Secara umum, ada 3 tingkat atau gradasi penyakit yaitu sakit ringan (mild), sakit
sedang (moderate), dan sakit parah (severe) yang menuntut bentuk pelayanan kesehatan yang
berbeda pula. Oleh sebab itu, perlu dibedakan adanya 3 bentuk pelayanan, yakni :
Pelayanan kesehatan ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang
sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan. Pelayanan yang
diperlukan pada jenis ini bersifat pelayanan kesehatan dasar (basic health services) atau juga
merupakan pelayanan kesehatan primer atau utama (primary health care). Bentuk pelayanan
ini seperti Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, dan Balkesmas.
Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan
nginap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer. Bentuk pelayanan
ini misalnya Rumah Sakit tipe C dan D, dan memerlukan tersedianya tenaga-tenaga spesialis.
Pelayanan kesehatan ini diperlukan untuk kelompok masyarakat atau pasiaen yang sudah
tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan kesehatan ini sudah
komplek, dan memerlukan tenaga-tenaga super spesialis. Contohnya Rumah sakit bertipe A
dan B.
Salah satu penilaian dari pelayanan kesehatan Indonesia dapat kita lihat dari
pencatatan rekam medis atau rekam kesehatan. Rekam medis mengandung dua macam
informasi yaitu: 1. Informasi yang mengandung nilai kerahasiaan, yaitu merupakan catatan
mengenai hasil pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, pengamatan mengenai penderita,
mengenai hal tersebut ada kewajiban simpan rahasia kedokteran. 2. Informasi yang tidak
mengandung nilai kerahasiaan suatu hal yang harus diingat bahwa berkas catatan medik asli
tetap harus disimpan di rumah sakit dan tidak boleh diserahkan pada pasien, pengacara atau
siapapun. Berkas catatan medik tersebut merupakan bukti penting bagi rumah sakit apabila
kelak timbul suatu perkara, karena memuat catatan penting tentang apa yang telah dikerjakan
dirumah sakit. Catatan medik harus disimpan selama jangka waktu tertentu untuk
dokumentasi pasien. Untuk suatu rumah sakit rekam medis adalah penting dalam
mengadakan evaluasi pelayanan kesehatan, peningkatan efisiensi kerja melalui penurunan
mortalitas, morbiditas dan perawatan penderita yang lebih sempurna. Pengisian rekam medis
serta penyelesaiannya adalah tanggung jawab penuh dokter yang merawat pasien tersebut,
catatan itu harus ditulis dengan cermat, singkat dan jelas. Dalam menciptakan rekam medis
yang baik diperlukan adanya kerja sama dan usaha-usaha yang bersifat koordinatif antara
berbagai pihak yang samasama melayani perawatan dan pengobatan terhadap penderita.
2. TAP MPR RI VII tahun 2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan.
Kualitas dan keamanan universal adalah tujuan utama dari Rencana Pembangunan
Nasional Thailand (Thailand National Development Plan) ke-11 periode 2012-2016. Hampir
semua tujuan pembangunan yang berkaitan dengan kesehatan telah dicapai.
Kementerian Kesehatan Masyarakat mulai memperkenalkan Universal Health Care
(Pelayanan Kesehatan Universal) sejak tahun 2002, dan sejak itu pelayanan kesehatan
di Thailand terus berkembang dan berinovasi. Kebijakan Universal Health Care telah
mencapai cakupan semesta 99% dari seluruh warga negara Thailand dengan
menggunakan tiga bentuk jaminan kesehatan nasional.
Skema pertama adalah Civil Servant Medical Benefit Scheme (CSMSC) untuk pekerja
pemerintahan dengan jangkauan perlindungan tiga generasi, yang artinya perlindungan
juga berlaku untuk orangtua kandung, dan maksimal tiga anak kandung yang berusia dibawah
20 tahun, seluruhnya dibayarkan oleh pemerintah. Skema kedua adalah Social Security
Scheme (SSS) yaitu jaminan kesehatan kepada pekerja swasta. Disini, pimpinan
perusahaan harus membayar jaminan kesehatan karyawannya maksimal 35.000 Baht (15
juta Rupiah). Pada kondisi tertentu, dapat dibayarkan sampai dengan 200.000 Baht (90 juta
Rupiah). Untuk kelebihan tagihan menjadi tanggung jawab pekerja itu sendiri. Skema
ketiga adalah The Universal Coverage Scheme (UCS) yang melindungi seluruh warga
negara Thailand diluar kedua bentuk perlindungan di atas (Sakunphanit, 2015).
1. http://eprints.undip.ac.id/6253/1/Kebijakan_Kesehatan (online)
2. http://dokumen.tips/documents/sistem-jaminan-kesehatan-di-thailand.html (online)