Anda di halaman 1dari 69

Obat Anti jamur

Siti Maryani, S.ST, MPH


DAFTAR PUSTAKA
Katzung, B.G. 2013. Farmakologi Dasar
dan Klinik: Obat Antijamur. Edisi 8.
Jakarta: EGC.
Gunawan, Sulistia . 2009. Farmakologi
dan Terapi edisi 5. FK-UI. Jakarta
DERMATOFITOSIS
S SUBCUTIS

NON
DERMATOFITOSISS SISTEMIK
Dermatofitosis SUPERFICIALIS

TINEA KAPITIS
Rambut dan batang
rambut
Tinea manum atau tinea manus Tinea pedis atau kutu air adalah infeksi
adalah infeksi jamur di tangan yang jamur yang menyebabkan munculnya
disebabkan oleh dermatofita ruam bersisik pada sela-sela jari kaki.

TINEA BARBAE
Area berambut wajah
dan leher

Tinea cruris atau yang biasa


disebut dengan jock itch adalah
TINEA CORPORIS / RING
infeksi fungi atau jamur yang
WORM
menjangkiti kulit di bagian paha Tinea unguium / onikomikosis
infeksi jamur atau kurap di kulit
dalam, sekitar kelamin, dan adalah penyakit yang disebabkan oleh
leher, badan, lengan, dan
bokong infeksi jamur pada kuku jari tangan dan kaki.
tungkai. Ruam melingkar
NON
DERMATOFITOSIS

Tinea nigra  palmaris


kelainan pada kulit di telapak tangan dan telapak kaki dengan
bentuk bercak coklat atau hitam
Pitiriasis
versikolor /Panu
adalah infeksi jamur
pada kulit,
disebabkan oleh
Malassezia furfur.

Otomikosis adalah infeksi jamur yang terjadi pada telinga.


Bagian telinga yang terinfeksi dapat mencakup bagian awal
lubang hingga gendang telinga. Seseorang yang
menderita otomikosis umumnya merasakan gejala berupa
pembengkakan, berdengung, hingga nyeri pada telinga. Dan
keluar cairan penyebab candida dan aspergilus
CANDIDIOSIS INTERMEDIATE ASPERGILOSIS
Candidiasis 
infeksi jamur yang disebabkan
Candida albicans. biasanya terjadi Aspergillosis adalah penyakit infeksi yang
di kulit, mulut, dan organ intim. disebabkan oleh jamur Aspergillus.
Penyakit infeksi ini umumnya
memengaruhi sistem pernapasan, namun
juga dapat menyebar ke bagian tubuh
lainnya, seperti kulit, mata, atau otak.
PROFUNDA / DALAM
SISTEMIK
SUBCUTIS

Aktinomikosis 
Misetoma merupakan penyakit Infeksi oleh bakteri actinomyces
infeksi granulomatosa kronis Aktinomikosis atau actinomycosis dapat
pada kulit, subkutis, fasia, dan terjadi pada berbagai organ tubuh, seperti
tulang, yang disebabkan oleh mulut, dada, panggul, dan perut. 
bakteri (aktinomisetoma) Aktinomikosis ditandai munculnya borok
maupun jamur (eumisetoma). atau abses di bagian tubuh yang terinfeksi
PROFUNDA / DALAM
SUBCUTIS SISTEMIK

Kromomikosis merupakan infeksi jamur Nocardiosis atau nocardia adalah


kronik yang disebabkan oleh jamur infeksi yang disebabkan oleh
berpigmen (dematiaceous) yang masuk ke bakteri yang berasal dari tanah dan
dermis dari lingkungan sekitar. 
air.
Kromomikosis mengenai laki-laki dewasa
dengan rentang usia antara 40-50 tahun.
Bakteri ini mempengaruhi sistem
Predileksi paling sering yaitu di ekstremitas saraf pusat (otak dan sumsum
bawah terutama kaki tulang belakang), paru-paru, atau
kulit.
PROFUNDA / DALAM

SUBCUTIS SISTEMIK

Sporotrichosis adalah infeksi kulit yang Histoplasmosis adalah penyakit infeksi


disebabkan oleh jamur Sporothrix jamur pada paru-paru yang disebabkan
schenckii. Ditandai dg pembesaran getah karena menghirup spora jamur
bening

Mukormikosis (Fikomikosis) adalah suatu Kriptokokosis merupakan infeksi yang


infeksi yang disebabkan oleh jamur yang disebabkan oleh jamur Cryptococcus
termasuk ke dalam kelompok neoformans, infeksi ini secara luas
Mucoralesgejala pembengkakan dibawah ditemukan di dunia dan umumya dialami
kulit yang teraba keras kenyal dengan oleh penderita dengan sistem imun yang
batas tegas dan nyeri rendah
PROFUNDA / DALAM

SUBCUTIS SISTEMIK

Rhinosporidiosis adalah penyakit Coccidioidomycosis adalah infeksi yang


granulomatosa yang menyerang selaput disebabkan oleh jamur Coccidoides
lendir nasofaring, orofaring, konjungtiva, menyerang paru-paru dan apabila telah
rektum, dan genitalia  terjadi keparahan maka dapat menyerang
Disebut jg hidung strowberi ke seluruh tubuh

Blastomycosis adalah infeksi jamur


akibat menghirup spora Blastomyces
dermatitidis
Difinisi Obat Anti Jamur
Obat yang digunakan untuk mengobati
infeksi sistemik yang disebabkan oleh
jamur
Macam – macam anti jamur
Menurut indikasi klinis
– Mikosis sistemik
Mikosis dalam dan subkutan
– Dermatofit
Menyerang rambut kulit dan kuku
– Mikosis mukokutan
Pada mukosa dan lipatan kulit yang lembab
Mikosis
Mikosis cutaneus
Jamur kuku
Tinea corporis
Tinea pedis
Anti jamur untuk infeksi sistemik
Amfoterisin B
Flusitosin
Imidazol
Hidroksistilbamidin
Anti jamur untuk infeksi dermatofit
dan mukokutan
Griseofulfin
Imidazol
Nistatin
Tolnaftat
Amfoterisin B
Bekerja berkaitan dg membran sel jamur
Mempunyai aktifitas fungisid dan
fungistatik terhadap sel jamur yg sedang
tumbuh dan yang tidak
Indikasi untuk infeksi jamur sistemik
Efek samping
– Menggigil, muntah, sakit kepala, gangguan
fungsi ginjal dan hati, anemia
Flusitosin
Bekerja dg menghambat pertumbuan
strain kandida, streptokokus, aspergilus,
torulopsis dan jamur
Efek : enek, muntah, ruam kulit
Aspergilus Candida
Torulopsis Streptococus

penyebab radang tenggorok


Imidazol
Ketokonazol
Flukonazol
Ketokonazol
Kerja dengan merusak dinding sel
Aktifitas anti jamur terhadap
– Kandida
– Koksidioidesimitis
– Kriptokokus neoforman
Kontraindikasi
– Penyakit hepar
– Kehamilan
– Laktasi
– Penderita yang hipersensitif
Koksidioides imitis
Ketokonazol
Efek samping
– Mual, rash dan pruritus
Preparat dan dosis
– Terdapat dalam bentuk tablet 200 mg
– Anak 5 mg / kg BB/ hari
– Kandidiosis vagina 2 tablet 1 x1 selama 5 hari
Ketokonazole
Hidroksistilbamidin
Bekerja secara invitro dan invivo aktif
teradap dermatitis
Toksik terhadap hepar dan ginjal
Tidak digunakan lagi dan diganti
amfoterisin B
Anti jamur untuk infeksi dermatofit dan
mukokutan
Griseofulfin
Kerja
– Bekerja dg menghambat pertumbuhan dermatofit
– Efek fungistatiknya mengganggu sintesa asam nukleat dan
polimerisasi
Indikasi
– Dermatofitosis kulit, kuku dan rambut
Efeksamping
– Enek, muntah, diare, demam, ruam kulit, sakit
kepala,hepatotoksik, fotosensitifitas, gangguan mental
Interaksi menurunkan aktifitas anti koagulan warfarin
Griseofulfin
Indikasi:
Untuk pengobatan infeksi jamur (ring-worm) pada kulit, rambut dan kuku
yang disebabkan oleh Microsporum, Epidermophyton dan Trichophyton.
Kontra Indikasi:
Pasien yang menderita gangguan sel hati dan pasien yang hipersensitif terhadap griseofulvin.

Jangan digunakan pada penderita yang sedang hamil, menyusui dan


penderita lupus erythematosus sistemik.
Komposisi:
Tiap tablet mengandung griseofulvin 125 mg.
Cara Kerja Obat:
Griseofulvin adalah antibiotik yang bersifat fungistatik. Secara invitro griseofulvin dapat
menghambat pertumbuhan berbagai spesies dari Microsporum, Epidermophyton dan
Trichophyton. Pada penggunaan per oral griseofulvin diabsorpsi secara lambat, dengan
memperkecil ukuran partikel, absorpsi dapat ditingkatkan. Griseofulvin ditimbun di sel-sel
terbawah dari sel epidermis, sehingga keratin yang baru terbentuk akan tetap dilindungi
terhadap infeksi jamur.
Dosis:
Dewasa, pada umumnya 4 kali sehari 1 tablet sudah cukup. Untuk kasus tertentu mungkin
diperlukan dosis awal yang lebih tinggi yaitu 8 tablet sehari.
Anak-anak, sehari 10 mg per kg berat badan.
Lama pengobatan dilakukan paling sedikit 4 minggu. Untuk kasus tertentu misalnya infeksi
kuku, pengobatan dapat berlangsung selama 6 - 12 bulan.
Terapi dihentikan sekurang-kurangnya 2 minggu setelah infeksi hilang.
Peringatan dan Perhatian:
- Keamanan dan manfaat griseofulvi untuk pencegahan infeksi jamur belum diketahui dengan
pasti.
- Pengobatan jangka panjang harus dibawah pengawasan dan dimonitor secara periodik
fungsi-fungsi organ termasuk fungsi ginjal, hati dan hematopoietik.
- Penderita yang alergi terhadap penisilin boleh memakai obat ini, walaupun secara teoritis
dapat terjadi sensitivitas silang terhadap penisilin.
- Reaksi fotosensitivitas dapat terjadi dan dilaporkan timbulnya lupus erythematosus pada
penderita yang mendapatkan griseofulvin.
Efek Samping:
- Efek samping bersifat ringan dan sementara, misalnya: sakit kepala, rasa kering pada
mulut, iritasi lambung dan rash kulit.
- Reaksi hipersensitivitas: urtikaria, edema angioneurotik.
- Proteinuria, hepatotoksisitas.
Interaksi Obat:
Griseofulvin menurunkan aktivitas warfarin sebagai antikoagulan, kontrasepsi oral dan dapat
meningkatkan efek alkohol.
Barbiturat menurunkan aktivitas griseofulvin.
Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu kamar (dibawah 30 derajat Celcius) dan tempat kering.
Dermatofitosis
Dermatofitosis
Dermatofitosis
Epidermofiton
Anti jamur untuk infeksi dermatofit dan
mukokutan
Gol. Imidazol ( klotrimazol dan mikonazol )
Efektif untuk infeksi jamur topikal
Bersifat toksik bila digunakan sistemik
Indikasi
– Kandidiasis oral, vaginal dan kutaneus

Mulai banyak digunakan dan menggeser


penggunaan griseofulfin
Kandidiasis
Candidiasis oral
Candidiasis oral
Caposi sarcoma intraoral
candidiasis
Candidiasis genitalis
Candidiasis kutaneus
Neonatal candidiasis
Cutaneus candidiasis
Clotrimazole
Anti jamur untuk infeksi dermatofit dan
mukokutan
Nistatin / mikostatin
Kerja
– Berikatan dg sterol membran sel jamur / ergosterol
– kontak langsung dg ragi atau jamur
Farmakokinetik
– Tidak diabsorsi kulit, membran mukosa, atau saluran
cerna
– Semua diekskresikan ke tinja
– Tidak ditemukan nistatin dalam dara atau jaringan
Mycosten
Anti jamur untuk infeksi dermatofit dan
mukokutan
Indikasi nistatin
– Kandidiasis kulit, selaput lendir dan saluran
cerna
Efek samping
– Enek, muntah, diare
Anti jamur untuk infeksi dermatofit dan
mukokutan
Tolnaftat
Indikasi untuk infeksi trikofiton,
mikrosporum, epidermofiton
Pada keadaan hiperkeratosis diberikan
bergantian dg salep asam saisilat 10%
Efek samping eritema, gatal
Athletes foot
Tolnaftate
Tolnaftate
Tolnaftate
TERIMAKASIH
TUGAS KELOMPOK
Cari evident base salah satu kasus dan
cara mengatasi tiap kelompok tidak boleh
sama
Email ke itharibkha@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai