Anda di halaman 1dari 19

JAMINAN SOSIAL NASIONAL

PUTU DIAH GITA P. ( P07120215019)


KADEK AYU RASTITI D. ( P07120215020)
NI LUH PUTU KEMALA P. ( P07120215021)
NI LUH PT. ERNA P. ( P07120215022)
I KADEK OKI WANJAYA ( P07120215023)
LUH PUTU ARI ANGGARI ( P07120215024)
PENGERTIAN JAMINAN SOSIAL NASIONAL

Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah program


Negara yang bertujuan untuk memberi
perlindungan dan kesejahteraan social bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Melalui program ini, setiap penduduk diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan hidup dasar yang layak
apabila terjadi hal-hal yang dapat
mengakibatkan hilangnya atau berkurangnya
pendapatan, Karena menderita sakit, mengalami
kecelakaan,memasuki usia lanjut, atau pensiun.
ASAS JAMINAN SOSIAL NASIONAL
Penyelenggaraan sistem jaminan sosial nasional
berdasarkan asas kemanusiaan dan berkaitan
dengan penghargaan terhadap martabat manusia.
Menurut undang undang sebagai berikut. :
1. UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 2
menetapkan, Sistem Jaminan Sosial Nasional
diselenggarakan berdasarkan asas
kemanusiaan, asas manfaat, asas keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Penjelasan Pasal 2 UU No. 40 Tahun 2004
menjelaskan bahwa asas kemanusiaan berkaitan
dengan penghargaan terhadap martabat
manusia.
CONT

Program Jamsosnas diselenggarakan menurut


asas-asas berikut ini :
1. Asas saling menolong (gotong royong)
2. Asas kepesertaan wajib
3. Asas dana amanah (trust fund)
4. Asas nirlaba
5. Keterbukaan, pengurangan risiko, akuntabilitas,
efisiensi, dan efektifitas
6. Portabilitas
TUJUAN JAMINAN SOSIAL NASIONAL

UU No. 40 Tahun 2004 menetapkan


Jaminan Sosial Nasional
bertujuan untuk memberikan
jaminan terpenuhinya kebutuhan
dasar hidup yang layak bagi setiap
peserta dan/atau anggota
keluarganya
MANFAAT JAMINAN SOSIAL NASIONAL
Manfaat program Jamsosnas yaitu meliputi:
1. Jaminan Kesehatan
Jaminan keehatan adalah program jaminan sosial
yang diselenggarakan secara nasional dengan tujuan
untuk menjamin agar peserta dan anggota
keluarganya memperoleh manfaat pemeliharaan
kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
kebutuhan dasar kesehatannya.
2. Jaminan Kecelakaan Kerja
Jaminan Kecelakaan Kerja adalah jaminan sosial
yang diselenggarakan secara nasional dengan tujuan
menjamin agar peserta memperoleh manfaat
pelayanan kesehatan dan santunan uang tunai
apabila ia mengalami kecelakaan kerja atau
menderita penyakit akibat kerja.
CONT

3. Jaminan Hari Tua


Jaminan hari tua adalah program jaminan sosial yang
diselenggarakan secara nasional dengan tujuan untuk
menjamin agar peserta menerima uang tunai apabila
memasuki masa pensiun, mengalami cacat total tetap,
atau meninggal dunia.
4. Jaminan Pensiun
Jaminan pensiun adalah jaminan sosial yang
diselenggarakan secara nasional dengan tujuan untuk
mempertahankan deraja derajat kehidupan yang layak
pada saat peserta mengalami kehilangan atau
berkurang penghasilannya karena memasuki usia
pensiun atau mengalami cacat total.
CONT

5. Jaminan Kematian
Jaminan kematian adalah jaminan sosial
yang diselenggarakan secara nasional
dengan tujuan untuk memberikan antunan
kematian yang dibayarkan kepada ahli waris
peserta yang meninggal dunia. Program ini
akan mencakup seluruh warga negara
Indonesia, tidak peduli apakah mereka
termasuk pekerja sektor formal, atau
wiraswastawan.
DASAR HUKUM JAMSOSNAS
Dasar Hukum pertama dari Jaminan Sosial ini adalah UUD 1945 dan
perubahannya tahun 2002, antara lain.
A. Pasal 5
1. Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial harus dibentuk dengan
Undang-Undang.
2. Sejak berlakunya Undang-Undang ini, badan penyelenggara jaminan
sosial yang ada dinyatakan sebagai Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial menurut UndangUndang ini.
3. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah:
Perusahaan Perseroan (Persero) Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(JAMSOSTEK);
Perusahaan Perseroan (Persero) Dana tabungan dan Asuransi Pegawai
Negeri (TASPEN);
Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia (ASABRI); dan
Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia
(ASKES);
4. Dalam hal diperlukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial selain
dimaksud pada ayat (3), dapat dibentuk yang baru dengan Undang-
Undang.
CONT

B. Pasal 20
1.Peserta jaminan kesehatan adalah setiap orang
yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar
oleh Pemerintah.
2.Anggota keluarga peserta berhak menerima manfaat
jaminan kesehatan.
3.Setiap peserta dapat mengikutsertakan anggota
keluarga yang lain menjadi tanggungannya dengan
penambahan iuran.
CONT

C. Pasal 28
1.Pekerja yang memiliki anggota keluarga
lebih dari 5 (lima) orang dan ingin
mengikutsertakan anggota keluarga yang
wajib membayar tambahan iuran.
2.Tambahan iuran sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Presiden.
CONT

D. Pasal 34
1. Besarnya iuran jaminan kecelakaan kerja adalah sebesar
persentase tertentu dari upah atau penghasilan yang
ditanggung seluruhnya oleh pemberi kerja.
2. Besarnya iuran jaminan kecelakaan kerja untuk peserta
yang tidak menerima upah adalah jumlah nominal yang
ditetapkan secara berkala oleh Pemerintah.
3. Besarnya iuran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bervariasi untuk setiap kelompok pekerja sesuai dengan
risiko lingkungan kerja.
4. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat
(3) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah.
E.Deklarasi HAM PBB atau Universal Declaration of
Human Rights tahun 1948 dan konvensi ILO No.102
tahun 1952.
F.TAP MPR RI no X/MPR/2001 yang menugaskan kepada
presiden RI untuk membentuk Sistem Jaminan Sosial
Nasional.
G.UU No.40 tahun 2004 tentang SJSN
UU SJSN diundangkan pada tanggal 19 oktober 2004,
sebagai pelaksanaan amanat konstitusi tentang hak
konstitusional setiap orang atas jaminan sosial dan
penyelenggaraan program-program jaminan sosial yang
menyeluruh bagi seluruh warga negara Indonesia.
PRINSIP JAMINAN SOSIAL NASIONAL

Jaminan Kesehatan Nasional mengacu pada prinsip-


prinsip Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) berikut :
1. Kegotong-royongan
2. Nirlaba
3. Keterbukaan
4. Kehati-hatian
5. Akuntabilitas
6. Portabilitas
7. Kepesertaan Bersifat Wajib
8. Dana Amanat
9. Hasil Pengelolaan
PARADIGMA (TIGA PILAR) JAMINAN SOSIAL
NASIONAL

1. Pilar Pertama menggunakan mekanisme bantuan


sosial (social assistance) kepada penduduk yang
kurang mampu, baik dalam bentuk bantuan uang
tunai maupun pelayanan tertentu, untuk memenuhi
kebutuhan dasar yang layak.
2. Pilar Kedua menggunakan mekanisme asuransi
sosial atau tabungan sosial yang bersifat wajib atau
compulsory insurance, yang dibiayai dari kontribusi
atau iuran yang dibayarkan oleh peserta.
3. Pilar Ketiga menggunakan mekanisme asuransi
sukarela (voluntary insurance) atau mekanisme
tabungan sukarela yang iurannya atau preminya
dibayar oleh peserta (atau bersama pemberi kerja)
sesuai dengan tingkat risiko dan keinginannya.
HAL-HAL YANG DITANGGUNG JAMINAN
SOSIAL NASIONAL

1. Jaminan Kecelakaan Kerja


Program ini bertujuan untuk memberikan kepastian jaminan pelayanan
dan santunan jika tenaga kerja mengalami kecelakaan saat menuju,
menunaikan dan selesai menunaikan pekerjaan.
2. Jaminan Hari Tua
Program ini merupakan program jangka panjang yang diberikan dalam
bentuk uang tunai secara sekaligus saat peserta memasuki masa
pensiun. Jika peserta meninggal, program ini bisa diterimakan kepada
ahli waris yang sah.
3. Jaminan Pensiun
Program ini dibayarkan secara berkala dalam jangka panjang sebagai
substitusi dari penurunan atau hilangnya penghasilan karena peserta
mencapai usia tua (pensiun), mengalami cacat total permanen, atau
meninggal.
ANY QUESTION?
DINI : Perbedaan spesifik jaminan pensiun dan
jaminan hari tua
CANDRA : Jaminan nasional apa saja yg diberikan
kpd fakir miskin, dan contoh jaminan kesehatan yg
diberikan fakir miskin
NOVITA : Adakah periode tertentu dari jaminan-
jaminan sprit jaminan hari tua, pensiun, kematian
dll
TRIANA : Pensiun muda? Bagaimana jaminan yg
didapatkan pension muda dgn pensiun pada
umumnya
PERI : Bagaimana untuk masyarakat yg kurang
mampu untuk ikut serta dalam iuran BPJS

Anda mungkin juga menyukai