat SD 452 840 1292
3 Sekolah Dasar 1062 1973 3035
Sekolah Menengah
4 Pertama 1355 2518 3873
5 Sekolah Menengah Atas 2783 5173 7956
Sekolah Menengah atas
6 Kejuruan 1591 2957 4548
7 Diploma I/II/III 480 891 1371
8 Universitas 1424 2649 4073
JUMLAH 10250 19040 29290
Sumber : BPS Kota Padang Tahun 2019

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan

penduduk yang terbanyak adalah sekolah menengah atas adalah 7956 jiwa

3
b) Distribusi Penduduk menurut Mata Pencaharian

Tabel 1.5. Distribusi Penduduk Menurut Mata PencaharianTahun


2019
Jenis Mata Kelurahan Jumlah
No. Pencaharian Korong Gadang Kalumbuk
1 Pns 3809 1956 5765
2 Swasta 2688 1254 3942
3 Wiraswasta 2056 1345 3401
4 Tani 875 122 997
5 Buruh 914 957 1871
6 Nelayan 5 0 5
7 Pensiunan 561 307 868
8 Pedagang 2703 1507 4210
Sumber : Kelurahan Korong Gadang dan Kalumbuk Tahun 2019

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa mata pencaharian

yang terbanyak adalah PNS.

1.1.3 Sasaran Pelayanan Kesehatan

Adapun sasaran pelayanan kesehatan Puskesmas Kuranji pada Tahun 2019

adalah sebagai berikut:

Tabel 1.6. Data Sasaran Kegiatan Program Puskesmas Kuranji Tahun 2019
Kalumbu
Kr. Gadang
No Sasaran Jumlah k Jumlah Total
Lk Pr Lk Pr
1 Jumlah Kk 4.176 2.288 6.464
Jumlah 5.12 5.0 29.29
2 9.530 9.608 19.138 10.152
Penduduk 2 30 0
3 Bayi Baru Lahir 165 164 329 91 89 180 509
Bayi (Surviving
4 169 169 338 91 89 180 518
Infant (0 Thn))
5 Balita (0-4 Thn) 827 807 1.634 444 422 866 2.500
Baduta (0-1
6 334 331 665 180 174 354 1.019
Thn)
7 Batita (0-2 Thn) 499 490 989 268 257 525 1.514
Anak
8 360 348 708 193 183 376 1.084
Prasekolah
Anak Balita (1-
9 658 637 1.295 353 334 687 1.982
5 Thn)
Anak Usia Kls I
10 167 162 329 89 85 174 503
Sd (7 Th)
Anak Usia Kls
11 166 162 328 89 85 174 502
Ii Sd (8 Th)
12 Anak Usia Kls 165 159 324 88 83 171 495

4
Kalumbu
Kr. Gadang
No Sasaran Jumlah k Jumlah Total
Lk Pr Lk Pr
Iii Sd (8 Th)
Anak Sd (7-12
13 975 943 1.918 520 492 1.012 2.930
Th)
3.50 3.4 20.13
14 Usia 18+ Tahun 6.514 6.643 13.157 6.978
1 77 5
Usia Belum
1.32 1.2
15 Produktif (0-14 2.466 2.400 4.866 2.583 7.449
6 57
Tahun)
Usia 15 Tahun 3.79 3.7 21.84
16 7.062 7.251 14.313 7.528
Keatas 8 30 1
Usia Produktif 4.92 4.9 19.73
17 4.933 4.940 9.873 9.858
(15-59 Tahun) 5 33 1
Usia Tidak
18 Produktif (65+ 363 433 796 195 226 421 1.217
Tahun)
19 Wus (15-39 Th) 4.360 2.283 6.643
20 Wus (15-49 Th) 5.584 2.923 8.507
Wanita Usia 30-
21 2.679 1.403 4.082
50 Th
22 Lansia (60+ Th) 645 734 1.379 347 384 731 2.110
Lansia Risti
23 178 246 424 96 129 225 649
(70+ Th)

1.1.4 Sarana Dan Prasarana Kesehatan

Data sarana dan prasarana di Wilayah Kerja Puskesmas Kuranji Tahun

2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 1.7. Sarana dan Prasarana Puskesmas Kuranji Tahun 2019


Kelurahan
No. Sarana Jumlah
Kr. Gadang Kalumbuk
1 Puskesmas Pembantu 1 1 2
2 Poskeskel 1 1 2
3 Posbindu 17 11 28
4 Posyandu Balita 17 11 28
5 Posyandu Lansia 17 11 28
7 Bidan Praktek Swasta 3 2 5
8 Dokter Praktek Swasta 2 1 3
9 Apotek/ Toko Obat 2 0 2
11 TK + PAUD 10 5 15
12 Sekolah Dasar (SD) 8 6 14
13 Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2 0 2
14 Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 0 1
15 Mesjid 5 7 12
16 Mushalla 10 8 18
17 Panti Asuhan 0 1 1
18 Panti Sosial 0 1 1

5
19 TPM 59 49 108
20 TTU 40 27 57
Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa di wilayah kerja puskesmas kuranji

terdapat beragam sarana dan prasarana.

1.1.5 Tenaga Kesehatan

Data ketenagaan di Puskesmas Kuranji pada tahun2019 dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 1.8. Data Ketenagaan Puskesmas Kuranji Tahun 2019

No Jenis Ketengaan Jumlah Status Kepegawaian


PNS Kontrak
1. Dokter umum 4 orang 4 -
2. Dokter Gigi 2 orang 2 -
3. S2 Kesmas 1 orang 1 -
4. S 1 Kesmas – AKK 3 orang 2 1
5. S 1 Kesmas – Epid 1 orang 1 -
6. D- III Gizi 1 orang 1 -
7. S1 – Kesehatan Masyarakat 1 orang 1 -
(gizi)
8. S1- Keperawatan 2 orang 2 -
9. D-III Perawat 4orang 3 1
10. SPK 2 orang 2 -
11. D III Perawat Gigi 2 orang 1 1
12. Bidan D III 7 orang 6 1
13. Bidan D I 3 orang 3 -
14. D IV Kesling 1 orang 1 -
15. D III Kesling 1 orang 1 -
16. SMF 3 orang 3 -
17. Rekam Medis DIII 3orang 1 2
18. Akuntansi DIII 1 orang 1
19. D IV analis kesehatan 1 orang 1 1
20. Petugas Kebersihan 2 orang 2
21. SMA Sederajat 2 orang 2 -
22. Penjaga Malam 1 orang 1
23. Sopir 1 orang 0 1
24. Voulentir 1 orang 0 1
Jumlah 51 orang 38 orang 13 orang

Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa jumlah pegawai Puskesmas Kuranji

pada tahun 2019 adalah 51 orang.

6
1.2 Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi Puskesmas Kuranji Tahun 2019 adalah sebagai

berikut:

Gambar 1.2. Struktur Organisasi PUskesmas Kuranji 2019

1.3 Visi - Misi Puskesmas

Visi :

Visi puskesmas Kuranji "Terwujudnya masyarakat di wilayah kerja

puskesmas Kuranji yang sehat, mandiri dan madani untuk mencapai kecamatan

Kuranji sehat.

Misi :

1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat termasuk swasta

2. Mendorong kemandirian masyarakat berprilaku sehat

3. Melaksanakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

perorangan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan.

7
1.4 Latar Belakang

Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan Puskesmas

adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas

kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah

kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang

Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi

menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan

Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana

Teknis Daerah (UPTD) dinas kesehatan kabupaten/kota, sehingga dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya, akan mengacu pada kebijakan pembangunan

kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bersangkutan, yang tercantum

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana

Lima Tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota (Permenkes, 2014).

Program kesehatan gigi dan mulut yang dilaksanakan di Puskesmas

memiliki tujuan agar masyarakat Kota Padang mendapatkan pelayanan kesehatan

gigi dan mulut yang bermutu dengan kegiatan program seperti : pelayanan BP gigi

di Puskesmas, Upaya Kesehatan Gigi anak Sekolah (UKGS) dan Upaya

Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM) yang dilaksanakan di luar gedung seperti di

posyandu balita, posyandu lansia, kelas ibu hamil, dan lain-lain.

Masalah kesehatan gigi dan mulut yang tertinggi menurut laporan hasil

kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas kuranji tahun 2020

adalah penyakit jaringan pulpa dan periapikal. Hal ini menujukkan bahwa upaya

yang dilakukan pihak puskesmas Kuranji belum mengalami keberhasilan untuk

8
menekan tingginya angka penyakit pulpa. Oleh karena itu, perlunya peningkatan

upaya - upaya oleh puskesmas agar kasus kejadian penyakit pulpa di wilayah

kerja Puskesmas Kuranji menurun.

1.5 Identifikasi Masalah dan Menentukan Prioritas Masalah

Proses identifikasi masalah dilakukan melalui observasi pada Laporan

Tahunan Puskesmas Kuranji pada bulan januari sampai bulan November Tahun

2020 dan diskusi pada pembimbing laporan di Puskesmas Kuranji. Beberapa

masalah di Puskesmas Kuranji yang ditemui antara lain:

a. Tingginya Kasus Penyakit Jaringan Pulpa dan Periapikal di Puskesmas

Kuranji

b. Penurunan Kegiatan UKGM di Puskesmas Kuranji

c. Tidak terlaksananya kegiatan UKGS di Puskesmas Kuranji

1. 6 Tujuan

a) Tujuan Umum

Mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang diperoleh ditengah-

tengah masyarakat dan mahasiswa juga dapat mempelajari manajemen

puskesmas yang ada di puskesmas Kuranji.

b) Tujuan Khusus

Memberikan penyuluhan kepada pasien yang berkunjung ke

puskesmas Kuranji.

1. Mengumpulkan data penyakit gigi dan mulut pasien yang berkunjung

ke Puskesmas.

2. Memperoleh gambaran kesehatan gigi dan mulut serta faktor-faktor

9
lain yang berhubungan dengan masalah gigi dan mulut.

3. Mengenal tentang system pengelolaan puskemas.

4. Memberikan pengetahuan dan pengalaman dilapangan tentang sistem

pelayanan puskesmas diluar gedung.

5. Membuat laporan akhir.

10
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Puskesmas

1) Pengertian Puskesmas

Pusat kesehatan masyarakat atau puskesmas adalah fasilitas

pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat

dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih

mengutamakan upaya promotif, dan preventif, untuk mencapai derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya di wilayah kerja puskesmas (Permenkes

RI No. 43 Tahun 2019).

Pelayanan kesehatan promotif atau promosi kesehatan merupakan

bagian integral dari pembangunan kesehatan nasional. Hal ini dapat dilihat

bahwa promosi kesehatan merupakan salah satu pilar dalam pembangunan

kesehatan menuju Indonesia sehat 2015-2019 melalui peningkatan

kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya melalui

terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh

penduduknya yang hidup dengan perilaku hidup bersih dan sehat serta

dalam lingkungan yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau

pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki

derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah republik

Indonesia (Kepmenkes RI, 2015).

11
2) Fungsi Puskesmas

Fungsi puskesmas bagi suatu wilayah yaitu :

1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerja

puskesmas

2. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu

kepada masyarakat diwilayah kerja puskesmas.

3. Membina peran serta masyarakat diwilayah kerja puskesmas dalam

rangka meningkatkan kemampuan hidup sehat

Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara :

1. Mendorong masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan

kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri.

2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali

dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efesien

3. Memberi bantuan yang bersifat teknis dan medis kepada masyarakat

dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan

4. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat

5. Bekerja sama dengan lintas sektor yang bersangkutan dalam

melaksanakan program kesehatan.

3) Kegiatan Pokok Puskesmas

Sesuai dengan Surat Keputusan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

43 Tahun 2019 yang dilaksanakan di Puskesmas berdasarkan secara umum

fungsi pokok puskesmas terdiri dari:

1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama.

2) Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama.

12
A) Pada UKM tingkat pertama terdiri dari: UKM Esensial dan UKM

Pengembangan:

1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial harus diselenggarakan

oleh setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar

pelayanan minimal kabupaten/kota bidang kesehatan. UKM Esensial

terdiri dari:

a) Pelayanan Promosi Kesehatan;

Sebagai pembangunan pilar utama visi indonesia sehat

mandiri dan berkeadilan yaitu pilar perilaku sehat, promosi

kesehatan menjadi program unggulan atau pimadona program

kesehatan. Kegiatan promkes di puskesmas identik dengan

kegiatan penyuluhan, namun lingkup kegiatan promkes di

puskesmas sesungguhnya sangat luas. Selain memberikan

pendidikan kesehatan untuk merubah perilaku masyarakat melalui

upaya penyuluhan, promkes juga mencakup kegiatan membina

peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.

Secara umum kegiatan-kegiatan program promosi

kesehatan di puskesmas adalah sebagai berikut :

 Penyuluhan kesehatan kepada individu atau kelompok di dalam

gedung dan luar gedung, terjadwal dan tidak terjadwal secara

lintas program.

 Penyuluhan keliling ke seluruh wilayah kerja puskesmas dalam

waktu-waktu tertentu atau menjelang kegiatan yang bersifat

massal

13
 Melaksanakan fasilitasi dalam pembinaan perta serta

masyarakat dalam berbagai kegiatan program yang terkait

dengan pemberdayaan masyarakat seperti posyandu, kelurahan

siaga dan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Manusia (UKBM)

lain.

 Membina perilaku hidup bersih dan sehat dan di rumah tangga

dan sekolah

 Melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektor

 Menyediakan media-media penyuluhan yang inovatif

b) Pelayanan Kesehatan Lingkungan;

Kegiatan-kgiatan utama kesehatan lingkungan yang harus

dilakukan Puskesmas meliputi :

1) Penyehatan air

2) Penyehatan makanan dan minumam

3) Pengawasan jamban sehat

4) Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah

5) Penyehatan pemukimam

6) Pengawasan sanitasi tempat umum

7) Pengamanan polusi industri

8) Pengamanan pestisida

9) Klinik sanitasi

c) Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana

Cakupan pelayanan KIA ibu yang didasarkan lima

indikator yaitu K1, K4, deteksi resti (resiko tinggi), Linnakes

14
(Persalinan Tenaga Kesehatan) dan Neonatus (Neo) memberikan

gambaran tingkat aksesibilitas bumil terhadap pelayanan

antenatal, tingkat perlindungan dan kemampuan manajemen

program serta perkiraaan besarnya masalah program yang akan

ditindak lanjuti dengan intervensi secara intensif. Untuk

pelayanan kesehatan anak dilaksanakan melalui program KIA

anak dengan sasaran balita baik sehat atau sakit dan anak

prasekolah

d) Pelayanan Gizi

Program gizi di puskesmas menyelenggarakan upaya

perbaikan gizi masyarakat melalui berbagai kegiatan, dengan

menitikberatkan pada sasaran yang mudah terserang rawan gizi

yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan anak sekolah.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan program gizi antara lain

adalah :

 Distribusi vitamin A balita, Vitamin A bufas

 Distribusi tablet FE

 Penimbangan Bulanan Posyandu

 Pemantauan status gizi (PSG) dan keluarga sadar gizi

(Kadarzi)

 Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

 Pojok Gizi (Pokzi)

 Pemantuaan garam yodium

15
e) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

 Imunisasi : yang diberikan di Puskesmas Pauhvaksin rutin yaitu

Hepatitis B, BCG, Polio, DPT dan campak. Anak sd DT, Td

dan campak, sedangkan Wanita Usia Subur(WUS) vaksin TT.

 P2 TB, P2 rabies, P2 DBD, P2 ISPA, P2 Campak,

f) Pengobatan

 Pengobatan umum

 Pengobatan gigi dan Mulut

 Laboratorium

 Apotik

2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan merupakan

kegiatan yang memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/atau

bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan

dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan

potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas.

B) Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)

Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) Tingkat Pertama

sebagaimana dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, disebutkan

bahwa Upaya Kesehatan Perseorangan Tingkat Pertama dilaksanakan

dalam bentuk:

1. Rawat jalan;

2. Pelayanan Gawat Darurat;

3. Pelayanan satu hari (one day care)

4. Home care

16
Kegiatan-kegiatan tersebut di atas dilaksanakan sesuai dengan

standar prosedur operasional dan standar pelayanan. Untuk

melaksanakan upaya kesehatan sebagaimana tersebut di atas, puskesmas

harus menyelenggarakan:

1. Manajemen Puskesmas

2. Pelayanan Kefarmasian

3. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat; dan

4. Pelayanan Laboratorium.

2.2 Prinsip Manajemen Puskesmas

Puskesmas merupakan ujung tombak Departemen kesehatan RI dalam

meningkatkan derajat kesehatan yang optimal, untuk mencapai tujuan tersebut

diperlukan upaya ahli kelola, upaya kesehatan, maka fungsi puskesmas

mempunyai ruang lingkup promotif, preventif dan kuratif.

Prinsip manajemen puskesmas meliputi perencanaan, pengaturan dan penilaian.

Tiga prinsip tersebut meliputi :

1) Perencanaan (P1)

a) Rencana Usulan Kegiatan (R.U.K)

RUK sama dengan planning of action (POA) atau rencana kerja yang

biasanya disusun menjelang pergantian tahun anggaran kegiatan baru.

b) Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)

RKA merupakan pengembangan dari RUK setelah ada perbaikan tata

cara pembuatan anggaran kegiatan dalam setiap unit satuan kerja

perangkat daerah (SKPD).

c) Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)

17
Setelah disusun rencana kegiatan kemudian dibuatkan strategi

pelaksanaan secara terpadu.

d) Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)

DPA merupakan kelanjutan dari RKA yang telah disetujui sebagai

pedoman pelaksanaan penggunaan anggaran kegiatan.

2) Pengaturan (P2)

a) Pergerakan : Mini Lokakarya Lintas Program (Minilok)

Minlok ini dilaksanakan puskesmas setiap sebulan sekali, untuk

mengevaluasi hasil kegiatan pelayanan.

b) Pelaksanaan : Mini Lokakarya Lintas Sektoral

Minlok ini dilaksanakan puskesmas setiap 3 bulan sekali dengan

melibatkan instansi terkait seperti Dinkes, Kecamatan, Kelurahan dan

lainnya, sesuai porsi kegiatan puskesmas.

3) Penilaian (P3)

a) Pengawasan (monitoring)

Kegiatan pelayanan harus terus diawasi pelaksanaannya agar

mencapai target yang telah ditetapkan.

b) Pengendalian (controlling)

Pelayanan yang sudah optimal perlu dikendalikan arahnya agar tidak

menyimpang dari tujuan kegiatan.

c) Penilaian (evaluation)

Setiap hasil kegiatan harus dievaluasi sebagai bentuk

pertanggungjawaban institusi terhadap public dan pemerintah daerah.

Puskesmas perangkat teknis pemerintah daerah tingkat II dan

18
bertanggung jawab langsung baik teknis maupun administratif kepada

kepala dinas kesehatan.

Kedudukan Puskesmas:

1. Kedudukan secara administratif

Puskesmas merupakan perangkat teknis Pemerintah Kota dan

bertanggung jawab langsung baik teknis maupun administratif kepada

Kepala Dinas Kesehatan.

2. Kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan

Dalam urutan hirarki pelayanan kesehatan, maka Puskesmas

berkedudukan pada Tingkat Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pertama.

Susunan organisasi Puskesmas terdiri dari:

a. Unsur Pimpinan (General manager): Kepala Puskesmas

b. Unsur Pembantu Pimpinan (Middle Manager): Urusan Tata Usaha

c. Unsur Pelaksana (Low manager):

1. Unit yang terdiri dari tenaga / pegawai dalam jabatan fungsional

2. jumlah unit tergantung kepada kegiatan, tenaga dan fasilitas tiap

daerah

3. Unit terdiri dari: unit I, II, III, IV, V, VI dan VII

Berikut adalah penjelasan Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis

Daerah (UPTD) Puskesmas Kuranji secara keseluruhan:

1. Kepala UPTD Puskesmas (General manager), mempunyai tugas untuk

memimpin, mengawasi dan mengkoordinasi kegiatan Puskesmas yang

dapat dilakukan dalam jabatan struktural dan jabatan fungsional.

19
Pada Puskesmas Kuranji, kepala puskesmas telah melaksanakan

tugasnya dengan baik seperti melaksanakan apel setiap senin sampai

kamis pagi. Selain itu kepala Puskesmas Kuranji rutin mengadakan

kunjungan ke setiap bagian di Puskesmas.

2. Tata Usaha (Middle Manager), bertugas dibidang kepegawaian,

keuangan, perlengkapan dan surat menyurat serta pencatatan pelaporan.

3. Bagian Tata Usaha Puskesmas Kuranji rutin melaksanakan tugasnya

seperti mengurus berbagai macam - macam untuk keperluan

puskesmas..

4. Jabatan Fungsional tertentu mempunyai tugas dalam suatu satuan

organisasi dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan

ketrampilan tertentu yang dimiliki.

5. Unsur Pelaksana (Low manager):

a. Unit I, bertugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak,

keluarga berencana dan perbaikan gizi.

b. Unit II, bertugas melaksanakan kegiatan pencegahan dan

pemberantasan penyakit khususnya imunisasi, kesehatan

lingkungan dan laboratorium sederhana.

c. Unit III, bertugas melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut,

kesehatan tenaga kerja dan usia lanjut.

d. Unit IV, bertugas melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan

mayarakat, kesehatan sekolah dan olah raga, kesehatan jiwa,

kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya.

20
e. Unit V, bertugas melaksanakan kegiatan pembinaan dan

pengembangan upaya kesehatan masyarakat dan penyuluhan

kesehatan masyarakat.

f. Unit VI, bertugas melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan.

g. Unit VII, bertugas melaksanakan kefarmasian.

Ringkasan Tata Kerja

- Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Puskesmas wajib

menetapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik

dalam lingkungan Puskesmas maupun dengan satuan organisasi

di luar Puskesmas sesuai dengan tugasnya masing-masing.

- Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Puskesmas wajib

mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk atasan serta

mengikuti bimbingan teknis pelaksanaan yang ditetapkan oleh

Kepala Dinas Kesehatan Kota, sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

- Kepala Puskesmas bertanggung jawab memimpin,

mengkoordinasi semua unsur dalam lingkungan Puskesmas,

memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas

masing-masing petugas bawahannya.

2.3 Gambaran Penyakit Jaringan Pulpa Dan Periapikal

Gigi dengan pulpa yang sehat tidak akan menunjukkan gejala-gejala secara

spontan jika cedera. Pulpa akan merespon jika dilakukan tes pulpa, dan gejala-

gejala yang timbul ringan, tidak menyebabkan pasien menderita, hanya

menimbulkan sensasi terluka yang sementara dan hilang dalam hitungan detik

21
(Cohen, 2011).Pulpa yang terkena inflamasi mengalami respon akut dan respon

kronis sesuai dengan besar dan durasi rangsangannya.Rasa sakit ditimbulkan

karena adanya perubahan permeabilitas vaskuler yang terjadi saat inflamasi akut,

menyebabkan pembentukan eksudat karena ruang pulpa yang terbatas sehingga

tekanan intrapulpa meningkat dantimbul rasa sakit.Pasien seringkali tidak ada

keluhan selama inflamasi kronis, apabila tidak segera ditanggulangi dapat

menyebabkan nekrosis pulpa dan infeksi jaringan periradikuler.

Menurut Walton dan Torabinejad (2008) terdapat beberapa klasifikasi dari

penyakit pulpa diantaranya adalah pulpitis reversibel, pulpitis ireversibel, pulpitis

hiperplastik dan nekrosis pulpa

2.4 Pulpitis

Pulpitis adalah suatu radang yang terjadi pada jaringan pulpa gigi dengan

gambaran klinik yang akut. Merupakan penyakit lanjut karena didahului oleh

terjadinya karies. Penyebab pulpitis yang paling sering ditemukan adanya yang

kerusakan dimulai dari email, dentin sampai ke jaringan pulpa.

Berikut ini adalah beberapa gejala lain dari pulpitis:

a) Sondasi (+)

b) Perkusi (-)

c) Reaksi dingin, manis dan asam (+)

d) Pembesaran kelenjar (-)

e) Rasa sakit tidak terus menerus, terutama pada malam hari

f) Rasa sakit tersebar dan tidak bisa dilokalisasi.

g) Rasa sakit berdenyut khas, yaitu rasa sakit yang tajam dan dapat menjalar

ke kepala dan telinga kadang ke punggung.

22
Pada pemeriksaan dengan roentgen maka didapatkan gambaran radiologist

berupa gambaran radioluscent yang telah mencapai kavum pulpa. Rencana

perawatan endodontics (perawatan saraf gigi) dan Ekstraksi gigi

2.4.1 Pulpitis Reversible

Pulpitis reversible adalah inflamasi pulpa yang tidak parah. Jika

penyebabnya telah dihilangkan, inflamasinya akan pulih kembali dan pulpa akan

kembali normal. Pulpitis reversible dapat ditimbulkan oleh stimuli ringan atau

yang berjalan sebentar seperti karies insipien, erosi servikal atau atrisi oklusal,

sebagian prosedur operatif, kuretasi periodontium yang dalam, dan fraktur enamel

yang menyebabkan terbukanya dentin. Biasanya pulpitis reversible tidak

menimbulkan gejala (asimtomatik), akan tetapi jika ada sisa makana atau terkena

rangsangan seperti dingin atau panas bisa menimbulkan nyeri tajam sementara .

Perawatan terbaik untuk pulpitis reversibel adalah pencegahan. Perawatan

periodik untuk mencegah perkembangan karies, penumpatan pada kavitas,

desensitisasi servikal gigiyang resesi gingiva, penggunaan pernis kavitas atau

semen dasar sebelum penumpatan, dan perhatian pada preparasi kavitas dan

pemolesan dianjurkan untuk mencegah pulpitis lebih lanjut.

2.4.2 Pulpitis Ireversible

Definisi pulpitis irreversibel adalah suatu kondisi inflamasi pulpa yang

persisten, dapat simtomatik atau asimtomatik yang disebabkan oleh suatu

stimulus, dimana pertahanan pulpa tidak dapat menanggulangi inflamasi yang

terjadi dan pulpa tidak dapat kembali ke kondisi semula atau normal. Pulpitis

irreversibel akut menunjukkan rasa sakit yang biasanya disebabkan oleh stimulus

panas atau dingin, atau rasa sakit yang timbul secara spontan. Rasa sakit bertahan

23
untuk beberapa menit sampai berjam-jam, dan tetap ada setelah stimulus termal

dihilangkan.

Perawatan dilakukan dengan pulpektomi yaitu dengan pengambilan dan

pembersihan pulpa gigi, lalu diganti dengan bahan-bahan untuk pengisian pulpa

kemudian dilakukan penambalan . Prognosa gigi adalah baik apabila pulpa

diambil kemudian dilakukan terapi endodontik dan restorasi yang tepat.

2.4.3 Pulpitis Kronis Hiperplastik

Pulpitis hiperplastik (polip pulpa) adalah bentuk pulpitis irreversible akibat

bertumbuhnya pulpa muda yang terinflamasi secara kronik hingga ke permukaan

oklusal. Biasanya ditemukan pada mahkota yang karies pada pasien muda. Pulpa

polip biasanya diasosiasikan dengan kayanya pulpa muda akan pembuluh darah.

Tanda- tanda klinis pulpitis ini seperti pulpitis ireversibel yaitu, nyeri

spontan serta nyeri yang menetap terhadap stimulus panas dan dingin Respon gigi

terhadap palpasi atau perkusi normal. Perawatannya adalah pulpotomi, perawatan

saluran akar dan pencabutan.

2.5 Nekrosis Pulpa

Nekrosis pulpa merupakan kematian pulpa yang merupakan proses

lanjutan dari inflamasi pulpa akut atau kronik atau terhentinya sirkulasi darah

akibat karies dan trauma. Nekrosis pulpa dapat terjadi parsialis ataupun totalis.

Nekrosis atau kematian pulpa disebabkan oleh keadaan radang pulpitis

yang ireversibel tanpa penanganan atau dapat terjadi secara tiba-tiba akibat trauma

yang mengganggu suplai aliran darah ke pulpa. Nekrosis pulpa juga dapat terjadi

pada aplikasi bahan-bahan devitalisasi seperti arsen dan paraformaldehid.

24
Nekrosis pulpa dapat terjadi secara cepat (dalam beberapa minggu) atau beberapa

bulan sampai menahun

Gigi dengan pulpa nekrotis tidak bereaksi terhadap tes termal dingin, tes

pulpa listrik, atau tes kavitas Perawatan terdiri dari preparasi dan obturasi saluran

akar (perawatan saluran akar).

25
BAB 3

PEMECAHAN MASALAH

3.1 Analisis Situasi

Melalui analisis situasi didapatkan beberapa masalah yang ada di poli gigi

puskesmas Kuranji, adanya kesenjangan antara situasi dan kondisi yang dapat

diukur antara hasil yang mampu dicapai dengan tujuan dan target yang ingin

dicapai. Pada umumnya situasi pencapaian puskesmas poli gigi di puskesmas

Kuranji sudah cukup baik namun berdasarkan analisis situasi yang ada di poli gigi

tahun 2020 terdapat beberapa masalah antara lain:

No Kunjungan Puskesmas Jumlah Kunjungan


1 Jumlah kasus karies di puskesmas kuranji 109
2 Jumlah kasus penyakit jaringan pulpa dan 445
periapikal di puskesmas kuranji
3 kegiatan UKGM yang sempat terhenti pada bulan april dan dimulai
kembali pada bulan September
4 Tidak terlaksananya kegiatan UKGS di BP Gigi Puskesmas Kuranji dari
bulan april

3.2 Identifikasi Masalah

Proses identifikasi masalah dilakukan melalui observasi pada Laporan

Tahunan Puskesmas Kuranji Tahun 2020 dan diskusi dengan pembimbing di poli

Gigi Puskesmas Kuranji. Beberapa masalah di Puskesmas Kuranji yag ditemui

antara lain:

a) Tingginya Kasus Penyakit Jaringan Pulpa dan Periapikal

Berdasarkan data dari bulan Januari - November 2020 jumlah pasien

dengan diagnosa penyakit jaringan pulpa dan periapikal gigi sebanyak 445

kasus.

26
Tabel 3.1 Laporan Hasil Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas
Kuranji Bulan November Tahun 2020
Jumlah
Jenis Penyakit Dan
No. Target L P Kumulatif
Kelainan Gigi Bln Bln
lalu ini
1 K02 :Karies Gigi 2 9 98 11 109
2 K04 :Peny. Jaringan Pulpa 7 21 417 28 445
dan Periapikal
3 K04.8 :Kista Radikular 0 0 0 0 0
4 K05. gingivitis dan 4 4 77 8 85
Peny.Periodontal
5 K06: Gangguan Gusi dan 0 0 0 0 0
Hubungan Alveolar tak
bergigi lainnya
6 K03: Penyakit Jaringan 0 0 0 0 0
Keras Gigi
7 K03.6: Plak,Karang Gigi 0 1 36 1 37
dan Stain
8 K00.6: Gangguan 11 20 24 31 29
Perkembangan dan Erupsi
Gigi
9 K01: Gigi Impaksi dan 0 0 20 0 20
Terbenam
10 K08: Gangguan Gigi dan 0 0 0 0 0
Jaringan Pendukung
Lainnya
11 K09: Kista Rongga Mulut 0 0 2 0 2
yang tidak dapat
diklasifikasikan
12 K07: Kelainan Dentofacial 1 0 1 1 2
13 K12: Peny.Jaringan Lunak 4 3 97 7 104
Rongga Mulut,Stomatitis
14 K10: Penyakit Rahang 0 0 0 0 0
15 K11: Penyakit KelenjerLiur 0 0 0 0 0
16 K13: Peny. Bibir dan 0 0 0 0 0
Mucosa Mulut Lainnya
17 K14: Penyakit Lidah 0 0 0 0 0
18 B20: Manivestasi HIV- 0 0 0 0 0
AIDS di Rongga Mulut
19 O36: Bibir Sumbing 0 0 0 0 0
20 S03.2: Dislokasi Gigi 0 0 0 0 0
21 C00: Lesi Keganasan Pada 0 0 0 0 0
Rongga Mulut
22 S02: Fraktur Maxilla, 1 0 0 1 1
Fraktur Mandibulla,Fraktur
Gigi
23 G50: Gangguan Nervus 0 0 0 0 0
Trigeminus
24 Penyakit Lainnya 0 1 0 1 1

27
b) Terhentinya Kegiatan UKGM di Poli Gigi Puskesmas Kuranji

Kegiatan UKGM di Puskemas Kuranji dari bulan April tidak

dilakukan karena terkait dengan kondisi adanya wabah covid-19 yang sedang

terjadi dan baru terlaksana kembali pada bulan September.

c) Tidak terlaksananya kegiatan UKGS di Poli Gigi Puskesmas Kuranji

Kegiatan UKGS di Poli Gigi Puskesmas kuranji tidak terlaksanakan

dari bulan April sampai sekarang terkait dengan adanya pandemi covid-19

anak sekolah yang belajar secara online.

3.3 Prioritas Masalah

Prioritas masalah didapatkan dengan membandingkan masalah yang telah

didapat dan dilihat berdasarkan tiga aspek berikut:

1. Bagaimana gawatnya masalah dilihat dari pengaruhya sekarang terhadap

produktivitas, orang, dan/atau sumber dana dan daya?

2. Bagaimana mendesaknya dilihat dari waktu yang tersedia?

3. Bagaimana perkiraan yang terbaik mengenai kemungkinan berkembangnya

masalah?

Penentuan prioritas masalah menggunakan matriks USG (urgency,

seriousness, dan growt. Untuk mengurangi subyektivitas dalam menentukan

prioritas masalah, perlu menentapkan kriteria untuk masing-masing unsur USG.

Umumnya digunakan skor dengan skala tertentu. Semakin tingginya tingkat

urgensi, serius dan perkembangan masalah tersebut, maka semakin tinggi skor

untuk masing-masing unsurnya.

28
Urgency berkaitan dengan seberapa mendesaknya waktu yang diperlukan

untuk menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu masalah untuk

diselesaikan maka semakin urgensi masalah tersebut.

Nilai 1: tidak penting

Nilai 2: kurang penting

Nilai 3: cukup penting

Nilai 4: penting

Nilai 5: sangat penting

Seriousness berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebut

terhadap organisasi. Dampak ini terutama yang menimbulkan kerugian bagi

organisasi seperti dampaknya terhadap produktivitas, keselamatan jiwa manusia,

sumber daya dan sumber dana. Semakin tinggi dampak masalah tersebut terhadap

organisasi maka semakin serius masalah tersebut.

Nilai 1: tidak mudah

Nilai 2: kurang mudah

Nilai 3: cukup mudah

Nilai 4: mudah

Nilai 5: sangatmudah

Growth berkaitan dengan pertumbuhan dari maslaah tersebut. Semakin

cepat berkembangnya masalah tersebut semakin tinggi tingkat pertumbuhannya.

Suatu masalah yang cepat berkembang tentunya makin menjadi prioritas untuk

diatasinya maslaah tersebut.

Nilai 1: sangat rendah

Nilai 2: rendah

29
Nilai 3: cukup rendah

Nilai 4: tinggi

Nilai 5: sangattinggi

Sebelum menentukan prioritas masalah, buatlah dulu daftar masalah.

Permasalahan yang dihadapi Poli Gigi di Puskesmas Kuranji tahun 2020 antara

lain:

1. Tingginya Kasus Penyakit Jaringan Pulpa dan Periapikal

2. Penurunan Kegiatan UKGM di Poli Gigi Puskesmas Kuranji

3. Tidak terlaksananya kegiatan UKGS di Poli Gigi Puskesmas Kuranji

Tabel 3.2. Prioritas Masalah

Urutan
No. Masalah U S G Total
Prioritas
1. Tingginya Kasus Penyakit
3 2 4 9 I
Jaringan Pulpa dan Periapikal
2. Penurunan target UKGMD di
1 2 1 4 III
BP Gigi Puskesmas Kuranji
3. Tidak terlaksananya kegiatan
UKGS di BP Gigi Puskesmas 2 2 1 5 II
Kuranji

Untuk menentukan prioritas masalah, diambil masalah yang mempunyai

total paling tinggi. Dengan demikian prioritas masalah adalah Tingginya Kasus

Penyakit Jaringan Pulpa dan Periapikal. Proses identifikasi masalah dilakukan

melalui observasi pada Laporan Tahunan Puskesmas Kuranji Tahun 2020 dan

diskusi dengan pembimbing di Poli Gigi Puskesmas Kuranji.

Prioritas masalah yaitu dengan mengidentifikasi dan menganalisis akar

penyebab masalah dari berbagai faktor yang terkait dengan masalah tertinggi pada

Puskesmas Kuranji, untuk mengidentifikasi dan menganalisis akar penyebab

masalah menggunakan metode fishbone diagram.

30
 Diagram Ishikawa (Fish Bone)

Diagram Ishikawa (Fish Bone)adalah alat yang membantu dalam

mengidentifikasi penyebab masalah. Satu gambaran menyeluruh dari

penyebab yang menimbulkan masalah dengan representasi terstruktur semua

penyebab yang menghasilkan efek. Ada hubungan antara semua penyebab

sehingga seseorang dapat mengidentifikasi akar penyebab masalah.

Diagram Ishikawa mengurangi risiko untuk melupakan beberapa

penyebab dan memberikan masukan untuk solusi. Metode ini memungkinkan

untuk mengatasi penyebab, untuk memperbaiki cacat dan memberikan solusi

dengan menggunakan tindakan korektif. Diagram ini berbasis teknik diagram

yang menggabungkan Brainstorming dengan jenis Main Map, mendorong

untuk mempertimbangkan semua kemungkinan penyebab masalah, bukan

hanya masalah yang paling jelas.

Penyebab dan analisis efek pada awalnya dikembangkan sebagai alat

kontrol kualitas, tetapi dapat menggunakan teknik ini baik untuk hal lain.

Misalnya digunakan untuk:

- Menemukan akar penyebab suatu masalah

- Mengungkapkan terhambatnya sebuah proses

- Mengidentifikasi dimana dan mengapa proses tidak bekerja dengan baik.

 Cara penggunaan Tool:

1. Langkah 1: Mendefenisikan Masalah. Menuliskan masalah yang

tepat yang dihadapi. Bila sesuai, diidentifikasi siapa yang terlibat, apa

masalahnya, dan kapan juga dimana itu terjadi. Sebuah panah

horizontal menunjuk pada masalah.

31
2. Langkah 2: Work Out Faktor Mayor yang Terlibat.Selanjutnya,

mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin menjadi bagian dari

masalah.

3. Langkah 3: Identifikasi Kemungkinan Penyebab. Setiap faktor

yang dipertimbangkan dalam 2 langkah yaitu, brainstorming

kemungkinan penyebab masalah yang mungkin berhubungan dengan

faktor masalah tersebut.

4. Langkah 4: Analisa Diagram. Pada tahap ini harus memiliki diagram

yang menunjukkan semua kemungkinan penyebab masalah yang dapat

dipikirkan. Tergantung pada kompleksitas dan pentingnya masalah

tersebut, sehingga dapat menyelidiki kemungkinan penyebab lebih

lanjut dengan cara survei. Diagram ini dirancang untuk menguji mana

dari kemungkinan penyebab sebenarnya yang memberikan kontribusi

terhadap masalah.

5. Langkah 5: Finalisasi. Harus mencari akar sebenarnya dari masalah

antara penyebab potensial. Kita harus bertindak dan memperbaiki

dengan mengajukan solusi. Kita mencari penyebab yang bisa diatasi

dalam jangka waktu terdekat.

32
Diagram Fish Bone

Lingkungan Material
1. Media informasi tentang perawatan
pulpa di lingkungan puskesmas masih 1. Tidak terdapat alat dan bahan yang
kurang lengkap untuk melakukan perawatan
2. Media penyuluhan tentang penyakit saluran akar dan alat pemeriksaan
pulpa kurang penunjang lainnya seperti ro foto

Tingginya Kasus

Penyakit Jaringan

Pulpa dan Periapikal

Metode
Manusia 1. Media penyuluhan penyakit
1. perawatan pulpa masih awan di pulpa kurang dan sebagian
masyarakat dan dianggap rumit, berulang masyarakar belum mengetahui
dan memerlukan waktu yang lama mengenai perawatan saluran akar
2. pasien datang dalam keadaan gigi yang
sudah parah
3. pasien dengan penyakit pulpa cenderung
ingin giginya dicabut
4. biaya perawatan saluran akar yang lebih
mahal dari pada pencabutan dan
membutuhkan waktu yang lama

Gambar 3.1 Diagram Fish Bone

33
Tabel 3.3 Faktor Penyebab dan Masalah

No. Faktor Penyebab Masalah


1.  media informasi tentang perawatan pulpa di
lingkungan puskesmas masih kurang
Lingkungan
 media penyuluhan tentang penyakit pulpa
kurang
2.  Tidak terdapat alat dan bahan yang lengkap
untuk melakukan perawatan saluran akar dan
Material alat pemeriksaan penunjang lainnya seperti ro
foto
3.  perawatan pulpa masih awan di masyarakat
dan dianggap rumit, berulang dan
memerlukan waktu yang lama
 pasien datang dalam keadaan gigi yang sudah
parah
Manusia
 pasien dengan penyakit pulpa cenderung
ingin giginya dicabut
 biaya perawatan saluran akar yang lebih
mahal dari pada pencabutan dan membutukan
waktu yang lama
4.  Media penyuluhan penyakit pulpa kurang dan
Matode sebagian masyarakat belum mengetahui
mengenai perawatan saluran akar

3.4 Tujuan Pemecahan Masalah

Tujuan dari pemecahan masalah pada puskesmaas Kuranji Kota Padang

berdasarkan data pada tahun 2020 adalah untuk melakukan analisis situasi

permasalahan yang terjadi di puskesmas, mengidentifikasi masalah,

menetukan prioritas masalah, mendapatkan altenatif pemecahan masalah,

rencana operasional pada tahun mendatang, pelaksanaan dan pergerakkan

kegiatan pukesmas, pemantauan dan pengendalian, mengevaluasi kegiatan

Puskesmas pada umumnya dan khususnya bagi kesehatan gigi dan mulut.

34
3.5 Alternatif Pemecahan Masalah Tingginya Kasus Penyakit Jaringan

Pulpa dan Periapikal

Lingkungan:

 Media Informasi Tentang Perawatan Pulpa Di Lingkungan

Puskesmas Masih Kurang

 Media Penyuluhan Tentang Penyakit Pulpa Kurang

Alternative pemecahan masalah :

 Membuat media informasi berbasis online atau ofline tentan penyakit

pulpa

 Membuat team penyuluhan yang memberikan penyuluhan masyarakat di

puskesmas Kuranji tentang penyakit pulpa serta perawatannya

Material:

 Tidak terdapat alat dan bahan yang lengkap untuk melakukan


perawatan saluran akar dan alat pemeriksaan penunjang lainnya
seperti ro foto
Alternative pemecahan masalah :

 Pengajuan anggaran untuk kesediaan alat dan bahan untuk perawatan

penyakit pulpa

 Pengajuan kerjasama dengan pihak yang memiliki labor dan alat yang

lengkap untuk melakukan Ro foto.

Manusia:

 Perawatan pulpa masih awan di masyarakat dan dianggap rumit,

berulang dan memerlukan waktu yang lama

 Pasien datang dalam keadaan gigi yang sudah parah

 Pasien dengan penyakit pulpa cenderung ingin giginya dicabut

35
 Biaya perawatan saluran akar yang lebih mahal dari pada

pencabutan dan membutuhkan waktu yang lama

Alternative pemecahan masalah :

 Pemberian pemahaman kepada masyarakat dan pasien poli gigi

tentang pentingnya melakukan perawatan pulpa dan akibat yang

timbul dari kehilangan gigi yang disebabkan oleh penyakit pulpa

 petugas mengarahkan pasien untuk memanfaatkan bpjs yang

dimiliki untuk rutin memeriksakan giginya agar masalah gigidapat

dicegah. pasien juga dapat memanfaaatkan kartu BPJS/KIS untuk

melakukan perawatan saluran akar

Metode:

 Media penyuluhan penyakit pulpa kurang dan pasien belum

mengetahui mengenai perawatan saluran akar

Alternative pemecahan masalah :

 Membuat leaflet yang akan dibagikan kepada masyarakat tentang

bagaimana cara menjaga kesehatan gigi dan mulut, sehingga tingkat

kesehatan gigi dan mulut pasien menjadi lebih baik.

 membuat poster yang akan diletakkan di ruang pendaftaran

puskesmas tentang penyakit pulpa serta pentingnya melakukan

perawatan pulpa serta cara pencegahan penyakit pulpa

 melakukan penyuluhan secara sistematis tentang penyakit gigi dan

mulut khususnya penyakit pulpa kepada masyarakat agar

meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga

kesehatan gigi dan mulut.

36
3.6 Rencana Operasional

Dalam rangka tercapainya tujuan pembangunan kesehatan unit pelaksana

teknis yang berada paling dekat dengan masyarakat adalah Puskesmas. Puskesmas

(Pusat Kesehatan Masyarakat) merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan

tingkat pertama yang mempunyai peranan penting dalam sistem kesehatan

nasional khususnya subsistem kesehatan. Puskesmas menyelenggarakan upaya

kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan

lebih mengutamakan upaya promotif, dan preventif, untuk mencapai derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes RI No. 43

Tahun 2019).

a) Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ini dilakukan pembuatan leaflet dan poster serta

penyuluhan di puskesmas Kuranji kepada pasien atau masyarakat tentang penyakit

jaringan pulpa dan jaringan periodontal serta pentingnya perawatan dilakukan

dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yaitu 3M (memakai masker,

mencuci tangan dan menjaga jarak).

b) Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan difokuskan pada:

1. Pasien yang datang ke poli gigi di Puskesmas Kuranji.

2. Memberikan media penyuluhan leaflet kepada pasien mengenai menjaga

kesehatan gigi dan mulut.

3. Pemasangan poster di ruang tunggu tentang penyakit pulpa serta pentingnya

perawatan dilakukan dan pencegahan penyakit pulpa.

37
3.7. Controling

Selama tahap pelaksanaan akan diawasi oleh pembimbing di Poli gigi.

Seluruh kegiatan yang dilaksanakan akan dicatat dan dievaluasi.

3.8 Evaluasi

Tahap evaluasi bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pasien tentang

penyakit jaringan pulpa dan periodontal serta pentingnya dilakukan perawatan .

Setelah semua kegiatan pembimbing akan megevaluasi kegiatan yang telah

dilaksanakan. Evaluasi mencangkup semua hal dari mengevaluasi proses kegiatan

sampai hasil output dan outcome kegiatan. Seluruh kegiatan promotif dan

preventif yang dilakukan, dan akan dievaluasi pada bulan Januari 2021.

38
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Puskesmas Kuranji adalah salah satu Puskesmas yang berada di Kota

Padang dengan wilayah kerja kelurahan korong gadang dan kelurahan kalumbuk.

Pembahasan mengenai manajemen problem solving puskesmas dilakukan dengan

cara menentukan metode analisis antara lain: pengumpulan data, analisis Situasi,

identifikasi masalah, prioritas masalah, alternatif pemecahan masalah, selanjutnya

dilakukan diskusi dan perhitungan untuk menentukan prioritas masalah dengan

menggunakan metode usg ( urgency, seriousness, growth) dan metode fish bone:

alternatif pemecahan masalah. Dari analisis tersebut didapatkan prioritas masalah

adalah tingginya kasus penyakit pulpa dan periapikal. Kasus penyakit jaringan

pilpa dan periapikal merupakan kasus dengan jumlah tertinggi setiap tahunnya.

Salah satu alternatif yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan penyuluhan

pada semua lapisan masyarakat, pembuatan poster dan pemberian leaflet.

4.2 Saran

1. Dapat meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat terhadap

kesehatan gigi

2. Diharapkan masyarakat untuk bisa menjaga kesehatan gigi dan mulut secara

mandiri dirumah.

3. Dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melakukan

perawatan pulpa untuk mempertahankan gigi daripada dilakukan pencabutan.

4. Diharapkan masyarakat sering memeriksakan gigi dan mulutnya ke puskesmas

dan tidak datang hanya ketika pasien sakit gigi saja untuk mencegah terjadinya

karies dan penyakit pulpa yang parah

39
Daftar Pustaka

Apriyono, D.K. 2010. Kedaruratan Endodontik. Stomatognatic (J.K.G. UNEJ).


Vol 7. No 1.

Curzon, M. E. J., J. F. Roberts., dan D. B. Kennedy. 1996. Kennedy’s Paediatric


Operative Dentistry. 4 th edition. London : Wright.

Denas Symond. 2013. Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan dan Prioritas Jenis
Intervensi Kegiatan Dalam Pelayanan Kesehatan Disuatu Wilayah. . Jumal
Kesehatan Masyarakat, Maret 2013 - September 2013, Vol, 7, No. 2

Kepmenkes No 43 Tahun 2019. Tentang Puskesmas.

Laporan Tahunan Program Puskesmas Kuranji. Tahun 2019.

Milly Armilia, 2007. Penatalaksanaan Keadaan Darurat Endodontik. Bandung:


ITB

Philadelphia: W.B. Saunders Co. weine, F.S. 1996. Endodontic Therapy. 5 th ed.
St. Louis: Mosby Year Book. Inc.
Permenkes No 31 Tahun 2019. Tentang Sistem Informasi Puskesmas

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014.


Tentang Puskesmas

Walton, R. and Torabinejad, M., 2002. Principle and Practice of Endodontics.


2nd ed.

40
Lampiran 1 Leafleat

Gambar 1. Leafleat Ayo Rawat Gigi Mu

41
Gambar 2 Leafleat Senyum Ceria Berawal Dari Gigi Sehat

42
Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan

Gambar 3 Penyuluhan Hari ke- 1 (Selasa, 22 Desember 2020)

43
Gambar 4. Penyuluhan Hari ke- 2 (Rabu, 23 Desember 2020)

44
Lampiran 3 Poster

45

Anda mungkin juga menyukai