KEBIDANAN
• Sasaran advokasi kesehatan adalah berbagai pihak diharapkan memberikan dukungan terhadap upaya kesehatan,
khususnya : para pengambil keputusan dan penentu kebijakan di pemerintahan, lembaga perwakilan rakyat, para mitra di
kalangan pengusaha/ swasta, badan penyandang dana, kalangan media massa, organisasi profesi, organisasi
kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, tokoh-tokoh berpengaruh dan tenar, dan kelompok-kelompok potensial
lainnya di masyarakat.
• Mereka itu bukan hanya yang potensial pendukung, tetapi juga yang menentang atau yang upayanya berlawanan atau
merugikan kesehatan (misalnya : Industri rokok).
• Pelaku advokasi diharapkan siapa saja yang peduli terhadap upaya kesehatan, dan memandang perlu adanya mitra untuk
mendukung upaya tersebut.
• Mereka itu diharapkan : memahami permasalahan kesehatan, mempunyai kemampuan advokasi khususnya melakukan
pendekatan persuasif, dapat dipercaya (credible), dan sedapat mungkin dihormati atau setidaknya tidak tercela khususnya
di depan kelompok sasaran.
• Mereka itu juga dapat berasal dari kalangan pemerintah, swasta, Perguruan Tinggi, Organisasi profesi, Organisasi
berbasis masyarakat/agama, LSM, tokoh berpengaruh, dll.
Prinsip-Prinsip Advokasi
1.Pemanfaatan data dan riset untuk advokasi, Adanya data dan riset untuk pendukung sangaat
penting agar keputusan dibuat berdasarkan informasi yang tepat dan benar.
2.Identifikasi khalayak sasaran advokasi, Bila isu dan tujuan telah disusun,upaya advokasi
telah disusun,upaya advokasi harus ditunjukan bagi kelompok yang dapat membuat
keputusan dan idealnya ditujukan bagi orang yang berpengaruh dalam pembuatan
keputusan,misalnya staf,penasihat,orang tua yang berpengaruh,media masa dan
masyarakat.
3.Pengembangan dan penyampaian pesan advokasi, Khalayak sasaran berbeda bereaksi tidak
sama atas pesan yang berbeda. Seorang tokoh politik mungkin termotivasi kalau dia
mengetahui bahwa banyak dari konstituen yang diwakilinya peduli terhadap masalah
tertentu.
4. Membangun koalisi, Sering kali kekuatan sebuah advokasi dipengaruhi
oleh jumlah orang atau organisasi yang mendukung advokasi tersebut. Hal
ini sangat penting dimana situasi dinegara tertentu sedang membangun
masyarakat demokratis dan advokasi merupakan suatu hal yang relatif
baru.
5. Membuat persentasi yang persuasif, Kesempatan untuk mempengaruhu
khalayak sasaran kunci sering sekali terbatas waktunya.
6. Penggalangan dana untuk advokasi, Semua kegiatan termasuk upaya
advokasi memerlukan dana.
7. Evaluasi upaya advokasi, Untuk menjadi atvokator yang tangguh
diperlukan unpan balik berkelanjutan serta evaluasi atas upaya advokasi
yang telah dilakukan.
Kegiatan – Kegiatan Advokasi
• a. Input
Input untuk kegiatan advokasi yang paling utama adalah orang (man) yang akan melakukan advokasi dan bahan-
bahan yakni data atau informasi yang membantu atau menduking argumen dalam advokasi. Indikator untuk
mengevaluasi kemampuan tenaga kesehatan falam melakukan advokasi sebagai input antara lain :
Berapa kali petugas kesehatan/bidan telah mengikuti pelatihan-pelatihan tentang komunikasi, advokasi atau
pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan pengembangan kemampuan hubungan antar manusia (human relation).
Sebagai institusi, dinas kesehatan baik ditingkat provinsi maupun kabupaten, juga mempunyai kewajiban untuk
memfasilitasi para petugas kesehatan termasuk bidan dengan kemampuan advokasi melalui pelatihan-pelatihan.
Hasil-hasil studi, hasil surveillance atau laporan-laporan yang menghasilkan data, diolah menjadi informasi dan
informasi dianalisis menjadi evidence yang kemudian akan dikemas dalam media khususnya media interpersonal
dan digunakan sebagai alat bantu untuk memperkuat argumentasi.
• b. Proses Indikator
proses advokasi antara lain :
• Berapa kali melakukan lobying dalam rangka memeproleh komitmen atau
dukungan kebijakan terhadap program dan dengan siapa saja lobbying itu
dilakukan.
• Berapa kali mengahdiri rapat atau pertemuan yang membahas masalah dan
program-program pembangunan kesehatan dan oleh sipa rapat itu diadakan
dan seberapa jauh pembahasanya dlam rapat itu.
• Berapa kali seminar tentang masalah dan program kesehatan termasuk
pelayanan kebidanan diadakan.
• Seberapa sering media lokal teramsuk media elektronik membahas atau
mengeluarkan artikel tentang pelayanan kebidanan yang ada pada masyarakat.
• Output
• Keluaran atau output advokasi terdiri dari 2 bentuk yaitu output dalam bentuk
perangkat lunak (soft ware) dan output dalam bentuk perangkat keras (hardware).
Indikator output dalam bentuk perangkat lunak adalah peraturan atau undang-
undang sebagai bentuk kebijakan atau perwujudan dari komitmen politik
terhadap program kesehtan termasuk pelayanan kebidanan. Sedangkan
indikator output dalam bentuk perangkat keras antara lain :
• Meningkatnya dana atau anggran untuk pembanunan kesehatan termasuk untuk
pelayanan kebidanan.
• Tersedianya tau dibangunan fasilitas atau sarana kesehatan seperti rumah sakit,
puskesmas dan poliklinik.
• Dilengkapinya peralatan kesehatan yang dapat menunjang pelayanan kebidanan
seperti laboratorium, peralatan pemeriksaan fisik dan sebagainya.
Advokasi dalam pelayanan kebidanan