Anda di halaman 1dari 83

Kebijakan

Kesehatan
Kebijakan (Policy)
Policy is a set of principles guiding
decision-making.
• keseluruhan aktivitas pemerintah, yang
dilakukan oleh badan/kantor pemerintah,
secara langsung ataupun tidak langsung, dan
berpengaruh pada masyarakat/
individu/kelompok;
• sejumlah keputusan yang dibuat oleh mereka
yang bertanggung jawab dalam bidang
kebijakan tertentu : kes, lingk, pendidikan atau
perdagangan.
• suatu aturan tertulis yang digunakan sebagai
pedoman untuk mengarahkan pengambilan
keputusan dan berfungsi untuk mengatur
tindakan yang diarahkan pada tujuan tertentu
dan senantiasa berorientasi kepada masalah
serta bersifat mengikat.
Ciri – ciri penting dari pengertian kebijakan.

• kebijakan adalah suatu tindakan pemerintah yang mempunyai


tujuan menciptakan kesejahteraan masyarakat
• Kebijakan dibuat melalui tahap – tahap yang sistematis sehingga
semua variabel pokok dari semua permasalahan yang akan
dipecahkan tercakup.
• kebijakan harus dapat dilaksanakan oleh (unit) organisasi
pelaksana.
• Kebijakan perlu dievaluasi sehingga diketahui berhasil atau tidaknya
dalam menyelesaikan
• masalah
Kebijakan Publik
public policy : as “a course or
method of action selected,
usually by government, from
among alternatives to guide and
determine present and future
decisions”.
• kebijakan yang dikembangkan oleh badan dan
pejabat pemerintah.
• Implikasinya adalah berorientasi pada tujuan dan
maksud tertentu, berisi pola tindakan pemerintah
atau pejabat & memiliki sifat memaksa (otoritatif).
pemakaian helm SNI bagi pengemudi spd motor,
kepemilikan NPWP bagi seluruh penduduk
Indonesia yang bekerja
Pengenaan PBB bagi seluruh penduduk yang
memiliki tanah dan bangunan.
• segala sesuatu yang dipilih oleh pemerintah
untuk dilaksanakan atau tidak. Kegagalan
untuk membuat keputusan atau bertindak atas
suatu permasalahan juga merupakan suatu
kebijakan (Dye, 2001)
• Pemkot Semarang tidak melarang becak
mencari penumpang di jalan-jalan besar
ataupun di tempat-tempat lain di wilayah kota
Semarang. Berbeda dengan kota Jakarta yang
telah lama memberlakukan larangan angkutan
becak di wilayah ibukota.
Kebijakan Kesehatan
“Health policy in the broadest
sense is understood as the actions
of government and other players
which are aimed at maintaining and
improving the population’s state of
health
Health policy as decisions, usually developed by
government policy-makers, for determining
present and future objectives pertaining to the
health care system”

Merupakan tindakan yang mempunyai


efek terhadap institusi, organisasi,
pelayanan, dan pendanaan dari sistem
pelayanan kesehatan…..(kebijakan
kesehatan) penting dalam pemberian
pelayanan kesehatan
Segala sesuatu untuk mempengaruhi
faktor –faktor penentu di sektor
kesehatan agar dapat meningkatkan
kualitas kesehatan masyarakat; dan bagi
seorang dokter kebijakan merupakan
segala sesuatu yang berhubungan
dengan layanan kesehatan (Walt, 1994)
Bentuk -bentuk kebijakan
• Regulatory policies : kebijakan yang
membatasi tindakan atau perilaku
seseorang (ex: UU Praktek Kedokteran;
kebijakan KTR)
• Distributive policies : kebijakan tentang
pemberian pelayanan-pelayanan atau
keuntungan -keuntungan bagi setiap
individu (JKA, Jampersal)
• Redistributive policies , yaitu kebijakan
-kebijakan yang sengaja dilakukan oleh
pemerintah untuk memindahkan
pengalokasian kekayaan pendapatan
pemilikan-pemilikan atau hak -hak diantara
kelas -kelas dan kelompok penduduk, misalnya
antara golongan mampu dan tidak mampu (ex
: kebijakan Jamkesmas
• Capitalization policies : kebijakan
dikeluarkan pemerintah terutama untuk
meningkatkan kapasitas produksi, untuk
kemudian didistribusikan pada masyarakat.
• ethical policies : kebijakan yang diterapkan
pada upaya mewujudkan isu -isu
moral yang berada dalam masyarakat
Beda Hukum dan Kebijakan
• Adanya unsur perintah dan atau
larangan;
• Adanya unsur memaksa
(pemberian sanksi bagi
Hukum pelanggarnya)
• Adanya unsur untuk ketertiban,
• Adanya kewenangan dari
pembuat aturan.
Kebijakan
• erat kaitannya dengan kewenangan, kebijakan
muncul karena adanya kewenangan.
• Kewenangan berkaitan dengan jabatan,
kebijakan hanya dapat dilakukan oleh karena
adanya kewenangan yang melekat pada
seseorang.
• Orang yang tidak mempunyai kewenangan
tidak dapat menerbitkan kebijakan.
Kebijakan merupakan ketetapan yang diambil
pihak yang mempunyai kewenangan
dikarenakan adanya suatu keadaan,
permasalahan, atau perubahan tertentu.
Ex : Inpres, merupakan kebijakan (≠ hukum)
Inpres tidak terdapat unsur larangan dan
sanksi, hanya unsur instruksi/perintah, selain
itu proses munculnya Inpres tidak melalui
proseses legislasi tetapi berdasarkan
kewenangan yang melekat pada presiden
Elemen dalam Sistem kebijakan

Pelaku Kebijakan

Lingkungan Kebijakan
kebijakan publik
1)  Kebijakan publik,
merupakan serangkaian pilihan yang dibuat
atau tidak dibuat oleh badan atau kantor
pemerintah, dipengaruhi atau mempengaruhi
lingkungan kebijakan dan kebijakan publik.
2) Pelaku kebijakan
adalah kelompok masyarakat, organisasi
profesi, partai politik, berbagai badan
pemerintah, wakil rakyat, dan analis kebijakan
yang dipengaruhi atau mempengaruhi pelaku
kebijakan dan kebijakan publik.
3) Lingkungan kebijakan

suasana tertentu tempat kejadian di sekitar isu


kebijakan itu timbul, mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh pelaku kebijakan dan
kebijakan publik.
1. Apa cakupan sektor kesehatan?
2. Pendekatan apa yang dapat dipakai
untuk menggambarkan sektor
kesehatan?
3. Pemikiran Sistem
4. Sistem Kesehatan dan Tujuannya
5. Sistem Kesehatan di Indonesia
1. Apa cakupan sektor
kesehatan?
Formal Health services Mencakup pula:
Pelayanan kesehatan Promosi Kesehatan
oleh tenaga medik Pencegahan Penyakit
profesional
Pengobat tradisional
Pengobatan Alternatif
+
Berbagai kegiatan memperkuat
Penggunaan obat kesehatan seperti:
dengan resep atau Keselamatan di jalan raya, lingkungan
hidup, pendidikan khusus kesehatan
tanpa resep dan berbagai hal lainnya
2. Berbagai pendekatan untuk
menggambarkan sektor kesehatan
A. Konsep Blum
B. Konsep Social Determinants of Health
C. Faktor-Faktor Penentu Status Kesehatan
Masyarakat
Pendekatan A: Teori H.L. Blum (1974):
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan
Faktor
Perilaku Sos-bud

Faktor
Lingkungan Derajat Faktor
Fisik, Kimia, Pelayanan
Biologi
Kesehatan Kesehatan

Faktor
Genetika
(Keturunan) 26
Social determinants Model
Pendekatan C:
Faktor-faktor Penentu Status Kesehatan Masyarakat

Status Kesehatan
Masyarakat

Faktor Faktor Faktor


Struktural Sosial Individual
Di semua pendekatan:
• Sektor Kesehatan terdiri dari
banyak pelaku dan Lembaga
• Siapa saja? Lembaga
Pemerintah, Swasta, dan
Masyarakat
• Sektor Kesehatan perlu
dikelola untuk menghasilkan
Derajad Kesehatan yang baik

• Perlu dikelola dalam suatu


sistem yang baik.
• Membutuhkan pendekatan
sistem
UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemda :

Urusan pemerintah pusat (pasal 10 ayat (3))


meliputi :
 politik luar negeri
 Pertahanan
 Keamanan
 Yustisi
 moneter dan fiskal nasional dan agama
Urusan pemerintah provinsi (pasal 13 ayat (1))
meliputi :
• perencanaan dan pengendalian pembangunan
• perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang
• penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
• penyediaan sarana dan prasarana umum
• penanganan bidang kesehatan
• penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia
potensial
• penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten/ kota
• pelayanan bidang ketenaga-kerjaan lintas kabupaten/ kota
• fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah
termasuk lintas kabupaten/ kota
• pengendalian lingkungan hidup
• pelayanan pertanahan termasuk lintas kabupaten/ kota
• pelayanan kependudukan dan catatan sipil
• pelayanan administrasi umum pemerintahan
• pelayanan administrasi penanaman modal termasuk lintas
kabupaten/ kota
• penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang belum dapat
dilaksanakan oleh kabupaten/ kota
• urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan
undang-undang
Urusan pemerintah kota/ kabupaten (pasal 14
ayat (1)) meliputi :
• perencanaan dan pengendalian pembangunan
• perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang
• penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
• penyediaan sarana dan prasarana umum
• penanganan bidang kesehatan
• penyelenggaraan pendidikan
• penanggulangan masalah sosial
• pelayanan bidang ketenaga-kerjaan
• fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah
• pengendalian lingkungan hidup
• pelayanan pertanahan
• pelayanan kependudukan dan catatan sipil
• pelayanan administrasi umum pemerintahan
• pelayanan administrasi penanaman modal
termasuk
• penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya
• urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh
peraturan undang- undang
Mengapa kebijakan kesehatan penting?
• sektor kesehatan merupakan bagian penting
perekonomian di berbagai negara.
• sektor kesehatan seperti spons, menyerap banyak
sumber daya nasional untuk membiayai banyak
tenaga kesehatan.
• sektor kesehatan seperti pembangkit
perekonomian, melalui inovasi dan investasi
dibidang teknologi bio-medis atau produksi dan
penjualan obat-obatan, atau dengan menjamin
adanya populasi yang sehat yang produktif secara
ekonomi.
 pengambilan keputusan kesehatan juga berkaitan
dengan hal kematian dan keselamatan, kesehatan
diletakkan dalam kedudukan yang lebih istimewa
dibanding dengan masalah sosial yang lainnya.
 Kesehatan juga dipengaruhi oleh sejumlah
keputusan yang tidak ada kaitannya dengan
layanan kesehatan: kemiskinan mempengaruhi
kesehatan masyarakat, sama halnya dengan
polusi, air kotor atau sanitasi yang buruk
Polusi udara
obesitas
Stop junk food. Be healty life style
Kebijakan kesehatan memberi arahan dalam
pemilihan teknologi kesehatan yang akan
dikembangkan dan digunakan, mengelola dan
membiayai layanan kesehatan, atau jenis obat
yang dapat dibeli bebas.
Untuk memahami hal tersebut, perlu
mengartikan apa yang dimaksud dengan
kebijakan kesehatan. 
Karakteristik masalah kebijakan :
1. Interdepensi (saling tergantung), yaitu
kebijakan suatu bidang (energi) seringkali
mempengaruhi masalah kebijakan lainnya
(pelayanan kesehatan).
Kondisi ini menunjukkan adanya sistem
masalah. Sistem masalah ini membutuhkan
pendekatan Holistik, satu masalah dengan
yang lain tidak dapat di piahkan dan diukur
sendirian.
2. Subjektif, yaitu kondisi eksternal yang
menimbulkan masalah diindentifikasi,
diklasifikasi dan dievaluasi secara selektif.
Contoh: Populasi udara secara objektif dapat
diukur (data). Data ini menimbulkan
penafsiran yang beragam (a.l. gang-guan
kesehatan, lingkungan, iklim, dll). Muncul
situasi problematis, bukan problem itu
sendiri.
3. Artifisial, yaitu pada saat diperlukan perubahan
situasi problematis, sehingga dapat menimbulkan
masalah kebijakan.

4. Dinamis, yaitu masalah dan pemecahannya berada


pada suasana perubahan yang terus menerus.
Pemecahan masalah justru dapat memunculkan
masalah baru, yang membutuhkan pemecahan
masalah lanjutan.

5. Tidak terduga, yaitu masalah yang muncul di luar


jangkauan kebijakan dan sistem masalah kebijakan
SIKLUS
KEBIJAKAN
Siklus kebijakan
Siklus kebijakan (Dunn, 1994)
1) Perumusan masalah
2) Formulasi atau penyusunan kebijakan
3) Adopsi kebijakan
4) Implementasi
5) Evaluasi

Etika dan nilai-nilai perlu mendapat perhatian


Siklus Kebijakan (James &
Stewart)
1) Agenda setting
2) Formulasi kebijakan
3) Implementasi kebijakan
4) Evaluasi kebijakan
5) Perubahan kebijakan
6) Penghentian kebijakan
Nilai-nilai dalam kebijakan publik
1) Transparansi
2) Akuntabilitas
3) Partisipasi

Good governance
Problem Identification (Identifikasi Masalah)
A. Tahap Identifikasi :
1. Identifikasi Masalah dan Kebutuhan:
• Tahap pertama dalam perumusan kebijakan
sosial adalah mengumpulkan, mengekplorasi
isu-isu (masalah sosial) yang dialami
masyarakat dan mengidentifikasi kebutuhan-
kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi
(unmet needs).
Beberapa Karakteristik Masalah Kebijakan
(Muhadjir Darwin, 1993)

Menyangkut masyarakat luas


Masalah bersifat aktual, penting dan mendesak
Berdampak luas
Potensial menjadi serius
Ada peluang untuk memperbaiki
Langkah-langkah dalam mendefinisikan masalah
sosial :
• Buatlah daftar masalah berdasarkan curah
pendapat (brainstorming) atau diskusi kelompok
(disko).
• Dari daftar masalah tsb, review dan pilihlah satu
masalah sosial dimana setiap orang tertarik
menganalisanya
• Tunjukkan pada konteks, masyarakat* mana
yang terkena masalah
• Definisikan masalah dengan rumusan kalimat
yang jelas dan spesifik.
Makna masyarakat :
• Community (komunitas) yang secara geografis
dan administratif dapat diidentifikasi (desa,
kec, kab/kota)
• Society (sosietas) yang meski secara geografis
tdk berada dlm satu lokasi mereka memiliki
ikatan psikologis, sosial, kultural ataupun
politis (senasib sepenanggungan) mis : ODHA
korban tindak kekerasan
Latihan 1 : Mendefinisikan masalah sosial

a) Dalam satu atau dua kalimat, nyatakan


hakekat atau substansi masalah kesehatan
yang akan dianalisis;
......................................................................
a) Apakah lokasi spesifik masyarakat yang
dirujuk dan terkait dengan masalah tersebut?
ingat jawaban kita bisa merujk pada makna
masyarakat secara komunitas maupun
sosietas.
....................................................................
c) Sebutkan min 3 kondisi atau keadaan yang dapat
ditimbulkan oleh masalah ini. Penjelasan ini
diperlukan untuk menarik perhatian audien
kebijakan bahwa jika masalah tidak ditangani akan
berdampak serius bagi kehidupan masyarakat.
Dalam menjelaskan akibat, bisa dibuat asumsi, mis
: jika di Prop Sumut saat ini ada 1.000 orang
pengidap HIV/AIDS dan dalam setahun setiap
orang menularkan kepada 1 orang lain
(pasangannya) maka dalam 5 thun ke depan akan
ada ODHAsebanyak 6.000 orang. Bgmn kalau
setiap org menyebarkan virus kepada 10 orang?
d) Tulislah sebuah kalimat pendek yg
menyatakan atau mendeskripsikan
masalah sosial dan lokasi geopolitisnya.
Ingat, pernyataan masalah sosial jangan
bersifat umum (kemiskinan /
pengangguran) melainkan bersifat khusus
dan dapat diukur
mis : Jumlah balita kekurangan gizi
(...orang) di kab X tahun ......
Mengumpulkan bukti ttg masalah
• Kebijakan adalah seperangkat pernyataan
strategis yg didukung oleh fakta, bukan gosip
atau kabar burung.
• Shg pernyataan masalah kebijakan harus
didukung bukti (evidence base), fakta yg
relevan, terabru dan akurat.
• Bukti bisa diperoleh dari hasil penelitian (data
primer maupun sekunder).
Latihan 2 : Mengumpulkan bukti
utk mendudkung pernyataan
masalah :
a) Masalah yang
dipilih ..............................................................
...........
b) Tulis bukti2 yang mendukung masalah
(bersifat spesifik dan jelas sumber
referensinya) ..............................................
....................................................................
Mengkaji penyebab masalah
• Mengeidentifikasi penyebab atau faktor yang berkontribusi thd
timbulnya masalah, contoh :
Masalah : banyaknya remaja di kota Medan yang mabuk dan
mengedarai kenderaan. Remaja yang mabuk dan mengendarai
kenderaan didorong oleh beberapa faktor :
- akses yang mudah thd alkohol
- pengemudi remaja yg agresif
- dorongan atau pengaruh peer group
- penggunaan alkohol oleh atlit atau musiss
- kurangnya kepercayaan diri pada remaja
- perilaku coba-coba pada remaja
Latihan 3 : Mengidentifikasi penyebab
masalah
• Masalah : -----------------------------------------------
• Buatlah beberapa faktor penting yang
berkontribusi thd masalah yang telah
diidentifikasi berbasis bukti ilmiah
• -------------------------------------------------------
• --------------------------------------------------------
• --------------------------------------------------------
• --------------------------------------------------------
Mengevaluasi kebijakan yg ada :
Masalah : banyaknya remaja di kota Medan yang
mabuk dan mengedarai kenderaan.
Kebijakan yang ada saat ini : Pemeriksaan ketat
polisi di jalan raya utk menangkap pengemudi yg
kedapatan mabuk. Apa kelebihan kebijakan ini (+)?
(perhatikan : efektifitas, biaya, penegakan dan
penerimaan publik) Kelebihan : jika diimplementasikan
sungguh2, bersih dan berwibawa sejalan dgn tata kelola
yang bersih (good governance), pemeriksaan ketat polisi
di jalan raya mampu menjadi alat penegakan hukum yg
efektif utk memerangi pengemudi mabuk.
Apa kekurangan kebijakan ini (-)? (perhatikan :
efektifitas, biaya, penegakan dan penerimaan
publik). Kekurangan : terdapat beberapa masalah
konstitusi dan transparansi yg terkait dg kebijakan
ini. Tokoh2 LSM pembela HAM dan hak-hak
konsumen berpendapat bhw menyetop kenderaan
tanpa alasan yg nyata adalah pelanggaran Ham,
apalgi kalau dilakukan di jalan tol, selain
melanggar konstitusi juga membahayakan. Selain
itu mental polisi (korup?) menyebbakan kebijakan
ini tidak efektif, karena akan menjadi lahan
pemerasan. Kenyataan di lapangan, bahkan
pengemudi yg pemabuk sekalipun, bisa bebas
karena menyogok polisi.
• Apakah kebijakan tsb diganti total, diperkuat atau
diperbaik? Kelebihan apa (jika ada), dari kebijakan
saat ini yg masih perlu dipertahankan?
Kekeurangan apa, jika ada, yg haris dibuang dan
diganti. Razia di jalan dapat merupakan strategi yg
efektif dalm mengurangi pengemudi mabuk.
Namun, secara realisitis, pemeriksaan hanya dapat
dilakukan 1 - 2 X/hr. Artinya, polisi terikat utk
melakukan razia rutin di jalan daripada
melaksanakan tugas penegakan hukum lainnya.
Masyarakat juga akan terganggu dg seringnya
razia, jd, kebijakan pemeriksaan saja tdk akan
sanggup mengatasi masalah pengemudi mabuk.
Jika kita sampai pada kesimpulan ini, maka kita dapat
mulai mengkampanyekan gerakan utk menentang
kebijakan pemeriksaan polisi di jalan raya

“ Tanpa konstitusi dan transparansi, katakan


tidak pada pemeriksaan polisi di jalan raya”
Latihan 4 : Mengevaluasi kebijakan yg ada

• Masalah : ------------------------------------------------
a) Nyatakan kebijakan penting yg ada saat ini yg
secara langsung ditunjukkan utk mengatasi masalah
di atas. -----------------------------------
----------------------------------------------------------
b) Apa kelebihan kebijakan ini (perhatikan : efektifitas,
biaya, penegakan dan penerimaan publik) :
----------------------------------------------------------------
----------------------------------------------
c) Apa kekurangan kebijakan ini (perhatikan :
efektifitas, biaya, penegakan dan penerimaan
publik) :
------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------
d) Berdasarkan evaluasi thd kelebihan dan
kekurangan kebijakan yg ada, haruskan kebijakan
tsb secara total diganti, diperkuat, atau
diperbaiki? Kelebihan apa, jika ada dari
kebijakan saat ini yg masih perlu dipertahankan?
Kekurangan apa jika ada, yg harus dieliminasi?
Mengembangkan alternatif (Opsi-
opsi kebiajkan)
Langkah :
1.Mengembangkan alternatif kebijakan utk
memecahkan masalah dgn mengeliminasi
sebab-sebab atau faktor2 penyumbang
masalah.
Review latihan 3, adakah dari sebab2 tsb
yg dapat dikurangi atau dihilangkan
2) Menelisik kebijakan yg ada saat ini.
Review lat 4) khususnya utk pertanyaan poin

(d)
Tiga opsi kebijakan utk mengurang kematian
remaja akibat mabuk sambil menyetir :
1)Mengurangi produksi minuman keras, dari 2 juta
botol menjadi 1 juta botol/thn (tkt nas)
2) Meningkatkan usia memperoleh SIM dari 17
menjadi 20 th (tkt nasional)
3)Meningkatkan kampanye dan penyuluhan
mengenai dampak meminum alkohol sambil
menyetir (tkt sekolah dan kab/kota)
Lat 5) Mengembangkan alternatif kebijakan

• Masalah : -------------------------
• Buatlah sedikitnya 3 alternatif kebijakan.
Pastikan bahwa seluruh alternatif kebijakan
berada pd tkt geopolitis yg sama dg masalah yg
direspon. Setiap alternatif harus menyatakan
secara aktual pemerintah atau lembaga pem
mana yg akan melaksanakan tindakan atau opsi
yg diajukan. Urutkan, alternatif kebijakan dari
yg paling mungkin dilaksanakan
Menyeleksi alternatif terbaik,
kriterianya :
• Fisibilitas : kemungkinan/propbabilitas kebijakan
akan diterima oleh audiens kebijakan (pem).
Faktor fisibilitas : kultural, biaya vs manfaat .
Kebijakan hukum mati bagi koruptor, apakah bisa
diterima secara kultural di Indonesia? Di Cina,
kebijakan ini efektif mengurangi angka koruptor
• Efektifitas : kemungkinan kebijakan akan
menghasilkan manfaat2 yg dapat mengurangi
masalah yg ada.
Memilih alternatif kebijakan
terbaik
• Masalah : Mabuk dan menyetir.
• Opsi kebijakan :
1) Mengurangi produksi minuman keras, dari 2 juta botol
menjadi 1 juta botol/thn (tkt nas) – mengurangi
ataumenurunkan jumlah
2) Meningkatkan usia memperoleh SIM dari 17 menjadi
20 th (tkt nasional) – meningkatkan usia
3) Meningkatkan kampanye dan penyuluhan mengenai
dampak meminum alkohol sambil menyetir (tkt sekolah
dan kab/kota) - pendidikan
Latihan 6 : Menyeleksi solusi kebijakan terbaik

• Masalah : ------------------------------------------
• Urutkan 3 alternatif kebijakan yg dibuat pada lat
5) tulislah kata pendek/singkatan utk meringkas
msg2 pada akhir kebijakan (cont : yg
menggunakan huruf miring)
1. -----------------------------------------------------------
2. -----------------------------------------------------------
3. ------------------------------------------------------------
Mengidentifikasi manfaat (benefit)
• Manfaat : konsekuensi-konsekuensi kebijakan yg
baik akibat diterpkannya suatu kebijakan. Manfaat :
tangible (kelihatan) dan intangible
• Manfaat tangible : dapat diukur, cont :
- Berkurangnya angka kecelakaan bermotor sebesar
20 %
- AKI berkurang sebesar ..... (target MDG’s)
• Manfaat intangible : sulit diukur, kebijakan CCTV
di arena ATM dapat membuat aman nasabah bank.
Sumber manfaat :
• Kebijakan itu sendiri
• Konsekuensi yg diharapkan dari kebijakan
• Konsekuensi yg tdk diharapkan dari kebijakan
Langkah2nya
:
• Nyatakan kebijakan yg diharapkan, mis :
Penerapan peradilan anak.
• Identifikasi 3 manfaat kebijakan yg paling
penting, mis : (1) anak akan menerima
konseling dan rehabilitasi; (2) anak akan
terhindar dari penggunaan obat terlarang; dan
(3) kenakalan anak di masyarakat akan
menurun.
Lat 7 : Mengidentifikasi manfaat
• Nyatakan kebijakan yg diharapkan atau telah
ditetapkan :
------------------------------------------
• Idntifikasi 3 manfaat kebijkan yg utama ::
(1)--------------------------------------------------
(2)--------------------------------------------------
(3)----------------------------------------------------
Mengidentifikasi biaya (kerugian)
 Biaya : konsekuensi negatif (buruk) yang dialami
masyarakat akibat penerapan kebijakan
-Tangible : - meningkatnya angka kecelakaan 20
%
-Intangible : kamera CCTV  kehilangan privasi
• Sumber :
• Kebijakan itu sendiri
• Konsekuensi yg diharapkan dari kebijakan
• Konsekuensi yg tdk diharapkan dari kebijakan
Latihan 8 : Mengidentifikasi kerugian
• Nyatakan kebijakan yg diharapkan atau telah
ditetapkan :
• Identifikasi 3 kerugian dari penerapan
kebijakan
(1)----------------------------------------------------
(2)---------------------------------------------------
(3)-----------------------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai