Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Disusun oleh :

ISMA RIZKY AMALIA P07120215001


NI PUTU DIAN APRILIA P07120215002

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PRODI D-IV KEPERAWATAN
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan
Komunitas. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar kita semua mengetahui
bagaimana asuhan keperawatan komunitas. Meskipun banyak tantangan dan hambatan yang
kami alami dalam proses pengerjaannya, tetapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah meluruskan
penulisan makalah ini, baik dosen maupun teman-teman yang secara langsung maupun tidak
langsung memberikan kontribusi positif dalam proses pengerjaannya.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
diharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah kami ini untuk ke
depannya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi peningkatan proses belajar mengajar dan
menambah pengetahuan kita bersama. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih.

Denpasar, 10 September 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah kesehatan kini menjadi fokus penting dalam asuhan kepearwatan komunitas.
Berbagai masalah dari masalah fisik, psikososial, budaya, hingga spiritual dapat menjadi
salah satu sumber masalah di tingkat individu, keluarga, bahkan komunitas. Dalam proses
menentukan masalah yang ada di masyarakat perkotaan, terlebih dahulu mengkaji dan
menganalisis berbagai aspek yang dapat dijadikan data penunjang dalam menentukan
masalah. Sehingga akan dapat diberikan intervensi yang sesuai yang salah satunya
melalui proses pengorganisasian masyarakat untuk menjawab masalah yang ada.
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan
nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan batas-batas
geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga (Sumijatun dkk,
2006). Misalnya di dalam kesehatan di kenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu
menyusui, kelompok anak balita, kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam suatu
wilayah desa binaan dan lain sebagainya. Sedangkan dalam kelompok masyarakat ada
masyarakat petani, masyarakat pedagang, masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan
sebagainya (Mubarak, 2006).
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan
dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif
dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing
process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu
mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2006).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang bersifat
alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan
masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah-langkah
seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi,
2010).
1. Konsep Kunci
a. Mencari dan mengetahui data yang harus dikaji pada masyarakat
b. Mengetahui dan memahami diagnosa keperawatan komunitas
c. Mengetahui dan memahami strategi intervensi dan evaluasi intervensi keperawatan
komunitas
d. Menerapkan evidence based practice (EBP) dalam mengatasi masalah-masalah yang
ada
2. Petunjuk
a. Pelajari materi bab I dengan tekun dan disiplin!
b. Penyajian setiap bab meliputi: judul bab dan konsep-konsep kunci, petunjuk,
kerangka isi, tujuan pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, paparan
materi, tugas dan latihan, rangkuman, dan soal-soal akhir bab yang disertai dengan
kunci jawaban.
c. Dalam uraian materi terdapat test sambil jalan. Test ini dapat menjadi tuntunan
pembaca dalam memahami uraian bahan ajar bagian demi bagian.
d. Kerjakan soal-soal latihan dan soal akhir bab dengan tekun dan disiplin!
e. Bacalah sumber-sumber pendukung untuk memperdalam pengetahuan dan wawasan
anda.
f. Ikuti turutan penyajian setiap bab tahap demi tahap!
g. Selamat belajar, semoga sukses!

3. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Tujuan Pembelajaran Umum
Mengetahui teori-teori keperawatan komunitas
b. Tujuan Pembelajaran Khusus
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut.
1. Mencari dan mengetahui data yang harus dikaji pada masyarakat
2. Mengetahui dan memahami diagnosa keperawatan komunitas
3. Mengetahui dan memahami strategi intervensi dan evaluasi intervensi
keperawatan komunitas
4. Menerapkan evidence based practice (EBP) dalam mengatasi masalah-masalah
yang ada
BAB II
MATERI
A. PEMBAHASAN

2.1 Pengkajian Keperawatan Komunitas


Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis
terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang
dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut
permasalahan pada fisiologis, psikologis, social ekonomi, maupun spiritual dapat
ditentukan. Dalam tahap pengkajian ini terdapat lima kegiatan yaitu : pengumpulan data,
pengolahan data, analisis data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat
dan prioritas masyarakat.
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan objektif. Data
subyektif adalah data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh
individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang diungkapkan secara langsung melalui
lisan sedangkan data objektif adalah data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan,
pengamatan dan pengukuran.
Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat
dari individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan dan
komunitas. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat
dipercaya, misalnya: kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record
(Wahit, 2005).
Cara pengumpulan data terdiri dari tiga cara yaitu dengan wawancara atau anamnase,
pengamatan dan pemeriksaan fisik.
I. Pengumpulan data
Pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai masalah
kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil
untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, social
ekonomi dan spiritual serta factor lingkungan yang mempengaruhinya. Oleh karena
itu data tersebut harus akurat dan dapat dilakukan analisa untuk pemecahan masalah.
Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi:
a) Data inti :
1. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal di
komunitas dan studi dokumentasi sejarah komunitas tersebut. Uraikan
termasuk data umum mengenai lokasi daerah binaan (yang dijadikan
praktek keperawatan komunitas), luas wilayah, iklim, type komunitas
(masyarakat rusal atau urban), keadaan demografi, struktur politik,
distribusi kekuatan komunitas dan pola perubahan komunitas.
2. Data demografi
Kajilah jumlah komunitas berdasarkan: usia, jenis kelamin, status
perkawinan, ras atau suku, bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan,
pekerjaan, agam dan komposisi keluarga.
3. Vital statistic
Jabarkan atau uraikan data tentang: angka kematian kasar atau CDR,
penyebab kematian, angka pertambahan anggota, angka kelahiran.
4. Status kesehatan komunitas
Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital
statistic antara lain: dari angka mortalitas, morbiditas, IMR. MMR,
cakupan imunisasi. Selanjutnya status kesehatan komunitas kelompokkan
berdasarkan kelompok umur: bayi, balita, usia sekolah, remaja dan lansia.
Pada kelompok khusus di masyarakat: ibu hamil, pekerja industri,
kelompok penyakit kronis, penyakit menular. Adapun pengkajian
selanjutnya dijabarkan sebagaimana dibawah ini:
1) Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas
2) Tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, respirasi, suhu tubuh
3) Kejadian penyakit (dalam 1 tahun terakhir) :
- ISPA
- Penyakit asthma
- TBC paru
- Penyakit kulit
- Penyakit mata
- Penyakit rheumatic
- Penyakit jantung
- Penyakit gangguan jiwa
- Kelumpuhan
- Penyakit menahun lainnya
- Riwayat penyakit keluarga
- Pola pemenuhan sehari-hari (KDM)
4) Status psikososial :
- Komunikasi dengan sumber-sumber kesehatan
- Hubungan dengan orang lain
- Peran di masyarakat
- Kesedihan yang dirasakan
- Stabilitas emosi
- Penelantaran anak atau lansia
- Perlakuan yang salah dalam kelompok dalam hal ini perilaku
tindakan kekerasan
5) Status pertumbuhan dan perkembangan
- Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan
- Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan
- Pola perilaku tidak sehat seperti : kebiasaan merokok, minum
kopi yang berlebihan, mengkonsumsi alcohol, penggunaan obat
tanpa resep, penyalahgunaan obat terlarang, pola konsumsi
tinggi garam, lemak dan purin.
b) Data lingkungan fisik
1. Pemukiman
2. Luas bangunan
3. Bentuk bangunan
4. Jenis bangunan
5. Atap rumah
6. Dinding
7. Lantai
8. Ventilasi
9. Pencahayaan
10. Penerangan
11. Kebersihan
12. Pengaturan ruangan
13. Sanitasi
14. Penyediaan air bersih (MCK)
15. Penyediaan air minum
16. Pengelolaan jamban : bagaimana jenisnya, berapa jumlahnya dan
bagaimana jarak dengan sumber air
17. Sarana pembuangan air limbah (SPAL)
18. Pengelolaan sampah : apakah ada sarana pembuangan sampah, bagaimana
cara pengolahannya : dibakar, ditimbun, atau cara lainnya, sebutkan.
19. Polusi udara, air, tanah atau suara/kebisingan. Sumber polusi : pabrik,
rumah tangga, industri lainnya, sebutkan.
20. Fasilitas
- Peternakan, pertanian, perikanan dan lain-lain
- Pekarangan
- Sarana olahraga
- Taman, lapangan
- Ruang pertemuan
- Sarana hiburan
- Sarana ibadah
21. Batas-batas wilayah
- Sebelah utara, barat, timur, dan selatan
22. Sarana ibadah
23. Pelayanan kesehatan
- Lokasi sarana kesehatan
- Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan dan kader)
- Jumlah kunjungan
- System rujukan
24. Fasilitas social (pasar, took ,swayalan)
- Lokasi
- Kepemilikan
- Kecukupan
c) Data Subsistem:
1. Ekonomi
a. Jenis Pekerjaan
b. Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan
c. Jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulanJumlah pekerja dibawah umur,
ibu rumah tangga dan lansia
2. Keamanan dan transportasi
a. Keamanan
- istem keamanan lingkungan
- Penanggulangan kebakaran
- Penanggulangan bencana
- Penanggulangan polusi, udara, air dan tanah
b. Transportasi
- Kondisi jalan
- Jenis transportasi yang dimiliki
- Sarana transportasi yang ada
3. Politik dan pemerintahan
a. Sistem pengorganisasian
b. Struktur organisasi
c. Kelompok organisasi dalam komunitas
d. Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan
4. Sistem komunikasi
a. Sarana umum komunikasi
b. Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas
c. Cara penyebaran informasi
5. Pendidikan
a. Tingkat pendidikan komunitas
b. Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal atau non formal)
- Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas
- Sumber daya manusia, tenaga yang tersedia
c. Jenis bahasa yang digunakan
6. Rekreasi
a. Kebiasaan rekreasi
b. Fasilitas tempat rekreasi

II. Analisa data


Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan
data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah
kesehatan atau masalah keperawatan. Tujuan analisa data adalah:
1. Menetapkan kebutuhan komunity
2. Menetapkan kekuatan
3. Mengidentifikasi pola respon komunity
4. Mengidentifikasi pola kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan
III. Perumusan atau penentuan masalah kesehatan
Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan
yang dihadapi oleh masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan yang selanjutnya
dilakukan intervensi. Namun demikian masalah yang telah dirumuskan tidak
mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu perlu diprioritaskan masalah.
IV. Prioritas masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan
perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria, diantaranya adalah:
1. Perhatian masyarakat
2. Prevalensi kejadian
3. Berat ringannya masalah
4. Kemungkinan masalah untuk diatasi
5. Tersedianya sumber daya masyarakat
6. Aspek politis
Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan menurut
Abraham H. Maslow yaitu :
1. Keadaan yang mengancam kehidupan
2. Keadaan yang mengancam kesehatan
3. Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan

2.2 Diagnosa Keperawatan Komunitas


Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang
aktual maupun potensial. Masalah actual adalah masalah yang diperoleh pada saat
pengkajian sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian
(American Nurses of Association (ANA).
Setelah dilakukan pengkajian yang sesuai dengan data-data yang dicari, kemudian
dikelompokkan dan dianalisis seberapa besar stresor yang mengancam masyarakat dan
seberapa berat reaksi yang timbul pada masyarakat tersebut.

Diagnosa keperawatan mengandung komponen utama yaitu:

1. Problem (Masalah)
2. Etiologi (Penyebab)
3. Sign or Symptom (Tanda atau Gejala)

Perumusan diagnosa keperawatan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:

1. Dengan rumus PES


DK: P (Problem/masalah) + E (Etiologi/penyebab) + S (Symptom/gejala)
2. Dengan rumus PE
DK: P (Problem/masalah) + E (Etiologi/penyebab)
Menegakkan diagnosa keperawatan minimal harus mengandung 2 komponen diatas, dan
juga harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1. Kemampuan masyarakat untuk menanggulangi masalah


2. Kebutuhan masyarakat terhadap solusi yang ditawarkan
3. Sumber daya yang tersedia dari masyarakat
4. Partisipasi dan peran serta masyarakat

Logan & Dawkins, 1986. Dalam bukunya : Family Centered Nursing in the Community :

1. Diagnosa resiko: (masalah)


2. Diantara: .... (komunity)
3. Sehubungan dengan: (karakteristik komunity dan lingkungan)
4. Yang dimanifestasikan/ didemonstrasikan oleh: ... (indikator kesehatan/analisa
data)

Diagnosa sesuai kasus:

1. Potensial peningkatan kesehatan balita berhubungan dengan kemauan orang tua


membawa anak mengikuti kegiatan kader (menimbang berat badan)
2. Aktual terjadinya penyakit ISPA pada balita berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam menata lingkungan yang kurang sehat
3. Risiko terjadinya ISPA pada anak remaja berhubungan dengan ketidakmampuan
remaja menjaga kesehatan dari rokok
4. Risiko terjadinya peningkatan penyakit akibat lingkungan yang kurang bersih
berhubungan dengan ketidaktahuan masyarakat mengenai dampak dari lingkungan
yang kurang bersih
5. Nyeri akut lansia berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit hipertensi
6. Risiko terjadinya penurunan kualitas hidup lansia berhubungan dengan
keidakmampuan lansia dalam usaha pemeliharaan kesehatan (hipertensi dan diabetes)

2.3 Intervensi Keperawatan Komunitas


a. Perumusan tujuan
Dalam merumuskan tujuan harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Berfokus pada masyarakat
2) Jelas dan singkat
3) Dapat diukur dan diobservasi
4) Realistik
5) Ada target waktu
6) Melibatkan peran serta masyarakat

Formulasi kriteria tujuan : T = S + P + K.1 + K.2

S: Subjek K.1 : Kondisi

P: Predikat K.2 : Kriteria

Selain itu dalam perumusan tujuan:


1) Dibuat berdasarkan goal : sasaran dibagi hasil akhir yang diharapkan
2) Perilaku yang diharapkan berubah
3) Specific
4) Measurable atau dapat diukur
5) Attainable atau dapat dicapai
6) Relevant/realistic atau sesuai
7) Time-Bound atau waktu tertentu
8) Sustainable atau berkelanjutan
b. Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan
Langkah-langkah dalam perencanaan perawatan kesehatan melalui kegiatan:
1) Identifikasi alternatif tindakan keperawatan
2) Tetapkan teknik dan prosedur yang akan digunakan
3) Melibatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perncanaan melalui
kegiatan : musyawarah masyarakat desa atau lokakarya mini
4) Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia
5) Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan yang
sangat dirasakan masyarakat
6) Mengarah pada tujuan yang akan dicapai
7) Tindakan harus bersifat realistik
8) Disusun secara berurutan
c. Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan
1) Penentuan kriteria dalam perencanaan keperawatan komunitas adalah sebagai
berikut Menggunakan kata kerja yang tepat
2) Dapat dimodifikasi
3) Bersifat spesifik:
- Siapa yang melakukan?
- Apa yang dilakukan?
- Dimana dilakukan?
- Kapan dilakukan?
- Bagaimana melakukan?
- Frekuensi melakukan?
Strategi pelaksanaan keperawatan komunitas yang dapat digunakan dalam perawatan
kesehatan masyarakat adalah:
a. Pendidikan kesehatan (Health Promotion)
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar,
tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada
hubungannya dengan kesehatan (Elisabeth, 2007).
Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan
yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana
individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat,
pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan di dalam bidang
kesehatan (Mubarak, 2005).
b. Proses kelompok (Group Process)
Bidang tugas perawat komunitas tidak bisa terlepas dari kelompok masyarakat
sebagai klien termasuk sub-sub sistem yang terdapat di dalamnya, yaitu: individu,
keluarga, dan kelompok khusus, perawat spesialis komunitas dalam melakukan upaya
peningkatan, perlindungan dan pemulihan status kesehatan masyarakat dapat
menggunakan alternatif model pengorganisasian masyarakat, yaitu: perencanaan
sosial, aksi sosial atau pengembangan masyarakat. Berkaitan dengan pengembangan
kesehatan masyarakat yang relevan, maka penulis mencoba menggunakan pendekatan
pengorganisasian masyarakat dengan model pengembangan masyarakat (community
development) (Elisabeth, 2007).
c. Kerjasama atau kemitraan (Partnership)
Kemitraan adalah hubungan atau kerja sama antara dua pihak atau lebih,
berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan atau memberikan
manfaat. Partisipasi klien/masyarakat dikonseptualisasikan sebagai peningkatan
inisiatif diri terhadap segala kegiatan yang memiliki kontribusi pada peningkatan
kesehatan dan kesejahteraan (Elisabeth, 2007).
Kemitraan antara perawat komunitas dan pihak-pihak terkait dengan masyarakat
digambarkan dalam bentuk garis hubung antara komponen-komponen yang ada. Hal
ini memberikan pengertian perlunya upaya kolaborasi dalam mengkombinasikan
keahlian masing-masing yang dibutuhkan untuk mengembangkan strategi
peningkatan kesehatan masyarakat (Elisabeth, 2007).
d. Pemberdayaan (Empowerment)
Konsep pemberdayaan dapat dimaknai secara sederhana sebagai proses pemberian
kekuatan atau dorongan sehingga membentuk interaksi transformatif kepada
masyarakat, antara lain: adanya dukungan, pemberdayaan, kekuatan ide baru, dan
kekuatan mandiri untuk membentuk pengetahuan baru (Elisabeth, 2007).
Perawat komunitas perlu memberikan dorongan atau pemberdayaan kepada
masyarakat agar muncul partisipasi aktif masyarakat. Membangun kesehatan
masyarakat tidak terlepas dari upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas,
kepemimpinan dan partisipasi masyarakat (Elisabeth, 2007).
Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok
khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan
atau perawatan (Effendy, 1998), sasaran ini terdiri dari :

a. Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi,
psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien, pada
dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi, social,
psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan
pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
b. Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara
bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia dapat
dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman
dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri.
c. Kelompok khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan
terhadap masalah kesehatan.
d. Tingkat Komunitas
Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada individu, keluarga dilihat sebagai
satu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini diberikan untuk kelompok beresiko atau
masyarakat wilayah binaan. Pada tingkat komunitas, asuhan keperawatan komunitas
diberikan dengan mamandang komunitas sebagai klien.

Intervensi keperawatan yang dapat disesuaikan dengan kasus:

a) Balita yang ISPA


1. Pencegahan primer: pendidikan kesehatan tentang ISPA meliputi pengertian,
tanda dan gelaja, tindakan keluarga terhadap anggotanya yang menderita ISPA,
pencegahan, dan perawatan ISPA.
2. Pencegahan Sekunder berupa deteksi dini dengan mengecek kesehatan saluran
pernapasan dan mengidentifikasi faktor resiko terjadinya ISPA
3. Pencegahan tersier berupa imunisasi lengkap, rutin ke posyandu, pemenuhan gizi
kesehatan balita.
b) Remaja perokok
1. Pencegahan primer berupa pendididkan kesehatan bahaya rokok, cara berhenti
merokok, dan pencegahan merokok.
2. Pencegahan Sekunder berupa deteksi dini kesehatan paru.
3. Pencegahan tersier berupa kontrol kesehtan secara rutin dan olahraga rutin, pola
makan yang sehat.
c) Lansia yang hipertensi
1. Primer yaitu pencegahan sebelum sakit dan difokuskan pada populasi sehat,
mencakup kegiatan kesehatan secara umum serta perlindungan khusus terhadap
penyakit, contoh penyuluhan kesehatan tentang hipertensi, diet rendah garam dan
lemak, dan penyluhan hipertensi kesehatan tentang di dalam keluarga.
2. Pencegahan sekunder yaitu kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya
perubahan derajat kesehatan pada kelompok lansia dan ditemukan masalah
kesehatan seperti masalah hipertensi. Pencegahan sekunder menekankan pada
diagnosa dini dan tindakan untuk menghambat proses penyakit hipertensi, seperti
mengkaji tekanan darah lansia, mengidentifikasi faktor risiko yang dapat
menimbulkan hipertensi, memotivasi lansia untuk melakukan pemeriksaan
tekanan darah, memotivasi keluarga untuk menganjurkan lansia untuk melakukan
pemeriksaan ke tenaga kesehatan.
3. Pencegahan tertier yaitu kegiatan yang menekankan pengembalian individu pada
tingkat berfungsinya secara optimal dari ketidakmampuan keluarga, seperti
membantu keluarga yang mempunyai lansia dengan hipertensi untuk melakukan
pemeriksaan secara teratur ke posbindu.
d) Lansia yang DM
1. Pencegahan primer berupa penyuluhan mengenai diabetes melitus meliputi
pengertian, tanda dan gejala, perawatan, pencegahan, dan pola makan bagi
penderita DM.
2. Pencegahan Sekunder berupa deteksi dini dengan mengecek gula darah secara
rutin, mengidentifikasi faktor resiko terjadinya DM, mengecek kesehatan secara
menyeluruh.
3. Pencegahan tersier berupa kontrol kesehatan secara rutin, olahraga rutin, dan pola
makan yang seimbang.
2.4 Implementasi Keperawatan Komunitas
Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada
keperawatan komunitas adalah : I2 RMU.
a. Inovatif
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
berdasar pada iman dan takwa
b. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesame profesi, tim
kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan asas
kemitraan
c. Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus
menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana program yang
telah disusun.
d. Mampu dan mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan kemandirian
dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta komponen.
e. Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya dan
bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan
tercapai

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan:

a. Keterpaduan antara: Biaya, tenaga, waktu, lokasi, sarana, dan prasarana dengan
pelayanan kesehatan maupun sector lainnya
b. Keterlibatan petugas kesehatan lain, kader dan tokoh masyarakat dalam rangka alih
peran.
c. Tindakan keperawatan yang dilakukan dicatat dan didokumentasikan.
d. Adanya penyelenggaraan system rujukan baik medis maupu rujukan kesehatan.
2.5 Evaluasi Keperawatan Komunitas
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan pedoman
atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan
membandingkan antara tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-
hari dan tingkat kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah
ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2009). Kegiatan yang dilakukan
dalam penilaian menurut Nasrul Effendi, 1998:
1. Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai dengan
pelaksanaan.
3. Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan selanjutnya
apabila masalah belum teratasi.
4. Perlu dipahami bersama oleh perawat kesehatan masyarakat bahwa evaluasi
dilakukan dengan melihat respon komunitas terhadap
a. Fokus evaluasi
1. Relevansi
Apakah program yang diperlukan?
Yang ada atau yang terbaru?
2. Perkembangan kemajuan
Apakah dilaksanakan sesuai dengan rencana?
Bagaimana staf, fasilitas dan jumlah peserta?
3. Cost efficiency (efisiensi biaya)
Bagaimana biaya?
Apa keuntungan program?
4. Efektifitas
Apakah tujuan tercapai?
Apakah klien puas?
Apakah focus pada formulatif dan hasil jangka pendek?
5. Impact
Apa perubahan perilaku dalam 6 bulan atau 1 tahun?
Apakah status kesehatan meningkat?
Apakah dampak jangka panjang?
b. Kegunaan evaluasi
1. Menentukan perkembangan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan.
2. Menilai hasil guna, daya guna dan produktivitas asuhan keperawatan yang
diberikan.
3. Menilai asuhan keperawatan dan sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau
menyusun rencana dalam proses keperawatan.
c. Hasil evaluasi
Terdapat tiga kemungkinan dalam hasil evaluasi, yaitu:
1. Tujuan tercapai
Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat telah menunjukkan
kemajuan sesuai denga kriteria yang telah ditetapkan.
2. Tujuan tercapai sebagian
Apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu dicari penyebab
dan cara memperbaiki atau mengatasinya.
3. Tujuan tidak tercapai
Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tidak menunjukkan
perubahan kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah baru. Dalam hal ini perlu
dikaji secara mendalam apakah terdapat problem dalam data, analisis, diagnosis,
tindakan dan faktor-faktor yang lain tidak sesuai sehingga menjadi penyebab tidak
tercapainya tujuan.

B. TUGAS DAN LATIHAN


1. Data apakah yang dipakai dalam mengumpulkan data inti saat pengkajian komunitas?
a. Data demografi, data penunjang, riwayat perkembangan komunitas
b. Vital statistic, vital sign, status kesehatan komunitas
c. Vital sign, data demografi, status kesehatan komunitas
d. Data demografi, vital statistik, status kesehatan komunitas
e. Status kesehatan komunitas, vital sign, data penunjang.
2. Data yang dipakai dalam mengumpulkan data lingkungkan fisik saat pengkajian
komunitas adalah....
a. Vital statistik, kebersihan, penerangan.
b. Vital statistik, pengelolaan air limbah, luas bangunan.
c. Lantai, atap rumah, penerangan
d. Keamanan lingkungan, atap rumah, penerangan
e. Vital statistik, keamanan lingkungan, dinding rumah.
3. Strategi pelaksanaan keperawatan komunitas yang dapat digunakan dalam perawatan
kesehatan masyarakat adalah, kecuali
a. Kemandirian
b. Pendidikan kesehatan.
c. Proses kelompok
d. Kerjasama atau kemitraan
e. pemberdayaan
4. sasaran dari perawatan kesehatan komunitas yaitu
a. kelompok tak berdaya
b. kelompok khusus
c. komunitas
d. individu
e. keluarga
5. apa saja prinsip umum yang digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi
keperawatan komunitas?
a. Inovatif, kreatif, dan unggul.
b. Mandiri, rasional, integrated
c. Rasional, kreatif dan mandiri
d. Unggul, rasional, inovatif
e. Integrated, unggul, kreatif
6. Apa saja kriteria dalam merumuskan tujuan intervensi keperawatan komunitas?
a. Mandiri, berfokus pada masyarakat.
b. Jelas dan singkat, ada target, mandiri
c. Ada target waktu, kreasi dan dapat di observasi
d. Realistik, dapat diukr dan berkreasi
e. Ada target waaktu, berfokus pada masyarakat, realistik.
7. Yang harus diperlukan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas adalah,
kecuali
a. Keterpadan antara biaya, tenaga
b. Tindakan keperawatan yang dilakukan dicatat dan didokumentasikan
c. Adanya pelanggaran sistem timbal balik dari masyarakat
d. Keterlibatan petugas kesehatan lain
e. Adanya penyelenggaraan sistem rujukan kesehatan maupun medis
8. Melihat fasislitas yang dimiliki oleh komunitas seperti sarana olahragar, sarana
hiburan, termasuk kedalam....
a. Pengkajian
b. Diagnosa
c. Implementasi
d. Intervensi
e. Evaluasi
9. Perawat kesehatan komunitas harus mempunyai wawasan luas dan mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
berdasar pada iman dan takwa, merupakan deskripsi tentang salah prinsip
implementasi keperawatan komunitas, yaitu ....
a. Rasional
b. Mampu mandiri
c. Integrated
d. Ugem
e. Inovatif
10. Apa saja tujuan analisa data :
a. Menetapkan kebutuhan komunity
b. Menetapkan kreativitas komuniti
c. Menetapkan kekuatan
d. Mengidentifikasi pola respon komunity
e. Mengidentifikasi pola kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan
11. Data yang dipakai dalam mengumpulkan data lingkungkan fisik saat pengkajian
komunitas adalah....
a. Vital statistik, kebersihan, penerangan.
b. Vital statistik, pengelolaan air limbah, luas bangunan.
c. Keamanan lingkungan, atap rumah, penerangan
d. Vital statistik, keamanan lingkungan, dinding rumah
e. Lantai, atap rumah, penerangan
12. Yang harus diperlukan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas adalah,
kecuali
a. Adanya pelanggaran sistem timbal balik dari masyarakat
b. Keterpadan antara biaya, tenaga
c. Tindakan keperawatan yang dilakukan dicatat dan didokumentasikan
d. Keterlibatan petugas kesehatan lain
e. Adanya penyelenggaraan sistem rujukan kesehatan maupun medis
13. sasaran dari perawatan kesehatan komunitas yaitu
a. kelompok khusus
b. kelompok tak berdaya
c. komunitas
d. individu
e. keluarga
14. apa saja prinsip umum yang digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi
keperawatan komunitas?
a. Inovatif, kreatif, dan unggul.
b. Rasional, kreatif dan mandiri
c. Unggul, rasional, inovatif
d. Integrated, unggul, kreatif
e. Mandiri, rasional, integrated
15. Data apakah yang dipakai dalam mengumpulkan data inti saat pengkajian
komunitas?
a. Data demografi, vital statistik, status kesehatan komunitas
b. Data demografi, data penunjang, riwayat perkembangan komunitas
c. Vital statistic, vital sign, status kesehatan komunitas
d. Vital sign, data demografi, status kesehatan komunitas
e. Status kesehatan komunitas, vital sign, data penunjang.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan
dukungan peran serta masyarakat secara aktif mengutamakan pelayanan promotif dan
preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan
rehabilitatif. Pelayanan ini secara menyeluruh dan terpadu ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan
(nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal,
sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2006).
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar dari
pengalaman sebelumnya, selain faktor pendidikan/pengetahuan individu, media masa,
Televisi, penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan dan sebagainya. Begitu juga
dengan masalah kesehatan di lingkungan sekitar masyarakat, tentunya gambaran penyakit
yang paling sering mereka temukan sebelumnya sangat mempengaruhi upaya penangan
atau pencegahan penyakit yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penangan
yang bersifat individual tidak akan mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit
tertentu, maka mereka telah melakukan pemecahan-pemecahan masalah kesehatan
melalui proses kelompok.

3.2 Test Akhir

1. Data apakah yang dipakai dalam mengumpulkan data inti saat pengkajian komunitas?
a. Data demografi, data penunjang, riwayat perkembangan komunitas
b. Vital statistic, vital sign, status kesehatan komunitas
c. Vital sign, data demografi, status kesehatan komunitas
d. Data demografi, vital statistik, status kesehatan komunitas
e. Status kesehatan komunitas, vital sign, data penunjang.
2. Data yang dipakai dalam mengumpulkan data lingkungkan fisik saat pengkajian
komunitas adalah....
a. Vital statistik, kebersihan, penerangan.
b. Vital statistik, pengelolaan air limbah, luas bangunan.
c. Lantai, atap rumah, penerangan
d. Keamanan lingkungan, atap rumah, penerangan
e. Vital statistik, keamanan lingkungan, dinding rumah.
3. Strategi pelaksanaan keperawatan komunitas yang dapat digunakan dalam perawatan
kesehatan masyarakat adalah, kecuali
a. Kemandirian
b. Pendidikan kesehatan.
c. Proses kelompok
d. Kerjasama atau kemitraan
e. pemberdayaan
4. sasaran dari perawatan kesehatan komunitas yaitu
a. kelompok tak berdaya
b. kelompok khusus
c. komunitas
d. individu
e. keluarga
5. apa saja prinsip umum yang digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi
keperawatan komunitas?
a. Inovatif, kreatif, dan unggul.
b. Mandiri, rasional, integrated
c. Rasional, kreatif dan mandiri
d. Unggul, rasional, inovatif
e. Integrated, unggul, kreatif
6. Apa saja kriteria dalam merumuskan tujuan intervensi keperawatan komunitas?
a. Mandiri, berfokus pada masyarakat.
b. Jelas dan singkat, ada target, mandiri
c. Ada target waktu, kreasi dan dapat di observasi
d. Realistik, dapat diukr dan berkreasi
e. Ada target waaktu, berfokus pada masyarakat, realistik.
7. Yang harus diperlukan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas adalah,
kecuali
a. Keterpadan antara biaya, tenaga
b. Tindakan keperawatan yang dilakukan dicatat dan didokumentasikan
c. Adanya pelanggaran sistem timbal balik dari masyarakat
d. Keterlibatan petugas kesehatan lain
e. Adanya penyelenggaraan sistem rujukan kesehatan maupun medis
8. Melihat fasislitas yang dimiliki oleh komunitas seperti sarana olahragar, sarana
hiburan, termasuk kedalam....
a. Pengkajian
b. Diagnosa
c. Implementasi
d. Intervensi
e. Evaluasi
9. Perawat kesehatan komunitas harus mempunyai wawasan luas dan mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
berdasar pada iman dan takwa, merupakan deskripsi tentang salah prinsip
implementasi keperawatan komunitas, yaitu ....
a. Rasional
b. Mampu mandiri
c. Integrated
d. Ugem
e. Inovatif
10. Apa saja tujuan analisa data :
a. Menetapkan kebutuhan komunity
b. Menetapkan kreativitas komuniti
c. Menetapkan kekuatan
d. Mengidentifikasi pola respon komunity
e. Mengidentifikasi pola kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan
11. Data yang dipakai dalam mengumpulkan data lingkungkan fisik saat pengkajian
komunitas adalah....
a. Vital statistik, kebersihan, penerangan.
b. Vital statistik, pengelolaan air limbah, luas bangunan.
c. Keamanan lingkungan, atap rumah, penerangan
d. Vital statistik, keamanan lingkungan, dinding rumah
e. Lantai, atap rumah, penerangan
12. Yang harus diperlukan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas adalah,
kecuali
a. Adanya pelanggaran sistem timbal balik dari masyarakat
f. Keterpadan antara biaya, tenaga
g. Tindakan keperawatan yang dilakukan dicatat dan didokumentasikan
h. Keterlibatan petugas kesehatan lain
i. Adanya penyelenggaraan sistem rujukan kesehatan maupun medis
13. sasaran dari perawatan kesehatan komunitas yaitu
a. kelompok khusus
b. kelompok tak berdaya
c. komunitas
d. individu
e. keluarga
14. apa saja prinsip umum yang digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi
keperawatan komunitas?
a. Inovatif, kreatif, dan unggul.
b. Rasional, kreatif dan mandiri
c. Unggul, rasional, inovatif
d. Integrated, unggul, kreatif
e. Mandiri, rasional, integrated
15. Data apakah yang dipakai dalam mengumpulkan data inti saat pengkajian komunitas?
a. Data demografi, vital statistik, status kesehatan komunitas
b. Data demografi, data penunjang, riwayat perkembangan komunitas
c. Vital statistic, vital sign, status kesehatan komunitas
d. Vital sign, data demografi, status kesehatan komunitas
e. Status kesehatan komunitas, vital sign, data penunjang.
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Elisabeth T, (2007). Buku ajar keperawatan komunitas:teori dan praktek. Jakarta:
EGC.
Efendy,ferry. Makhfudi.2009.Keperawatan Kesehatan Komunitas, Teori dan Praktik dalam
Keperawatan.Salemba Medika: Jakarta.
Henny.Achjar Komang Ayu.2011.Asuhan Keperawatan Komunitas:Teori dan Praktik.
Jakarta: EGC
Mubarak, W. I. 2005. Pengantar Keperawatan Komunitas. Jakarta : CV. Sagung
Seto.
Paath, erna francin. 2005. Gizi Dalam Kesehatn Reproduksi. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai