PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud sistem pelayanan kesehatan ?
2. Kebijakan internasional apa saja yang ada di dalam pelayanan kesehatan ?
3. Kebijakan nasional apa saja yang ada dalam pelayanan kesehatan ?
1
4. Apa yang dimaksud dengan jejaring pelayanan kesehatan :
- Pelayanan kesehatan
- Pelayanan maternal
- Pelayanan neonatal
- Pelayanan ponek
- Pelayanan poned
C. TUJUAN
1. Untuk memenuhi salah satu tugas konsep kebidanan
2. Untuk dapat mengetahui sistem pelayanan kesehatan
3. Untuk dapat mengetahui kebijakan nasional dan internasional dalam sistem
pelayanan kesehatan
4. Untuk menambah wawasan tentang sistem pelayanan kesehatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ada banyak pendapat tentang pengertian dan definisi sistem yang dijelaskan oleh
beberapa ahli. Berikut pengertian dan definisi Kesehatan
nurut beberapa ahli:
a. Jogianto (2005:2), Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-
kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda dan orang-orang yang
betul-betul ada dan terjadi.
b. Indrajit (2001:2), Sistem adalah kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen
yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.
c. Lani Sidharta (1995:9), Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling
berhubungan, yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama.
d. Murdick, R. G (1991:27), Sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk
kumpulan atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengolahan yang mencari
suatu tujuan bagian atau tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan/atau
barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi dan/atau energi
dan/atau barang.
e. Davis, G. B (1991:45), Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
beroperai bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran.
3
Menurut Dubois & Miley (2005:317) :
1. Input
Subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk berfungsinya sebuah sistem,
seperti sistem pelayanan kesehatan :
– Potensi masyarakat
– Tenaga kesehatan
– Sarana kesehatan
2. Proses
3. Output
Hasil yang diperoleh dari sebuah proses, Output pelayanan kesehatan : pelayanan
yang berkualitas, efektif dan efisien serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
sehingga pasien sembuh & sehat optimal.
4. Dampak
Akibat yang dihasilkan sebuah hasil dari sistem, relative lama waktunya. Dampak
sistem Pelayanan kesehatan adalah masyarakat sehat, angka kesakitan & kematian
menurun.
4
5. Umpan balik (feedback)
Suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan ini terjadi dari sebuah sistem
yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, berupa kualitas tenaga kesehatan
.
6. Lingkungan
Sesuai dengan definisi Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan bahwa bidan
Indonesia adalah: seorang perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui
pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta
memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah
mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan. Bidan diakui sebagai tenaga
professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra
perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil,
masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri
dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini mencakup
upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak,
dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan
kegawat-daruratan. Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan
kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan
masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi
orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau
kesehatan reproduksi dan asuhan anak. Bidan dapat praktik diberbagai tatanan
pelayanan, termasuk di rumah, masyarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan
lainnya (IBI, 2007). Dengan demikian bidan sebagai suatu profesi dan sebagai tenaga
kesehatan harus memahami sistem pelayanan kesehatan.
5
Paradigma sehat mempunyai tujuan sasaran pada
1) penentu kebijakan pada lintas sektor, untuk memperhatikan dampak kesehatan dari
kebijakan yang diambil baik di hulu maupun di hilir,
2) Tenaga kesehatan, yang mengupayakan agar orang sehat tetap sehat atau tidak
menjadi sakit, orang sakit menjadi sehat dan orang sakit tidak menjadi lebih sakit;
3) Institusi Kesehatan, yang diharapkan penerapan standar mutu dan standar tarif
dalam pelayanan kepada masyarakat, serta 4) Masyarakat, yang merasa kesehatan
adalah harta berharga yang harus dijaga.
Khusus untuk daerah terpencil dan sangat terpencil, di bangun RS kelas D Pratama
dengan kapasitas 50 Tempat Tidur untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan
rujukan. Pada regional Papua akan didirikan 13 Rumah Sakit Pratama. Sementara
pada Regional Sumatera, Jawa, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi akan
didirikan 55 Rumah Sakit Pratama.
6
Memperbanyak Puskesmas Bergerak untuk pelayanan kesehatan di daerah terpencil;
Prioritas pembangunan Puskesmas di 50 wilayah; Membuat surat edaran kepada
kepala daerah untuk mendukung peraturan pemerintah terkait Standar Pelayanan
Mutu (SPM) bidang kesehatan; dan Integrasi data administrasi kependudukan.
Pada tanggal 2 Januari 2015 Menkes melakukan rapat koordinasi dengan Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Hasil pertemuan adalah
Menyiapkan infrastruktur pendukung (bangunan fisik, jalan, air bersih, sarana
komunikasi); Sistem keamanan secara khusus untuk wilayah perbatasan terkait
dengan pergerakan manusia, hewan, barang, penyakit; dan Khusus untuk wilayah
transmigrasi baru mempertimbangkan juga bidang usaha kecil yang terjamin dan
sehat.
Pada tanggal 8 Januari 2015 Menkes melakukan Rapat Koordinasi dengan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dengan hasil yaitu Membangun akses
masyarakat ke fasilitas pelayanan Kesehatan Primer; Meningkatkan pembangunan
saranan air bersih dan sanitasi untuk masyarakat; Membangun perumahan untuk
tenaga kesehatan; Mengintegrasikan pembangunan kawasan kumuh dengan program
Kesehatan (Air bersih, STBM dan PHBS); dan Target kolaborasi dilaksanakan dalam
5 tahun ke depan,
7
kegiatan kuratif tetapi juga pada promitif dan prefentif untuk mengamankan kesehatan
masyarakatdan daerah yang paling membutuhkan sesuai dengan Nawa Cita
membangun dari pinggiran.
Pelayanan Kami
Kami dapat membantu anda untuk membuat janji dokter dan surat
rekomendasi untuk berkonsultasi di Klinik Rawat Jalan Spesialis (Specialist
Outpatient Clinics) kami. Berdasarkan keterangan kesehatan yang diberikan, kami
8
akan memberikan rekomendasi kepada anda dan mengatur jadwal untuk bertemu
dengan seorang dokter spesialis.
Tim IMS kami juga akan membantu anda dalam melakukan persiapan bagi
pasien rawat inap sewaktu akan masuk rumah sakit, termasuk memberitahukan
tentang perkiraan jangka waktu yang akan anda habiskan di rumah sakit serta
perkiraan jumlah biaya yang dibutuhkan. Sewaktu anda tiba di rumah sakit, tim kami
akan menerima anda dan menemani anda selama proses pendaftaran dan masuk
rumah sakit.
Akomodasi
Transportasi
Pelayanan Asistensi
Selama masa tinggal anda di SGH, kami juga menawarkan pelayanan berikut
ini:Penerjemah untuk pasien yang tidak dapat berbahasa InggrisPenukaran
uangPelayanan cuci bajuMengantarkan suratPerawatan suster pribadiPelayanan
angkat barangPelayanan Pusat Bisnis (Business Centre Services) termasuk fax,
fotokopi, dan membantu dalam memperpanjang surat izin berkunjung (social visit
passes)
9
D. JEJARING PELAYANAN KESEHATAN
10
1. Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal dengan risiko tinggi
Masa antenatal
Perdarahan pada kehamilan muda
Nyeri perut dalam kehamilan muda dan lanjut
Gerak janin tidak dirasakan
Demam dalam kehamilan dan persalinan
Kehamilan ektopik (KE) & Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
Kehamilan dengan Nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang dan/koma,
tekanan darah tinggi
Masa intranatal
Persalinan dengan parut uterus
Persalinan dengan distensi uterus
Gawat janin dalam persalinan
Pelayanan terhadap syok
Ketuban pecah dini
Persalinan lama
Induksi dan akselerasi persalinan
Aspirasi vakum manual
Ekstraksi Cunam
Seksio sesarea
Epiosotomi
Kraniotomi dan kraniosentesis
Malpresentasi dan malposisi
Distosia bahu
Prolapsus tali pusat
Plasenta manual
Perbaikan robekan serviks
Perbaikan robekan vagina dan perineum
Perbaikan robekan dinding uterus
Reposisi Inersio Uteri
Histerektomi
Sukar bernapas
11
Kompresi bimanual dan aorta
Dilatasi dan kuretase
Ligase arteri uterina
Bayi baru lahir dengan asfiksia
BBLR
Resusitasi bayi baru lahir
Anestesia umum dan lokal untuk seksio sesaria
Anestesia spinal, ketamin
Blok paraservikal
Blok pudendal (bila memerlukan pemeriksaan spesialistik, dirujuk ke RSIA/
RSU)
Masa Post Natal
Masa nifas
Demam pasca persalinan
Perdarahan pasca persalinan
Nyeri perut pasca persalinan
Keluarga Berencana
Asuhan bayi baru lahir sakit (level 2)
12
koma,
Inisiasi dini ASI (Breast Feeding),
Kangaroo Mother Care,
Resusitasi Neonatus,
Penyakit Membran Hyalin,
Pemberian minum pada bayi risiko tinggi,
TUJUAN PONED :
PONED diadakan bertujuan untuk menghindari rujukan yang lebih dari 2 untuk
memutuskan mata rantai rujukan itu sendiri. Jam dan untuk memutuskan mata rantai
rujukan itu sendiri.
13
a. Mutu SDM yang rendah
b. Saranaprasarana yang kurang
c. Ketrampilan yang kurang
d. KoordinasiantaraPuskesmas PONED dan RS PONEK denganPuskesmas Non PONED
belummaksimal
e. Kebijakan yang kontradiktif (UU PraktekKedokteran)
f. Pembinaan terhadap pelayanan emergensi neonatal belum memadai
14
g. PersalinanSungsang
h. Partus Lama
i. KPD
j. Gemeli
k. Pre Eklamsia
l. PerdarahanPost Partum
m. Ab. Incomplitus
n. DistosiaBahu
o. Asfiksia
p. BBLR
q. Hypotermia
r. Komponenpelayanan maternal
1) Pre eklamsia/eklamsia
2) Tindakanobstetripadapertolonganpersalinan
3) Perdarahan postpartum
4) Infeksinifas
STRATEGI PELAKSANAAN
Melaksanakan Perlindungan Ibu dan Bayi secara terpadu dan paripurna melalui 10
(sepuluh) langkah sebagai berikut :
1. Ada kebijakan tertulis tentang manajemen yang mendukung pelayanan kesehatan ibu dan
bayi termasuk pemberian ASI eksklusif dan Perawatan Metode Kangguru (PMK) untuk
bayi Berat Badan Lahir Rendah.
2. Menyelenggarakan pelayanan antenatal termasuk konseling kesehatan maternal dan
neonatal
3. Menyelenggarakan persalinan bersih dan aman serta penanganan pada bayi baru lahir
dengan Inisiasi menyusu dini dan kontak kulit ibu-bayi.
4. Menyelenggarakan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)
5. Menyelenggarakan pelayanan adekuat untuk nifas, rawat gabung termasuk membantu ibu
menyusui yang benar, dan pelayanan neonatus sakit
6. Menyelenggarakan pelayanan rujukan dua arah dan membina jejaring rujukan pelayanan
ibu dan bayi dengan sarana kesehatan lain.
7. Menyelenggarakan pelayanan imunisasi bayi dan tumbuh kembang
8. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
lainnya
9. Menyelenggarakan Audit Maternal dan Perinatal Rumah Sakit secara periodik dan tindak
lanjut
10. Memberdayakan Kelompok pendukung ASI dalam menindaklanjuti pemberian ASI
eksklusif dan PMK.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem pelayanan kesehatan merupakan suatu yang sangat penting di dalam
dunia kesehatan melalui sistem ini diharapkan kualitas kesehatan khususnya di
Indonesia semakin meningkat. Melalui sistem ini tujuan pembangunan kesehatan
dapat tercapai dengan cara efektif dan tepat sasaran. Keberhasilan sistem pelayanan
kesehatan tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan
kesehatan diantaranya perawat, dokter, atau tim kesehatan lain yang saling
menunjang. Kebijakan nasional dalam pelayanan kesehatan contohnya seperti Ragam
Indonesia Sehat sebagai upaya mewujudkan masyarakat Indonesia yang berperilaku
sehat, hidup dalam lingkungan sehat, serta mampu menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
B. Saran
Pelayanan kesehatan di Indonesia perlu ditingkatkan kembali, supaya
masyarakat Indonesia lebih sejahtera, dan terjamin kesehatannya. Perlunya
ditingkatkan kualitas pendidikan kesehatan untuk masyarakat dan tenaga kesehatan,
supaya lebih memahami dan mengerti kebutuhan dan pelayanan kesehatan.
16
17