Disusun Oleh:
Menyetujui,
Mengetahui,
13.07.1
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB III PROGRAM PUSKESMAS
3.1 Program- Program Sasaran ............................................................................................ 31
3.2 Data Kunjungan Pasien................................................................................ ................. 33
3.3 Data Penyakit Tertinggi Puskesmas................................................................ .............. 41
3.4 Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan...... ................................................................... 44
3.4.1 Hasil Analisis Keluarga Sehat .............................................................................44
3.4.2 Indikator Keluarga Sehat di Desa Padangan .......................................................49
3.4.3 Program Inovatif Puskesmas ...............................................................................58
3.4.4 Hasil Analisis Survei Kepuasan Masyarakat .......................................................61
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .....................................................................................................................64
4.2 Saran ...............................................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................66
LAMPIRAN ............................................................................................................................67
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 3.19 Jumlah Jamban Sehat Desa Padangan..................................................... 53
Gambar 3.20 Jumlah ODGJ Desa Padangan ................................................................ 53
Gambar 3.21 Indeks Keluarga Sehat Indikator Keluarga Mengikuti Program
KB Desa Padangan ................................................................................ 55
Gambar 3.22 Indeks Keluarga Sehat Indikator Persalinan Ibu di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Desa Padangan ................................................... 56
Gambar 3.23 Indeks Keluarga Sehat Indikator Bayi Mendapatkan Imunisasi
Dasar Lengkap Desa Padangan ............................................................. 56
Gambar 3.24 Indeks Keluarga Sehat Indikator Bayi Mendapatkan ASI
Ekslusif Desa Padangan ........................................................................ 57
Gambar 3.25 Indeks Keluarga Sehat Indikator Pertumbuhan Balita dipantau
Desa Padangan ...................................................................................... 58
Gambar 3.26 Indeks Keluarga Sehat Indikator Penderita TB Paru yang
Berobat Sesuai Standart Desa Padangan ............................................... 58
Gambar 3.27 Indeks Keluarga Sehat Indikator Penderita Hipertensi yang
Berobat Teratur Desa Padangan ............................................................ 59
Gambar 3.28 Indeks Keluarga Sehat Indikator Penderita Gagguan Jiwa Berat,
Diobati dan tidak Desa Padangan .......................................................... 60
Gambar 3.29 Indeks Keluarga Sehat Indikator Anggota keluarga tidak ada
yang Merokok Desa Padangan .............................................................. 60
Gambar 3.30 Indeks Keluarga Sehat Indikator Keluarga sudah menjadi
anggota JKN Desa Padangan ................................................................ 61
Gambar 3.31 Indeks Keluarga Sehat Indikator Keluarga memiliki
akses/menggunakan sarana air bersih Desa Padangan .......................... 62
Gambar 3.32 Indeks Keluarga Sehat Indikator Keluarga memiliki
akses/menggunakan jamban Desa Padangan ........................................ 62
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat-Nya, sehingga Laporan PKL ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Tujuan dari penyusunan Laporan ini adalah menyajikan data hasil kegiatan
praktek kerja lapangan di Puskesmas Pucung Kabupaten Tulungagung. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi bimbingan
dan pengarahan dalam penyusunan laporan ini, sehingga dapat terselesaikan
dengan cukup baik. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
Penulis
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
diarahkan untuk memecahkan masalah Kesehatan masyarakat dengan pendekatan
multi disipliner.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas merupakan salah satu proses
belajar mahasiswa dengan melakukan praktek di Puskesmas. Dengan mata kuliah
ini diharapkan mahasiswa belajar bagaimana gambaran sebuah Puskesmas bagi
Sarjana Kesehatan Masyarakat, khususnya kegiatan program di bidang Gizi,
Epidemiologi, Promosi Kesehatan, Manajemen serta Kesehatan Lingkungan.
Diharapkan pula dengan Kerja Praktek Lapangan (PKL) ini mahasiswa
mengalami transformasi ilmu sebagai bekal menjadi seorang ahli Kesehatan
Masyarakat yang professional dalam memecahkan masalah Kesehatan
masyarakat. Diharapkan pula dengan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan,
mahasiswa mampu menjadi lulusan yang memiliki kualifikasi sebagaimana
Kep.Mendikbud RI. No. 056/U/1994 sebagaimana berikut :
a. Berjiwa Pancasila dan memiliki integritas kepribadian nasional yang
tinggi.
b. Menguasai dasar ilmiah dan dasar profesi sehingga mampu berfikir dan
bersikap serta bertindak sebagai ilmuwan yang professional.
c. Mampu menerapkan pengetahuan dan teknologi bidang ilmu Kesehatan
Masyarakat dalam kegiatan pelayanan kepada masyarakat.
d. Menguasai dasar keilmuan dan pengetahuan serta metodologi bidang Ilmu
Kesehatan Masyarakat, sehingga mampu menemukan, memahami,
menjelaskan dan merumuskan cara penyelesaian masalah Kesehatan
masyarakat Indonesia, melalui kegiatan perencanaan, implementasi dan
evaluasi program yang bersifat preventif dan promotif, tanpa mengabaikan
program yang bersifat kuratif dan rehabilitative.
e. Mampu mengelola upaya Kesehatan secara professional sesuai dengan
situasi dan kondisi yang ada dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada
untuk meningkatkan Kesehatan Masyarkat.
f. Mampu mendidik dan meningkatkan keikut-sertaan masyarakat untuk
meningkatkan taraf kesehatannya.
g. Mampu mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi Ilmu
Kesehatan Masyarakat.
2
1.2 Kompetensi
Adapun kompetensi yang diharapkan dalam pelaksanaan PKL Puskesmas
ini yaitu :
1. Mahasiswa mengatahui gambaran program manajemen Puskesmas.
2. Mahasiswa mengetahui gambaran program promosi kesehatan, kesehatan
lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Gizi dan KIA di
Puskesmas.
3. Mahasiswa mengetahui program-program kesehatan yang ada di
Puskesmas.
4. Mahasiswa mengetahui proses perencanaan dan evaluasi data di
Puskesmas.
5. Mahasiswa mengetahui sistem pembiayaan di Puskesmas.
6. Mahasiswa mengetahui proses pengolahan Sistem Informasi Kesehatan
yang ada di Puskesmas.
1.3 Tujuan
1. Umum
Agar mahasiswa mampu mensinergikan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan yang dimiliki selama di bangku kuliah dalam dunia kerja.
2. Khusus
a. Memberikan gambaran kepada mahasiswa mengenai dunia kerja
seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat.
b. Mahasiswa mengetahui program-program Kesehatan yang ada di
Puskesmas.
c. Menumbuhkan kepekaan, cepat tanggap (reponsif) terhadap
permasalahan dan kebutuhan Kesehatan masyarakat.
d. Mengembangkan kemampuan penalaran ilmiah, penyelesaian
masalah dan pengambilan keputusan.
e. Melatih mahasiwa bekerja dalam tim (kemitraan dengan profesi
yang lain).
f. Menumbuhkan sikap percaya diri dan kemandirian.
3
1.4 Manfaat
Manfaat bagi Institusi
a. Mengetahui dan melatih keterampilan mahasiswa dalam pelayanan
kesehatan
b. Sebagai evaluasi sejauh mana teori perkuliahan dapat diterapkan
dalam lapangan
c. Mengenalkan institusi kepada masyarakat lebih luas
d. Menjalin kerjasama dengan instansi tempat PKL
Manfaat bagi Puskesmas
a. Membantu dan memudahkan petugas kesehatan dalam hal upaya
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
b. Memberikan bahan masukan bagi Puskesmas untuk menentukan
kebijakan perusahaan di masa yang akan datang berdasarkan hasil
pengkajian dan analisis yang dilakukan mahasiswa selama PKL.
Manfaat bagi Mahasiswa
Meningkatkan wawasan keilmuan mahasiswa tentang situasi dalam
dunia kerja.
4
BAB II
GAMBARAN PUSKESMAS
Batas Wilayah
c. Sarana Transportasi
5
d. Pembagian Wilayah Pemerintahan :
Jumlah RW : 49 RW
Jumlah RT : 145 RT
Tabel 2.1 Jumlah dusun, RT, dan RW per desa
NO Desa Jumlah Dusun RT RW
1 Pakel 2 15 6
2 Pucung 3 20 8
3 Srikaton 4 27 8
4 Padangan 5 51 15
5 Pinggirsari 5 32 12
TOTAL 19 145 49
2.1.2 Kependudukan
a. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur;
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok
Umur
Jumlah Jumlah
Jumlah anak
Semua Umur bayi (< 1 anak balita
NO Desa (5-6 th)
th) (1-4 th)
L P L P L P L P
1 Pakel 1685 1648 24 22 82 69 43 32
2 Pucung 2004 2034 28 34 72 83 29 28
3 Srikaton 2681 2609 38 34 191 178 39 36
4 Padangan 3586 3591 34 40 216 167 51 48
5 Pinggirsari 2286 2485 34 39 145 150 29 33
Puskesmas 12242 12367 158 169 706 647 191 177
6
c. Kepadatan Penduduk
Tabel 2.4 Kepadatan penduduk per desa
7
penduduk usia non produktif sebanyak 10.932 jiwa terhadap jumlah
penduduk usia produktif sebanyak 21.449 jiwa.
f. Rasio Jenis Kelamin.
Tabel 2.6 Ratio Jenis Kelamin Penduduk per Desa
No Desa Laki - Laki Perempuan Ratio
1 Pakel 1685 1648 102,25
2 Pucung 2004 2034 98,53
3 Srikaton 2681 2609 102,76
4 Padangan 3586 3591 99,86
5 Pinggirsari 2286 2485 91,99
8
b. Jumlah Puskesmas dan Jaringannya
Tabel 2.9 Jumlah Puskesmas dan Jaringannya
No Sarana Jumlah
1 Puskesmas 1
2 Pustu 1
3 Polindes 3
4 Puskesmas Keliling 1
1 Pakel 4 - - 4 -
2 Pucung 4 - 2 2 -
3 Srikaton 6 - 3 3 -
4 Padangan 6 - 2 4 -
5 Pinggirsari 5 - 2 3 -
JUMLAH 25 0 9 16 0
9
f. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM).
Tabel 2.12 Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM).
Jml Posy Jml Posy
NO DESA Desa Siaga
Balita Lansia
1 Pakel 4 1 1
2 Pucung 4 1 1
3 Srikaton 6 1 1
4 Padangan 6 1 1
5 Pinggirsari 5 1 1
Jumlah 25 5 5
Visi
Terwujudnya Masyarakat wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Pucung Mandiri untuk Hidup Sehat.
Misi
1. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan Kesehatan
2. Membudayakan masyarakat dan lingkungan di wilayah kerja
Puskesmas Pucung.
2.15 Motto dan Janji Pelayanan
a. Motto
“Kepuasan Anda Adalah Kebanggaan Kami, Masyarakat Sehat
Harapan Kita Semua”
b. Janji Layanan
Sanggup menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai
standar yang telah ditetapkan, dan apabila tidak menepati janji ini
10
kami siap menerima sangksi sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
2.16 Persyaratan Pelayanan
Pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Pucung diperlukan
beberapa persyaratan administratif, karena puskesmas sebagai bagian
dari pelayanan kesehatan kabupaten perlu melengkapi berkas untuk
pelaporan adminstratifnya, berikut persyaratan bagi pasien yang
berkunjung
a. Membawa foto copi KTP, KK yang masih berlaku
b. Bagi peserta BPJS membawa kartu Jamkesmas/Askes/ BPJS asli
dan menyerahkan fotokopi.
c. Membawa kartu berobat untuk pasien lama
d. Membayar biaya retribusi sesuai Perda No 3 Tahun 2012 bagi
pasien umum
e. Bagi pasien Ibu Hamil / balita membawa buku KIA
f. Bagi anak sekolah membawa buku berobat dan surat pengantar
dari sekolah.
2.17 Standart Pelayanan
a. Pelayanan Rawat Jalan
a) Jenis pelayanan: pelayanan jasa berupa pemeriksaan
kesehatan, pengobatan, konsultasi kesehatan
b) Persyaratan pelayanan
Pasien membawa: kartu berobat bagi yang sudah pernah
berobat di puskesmas pucung, kartu BPJS bagi yang
memiliki dan fotokopi Kartu Keluarga
Penyedia layanan / provider: Petugas yang kompeten,
professional dan bersifat asertif
b. Waktu Pelayanan
Tabel 2.13 Waktu Pelayanan
HARI WAKTU PELAYANAN KETERANGAN
07.15 - 11.00 WIB BUKA LOKET
Senin s/d Kamis
11.00 – 14.00 WIB Administrasi,
11
pemeriksaan laborat,
sterilisasi alat
07.15 – 10.00 WIB BUKA LOKET
Jumat Administrasi,pemeriksaan
10.00 – 11.00 WIB
laborat, sterilisasi alat
07.15 – 11.00 WIB BUKA LOKET
Administrasi,
Sabtu
11.00 – 12.00 WIB pemeriksaan laborat,
sterilisasi alat
Minggu TUTUP
c. Prosedur Pelayanan
Prosedur pelayanan di UPTD Puskesmas Pucung secara umum dapat
diuraikan sebagai berikut:
- Pasien datang.
- Pasien diterima di Unit Pendaftaran dan dilayani
administrasinya kurang dari 10 menit
- Petugas Unit Pendaftaran menanyakan kepada Pasien akan
berobat ke Unit Pengobatan Umum (UPU), Unit Pengobatan
Gigi (UPG), atau Unit Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak /
KB.
- Pasien dipersilahkan menunggu di ruang tunggu di depan Unit
yang dituju kurang dari 15 menit
- Petugas memanggil Pasien untuk masuk ke dalam ruangan unit
yang dituju.
- Petugas melakukan pemeriksaan dan memberikan pelayanan
kesehatan kepada Pasien antara 5-20 menit
- Apabila Pasien memerlukan perawatan penunjang maka Pasien
dipersilahkan untuk menuju ke Unit Laboratorium atau Unit
Gizi, atau Unit Sanitasi antara 5-15 menit
- Pada Pasien yang memerlukan tindakan medis tertentu pada
pelayanan dapat dilakukan pelayanan oleh petugas dalam
waktu kurang dari 30 menit
12
- Bagi Pasien yang mendapat tindakan medis maka Pasien
dipersilahkan menuju ke Unit Kasir untuk melakukan
pembayaran bagi pelangan yang tidak memiliki kartu BPJS
maupun tindakan-tindakan yang tidak tercover oleh BPJS, dan
pelayanan di kasir dilayani kurang dari 5 menit
- Apabila Pasien memerlukan obat maka Pasien dipersilahkan ke
Unit Obat untuk mengambil obat, untuk jenis obat jadi dapat
disiapkan kurang dari 5 menit dedangkan untuk obat racikan
dapat disiapkan kurang dari 20 menit
- Apabila pelayanan selesai Pasien dipersilahkan pulang.
d. Biaya atau tarif
Untuk pasien umum berbayar, berikut adalah tarif pelayanan di
UPTD Puskesmas Pucung sesuai Perda Kab.Tulungagung No. 3
Tahun 2012
Tabel 2.14 Biaya/ tarif Pelayanan
KOMPONEN TARIF
LOKET
a.Rawat Jalan Rp.5000,-
b.Pengujian Kesehatan
- Umum Rp.7000,-
- Tenaga kerja CJHI,transmigrasi Rp.7000,-
- Calon Mempelai Rp.15.000,-
POLI UMUM
a. Jahitan luka < 5 Rp.20.000,-
b. Jahitan luka > 5 Rp.40.000,-
c. Insisi abses Rp.20.000,-
d. Sirkumsisi (sunat) Rp.100.000,-
POLI GIGI
a. Pembersihan Karang Gigi per Regio Rp.10.000,-
b. Pencabutan Gigi biasa Rp.20.000,-
c. Pencabutan Gigi Komplikasi Rp.40.000,-
d. Insisi Abses Gigi Rp.25.000,-
e. Tumpatan Gigi Rp.30.000,-
f. Pengobatan pulpa Rp.10.000,-
g. Perawatan Post Exo Rp.10.000,-
h. Pencabutan Gigi Anak Rp.10.000,-
LABORATORIUM
13
a. Hb Rp.10.000,-
b. Trombosit Count Rp.10.000,-
c. Widal Rp.20.000,-
d. Reduksi Rp.5000,-
KIA KB
a. Pemasangan dan pencabutan IUD Rp.25.000,-
b. Pemasangan dan pencabutan implant Rp.100.000,-
c. Suntik KB Rp.10.000,-
KONSULTASI YANKES
a. Rawat jalan Rp.10.000,-
b. Dokter gigi Rp.10.000,-
14
ditangani oleh dokter gigi dan perawat gigi, poli KIA dan KB
ditangani oleh bidan, Laborat ditangani oleh seorang analis kesehatan,
apotek ditangani oleh tenaga asisten apoteker, poli gizi ditangani oleh
nutrisionis, dan klinik sanitasi ditangani oleh sanitarian. Selain bekerja
sesuai kompetensi para staf juga bekerja secara profesional sesuai
dengan prosedur yang telah ditentukan. Petugas bersifat asertif
(ramah, santun, membantu, yakin dan meyakinkan, teliti informatif,
menghargai waktu serta murah senyum).
2.2.Manajemen Puskesmas Pucung
Manajemen puskesmas merupakan bagian dari penilaian terhadap proses
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol terhadap
pelaksanaan kegaiatan di puskesmas yang terdiri dari manajemen umum,
pemberdayaan masyarakat, peralatan, sarana dan prasarana, keuangan, SDM,
pelayanan kefarmasian, data dan informasi, program UKM esensial, UKM
Pengembangan, program UKP, dan manajemen mutu. Puskesmas pucung
dalam rangka mempersiapkan akreditasi sehingga masih banyak proses yang
masih dipelajari dan baru mulai dijalankan. Sehingga masih perlu perbaikan
baik secara prosedur, administrasi maupun kontroling atau pengawasannya.
15
Penyelenggaraan Pelayanan Manajemen, meliputi
P1 (Perencanaan)
Perencanaan Puskesmas dilakukan melalui 4 tahap sebagai berikut :
A. Tahap Persiapan
Tahap ini mempersiapkan staff Puskesmas yang terlibat dalam
proses penyusunan perencanaan tingkat Puskesmas agar memperoleh
kesamaan pandangan dan pengetahuan utuk melaksanakan tahap-tahap
perencanaan.
B. Tahap Analisis Situasi
Tahap ini dimaksutkan untuk memperoleh informasi mengenai
keadaaan dan permasalahan yang dihadapi Puskesmas melaui proses
analisis terhadap data yang dikumpulkan. Ada dua kelompok data yang
perlu dikumpulkan yaitu data umum dan data khusus :
a. Data Umum : Peta Wilayah Kerja serta fasilitas pelayanan, Data
sumber daya Puskesmas, Data Peran Serta Masyarakat, Data
Penduduk dan Sasaran Program, Data Sekolah, Data Kesehatan
Lingkungan Wilayah Kerja Puskesmas
b. Data Khusus (Merupakan hasil penilaian dari kinerja Puskesmas) :
Data Status Kesehatan, Data Kejadian Luar Biasa, Data Cakupan
Program Pelayanan Kesehatan satu tahun terakhir di setiap desa,
Hasil Survei.
C. Tahap Penyusunan RUK
Penyusunan RUK dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal
berikut ini :
1. Menyusun RUK bertujuan untuk mempertahankan kegiatan yang
sudah dicapai pada periode sebelumnya dan memperbaiki program
yang masih bermasalah.
2. Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi
kesehatan di wilayah Puskesmas tersebut dan kemampuan
Puskesmas.
Penyusunan RUK ini terdiri dari 2 langkah, yaitu Analisis Masalah
dan Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan.
16
a. Analisis Masalah meliputi : Identifikasi masalah, menetapkan
urutan prioritas masalah, merumuskan masalah, mencari akar
penyebab masalah
b. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) meliputi : Upaya
Kesehatan Wajib, Upaya Kesehatan Pengembangan, dan Upaya
Kesehatan Penunjang.
Rencana Usulan Kegiatan disusun dalam bentuk matriks :
Matriks Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Wajib dan
Kegiatan Upaya Kesehatan Pengembangan
17
D. Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Tahapan ini baik untuk upaya kesehatan masyarakat (Essensial dan
Pengembangan), upaya kesehatan perseorangan, maupun upaya inovasi
dilaksanakan secara bersama, terpadu dan terintegrasi.
Langkah-langkah penyusunan RPK sebagai berikut :
a. Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetujui.
b. Membandingkan alokasi kegiatan yang sudah disetujui dengan RUK
yang diusulkan dan situasi pada saat penyusunan RPK.
c. Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang akan
dilaksanakan serta sumber daya pendukung menurut bulan dan
lokasi pelaksanaan
d. Mengadakan loka karya mini tahunan untuk membahas kesepakatan.
e. Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk matriks.
P2 (Pelaksanaan)
Pelaksanaan dan penggerakan program/kegiatan merupakan kegiatan dari
RPK. Pelaksanaan program/ kegiatan dapat dilakukan melalui rapat dinas,
pengarahan pada saat apel pegawai, pelaksanaan kegiatan setiap program
sesuai penjadwalan pada RPK bulanan, dan melalui forum yang khusus
dibentuk untuk itu (Lokakarya Mini Puskesmas).
- Pertemuan pra lokakarya mini (pembinaan penanggung jawab
terhadap pelaksana); dilakukan pada awal minggu ke l setiap bulan;
- Lokakarya mini bulanan dilakukan pada minggu ke l / ll hari Rabu
setiap bulan;
- Lokakarya mini tiga bulanan (lintas sektor) dilakukan pada bulan
(februari, mei, agustus, november)
Dalam rangka pelaksanaan program/ kegiatan kepala puskesmas dapat
melakukan pengorganisasian ulang petugas di puskesmas yang bertujuan
sebagai penguatan dan pemantapan organisasi.
P3 (Evaluasi)
Evaluasi kegiatan dan capaian kinerja dilakukan setiap 3 bulan melalui
kegiatan Lokakarya Mini yang dilakukan setiap bulan. Dilihat dan disuaikan
dengan RPK (Rencana Pelaksanaan Kegiatan) di tampilkan dengan hambatan
18
dan Rencana Tindak Lanjutnya untuk mencapai kegiatan yang belum
tercapai.
Dalam rangka pelaksanaan evaluasi juga dilakukan Penilaian Kinerja
Puskesmas. Penialian Kinerja Puskesmas adalah suatu proses yang objektif
dan sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menggunakan
informasi untuk menentukan seberapa efekrif dan efisien pelayanan
Puskesmas disediakan, serta sasaran yang dicapai sebagai penilaian hasil
kerja/prestasi Puskesmas. Penialian Kinerja Puskesmas dilaksanakan oleh
Puskesmas dan kemudian hasil penilaiannya akan diverifikasi oleh Dinkes
Kab/Kota.
Ruang lingkup penilaian kinerja Puskesmas meliputi:
a. Pencapaian cakupan pelayanan kesehatan
1. UKM Esensial
2. UKM Pengembangan
3. UKP
b. Pelaksanaan manajemen Puskesmas dalam penyelenggaraan kegiatan.
Tabel 2.15 Contoh Hasil Lokakarya mini bulan September
19
SOP
Ketersediaan Belum Peralatan belum Pengajuan alat
obat tercapai lengkap melalui RUK
2 UKM ESENSIAL
(KESEHATAN
LINGKUNGAN)
20
diluar wilayah
Bayi paripurna Belum Bayi waktu di Mengadakan
tercapai DDTK tidak pemantauan
berkunjung ke DDTK
posyandu Melakukan
kunjungan
neonatal resti
Melakukan
kunjungan
balita resti
KB BARU Belum Data belum Pencatatan
tercapai lengkap dan pendataan
ulang
PASCA KB Belum Data belum Pencatatan
tercapai lengkap dan pendataan
ulang
PELAYANAN
GIZI
Rumah tangga Belum Penyimpanan Sosialisasi
yang tercapai garam beryodium kepada siswa
mengkonsumsi yang kurang tepat untuk
garam mengganti
beryodium garam
beryodium
Membagika
garam
beryodium
kepada
masyarakat
Cakupan Bayi Belum Pemahaman Koordinsi
mendapat ASI tercapai dan UKP untuk
Eksklusif pengetahuan pasien berobat
masyarakat pengukuran
yang rendah IMT
(memberikan
MPASI terlalu
dini)
PROMKES
Rumah tangga Belum Pengunjung Meningkatkan
yang dikaji tercapai posyandu tidak jumlah RT
mencukupi untuk untuk
di survey dilakukan
survey
Tatanan sehat Belum Menambah
tercapai - sampel rumah
tangga sehat
Pengembangan Belum - Menambah
21
UKBM tercapai pembinaaan
kader
posyandu dan
mengganti
kader lama
dan kader baru
UPAYA P2PM
(Pencegahan &
Pengendalian
PTM)
Indikator Belum Belum ada form Menyediakan
obesitas >15 tercapai pengisian IMT form
tahun Sosialisasi
UKP tentang
target
pengukuran
IMT
Menyediakan
protap cara
menghitung
IMT
Pemeriksaan Belum Kurangnya Sosialisasi
GDA pada >18 tercapai kesadaran tentang
tahun untuk pentingnya
memeriksakan pemeriksaan
gula darah GDA
Kurangnya Screening usia
kemampuan >18 tahun
untuk Menyediakan
mengeluarkan pemeriksaan
biaya GDA gratis
22
ditanggulang
dalam waktu
<24 jam
TBC
Penemuan Belum Kurang Meningkatkan
suspek TB tercapai kerjasama kerjasama
lintas program lintas program
dengan kader
posyandu
untuk
pencarian
suspek TB
Penemuan TB Belum Penemuan Meningkatkan
BTA + tercapai belum penemuan
maksimal di kasus TB di
masyarakat masyarakat
karena dengan
sementara ini investigasi
masih kontak
menunggu kerumah
pasien TB + pasien TB dan
yang datang ke kontak erat
puskesmas pasien TB
semaksimal
mungkin
DBD
Pemeriksaan Belum Petugas ada Kegiatan
jentik berkala tercapai kegiatan lagi dilakukan di
(Raker) bulan
selanjutnya
3 UKM PENGEMBANGAN
(PEAYANAN
KESEHATAN
JIWA)
Kunjungan Belum Belum Kunjungan
rumah pasien tercapai maksimalnya rumah pada
ODGJ pendataan pasien ODGJ
Kurangnya tiap bulan
kerjasama
lintas program
dn lintas sektor
(desa atau
perangkat desa)
(PELAYANAN Belum Belum Kerjasama
KESEHATAN tercapai maksimalnya lintas sektor
LANSIA) pendataan Kerjasama
Belum ada dengan nakes
23
koordinasi di wilayah
antara lintas puskesmas
program dan Kunjungan
litas sektor rumah lansia
resti setiap
bulan
(PELAYANAN
KESEHATAN
INDERA)
24
kegiatan UKP seperti pembayaran jasa pelayanan, pembelian alat dan bahan
medis, pengadaan modal alkes maupun rehab gedung, JKN Non Kapitasi
digunakan untuk pembiayaan yang bersifat pelayanan terhadap peserta BPJS baik
berupa jasa persalinan, KB ataupun rujukan serta bahan habis pakai. Sedangkan
pembiayaan dari rekening Masyarakat Miskin (PR) digunakan untuk kegiatan
operasional puskesmas seperti pembayaran listrik, telephone, pengadaan barang
inventaris dan pemeliharaan ringan puskesmas.
Pembiayaan atas kegiatan di puskesmas sangat bermanfaat untuk mendukung
puskesmas Dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya
promotif, preventif dan rehabilitatif. Kegiatan di puskesmas bertujuan untuk
meningkatkan capaian SPM dan MDGs menjadi lebih baik dari target yang
diharapkan.
Keberhasilan indikator manajemen pembangunan kesehatan di Puskesmas
Pucung sampai akhir tahun 2018 juga diukur dengan besaran pembiayaan
(anggaran) pembangunan kesehatan selama periode 2 (dua) tahun ini yaitu 2017 –
2018, seperti terlihat pada grafik dibawah ini.
Rp600,000,000
Rp500,000,000
Rp400,000,000
Rp300,000,000
Rp200,000,000
Rp100,000,000
Rp0
JKN Kapitasi JKN Non BOK APBD
Kapitasi (Raskin)
Tahun 2017 Rp462,905,903 Rp16,345,500 Rp329,961,000 Rp19,750,000
Tahun 2018 Rp509,196,493 Rp17,980,050 Rp437,872,000 Rp39,740,000
25
2.4 Sistem Informasi Kesehatan Puskemas Pucung
2.4.1 Alur Sistem Informasi Komunikasi Puskesmas Pucung
Tulungagung
Pasien datang melakukan pendaftaran di unit pendaftaran. Data di
proses di pelayanan, jika pasien BPJS data dimasukan dalam
pendaftaran BPJS dan untuk pasien umum data dimasukan dalam
pendaftaran umum. Selanjutnya data di bawa ke poli yang diinginkan.
Data yang masuk di poli akan di proses secara online melalui SIKDA.
2.4.2 Pendaftaran pada pasien umum
Pengisian pada loket pendaftaran meliputi NIK, nama lengkap,
tempat tanggal lahir, jenis kelamin, keterangan jenis pasien, cara
bayar, nama KK, keterangan wilayah, alamat, agama, golongan darah,
pekerjaaan, status nikah, pendidikan terakhir , suku, nama ayah dan
ibu, jenis kunjungan.
2.4.3 Pendaftaran pada pasien BPJS
Pengisian pada loket pendaftaran meliputi nama lengkap, tempat
tanggal lahir, NIK, golongan darah, jenis pasien, jenis kunjungan.
2.4.4 Pengolahan Data pada poli Umum (BP), KIA, gigi
Pengisian data harus lengkap yaitu anamnesa, catatan fisik,
catatan dokter, sistole, diastole, berat badan , tinggi badan, respirator
rate, heart rate, diagnosa, obat, tindakan, status pasien dan petugas
yang melayani. Ada perbedaan pada pasien umum dan BPJS yaitu
pada pengisian keterangan jenis pasien.
2.4.5 Pengolahan data pada Apotek
Resep dari poli umum, KIA, dan gigi dimasukan dalam sikda.
Konsultasi
Gizi, cek status gigi lalu diberikan konseling dan pemberian
makanan tambahan PMT
Kesling, jika ada kasus penyakit berbasis lingkungan (PBL) maka
dilakukan edukasi kesehatan lingkungan dan melakukan
kunjungan rumah.
2.4.6 Sistem informasi upaya kesehatan masyarakat (UKM)
26
Pada sistem informasi upaya kesehatan masyarakat dilakukan
pelaporan dan analisis hasil kinerja pada setiap program UKM. Baik
program UKM esensial maupun program UKM pengembangan.
Program Esensial
a. KIA
Kesehatan ibu
Kesehatan bayi
Kesehatan anak balita dan anak prasekolah
Kesehatan anak usia sekolah dan remaja
Pelayanan keluarga berencana
b. Gizi
Pemantauan status gizi
Penanggulangan gangguan gizi
Pelayanan gizi masyarakat
c. Promkes
Pengkajian PHBS (pola hidup bersih dan sehat)
Intervensi / penyuluhan
Pengembangan UKGM
Penyuluhan NAPZA
Pengembangan desa siaga aktif
Promosi kesehatan
Program pengembangan
Upaya kesehatan lingkungan
d. Kesling
Penyehatan air
Penyehatan makanan dan minuman
Penyehatan perumahan dan sanitasi dasar
Pembinaan tempat-tempat umum (TTU)
Yankesling (klinik sanitasi)
Sanitasi total berbasis masyarakat (STBM)
Program Pengembangan
27
a. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas)
b. Pelayanan kesehatan jiwa
c. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
d. UKGM
e. Pelayanan kesehatan tradisional komplementer
f. Pelyanan kesehatan olahraga
g. Pelayanan kesehatan indera
h. Pelayanan kesehatan lansia
i. Pelayanan kesehatan kerja
j. Kesehatan matra
28
menyenangi dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Kesehatan Lingkungan
Program penyehatan lingkungan yang utama adalah pemantauan
kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar terutama mengenai 5 Pilar
STBM yaitu
1) Tidak buang air besar sembarangan (Stop BABS)
2) Mencuci tangan pakai sabun (CTPS)
3) Mengelola air minum dan makanan yang aman (PAM-RT)
4) Mengelola sampah dengan benar
5) Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman
Kegiatan lain yang dilakukan adalah inspeksi sanitasi secara
berkala baik untuk mengawasi pencemaran sarana air bersih maupun
inspeksi sanitasi perumahan. Inspeksi sanitasi SAB bertujuan untuk
mengetahui tingkat risiko pencemaran terhadap sumber air bersih
yang digunakan masyarakat. Tingkat risiko rendah dan sedang
akan ditindak lanjuti dengan pengambilan dan pemeriksaan sampel
air untuk mengetahui kualitas air terutama tentang pencemaran
E.coli dalam air bersih. Tingkat risiko tinggi dan amat tinggi
dianjurkan untuk diperbaiki karena sumber air tersebut telah tercemar.
Inspeksi sanitasi perumahan ditujukan untuk mengetahui
kelayakan hunian terutama untuk pencegahan penyakit-penyakit
berbasis lingkungan.Pencapaian kinerja pembinaan kesehatan
lingkungan dan sanitasi dasar di wilayah kerja Puskesmas Pucung
tahun 2017.
c. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Pelayanan kesehatan ibu hamil (K1 & K4) atau pelayanan antenatal
merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu
selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai standar pelayanan
antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan.
29
Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dapat
dinilai dengan menggunakan 30ntibody30 cakupan K1 (pemeriksaan
antenatal pertama kali) dan K4 (ibu hamil yang melakukan
pemeriksaan kesehatan minimal 4 kali).
Keluarga Berencana (KB) adalah suatu upaya manusia untuk
mengatur secara sengaja kehamilan dalam keluarga secara tidak
melawan 30ntib dan moral Pancasila untuk kesejahteraan keluarga
Tujuan keluarga berencana menurut BKKBN (2012) adalah : 1)
Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak serta
keluarga dan bangsa pada umumnya. 2) Meningkatkan martabat
kehidupan rakyat dengan cara menurunkan angka kelahiran sehingga
pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan untuk
meningkatkan reproduksi.
d. Perbaikan Gizi Masyarakat
Kegiatan upaya perbaikan gizi diantaranya pelayanan kesehatan
bayi dan balita dengan melakukan pemantauan pertumbuhan setiap
bulan, pemberian suplementasi Gizi vitamin A 2x setahun (Bulan
Februari dan Agustus) dan pemberian tablet Fe pada ibu hamil.
Pemantauan pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan beserta
pendampingan konseling menyusui. Penatalaksanaan bagi balita gizi
kurang dan gizi buruk pemberian PMT pemulihan dan pemantauan
intervensi.
Selain kegiatan diatas, program perbaikan gizi keluarga juga
meliputi identifikasi status kadarzi di wilayah kerja, pemantauan garam
beryodium, serta pendampingan dan monitoring pelaksanaan
pemantauan pertumbuhan bayi dan balita di posyandu oleh kader.
Kegiatan perbaikan gizi juga dilakukan di sekolah dengan melakukan
pemantauan pertumbuhan bagi siswa baru dan pemantauan
pertumbuhan berkala 6 bulan sekali bagi siswa SD.
e. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit terutama
difokuskan pada kelompok bayi dan anak-anak karena memiliki
30
risiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular yang mematikan,
seperti : Difteri, Tetanus, Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru-
paru dan masih banyak penyakit lainnya. Untuk itu salah satu
pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok berisiko ini
terlindungi adalah melalui imunisasi. Pada saat pertama kali kuman
(antigen) masuk ke dalam tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh
akan membuat zat anti yang disebut dengan 31ntibody. Pada
umumnya, reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibody tidak
terlalu kuat, karena tubuh belum mempunya ”pengalaman”. Tetapi
pada reaksi yang kedua, ketiga dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai
memori untuk mengenali antigen tersebut.
Program imunisasi dasar lengkap pada bayi yang dicanangkan
pemerintah meliputi : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis
hepatitis B dan 1 dosis campak. Indikator yang digunakan untuk
mengetahui keberhasilan pemberian imunisasi adalah Desa UCI,
Universal Child Immunization, yaitu ≥80% bayi di suatu wilayah
(desa) mendapat imunisasi lengkap.
2. UKM Pengembangan
a. Kegiatan Program Lansia
Posyandu lansia / kelompok usia lanjut adalah merupakan suatu
bentuk pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat atau /UKBM
yang dibentuk oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan itu
sendiri khususnya pada penduduk usia lanjut. Pengertian usia lanjut
adalah mereka yang telah berusia 60 tahun keatas.
Tujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar antara lain:
1) Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat,
sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
kebutuhan lansia.
2) Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat
dan swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan
komunikasi antara masyarakat usia lanjut.
b. Program Kesehatan Jiwa
31
Kesehatan jiwa adalah suatu bagian yang tidak terpisahkan dari
kesehatan atau bagian integral dan merupakan unsur utama dalam
menunjang terwujudnya kualitas hidup manusia yang utuh. Kesehatan
jiwa menurut UU No 23 tahun 1996 tentang kesehatan jiwa sebagai
suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan
emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan
secara selaras dengan keadaan orang lain.
32
belum tercapai yaitu penilaian masyarakat terhadap mutu pelayanan yang
diberikan puskesmas Hal ini dapat diperoleh dari hasil penilaian IKM pada
tahun 2018 masih 76.61%. Hal ini dikarenakan beberapa faktor yang
menjadi penyebab kurangnya kepuasan masyarakat antara lain kecepatan
pelayanan yang dirasa masyarakat kurang, persyaratan pelayanan kurang
sesuai, sarana dan prasarana yang kurang baik serta penanganan
pengaduan pelayanan yang kurang. Sehingga diharapkan ada peningkatan
pelayanan dari petugas dalam melaksanakan pelayanan dan dapat lebih
memaksimalkan penanganan pengaduan dari masyarakat yang berkunjung
ke puskesmas.
33
BAB III
PROGRAM PUSKESMAS
Sudah sesuai
No Indikator Program Target Capaian Hambatan RTL Saran
SOP/KAK
1. UKM ESENSIAL
1.1 UPAYA PROMOSI KESEHATAN
1.1.1 Pengkajian PHBS
Dibuat dokumen
Melakukan
SOP/KAK agar
survey PHBS ke
kegiatan yang
pondok pesantren Tidak ada
akan
1. Pondok pesantren yang dikaji 70% 33,33% - dengan cakupan dokumen
dilaksanakan
yang diperluas di SOP/ KAK
terlaksana
wilayah
secara
puskesmas.
sistematis.
1.1.2 Tatanan Sehat
Pengunjung Memenuhi target Dibuat dokumen
Posyandu dengan SOP/KAK agar Tidak ada
Rumah tangga sehat yang
1 tidak menambah kegiatan yang dokumen
memenuhi 10 indikator PHBS
59% 38,43% mencukupi sampel rumah akan SOP/ KAK
untuk di tangga sehat. dilaksanakan
30
survey terlaksana
secara
sistematis.
1.1.4 Pengembangan UKBM
Untuk Pelatihan kader
memenuhi untuk
target dengan meningkatkan
menambah pengetahuan
pembinaan kader/ Sudah sesuai
1. Pembinaan posyandu 100% 56% - kader posyandu refreshing & SOP/KAK
dan mengganti Upgrading
kader lama Kader diolah
dengan kader semenarik
posyandu baru. mungkin
31
Sektor program pbl untuk di data
Bila ada dan di rujuk ke
masalah, maka klinik sanitasi
klinik harus
konsultasi ke
lintas program
32
kegiatan K1
dengan K4
Data Melakukan Meningkatkan
persalinan kerjasama lintas koordinasi antar
belum tercatat sector dengan bidan diluar
Pelayanan persalinan oleh Sudah sesuai
3. 97% 65,84% semua pendataan ibu wilayah
tenaga kesehatan (Pn) SOP/KAK
bersalin yang
melahirkan diluar
wilayah
Sudah sesuai
SOP/KAK
namun ada
Dibuat dokumen
Sudah dilakukan tambahan
SOP/KAK ulang
pemeriksaan pemeriksaan
untuk
4. Ibu Hamil yang diperiksa HIV 95% 58,05% - untuk sipilis, seperti sifilis
membenahi
HIV,darah dan & Hepatitis
prosedur yang
Hepatitis B B yang
telah dilakukan.
belum
tercantum
pada SOP
1.4 GIZI
1.4.1 Pelayanan Gizi Masyarakat
Berkoordinasi
dengan bidan
jejaring karena Sudah sesuai
1 Ibu hamil KEK 76% 22,36%
jika hanya SOP/KAK
dilakukan
penemuan kasus
33
diwilayah kerja
selalu tidak
tercapai
1.4.2 Pemantauan Status Gizi
Dilaksanakan
setahun sekali
1 Cakupan penimbangan balita 80% 71,69% penimbangan
balita
Sosialisasi
kepada siswa
untuk
mengganti
garam
beryodium
dirumah
Membagikan
garam
Rumah tangga mengonsumsi Sudah sesuai
2 90% - beryodium
Garam Beryodium SOP/KAK
yang layak
untuk
konsumsi
masyarakat
Mengidentifi
kasi dan tes
seberapa
besar
kandungan
34
garam
yodium yang
mengandung
minimal 30
ppm.
Dibuat dokumen
sudah pernah SOP/KAK agar
dilakukan namun kegiatan yang
Pemberian TTD pada remaja belum menyusun akan Tidak ada
2 25% 24,8%
putri pedoman. dilaksanakan SOP/KAK
terlaksana
secara
sistematis.
1.5 UPAYA PENCEGAHAN PEMBERIAN PENYAKIT MENULAR
1.5.1 DBD
Survei terhenti Kekurangannya Sebaiknya sudah
Sudah sesuai
1 Angka Bebas Jentik >95% 94% karena sedang Dilanjutkan pada dibuat jadwal
SOP/KAK
melakukan bulan berikutnya untuk
35
survei KS melakukan
survei ABJ
tersebut dan
kerjasama
dengan lintas
program agar
dapat mencapai
target
1.5.2 PENCEGAHAN Dan PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
Mensosialisasi Efektifitas
kan kepada penggunaan
UKP untuk tensi meter
Desa/ kelurahan yang melaksanakan digital
Sudah sesuai
2 melaksanakan kegiatan 40% 40% kegiatan dengan tetap
SOP/KAK
Posbindu PTM tersebut memperhatik
Membuat form an akurasi
untuk hasil hasil
pemeriksaan pengukuran
Mensosialisasi
kan kepada
UKP untuk
melaksanakan Pelaksanaan
Penduduk usia lebih dari 15 pengukuran
kegiatan Sudah sesuai
3 tahun yang melakukan 40% 23,66% di setiap
tersebut SOP/KAK
pemeriksanan tekanan darah kegiatan
Membuat form
posbindu
untuk hasil
pemeriksaan
36
1.5.3 Bacilus (TB) Paru Tuberculosis
Meningkatkan
upaya
Menigkatkan promkesuntuk
kerjasama lintas mengedukasi
Penemuan Suspek Penderita sektor dengan kepada Sudah sesuai
1. 80% 7,03% Orang
TB kader posyandu masyarakat SOP/KAK
untuk pencarian bagaimana
suspek TB mengeluarkan
dahak yang
benar
1.7 UKM PENGEMBANGAN
1.7.1 Pelayanan Kesehatan Jiwa
Pembentukan Kunjungan
tim ODGJ di rumah ODGJ
setiap desa tidak harus
dilakukan
pemegang
program,tetapi Belum ada
1 Kunjungan rumah pasien jiwa 30% 13,46% koordinasi dokumen
dengan perawat SOP
desa Dan
sebaiknya
dibuat
Dokumen
SOP/KAK nya
37
1.7.2 pelayanan kesehatan gigi dan mulut
- Untuk kelas 1-6
SD mengadakan
lomba
kebersihan gigi
Belum ada
Murid kelas 1-6 dilakukan dan perawatan
1 45% 19,84% dokumen
penjaringan gigi Dan
SOP/KAK
sebaiknya
dibuat
Dokumen
SOP/KAK nya
Penyuluhan Memberikan
keshatan indra brosur atau
MATA : dan penjaringan leaflet tentang
Belum ada
Penemuan kasus penyakit indra pentingnya
1 50% 45% dokumen
mata di Puskesmas kesehatan mata
SOP/KAK
Dan sebaiknya
dibuat Dokumen
SOP/KAK nya
Melibatkan
semua pihak
TELINGA: Belum ada
dalam
2 Penemuan kasus serumen 60% 10% - dokumen
menemukan
prop SOP/KAK
kasus Dan
sebaiknya dibuat
38
Dokumen
SOP/KAK nya
39
3.2 Data Kunjungan Pasien
800
600 589
400
200
0
39
Grafik diatas menjelaskan jumlah kunjungan pasien umum di Puskesmas
Pucung dari bulan Januari sampai dengan bulan Agustus. Jumlah kunjungan
pasien umum bulan januari ke februari menunjukkan peningkatan, tetapi bulan
maret dan april mengalami penurunan, dan jumlah kunjungan meningkat lagi pada
bulan Mei dan turun drastis pada bulan Juni, meningkat lagi pada bulan juli dan
menurun pada bulan agustus. Dari bulan mei ke bulan juni mengalami penurunan
sebesar 47,33%, sedangkan pada bulan juni ke bulan juli mengalami kenaikan
sebesar 42,22%. Jumlah kunjungan pasien umum tertinggi berada pada bulan
februari dan terendah pada bulan Juni.
Gambar 3.3 Jumlah Kunjungan Pasien JKN Puskesmas Pucung Bulan Januari
– Februari 2018
400
357 366
350 350
332
300 309 312
282
250
200
150
125
100
50
0
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
Grafik jumlah kunjungan pasien JKN juga menunjukkan nilai yang tidak
stabil, dimana pada bulan februari sudah mengalami penurunan, tetapi meningkat
lagi pada bulan maret dan april, pada bulan mei jumlah kunjungan pasien JKN
menurun lagi, dimana penurunan terbanyak berada pada bulan Juni, tetapi pada
bulan Juli jumlah kunjungan pasien JKN naik, dan kembali turun pada bulan
terakhir agustus. Dari bulan mei ke bulan juni mengalami penurunan sebesar
59,55%, sedangkan pada bulan juni ke bulan juli mengalami kenaikan sebesar
59,94%.
Baik dari jumlah kunjungan pasien Umum dan Pasien JKN terlihat bahwa
trend kunjungan menurun pada bulan juni dikarenakan pada bulan tersebut adalah
bulan puasa dan puskesmas libur Hari Raya Idul Fitri.
40
3.3. Data Penyakit Tertinggi Puskesmas Pucung
Gambar 3.4 Kasus Hipertensi Puskesmas Pucung Bulan Januari – Februari 2018
100
91 91
80 76 76
65 66
60 60
40
31
20
40 42
20
41
bulan juli dan agustus. Dari bulan mei ke bulan juni mengalami penurunan
sebesar 48,78%, sedangkan pada bulan juni ke bulan juli mengalami kenaikan
sebesar 45,45%.
42
Grafik diatas menunjukan kasus penderita nasofaringitis di Puskesmas
Pucung pada bulan Januari sampai dengan bulan Agustus. Kasus penderita
nasofaringitis menurun pada awal bulan yaitu dari bulan januari sampai februari,
tetapi kasus meningkat pada bulan maret, lalu menurun lagi pada bulan april
sampai bulan juni. Pada bulan buli kasus meningkat, tetapi pada bulan agustus
lagi-lagi mengalai penurunan walaupun tidak banyak. Dari bulan mei ke bulan
juni mengalami penurunan sebesar 46,67%, sedangkan pada bulan juni ke bulan
juli mengalami kenaikan sebesar 66,67%.
Gambar 3.8 Kasus Diare Puskesmas Pucung Bulan Januari – Februari 2018
35
30 30
27 27 26
25 25
20
15 14
12 13
10
5
0
Gambar 3.9 Kasus ISPA Puskesmas Pucung Bulan Januari – Februari 2018
200
184
169
150 152
139
100
86 88
76
50 61
43
Grafik diatas menunjukan kasus penderita ISPA di Puskesmas Pucung pada
bulan januari sampai dengan bulan agustus.Kasus penderita ISPA meningkat di
awal bulan secara drastis pada bulan februari, tetapi setelah itu kasus penderita
ISPA menurun dari bulan maret sampai dengan bulan juni, lalu kasus kembali
meningkat pada bulan juni dan agustus. Dari bulan april ke bulan mei mengalami
penurunan sebesar 38,13%, sedangkan pada bulan januari ke bulan februari
mengalami kenaikan sebesar 66,85%.
80
67.1 67.5 66.4 64.3
70
56.1
60
50
40
30
20
10
0
Balong Dlimo Karang Kepuh Padangan
Doro Gembol
69
69.1
68
67
66 66.4
66
65
64
RW 01 RW 02 RW 03
44
Diagram diatas menjelaskan indeks keluarga sehat per-RW di
Dusun Balong Dasa Padangan, dimana indeks keluarga sehat
tertinggi di dapatkan oleh RW 02 sebesar 69,1, lalu RW 03 sebesar
66,4, dan yang terendah adalah pada RW 01 sebesar 66.
Gambar 3.12 Indeks Keluarga Sehat Dusun Dlimo Desa Padangan
59
58
58.1
57
56
55
54
54.1
53
52
RW 01 RW 02
45
Gambar 3.14 Indeks Keluarga Sehat Dusun Kepuh Gembol Desa
Padangan
74
72
72.1
70
68
66
64
62 63.7 63.6
60
58
RW 01 RW 02 Rw 03
46
2. Hipertensi
3. Diabetes Mellitus
1.5
1.0
1,1%
0.5 0,3% 0,2%
0,5%
0.0
Balong Dlimo Karang Kepuh Padangan
Doro Gembol
47
4. Penyakit Lain-lain (Asma, Tumor Ginjal, dll)
5.0 5,3%
4.0
3.0
3,0%
2.0
1.0
0,5%
1,0% 0,9%
0.0
Balong Dlimo Karang Kepuh Padangan
Doro Gembol
5. Jamban Sehat
48
banyak, yaitu di Dusun Dlimo dengan jumlah pengguna leher angsa
adalah 791 dan cemplung adalah 127, sedangkan jumlah pengguna
jamban sehat terendah antara pengguna leher angsa dan cemplung
tidak sama, pada jamban leher angsa terendah pada Dusun Padangan
dengan jumlah 195, dan jamban cemplung pada Dusun Karang Doro
dengan jumlah 2.
6. ODGJ
49
akses/menggunakan Sarana Air Bersih, (12) Keluarga memiliki
akses/menggunakan jamban.
Adapun hasil indeks Keluarga sehat pada 5 dusun di desa
Padangan yaitu sebagai berikut :
Dari tabel diatas didapatkan bahwa dusun Dlimo memiliki kategori Tidak
sehat karena dari 12 indikator terdapat 7 indikator yang indeksnya rendah dari
50
dusun yang lainnya. Sehingga Dusun Dlimo perlu pendampingan dalam
mensukseskan kegiatan Kelaurga Sehat. Ditingkatkan lagi penyuluhan pada
posyandu- posyandu baik posyandu balita maupun posyandu lansia, agar tingkat
pengetahuan warga meningkat dan dapat mengubah perilaku untuk hidup sehat.
63,2%
70.00% 57,7% 54,5%
60.00% 46,5%
50.00% 38%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
100% 100%
100%
80%
60%
40%
20% 0% 0% 0%
0%
51
Berdasarkan diagram diatas, dapat diketahui indeks keluarga
sehat Indikator Persalinan Ibu di Fasilitas Pelayanan Kesehatan di
setiap dusun Desa Padangan, dimana nilai indeks keluarga sehat
Indikator Persalinan Ibu di Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Dusun
Dlimo dan Karang Doro sudah mencapai nilai 100% , sedangkan
nilai indeks keluarga sehat di Dusun Balong, Kepuh Gembol dan
Padangan hanya 0% hal ini dikarenakan pada saat survey, responden
tidak masuk dalam kriteria sasaran.
52
Gambar 3.24 Indeks Keluarga Sehat Indikator Bayi Mendapatkan
ASI Ekslusif Desa Padangan
100% 100% 100%
100%
80%
50%
60%
40%
20% 0
0%
53
Padangan, dimana nilai indeks keluarga sehat Indikator Pertumbuhan
Balita Dipantau tertinggi berada di 3 Dusun dengan niali 100% yaitu
dusun Balong, Karang Doro, dan Kepuh Gembol, sedangkan nilai
terendah berada di Dusun Dlimo dengan nilai 26,70% . Sehingga
dapat diketahui bahwa warga Dusun Balong, Karang Doro, dan
Kepuhgembol aktif memantau pertumbuhan balitanya.
33%
35%
30% 25%
25% 20%
20%
15%
10%
5% 0% 0%
0%
54
Gambar 3.27 Indeks Keluarga Sehat Indikator Penderita Hipertensi
yang Berobat Teratur Desa Padangan
55
dengan nilai mencapai 100% berada di Dusun Padangan,, sedangkan
pada Dusun Balong, Dlimo, Karang Doro dan Kepuh Gembol
menddapat nilai 0% yang berarti bahwa pada Dusun tersebut tidak
terdapat penderita gangguan jiwa.
56
Berdasarkan diagram diatas, dapat diketahui indeks keluarga
sehat Indikator Keluarga sudah menjadi anggota JKN di setiap dusun
di Desa Padangan, dimana nilai indeks keluarga sehat Indikator
Keluarga sudah menjadi anggota JKN tertinggi berada di Dusun
Kepuh Gembol dengan nilai 34%, sedangkan nilai terendah berada
di Dusun Balong dengan nilai 21% . Sehingga dapat diketahui bahwa
warga di Dusun Kepuh Gembol aktif menjadi anggota JKN.
Gambar 3.31 Indeks Keluarga Sehat Indikator Keluarga memiliki
akses/menggunakan sarana air bersih Desa Padangan
100% 100%
99%
100%
98%
98% 96%
96%
94%
57
Gambar 3.32 Indeks Keluarga Sehat Indikator Keluarga memiliki
akses/menggunakan jamban Desa Padangan
100% 100%
100%
98%
96% 94% 95%
93%
94%
92%
90%
88%
58
Pembentukan posbindu dilakukan dengan berkoordinasi dengan
perangkat desa padangan terlebih dahulu dan kader-kader desa yang
sudah ada untuk dikumpulkan menjadi kader posbindu desa padangan.
Jumat, 7 September 2018 dilakukan pembentukan struktur
kepengurusan Posbindu desa padangan yang terdiri dari Ketua,
Sekretaris, dan bendahara serta para kader yang telah terbagi di setiap
meja selain itu telah dibagi pula tugas-tugas kader di masing-masing
meja. Terdapat 5 meja dan telah dibagi siapa saja yang bertugas di
dalamnya. Selain itu juga diadakan pelatihan kader untuk mengetahui
tugas apa yang harus dilakukan pada hari H di setiap mejanya. adapun 5
meja dalam posbindu tersebut yaitu:
meja 1 : Pendaftaran
meja 2 : Wawancara
meja 3 : Pengukuran tinggi badan, Berat badan, IMT, Lingkar
Pinggang
meja 4 : Pemeriksaan tekanan darah, Cek gula darah, Cholestrol,
Asam Urat, dan promosi cek IVA.
meja 5 : Edukasi/ Konseling, Rujukan
Pada rabu, 12 september 2018 akan dilakukan screening untuk
menjaring peserta dari posbindu ini. syaratnya yaitu usia >15 tahun dan
dapat mengganti biaya dari cek gula darah, Cholestrol, ataupun Asam
Urat.
Posbindu PTM ini dibentuk dengan tujuan meningkatkan peran
serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor faktor
resiko penyakit tidak menular, seperti contohnya yaitu warga dengan
tingkat tensi darah, GDA, Asam Urat, dan Cholestronya diatas normal
dapat menstabilkannya dengan kegiatan-kegiatan atau konsultasi
tentang gaya hidup sehat yang didiaptkan dalam Posbindu PTM
tersebut dan atau masyarakat sehat dapat mengontrol kesehatannya agar
tidak berisiko dan menyandang penyakit tidak menular yang kronis.
Sehingga posbindu PTM ini dilakukan secara mandiri (Dari
masyarakat,Oleh masyarakat, Untuk masyarakat), rutin, dan periodik.
59
Namun tetap di dampingi dalam hal pemeriksaan kesehatan, konseling
oleh tenaga kesehatan puskesmas pucung.
Agar tampak inovatif tidak hanya menjalankan prosedur 5 meja
dalam posbindu ini. namun juga membuat taman toga untuk pengobatan
tradisionalnya agar tidak ketergantungan dengan obat kimia. Karena
toga banyak mengandung khasiat untuk kesehatan tubuh kita.
Hasil screening didapatkan bahwa masalah yang timbul yaitu
tekanan darah tinggi (Hipertensi), Cholestrol, Asam Urat, Gula Darah,
dan Indeks Masa Tubuh melebihi normal. Untuk kasus hipertensi
ditemukan sebanyak 29 kasus,Gula darah ditemukan sebanyak 10
Kasus, Asam Urat ditemukan 17 kasus, Cholestro, ditemukan 12 kasus,
dan IMT yang diatas normal ditemukan 23 kasus serta IMT yang
dibawah normal ditemukan 2 kasus.
Setelah dilakukan screening didapatkan sasaran dari posbindu yang
akan dilaksanakan oleh desa padangan setiap bulannya. diharapkan
warga dapat memanfaatkan pos kesehatan pengendalian penyakit tidak
menular ini agar yang telah terdeteksi masalah-masalah tersebut diatas
dapat diatasi sesuai keluhan yang dirasakan masing-masing peserta
Posbindu PTM dan tidak bertambah parah. Dengan adanya posbindu ini
diharapkan warga dapat mandiri meningktakan derajat kesehatannya
dengan menjaga pola hidup sehat agar dapat tetap fit dan bugar. karena
penyakit tidak menular merupakan salah satu penyebab kematian utama
di Indonesia.
Selain itu koordinasi dengan pihak perangkat desa agar nantinya
memanfaatkan tanaman toga yang sudah ada untuk di gunakan sebagai
obat tradisional agar dapat menstabilkan kondisi tubuh. Adapun
inventaris tanaman toga yang ada di Desa padangan yaitu : Pegagan/
Antana, Daun Mint, Stevia, Wijaya Kusuma, Sambang Darah, Jahe
Merah Kalimantan, Oregano, Merica, Kunyit, Jahe, Daun Salam, Lidah
Buaya, Tapak Doro, Mangkokan, Kecubung, Serai, Gempur Batu, Jeruk
Lemon, Tapak Liman, Klorofil,Bawang Dayak, dan Jeruk Nipis.
Sehingga tanaman toga tersebut nantinya dapat dijadikan obat
60
tradisional untuk mengobati PTM yang dikeluhkan. Harapan
kedepannya dapat berkembang dan menambah koleksi tanaman obat
kelurga yang sudah ada.
1. Persyaratan Pelayanan
2. Prosedur Pelayanan
3. Waktu Penyelesaian Pelayanan
4. Biaya/Tarif Pelayanan
5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
6. Kemampuan Petugas Pelayanan
7. Perilaku Pelaksana Pelayanan
8. Penanganan Pengaduan Pelayanan
9. Sarana dan Prasarana Pelayanan
Berdasarkan pengukuran terhadap kualitas unsur palayanan
tersebut diperoleh hasil sebagai berikut : INDEKS KEPUASAAN
MASYARAKAT (IKM) = 76,611
Dengan angka Indeks sebesar tersebut diatas, maka kinerja
Puskesmas Pucung berada dalam mutu pelayanan posisi B dengan
katagori Baik, dengan angka indeks 76,611 berada dalam interval 76,61
– 88,30 berdasarkan indeks Katagori Mutu Pelayanan sebagai berikut :
Tabel 3.3 Indeks Kategori Mutu Pelayanan.
Nilai Nilai Interval Nilai Interval Mutu Kinerja Unit
Persepsi IKM Konversi Pelayanan Pelayanan
IKM
1 1,00 – 2,5996 25,00 – 64,99 D Tidak baik
2 2,60 – 3,064 65,00 – 76,60 C Kurang baik
3 3,06444 – 3,532 76,61 – 88,30 B Baik
4 3,5324 – 4,00 88,31 – 100,0 A Sangat baik
61
Tabel 3.4 Nilai Rata-rata (NRR) per Unsur Pelayanan
Nilai Mutu
Kinerja Unit
No. Unsur Pelayanan Rata- Pelaya
Pelayanan
Rata nan
U1 Persyaratan Pelayanan 3,06 C Kurang Baik
U2 Prosedur Pelayanan 3,14 B Baik
U3 Waktu Penyelesaian Pelayanan 3,06 C Kurang Baik
U4 Biaya/Tarif Pelayanan 3,76 A Sangat Baik
U5 Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan 3,08 B Baik
U6 Kemampuan Petugas Pelayanan 3,21 B Baik
U7 Perilaku Pelaksana Pelayanan 3,31 B Baik
U8 Penanganan Pengaduan Pelayanan 2,30 D Tidak Baik
U9 Sarana dan Prasarana Pelayanan 2,93 C Kurang Baik
IKM UNIT PELAYANAN 3,09 B Baik
62
Berdasarkan hasil perhitungan, bahwa unsur pelayanan yang
mendapatkan nilai terendah adalah unsur kecepatan pelayanan dan
sangat perlu mendapatkan perhatian. Solusi yang dilakukan untuk
mengatasi masalah di atas yaitu dengan cara memberikan sosialisasi
dan informasi kepada masyarakat tentang prioritas kegawatdaruratan yg
harus didahulukan sehingga masyarakat tahu tentang prioritas
pelayanan darurat . pelayanan di Puskesmas Pucung tidak membedakan
pasien dengan mengunakan BPJS,Umum ataupun SJKD. Sosialisasi ini
dilakukan secara berkala ke seluruh desa di wilayah kerja Puskesmas
Pucung. Di papan pengumuman yang ada di tempat pendaftaran (Loket)
dan unit rawat jalan diberikan informasi tentang tarif dan biaya untuk
mendapatkan pelayanan ditiap-tiap unit pelayanan yang ada.
Melihat dari keseluruhan unsur pelayanan Puskesmas Pucung
Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung sudah baik, namun guna
peningkatan pelayanan perlu perhatian dari semua unsur pelayanan
sehingga pelayanan di Puskesmas Pucung kedepan akan lebih baik lagi.
63
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Sistem Management di Puskesmas Pucung berjalan dengan cukup baik
namun perlu diperbaiki dari segi SDM dan Dokumen-dokumen yang
diperlukan dalam pelaksanaan program-program puskesmas.
2. Program-program Puskesmas Pucung sudah berjalan dengan cukup baik
namun masih perlu peningkatan pada beberapa program contoh pada
program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak
Menular, Promkes, Kesling, dan UKM Pengembangan.
3. Sistem Informasi Kesehatan di Puskesmas Pucung dapat mempermudah
petugas dalam menganalisa data dan masalah kesehatan yang terjadi
dalam ruang lingkup sebuah puskesmas, namun kendalanya jaringan
wifinya yang eror ataupun websitenya yang eror.
4. Dari hasil survey Keluarga Sehat didapatkan Kasus Hipertensi tertinggi
barada di Dusun Padangan yaitu 22 kasus, Kasus DM tertinggi berada di
Dusun Dlimo yaitu 5 kasus, Penyakit lain-lain (ISPA, DBD, Dll)
tertinggi berada di Dusun Balong yaitu 20 kasus, Kasus ODGJ tertinggi
berada di Dusun Balong yaitu 5 kasus. Sedangkan untuk yang
menggunakan jamban sehat terbanyak berada di Dusun Dlimo yaitu leher
angsa sebesar 7 dan cemplung sebesar 127. Berdasarkan data diatas 5
dusun yang berada di Desa Padangan masih berada di kriteria keluarga
yang kurang sehat karena masih berada di range 50%-80%. Dan Dusun
yang memiliki indeks keluarga sehat tertinggi adalah Dusun Karang Doro
sebesar 67,5%, sedangkan yang teretndah adalah Dusun Dlimo sebesar
56,1%.
5. Dari hasil survey Keluarga Sehat Tersebut maka didapatkan Desa
Padangan memiliki kasus Penyakit Tidak Menular Tertinggi sehingga
dibentuklah POSBINDU untuk pencegahan dan pengendalian peyakit
tidak menular.
64
6. Dari survey Kesehatan Masyarakat, secara umum kualitas pelayanan di
Puskesmas Pucung Kecamatan Ngantru di persepsikan oleh masyarakat
penggunanya pada posisi B dengan katagori BAIK, dengan angka Indeks
79,425 dan berada dalam interval 62,51 – 81,25. Dalam peningkatan
kualitas pelayanan, diprioritaskan pada unsur-unsur yang mempunyai
nilai paling rendah, sedangkan unsur Biaya/Tarif Pelayanan dan Perilaku
Pelaksana Pelayanan yang mempunyai nilai cukup tinggi harus tetap
dipertahankan.
4.2 Saran
1. Bagi Puskesmas Pucung
Program puskesmas yang sudah berjalan dengan baik harus terus
dijalankan dan dilanjutkan untuk memberikan pelayanan yang maksimal
kepada masyarakat sesuai dengan visi, misi dan motto Puskesmas
Campurdarat sedangkan Program-program yang belum berjalan dengan
baik ataupun belum mencapai target sebaiknya dievaluasi secara terus-
menerus untuk mengetahui faktor apa yang menghambatnya agar di
periode berikutnya dapat berjalan dengan baik.
Untuk Pegawai Puskesmas dalam memberikan tindakan di dalam maupun
diluar Puskesmas sedianya menggunakan Handskun dan masker, karena
itu salah satu APD yang harus digunakan sebagai nakes dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
2. Bagi Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat
Sebagai calon petugas kesehatan masyarakat yang bergerak dibidang
preventif dan promotif maka diharapkan bisa meningkatan kompetensi
dibidang manajemen, promkes, program-program kesehatan yang ada di
puskesmas, dan Sistem Informasi Kesehatan di puskesmas.
3. Bagi Institusi
Sebagai institusi bidang kesehatan maka diharapkan dapat terus
mengembangkan pendidikan di bidang kesehatan dan membuka
kesempatan seluas-luasnya demi kemajuan ilmu kesehatan khususnya
dapat meningkatkan kompetensi untuk mahasiswa Praktek Kerja Lapangan
ini.
65
DAFTAR PUSTAKA
66
Lampiran 1 Struktur Organisasi Puskesmas Pucung
67
Lampiran 2 Alur Pelayanan Rawat Jalan
68
Lampiran 3 Contoh Kuesioner Survei Kepuasan Masyarakat
69
Lampiran 4 Tampilan Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas
70
SIKDA bagian PELAYANAN BPJS
71
P-Care BPJS
72
Lampiran 5 Dokumentasi
73
Pembagian BukBastik di Desa Pakel
74
Screening peserta Posbindu PTM
75
Persiapan & pelaksanaan stand Bazar
di lapangan ngantru (PROMOSI KESEHATAN)
76
Kegiatan Pra lokmin (UKM Esensial & UKM Pengembangan) dan
Lokmin (Semua Program)
77