Anda di halaman 1dari 22

KEBIJAKAN KESEHATAN

Kebijakan Kesehatan adalah suatu aturan


tertulis dalam bidang kesehatan. Kebijakan
Kesehatan dapat berupa
• Undang-Undang Kesehatan ,
• Peraturan Pemerintah,
• Keputusan presiden,
• Keputusan menteri,
• Peraturan daerah,
• Keputusan Bupati,
• Keputusan Direktur.
Setiap kebijakan adalah bersifat mengikat dan
wajib dilaksanakan oleh obyek kebijakan.
nex
Analisis kebijakan kesehatan adalah
apapun pilihan pemerintah untuk
melakukan atau tidak, dalam mengambil
kebijakan di bidang kesehatan
berlandaskan atas manfaat yang optimal
yang akan diterima oleh masyarakat
Apa sistem kebijakan kesehatan
itu?
Kebijakan (Policy): Sejumlah keputusan yang dibuat
oleh mereka yang bertanggung jawab dalam bidang
kebijakan tertentu.

Kebijakan Publik (Public Policy): kebijakan –


kebijakan yang dibuat oleh pemerintah atau negara.

Kebijakan Kesehatan (Health Policy): Segala sesuatu


untuk mempengaruhi faktor – faktor penentu di sektor
kesehatan agar dapat meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat; (Walt, 1994)
Mengapa kebijakan kesehatan
penting?
1.Sektor kesehatan merupakan bagian penting
perekonomian di berbagai negara
2.Kesehatan mempunyai posisi yang lebih
istimewa dibanding dengan masalah sosial
yang lainnya
3.Kesehatan dapat dipengaruhi oleh sejumlah
keputusan yang tidak ada kaitannya dengan
pelayanan kesehatan (misal: kemiskinan,
polusi)
4. Memberi arahan dalam pemilihan teknologi
kesehatan
Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan

• Faktor situasional: Faktor yang tidak


permanen atau khusus yang dapat
berdampak pada kebijakan (contoh:
kekeringan)
• Faktor struktural: bagian dari masyarakat
yang relatif tidak berubah (misal: sistem
politik
nex
• Faktor Budaya: Faktor yang dapat
berpengaruh seperti hirarki, gender,
stigma terhadap penyakit tertentu
• Faktor Internasional atau eksogen: faktor
ini menyebabkan meningkatnya
ketergantungan antar negara dan
mempengaruhi kemandirian dan kerja
sama internasional dalamkesehatan.
Kemiskinan Dan Kesehatan
Indonesia
Kemiskinan ?
menurut BKKBN:
(1) Tidak dapat menjalankan ibadah menurut agamanya,
(2) Seluruh anggota keluarga tidak mampu makan dua
kali sehari,
(3) Seluruh anggota keluarga tidak memiliki pakaian
berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah, dan
bepergian,
(4) Bagian terluas dari rumahnya berlantai tanah,
(5) Tidak mampu membawa anggota keluarga ke sarana
kesehatan.
Dinas Kesehatan:

Menambahkan kriteria tingkat akses ke


pelayanan kesehatan pemerintah, ada
anggota keluarga yang putus sekolah atau
tidak, frekuensi makan makanan pokok
per hari kurang dari dua kali dan kepala
keluarga mengalami pemutusan hubungan
kerja atau tidak.
Menurut BPS:

BPS mendefinisikan miskin


berdasarkan tingkat konsumsi
makanan kurang dari 2100
kalori/kapita/hari dan kebutuhan
minimal non-makanan.
Berdasarkan yang telah diuraikan,
umumnya masyarakat miskin
ditandai oleh beberapa hal:
1. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic need)
seperti pangan, gizi,sandang, papan, pendidikan, dan
kesehatan;
2. Unproductiveness, ketidakmampuan melakukan usaha yang
produktif;
3. Inaccessibility, ketidakmampuan menjangkau sumber daya
sosial dan ekonomi baik akibat rendahnya daya tawar
(bargaining position) maupun keterbatasan modal, teknologi,
dan sumber daya manusia;
4. Vulnerability, mudah jatuh dalam kemiskinan (rentan) akibat
berbagai resiko penyakit, bencana alam, kegagalan panen,
dan sebagainya sehingga harus menjual aset produksinya.
5. No freedom for poor, tidak memiliki kepercayaan diri dan
mental untuk terbebas dari warisan kemiskinan.
Penduduk miskin di Indonesia dapat
digolongkan dalam dua kelompok berikut
:
1. Chronic poverty (kemiskinan kronik)
Kemiskinan yang terjadi terus-menerus dari
tahun ke tahun atau dari generasi
kegenerasi.
2. Transient poverty (kemiskinan sementara)
Kemiskinan ini ditandai dengan penurunan
pendapatan sementara sebagai akibat
perubahan siklus ekonomi dan kondisi krisis
lainnya.
Kemiskinan di Indonesia dapat juga dilihat dari
empat dimensi pokok, yaitu:

1 Lack of opportunity, kurang kesempatan


untuk berusaha;
2. Low of capabilities, rendahnya
kemampuan dalam berbagai sektor;
3. Low of security, kurangnya jaminan,
terutama jaminan sosial seperti
kesehatan;
4. Low of capacity or empowerment,
ketidakberdayaan.
Kaitan Kemiskinan dan Kesehatan
dengan Aspek Lain

• Aspek Geografi
• Aspek Demografi
• Aspek Sumber Daya Alam
• Aspek Ideologi
• Aspek Politik
• Aspek Ekonomi
• Aspek Sosial Budaya
• Aspek Pertahanan Keamanan.
Kesimpulan

1. Tingkat pendidikan mayoritas penduduk


Indonesia masih rendah sehingga sulit untuk
memahami dan melakukan perubahan perilaku
hidup sehat.
2. Tingkat kehidupan ekonomi yang mayoritas
miskin, membuat pelayanan kesehatan menjadi
tidak terjangkau.
3. Kurangnya perhatian dari para pemimpin dan tokoh
masyarakat, termasuk media massa, terhadap permasalah
kemiskinan dan kesehatan masyarakat sehingga tidak cukup
daya ungkit untuk keluar dari masalah yang jelas-jelas ada di
depan mata.
4. Kurangnya kesadaran hukum masyarakat dan lemahnya
upaya penegakan hukum, sehingga banyak dijumpai praktek-
praktek korupsi yang justru dilakukan oleh oknum pejabat
yang diberikan kewenangan untuk mengelola dana program
untuk masyarakat miskin.
Kebijakan Pemerintah Untuk
Penganan Masalah Kemiskinan

1.Masalah gizi kurang dan pangan yang


kurang
Contoh :
Peningkatan ketahanan pangan dengan
kegiatan prioritas: penyaluran beras
bersubsidi untuk keluarga miskin
nex
2.Kemerataan pendidikan pada masyarakat
miskin
Contoh :
• Pemberian bantuan BOS(Biaya operasional
sekolah) pada masyarakat yang kurang
mampu.
• Pembentukan program wajib sekolah 9 tahun
• Pemberian beasiswa pada anak yang
memiliki prestasi
• Program wajib bisa membaca dan
perpustakaan keliling.
nex
3. Perluasan Kesempatan Berusaha
Contoh :
• Penyediaan sarana dan prasarana untuk
usaha.
• Pelatihan ketrampilan untuk menjalankan
usaha.
• Peningkatan pelayanan koperasi sebagai
modal usaha
nex
4.Kesehatan dan kemerataan kesempatan
masyarakat miskin
Contoh :
• Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di
kelas III rumah sakit.
• Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan dasar terutama di daerah perbatasan,
terpencil, tertinggal, dan kepulauan.
• Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan
terutama untuk penanganan penyakit menular dan
berpotensi wabah.
• Pelayanan puskesmas kepada masyarakat miskin
Dampak-Dampak terhadap kasus
Kemiskinan
• Tawuran (olahraga, antar pelajar, antar
kampung)
• Membunuh anak sendiri (ibu yang
membenamkan 2 anaknya karena miskin)
• Berebutan sedekah sehingga ter-injak2
nex
• Melakukan tindakan yang merugikan
orang lain contohnya kriminalitas
• Tindakan anarkis pada fasilitas umum
demi mendapatkan hak-haknya
• Gizi buruk pada anak-anak
• Munculnya berbagai macam penyakit
• Rendahnya pendidikan menghancurkan
cita-cita khususnya generasi muda
bangsa.
Gegunaan
1. Menambah nilai guna suatu barang.
2. Untuk mengerjakan pekerjaan paling Hina
dan kotor.
3. Sebagai TUMBAL PEMBANGUNAN.
4. Sebagai sarana ibadah.
5. Membuka lapangan kerja.

Anda mungkin juga menyukai