Dosen
Prof. dr. Hasanuddin Ishak, M.Sc.,Ph.D.
DISUSUN OLEH:
Kelompok III
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah kami yang berjudul "Pemanasan Global dan Penyakit
Emerging” untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Lingkungan Kesehatan
Kerja Lanjut.
Kami berharap makalah ini dapat membantu para pembaca ataupun para
mahasiswa dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan terkhususnya tentang
Pemanasan Global dan Penyakit Emerging yang kami sajikan dari berbagai
referensi dan sumber.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca yang budiman
sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini kedepannya. Terima kasih.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
1 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 FAKTA MASALAH
Pemanasan global dan perubahan iklim adalah hal yang dapat di prediksi.
Terjadinya hal tersebut merupakan efek dari meningkatnya pembakaran
bahan bakar fosil dan emisi gas CO2 dalam jumlah besar yang
mengakibatkan efek rumah kaca. Diperkirakan bahwa suhu global rata-rata
akan meningkat dengan 2–5 °C dalam beberapa dekade mendatang (Ishak,
2019).
Globalisasi yang terjadi dewasa ini, memungkinkan terjadinya perjalanan
dan perdagangan yang luas ke seluruh penjuru dunia. Urbanisasi yang tidak
terencana dan tantangan lingkungan seperti perubahan iklim memiliki
dampak yang signifikan terhadap penularan penyakit. Disamping itu
perubahan dalam praktek pertanian karena variasi suhu dan curah hujan dapat
mempengaruhi penularan penyakit yang disebabkan oleh vektor. Beberapa
penyakit yang penyebarannya luas antara lain malaria, demam berdarah,
chikungunya dan virus West Nile (Adriyani & Sujoso, 2021)
Akibatnya, Perubahan iklim mengancam kemajuan yang dicapai dalam
pengurangan penyakit menular secara global (Levy et al., 2019). Bumi akan
menunjukkan perubahan iklim yang ditandai dengan peristiwa cuaca ekstrem
dalam beberapa dekade mendatang, seperti peningkatan suhu, curah hujan,
musim panas, kekeringan, tornado dan angin topan yang lebih sering dan
lebih kuat. Siklus penyakit epidemiologis meliputi inang, patogen dan dalam
kasus tertentu hospes/vektor perantara. Campuran kompleks dari berbagai
kondisi lingkungan (misalnya suhu dan kelembaban) menentukan
habitat/relung ekologi yang sesuai untuk setiap inang vektor.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), “perubahan iklim dan
pemanasan global” mengancam semua aspek kehidupan kita . Perubahan
epidemiologi penyakit terkait pemanasan global berkaitan dengan perubahan
ekosistem, kerentanan populasi, dan peningkatan paparan agen penyebab.
Tingkat pencemaran global mempengaruhi perubahan iklim yang besar dan
1
2
PEMBAHASAN
2.1 TABEL REKAPITULASI HASIL PENELITIAN JURNAL
Dampak
N
Nama/Nim Pemanasan Global Kesehatan/Penyakit
o
Emerging
1 Hardin Waly Topik 1: Penyakit Emergence Patogen di berbagai taksa
K012211040 baru/Species (virus, bakteri, protozoa,
Perubahan iklim antropogenik dan cacing). Patogen ini
telah menyebabkan peningkatan dapat menyebabkan
jumlah siang dan malam yang berbagai gejala, termasuk
hangat, serta frekuensi dan diare, demam, dan gejala
intensitas kejadian kekeringan dan mirip flu lainnya,
hujan lebat. Ini mempunyai gangguan saraf, kerusakan
implikasi untuk penyakit yang hati, dan lain-lain. Di sini
ditularkan melalui air, karena Peneliti berfokus pada
suhu tinggi dapat mengubah penyakit diare, yang
kelangsungan hidup ekosistem, umumnya ditularkan
replikasi dan virulensi, peristiwa melalui air dan disebabkan
hujan deras dapat memobilisasi oleh pemansan global.
dan kompromi infrastruktur air
dan sanitasi, dan kekeringan dapat
mengkonsentrasikan ekosistem
dalam air.
2 Armayanti Topik 1: Penyakit Emergence Pemanasan global
K012211042 baru/Species meningkatkan risiko badai
suhu rata-rata naik 0,5-1 ◦C, dan besar. Meskipun beberapa
curah hujan pluvial mungkin naik kemajuan dalam
6-10% untuk 90% Negara Bagian mengembangkan
Nuevo Leon dalam 10 tahun ke penanggulangan
depan kontinjensi di Monterrey,
Meksiko, Badai Alex
menyebabkan peningkatan
kejadian gejala penyakit
menular, terutama gejala
gastrointestinal yang
terkait dengan kontaminasi
air minum seperti air keran
atau air dari tangki air
komunal bergerak.
Gangguan sanitasi air dan
ketidakmampuan untuk
menjaga praktik
kebersihan di rumah
3
4
KESIMPULAN :
Dari tabel rekapitulasi hasil penelitian jurnal di atas, kita bisa menyimpulkan
bahwa Pemanasan global berdampak negatif pada kesehatan. Dampak yang di
timbulkan antara lain, Perkembangan Patogen (virus, bakteri, protozoa, dan
cacing) lebih cepat sehingga meningkatkan jumlah kasus seperti DBD, malaria,
diare dan penyakit lainnya yang erat kaitannya dengan perubahan iklim. Replikasi
virus dan periode dewasa pada serangga/vektor menjadi lebih singkat dengan
6
naiknya suhu lingkungan. Hal ini juga berdampak pada meluasnya penyebaran
kasus ke beberapa daerah yang sebelumnya belum pernah terjadi seperti dataran
tinggi dan pesisir pantai
1. Perubahan iklim
Emisi gas rumah kaca telah menyebabkan suhu global rata-rata
meningkat 1 °C di atas tingkat masa pra-industri. Dampak dari kenaikan 1
°C telah sangat besar, termasuk penurunan jumlah siang dan malam yang
dingin, peningkatan jumlah siang dan malam yang hangat, peningkatan
peristiwa panas ekstrem, penurunan tutupan salju, dan percepatan
kenaikan permukaan laut. Pemanasan global telah menunjukkan
heterogenitas yang cukup besar, dengan pemanasan yang lebih besar di
daratan daripada di lautan, pemanasan terbesar terjadi di Kutub Utara.
Peningkatan penguapan dari pemanasan telah menghasilkan perubahan
yang kompleks dan spesifik wilayah dalam siklus hidrologi; terjadi
peningkatan curah hujan global secara keseluruhan, beberapa daerah
menjadi lebih basah dan yang lainnya menjadi lebih kering. Jika trend
emisi gas rumah kaca saat ini terus berlanjut maka , suhu global rata-rata
dapat meningkat 4 hingga 5 °C pada akhir abad ini. Emisi gas rumah kaca
yang berkelanjutan akan menyebabkan pemanasan lebih lanjut dan
perubahan jangka panjang di semua komponen sistem iklim,
meningkatkan kemungkinan dampak yang parah, meluas, dan tidak dapat
diubah lagi bagi manusia dan ekosistem. Perubahan iklim dapat
mempengaruhi perkembangan kehidupan pathogen penyebab penyakit,
meningkatkan jumlah populasi sehingga kasus dapat meningkat.
7
2.2.2 Solusi
1. Melakukan riset Riset strategis bisa membantu mengidentifikasi area
yang paling rentan terhadap peningkatan risiko penyakit dan intervensi
kemungkinan besar untuk mengurangi kerentanan, sehingga
memungkinkan untuk memprioritaskan intervensi yang efektif dalam
masyarakat berisiko tinggi, untuk membangun ketahanan terhadap
perubahan iklim. Sebaliknya, program kesehatan masyarakat yang
berfokus pada penanganan kondisi sosial juga harus pertimbangkan
bagaimana variabel meteorologi dapat mempengaruhi keberhasilan
program ini.
2. Terkait dengan peningkatan suhu global maka berdasrkan faktor
penyebab maka solusi yang perlu di lakukan yaitu mengupayakan
pengurangan emisi/ residu/ limbah hasil aktifitas manusia yang
berdampak pada peningkatan gas-gas rumah kaca. Melakukan
penghematan dan pemanfaatan energi dengan bijak khususnya untuk
energi yang berasal dari bahan bakar fosil.
3 BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
1. Meminimalkan dampak pemanasan global, dengan cara pemeliharaan
lingkungan secara terintegrasi, perubahan pola piker dan Tindakan
dalam mengurangi emisi/ residu/ limbah hasil aktifitas manusia yang
berdampak pada peningkatan gas-gas rumah kaca
2. Daur Ulang dan efisiensi energis serta pelestarian lingkungan
3. Melaksanakan kegiatan pencegahan meningkatnya kasus berupa
Komunikasi, Informasi, Edukasi serta publikasi jenis penyakit emerging
dan cara pencegahan dan penanganannya. PHBS dan PSN sebagai salah
satu contoh penerapan yang harus ditingkatkan
9
4 DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Individu:
Hardin Waly : Levy, K., Smith, S. M., & Carlton, E. J., 2019. Climate Change
Impacts on Waterborne Diseases: Moving Toward Designing
Interventions Karen. Curr Environ Health Rep, 5(2), 272–282.
https://doi.org/10.1007/s40572-018-0199-7.Climate
10
11