100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
45 tayangan22 halaman
Kebijakan kesehatan adalah aturan tertulis di bidang kesehatan yang dapat berupa undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan presiden, dan lainnya. Kemiskinan berkaitan erat dengan kesehatan di Indonesia karena tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakat yang rendah membuat akses terhadap pelayanan kesehatan menjadi sulit. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menangani masalah ini
Kebijakan kesehatan adalah aturan tertulis di bidang kesehatan yang dapat berupa undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan presiden, dan lainnya. Kemiskinan berkaitan erat dengan kesehatan di Indonesia karena tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakat yang rendah membuat akses terhadap pelayanan kesehatan menjadi sulit. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menangani masalah ini
Kebijakan kesehatan adalah aturan tertulis di bidang kesehatan yang dapat berupa undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan presiden, dan lainnya. Kemiskinan berkaitan erat dengan kesehatan di Indonesia karena tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakat yang rendah membuat akses terhadap pelayanan kesehatan menjadi sulit. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menangani masalah ini
tertulis dalam bidang kesehatan. Kebijakan Kesehatan dapat berupa • Undang-Undang Kesehatan , • Peraturan Pemerintah, • Keputusan presiden, • Keputusan menteri, • Peraturan daerah, • Keputusan Bupati, • Keputusan Direktur. Setiap kebijakan adalah bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh obyek kebijakan. nex Analisis kebijakan kesehatan adalah apapun pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak, dalam mengambil kebijakan di bidang kesehatan berlandaskan atas manfaat yang optimal yang akan diterima oleh masyarakat Apa sistem kebijakan kesehatan itu? Kebijakan (Policy): Sejumlah keputusan yang dibuat oleh mereka yang bertanggung jawab dalam bidang kebijakan tertentu.
Kebijakan Publik (Public Policy): kebijakan –
kebijakan yang dibuat oleh pemerintah atau negara.
Kebijakan Kesehatan (Health Policy): Segala sesuatu
untuk mempengaruhi faktor – faktor penentu di sektor kesehatan agar dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat; (Walt, 1994) Mengapa kebijakan kesehatan penting? 1.Sektor kesehatan merupakan bagian penting perekonomian di berbagai negara 2.Kesehatan mempunyai posisi yang lebih istimewa dibanding dengan masalah sosial yang lainnya 3.Kesehatan dapat dipengaruhi oleh sejumlah keputusan yang tidak ada kaitannya dengan pelayanan kesehatan (misal: kemiskinan, polusi) 4. Memberi arahan dalam pemilihan teknologi kesehatan Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan
• Faktor situasional: Faktor yang tidak
permanen atau khusus yang dapat berdampak pada kebijakan (contoh: kekeringan) • Faktor struktural: bagian dari masyarakat yang relatif tidak berubah (misal: sistem politik nex • Faktor Budaya: Faktor yang dapat berpengaruh seperti hirarki, gender, stigma terhadap penyakit tertentu • Faktor Internasional atau eksogen: faktor ini menyebabkan meningkatnya ketergantungan antar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerja sama internasional dalamkesehatan. Kemiskinan Dan Kesehatan Indonesia Kemiskinan ? menurut BKKBN: (1) Tidak dapat menjalankan ibadah menurut agamanya, (2) Seluruh anggota keluarga tidak mampu makan dua kali sehari, (3) Seluruh anggota keluarga tidak memiliki pakaian berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah, dan bepergian, (4) Bagian terluas dari rumahnya berlantai tanah, (5) Tidak mampu membawa anggota keluarga ke sarana kesehatan. Dinas Kesehatan:
Menambahkan kriteria tingkat akses ke
pelayanan kesehatan pemerintah, ada anggota keluarga yang putus sekolah atau tidak, frekuensi makan makanan pokok per hari kurang dari dua kali dan kepala keluarga mengalami pemutusan hubungan kerja atau tidak. Menurut BPS:
BPS mendefinisikan miskin
berdasarkan tingkat konsumsi makanan kurang dari 2100 kalori/kapita/hari dan kebutuhan minimal non-makanan. Berdasarkan yang telah diuraikan, umumnya masyarakat miskin ditandai oleh beberapa hal: 1. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic need) seperti pangan, gizi,sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan; 2. Unproductiveness, ketidakmampuan melakukan usaha yang produktif; 3. Inaccessibility, ketidakmampuan menjangkau sumber daya sosial dan ekonomi baik akibat rendahnya daya tawar (bargaining position) maupun keterbatasan modal, teknologi, dan sumber daya manusia; 4. Vulnerability, mudah jatuh dalam kemiskinan (rentan) akibat berbagai resiko penyakit, bencana alam, kegagalan panen, dan sebagainya sehingga harus menjual aset produksinya. 5. No freedom for poor, tidak memiliki kepercayaan diri dan mental untuk terbebas dari warisan kemiskinan. Penduduk miskin di Indonesia dapat digolongkan dalam dua kelompok berikut : 1. Chronic poverty (kemiskinan kronik) Kemiskinan yang terjadi terus-menerus dari tahun ke tahun atau dari generasi kegenerasi. 2. Transient poverty (kemiskinan sementara) Kemiskinan ini ditandai dengan penurunan pendapatan sementara sebagai akibat perubahan siklus ekonomi dan kondisi krisis lainnya. Kemiskinan di Indonesia dapat juga dilihat dari empat dimensi pokok, yaitu:
1 Lack of opportunity, kurang kesempatan
untuk berusaha; 2. Low of capabilities, rendahnya kemampuan dalam berbagai sektor; 3. Low of security, kurangnya jaminan, terutama jaminan sosial seperti kesehatan; 4. Low of capacity or empowerment, ketidakberdayaan. Kaitan Kemiskinan dan Kesehatan dengan Aspek Lain
• Aspek Geografi • Aspek Demografi • Aspek Sumber Daya Alam • Aspek Ideologi • Aspek Politik • Aspek Ekonomi • Aspek Sosial Budaya • Aspek Pertahanan Keamanan. Kesimpulan
1. Tingkat pendidikan mayoritas penduduk
Indonesia masih rendah sehingga sulit untuk memahami dan melakukan perubahan perilaku hidup sehat. 2. Tingkat kehidupan ekonomi yang mayoritas miskin, membuat pelayanan kesehatan menjadi tidak terjangkau. 3. Kurangnya perhatian dari para pemimpin dan tokoh masyarakat, termasuk media massa, terhadap permasalah kemiskinan dan kesehatan masyarakat sehingga tidak cukup daya ungkit untuk keluar dari masalah yang jelas-jelas ada di depan mata. 4. Kurangnya kesadaran hukum masyarakat dan lemahnya upaya penegakan hukum, sehingga banyak dijumpai praktek- praktek korupsi yang justru dilakukan oleh oknum pejabat yang diberikan kewenangan untuk mengelola dana program untuk masyarakat miskin. Kebijakan Pemerintah Untuk Penganan Masalah Kemiskinan
1.Masalah gizi kurang dan pangan yang
kurang Contoh : Peningkatan ketahanan pangan dengan kegiatan prioritas: penyaluran beras bersubsidi untuk keluarga miskin nex 2.Kemerataan pendidikan pada masyarakat miskin Contoh : • Pemberian bantuan BOS(Biaya operasional sekolah) pada masyarakat yang kurang mampu. • Pembentukan program wajib sekolah 9 tahun • Pemberian beasiswa pada anak yang memiliki prestasi • Program wajib bisa membaca dan perpustakaan keliling. nex 3. Perluasan Kesempatan Berusaha Contoh : • Penyediaan sarana dan prasarana untuk usaha. • Pelatihan ketrampilan untuk menjalankan usaha. • Peningkatan pelayanan koperasi sebagai modal usaha nex 4.Kesehatan dan kemerataan kesempatan masyarakat miskin Contoh : • Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III rumah sakit. • Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar terutama di daerah perbatasan, terpencil, tertinggal, dan kepulauan. • Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan terutama untuk penanganan penyakit menular dan berpotensi wabah. • Pelayanan puskesmas kepada masyarakat miskin Dampak-Dampak terhadap kasus Kemiskinan • Tawuran (olahraga, antar pelajar, antar kampung) • Membunuh anak sendiri (ibu yang membenamkan 2 anaknya karena miskin) • Berebutan sedekah sehingga ter-injak2 nex • Melakukan tindakan yang merugikan orang lain contohnya kriminalitas • Tindakan anarkis pada fasilitas umum demi mendapatkan hak-haknya • Gizi buruk pada anak-anak • Munculnya berbagai macam penyakit • Rendahnya pendidikan menghancurkan cita-cita khususnya generasi muda bangsa. Gegunaan 1. Menambah nilai guna suatu barang. 2. Untuk mengerjakan pekerjaan paling Hina dan kotor. 3. Sebagai TUMBAL PEMBANGUNAN. 4. Sebagai sarana ibadah. 5. Membuka lapangan kerja.