MELALUI
APLIKASI E-PPGBM
Kuliah Tamu Tentang Surveilans Gizi,
Poltekes Siteba 23 Oktober 2021
2
1. KONSEP SURVEILANS
GIZI
3
Kenapa Surveilans Gizi Penting
1. Masalah gizi di Indonesia masih tinggi dan diperlukan
peningkatan upaya perbaikan gizi masyarakat secara terus
menerus
2. Pemenuhan kebutuhan informasi perkembangan Status Gizi dan
kinerja kegiatan pembinaan gizi masyarakat dari tahun ke tahun
berbasis komunitas secara nasional maupun regional
3. Informasi dari hasil surveilans diperlukan untuk:
evaluasi kinerja program pembinaan gizi masyarakat, perumusan
atau modifikasi kebijakan, dan perencanaan tahunan program
perbaikan gizi masyarakat
4. Survei-survei besar (nasional) yang ada hanya memberikan
informasi gizi dalam selang sekitar 3-5 tahun sekali (Riskesdas,
Rifaskes, SDT, SDKI, Susenas, dsb)
PENGERTIAN SURVEILANS GIZI
Merupakan proses pengamatan masalah gizi secara
terus menerus baik situasi normal maupun darurat
yang meliputi proses:
Pengumpulan data
Pengolahan data
Analisis data
Pengkajian
• Reliabilitas: • Validitas:
• Apakah kondisi • Apakah kondisi
tertentu tertentu yg
dilaporkan dilaporkan
secara konsisten cerminkan kondisi
oleh pengamat yg sesungguhnya
yg berbeda? terjadi?
Pelaksanaan Kegiatan Surveilans Gizi
I. Indikator Input
1. Adanya tenaga manajemen data gizi
Pengumpul data : TPG & bikor Pusk.
Pengolahan : Pengelola Gizi
Analisa : Pengelola Gizi
Penyaji informasi : Pengelola Gizi
2. Instrumen pengumpulan dan pengolahan
data :
* LB3 Gizi Puskesmas
* Laporan F1 (18 indikator)
* Laporan F6 (Vit A & Asi Ekslusif bulan
Februari Agustus)
3. Sarana dan prasarana pengolahan data :
komputer, laptop
4. Biaya operasional surveilans gizi
* Dana APBD
* Dana APBN
* Dana DAK, BOK, Bansos dll
II. Indikator Proses
• Adanya proses pengumpulan data setiap
bulannya
• Adanya proses editing dan pengolahan data
sesuai jadwal
• Adanya proses pembuatan laporan dan umpan
balik hasil surveilans gizi
• Adanya proses sosialisasi atau advokasi hasil
surveilans gizi
III. Indikator Output
Hasil surveilans gizi tersedia setiap bulannya
atau sesuai
dengan waktu pelaksanaannya masing-masing
indikator.
POSYANDU
1. Pengumpulan data status pertumbuhan anak balita.
2. Pengumpulan data cakupan distribusi kapsul vitamin
A pada balita.
3. Pengumpulan data cakupan ASI eksklusif 0-6 bulan
4. Setiap bulan bidan di desa melaporkan data hasil
kegiatan surveilans gizi ke puskesmas.
5.Setiap bulan Maret dan September, selain laporan
seperti pada butir 4, bidan di desa melaporkan pula
data cakupan distribusi kapsul vitamin A.
6. Rekomendasi dan respon di tingkat posyandu/desa.
PUSKESMAS
1. Melakukan rekapitulasi laporan posyandu
(SKDN, Vit A balita, Vit Bufas, Fe Bumil, TTD
untuk remaja putri, Bumil KEK dll)
2. Melakukan pengolahan data status gizi anak
balita, data cakupan Asi Ekslusif 0 – 6 bln,
data cakupan distribusi kapsul Vit A, data
cakupan distribusi tablet Fe di wilayah kerja
puskesmas (ibu hamil & remaja putri)
3. Rekomendasi dan respon di tingkat
puskesmas.
KABUPATEN / KOTA
1. Melakukan rekapitulasi laporan
dari puskesmas
2. Melakukan pengolahan & analisis
data status gizi anak balita (3
indikator)
3. Rekomendasi dan respon di
tingkat Kabupaten/Kota
4. Diseminasi Informasi
INDIKATOR KEBERHASILAN
Indikator Input
Tersedianya data laporan surveilans gizi
dari tingkat puskesmas.
Adanya tenaga khusus pengelola data
gizi di Kabupaten / Kota.
Tersedianya biaya operasional surveilans
gizi di Kabupaten / Kota.
Tersedianya sarana dan prasarana
pengolahan data ATK, formulir laporan dan
perangkat komputer.
Indikator Proses
Dilaksanakannya proses pengolahan dan
analisis data laporan surveilans gizi dari
puskesmas, dalam bentuk rekapitulasi
laporan dan analisis.
Dilaksanakannya pertemuan diseminasi
informasi hasil surveilans gizi lintas program
dan lintas sektor secara berkala setiap 6
bulan.
Adanya kebijakan dan tindak lanjut hasil
pertemuan berkala, yang dilakukan oleh
program dan sektor terkait misalnya,
kekurangan KMS diatasi dengan penyediaan
KMS
Indikator Output
Tersedianya data dan informasi status gizi
bayi dan balita.
Tersedianya data balita 2T dan BGM.
Tersedianya data jumlah balita gizi buruk.
Tersedianya data cakupan kunjungan
balita di posyandu (D/S)
Tersedianya data jumlah kasus gizi buruk
yang dirujuk yang mendapat perawatan
atau penanganan lebih lanjut.
Tersedianya data pendampingan keluarga penderita gizi
buruk pasca perawatan (misalnya data nama penderita
gizi buruk, nama pendamping, waktu pendampingan).
Terdistribusinya informasi status gizi bayi dan balita
secara berkala kepada lintas program dan lintas sektor
terkait.
Tersedianya data cakupan ASI Eksklusif 0-6 bulan.
Tersedianya data cakupan distribusi kapsul vitamin A.
Tersedianya data cakupan distribusi tablet Fe3 pada
bumil.
Tersusunnya rencana tindak lanjut penanganan masalah
gizi di wilayah Kabupaten/Kota
2. SIKLUS SURVEILANS
GIZI
23
SURVEILANS GIZI
Mengamati secara terus menerus, tepat waktu dan teratur TERHADAP
Keadaan gizi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya UNTUK
Tindakan Segera, Dasar Perumusan Kebijakan, Perencanaan Program,
Monitoring Dan Evaluasi Program Gizi Masyarakat
Maka
diperlukan
TUJUAN
menjadikan hasil surveilans sebagai evidence –based untuk pengambilan
kebijakan dan tindakan
Interpreta Pengambil
Pengelom
Prioritasi Pengump si/ an
pokan Analisis
data ulan data rekomend keputusa
data
asi n
- Pengambilan keputusan
- Perumusan kebijakan
- Perencanaan program Tindakan intervensi:
- Darurat
- Jangka pendek
- Jangka panjang
PEMANFAATAN
INFORMASI
(Pelaksana Program dan Sektor)
27
Permenkes Nomor 14
Tahun 2019
Ditetapkan
di Jakarta
pada tanggal
17 Juni 2019
28
sigiziterpadu.gizi.kemkes.go.id
31
Surveilans Gizi Melalui ePPGBM:
informasi kasus sebagai dasar intevensi
konvergensi dan terintegrasi
Jumlah Kasus Yang BELUM
Balita Ditangani/Dikonfirmasi
dengan
Perkemban Balita
Individu yang perlu Penanganan Khusus Baduta Balita
gan Underwei
Meragukan Stunting Wasting
ght
/ (TB/U) (BB/TB)
Menyimpan
(BB/U)
g
RUJUK KE PUSKESMAS UNTUK
KONFIRMASI/VALIDASI KASUS
33
Rekap Status Gizi Balita berdasarkan Provinsi
(pengukuran 1 Januari – 16 Oktober 2019)
BB/U TB/U BB/TB
No Kabupaten/Kota
Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Lebih Sangat Pendek Pendek Normal Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk
1 KAB KEPULAUAN MENTAWAI 209 750 4,527 127 625 954 4,010 279 427 4,574 291
2 KAB PESISIR SELATAN 368 1,449 16,377 313 833 1,893 15,771 361 807 16,617 669
3 KAB SOLOK 414 2,094 26,856 686 1,461 3,798 24,753 447 1,221 27,114 1,157
4 KAB SIJUNJUNG 481 1,960 12,169 194 1,226 2,583 10,911 324 996 12,827 537
5 KAB TANAH DATAR 408 1,661 15,874 672 943 2,458 15,162 370 886 16,511 759
6 KAB PADANG PARIAMAN 475 2,252 23,926 325 1,229 3,166 22,566 425 1,377 24,100 1,008
7 KAB AGAM 291 1,795 18,665 303 1,128 3,118 16,806 304 916 18,931 872
8 KAB LIMA PULUH KOTA 253 1,718 22,609 387 638 2,303 22,011 235 786 23,247 657
9 KAB PASAMAN 565 2,449 18,075 228 1,394 3,272 16,649 802 1,457 18,402 603
10 KAB SOLOK SELATAN 92 395 9,248 399 264 671 9,176 108 273 9,296 414
11 KAB DHARMASRAYA 425 1,396 12,655 485 903 1,931 12,060 344 856 12,825 701
12 KAB PASAMAN BARAT 546 2,494 25,212 534 1,496 3,606 23,675 671 1,495 25,560 971
13 KOTA PADANG 500 2,058 32,601 1,281 997 2,624 32,755 457 1,415 33,218 1,204
14 KOTA SOLOK 59 279 5,240 140 131 523 5,053 14 165 5,239 281
15 KOTA SAWAH LUNTO 35 372 4,354 111 141 454 4,277 22 213 4,426 205
16 KOTA PADANG PANJANG 65 307 2,481 70 235 522 2,118 18 70 2,644 136
17 KOTA BUKITTINGGI 48 276 3,635 106 225 485 3,347 57 134 3,563 294
18 KOTA PAYAKUMBUH 61 511 9,286 114 120 692 9,160 36 247 9,436 248
19 KOTA PARIAMAN 78 586 5,710 96 103 586 5,781 28 384 5,816 234
JUMLAH 5,373 24,802 269,500 6,571 14,092 35,639 256,041 5,302 14,125 274,346 11,241
34
REKAP STATUS GIZI (BBU) BALITA MENURUT KABUPATEN/KOTA
Sasaran BB/U
%
No Kabupaten/Kota Proyeksi Gizi Jumlah Underweight
Gizi Buruk Gizi Baik Gizi Lebih Underweight
Balita Kurang
1 KAB KEPULAUAN MENTAWAI 11,899 209 750 4,527 127 5,613 959 17.1
2 KAB PESISIR SELATAN 45,535 368 1,449 16,377 313 18,507 1,817 9.8
3 KAB SOLOK 37,680 414 2,094 26,856 686 30,050 2,508 8.3
4 KAB SIJUNJUNG 26,137 481 1,960 12,169 194 14,804 2,441 16.5
5 KAB TANAH DATAR 30,490 408 1,661 15,874 672 18,615 2,069 11.1
6 KAB PADANG PARIAMAN 39,380 475 2,252 23,926 325 26,978 2,727 10.1
7 KAB AGAM 46,023 291 1,795 18,665 303 21,054 2,086 9.9
8 KAB LIMA PULUH KOTA 37,294 253 1,718 22,609 387 24,967 1,971 7.9
9 KAB PASAMAN 31,343 565 2,449 18,075 228 21,317 3,014 14.1
10 KAB SOLOK SELATAN 18,296 92 395 9,248 399 10,134 487 4.8
11 KAB DHARMASRAYA 27,130 425 1,396 12,655 485 14,961 1,821 12.2
12 KAB PASAMAN BARAT 51,830 546 2,494 25,212 534 28,786 3,040 10.6
13 KOTA PADANG 81,168 500 2,058 32,601 1,281 36,440 2,558 7.0
14 KOTA SOLOK 7,192 59 279 5,240 140 5,718 338 5.9
15 KOTA SAWAH LUNTO 6,040 35 372 4,354 111 4,872 407 8.4
16 KOTA PADANG PANJANG 5,259 65 307 2,481 70 2,923 372 12.7
17 KOTA BUKITTINGGI 12,635 48 276 3,635 106 4,065 324 8.0
18 KOTA PAYAKUMBUH 13,825 61 511 9,286 114 9,972 572 5.7
19 KOTA PARIAMAN 7,986 78 586 5,710 96 6,470 664 10.3
JUMLAH 537,142 5,373 24,802 269,500 6,571 306,246 30,175 9.9
Jika data tsb sudah tersedia, hal ini memudahkan petugas dlm
pengentrian tiap bulannya dengan aplikasi e-PPGBM
Apabila tidak ada NIK (sifatnya sementara)
• NIK = 16 Digit
2 pertama = kode Prop Sumbar (13)
2 kedua = kode Kota BKT (75)
2 ketiga = kode Kecamatan (01)
2 Keempat = Tanggal Lahir (dd)
2 Kelima = Bulan lahir (mm)
2 keenam = Tahun Lahir (yy)
4 Digit terakhir = (0000)
Jika perempuan Tanggal Lahirnya ditambahkan 40
Contoh :
http://sigiziterpadu.gizi.kemkes.go.id
Dengan mengKlik e-ppgbm, akan keluar
• Username : gugukpanjang
• Password : 12345678
DAFTAR MENU e-PPGBM
Pada saat saat tertentu :
4. MANFAAT E-PPGBM
59
MANFAAT e-PPGBM
Memperoleh data sasaran individu
1 by name by address
62
TERIMA KASIH
63