PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Status gizi pada periode seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) yaitu
270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada kehidupan pertama bayi merupakan
periode yang kritis, karena akibat yang ditimbulkan bersifat permanen dan tidak
dapat diperbaiki. Periode 1000 HPK begitu penting sehingga Bank Dunia
ternyata serba sempit (window). Kelompok 1000 HPK yaitu kelompok rawan
pangan meliputi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak dibawah 2 tahun. Dengan
demikian kebijakan program gizi difokuskan pada kelompok 1000 HPK ini.
Upaya peningkatan kualitas gizi bagi kelompok 1000 HPK dapat dilakukan
merupakan masa yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia dan
masa depan, karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan kondisinya dimasa
1
2
janin dalam kandungan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu
Ibu hamil membutuhkan nutrisi yang banyak, baik dari segi kuantitas dan
Peningkatan berat badan selama kehamilan memiliki hubungan yang kuat dengan
berat janin. Pemberian motivasi kepada ibu hamil diperlukan untuk memotivasi
ibu hamil agar meningkatkan berat badan selama kehamilan agar bayi yang
mengetahui dan memahami akibat anemia dan cara mencegah anemia maka
akan mempunyai perilaku kesehatan yang baik dengan harapan dapat terhindar
dari berbagai akibat atau resiko dari terjadinya anemia kehamilan. Perilaku
ibu hamil. Anemia sering terjadi akibat defisiensi zat besi karena pada ibu hamil
terjadi peningkatan kebutuhan zat besi dua kali lipat akibat peningkatan volume
darah tanpa ekspansi volume plasma, untuk memenuhi kebutuhan ibu (mencegah
diestimasi dibawah 50% ibu tidak mempunyai cadangan zat besi yang cukup
selama kehamilannya, sehingga risiko defisiensi zat besi atau anemia meningkat
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi anemia pada
pada tahun 2011 yang sebesar 83,3 %. Meskipun pemerintah sudah melakukan
tablet Fe kepada ibu hamil selama periode kehamilan dengan tujuan menurunkan
angka anemia ibu hamil, tetapi kejadian anemia masih tinggi (Kementrian
Salah satu faktor yang menyebabkan masih tingginya anemia defisiensi besi
pada ibu hamil adalah rendahnya kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi
tablet besi. Sebanyak 74,16% ibu hamil dinyatakan tidak patuh dalam
Pengetahuan kurang memiliki risiko 1,45 kali lebih besar untuk menderita anemia
(Mulyati, 2007).
berpengaruh terhadap hidangan dan mutu makanan yang disajikan untuk anggota
balita, ibu memegang peranan yang sangat penting. Ibu merupakan orang yang
paling dekat dengan anak, orang pertama yang berhubungan dengan anak, dan
yang memberikan alokasi waktu lebih banyak dalam pengasuhan anak (Byrd-
faktor internal yang ada pada diri individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat
terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan, teman sebaya, orang tua,
serta orang lain yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.
Ketiga Faktor tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor yang termasuk dalam ruang
organisasi (Nursalam,2013).
pada perubahan perilaku pada kelompok masyarakat target (ibu hamil dan ibu
melibatkan perasaan, kebutuhan dan pemikiran ini merupakan salah satu metode
yang sedang tersebar luas dan memperoleh perhatian. Keberhasilan dan efektifitas
penggunaan Emo Demo yang telah dibuktikan dari hasil evaluasi pelaksanaan di
B. Batasan Masalah
dari seluruh sasaran ibu hamil sebanyak 358.360 orang (Media Post Indonesia,
2012).Di Kabupaten Sampang cakupan ibu hamil dengan anemia sebanyak 9.064
orang (43%) dari jumlah sasaran ibu hamil 21.080 orang (LB3 Gizi, dinkes
Sampang, 2017).
2018 didapatkan data hemoglobin (Hb) pada 12 ibu hamil trimester I diperoleh
data 5 orang (41,67%) mengalami anemia (Hb < 11gr%), dan 7 orang (58, 33%)
tidak mengalami anemia (Hb > 11 gr%). Dari 5 orang yangmengalami anemia
gizi melalui emo demo sebagai upaya peningkatan pengetahuan tentang zat besi
sebagai sumber makanan ibu hamil Anemia di Posyandu Guapanas Desa Tambak,
C. Rumusan Masalah
metode emo demo pada ibu hamil Anemia di Posyandu Guapanas Desa Tambak
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
emo demo pada ibu hamil Anemiadi Posyandu Guapanas Desa Tambak
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
penyuluhan, dan emo demo dapat menjadi metode yang valid untuk
b. Manfaat Praktis
1. Bagi Peneliti
ilmu yang telah diperoleh dari pendidikan STIKes Surabaya serta syarat
untuk ibu.
3. Bagi Instansi
Kabupaten Sampang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI
A. Tinjauan Pustaka
kembang anak. Ibu sebagai orang tua yang terdekat dengan lingkungan asuhan
a. Umur
(Notoatmodjo,2007).
Umur 20-30 tahun adalah umur yang tergolong dewasa, hal ini
didasarkan pada pengalaman orang tua terdahulu. Selain itu, faktor usia muda
8
9
cenderung akan menerima perannya dengan sepenuh hati (Hurlock dalam Gabriel,
2008).
b. Pendidikan Ibu
tingkat pendidikan ibu dapat berpengaruh terhadap perubahan sikap dan perilaku
sehat. Tingginya pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan seseorang untuk
itu terjadi suatu proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan ke arah yang
lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang pada diri individu, kelompok, dan
pendidikan terhadap kesehatan sangat penting dan sudah menjadi realita bahwa
keluarganya.
1. Pendidikan Dasar
bentuk lainnya
dan madrasah aliyah kejuruan (MAK) atau bentuk lain yang sederajat.
4. Pendidikan Tinggi
jenjang yang lebih tinggi dari pada menengah. Pendidikan tinggi yang
c. Pekerjaan Ibu
1. Pedagang
2. Buruh/tani
3. PNS/Polri
4. Penisunan
5. Wiraswasta
seseorang yang tidak bekerja karena seseorang akan banyak mempunyai informasi
kebutuhan social budaya. Kebutuhan dasar dari kebutuhan hidup pokok minimal
12
harus dipenuhi untuk hiduo sebagai manusia, hal ini bukan saja menyangkut
kebutuhan fisik secara kuantutatif terhadap pangan, sandang dan papan tetapi juga
Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi ibu, baik
dalam kehamilan, persalinan, maupun nifas dan masa selanjutnya. Penyulit yang
persalinan yang lama akibat kelelahan otot rahim di dalam berkontraksi (inersia
uteri), pendarahan pasca melahirkan karena tidak adanya kontraksi otot rahim
(atonia uteri), syok, infeksi baik saat bersalin maupun pasca bersalin serta anemia
yang berat (<4 gr%) dapat menyebabkan syok dan kematian ibu pada persalinan
(Wiknjosastro, 2007).
dibawah 11,5 gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5 gr% pada trimester 2,
nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan konsisi wanita tidak hamil, karena
akibat kekurangan zat besi karena kurangnya asupan unsur besi dalam makanan.
banyaknya zat besi yang keluar dari tubuh, misalnya pendarahan. Wanita hamil
butuh zat besi sekitar 26 mg perhari atau 2 kali lipat kebutuhan kondisi tidak
cadangan zat besi ibu. Pengaturan jarak kehamilan yang baik minimal dua tahun
menjadi penting untuk diperhatikan sehingga badan ibu siap untuk menerima
2006).
mangga dan lain – lain yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi.
hamil dan anemia berat misalnya. Manfaat zat besi selama kehamilan bukan untuk
kekurangan zat besi pada ibu. Ibu yang mengalami kekurangan zat besi pada awal
suplemen zat besi direkomendasikan sebagai dasar yang rutin (Depkes, 2008).
Penderita anemia ringan sebaliknya tidak menggunakan suplemen zat besi. Lebih
makanan yang banyak mengandung zat besi seperti telur, susu, hati, ikan, daging,
penyerapan zat besi seperti vitamin C, air jeruk, daging ayam dan ikan.
Sebaliknya substansi penghambat penyerapan zat besi seperti teh dan kopi patut
3. Pengetahuan
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan
(Notoatmodjo, 2011).
a. Tahu (know)
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
atau mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara
balita.
15
b. Memahami (comprehension)
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (synthesis)
dan sebagainya.
f. Evaluasi (evaluation)
Oleh sebab itu, untuk mengukur pengetahuan dapat dilakukan dengan mengajukan
salah satu faktor yang berpengaruh pada perilaku sesorang. Pengetahuan gizi yang
baik akan menyebabkan seseorang mampu menyusun menu yang baik untuk
dikonsumsi.
membentuk pola perilaku yang khas. Pengetahuan gizi pada ibu hamil sangat
penting karena setiap ibu akan cukup gizi jika makanan yang dimakannya mampu
janin yang optimal, karena pengetahuan ibu tentang gizi memberikan informasi
yang berhubungan dengan gizi, makanan dan hubungannya dengan kesehatan ibu
dikelompokkan menjadi :
17
1. Cara kuno/Tradisional
ditemukan metode ilmiah, atau metode penemuan sistemik dan logis. Cara-cara
2. Cara Modern
informasi tentang sumber-sumber zat gizi yang baik untuk ibu hamil,
:
19
pertanyaan
pertanyaan
pertanyaan.
pengetahuan gizi yang baik, memungkinkan dapat memilih zat gizi yang cukup
untuk dirinya sendiri dan juga janin dalam kandungannya. Hal ini berpengaruh
ketika ibu mengalami gangguan kehamilan seperti mual dan muntah, jika ibu
kebutuhan gizi dan janinnya dengan mengganti makanan yang tidak merangsang.
Dan sebaliknya, jika pengetahuan gizi ibu kurang dan ia tidak memenuhi asupan
nutrisinya karena gangguan tersebut, maka dapat berpengaruh terhadap status gizi
Selama proses kehamilan, kebutuhan energi dan zat gizi ibu menignkat
seiring bertambahnya usia kehamilan. Ibu dianjurkan menerapkan pola makan gizi
seimbang dan mengonsumsi asupan sesuai dengan anjuran dari Angka Kecukupan
Gizi (AKG). Hal ini bukanlah hal yang mudah mengingat adanya rasa mual dan
muntah terutama pada trimester pertama kehamilan. Meski begitu ibu harus tetap
merupakan faktor yang berhubungan langsung dengan kenaikan berat badan ibu.
Makanan dengan volume yang rendah namun berenergi tinggi dapat menjadi salah
satu solusi untuk mencukupi kebutuhan energy dan gizi ibu (Fikawati, 2015).
Menurut Kristiyansari (2010), pola makan pada ibu hamil sama dengan
ibu yang sedang tidak hamil yaitu sesuai dengan prinsip gizi seimbang. Namun,
kebiasaan makan yang baik. Pola makan dan kebiasaan makan yang baik adalah
menu seimbang dengan jumlah yang sesuai dengan jenis makanan yang
bervariasi.
4. Pola makan
keadaan gizi. Keadaan gizi yang baik dapat meningkatkan kesehatan individu dan
masyarakat. Pola makan yang baik adalah berpedoman pada gizi seimbang
berdasarkan frekuensi, jumlah dan jenis makan. Berikut adalah penjelasan dari
b. Jumlah makan merupakan suatu ukuran atau jumlah porsi makan orang
tersebut, dalam satu hari dan dilihat dari intake kebutuhan makanannya
Pola makan sehat adalah suatu usaha atau cara dalam pengaturan jumlah
status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit. Pola makan sehari
definisi atau pengertian diet dalam ilmu gizi atau nutrisi. Diet diartikan sebagai
pengaturan jumlah dan jenis makanan yang dimakan agar seseorang tetap sehat.
Untuk mencapai tujuan diet atau pola makan sehat tersebut tidak lepas dari
Selama proses kehamian, kebutuhan energi dan zat gizi ibu meningkat
makan gizi seimbanag dan mengkonsumsi asupan dengan anjuran dari Angka
Kecukupan Gizi (AKG). Hal ini bukanlah hal yang mudah mengingat adanya rasa
mual dan muntah terutama pada trimester pertama kehamilan. Meski begitu ibu
22
harus tetap mengusahakan agar kebutuhan gizi hariannya tetap tercukupi, sebab
badan ibu. Makanan dengan volume yang rendah namun berenergi dan gizi ibu
(Fikawati, 2015).
Pola makan pada ibu hamil sama dengan ibu yang tidak hamil yaitu sesuai
ditingkatkan melalui pola makan dengan kebiasaan makan yang baik. Pola makan
dan kebiasaan makan yang baik adalah menu seimbang dengan jumlah yang
menganjurkan jumlah tambahan sebesar 150 Kkal sehari pada trimester I, 350
Kkal sehari pada trimester II dan III. Di Kanada, penambahan untuk trimester I
sebesar 100 Kkal dan 300 Kkal untuk trimester II dan III. Di Indonesia, untuk
Angka Kecukupan Gizi (AKG). Bentuk AKG adalah tabel rujukan asupan zat
gizi. Berikut ini kecukupan gizi pada ibu hamil (Fikawati, 2015).
Tabel 2.1 Angka Kecukupan Gizi Pada Ibu Hamil (Per Orang Per Hari) usia 15-49 tahun
Umur BB Energi Protein Lemak Karbohidrat
Perempuan 13-15 tahun 46 2125 69 71 292
Perempuan 16-18 tahun 50 2125 59 71 292
Perempuan 19-29 tahun 54 2250 56 75 309
Perempuan 30-49 tahun 55 2150 57 60 323
Tambahan Trimester 1 +180 +20 +6 +25
Bumil
Tambahan Trimester 2 +300 +20 +10 +40
Bumil
Tambahan Trimester 3 +300 +20 +10 +40
Bumil
Sumber : Angka Kecukupan Gizi (2013)
23
1) Energi
usia kehamilan. Selama hamil dibutuhkan tambahan energy sebesar 80.000 Kalori
tambahan ibu hamil pada tiap trimester adalah sekitar 300 Kal/hari. Jika mengacu
pada AKG 2013 menyebutkan bahwa wanita tidak hamil berusia 19-29 tahun
membutuhkan 2250 Kal/hari, maka wanita hamil membutuhkan sekitar 2430 Kal
pada trimester I, dan 2550 Kal pada trimester II dan III. Energi yang ditambah
umumnya berasal dari zat gizi mikro, yaitu kerbohidrat, protein, dan lemak
(Fikawati, 2015).
perubahan fisiologis yang terjadi dalam tubuh yang meliputi pembentukan sel
tidak hanya memperhatikan kuantitas makanan yang diasup, namun juga kualitas
makanannya (zat gizi yang terkandung). Hal ini yang perlu diperhatikan adalah
2) Protein
sekitar 12% dari jumlah total energi. Protein berperan penting dalam
pembentukan jaringan dan regenerasi sel memiliki peran penting terutama untuk
perbanyakan sel payudara, rahim dan volume plasma. Saat hamil volume plasma
ibu bertambah 50% sehingga, dibutuhkan protein yang cukup untuk menunjang
proses tersebut. Protein juga sebagai cadangan makanan. Cadangan ini dipakai
2/3 bagian dari protein yang dikonsumsi merupakan sumber protein dengan nilai
biologi tinggi, yaitu sumber protein hewani seperti daging tak berlemak, ikan dan
3) Lemak
terbesar untuk gramnya, yaitu 9 Kal. Lemak digunakan sebagai cadangan energi
bagi ibu. TUbuh membutuhkan 20-30% energi yang bersumber dari lemak. AKG
trimester II dan III sebesar 10 gram/hari atau total kebutuhan lemak menjadi 85
gram/hari. Namun saat kehamilan ibu harus memperhatikan lemak yang baik bagi
sumber DHA adalah ikan dan makanan lait lainnya (Fikawati, 2015).
4) Karbohidrat
Karbohidrat merupakan zat gizi yang paling berperan sebagai penyedia energi
25
bagi ibu dan janin. AKG 2013 merekomendasikan saat hamil setiap harinya ibu
tulang dan gigi. Cukup vitamin dan mineral pada ibu dengan banyak
mengonsumsi sayur, buah dan susu pada ibu hamil (Fikawati, 2015).
Tabel 2.2 Komposisi Makanan Untuk Memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) Ibu
Hamil Per Hari
Kelompok Makanan Lauk Sayur Buah Susu Gula Minyak
Pokok
Setara Lauk Lauk 100 gr 50 gr 200 10 gr 5 gr
dengan 100 Hewani 50 Nabati 50 sayuran buah gr gula minyak
gr nasi gr gr (sawo) susu
daging/pad tempe/pad segar
anannya anannya
Hamil 5p+1p 3p 3p 3p 4p +1p 3p 5p
Sumber : Pedoman Lomba Cipta Menu B2SA (2012)
6) Struktur Menu
Menurut Dewi, dkk (2013), berikut adalah contoh pola makan yang benar
a. Trimester pertama
kehamilan. Timbulnya keluhan seperti rasa mual, mintah dan anorexia (susah
makan) dapat menyebabkan ibu kekurangan asupan makan sehingga zat-zat gizi
26
adalah makanan yang banyak mengandung vitamin B1 seperti makanan hasil laut
Tabel 2.3 Contoh Susunan Menu Sehari Ibu Hamil Trimester Pertama
Waktu Menu
Makan Pagi - Roti Panggang
(07.00) - Susu
Snack (10.00) Jus Jeruk
Makan Siang - Nasi
(13.00) - Lele Bakar
- Tempe/Tahu Bumbu Rujak
- Oseng Kangkung
- Buah Melon
Snack (16.00) Biskuit/Kue Kering
Makan Malam - Nasi
(19.00) - Dendeng
- Tempe/Tahu Bacem
- Oseng Wortel Buncis
- Buah Pisang
Sumber : Ilmu Gizi Untuk Praktisi Kesehatan (2013)
b. Trimester Kedua
Pada trimester ini, umumnya nafsu makan ibu mulai membaik. Janin juga
menunjang pertumbuhan janin. Oleh sebab itu, jumlah dan kualitas makanan
tinggi), vitamin dan mineral dianjurkan untuk dikonsumsi pada trimester ini.
c. Trimester Ketiga
Pada trimester terakhir ini, basal metabolism tetap naik, nafsu makan ibu
cukup dan biasanya ibu selalu merasa lapar. Hal ini disebabkan karena janin
sudah cukup besar, makan diafragma sudah mulai tertekan. Asupan energi,
27
Tabel 2.4 Contoh Susunan Menu Sehari Ibu Hamil Trimester Kedua dan Ketiga
Waktu Menu
Makan Pagi - Soto Ayam
(07.00) - Jus Stroberi Wortel
Snack (10.00) - Kue Lapis
- Susu
Makan Siang - Nasi
(13.00) - Ayam Goreng
- Tempe/Tahu Bacem
- Sayur Bayam
- Buah Apel
Snack (16.00) - Puding Susu
- Jus Jeruk
Makan Malam - Nasi
(19.00) - Fuyunghai
- Tempe Goreng Tepung
- Cap cay
- Buah Pepaya
Sumber : Ilmu Gizi Untuk Praktisi Kesehatan (2013)
5. Perilaku
terhadap stimulus tersebut masih belum bisa diamati orang lain (dari luar)
tersebut terjadi dalam diri sendiri, dan sulit diamati dari luar (orang lain)
bentuk tindakan yang dapat diamati dari luar (orang lain) yang disebut
28
praktek (practice) yang diamati orang lain dati luar atau “observabel
behavior”.
Perilaku atau aktifitas yang ada pada individu atau organisme itu tidak
timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari adanya stimulus atau
bahwa perilaku adalah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh seseorang
Pengetahuan
Perilaku adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri. Dan pendapat
diatas disimpulkan bahwa perilaku (aktivitas) yang ada pada individu tidak timbul
dengan sendirinya, tetapi akibat dari adanya rangsang yang mengenai individu
a. Perilaku pasif adalah respon internal, yaitu yang terjadi dalam diri
manusia dan yang tidak secara langsung dapat terlihat orang lain.
dan perilaku tokoh masyarakat (toma), tokoh agama (toga), sikap dan
6. Metode Penyuluhan
maupun masyarakatuntuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat
keseluruhaningin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang
perilaku baru atau seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu perubahan
perilaku atau inovasi. Dasar digunakan pendekatan individual ini karena setiap
penerimaan atau perilaku baru tersebut. Bentuk dari pendekatan ini antara lain :
31
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif. Setiap
masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikoreksi dan dibantu penyelesaiannya.
2). Wawancara
menerima perubahan, untuk mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau akan
diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat, apabila belum
kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada sasaran. Untuk kelompok
yang besar, metodenya akan berbeda dengan kelompok kecil. Efektifitas suatu
metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran penyuluhan. Metode ini
mencakup :
(a) Kelompok besar, yaitu apabila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang. Metode
1). Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode ceramah adalah :
32
(a). Persiapan
(b). Pelaksanaan
semaksimal mungkin.
2). Seminar
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan
menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian dari seseorang ahli atau
beberapa orang ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan dianggap
hangat di masyarakat.
(b). Kelompok kecil, yaitu apabila peserta penyuluhan kurang dari 15 orang.
Metode yang cocok untuk kelompok ini adalah diskusi kelompok, curah pendapat,
yang sifatnya massa atau public. Oleh karena sasaran bersifat umum dalam arti
tingkat pendidikan dan sebagainya, maka pesan kesehatan yang akan disampaikan
harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa tersebut.
menggunakan media massa. Beberapa contoh dari metode ini adalah ceramah
umum, pidato melalui media massa, simulasi, dialog antara pasien dan petugas
kesehatan, sinetron, tulisan dimajalah atau koran, bill board yang dipasang di
7. Emo Demo
teknik baru yang dicanangkan oleh GAIN (Global Alliance for Improved
demo dilakukan dengan sederhana dalam waktu yang tidak terlalu lama, yaitu 15
wajib… Maknana anak harus seimbang.. Camilan Harus sehat.. Kalau salah.. ya
benerin!”
34
Pesan yang disampaikan dengan teknik ini tidak boleh terlalu banyak,
dibatasi hanya 1-2 pesan saja dengan sasaran terbatas tidak lebih dari 10 orang.
Edukasi dengan metode emo demo difasilitasi oleh seorang fasilitator yang sudah
peserta.
kepada perubahan perilaku pada kelompok masyarakat target (ibu hamil dan ibu
(BCD) adalah salah satu metode edukasi masyarakat yang dikembangkan melalui
emosi, menggunakan alat peraga sehingga mudah diingat dan inovatif. Metode ini
merupakan salah satu metode yang sedang tersebar luas dan memperoleh
Emo demo sendiri telah banyak dicoba sebagai salah satu metode yang
penelitian Prabawani dkk (2017) emo demo yang dilakukan pada pasien
kalium darah pada pasien yang mendapatkan pengetahuan melalui emo demo.
target wanita dan janin serta implementasi skala besar dalam hal fortifikasi
minyak dan garam. Proyek GAIN bernama BADUTA berfokus untuk mengurangi
stunting dan defisiensi mikronutrien pada beberapa kasus yang terjadi pada ibu
hamil yang mengalami malnutrisi dan anak dibawah 2 tahun di jawa timur
untuk memperbaiki pola makan ibu hamil dan memperbaiki gizi anak usia
hamil, makanan janin dan praktek perawatan pada komunitas tertentu. GAIN
sektorpribadi yang terintegrasi. Salah satu dari proyek BADUTA ialah behavior
change yakni sebuah interfensi dengan kunci pesan berhubungan dengan praktek
pemberian makan yang baik pada janin (fokus pada ASI eksklusif, MPASI dan
36
kudapan sehat) dan gizi ibu hamil, emnggunakan perpaduan untuk interfensi
metode emo demo dengan tujuan untuk mengubah perilaku melalui penyuluhan
gizi yang melibatkan emosi. Rumpi sehat ini terdiri dari beberapa modul dan salah
membayangkan masa depan memiliki pesan kunci untuk ibu hamil bahwa
makanan yang dikonsumsi ibu selama hamil akan mempengaruhi masa depan
anak. Oleh karena itu pada saat hamil ibu harus mengkonsumsi makanan yang
bergizi setiap hari, seperti ati ayam, telur dan ikan. Tujuan dari modul ini ialah
agar ibu belajar bahwa makanan yang dikonsumsi ibu selama hamil berpengaruh
terhadap masa depan anak agar mutu SDM meningkat. Alat –alat yang diperlukan
dalam modul diantaranya adalah kartu cita – cita, dadu 6 sisi, tali 3 meter dan alat
B. Kerangka Teori
Anemia pada
kehamilan
Metode penyuluhan
Pengetahuan ibu
hamil
Emo Demo
Pola makan
BAB III
KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Emo Demo
Ketersediaan bahan
Pola Makan pangan
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
Faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan ibu ada dua, yaitu faktor
internal dan eksternal. Faktor internal yaitu umur, tingkat pendidikan dan
pekerjaan, sedangkan faktor eksternal yaitu faktor lingkungan dan budaya dan
ekonomi.
Pengetahuan gizi ibu hamil dapat mempengaruhi pola makan. Tidak hanya
Pendidikan gizi melalui modul emo demo mempengarhui hal tersebut diatas.
B. Hipotesis
H1 = Ada perbedaan pengetahuan dan perilaku makan dengan metode emo demo
H0 =Tidak ada perbedaan pengetahuan dan perilaku makan dengan metode emo
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis penelitian
kohort yaitu variabel yang diukur secara terus – menerus dalam jangka waktu
3 minggu.
rancang bangun one group pre-post test design, yaitu untuk mengukur
penelitian.
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
intervensi
40
41
1. Populasi Penelitian
2. Sampel Penelitian
Guapanas
- Hb >11,5 gr/dl
( t– 1 ) ( n – 1 ) ≥ 15
Keterangan :
percobaan
( 1 – 1 ) ( n – 1 ) ≥ 15
(n – 1 ) ≥ 15 / 0
n ≥ 15
orang.
43
Hasil Kesimpulan
variable
1. Variabel
a. Wawancara
b. Pengukuran
c. Intervensi emodemo
langkah panduan yang ada di modul emo demo dan dilakukan pada
a. Kuesioner
b. Soal pretest
c. Soal posttest
d. Form FFQ
- Menyusun Balok
g. Alat tulis
H. Analisa Data
menggunakan program SPSS. Setelah itu hasil dan data yang didapat
disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan dalam bentuk silang. Uji
I. Etika Penelitian
1. Informed consent
dengan tujuan agar reponden mengerti maksud dan tujuan penelitian serta
3. Confidentialiti (kerahasiaan)
kelompok data tertentu yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil
penelitian.
49
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Pada penelitian ini, yang menjadi responden adalah ibu hamil di Posyandu
a. Usia (Tahun)
b. Tingkat Pendidikan
c. Pekerjaan
dengan cara memberikan pre – test sebelum intervensi emo demo dan
– test dari 15 responden, lebih banyak yang nilainya kurang (< 56%)
yakni sebanyak 12 ibu hamil (80) dan tidak ada responden yang
bahwa Significancy 2-tailed < p (0,001 < 0,05) nilai probabilitas untuk
Uji Wilcoxon adalah sebesar 0,001. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05
dan sesudah intervensi emo demo dapat dilihat pada tabel 5.5 :
Tabel 5.5 Hasil Pengukuran Perilaku Makan Ibu Hamil Sebelum dan
sesudah Intervensi Emo Demo
No Hasil Pengukuran Pre-test Post-test
Perilaku Makan N % N %
1 Baik >75% 1 6,7 1 6,6
2 Sedang 40-75% 9 60,0 10 66,7
3 Buruk <40% 5 33,3 4 26,6
Total 15 100 15 100
Analisa statistik dengan wilcoxon test p = 0,173
Sumber : Data primer yang diolah (2019)
bahwa Significancy 2-tailed > p (0,173 > 0,05) nilai probabilitas untuk
Uji Wilcoxon adalah sebesar 0,173. Nilai tersebut lebih besar dari
PEMBAHASAN
kenaikan menjadi 66,7%. Hasil uji statistik diketahui bahwa nilai probabilitas
untuk Uji Wilcoxon adalah sebesar 0,001. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05
responden sebelum dan sesudah diberikan intervensi berupa modul Emo Demo.
teori Behavior Centered Design (BCD). Behavior Centered Design (BCD) adalah
Emo demo merupakan panduan kegiatan yang sangat partisipatif yang bertujuan
menyentuh emosi, menggunakan alat peraga sehingga mudah diingat dan inovatif
pada contoh konkrit sehari – hari yang dilakukan ibu dibandingkan dengan apa
dalam.
53
54
anak dengan metode penyuluhan emo demo dan ceramah di Desa Lemahbang
Kecamatan Paserepan Kabupaten Pasuruan. Hal ini juga sejalan dengan penelitian
responden antara sebelum dan sesudah diberikan emo demo tentang jajanan sehat
sebesar 4,4%. Selain itu, melalui penelitian Ramadhani (2015) juga menunjukkan
diberi pendidikan gizi melalui media cerita bergambar tentang makanan beragam,
diterima individu dapat menyebabkan perubakan sikap meupun perilaku pada diri
88,66% setelah diberi penyuluhan melalui media ular tangga. Hal ini juga sejalan
– rata pengetahuan tentang makanan jajanan anak SD sebesar 8,92 setelah diberi
menunjukkan bahwa media buku atau media cetak dan games, serta emo demo
penelitian ini.
55
Pada proses intervensi emo demo, digunakan media berupa alat peraga
yang disampaikan lewat permainan Intervensi gizi melalui metode emo demo
mampu menerima pengetahuan baru dengan baik. Pernyataan ini didukung oleh
Rapiasih, dkk (2010) yang menyatakan bahwa panca indra menentukan berapa
banyak informasi yang diserap. Jika melibatkan mata dan telinga yang disertai
dengan diskusi, serta latihan soal maka informasi akan terserap 90 persen.
konsentrasi responden hanya pada emo demo. Selain itu, alat peraga juga
diharapkan dapat membuat responden mengingat lebih baik. Selain alat peraga,
seperti dengan cara volume suara yang tidak terlalu pelan ataupun keras (stabil),
fasilitator yang menyenangkan dan sesuai dengan apa yang dijelaskan. Selain itu,
sebagai fasilitator diharapkan dapat meyesuaikan kondisi, mungkin saat ada anak
yang menangis ataupun anak yang berlarian selama proses emo demo. Sebagai
fasilitator, agar proses emo demo berhasil, diharapkan fasilitator dapat memahami
yang signifikan pada perilaku responden setelah dilakukan intervensi emo demo.
Nilai tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat
yaitu sebelum dan sesudah dilakukan intervensi emo demo. Pada saat dilakukan
hasil bahwa 33,3% dari seluruh responden memiliki perilaku makan buruk. Hanya
6,7% responden yang memiliki perilaku makan baik. Setelah dilakukan intervensi
emo demo terdapat peningkatan responden yang memiliki perilaku makan baik
menjadi 26,6% dan responden yang memiliki perilaku makan buruk mengalami
penurunan yaitu menjadi 6,6%. Penelitian ini menunjukkan bahwa ibu hamil di
Posyandu Guapanas desa Tambak memiliki perilaku makan yang kurang baik
karena asupan zat besi (Fe) yang dikonsumsi ibu hamil belum seimbang dan
belum sesuai dengan asupan zat besi (Fe) yang dianjurkan AKG 2013 yaitu 26
mg.
Pola makan ibu hamil sangat berkaitan dengan pengetahauan ibu hamil
tentang makanan sehat. Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu dapat
dengan pengetahuan gizi yang baik, memungkinkan dapat memilih zat gizi yang
57
cukup untuk dirinya sendiri dan juga janin dalam kandungannya (Kristiyanasari,
2010).
kebutuhan energi dan zat gizi ibu meningkat seiring bertambahnya usia
kehamilan. Ibu dianjurkan untuk menerapkan pola makan gizi seimbang dan
makan makanan tinggi zat besi, namun responden tidak merasakan terjadi suatu
hal yang buruk pada mereka sehingga responden tidak terpacu untuk berperilaku
baik, sehingga pengetahuan yang ada dalam pikirannya tidak sampai diterapkan
dalam tindakan nyata, Hal ini didukung oleh penelitian Haryono Rahman (2013),
pada pekerja karena pengetahuan responden secara garis besar masih dalam
tingkat tahu dan memahami namun belum sampai pada tahap mengaplikasikan,
Penelitian ini mengambil tema 3 “Makanan sumber zat besi” yang berisi 3
modul. Modul pertama berjudul “ATIKA sumber zat besi”, modul kedua berjudul
yang berada di tema 3 tentang “Makanan sumber zat besi” hanya ada 3 modul.
Hal ini sejalan dengan penelitian Bayu Praditya (2017) yang menunjukkan
bahwa untuk lebih cepat menanamkan pemahaman kepada siswa perlu melakukan
upaya lebih jauh dari sekedar mengulang informasi. Salah satunya adalah dengan
Skinner tersebut, maka dapat didefinisikan bahwa perilaku adalah kegiatan atau
Dari teori tersebut, intervensi emo demo masih dalam tahap kegiatan
emosi, merasakan, menilai yang disebut sikap (afeksi). Bagi responden karena
tidak selalu menyebabkan perubahan perilaku, akan tetapi ada hubungan yang
makanan sehat tidak bisa langsung merubah perilaku ibu hamil dalam hal
faktor. Menurut Lawrence Green (2012), perilaku dibentuk oleh tiga faktor utama
59
dan tradisi. Faktor kedua adalah pendukung yaitu faktor yang memungkinkan atau
yang memfasilitasi perilaku atau tindakan antara lain umur, status sosial
ekonomi, pendidikan, sarana prasarana dan sumber daya. Ketiga, adalah faktor
pendorong atau penguat yaitu faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya
perilaku misalnya dengan adanya contoh dari para tokoh masyarakat yang
menjadi panutan.
tidak terjadi peningkatan yang signifikan pada perilaku makan ibu hamil setelah
diberikan intervensi Emo Demo. Hanya terjadi peningkatan satu orang responden
dari perilaku makan buruk ke perilaku makan sedang. Hal tersebut juga sejalan
dengan hasil dari uji Wilcoxon dimana tidak terdapat perbedaan dari tingkat
modul Emo Demo. Tidak adanya perbedaan signifikan tersebut dapat dipengaruhi
oleh kepribadian ibu hamil terkait perilaku yang kurang merespon adanya
stimulus.
60
BAB VII
A. Kesimpulan
bab sebelumnya, makan kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
tahun (80%) dan yang paling sedikit kategori usia <20 tahun (6,6%),
responden adalah tingkat rendah (86,7%) dan tidak ada yang memiliki
3. Perilaku makan ibu hamil sebelum intervensi dengan modul emo demo
sesudah intervensi dengan modul emo demo pada ibu hamil anemia di
Sampang.
sesudah intervensi dengan modul emo demo pada ibu hamil anemia di
Sampang.
B. Saran
a. Saran Teoritis
b. Saran Praktis
1. Bagi mahasiswa
2. Bagi puskesmas
3. Bagi peneliti
4. Bagi subyek
DAFTAR PUSTAKA
Ari Istiany & Rusilanti. (2013). Gizi Terapan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Dinkes, J. (2013). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2013. Surabaya :
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu, teori dan filsafat komunikasi. Bandung :
Citra Aditya Bakti.
Fikawati, S., Syafiq, A., & Karima, K. (2015). Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Timur Tahun 2011.
Hurlock dalam Gabriel A. (2008). Perilaku keluarga sadar gizi (kadarzi) serta
hidup bersih dan sehat ibu kaitannya dengan status gizi dan kesehatan
balita di desa Cikarawang, Bogor.Bogor : Institut Pertanian Bogor.
GAIN. (2013). Inspiring Indonesian mothers to change their eating and feeding
practices. Global Alliance for Improed Nutrition
Lozoff, B., Jimenez, E., & Smith, J. B. (2006). Double burden of iron deficiency
in infancy and low socioeconomic status: a longitudinal analysis of
cognitive test scores to age 19 years. Arch Pediatr Adolesc Med 160(11),
1108–1113
I Dewa Nyoman Supariasa Bachyar Bakri Ibnu Fajar. (2012). Penilaian Status
Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. EGC.
Sandjaja. (2009). Resiko Kurang Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil di
Indonesia. Jurnal Penelitian. Hlm. 1-11.
Siti Misaroh Ibrahim. M, & Atikah Proverawati. (2010). Nutrisi Janin & Ibu
Hamil Cara Membuat Otak Janin Cerdas. Yogyakarta: Nuha Medika