Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-
Nya saya bisa menyelesaikan makalah tentang diet pada penderita penyakit degeneratif
beserta beberapa penjelasan lainnya mengenai diet.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat Saya harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi,bermanfaat untuk pengembangan
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Kediri, 28 oktober 2019

i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i
Daftar isi .................................................................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
1. Latar belakang................................................................................................................................. 1
2. Rumusan masalah ........................................................................................................................... 1
3. Tujuan ............................................................................................................................................. 1
BAB II..................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 2
1. Pengertian ....................................................................................................................................... 2
2. Faktor resiko ................................................................................................................................... 5
3. Tujuan diet penyakit degenerative .................................................................................................. 6
4. Syarat diet penyakit degeneratif ...................................................................................................... 7
5. Jenis diet penyakit degeneratif ........................................................................................................ 8
BAB III ................................................................................................................................................. 10
PENUTUP ............................................................................................................................................ 10
1. Kesimpulan ................................................................................................................................... 10
2. Kritik dan saran ............................................................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Penyakit degeneratif adalah istilah secara medis digunakan untuk menerangkan
adanya suatu proses kemunduran fungsi sel saraf tanpa sebab yang diketahui yaitu keadaan
normal sebelumnya ke keadaan yang lebih buruk. Penyebab penyakit sering tidak diketahui,
termasuk diantaranya kelompok penyakit yang dipengaruhi oleh factor genetik atau paling
sedikit terjadi pada salah satu anggota keluarga ( factor familial ) sehingga sering disebut
penyakit heredodegeneratif.

2. Rumusan masalah
a. apa itu penyakit degeneratif ?
b. apa saja faktor resiko penyakit degenerative ?
c. apa tujuan dilaksanakannya diet penyakit degenerative?
d. apa saja syarat-syarat dilakukannya diet penyakit degenerative ?
e. jenis-jenis diet penyakit degenerative ?

3. Tujuan
a. untuk mengetahui apa itu penyakit degenerative
b. untuk mengetahui faktor resiko penyakit degenerative
c. untuk mengetahui tujuan diet penyakit degenerative
d. untuk mengetahui syarat-syarat dilakukannya diet
e. agar mengetahui jenis-jenis diet penyakit degenerative

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian

Penyakit degeneratif adalah kondisi kesehatan di mana organ atau jaringan terkait
keadaannya yang terus menurun seiring waktu. Penyakit ini terjadi karena adanya perubahan
pada sel-sel tubuh yang akhirnya memengaruhi fungsi organ secara menyeluruh.

Proses penuaan adalah penyebab penyakit degeneratif yang paling umum. semakin
bertambah usia, maka fungsi jaringan dan organ tubuh pun akan semakin mengalami
penurunan. Itu sebabnya, orang lanjut usia (lansia) lebih mungkin mengalami berbagai jenis
penyakit degeneratif dibandingkan dengan orang yang lebih muda.

Meski begitu, penyakit satu ini juga bisa dialami oleh semua kalangan tanpa
memandang usia. Beberapa faktor seperti gaya hidup, riwayat penyakit, dan genetik dapat
memengaruhi seseorang untuk terkena penyakit ini.

Jenis-jenis penyakit degeneratif

Seperti yang sudah disebutkan di atas, penyakit degeneratif dapat memengaruhi saraf,
pembuluh darah, hingga tulang. Hal ini menyebabkan penyakit degeneratif memiliki berbagai
jenis bergantung pada kondisi organ atau jaringan yang rusak. Berapa jenis penyakit
degeneratif yang paling umum adalah:

a. Penyakit jantung

Penyakit jantung atau yang juga dikenal dengan istilah penyakit kardiovaskuler adalah salah
satu penyakit penyebab kematian terbesar di seluruh dunia. Penyakit ini dapat disebabkan
oleh banyak hal, mulai dari penyumbatan pada pembuluh darah, gangguan irama jantung,
cacat jantung bawaan, hingga kondisi jantung lainnya. Semua orang di segala usia, jenis
kelamin, pekerjaan, dan gaya hidup dapat terkena penyakit ini.

Jika tidak mendapatkan pengobatan yang tepat, penyakit jantung dapat memicu gagal
jantung, serangan jantung, stroke, dan bahkan kematian.

Umumnya, gejala penyakit jantung termasuk nyeri dada, napas terengah-engah, dan nyeri
atau mati rasa pada kaki. Penyakit ini juga menyebabkan sakit kepala ringan, pusing, detak
jantung cepat atau lambat, serta pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau tangan.

2
Penyakit ini merupakan salah satu jenis penyakit degeneratif yang tidak bisa disembuhkan.
Pengobatan yang ada hanya bertujuan untuk meringankan gejala yang dialami pasien. Secara
umum, kunci utama perawatan untuk penyakit jantung adalah perubahan gaya hidup menjadi
lebih sehat. Dalam kasus yang parah, operasi mungkin diperlukan untuk memperbaiki katup,
membuka pembuluh darah atau memasukkan alat pacu jantung. Kadang-kadang, transplantasi
jantung adalah satu-satunya pilihan untuk pengobatan yang berhasil.

b. Osteoporosis

Osteoporosis adalah penyakit degeneratif yang menyerang tulang. Penyakit ini menyebabkan
tulang Anda menjadi lemah dan rapuh karena kerusakan jaringan tulang terjadi lebih cepat
daripada produksi sel-sel tulang baru.

Pada tahap awal, Anda mungkin tidak tahu jika terkena penyakit ini karena gejalanya
cenderung samar. Namun setelah tulang semakin lemah, Anda mungkin baru menyadari
adanya:

• Sakit punggung, yang disebabkan oleh tulang belakang retak

• Berkurangnya tinggi badan dari waktu ke waktu

• Postur tubuh membungkuk

• Tulang mudah patah bahkan hanya karena benturan kecil

Ada banyak faktor penyebab osteoporosis. Asupan kalsium yang rendah, kurangnya hormon
estrogen selama menopause, gaya hidup sedentari (malas gerak), merokok, minum obat
tertentu, dan bahkan pengaruh penyakit kronis juga dapat menjadi penyebab osteoporosis.

Pengobatan osteoporosis melibatkan penggunaan obat-obatan terapi hormon dan suplemen


kalsium serta vitamin D.

c. Diabetes tipe II

Penyakit degeneratif lain yang paling sering ditemui adalah diabetes tipe II. Diabetes tipe II
atau yang juga dikenal dengan penyakit kencing manis adalah kondisi ketika kadar gula
dalam darah Anda terlalu tinggi. Jika kondisi tersebut dibiarkan terus-menerus tanpa
pengobatan, akan meyebabkan terjadinya komplikasi yang akan memengaruhi banyak organ
dalam tubuh, seperti saraf, ginjal, jantung, hati, dan mata.

3
Dalam banyak kasus, diabetes tipe II disebabkan oleh gaya hidup yang buruk. Ya, banyak
makan makanan manis dan tinggi lemak jenuh, jarang olahraga, kelebihan berat badan, sering
minum alkohol, dan lain sebagainya dapat memicu gangguan sistem pengaturan kadar gula
darah dalam tubuh. Tak hanya itu, riwayat keluarga juga bisa menjadi penyebab diabetes tipe
II.

Jika Anda menderita diabetes dan tidak mengobatinya dengan tepat, Anda memiliki risiko
yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi diabetes, seperti gagal ginjal dan stroke.

d. Hipertensi

Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah Anda selalu berada di atas 140/90 milimeter
merkuri (mmHG). Tekanan darah itu sendiri adalah kekuatan aliran darah dari jantung yang
mendorong dinding pembuluh darah. Kekuatan tekanan darah ini idealnya selalu berubah,
dipengaruhi oleh aktivitas yang dilakukan jantung (misalnya sedang berolahraga atau dalam
keadaan normal/istirahat) dan daya tahan pembuluh darahnya. Normalnya, tekanan darah
manusia biasanya berada di angka 120/80 mmHg.

Hipertensi yang penyebabnya tidak jelas disebut hipertensi primer. Namun, tekanan darah
tinggi juga bisa disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang buruk. Penyakit ini sering
disebut dengan silent killer disease atau pembunuh diam-diam, karena gejala penyakit ini
cenderung samar. Cara terbaik untuk mengetahui apakah Anda terkena penyakit ini atau tidak
adalah dengan melakukan pengecekan tekanan darah secara teratur.

Jika tekanan darah dibiarkan tinggi terus-menerus, kondisi ini dapat memicu berbagai
komplikasi yang mengancam nyawa layaknya penyakit jantung yang tidak diobati dengan
baik. Beberapa komplikasi serius akibat penyakit hipertensi adalah penyakit jantung koroner,
gagal jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, diabetes, dan banyak penyakit berbahaya
lainnya.

e. Kanker

Penyakit kanker terjadi karena pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali sehingga
menyebabkan jaringan tubuh yang sehat mengalami kerusakan. Penyebab penyakit ini adalah
adanya perubahan (mutasi) pada gen dalam sel. Mutasi gen dapat dipicu oleh banyak faktor,
seperti merokok, paparan radiasi, virus, bahan kimia penyebab kanker (karsinogen), obesitas,
hormon, peradangan kronis, dan jarang olahraga.

4
Meski para ilmuwan tidak mengetahui seberapa banyak mutasi gen yang harus terakumulasi
agar bisa jadi penyebab kanker, mereka meyakini bahwa penyebab kanker akan bervariasi
pada setiap orang bergantung jenis kanker yang dialaminya. Penyakit degeneratif ini bisa
menyerang siapa pun tanpa pandang bulu. Mulai dari balita hingga lanjut usia, wanita
maupun laki-laki, bahkan mereka yang gaya hidupnya cukup sehat.

2. Faktor resiko

Faktor resiko merupakan factor-faktor yang keberadaannya berkedudukan sebelum


terjadinya penyakit. Faktor resiko dapat berupa semua faktor penyebab ( etiologi ) ditambah
dengan epidimiologis yang berhubungan secara independen dengan penyakit. Dikenal
berbagai macam faktor resiko penyakit, namun secara garis besar dapat dibagi dua, yaitu :

a. faktor resiko yang menetap atau tidak dapat diubah, seperti :

 Umur ; resiko penyakit meningkat seiring dengan bertambahnya umur. Penyakit


degeneratif memiliki korelasi yang cukup kuat dengan pertambahannya proses
penuaan usia seseorang.
 Jenis kelamin ; ada beberapa jenis penyakit degenratif yang lebih banyak dialami oleh
pria/wanita saja.
 Ras/Suku ; orang ulit putih lebih beresiko daripada orang kulit hitam, contohnya pada
kasus hipertensi.
 Geografis ; lebih banyak penderita yang tinggal di daerah pantai daripada
pegunungan. Diindonesia, penakit degeneratif saat ini banyak terjadi di kalangan
masyarakat perkotaan.
 Genetik ; memiliki resiko jika salah satu anggota keluarganya memiliki riwayat
penyakit tertentu.

b. faktor resiko yang dapat diperbaiki atau bisa diubah, seperti :

 Makanan ; pola makan makanan yang serba instan saat ini memang sangat digemari
oleh sebagian masyarakat. Banyak orang yang tidak tahu bahwa makanan instan
adalah makanan yang memiliki resiko tinggi sebagai pemicu penyakit degeneratif.
 Kebiasaan merokok.
 Alkohol ( minuman keras ) .
 Konsumsi alkohol diperkirakan punya efek protektif.
5
 Obesitas ; merupakan keadaaan berlebihnya lemak tubuh secara absolute maupun
relatif. Kelebihan lemak tubuh umumnya mengakibatkan peningkatan berat badan dan
indeks massa tubuh ( IMT ).
 Kurang berolahraga.
 Pencemaran lingkungan ; munculnya penderita hipertensi disebabkan keracunan Pb
yang ditemukan didalam darah penderita. Penyakit hiertensi ini bisa berkomplikasi
dengan jantung, ginjal maupun gula darah.

3. Tujuan diet penyakit degenerative

Tujuan diet disesuaikan dengan penyakitnya, Antara lain :

a. tujuan diet penyakit diabetes mellitus

o Mengendalikan kadar glukosa darah dan tekanan darah


o Mencegah menurunnya fungsi ginjal
o Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit

b. tujuan diet penyakit jantung

o Energy cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat adan normal


o Protein cukup yaitu 0,8 g/kg BB
o Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total, 10% berasal dari lemak
jenuh, dan 10-15% lemak tidak jenuh
o Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia.
o Vitamin dan mineral cukup.
o Garam rendah, 2-3g/hari, jika disertai hipertensi atau edema
o Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas
o Serat cukup untuk menghindari konstipasi
o Cairan cukup, ±2 L/hari sesuai dengan kebutuhan
o Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan dalam porsi
kecil
o Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan
tambahan berupa makanan enteral, parenteral, atau suplemen gizi

c. tujuan diet penyakit stroke

6
o Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien
dengan memperhatikan keadaan dan komplikasi penyakit.
o Memperbaiki keadaan stroke.
o Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
o Intervensi diet dimaksudkan untuk mencapai pola makan yang sehat. Perlu
ditekankan bahwa tujuan diet ini bukan untuk sementara, tetapi secara berangsur
melakukan perubahan permanen pada perilaku penderita penyakit degeneratif.

4. Syarat diet penyakit degeneratif

Untuk mencapai tujuan diet diatas diperlukan syarat-syarat sebagai berikut :

A. Syarat diet penyakit diabetes mellitus


o Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
o Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.
o Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kenutuhan energi total.
o Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total, yaitu 60-70%.
o Penggunaan gula murni dalam makanan dan minuman tidak diperbolehkan
kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu.
o Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas.
o Gula alternatif adalah bahan pemanis selain sakrosa.
o Asupan serat dianjurkan 25g/hari dengan mengutamakan serat karut air yang
terdapat didalam sayur dan buah.
o Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan mengkonsumsi natrium
dalam bentuk garam dapur seperti orang sehat, yaitu 3000 mg/hari.
o Cukup vitamin dan mineral.
B. Syarat diet penyakit jantung
o Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
o Protein cukup yaitu 0,8g/kg BB.
o Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total.
o Kolesterol rendah.
o Vitamin dan mineral cukup.
o Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi atau edema.
o Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.

7
o Serat cukup untuk menghindari konstipasi.
o Cairan cukup, ±2 L/hari
o Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan dalam porsi
kecil
o Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan
tambahan berupa makanan enteral, parenteral, atau suplemen gizi.
C. Syarat diet penyakit stroke
o Energi cukup, yaitu 25-45 kkal/kg BB. Pada fase akut energi diberikan 1100-
1500 kkal/hari.
o Protein cukup, yaitu 0,8-1g/kg BB. Apabila pasien berada dalam keadaan gizi
kurang, protein diberikan 1,2-1,5 g/kg BB.
o Lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total. Utamakan sumber
lemak tidak jenuh ganda, batasi sumber lemak jenuh.
o Karbohidrat cukup, yaitu 60-70% dari kebutuhan energi total.
o Vitamin cukup.
o Mineral cukup.
o Serat cukup, untuk membantu menurunkan kadar kolesterol darah dan mencegah
konstipasi.
o Cairan cukup, yaitu 6-8 gelas/hari, kecuali pada keadaan edema, cairan dibatasi.
o Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan pasien.
o Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering.

5. Jenis diet penyakit degeneratif

Penetapan diet ditentukan oleh jenis penyakit, keadaan pasien dan program
pengobatan, dimana tiap penyait memiliki ciri khas atau diatur sendiri.

A. Diet pada penatalaksanaan diabetes mellitus ( DM ) dikontrol berdasarkan kandungan


energi, protein, lemak dan karbohidrat.

B. Diet penyakit jantung terdiri atas :

o Diet jantung I, diberikan pada pasien penyakit jantung akut. Diet diberikan berupa
1-1,5 L cairan /hari selama 1-2 hari pertama bila pasien dapat menerimanya.
o Diet jantung II, diberikan dalam bentun makanan saring atau lunak. Diet diberikan
sebagai perpindahan dari diet jantung I, atau setelah fase akut dapat diatasi. Jika

8
disertai hipertensi dan atau edema, diberikan sebagai diet jantung II garam rendah.
Diet ini rendah energi, protein, kalsium, dan tiamin.
o Diet jantung III, diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa. Diet diberikan
sebagai perpindahan dari diet jantung II atau kepada pasien jantung dengan
kondisi yang tidak terlalu berat. Jika disertai hipertensi dan atau edema, diberikan
sebagai diet jantung III garam rendah. Diet ini rendah energi dan kalsium, tetapi
cukup zat gizi lain.
o Diet jantung IV, diberikan dalam bentuk makanan biasa. Diet diberikan sebagai
perpindahan dari diet jantung III atau kepada pasien jantung dengan keadaan
ringan. Jika disertai hipertensi dan atau edema, diberikan sebagai diet jantung IV
garam rendah. Diet ini cukup energi dan zat gizi lain, kecuali kalsium.
C. Diet penyakit stroke
o Energi cukup, yaitu 25-45 kkal/kg BB. Pada fase akut energi diberikan 1100-
1500 kkal/hari.
o Protein cukup, yaitu 0,8-1g/kg BB. Apabila pasien berada dalam keadaan gizi
kurang, protein diberikan 1,2-1,5 g/kg BB.
o Lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total. Utamakan sumber
lemak tidak jenuh ganda, batasi sumber lemak jenuh.
o Karbohidrat cukup, yaitu 60-70% dari kebutuhan energi total.
o Vitamin cukup.
o Mineral cukup.
o Serat cukup, untuk membantu menurunkan kadar kolesterol darah dan mencegah
konstipasi.
o Cairan cukup, yaitu 6-8 gelas/hari, kecuali pada keadaan edema, cairan dibatasi.
o Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan pasien.
o Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering.

9
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan

Penyabab utama timbulnya penyakit degeneratif adalah perubahan gaya hidup (


merokok, minuman keras, makan makanan yang berlemak, dan lain-lain ). Penyakit
degeneratif adalah istilah yang secara medis digunakan untuk menerangkan adanya suatu
proses kemunduran fungsi sel saraf tanpa sebab yang diketahui, yaitu dari keadaan normal
sebelumnya keadaan yang lebih buruk. Faktor resiko penyakit degeneratif dapat digolongkan
atas 2 bagian, yaitu faktor resiko yang tetap atau tidak dapat diubah, dan faktor resiko yang
tidak menetap atau dapat diubah. Tujuan, syarat dan jenis diet disesuaikan dengan keadaan
pasien dan penyakit yang diderita.

2. Kritik dan saran

Diharapkan siswa mampu menjelaskan tentang apa itu diet pasien degeneratif dan
mengerti tentang apa saja syarat dan tujuan dilaksanakannya diet pada pasien penderita
penyakit degeneratif. Diharapkan juga kritik serta saran yang membangun, mengenai isi
ataupun susunan dari makalah ini agar kedepannya dapat menjadi makalah yang lebih baik

10
DIET PENYAKIT DEGENERATIF

Oleh :
Kelompok 3

Nama :
1. I GEDE DITA DARMAWAN ( 06 )
2. KADEK ENI YUNDARI ( 09 )
3. NI PUTU INTAN OCTA DEWI ( 10 )
4. NI KADEK MAYSA YUSTISARI ( 13 )
5. SANG AYU MADE INDRA P. DEWI ( 19 )
6. I MADE YOGI SUARA ( 25 )

SMK PARIWISATA DAN KESEHATAN GANDHI USADA BALI


TAHUN AJARAN 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai