Anda di halaman 1dari 6

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

(The Indonesian Journal of Public Health)


https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jkmi, jkmi@unimus.ac.id Volume
14, Nomor 2, November 2019

Original Article Open Access

Pelaksanaan Program “RSUD Kajen Berbagi” Sebagai Upaya Pelayanan Kesehatan Gratis
Di RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan

Ririn Nurmandhani 1 , Imam Prasetyo2
1 Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang
2 Departemen Pelayanan Medik RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan

Info Artikel Abstrak


Diterima 19 November 2019 Latar belakang: Kabupaten Pekalongan adalah salah satu kabupaten dengan tingkat kemiskinan
Disetujui 25 November 2019 mencapai 12,61%, sedangkan 20% penduduk miskin tidak memiliki Jaminan Kesehatan.
Diterbitkan 30 November 2019 Tujuan: Menciptakan program "RSUD Kajen Berbagi" untuk menyediakan layanan kesehatan
gratis bagi pasien yang tidak memiliki asuransi dan diklasifikasikan sebagai keluarga miskin.
Kata Kunci: Metode: Penelitian deskriptif dengan tujuan menggambarkan tahapan "RSUD Kajen Berbagi"
Pelayanan kesehatan yang dilakukan di RSUD Kajen melalui data sekunder yang dikumpulkan dari rumah sakit.
Rumah sakit Program Tahapan "RSUD Kajen Berbagi" dimulai dari persiapan yang disiapkan oleh tim yang
Layanan kesehatan gratis efektif dan penandatanganan Keputusan Direktur. Tahap perencanaan adalah persiapan yang
efektif dan Rumah Zakat, persiapan jadwal, pengumpulan informasi donor, dan program
RSUD Kajen Berbagi
sosialisasi, deklarasi dan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Rumah Zakat. Fase uji
coba adalah memasang alur dan SOP, memberikan ruang bagi Lembaga Rumah Zakat. Hasil:
e-ISSN:
Program "RSUD Kajen Berbagi" telah dilaksanakan dengan baik sebagaimana dibuktikan
2613-9219
dengan periode 1 bulan yang telah dapat membantu 22 orang dengan total biaya Rp.
15.893.209,00 dan masih memiliki penawaran surplus. 16.792.470,00. Kesimpulan: Program
Akreditasi Nasional: yang diharapkan untuk masa depan adalah bahwa program ini dapat dikembangkan lebih
Sinta 4 banyak.


Coresponding author:
nurmandhani@dsn.dinus.ac.id

Abstract
Keywords: Background: Pekalongan Regency is one of the districts with a poverty rate reaching 12.61%,
Health service while 20% of the poor do not have Health Insurance. Objective: Created the "RSUD Kajen
Hospital Berbagi" program to provide free health services for patients who do not have insurance and
Free health services classified as poor families. Method: This research was a descriptive study to describe the stages
RSUD Kajen Berbagi of the "RSUD Kajen Berbagi" conducted at the Kajen Regional General Hospital through
secondary data collected from the hospital. The Stages "RSUD Kajen Berbagi" program starts
from the preparation prepared by an effective team and the signing of the Decree of the Director.
The planning stage was the effective preparation and the Zakat House, the preparation of the
schedule, the gathering of donor information, and the socialization program, the declaration and
the signing of the cooperation agreement with the Zakat House. The trial phase was installing
grooves and SOP, providing space for the Zakat House Institution. Results: The "RSUD Kajen
Berbagi" program has been implemented well as evidenced by a period of 1 month that has been
able to help 22 people with a total cost of IDR. 15,893,209.00 and still has a surplus offer.
16,792,470.00. Conclusion: The program is expected for the future is that this program can be
developed more.

© 2019 Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang

Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, Volume 14, Nomor 2, Halaman 7-12, 2019 | 7
Pendahuluan harapannya 100% warga negara Indonesia memiliki
Kondisi kesehatan yang baik tentunya menjadi asuransi kesehatan. Data BPJS 2018 menyebutkan
kebutuhan dasar bagi seluruh masyarakat terlepas dari bahwa terdapat lebih dari 100 juta peserta tergolong ke
bagaimana kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang dalam kategori PBI atau dengan kata lain penduduk
dimilikinya. Hal ini juga didasari dengan apa yang yang termasuk ke dalam kategori kurang mampu, dan
termaktub dalam Undang - Undang Dasar 1945 pasal 28 mendapatkan bantuan iuran BPJS dari peserta non-PBI.
H dan pasal 34 tentang Kesehatan, yang menetapkan [4]
bahwa setiap orang berhak mendapat pelayanan Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Pekalongan
kesehatan. Maka, setiap individu, keluarga, dan tahun 2018, angka kemiskinan mencapai 12,61%.[5]
masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap Upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten
kesehatannya, dan Negara bertanggungjawab mengatur Pekalongan untuk menangani kemiskinan tersebut
agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya adalah dengan memberikan kartu BPJS Kesehatan bagi
termasuk masyarakat miskin dan tidak mampu.[1] warga miskin, Kartu Kajen Sehat, Program Keluarga
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah Harapan (PKH) kepada 21.084 keluarga miskin dan
suatu program pemerintah dan masyarakat dengan Kartu Kajen Cerdas. Dalam mengatasi permasalahan
tujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang kesehatan bagi masyarakat miskin, Pemerintah
menyeluruh bagi rakyat indonesia agar penduduk Kabupaten Pekalongan telah memberikan BPJS
indonesia dapat hidup sehat, produktif, dan sejahtera. Kesehatan yang dapat mencakup 60% warga miskin
[2] Program jaminan sosial ini menjamin biaya dan untuk Kartu Kajen Sehat hanya dapat mencakup
pemeliharaan kesehatan serta pemenuhan kebutuhan 20%. Hal ini menandakan masih ada sekitar 20%
dasar kesehatan yang diselenggarakan nasional secara masyarakat miskin yang belum memiliki jaminan
bergotong royong wajib oleh seluruh penduduk kesehatan apapun. Berdasarkan data dari keuangan
indonesia dengan membayar iuran berkala atau Rumah Sakit Umum Daerah Kajen untuk Tahun 2018
iurannya dibayari oleh pemerintah. data piutang dari pasien miskin dan tidak mampu yang
Lebih tingginya jumlah peserta BPJS (Badan belum menpunyai Jaminan Kesehatan Nasional
Penyelenggara Jaminan Sosial) dari kategori PBI maupun Jaminan Kesehatan Daerah sebanyak 93 orang
(Penerima Biaya Iuran), menunjukkan urgensi layanan dengan total pembiayaan baik rawat inap maupun
kesehatan bagi kelompok masyarakat menengah ke rawat jalan sebesar Rp. 267,795,528,00. Dari latar
bawah. Tingginya jumlah peserta BPJS dari kategori belakang di atas maka Rumah Sakit Umum Daerah
PBI juga menggambarkan bahwa tingginya kebutuhan Kajen membuat program “RSUD Kajen Berbagi”
layanan kesehatan bagi masyarakat miskin. Namun, sebagai upaya untuk memberikan pelayanan kesehatan
pada kenyataannya akses layanan kesehatan yang baik gratis bagi pasien yang tidak memiliki asuransi dan
masih menjadi permasalahan bagi masyarakat miskin tergolong keluarga miskin.[6]
di Indonesia. Keterbatasan kemampuan pemerintah
untuk menutupi seluruh biaya layanan kesehatan Metode
masyarakat, dan terbatasnya pengetahuan masyarakat Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
tentang penggunaan jaminan sosial yang diberikan dengan tujuan untuk mendeskripsikan tahapan
pemerintah menyisakan sebuah permasalahan dimana persiapan hingga evaluasi program “RSUD Kajen
masyarakat miskin tidak dapat menjangkau layanan Berbagi” yang dilakukan di Rumah Sakit Umum
kesehatan yang baik dikarenakan biaya layanan yang Daerah Kajen melalui data sekunder yang telah
cukup tinggi. Hal ini sama dengan yang terjadi di dikumpulkan dari rumah sakit.
masyarakat miskin daerah rural Vietnam bahwa masih
banyak masyarakat miskin yang tidak memiliki Hasil
asuransi karena ketidakmampuan membayar premi dan Pelaksanaan program “RSUD Kajen Berbagi”
kurangnya informasi serta pendidikan, dan komunikasi dibagi menjadi 5 (lima) tahap. Kegiatan program
antara masyarkat dan pemerintah.[3] “RSUD Kajen Berbagi” dimulai dari tahap persiapan,
Berdasarkan data BPJS Kesehatan menyatakan perencanaan, uji coba, pelaksanaan dan monitoring dan
bahwa dari 262 juta jiwa penduduk Indonesia, baru evaluasi program “RSUD Kajen Berbagi”.
terdapat 186 juta (70,99%) yang terdaftar sebagai peserta Tahap persiapan dimulai dengan tahap
program BPJS Kesehatan, hal ini masih jauh jika pembentukan tim efektif yang merupakan proses awal
dibandingkan dengan target Indonesia untuk mencapai dari rangkaian pelaksanana program yang bertujuan
Universal Health Coverage pada tahun 2019 dimana untuk mensosialisasikan program “RSUD Kajen

Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, Volume 14, Nomor 2, Halaman 7-12, 2019 | 8
Berbagi” kepada stakeholders internal. Sosialisasi persiapan dan pelaksanaan program “RSUD Kajen
tersebut menjelaskan bagaimana program “RSUD Berbagi”.
Kajen Berbagi” akan dilakukan mulai dari tahap Sementara itu Tim Teknis bertugas: 1)
pertama pembentukan tim efektif sampai dengan tahap Menginventarisasi dan mengorganisasikan kebutuhan
monitoring dan evaluasi. Selain hal tersebut sosialisasi data dari masing-masing instalasi, ruang terkait
bertujuan untuk meminta dukungan dan bantuan dari pelayanan pasien terkait dengan program
pejabat atau staf terkait dalam pelaksanaan kegiatan RSUD Berbagi; 2) Merancang dan
proyek perubahan tersebut. Pada tahap ini, pelaksanaan mengkoordinasikan teknis pelayanan dengan pihak
kegiatan yang dilakukan adalah: amil zakat; 3) Membuat SPO Pelayanan untuk
a. Sosialisasi pembentukan Tim Efektif program Pasien dengan program “RSUD Kajen Berbagi”;
“RSUD Kajen Berbagi”. Output kegiatan ini adalah 4) Melakukan uji coba pelaksanaan program; 5)
tersampaikannya maksud, tujuan dan rencana Melakukan pelaporan dan bukti pelayanan; 6)
implementasi program “RSUD Kajen Berbagi” yang Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan.
di dalamnya memberikan penjelasan kepada d. Penandatanganan Surat Keputusan Direktur Rumah
stakeholder internal agar semuanya memahami, Sakit Umum Daerah Kajen Nomor. 445/27/2019
mendukung dan akan membantu jika diperlukan serta Tahun 2019 tertanggal 4 April 2019 tentang
kesediaan dari stakeholder dalam program “RSUD Pembentukan Tim Pelaksana Program “RSUD
Kajen Berbagi” baik sebagai tim maupun sebagai yag Kajen Berbagi” ditandatangani oleh Direktur
terlibat dalam kegiatan yang lain, untuk penguatan RSUD Kajen dan dibagikan ke masing-masing
ikatan kerjasama mencapai satu tujuan yang sama pelaksana Tim Efektif program “RSUD Kajen
dan dukungan terhadap program “RSUD Kajen Berbagi”.
Berbagi”. Tahap perencanaan meliputi beberapa kegiatan,
b. Rapat koordinasi pembentukan Tim Efektif program yaitu rapat persiapan tim efektif dengan rumah zakat,
“RSUD Kajen Berbagi”. Rapat koordinasi ini penyusunan jadwal kerja, pengumpulan informasi data
menyampaikan maksud dan tujuan program donatur, sosialisasi program, pencanangan program “rsud
“RSUD Kajen Berbagi” yang akan dilakukan dan kajen berbagi” dan komitmen pimpinan dan
untuk mendapatkan dukungan dan pemahaman penandatanganan perjanjian kerjasama. Rapat persiapan
bersama terkait terwujudnya program “RSUD Tim Efektif dengan Rumah Zakat menyepakati untuk
Kajen Berbagi”. Program ini bertujuan untuk penyaluran program pemberdayaan dari kerjasama
membantu masyarakat miskin dan tidak mampu Pengelolaan dana zakat, Infaq dan shodaqoh yang
yang belum mempunyai penjaminan baik BPJS dilakukan dengan bersama Yayasan Rumah Zakat dana
maupun Jaminan kesehatan Daerah yang di rawat penyaluran sebagaimana berikut: 1) 82,5% dana siap salur
di RSUD Kajen guna memperlancar pelayanan yang kan dioptimalkan melalui program Penyaluran Pihak
bagi masyarakat dan juga mengurangi Catatan Pertama bersumber dari dana Zakat;
laporan Keuangan Piutang RSUD Kajen terhadap 2) 75% dana siap salur yang akan dioptimalkan melalui
masyarakat yang tidak mampu membayar. program penyaluran Pihak Pertama dari sumber Infak
c. Penyusunan draft Surat Keputusan Tim Efektif dan Shodaqoh.
program “RSUD Kajen Berbagi”. Tim Efektif Penyusunan jadwal kerja bagi Tim Efektif dimulai
program “RSUD Kajen Berbagi” terdiri dari Tim oleh Tim Administrasi menyiapkan data dan informasi
Administrasi dan Tim Teknis. pegawai dan keuangan untuk kemudian dilakukan
Tim Administrasi bertugas 1) Menyiapkan dan pendataan, dimana hasil dari pendataan tersebut akan
menyediakan segala prasarana terkait dengan ditentukan besaran potensi zakat dari para muzaki dan
proyek perubahan; 2) Menyusun dan mengarsip juga bagaimana teknis pelaksanaannya. Untuk Pembagian
setiap data dan dokumen yang berkaitan dengan Surat Kuasa dan Surat Dukungan komitmen dilakukan
pelaksanaan program “RSUD kajen Berbagi”, secara berjenjang dengan cara di bagikan melalui Kepala
antara lain membuat konsep Surat Keputusan Tim, Ruang/Unit/ Instalasi dan setelah terkumpul Kepala
surat menyurat, pembuatan draft dokumen Ruang/Unit/Instalasi akan mengumpulkannya di
kesepakatan, dan penyampaian informasi kepada koordinator Tim Administratif untuk dilakukan
stakeholder; 3) Mengelola dan menganalisis data pendokumentasian. Tim Teknis akan membantu membuat
dan donatur serta donasi; 4)Melaporkan hasil alur pelayanan bagi pasien masyarakat miskin dan tidak
kegiatan kepada atasan; 5) Mengkoordinasikan mampu, membuat Kebijakan dan Standar Prosedur
dengan Lembaga Amil Zakat terkait dengan Operasional serta

Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, Volume 14, Nomor 2, Halaman 7-12, 2019 | 9
mensosialisasikan kepada Kepala Ruang/Instalasi/Unit Tahap pelaksanaan
terkait. Dari tanggal 3 Mei 2019 sampai dengan 27 Mei
Pengumpulan informasi data donatur yang 2019 telah dilakukan pelayanan kesehatan gratis bagi
diperlukan untuk pelaksanaan program dilakukan masyarakat miskin dan tidak mampu yang tidak
dengan koordinasi dengan Bagian Kepegawaian dan mempunyai penjaminan sebanyak 4 orang dengan total
Bagian Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Kajen biaya yang dikeluarkan adalah Rp 11.953.209,00.
untuk mengumpulkan informasi data pegawai dan Pembiayaan layanan Ambulance Gratis untuk Pelayanan
kesediaaan prosentase donasi serta bagaimana cara Ambulance, mobil Jenazah dan paska operasi Besar
penyampaian Surat Dukungan Komitmen mendukung sebanyak 18 orang dengan total biaya yang dikeluarkan
program “RSUD Kajen Berbagi” dan Surat Kuasa dari sebesar Rp 3.940.000,00. Verifikasi pasien rawat inap
Karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Kajen untuk dilakukan oleh Person in Charge Rumah Zakat ke rumah
pendebetan rekening jasa Pelayanan. penerima bantuan untuk membuktikan bahwa penerima
Sosialisasi program “RSUD Kajen Berbagi” donasi memang layak untuk menerima bantuan. Setelah
dilakukan kepada Kepala Instalasi/Ruang/Unit untuk dilakukan verifikasi, dan memenuhi syarat baru
memperoleh dukungan dari Karyawan Rumah Sakit permohonan bantuan dapat di setujui. Bantuan
Umum Daerah Kajen. Pencanangan program “RSUD transportasi ambulance untuk membawa mobil jenazah
Kajen Berbagi” dan komitmen pimpinan dan karyawan program “RSUD Kajen Berbagi” membantu untuk semua
RSUD Kajen lebih dahulu dilakukan penandatangan pasien miskin dan tidak mampu baik yang mempunyai
dukungan komitmen secara simbolis dari unsur penjaminan yaitu untuk Penerima Biaya Iuran maupun
pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Kajen dengan yang belum mempunyai penjaminan.
perwakilan dari Komite Medis, Komite Keperawatan, Tahap monitoring dan evaluasi
Komite Penunjang, manajemen, serta disaksikan oleh Monitoring dan evaluasi kegiatan dilakukan untuk
segenap karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Kajen. mengetahui dan memastikan apakah program “RSUD
Penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Kajen Berbagi” dapat berjalan dengan baik. Total potensi
Rumah Zakat untuk pelaksanaan program “RSUD zakat karyawan RSUD Kajen sejumlah Rp 36.944.461,00
Kajen Berbagi” dilakukan oleh Direktur Rumah Sakit dari 498 orang karyawan, 33 orang tidak bersedia
Umum Daerah Kajen dan Perwakilan dari Rumah mengikuti program ini dan 52 orang yang bersedia tetapi
Zakat Semarang. tidak menyebutkan nominal sejumlah 2,5%, didapat angka
Tahap uji coba pelaksanaan pelayanan kesehatan pendapatan zakat, infak, shodaqoh sebesar Rp
gratis di RSUD Kajen dilakukan dengan 1) Pemasangan 32.685.679,00 yang langsung dipindahkan dari rekening
alur banner dan Standar Prosedur Operasional di Ruang Mandiri karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Kajen ke
Pelayanan Kerjasama serta Ruang Perawatan Rumah Rumah Zakat. Adapun total zakat yang disalurkan sampai
Sakit Umum Daerah Kajen dan 2) Penyediaan ruangan tanggal 27 Mei 2019 adalah sebesar Rp 15.893.209,00
untuk petugas Lembaga Rumah Zakat. Pemasangan yang terdiri untuk pembayaran rawat inap sebesar Rp
banner dilakukan di seluruh Ruang Perawatan Rumah 11.953.209,00 dan untuk pelayanan ambulance gratis
Sakit Umum Daerah Kajen meliputi ruang Teratai, ruang sebesar Rp 3.940.000,00 sehingga didapatkan saldo zakat,
Matahari, ruang Melati, Ruang Mawar, ruang Famboyan, infaq, shodaqoh Per 20 Mei 2019 adalah sebesar Rp
ruang Seroja, ruang Anggrek dan ruang Kenanga. Dalam 16.792.470,00 yang dapat dimanfaatkan untuk kelanjutan
pelaksanaan program RSUD Kajen Berbagi apabila ada Program Rumah Sakit Umum Daerah Kajen Berbagi.
pasien yang membutuhkan bantuan pembiayaan
menggunakan Rumah Zakat dapat menghubungi Person
in Charge Rumah Zakat atas nama Alim dengan nomor Pembahasan
handphone 0858-6933-3288 dan Keluarga Pasien Dapat Berdasarkan teori Edward III, isi kebijakan
Langsung menuju Ruang Rumah Zakat yang disediakan (content of policy) merupakan salah satu yang
oleh RSUD Kajen. Ruangan untuk petugas Lembaga mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan.
Rumah Zakat diberikan tempat di samping ruang [7] Dalam program ini terlihat bahwa tahap persiapan
Radiologi. Pasien yang membutuhkan pelayanan pasien dimulai dengan pembentukan Tim Efektif, pembagian
dapat berkunjung di ruangan dan petugas Rumah Zakat tugas masing-masing Tim Efektif diakhiri dengan
akan melakukan verifikasi bekerjasama dengan petugas penandatanganan Surat Keputusan Direktur
ruangan. Rumah Sakit Umum Daerah Kajen Nomor.
445/27/2019 Tahun 2019 tertanggal 4 April 2019
tentang pembentukan Tim Pelaksana program “RSUD

Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, Volume 14, Nomor 2, Halaman 7-12, 2019 | 10
Kajen Berbagi” dimana pembuatan Surat Keputusan orang dan masih memiliki surplus sebesar Rp
merupakan salah satu dari isi kebijakan. 16.792.470,00 yang dapat digunakan untuk kegiatan di
Perencanaan merupakan proses sistematis dalam bulan selanjutnya.
mempersiapkan kegiatan guna mencapai tujuan tertentu
hal ini sesuai dengan program ini dimana pada tahap Kesimpulan
perencanaan[8-10], kegiatan-kegiatan sudah tersusun Program “RSUD Kajen Berbagi” sudah berjalan
secara sistematis dimulai dengan rapat persiapan Tim dengan baik dari tahap persiapan, perencanaan, uji
Efektif dengan Rumah Zakat, penyusunan jadwal kerja coba, pelaksanaan, dan monitoring evaluasi. Program
bagi tim efektif, pengumpulan informasi data donatur tersebut sudah membantu membiayai pasien miskin
yang diperlukan untuk pelaksanaan program, sosialisasi dan tidak mampu yang belum mempunyai penjaminan
program “RSUD Kajen Berbagi”, pencanangan program baik BPJS maupun Jaminan Kesehatan Daerah
“RSUD Kajen Berbagi” dan komitmen pimpinan dan
karyawan Rumah Sakit Umum Kajen, serta Daftar Pustaka
penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Rumah [1]. Undang-Undang Dasar 1945.
Zakat. [2]. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40
Perencanaan merupakan fungsi paling penting dalam Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
manajemen, dimana fungsi-fungsi manajemen yang Nasional. 2004.
lain hanya akan dapat berjalan apabila fungsi [3]. Nguyen TD, Wilson A. Coverage of health
perencanaan ini sudah dilaksanakan.[11], [12] insurance among the near-poor in rural Vietnam
Uji coba dan pelaksanaan and associated factors. Int J Public Health
Perencanaan yang matang tanpa eksukusi adalah [Internet]. 2017 Feb;62(1):63–73. Available
hal yang sia-sia. Setelah perencanaan sudah dilakukan from: https://doi.org/10.1007/s00038-016-0911-
dengan berpedoman prinsip efisien dan efektif tahap z
selanjutnya adalah melakukan uji coba dan pelaksanaan. [4]. BPJS Kesehatan. Wujudkan jaminan kesehatan
[13], [14] Dalam program ini, tahap uji coba dilakukan berkualitas. 2019;
dengan pemasangan banner dan Standar Prosedur [5]. BPS Kabupaten Pekalongan. Jumlah dan
Operasional di setiap ruangan perawatan dan ruang Persentase Penduduk Miskin. 2019.
pelayanan kerjasama serta penyediaan ruang untuk [6]. RSUD Kajen. Laporan Keuangan RSUD Kajen.
petugas Rumah Zakat. Dalam tahap pelaksanaan yang 2018.
dilakukan di bulan Mei 2019 dapat dilihat bahwa program [7]. Subarsono A. Analisis Kebijakan Publik:
ini sudah dapat membantu memberikan pelayanan gratis Konsep, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta:
kepada 22 orang dengan total biaya Rp 15.893.209,00. Pustaka Belajar; 2012.
Program dapat terlaksana apabila anggota kelompok [8]. Takura T, Hiramatsu M, Nakamoto H, Kuragano
memiliki keinginan dan usaha untuk mencapai tujuan T, Minakuchi J, Ishida H, et al. Health economic
yang telah ditetapkan. Keuntungan program ini adalah evaluation of peritoneal dialysis based on cost-
dapat mengurangi pengeluaran masyarakat miskin yang effectiveness in Japan : a preliminary study.
harus membayar sendiri asuransinya, hal ini serupa 2019;
dengan hasil penelitian Abdullah Tirgil bahwa dengan [9]. Irwandy I, Manajemen B, Sakit R, Masyarakat
adanya program asuransi non-kontribusi mengarah pada FK, Hasanuddin U. Kajian Literature : Evaluasi
berkurangnya biaya pengeluaran kesehatan untuk Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan
masyarakat miskin dan lebih efektif untuk mengurangi Nasional Di Indonesia. J Kebijak Kesehat
biaya out-of-pocket.[15] Indones JKKI. 2016;05(03):110–4.
Monitoring dan evaluasi [10]. Dai T, Xie L, Wang Y, Wan Y, Hu H. Demand
Proses evaluasi adalah proses yang sistematis Analysis and Function Design of Health
untuk melihat keefektivan, kecocokan kriteria, nilai Decision Support System in China. 2019;0.
dengan tujuan yang telah ditetapkan menggunakan [11]. Kiswati. Implementation Evaluation Program
obseravasi serta kriteria tertentu.[16] Hasil monitoring dan management PIK-KRR (Center for Reproductive
evaluasi adalah program “RSUD Kajen Berbagi” telah Health Information and Counselling Youth) by
dapat diimplentasikan dengan baik untuk melayani dan Extension Family Planning in Jember Year
membantu masyarakat miskin dan tidak mampu yang 2011. 2011;36–45.
tidak mempunyai penjaminan dibuktikan dengan dalam [12]. Sommerfeld DH, Jaramillo ET, Lujan E, Haozous
jangka waktu 1 bulan sudah dapat membantu 22 E, Willging CE. Health Care Access and

Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, Volume 14, Nomor 2, Halaman 7-12, 2019 | 11
Utilization for American Indian Elders: A [15]. Tirgil A, Dickens WT, Atun R. Effects of
Concept-Mapping Study. Journals Gerontol Ser expanding a non-contributory health insurance
B [Internet]. 2019; Available from: scheme on out-of-pocket healthcare spending by
https://doi.org/10.1093/geronb/gbz112 the poor in Turkey. BMJ Glob Heal.
[13]. Winaryo B. Kebijakan Publik Teori dan Proses. 2019;4(4):e001540.
Yogyakarta: Media Pressindo; 2008. [16]. Nyimas Lisa Agustrian, Rizkan MI. Manaj
[14]. Kaper NM, Aarts MCJ, Stokroos RJ, van der Progr Life Ski Di Rumah Singgah Al-Hafidz
Heijden G. Healthcare utilization, follow-up of Kota Bengkulu. Journal of Community
guidelines and practice variation on Development. 2018;1(1):7–12.
rhinosinusitis in adults; a health care
reimbursement claims study in the Netherlands.
Clin Otolaryngol [Internet]. 2019; Available
from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/31581355

Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, Volume 14, Nomor 2, Halaman 7-12, 2019 | 12

Anda mungkin juga menyukai