Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI

KESEHATAN
POWER, POLITIK DAN KESEHATAN MASYARAKAT

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :

1. Ni Made Ayu Anggi Nandini (1902561031)


2. Ariqah Dhiya Utami (1902561039)
3. I Gusti Ayu Adinda Dewi Prativi (1902561041)
4. Putu Susi Indah Cahyani (1902561049)
5. Luh Putu Nike Wahyuntika (1902561057)
6. Ni Putu Isma Yuniari (1902561051)
7. Ni Putu Angieta Agripina (1902561087)
8. I Putu Ryanatista Anggareksa (1902561093)
9. Ni Luh Kadek Mirah Anjani (1902561099)
10. Putu Cindy Elisya Intan Larasati (1902561111)
11. Maria Lusi Putri Asmin (1902561137)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2019

i
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Daftar Isi …………………………………………………………………………..........i
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….……...1
1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………………......2
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………..…........2
1.3 Tujuan…………………………………………………………………............2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2
2.1 Pengertian Kekuasaan Dan Pengaruh Kekuasaan Dalam Kesehatan...3
2.2 Pengertian Politik Dan Pengaruh Politik Terhadap Kesehatan…………..4
2.3 Pengertian Kesehatan Dan Masyarakat, Serta Pentingnya Kekuasaan
Politik Untuk Mengembangkan Kesehatan Masyarakat..………….……..5
2.4 Penerapan Kekuasaan Dan Politik Dalam Kesehatan Masyarakat.........7
BAB III PENUTUP……………………………………………...................................9
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………........9
3.2 Saran...................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..10

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 bagian Pembukaan butir B


(menimbang); disebutkan bahwa setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi - tingginya
dilaksanakan berdasarkan prinsip non-diskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan
dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan
ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan. Sehingga pentingnya
pembangunan kesehatan dalam bentuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat untuk mempersiapkan manusia Indonesia yang berkualitas dan
berdaya saing .

Oleh karena itu, kesehatan merupakan bagian dari politik oleh karena
pelayanan kesehatan merupakan pelayanan publik yang tidak hanya dijadikan
sebagai kendaraan politik para calon atau kandidat kepala daerah. (Bambra dkk.,
2005). Sebuah studi yang dilakukan Navarro dkk. (2006) meneguhkan korelasi
antara ideologi politik suatu pemerintahan terhadap derajat kesehatan
masyarakatnya, melalui kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintahan tersebut.
Konsep kesehatan yang dianut pemerintah kita saat ini, berbuah pembangunan
kesehatan yang berbentuk pelayanan kesehatan individu, ketimbang layanan
kesehatan komunitas yang lebih luas, program - program karitas yang bersifat
reaktif seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau pengobatan gratis.

Sehingga, untuk mewujudkan hal tersebut, negara harus berperan aktif.


Kebijakan publik yang didasari oleh hak yang paling fundamental, yaitu sehat
merupakan hak warga negara. Dalam mewujudkan hak rakyat itu, jelas
diperlukan keputusan politik dan power yang juga sehat, yang diambil oleh
pemerintahan yang juga sehat secara politis. Dengan kata lain, politik dan power
kesehatan ditentukan oleh sehat tidaknya politik negara. Karena sehat
merupakan hak rakyat, dan negara pun tak ingin rakyatnya sakit-sakitan,
diambillah keputusan politik yang juga sehat.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari penjelasan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa


permasalahan pada makalah ini adalah:

1.2.1 Pengertian kekuasaan dan pengaruh kekuasaan dalam kesehatan ?

1.2.2 Pengertian Politik dan pengaruh politik terhadap kesehatan?

1.2.3 Pengertian Kesehatan dan Masyarakat, serta pentingnya kekuasaan


politik untuk mengembangkan kesehatan masyarakat?

1.2.4 Bagaimana penerapan kekuasaan dan politik dalam kesehatan


masyarakat ?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah :

1.3.1 Mengetahui Pengertian Politik dan Pengertian Politik Kesehatan

1.3.2 Mengetahui Pengaruh politik terhadap kesehatan masyarakat

1.3.3 Mengetahui Strategi dan esensi politik kesehatan masyarakat

1.3.4 Mengetahui Kegunaan Politik dan Power dalam kesehatan masyarakat

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KEKUASAAN DAN PENGARUH KEKUASAAN DALAM


KESEHATAN

2.1.1 Pengertian Kekuasaan

Dalam konteks Sosiologi, kekuasaan dan wewenang adalah gejala


kemasyarakatan yang umum sifatnya, dimana dan pada bentuk masyarakat
bagaimanapun gejala ini selalu timbul. Max Weber (1946) mengatakan, bahwa
kekuasaan adalah kesempatan dari seseorang atau sekelompok orang-orang
untuk menyadarkan masyarakat akan kemauan - kemauannya sendiri, dengan
sekaligus menerapkannya terhadap tindakan - tindakan perlawanan dari orang-
orang atau golongan - golongan tertentu. Walaupun kekuasaan itu senantiasa
ada dalam setiap masyarakat, namun bukan berarti bahwa kekuasaan dapat
dibagi rata para semua anggota masyarakat; dengan ketidakmerataan ini justru
kemudian timbul makna pokok dari kekuasaan, yaitu sebagai suatu kemampuan
untuk mempengaruhi pihak lain agar menurut pada kehendak yang ada pada
pemegang kekuasaan.

Adanya kekuasaan meliputi hubungan antara yang berkuasa dengan yang


dikuasai; atau dengan kata lain antara pihak yang memiliki kemampuan untuk
melancarkan pengaruh dan pihak lain yang menerima pengaruh ini, dengan rela
atau karena terpaksa. Apabila kekuasaan itu diterjemahkan pada diri seseorang,
maka biasanya orang itu dinamakan pemimpin dan mereka yang menerima
pengaruhnya adalah pengikut - pengikutnya. Kekuasaan tersebut mempunyai
berbagai bentuk dengan bermacam - macam sumber; hak milik kebendaan,
kedudukan, birokrasi, disamping misalnya suatu kemampuan khsusus dalam
bidang - bidang ilmu pengetahuan yang tertentu ataupun atas dasar peraturan -
peraturan hukum yang tertentu, merupakan sumber - sumber kekuasaan. Jadi
kekuasaan terdapat dimana - mana, dalam hubungan - hubungan sosial maupun
oraganisasi - organisasi sosial, akan tetapi umumnya kekuasaan tertinggi ada
pada organisasi yang disebut dengan “Negara” (Abdurrahman, 2012).

3
2.1.2 Pengaruh Kekuasaan Terhadap Kesehatan

Dalam politik kesehatan, kekuasaan diperlukan untuk mencapai tujuan


derajat kesehatan masyarakat yang tinggi melalui suatu sistem ketatanegaraan.
Selain itu, kekuasaan juga diperlukan untuk dapat mencapai keadilan, dimana
kesehatan yang merupakan hak dari semua orang terjadi secara merata di
seluruh wilayah. Hal ini diwujudkan dengan adanya kewenangan dan kebijakan-
kebijakan yang diarahkan untuk mengatur jalannya peraturan kesehatan. Dasar-
dasar membuatan kebijakan kesehatan masyarakat, antara lain isu strategis
pembangunan kesehatan, visi strategis pembangunan kesehatan, dan misi
strategis pembangunan kesehatan.

2.2 PENGERTIAN POLITIK DAN PENGARUH POLITIK TERHADAP


KESEHATAN

2.2.1 Pengertian politik


Politik adalah organisasi masyarakat dan pembuatan keputusan kolektif
tentang sumber daya (Bambra dkk., 2008). Laswell (1936) dalam Bambra dkk.,
(2008) politik adalah siapa dapat apa, kapan dan bagaimana (who gets what,
when, how). Politik didefinisikan sebagai aktivitas pemerintah, para elit dan agen
pemerintah. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dijelaskan bahwa politik
kesehatan adalah suatu upaya perwujudan kesehatan dari masyarakat
terorganisir yang digerakkan oleh aktivitas pemerintah.
2.2.2 Pengaruh Politik Terhadap Kesehatan
Dengan keadan geografis, sosial, ekonomi, dan budaya tiap daerah di
Indonesia berbeda - beda menyebabkan perbedaan pelayanan dan fasililitas
kesehatannya. Berdasarkan perbedaan tersebut, dibutuhkan suatu elemen yang
dapat mengorganisir jalannya pelaksanaan kesehatan agar terjadi pemerataan.
Elemen tersebut adalah pemerintah yang nantinya akan akan membuat regulasi
yang dibutuhkan. Pengorganisasian bidang kesehatan tidak terlepas dari
kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Kebijakan-kebijakan tersebut
dibuat untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional, memajukan
kesejahteraan umum, yang tertuang dalam Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia tahun 1945. Sebagai contoh, pemerintah mengeluarkan sistem JKN
(Jaminan Kesehatan Nasional) yang dapat digunakan oleh semua golongan
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan kuratif. Kebijakan-
kebijakan tersebut digunakan sebagai standar dalam pelayanan kesehatan.

4
Seperti yang tertera di atas, jika standar tidak ditetapkan, akan terjadi ambiguitas
dan ketimpangan dalam pelayanan kesehatan. Maka dari itu, politik memiliki
pengaruh yang besar terhadap kesehatan karena sejatinya baik buruk
implementasi kesehatan tersebut sangat bergantung pada kebijakan pemerintah.

2.3 PENGERTIAN KESEHATAN DAN MASYARAKAT, SERTA PENTINGNYA


KEKUASAAN POLITIK UNTUK MENGEMBANGKAN KESEHATAN
MASYARAKAT

2.3.1 Pengertian Kesehatan

Kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan
sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan (World Health
Organization (WHO), 1948). Serta menurut Undang-undang tentang kesehatan
nomor 36 tahun 2009, Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis. Definisi kesehatan menurut Kementerian
kesehatan yang tertulis dalam UU No. 23 tahun 1992 merupakan keadaan
normal dan sejahtera anggota tubuh, sosial dan jiwa pada seseorang untuk
dapat melakukan aktifitas tanpa gangguan yang berarti dimana ada
kesinambungan antara kesehatan fisik, mental dan sosial seseorang termasuk
dalam melakukan interaksi dengan lingkungan.

2.3.2 Pengertian Masyarakat

Banyak deskripsi yang dituliskan oleh para pakar mengenai pengertian


masyarakat. Dalam bahasa Inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata
Latin socius, berarti “kawan”. Istilah masyarakat sendiri berasal dari akar kata
Arab syaraka yang berarti “ikut serta, berpartisipasi”. Masyarakat adalah
sekumpulan manusia saling “bergaul”, atau dengan istilah ilmiah, saling
“berinteraksi” (Koentjaraningrat, 2009). Menurut Susanto (1999), masyarakat
atau society merupakan manusia sebagai satuan sosial dan suatu keteraturan
yang ditemukan secara berulang-ulang, sedangkan menurut Dannerius Sinaga
(1988), masyarakat merupakan orang yang menempati suatu wilayah baik
langsung maupun tidak langsung saling berhubungan sebagai usaha
pemenuhan kebutuhan, terkait sebagai satuan sosial melalui perasaan solidaritas
karena latar belakang sejarah, politik ataupun kebudayaan yang sama. Dari

5
beberapa pengertian tersebut, dapat dimaknai bahwa masyarakat merupakan
kesatuan atau kelompok yang mempunyai hubungan serta beberapa kesamaan
seperti sikap, tradisi, perasaan dan budaya yang membentuk suatu keteraturan.

2.3.3 Definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM)

Ilmu kesehatan masyarakat (public health) menurut profesor Winslow


(Leavel & Clark,1958) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit memperpanjang
hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha
masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol
infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan,
pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan, untuk diagnosa dini,
pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung
agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk
menjaga kesehatannya. Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni
memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui
usaha-usaha pengorganisasian masyarakat (Ikatan Dokter Amerika, AMA, 1948).

Kesehatan masyarakat adalah sebagai aplikasi keterpaduan antara ilmu


kedokteran, sanitasi, dan ilmu sosial dalam mencegah penyakit yang terjadi di
masyarakat (Eliana, 2016). Tujuan kesehatan masyarakat adalah baik dalam
bidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif adalah agar setiap warga
masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya baik fisik, mental, sosial serta diharapkan berumur panjang Menurut
Winslow (1920) seorang ahli kesehatan masyarakat mendefinisikan kesehatan
masyarakat (public health) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha
pengorganisasian masyarakat untuk:

a. meningkatkan sanitasi lingkungan

b. mengendalikan infeksi menular

c. pendidikan secara individual dalam hal hygiene perorangan


mengorganisasikan pelayanan medis dan perawatan untuk tercapainya diagnosis
dini dan terapi pencegahan terhadap penyakit.

Berdasarkan definisi IKM menurut Winslow dapat disimpulkan bahwa


kesehatan masyarakat mempunyai dua aspek teoritis (ilmu atau akademik) dan

6
praktis (aplikatif). Artinya dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
masyarakat (aplikasi) harus didasarkan pada temuan-temuan (evident based)
hasil kajian ilmiah (penelitian). Sebaliknya kesehatan masyarakat juga harus
terapan (applied) artinya hasil-hasil studi kesehatan masyarakat harus
mempunyai manfaat bagi pengembangan program.

2.4 PENERAPAN KEKUASAAN DAN POLITIK DALAM KESEHATAN


MASYARAKAT

2.4.1 Power Dan Politik Dalam Kesehatan Masyarakat

Kekuasaan tanpa politik akan menjadi tidak terarah, begitu pun jika politik
tanpa kekuasaan. Dalam politik membutuhkan kekuasaan (power) dan
kewenangan (authority) yang akan menunjang bagi pemberlakuan kebijakan.
Power juga dapat digunakan sebagai problem solving, dimana melalui
pendekatan yang persuasive, penuh empati, peduli akan tetapi harus tetap
dibumbui dengan anjuran yang tegas agar kebijakan yang diterapkan dapat
dijalankan dengan baik. Oleh karena itu politik adalah sesuatu hal yang
berhubungan dengan kekuasaan (power) (Umar,2014)

Kesehatan merupakan konflik karena dalam bidang kesehatan adanya


disparitas derajat kesehatan masyarakat di mana sebagian menikmati kesehatan
dan sebagian lagi tidak. Oleh sebab itu untuk memenuhi equity atau keadilan
harus diperjuangkan kesehatan adalah bagian dari politik karena derajat
kesehatan atau masalah kesehatan di tentukan oleh kegiatan yang dapat
diarahkan atau mengikuti kehendak terhadap intervensi politik (Herawati dan
Diah,2008)

2.4.2 Pengaruh Politik dalam Kesehatan Masyarakat

Pengaruh politik dalam kesehatan masyarakat kebijakan kesehatan


ditentukan karena adanya permasalahan yang ditemukan dalam masyarakat.
Penentuan kebijakan tersebut salah satu sistem yang tidak bisa terlepas dari
politik. Pengambilan keputusan yang sehat dimaksudkan agar hasil dari
kebijakan tersebut tidak menyimpang dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Terutama warga negara Indonesia. Derajat kesehatan penduduk salah satunya
dapat diukur melalalui angka kematian (Rudy,2015). Persepsi masyarakat
tentang kesehatan tidak hanya mengenai bebas dari penyakit tetapi usaha untuk

7
terbebas dari penyakit itulah yang diukur dalam peningkatan derajat kesehatan.
Selama proses melakukan peningkatan, diperlukan tenaga kesehatan yang
optimal untuk merubah kebiasaan dan pola hidup yang tidak sehat. Dengan pola
hidup yang sehat, maka akan dicapai derajat kesehatan yang baik. Hal ini pula
harus didukung dari segala pihak. Sehingga ketika mengambil keputusan politik
pada kesehatan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat begitu pula
sebaliknya yang akan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat, power dan
politik memiliki pengaruh yang begitu besar dalam kebijakan dan pengembangan
di bidang kesehatan.

2.4.3 Peran Power dan Politik Kesehatan Masyarakat

Peran power dan politik yang dapat dilakukan yaitu melalui kebijakan
publik (Nurlaeli, 2007) yaitu peran sebuah Negara untuk melindungi, mengawasi
serta mencegah perilaku segelintir kelompok yang dapat merugikan masyarakat
khususnya dalam konteks kesehatan, maka pemerintah wajib untuk melakukan
kontrol atas pelayanan kesehatan yang dapat merugikan masyarakat miskin.
Politik kesehatan yang dilaksanakan secara sistematis dan sehat serta sesuai
dengan prinsip pemerintahan yang baik tentunya akan menjadi harapan bagi
masyarakat.

2.4.4 Kegunaan Power dan Politik Kesehatan Masyarakat

Guna dari power dan politik ini sendiri yaitu untuk menciptakan kesehatan
masyarakat yang prima dengan di bentuknya berbagai peraturan yang dijadikan
sebagai pedoman bagi para petugas kesehatan dan masyarakat luas agar
nantinya suasana serta lingkungan sehat selalu tercipta.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Politik dalam arti kepentingan umum adalah suatu rangkaian asas atau
prinsip, keadaan serta jalan, cara dan alat yang akan digunakan untuk mencapai
tujuan tertentu atau suatu keadaan yang kita kehendaki disertai dengan jalan,
cara dan alat yang akan kita gunakan untuk mencapai tujuan yang kita inginkan.
Politik memiliki pengaruh begitu besar terhadap kebijakan dan pengembangan di
bidang kesehatan. Politik kesehatan atau kebijakan kesehatan memang akhirnya
ditentukan oleh keputusan politik. Dalam politik kesehatan, kekuasaan diperlukan
untuk mencapai tujuan derajat kesehatan masyarakat yang tinggi melalui suatu
sistem ketatanegaraan. Selain itu, kekuasaan juga diperlukan untuk dapat
mencapai keadilan, dimana kesehatan yang merupakan hak dari semua orang
terjadi secara merata di seluruh wilayah. Hal ini diwujudkan dengan adanya
kewenangan dan kebijakan-kebijakan yang diarahkan untuk mengatur jalannya
peraturan kesehatan. Apabila kehidupan politik di suatu daerah tidak sehat,
jangan harap kesehatan masyarakat di daerah itu akan diurus dengan sehat
pula. Politik yang sakit akan membiarkan rakyatnya sakit.

3.2 SARAN

3.2.1 Saran Kepada Pemerintah

Pemerintah sebagai stakeholder terpenting dalam mengatur dan membuat


kebijakan harus mengkaji setiap putusan yang diambil agar kebijakan tidak
merugikan dan menyinggung kalangan masyarakat.

3.2.2 Saran Kepada Pembaca

Jika ada kesalahan dan kekeliruan pada makalah ini maka kami mohon
kritik maupun saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi
kesempurnaan kedepannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. 2012. Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pelayanan Kesehatan


Masyarakat Di Kecamatan Bacan Tengah Kabupaten Halmahera
Selatan.Universitas Hasanuddin Makassar : tidak diterbitkan.

Bambra, C., Fox, D., & Scott-Samuel, A. 2003. Towards a New Politics of health.
Politics of Health Group Discussion Paper No. 1.

Bambra, Clare & Fox, Debbie & Scott-Samuel, Alex. 2005. Towards a New
Politics of Health. Health promotion international. 20. hal. 187-93.
10.1093/heapro/dah608.

Bambra, C., Smith, K., & Kennedy, L. 2008. Politics and Health. In N. J & W. J
(Eds.), Health Studies 2nd edition hal. 257-287. London: Palgrave
Macmillan.

Departemen Kesehatan RI. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36


Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI: 2009.

Eliana. Sumiati, Sri. 2016. Kesehatan Masyarakat Komprehensif. Jakarta :


Pusdik SDM Kesehatan

Herawati & Diah, Dewi Marhaeni. 2008 Konsep politik Kesehatan


masyarakat.Jakarta. Diakses pada tanggal 15 November 2019 pukul 16.22:
http://jurnal.ugm.ac.id/jmpk/article/view/2692

Heywood, A. 2000. Key concepts in politics. London: Macmillan.

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta

Marsh, D., & Stoker, G. 2002. Theory and methods in political science.
Basingstoke, UK: Palgrave Macmillan.

Max Weber, Essay in Sociology, Oxford Univercity Press, 1946, yang


diterjemahkan oleh Noorkholis dan Tim Penerjemah Promothea, Sosiologi,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2006.

Moeis,S.2008. ‘Kekuasaan, Wewenang Dan Kepemimpinan’, Mata kuliah


Struktur dan Proses Sosial Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI
.Bandung.

10
Navarro, V., Muntaner, C., Borrell, C., Benach,J., Quiroga, A., Rodriguez-Sanz,
M., . Pasarin, M. I. 2006. Politics and health outcomes. Lancet, 367

Nurlaeli.2007.”Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional”.Bandung

Republik Indonesia. 1992. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 Tentang


Kesehatan

Rudy, Agung. 2015. Pengaruh Politik dalam Kesehatan Masyarakat.Yogyakarta

Sinaga D. 1988. Sosiologi dan Antropologi. Klaten: PT. Intan Pariwara

Susanto S. 1999. Pengatar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Jakarta: Raja


Garindo Press.

Umar, Fahmi.2014. Kekuasaan dan politik kesehatan masyarakat. Depok : Raja


Grafindo Persada

World Health Organization (WHO). 1948. Preamble to the Constitution of WHO


as adopted by the International Health Conference, New York.

11

Anda mungkin juga menyukai