Anda di halaman 1dari 63

PENGUATAN SURVEILANS GIZI

MELALUI
APLIKASI E-PPGBM
Kuliah Tamu Tentang Surveilans Gizi,
Poltekes Siteba 23 Oktober 2021

RIYANI, SKM. M.Kes


Sistematika
1. Konsep Surveilans Gizi
2. Siklus Surveilans Gizi
3. Penguatan Surveilans Gizi melalui Aplikasi
e-PPGBM
4. Manfaat e-PPGBM & Pengenalan
Pengoperasian Aplikasi e-PPGBM
5. Penutup

2
1. KONSEP SURVEILANS
GIZI

3
Kenapa Surveilans Gizi Penting
1. Masalah gizi di Indonesia masih tinggi dan diperlukan
peningkatan upaya perbaikan gizi masyarakat secara terus
menerus
2. Pemenuhan kebutuhan informasi perkembangan Status Gizi dan
kinerja kegiatan pembinaan gizi masyarakat dari tahun ke tahun
berbasis komunitas secara nasional maupun regional
3. Informasi dari hasil surveilans diperlukan untuk:
evaluasi kinerja program pembinaan gizi masyarakat, perumusan
atau modifikasi kebijakan, dan perencanaan tahunan program
perbaikan gizi masyarakat
4. Survei-survei besar (nasional) yang ada hanya memberikan
informasi gizi dalam selang sekitar 3-5 tahun sekali (Riskesdas,
Rifaskes, SDT, SDKI, Susenas, dsb)
PENGERTIAN SURVEILANS GIZI
Merupakan proses pengamatan masalah gizi secara
terus menerus baik situasi normal maupun darurat
yang meliputi proses:
Pengumpulan data
Pengolahan data
Analisis data
Pengkajian

sistematis serta penyebarluasan informasi untuk


pengambilan tindakan sebagai respon segera dan
terencana.
DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
2. Undang –undang Nomor 18 Tahun 2012
tentang Pangan
3. Undang – undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah
4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2015 tentang
Upaya Pelayanan Kesehatan Anak
5. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015
tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-1019
6. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013
tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan
Gizi
7. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015
tentang Kementrian Kesehatan
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana
Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2015-2019
9. Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
10.Permenkes Nomor 45 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan
Prinsip Dasar Surveilans Gizi

 Tersedia data yang akurat dan tepat waktu


 Ada proses analisis atau kajian terhadap
perkembangan data
 Tersedianya informasi yang sistematis dan
terus menerus
 Adanya penyebarluasan informasi, umpan
balik dan pelaporan
 Adanya tindak lanjut sebagai respon
terhadap perkembangan informasi
Tujuan Surveilans Gizi

(1) perencanaan bidang pangan dan gizi


(2) pengelolaan dan evaluasi program gizi
(3) peringatan dini (early warning) untuk
tindakan (respon)
Manfaat Surveilans Gizi

1. Memenuhi kebutuhan daerah akan data dan


informasi berbasis bukti dan spesifik wilayah
2. Pengambilan tindakan intervensi sebagai respon
terhadap informasi yang dihasilkan, baik tindakan
segera (quick response) maupun tindakan rutin.
3. Tersedianya data dan informasi yang dibutuhkan
secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan
untuk perencanaan, penentuan kebijakan dan
evaluasi.
Konsep Kunci Akurasi Data Surveilens

• Reliabilitas: • Validitas:
• Apakah kondisi • Apakah kondisi
tertentu tertentu yg
dilaporkan dilaporkan
secara konsisten cerminkan kondisi
oleh pengamat yg sesungguhnya
yg berbeda? terjadi?
Pelaksanaan Kegiatan Surveilans Gizi

I. Indikator Input
1. Adanya tenaga manajemen data gizi
Pengumpul data : TPG & bikor Pusk.
Pengolahan : Pengelola Gizi
Analisa : Pengelola Gizi
Penyaji informasi : Pengelola Gizi
2. Instrumen pengumpulan dan pengolahan
data :
* LB3 Gizi Puskesmas
* Laporan F1 (18 indikator)
* Laporan F6 (Vit A & Asi Ekslusif bulan
Februari Agustus)
3. Sarana dan prasarana pengolahan data :
komputer, laptop
4. Biaya operasional surveilans gizi
* Dana APBD
* Dana APBN
* Dana DAK, BOK, Bansos dll
II. Indikator Proses
• Adanya proses pengumpulan data setiap
bulannya
• Adanya proses editing dan pengolahan data
sesuai jadwal
• Adanya proses pembuatan laporan dan umpan
balik hasil surveilans gizi
• Adanya proses sosialisasi atau advokasi hasil
surveilans gizi
III. Indikator Output
Hasil surveilans gizi tersedia setiap bulannya
atau sesuai
dengan waktu pelaksanaannya masing-masing
indikator.
POSYANDU
1. Pengumpulan data status pertumbuhan anak balita.
2. Pengumpulan data cakupan distribusi kapsul vitamin
A pada balita.
3. Pengumpulan data cakupan ASI eksklusif 0-6 bulan
4. Setiap bulan bidan di desa melaporkan data hasil
kegiatan surveilans gizi ke puskesmas.
5.Setiap bulan Maret dan September, selain laporan
seperti pada butir 4, bidan di desa melaporkan pula
data cakupan distribusi kapsul vitamin A.
6. Rekomendasi dan respon di tingkat posyandu/desa.
PUSKESMAS
1. Melakukan rekapitulasi laporan posyandu
(SKDN, Vit A balita, Vit Bufas, Fe Bumil, TTD
untuk remaja putri, Bumil KEK dll)
2. Melakukan pengolahan data status gizi anak
balita, data cakupan Asi Ekslusif 0 – 6 bln,
data cakupan distribusi kapsul Vit A, data
cakupan distribusi tablet Fe di wilayah kerja
puskesmas (ibu hamil & remaja putri)
3. Rekomendasi dan respon di tingkat
puskesmas.
KABUPATEN / KOTA
1. Melakukan rekapitulasi laporan
dari puskesmas
2. Melakukan pengolahan & analisis
data status gizi anak balita (3
indikator)
3. Rekomendasi dan respon di
tingkat Kabupaten/Kota
4. Diseminasi Informasi
INDIKATOR KEBERHASILAN

Indikator Input
Tersedianya data laporan surveilans gizi
dari tingkat puskesmas.
 Adanya tenaga khusus pengelola data
gizi di Kabupaten / Kota.
 Tersedianya biaya operasional surveilans
gizi di Kabupaten / Kota.
 Tersedianya sarana dan prasarana
pengolahan data ATK, formulir laporan dan
perangkat komputer.
Indikator Proses
 Dilaksanakannya proses pengolahan dan
analisis data laporan surveilans gizi dari
puskesmas, dalam bentuk rekapitulasi
laporan dan analisis.
 Dilaksanakannya pertemuan diseminasi
informasi hasil surveilans gizi lintas program
dan lintas sektor secara berkala setiap 6
bulan.
 Adanya kebijakan dan tindak lanjut hasil
pertemuan berkala, yang dilakukan oleh
program dan sektor terkait misalnya,
kekurangan KMS diatasi dengan penyediaan
KMS
Indikator Output
 Tersedianya data dan informasi status gizi
bayi dan balita.
 Tersedianya data balita 2T dan BGM.
 Tersedianya data jumlah balita gizi buruk.
 Tersedianya data cakupan kunjungan
balita di posyandu (D/S)
 Tersedianya data jumlah kasus gizi buruk
yang dirujuk yang mendapat perawatan
atau penanganan lebih lanjut.
 Tersedianya data pendampingan keluarga penderita gizi
buruk pasca perawatan (misalnya data nama penderita
gizi buruk, nama pendamping, waktu pendampingan).
 Terdistribusinya informasi status gizi bayi dan balita
secara berkala kepada lintas program dan lintas sektor
terkait.
 Tersedianya data cakupan ASI Eksklusif 0-6 bulan.
 Tersedianya data cakupan distribusi kapsul vitamin A.
 Tersedianya data cakupan distribusi tablet Fe3 pada
bumil.
 Tersusunnya rencana tindak lanjut penanganan masalah
gizi di wilayah Kabupaten/Kota
2. SIKLUS SURVEILANS
GIZI

23
SURVEILANS GIZI
Mengamati secara terus menerus, tepat waktu dan teratur TERHADAP
Keadaan gizi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya UNTUK
Tindakan Segera, Dasar Perumusan Kebijakan, Perencanaan Program,
Monitoring Dan Evaluasi Program Gizi Masyarakat
Maka
diperlukan

Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat


(e-PPGBM)
Tujuannya untuk memperoleh informasi status gizi individu
by name by address baik balita maupun ibu hamil serta
mengetahui determinan masalah gizi untuk penyusunan
perencanaan dan perumusan kebijakan gizi.
SURVEILANS TIDAK HANYA MENGUMPULKAN DATA !
melainkan menganalisa dan memanfaatkan data untuk perbaikan program

TUJUAN
menjadikan hasil surveilans sebagai evidence –based untuk pengambilan
kebijakan dan tindakan
Interpreta Pengambil
Pengelom
Prioritasi Pengump si/ an
pokan Analisis
data ulan data rekomend keputusa
data
asi n

Menetapkan Mengumpulk Pengolahan Menganalisa membuat membuat


pritoritas an data data secara data rekomendasi keputusan dan
data yang dilapangan agregat dan menggunak program dan kebijakan yang
dibutuhkan terstruktur dan an tools kebijakan implementatif
membuat yang ada berdasarkan hasil berbasis bukti
laporan analisis
Manajemen data perlu menjadi prioritas program
di daerah,Pemanfaatan data perlu dioptimalkan

Kapasitas SDM untuk menganalisa data perlu


ditingkatkan
Akses dan transparansi
data Setiap kebijakan dan program
perlu mempertimbangkan hasil
Source: John Field 1987. Food Policy; Global Nutrition Report 2017 analisis data
Siklus Surveilans Gizi
PENYEDIAAN
INFORMASI
(Surveilans Gizi)
- Penyajian informasi
- Diseminasi
- Advokasi
- Pengumpulan data
- Analisis data (pemetaan,
peramalan & pengamatan)

- Pengambilan keputusan
- Perumusan kebijakan
- Perencanaan program Tindakan intervensi:
- Darurat
- Jangka pendek
- Jangka panjang
PEMANFAATAN
INFORMASI
(Pelaksana Program dan Sektor)

Surveilans gizi meliputi kegiatan pengumpulan dan pengolahan data,


penyajian serta diseminasi informasi bagi pemangku kepentingan.
Informasi dari surveilans gizi dimanfaatkan oleh para pemangku
kepentingan untuk melakukan tindakan segera maupun untuk perencanaan
program jangka pendek, menengah maupun jangka panjang serta untuk
3. PENGUATAN SURVEILANS GIZI
MELALUI APLIKASI E-PPGBM

27
Permenkes Nomor 14
Tahun 2019

Ditetapkan
di Jakarta
pada tanggal
17 Juni 2019

28
sigiziterpadu.gizi.kemkes.go.id

31
Surveilans Gizi Melalui ePPGBM:
informasi kasus sebagai dasar intevensi
konvergensi dan terintegrasi
Jumlah Kasus Yang BELUM
Balita Ditangani/Dikonfirmasi
dengan
Perkemban Balita
Individu yang perlu Penanganan Khusus Baduta Balita
gan Underwei
Meragukan Stunting Wasting
ght
/ (TB/U) (BB/TB)
Menyimpan
(BB/U)
g
RUJUK KE PUSKESMAS UNTUK
KONFIRMASI/VALIDASI KASUS

Total JUMLAH BALITA ter-entry sebanyak PAG (PROSES ASUHAN


12.793.929* anak (by name by address) GIZI) DI PUSKESMAS
dari 23.604.923(sasaran Proyeksi BPS) atau
Intervensi Spesifik :
baru 54,2% dari sasaran Proyeksi. • Tatalaksana Kasus
• Konseling: PMBA, Gizi terkait
(data per tanggal 9 Oktober 2019*)
penyakit
• Pemberian PMT
(Pabrikan/berbasis pangan lokal)
• Rujuk ke RSUD
*data dapat berubah 32
259 Balita
dengan 5.173
Perkemban 12.243 18.396
Balita
gan Baduta Balita
Meragukan Underwei
Stunting Wasting
/ ght
(TB/U) (BB/TB)
Menyimpan (BB/U)
g

Total JUMLAH BALITA ter-entry sebanyak 389.263 balita


(by name by address) dari 537.142 (sasaran Proyeksi) atau
baru 72,47% dari sasaran Proyeksi.
(data per tanggal 16 Oktober 2019*)

33
Rekap Status Gizi Balita berdasarkan Provinsi
(pengukuran 1 Januari – 16 Oktober 2019)
BB/U TB/U BB/TB
No Kabupaten/Kota
Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Lebih Sangat Pendek Pendek Normal Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk
1 KAB KEPULAUAN MENTAWAI 209 750 4,527 127 625 954 4,010 279 427 4,574 291
2 KAB PESISIR SELATAN 368 1,449 16,377 313 833 1,893 15,771 361 807 16,617 669
3 KAB SOLOK 414 2,094 26,856 686 1,461 3,798 24,753 447 1,221 27,114 1,157
4 KAB SIJUNJUNG 481 1,960 12,169 194 1,226 2,583 10,911 324 996 12,827 537
5 KAB TANAH DATAR 408 1,661 15,874 672 943 2,458 15,162 370 886 16,511 759
6 KAB PADANG PARIAMAN 475 2,252 23,926 325 1,229 3,166 22,566 425 1,377 24,100 1,008
7 KAB AGAM 291 1,795 18,665 303 1,128 3,118 16,806 304 916 18,931 872
8 KAB LIMA PULUH KOTA 253 1,718 22,609 387 638 2,303 22,011 235 786 23,247 657
9 KAB PASAMAN 565 2,449 18,075 228 1,394 3,272 16,649 802 1,457 18,402 603
10 KAB SOLOK SELATAN 92 395 9,248 399 264 671 9,176 108 273 9,296 414
11 KAB DHARMASRAYA 425 1,396 12,655 485 903 1,931 12,060 344 856 12,825 701
12 KAB PASAMAN BARAT 546 2,494 25,212 534 1,496 3,606 23,675 671 1,495 25,560 971
13 KOTA PADANG 500 2,058 32,601 1,281 997 2,624 32,755 457 1,415 33,218 1,204
14 KOTA SOLOK 59 279 5,240 140 131 523 5,053 14 165 5,239 281
15 KOTA SAWAH LUNTO 35 372 4,354 111 141 454 4,277 22 213 4,426 205
16 KOTA PADANG PANJANG 65 307 2,481 70 235 522 2,118 18 70 2,644 136
17 KOTA BUKITTINGGI 48 276 3,635 106 225 485 3,347 57 134 3,563 294
18 KOTA PAYAKUMBUH 61 511 9,286 114 120 692 9,160 36 247 9,436 248
19 KOTA PARIAMAN 78 586 5,710 96 103 586 5,781 28 384 5,816 234
JUMLAH 5,373 24,802 269,500 6,571 14,092 35,639 256,041 5,302 14,125 274,346 11,241

34
REKAP STATUS GIZI (BBU) BALITA MENURUT KABUPATEN/KOTA
Sasaran BB/U
%
No Kabupaten/Kota Proyeksi Gizi Jumlah Underweight
Gizi Buruk Gizi Baik Gizi Lebih Underweight
Balita Kurang
1 KAB KEPULAUAN MENTAWAI 11,899 209 750 4,527 127 5,613 959 17.1
2 KAB PESISIR SELATAN 45,535 368 1,449 16,377 313 18,507 1,817 9.8
3 KAB SOLOK 37,680 414 2,094 26,856 686 30,050 2,508 8.3
4 KAB SIJUNJUNG 26,137 481 1,960 12,169 194 14,804 2,441 16.5
5 KAB TANAH DATAR 30,490 408 1,661 15,874 672 18,615 2,069 11.1
6 KAB PADANG PARIAMAN 39,380 475 2,252 23,926 325 26,978 2,727 10.1
7 KAB AGAM 46,023 291 1,795 18,665 303 21,054 2,086 9.9
8 KAB LIMA PULUH KOTA 37,294 253 1,718 22,609 387 24,967 1,971 7.9
9 KAB PASAMAN 31,343 565 2,449 18,075 228 21,317 3,014 14.1
10 KAB SOLOK SELATAN 18,296 92 395 9,248 399 10,134 487 4.8
11 KAB DHARMASRAYA 27,130 425 1,396 12,655 485 14,961 1,821 12.2
12 KAB PASAMAN BARAT 51,830 546 2,494 25,212 534 28,786 3,040 10.6
13 KOTA PADANG 81,168 500 2,058 32,601 1,281 36,440 2,558 7.0
14 KOTA SOLOK 7,192 59 279 5,240 140 5,718 338 5.9
15 KOTA SAWAH LUNTO 6,040 35 372 4,354 111 4,872 407 8.4
16 KOTA PADANG PANJANG 5,259 65 307 2,481 70 2,923 372 12.7
17 KOTA BUKITTINGGI 12,635 48 276 3,635 106 4,065 324 8.0
18 KOTA PAYAKUMBUH 13,825 61 511 9,286 114 9,972 572 5.7
19 KOTA PARIAMAN 7,986 78 586 5,710 96 6,470 664 10.3
JUMLAH 537,142 5,373 24,802 269,500 6,571 306,246 30,175 9.9

Masih ada 230.896 yang belum


35
terpantau pertumbuhanya
REKAP STATUS GIZI (TBU) BALITA MENURUT KABUPATEN/KOTA
Sasaran TB/U
No Kabupaten/Kota Jumlah Stunting % Stunting
Proyeksi Sangat Pendek Pendek Normal
1 KAB KEPULAUAN MENTAWAI 11,899 625 954 4,010 5,589 1,579 28.3
2 KAB PESISIR SELATAN 45,535 833 1,893 15,771 18,497 2,726 14.7
3 KAB SOLOK 37,680 1,461 3,798 24,753 30,012 5,259 17.5
4 KAB SIJUNJUNG 26,137 1,226 2,583 10,911 14,720 3,809 25.9
5 KAB TANAH DATAR 30,490 943 2,458 15,162 18,563 3,401 18.3
6 KAB PADANG PARIAMAN 39,380 1,229 3,166 22,566 26,961 4,395 16.3
7 KAB AGAM 46,023 1,128 3,118 16,806 21,052 4,246 20.2
8 KAB LIMA PULUH KOTA 37,294 638 2,303 22,011 24,952 2,941 11.8
9 KAB PASAMAN 31,343 1,394 3,272 16,649 21,315 4,666 21.9
10 KAB SOLOK SELATAN 18,296 264 671 9,176 10,111 935 9.2
11 KAB DHARMASRAYA 27,130 903 1,931 12,060 14,894 2,834 19.0
12 KAB PASAMAN BARAT 51,830 1,496 3,606 23,675 28,777 5,102 17.7
13 KOTA PADANG 81,168 997 2,624 32,755 36,376 3,621 10.0
14 KOTA SOLOK 7,192 131 523 5,053 5,707 654 11.5
15 KOTA SAWAH LUNTO 6,040 141 454 4,277 4,872 595 12.2
16 KOTA PADANG PANJANG 5,259 235 522 2,118 2,875 757 26.3
17 KOTA BUKITTINGGI 12,635 225 485 3,347 4,057 710 17.5
18 KOTA PAYAKUMBUH 13,825 120 692 9,160 9,972 812 8.1
19 KOTA PARIAMAN 7,986 103 586 5,781 6,470 689 10.6
JUMLAH 537,142 14,092 35,639 256,041 305,772 49,731 16.3

Masih ada 231.370 yang belum


36
diukur Panjang/tinggi
REKAP STATUS GIZI (BB/TB) BALITA MENURUT KABUPATEN/KOTA
Sasaran BB/TB
No Kabupaten/Kota Jumlah Wasting % Wasting
Proyeksi Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk
1 KAB KEPULAUAN MENTAWAI 11,899 279 427 4,574 291 5,571 706 12.7
2 KAB PESISIR SELATAN 45,535 361 807 16,617 669 18,454 1,168 6.3
3 KAB SOLOK 37,680 447 1,221 27,114 1,157 29,939 1,668 5.6
4 KAB SIJUNJUNG 26,137 324 996 12,827 537 14,684 1,320 9.0
5 KAB TANAH DATAR 30,490 370 886 16,511 759 18,526 1,256 6.8
6 KAB PADANG PARIAMAN 39,380 425 1,377 24,100 1,008 26,910 1,802 6.7
7 KAB AGAM 46,023 304 916 18,931 872 21,023 1,220 5.8
8 KAB LIMA PULUH KOTA 37,294 235 786 23,247 657 24,925 1,021 4.1
9 KAB PASAMAN 31,343 802 1,457 18,402 603 21,264 2,259 10.6
10 KAB SOLOK SELATAN 18,296 108 273 9,296 414 10,091 381 3.8
11 KAB DHARMASRAYA 27,130 344 856 12,825 701 14,726 1,200 8.1
12 KAB PASAMAN BARAT 51,830 671 1,495 25,560 971 28,697 2,166 7.5
13 KOTA PADANG 81,168 457 1,415 33,218 1,204 36,294 1,872 5.2
14 KOTA SOLOK 7,192 14 165 5,239 281 5,699 179 3.1
15 KOTA SAWAH LUNTO 6,040 22 213 4,426 205 4,866 235 4.8
16 KOTA PADANG PANJANG 5,259 18 70 2,644 136 2,868 88 3.1
17 KOTA BUKITTINGGI 12,635 57 134 3,563 294 4,048 191 4.7
18 KOTA PAYAKUMBUH 13,825 36 247 9,436 248 9,967 283 2.8
19 KOTA PARIAMAN 7,986 28 384 5,816 234 6,462 412 6.4
JUMLAH 537,142 5,302 14,125 274,346 11,241 305,014 19,427 6.4

Masih ada 232.128 yang belum


37
terpantau
PENGENALAN PENGOPERASIAN
APLIKASI E-PPGBM
Latar Belakang
Pemantauan Pertumbuhan Balita
Merupakan bagian dari Standar Pelayanan
Minimal (SPM) yang harus dilakukan di daerah

Untuk mengetahui seberapa besar masalah gizi


yang terjadi di wilayah tsb

Sebagai dasar perencanaan kegiatan


Sebagai evaluasi kinerja
Penetapan intervensi yang tepat bagi pemangku
kepentingan
Untuk itulah diperlukan suatu sistem
pencatatan dan pelaporan yang akurat yang
menggambarkan tiap individu.
S UR
AT E
KESM DARAN
PEN AS TEN DIRJEN
CATA TAN
PELA TAN G
BER POR DAN
BAS
IS M AN GIZI
ASYA
R AK
AT

Ditetapkan tgl 14 Juli 2017


Ditingkat Puskesmas
• Mengisi Blangko isian data balita sesuai format e-PPGBM (by
name, by adress)
• Blangko dibagikan oleh TPG puskesmas untuk diisi dengan data
lengkap semua sasaran
• Dilakukan pendataan kembali sasaran (registrasi ulang) sesuai
format
• Jika sudah terekapitulasi semua sasaran, maka untuk selanjutkan
TPG dan bidan desa/poskeskel hanya mengisikan :
Berat Badan (BB) : Untuk penimbangan bulanan
Berat Badan (BB) & Tinggi Badan (TB) : Untuk P. Massal (Feb &
Agustus)

Jika data tsb sudah tersedia, hal ini memudahkan petugas dlm
pengentrian tiap bulannya dengan aplikasi e-PPGBM
Apabila tidak ada NIK (sifatnya sementara)
• NIK = 16 Digit
2 pertama = kode Prop Sumbar (13)
2 kedua = kode Kota BKT (75)
2 ketiga = kode Kecamatan (01)
2 Keempat = Tanggal Lahir (dd)
2 Kelima = Bulan lahir (mm)
2 keenam = Tahun Lahir (yy)
4 Digit terakhir = (0000)
Jika perempuan Tanggal Lahirnya ditambahkan 40
Contoh :

• Hasbi ( 19 September 2018)


• NIK sementara Hasbi
1375011911180000

• Ratna ( 10 Juni 2018)


• NIK sementara Ratna
1375015006180000
Bagaimana Mengaplikasikan e-
PPGBM
di tkt Pusk ?

http://sigiziterpadu.gizi.kemkes.go.id
Dengan mengKlik e-ppgbm, akan keluar

• Username : gugukpanjang
• Password : 12345678
DAFTAR MENU e-PPGBM
Pada saat saat tertentu :
4. MANFAAT E-PPGBM

59
MANFAAT e-PPGBM
Memperoleh data sasaran individu
1 by name by address

2 Deteksi dini pertumbuhan balita

Mengetahui status gizi individu


3
secara cepat dan akurat
Mengetahui capaian kinerja program
4 gizi seperti pemberian suplementasi
gizi
Mengetahui informasi determinan
5
masalah gizi 60
Dengan e-PPGBM maka Informasi perkembangan status gizi &
perkembangan balita secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan di
suatu wilayah dapat diperoleh.

Intervensi yang tepat dapat dilakukan mengingat data yang diperoleh


melalui e-PPGBM memuat data by name by address.

Tenaga pelaksana gizi & pemangku kebijakan di daerah lebih mudah


dalam mengamati permasalahan gizi di wilayah mereka, untuk
selanjutnya mengampil keputusan yang tepat terhadap tindakan yang
akan dilakukan baik secara komunitas maupun individu
5. PENUTUP

62
TERIMA KASIH
63

Anda mungkin juga menyukai