Anda di halaman 1dari 23

PEMERDAYAAN MASYARAKAT DAN PENGUATAN

MASYARAKAT

OLEH:

1. NI KOMANG DINI KESUMA PUTRI (P07120215035)


2. I GUSTI AYU REGITA PRAMESTI CAHYANI (P07120215036)
3. I GEDE PERI ARISTA (P07120215037)
4. IDA AYU MADE UTARI (P07120215039)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai dengan judul Konsep Dasar
Edukasi Masyarakat. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Denpasar, 26 September 2017

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Halaman depan

Kata Pengantar ............................................................................................. ii

Daftar Isi ............................................................................................. iii

BAB I ............................................................................................. 1

A. Pendahuluan ......................................................................................... 1

1. Konsep konsep Kunci ........................................................... 1

2. Petunjuk ................................................................................... 1

3. Tujuan Pembelajaran ................................................................ 2

BAB II MATERI ............................................................................................. 3

A. Pokok Bahasan ..................................................................................... 3

1. Definisi Edukasi Masyarakat ................................................... 3

2. Tujuan Edukasi ........................................................................ 4

3. Strategi Edukasi ...................................................................... 8

4. Factor Yang Mempengaruhi Prilaku ....................................... 9

5. Upaya Kesehatan Di Puskesmas .............................................. 11

B. Tugas dan Latihan ................................................................................ 13

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 19

A. Rangkuman .......................................................................................... 19

B. Tes Akhir BAB .................................................................................... 20

Daftar Pustaka ............................................................................................. 26

1
BAB I

A. PENDAHULUAN
Community based education(CBE)/pendidikan berbasis masyarakat
(PBM) adalah konsep pendidikan yang menekankan pada paradigma
pendidikan dalam upaya peningkatan partisipasi(berperan serta dl suatu
kegiatan) dan keterlibatan masyarakat, serta pengelolaan pendidikan yang
sesuai dengan tuntutan global dan nasional.
Pengelolaan pendidikan / madrasah di hadapkan pada berbagai macam
tuntutan lokal dapat di akomodir dengan baik. sehingga kepedulian masyarakat
terhadap pengembangan pendidikan di madrasah menjadi sangat signifikan
.penting; berartin.
Sejarah pendidikan di Indonesia telah memberikan bukti bahwa
pendidikan yang berbasis masyarakat mempunyai daya tahan yang luar biasa,
karena di dukung oleh masyarakat yang merasa memilikinya, pondok pesantren
adalah sebuah bukti nyata.Namun mengembalikan kekuatan masyarakat yang
telah di abaikan begitu lama tidaklah mudah. Paradigma lama telah
mengaburkan pikiran mengenai pendidikan yang selayaknya. Karena kita harus
beralih kesebuah paradigma reformasi yang baru dan mungkin gagasan
pendidikan berbasis masyarakat dapat dijadikan sebuah titik masuk.
1. KONSEP-KONSEP KUNCI
a. Definisi Edukasi Masyarakat
b. Tujuan Edukasi
c. Strategi Edukasi
d. Faktor-Faktor Mempengaruhi Prilaku
e. Upaya Kesehatan Di Puskesmas
2. PETUNJUK
a. Pelajari materi bab I dengan tekun dan disiplin!
b. Penyajian setiap bab meliputi: judul bab dan konsep-konsep kunci,
petunjuk, kerangka isi, tujuan pembelajaran umum, tujuan pembelajaran
khusus, paparan materi, tugas dan latihan, rangkuman, dan soal-soal
akhir bab yang disertai dengan kunci jawaban.

1
c. Dalam uraian materi terdapat test sambil jalan. Test ini dapat menjadi
tuntunan pembaca dalam memahami uraian bahan ajar bagian demi
bagian.
d. Kerjakan soal-soal latihan dan soal akhir bab dengan tekun dan disiplin!
e. Bacalah sumber-sumber pendukung untuk memperdalam pengetahuan
dan wawasan anda.
f. Ikuti turutan penyajian setiap bab tahap demi tahap!
g. Selamat belajar, semoga sukses!
3. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Tujuan Pembelajaran Umum
Mengetahui teori-teori edukasi masyarakat
b. Tujuan Pembelajaran Khusus
1) Agar mahasiswa mengetahui dan memahami mengenai definisi
edukasi masyarakat
2) Agar mahasiswa mengetahui dan memahami mengenai tujuan
edukasi
3) Agar mahasiswa mengetahui dan memahami mengenai strategi
edukasi
4) Agar mahasiswa mengetahui dan memahami mengenai factor yang
mempengaruhi prilaku
5) Agar mahasiswa mengetahui dan memahami mengenai upaya
kesehatan di puskesmas

1
BAB II
A. POKOK BAHASAN
1. Pengertian Edukasi Masyarakat
Pengertian edukasi adalah proses pembelajaran yang bertujuan
untuk mengembangkan potensi diri pada perserta didik dan mewujudkan
proses pembelajaran yang lebih baik. Edukasi ini bertujuan untuk
mengembangkan keperibadian, kecerdasan dan mendidik peserta untuk
memiliki akhlak mulia, mampu mengendalikan diri dan memiliki
keterampilan.
Pendidikan Masyarakat diartikan sebagai layanan pendidikan yang
diperuntukan bagi masyarakat tanpa melihat perbedaan tingkat pendidikan,
usia, status sosial, ekonomi, agama, suku dan kondisi mental fisiknya, yang
mempunyai keinginan untuk menambah dan atau meningkatkan kompetensi
untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 26 (1)
disebutkan bahwa pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga
masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai
pengganti, penambah, dan atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka
mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa edukasi masyarakat adalah strategi
pendidikan dari, oleh dan untuk masyarakat setempat yang secara khusus
berkonsentrasi pada kegiatan pembelajaran, usaha ekonomi produktif dan
pemberdayaan masyarakat sesuai kebutuhan komunitas tersebut guna
mewujudkan masyarakat yang cerdas, terampil, sejahtera, mandiri dan
selalu mengembangkan diri secara positif dan hidup harmonis.
2. Tujuan Edukasi
Santoso S Hamidjojo (1982 : 18) mengemukakan bahwa pendidikan
masyarakat atau pendidikan non formal bertujuan untuk membantu masalah
keterlantaran pendidikan, baik bagi mereka yang belum pernah bersekolah
maupun yang gagal (drop out) serta memberikan bekal sikap, keterampilan
dan pengetahuan praktis yang relevan dengan kebutuhan hidup.

1
Dalam kerangka sistem pendidikan nasional, pendidikan non formal
merupakan salah satu jalur yang bersama-sama dengan jalur pendidikan
lainnya, mempunyai tujuan yang senantiasa mengarah pada tujuan
pendidikan nasional. Sebagai salah satu jalur dalam sistem pendidikan
nasional, pendidikan non formal mempunyai tujuan seperti ditegaskan
dalam peraturan pemerintah nomor 73 tahun 1991 sebagai berikut.
a. Melayani warga belajar supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini
mungkin dan sepanjang hayatnya, guna meningkatkan martabat dan
kehidupannya.
b. Membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan
sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri, Bekerja
mencari nafkah atau melanjutkan pendidikan ke tingkat atau jenjang
yang lebih tinggi
c. Memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang dapat dipenuhi dalam
jalur pendidikan sekolah.
3. Strategi Edukasi
Strategi dapat didefinisikan sebagai rencana umum tindakan yang
dapat mencakup beberapa aktivitas dan mempertimbangkan karakteristik
populasi target. Strategi promosi kesehatan yang efektif dapat dikategorikan
sebagal berikut:
a. Strategi komunikasi kesehatan menginformasikan dan memengaruhi
keputusan individu dan masyarakat yang meningkatkan kesehatan.
b. Strategi kebijakan atau penegakan menghasilkan kebijakan yang dapat
dilaksanakan melalui pengaturan legislatif, lembaga peraturan, ataupun
pengaturan organisasi. Kebijakan itu dirancang untuk mendukung
perbaikan lingkungan rumah, sekolah, maupun lingkungan kerja.
c. Strategi mobilisasi komunitas melibatkan pemberian bantuan kepada
masyarakat untuk mengidentifikasi dan mengambil tindakan terhadap
permasalahan kesehatan bersama dengan memanfaatkan pengambilan
keputusan bersama dan mengikutsertakan metode semacam
pemberdayaan.

1
d. Strategi layanan kesehatan meliputi pengujian, skrining, dan layanan
atau pengobatan khusus yang disediakan melalui komunitas atau
lembaga kesehatan untuk meningkatkan, memperbaiki hasil akhir
kesehatan.
e. Strategi teknologi melibatkan pembentukan atau modifikasi alat,
struktur, sistem perawatan, atau tipe layanan atau lingkungan.
Dengan mengetahui bahwa komunikasi kesehatan dilibatkan dalam
setiap strategi promosi kesehatan, kita perlu mempertimbangkan beberapa
sudut pandang komunikasi kesehatan ketika memilih suatu pendekatan.
4. Factor Yang Mempengaruhi Prilaku
a. Faktor Internal
Tingkah laku manusia adalah corak kegiatan yang sangat
dipengaruhi oleh faktor yang ada dalam dirinya. Faktor-faktor intern
yang dimaksud antara lain jenis ras/keturunan, jenis kelamin, sifat fisik,
kepribadian, bakat, dan intelegensia. Faktor-faktor tersebut akan
dijelaskan secara lebih rinci seperti di bawah ini.
1) Jenis Ras/ Keturunan
Setiap ras yang ada di dunia memperlihatkan tingkah laku yang
khas. Tingkah laku khas ini berbeda pada setiap ras, karena memiliki
ciri-ciri tersendiri. Ciri perilaku ras Negroid antara lain
bertemperamen keras, tahan menderita, menonjol dalam kegiatan
olah raga. Ras Mongolid mempunyai ciri ramah, senang bergotong
royong, agak tertutup/pemalu dan sering mengadakan upacara ritual.
Demikian pula beberapa ras lain memiliki ciri perilaku yang berbeda
pula.
2) Jenis Kelamin
Perbedaan perilaku berdasarkan jenis kelamin antara lain cara
berpakaian, melakukan pekerjaan sehari-hari, dan pembagian tugas
pekerjaan. Perbedaan ini bisa dimungkikan karena faktor hormonal,
struktur fisik maupun norma pembagian tugas. Wanita seringkali
berperilaku berdasarkan perasaan, sedangkan orang laki-laki
cenderug berperilaku atau bertindak atas pertimbangan rasional.

1
3) Sifat Fisik
Kretschmer Sheldon membuat tipologi perilaku seseorang
berdasarkan tipe fisiknya. Misalnya, orang yang pendek, bulat,
gendut, wajah berlemak adalah tipe piknis. Orang dengan ciri
demikian dikatakan senang bergaul, humoris, ramah dan banyak
teman
4) Kepribadian
Kepribadian adalah segala corak kebiasaan manusia yang terhimpun
dalam dirinya yang digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan
diri terhadap segala rangsang baik yang datang dari dalam dirinya
maupun dari lingkungannya, sehingga corak dan kebiasaan itu
merupakan suatu kesatuan fungsional yang khas untuk manusia itu.
Dari pengertian tersebut, kepribadian seseorang jelas sangat
berpengaruh terhadap perilaku sehari-harinya
5) Intelegensia
Intelegensia adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir
dan bertindak secara terarah dan efektif. Bertitik tolak dari
pengertian tersebut, tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh
intelegensia. Tingkah laku yang dipengaruhi oleh intelegensia
adalah tingkah laku intelegen di mana seseorang dapat bertindak
secara cepat, tepat, dan mudah terutama dalam mengambil
keputusan
6) Bakat
Bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya
dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan,
pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya berupa
kemampuan memainkan musik, melukis, olah raga, dan sebagainya.
b. Faktor Eksternal
1) Pendidikan
Inti dari kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar. Hasil
dari proses belajar mengajar adalah seperangkat perubahan perilaku.
Dengan demikian pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap

1
perilaku seseorang. Seseorang yang berpendidikan tinggi akan
berbeda perilakunya dengan orang yang berpendidikan rendah.
2) Agama
Agama akan menjadikan individu bertingkah laku sesuai dengan
norma dan nilai yang diajarkan oleh agama yang diyakininya.
3) Kebudayaan
Kebudayaan diartikan sebagai kesenian, adat istiadat atau peradaban
manusia. Tingkah laku seseorang dalam kebudayaan tertentu akan
berbeda dengan orang yang hidup pada kebudayaan lainnya,
misalnya tingkah laku orang Jawa dengan tingkah laku orang Papua.
4) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik
lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh
untuk mengubah sifat dan perilaku individu karena lingkungan itu
dapat merupakan lawan atau tantangan bagi individu untuk
mengatasinya. Individu terus berusaha menaklukkan lingkungan
sehingga menjadi jinak dan dapat dikuasainya.
5) Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi seseorang akan menentukan tersedianya suatu
fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status
sosial ekonomi ini akan mempengaruhi perilaku seseorang.
5. Upaya Kesehatan Di Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Upaya kesehatan masyarakat
merupakan kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran
keluarga, kelompok, dan masyarakat. Sedangkan upaya kesehatan
perseorangan merupakan suatu kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan
untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan

1
penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan
(Permenkes No. 75 tahun 2014).
Sejalan dengan itu pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas
menurut Effendy, Ferry dan Makhfudi (2009) merupakan pelayanan yang
menyeluruh yang meliputi pelayanan promotif, pelayanan preventif, pelayanan
kuratif, dan pelayanan rehabilitatif.
a. Pelayanan kesehatan promotif adalah kegiatan pelayanan kesehatan yang
lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan
b. Pelayanan kesehatan preventif merupakan kegiatan pencegahan terhadap
suatu masalah kesehatan atau penyakit
c. Pelayanan kesehatan kuratif adalah kegiatan pengobatan yang ditujukan
untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit,
pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitas
penderita dapat terjaga seoptimal mungkin
d. Pelayanan kesehatan rehabilitatif merupakan kegiatan untuk
mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat
berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan
masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.

Selanjutnya Trihono (2005) juga menjelaskan bahwa pelayanan


kesehatan yang diselenggarakan di Puskemas meliputi pelayanan kesehatan
baik perorangan maupun kelompok di masyarakat. Pelayanan kesehatan
perorangan lebih mengutamakan pendekatan kuratif dan rehabilitatif dengan
pendekatan individu, sedangkan pelayanan kesehatan kelompok (masyarakat)
lebih mengutamakan pelayanan promotif dan preventif dengan pendekatan
kelompok masyarakat dan keluarga, serta sebagian besar diselenggarakan
bersama masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas.
Puskesmas merupakan garda terdepan dari pelayanan kesehatan
masyarakat. Puskesmas dapat mewujudkan perannya dengan maksimal kepada
masyarakat apabila didukung oleh tenaga kesehatan yang handal dan memadai.
Tenaga kesehatan yang dibutuhkan di Puskemas menurut Permenkes No.75
Tahun 2014 pasal 16 terdiri dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga

1
kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli teknologi
laboratorium medik, tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian.
Perawat menjadi salah satu komponen penting dalam pemberian
pelayanan di Puskesmas. Sebagai pemberi layanan kesehatan di Puskesmas,
perawat harus memahami peranannya dengan baik. Menurut Kementrian
Kesehatan tahun 2006 perawat kesehatan masyarakat mempunyai enam peran
diantaranya, yaitu :
a. Sebagai penemu kasus (case finder)
Perawat puskesmas sebagai penemu kasus (case finder) berperan dalam
mendeteksi dan menemukan kasus serta melakukan penelusuran terjadinya
penyakit.
b. Sebagai pemberi asuhan keperawatan (care provider)
Sebagai pemberi pelayanan (care provider), perawat memberikan
pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat sesuai diagnosis masalah yang terjadi.
c. Sebagai pendidik atau penyuluh kesehatan (health teacher/educator)
Perawat sebagai pendidik (educator) membantu klien meningkatkan
tingkat pengetahuan kesehatan pasien.
d. Sebagai koordinator dan kolaborator
Sebagai koordinator, perawat mengarahkan, merencanakan, dan
mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga
pemberian pelayanan kesehatan terarah. Sedangkan perawat sebagai
kolaborator bekerja sama dengan berbagai tenaga kesehatan.
e. Pemberi nasihat (counseling)
Sebagai konsultan, perawat menjadi tempat konsultasi terhadap masalah
atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan.
f. Sebagai panutan (role model)
Perawat sebagai panutan (role model) harus dapat memberikan contoh
yang baik dalam bidang kesehatan pada individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat tentang bagaimana cara hidup yang sehat yang dapat ditiru dan
dicontoh oleh masyarakat.

1
B. TUGAS DAN LATIHAN
1. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang
memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti,
penambah, dan atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung
pendidikan sepanjang hayat. Disebutkan dalam UU No.
a. Dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 26 (1)
b. Dalam UU No.20 Tahun 2002 tentang Sisdiknas pasal 26 (1)
c. Dalam UU No.17 Tahun 2004 tentang Sisdiknas pasal 26 (2)
d. Dalam UU No.21 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 26 (1)
e. Dalam UU No.20 Tahun 2005 tentang Sisdiknas pasal 26 (1)
2. pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi diri pada
perserta didik dan mewujudkan proses pembelajaran yang lebih baik.
Merupakan pengertian dari
a. Edukasi
b. Kesehatan
c. Pemerintahan
d. Educator
e. Semua benar
3. Sebagai layanan pendidikan yang diperuntukan bagi masyarakat tanpa
melihat perbedaan tingkat pendidikan, usia, status sosial, ekonomi, agama,
suku dan kondisi mental fisiknya, yang mempunyai keinginan untuk
menambah dan atau meningkatkan kompetensi untuk meningkatkan
kesejahteraan hidupnya. Merupakan pengertian dari
a. Pendidikan Masyarakat
b. Kesehatan social
c. Kesehatan masyarakat
d. Pengabdian Masyarakat
e. Semua benar
4. Melayani warga belajar supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini
mungkin dan sepanjang hayatnya, guna meningkatkan martabat dan
kehidupannya. Merupakan salah satu jalur dalam sistem pendidikan

1
nasional, pendidikan non formal mempunyai tujuan seperti ditegaskan
dalam peraturan pemerintah nomor
a. Nomor 73 tahun 1991
b. Nomor 73 tahun 1993
c. Nomor 74 tahun 1991
d. Nomor 75 tahun 1995
e. Semua salah
5. Dalam tujuan edukasi ,salah satu jalur dalam sistem pendidikan nasional,
pendidikan non formal mempunyai tujuan seperti ditegaskan dalam
peraturan pemerintah nomor 73 tahun 1991 memiliki beberapa tujuan yaitu

a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
e. 7
6. Sebagai rencana umum tindakan yang dapat mencakup beberapa aktivitas
dan mempertimbangkan karakteristik populasi target. Merupakan
pengertian dari
a. Strategi
b. Pendidikan
c. Edukasi
d. Pemberantasan
e. Semua benar
7. Strategi kebijakan atau penegakan menghasilkan kebijakan yang dapat
dilaksanakan melalui pengaturan legislatif, lembaga peraturan, ataupun
pengaturan organisasi. Kebijakan itu dirancang untuk mendukung
perbaikan lingkungan rumah, sekolah, maupun lingkungan kerja.
Merupakan katagori dari
a. Strategi Promosi Kesehatan
b. Strategi pendidikan
c. Strategi pengetahuan

1
d. Promosi kesehatan
e. Strategi komunikasi
8. Ada berapakah factor yang dapat mempengaruhi prilaku .
a. 2
b. 1
c. 3
d. 4
e. 5
9. Tingkah laku manusia adalah corak kegiatan yang sangat dipengaruhi oleh
faktor yang ada dalam dirinya. Faktor-faktor intern yang dimaksud antara
lain jenis ras/keturunan, jenis kelamin, sifat fisik, kepribadian, bakat, dan
intelegensia. Merupakan pengertian dari
a. Factor interna
b. Factor eksterna
c. Factor predisposisi
d. Factor luar
e. Semua salah
10. Adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan suatu
latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan
khusus, misalnya berupa kemampuan memainkan musik, melukis, olah
raga, dan sebagainya merupaan pengertian dari
a. Bakat
b. Keperibadian
c. Intelegensia
d. Kebudayaan
e. Hobi
11. Sebagai kesenian, adat istiadat atau peradaban manusia. Tingkah laku
seseorang dalam kebudayaan tertentu akan berbeda dengan orang yang
hidup pada kebudayaan lainnya, misalnya tingkah laku orang Jawa dengan
tingkah laku orang Papua merupakan pengertian dari
a. Kebudayaan
b. Lingkungan social

1
c. Lingkungan
d. Keperibadian
e. Pemerdayaan
12. adalah kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan
yang bersifat promosi kesehatan. Merupakan pengertian dari
a. Kesehatan Promotif
b. Prefentif
c. Rehabiitatif
d. Kontruktif
e. Semua benar
13. Memberikan suatu penyuluhan tentang pentingkanya kesehatan. Misalnya
memberikan penyuluhan tentang penanganan penyakit Hipertensi.
Merupakan contoh dari pelayanan kesehatan di bidang
a. Promotif
b. Kontuktif
c. Rehabilitative
d. Prefentif
e. Semua benar
14. Suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan atau penyakit.
Merupakan pengertian dari
a. Preventif
b. Promotif
c. Rehabilitative
d. A dan C benar
e. Semua salah
15. kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat
sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna
untuk dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuannya. Merupakan pengertian dari
a. Rehabilitative
b. Promotif
c. Kontuktif

1
d. Kuratif
e. Semua benar

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Edukasi masyarakat adalah strategi pendidikan dari, oleh dan untuk
masyarakat setempat yang secara khusus berkonsentrasi pada kegiatan

1
pembelajaran, usaha ekonomi produktif dan pemberdayaan masyarakat sesuai
kebutuhan komunitas tersebut guna mewujudkan masyarakat yang cerdas,
terampil, sejahtera, mandiri dan selalu mengembangkan diri secara positif dan
hidup harmonis. Edukasi bersifat normatif, yaitu mengandung unsur norma
yang bersifat memaksa tetapi tidak bertentangan dengan hakikat
perkembangan masyarakat serta dapat diterima sebagai nilai hidup yang baik.
Strategi dapat didefinisikan sebagai rencana umum tindakan yang dapat
mencakup beberapa aktivitas dan mempertimbangkan karakteristik populasi
target. Strategi edukasi masyarakat yang efektif antara lain : Strategi
komunikasi, Strategi kebijakan atau penegakan, Strategi mobilisasi komunitas,
Strategi layanan kesehatan dan Strategi teknologi. Faktor Yang Mempengaruhi
Perilaku antara lain Faktor Internal ialah : Tingkah laku manusia, Jenis Ras/
Keturunan, Jenis Kelamin,Sifat Fisik, Kepribadian, Intelegensia dan Bakat.
Faktor Eksternal meliputi : Pendidikan, Agama, Kebudayaan, Lingkungan,
dan Sosial Ekonomi. Upaya Kesehatan di Puskesmas
B. TES AKHIR BAB
16. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang
memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti,
penambah, dan atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung
pendidikan sepanjang hayat. Disebutkan dalam UU No.
f. Dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 26 (1)
g. Dalam UU No.20 Tahun 2002 tentang Sisdiknas pasal 26 (1)
h. Dalam UU No.17 Tahun 2004 tentang Sisdiknas pasal 26 (2)
i. Dalam UU No.21 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 26 (1)
j. Dalam UU No.20 Tahun 2005 tentang Sisdiknas pasal 26 (1)
17. pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi diri pada
perserta didik dan mewujudkan proses pembelajaran yang lebih baik.
Merupakan pengertian dari
f. Edukasi
g. Kesehatan
h. Pemerintahan
i. Educator

1
j. Semua benar
18. Sebagai layanan pendidikan yang diperuntukan bagi masyarakat tanpa
melihat perbedaan tingkat pendidikan, usia, status sosial, ekonomi, agama,
suku dan kondisi mental fisiknya, yang mempunyai keinginan untuk
menambah dan atau meningkatkan kompetensi untuk meningkatkan
kesejahteraan hidupnya. Merupakan pengertian dari
f. Pendidikan Masyarakat
g. Kesehatan social
h. Kesehatan masyarakat
i. Pengabdian Masyarakat
j. Semua benar
19. Melayani warga belajar supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini
mungkin dan sepanjang hayatnya, guna meningkatkan martabat dan
kehidupannya. Merupakan salah satu jalur dalam sistem pendidikan
nasional, pendidikan non formal mempunyai tujuan seperti ditegaskan
dalam peraturan pemerintah nomor
f. Nomor 73 tahun 1991
g. Nomor 73 tahun 1993
h. Nomor 74 tahun 1991
i. Nomor 75 tahun 1995
j. Semua salah
20. Dalam tujuan edukasi ,salah satu jalur dalam sistem pendidikan nasional,
pendidikan non formal mempunyai tujuan seperti ditegaskan dalam
peraturan pemerintah nomor 73 tahun 1991 memiliki beberapa tujuan yaitu

f. 3
g. 4
h. 5
i. 6
j. 7

1
21. Sebagai rencana umum tindakan yang dapat mencakup beberapa aktivitas
dan mempertimbangkan karakteristik populasi target. Merupakan
pengertian dari
f. Strategi
g. Pendidikan
h. Edukasi
i. Pemberantasan
j. Semua benar
22. Strategi kebijakan atau penegakan menghasilkan kebijakan yang dapat
dilaksanakan melalui pengaturan legislatif, lembaga peraturan, ataupun
pengaturan organisasi. Kebijakan itu dirancang untuk mendukung
perbaikan lingkungan rumah, sekolah, maupun lingkungan kerja.
Merupakan katagori dari
f. Strategi Promosi Kesehatan
g. Strategi pendidikan
h. Strategi pengetahuan
i. Promosi kesehatan
j. Strategi komunikasi
23. Ada berapakah factor yang dapat mempengaruhi prilaku .
f. 2
g. 1
h. 3
i. 4
j. 5
24. Tingkah laku manusia adalah corak kegiatan yang sangat dipengaruhi oleh
faktor yang ada dalam dirinya. Faktor-faktor intern yang dimaksud antara
lain jenis ras/keturunan, jenis kelamin, sifat fisik, kepribadian, bakat, dan
intelegensia. Merupakan pengertian dari
f. Factor interna
g. Factor eksterna
h. Factor predisposisi
i. Factor luar

1
j. Semua salah
25. Adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan suatu
latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan
khusus, misalnya berupa kemampuan memainkan musik, melukis, olah
raga, dan sebagainya merupaan pengertian dari
f. Bakat
g. Keperibadian
h. Intelegensia
i. Kebudayaan
j. Hobi
26. Sebagai kesenian, adat istiadat atau peradaban manusia. Tingkah laku
seseorang dalam kebudayaan tertentu akan berbeda dengan orang yang
hidup pada kebudayaan lainnya, misalnya tingkah laku orang Jawa dengan
tingkah laku orang Papua merupakan pengertian dari
f. Kebudayaan
g. Lingkungan social
h. Lingkungan
i. Keperibadian
j. Pemerdayaan
27. adalah kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan
yang bersifat promosi kesehatan. Merupakan pengertian dari
f. Kesehatan Promotif
g. Prefentif
h. Rehabiitatif
i. Kontruktif
j. Semua benar
28. Memberikan suatu penyuluhan tentang pentingkanya kesehatan. Misalnya
memberikan penyuluhan tentang penanganan penyakit Hipertensi.
Merupakan contoh dari pelayanan kesehatan di bidang
f. Promotif
g. Kontuktif
h. Rehabilitative

1
i. Prefentif
j. Semua benar
29. Suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan atau penyakit.
Merupakan pengertian dari
f. Preventif
g. Promotif
h. Rehabilitative
i. A dan C benar
j. Semua salah
30. kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat
sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna
untuk dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuannya. Merupakan pengertian dari
f. Rehabilitative
g. Promotif
h. Kontuktif
i. Kuratif
j. Semua benar

DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (online).
Available : h t t p : / / w w w . a i d s i n d o n e s i a . o r. i d / u p l o ads/2 014121
0110659.PMK_No_75_Th_2014_ttg_Puskesmas.pdf (diakses pada 26 September
2017)

1
Effendy, Ferry, dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta
: Salemba Medika
Trihono. 2005. Manajemen Puskesmas Berbasis Paradigma Sehat. Jakarta: CV
Sagung Seto
Purwanto, Heri. 1999. Pengantar Perilaku Manusia, Untuk Keperawatan. Jakarta:
Penerbit EGC.

Anda mungkin juga menyukai