Anda di halaman 1dari 8

Infeksi Jamur Di Daerah Genital

Infeksi akibat jamur dapat terjadi pada setiap wanita yang mengalami pengalaman infeksi jamur
pada vagina yang sakit dan tidak nyaman, dan jamur adalah penghuni daerah genital yang
sebenarnya.
Sejumlah kecil jamur hidup dalam kulit dan dalam vagina sampai mengalami pertumbuhan
setelah mengalami rangsangan, yang menyebabkan infeksi. Infeksi jamur relatif kurang
berbahaya dan jarang melemahkan, tetapi jamur dapat mengiritasi lebih dari satu kali. Tandatanda petunjuk antara lain penebalan, putih, dadih seperti kotoran, peradangan, dan sakit selama
buang air kecil dan atau hubungan seksual.
Semua wanita dapat terkena infeksi jamur. Infeksi yang terjadi di sekitar vagina dapat dengan
mudah disembuhkan dengan cream-cream yang tersedia di apotek-apotek seperti Monistat atau
Gyne-Lotrimin. Infeksi yang lebih lama, biasanya menjalar pada vagina bagian luar. Ini
memerlukan obat resep anti jamur dari dokter.
Pria dapat juga terkena infeksi jamur, umumnya terjadi pada bagian penis, Tetapi infeksi lebih
sering terjadi pada wanita, pria dan wanita yang memiliki diabetes dan HIV. Meskipun, pada
wanita tidak ada penyakit yang lebih umum selain infeksi jamur. Penyakit ini menunjukkan
ketidakseimbangan dalam bakteri vagina.
Bagaimana cara Anda terbebas dari infeksi-infeksi ini? Teknik pencegahan yang paling biasa
dilakukan adalah dengan mengeringkan bagian pantat dan daerah sekitar kemaluan setelah
mandi. Meskipun , menurut Laxmi V. Baxi, M.D wakil ketua jurusan gynekologi pada Colimbia
Presbyterian Medical Center New York, kunci untuk menghindari infeksi jamur yaitu
menjauhkan vagina dari kelembaban. Untuk mencegah infeksi jamur dan mengurangi gejala,
Baxi merekomendasikan sebagai berikut:
Pakailah celana dalam yang terbuat dari kapas/cotton
Hindari celana panjang dan celana pendek yang ketat
Ganti pakaian segera setelah berolah raga

Lepaskan pakaian renang yang basah setelah Anda berenang


Hindari makanan yang banyak mengandung gula (gula akan menumbuhkan jamur sehingga
wanita yang sedang melakukan pengobatan harus mengubah pola makannya)
Mengganti pembalut sesering mungkin
Menahan diri dari aktivitas seksual ketika sedang diagnosa infeksi jamur; hubungan seks
akan meningkatkan infeksi
Jangan gunakan sprai kesehatan wanita, produk ini dapat mengubah keseimbangan pH dalam
vagina, yang dapat memicu infeksi.

Infeksi Jamur di Kulit


Kulit berjamur adalah penyakit yang identik dengan jorok. Namun sebenarnya, kulit berjamur
belum tentu diakibatkan oleh hidup yang jorok. Ada berbagai macam infeksi jamur di kulit,
namun kali ini kita akan membahas mengenai infeksi jamur yang disebabkan oleh Tinea, yang
dapat menyerang bukan hanya kulit, tetapi juga kuku.
Tinea adalah salah satu infeksi jamur yang paling sering menyerang masyarakat. Tinea memiliki
ciri khas dengan adanya keluhan kulit yang menyerupai adanya cacing di bawah kulit, namun
sebenarnya tidak ada cacing di bawah kulit. Gambaran infeksi Tinea di kulit adalah seperti cincin
kemerahan & meradang yang di tengah cincin tersebut ada kulit yang terlihat sehat. Infeksi tinea
juga biasanya disertai rasa gatal, terutama saat berkeringat.
Seseorang dapat terkena infeksi Tinea di kulitnya dikarenakan tertular karena bersentuhan
dengan orang lain yang sudah terlebih dahulu terinfeksi Tinea, atau menyentuh permukaan suatu
benda yang lembab (tempat hidup favorit jamur) di tempat umum (misalnya WC umum).
Seseorang juga dapat tertular dari binatang peliharaan mereka, seperti anjing, kuncing, atau
ternak.
Tinea dapat menyerang banyak bagian tubuh, dari mulai kulit kepala, pundak, dada, perut,

lengan, tangan, selangkangan, sela-sela jari kaki, sampai kuku tangan & kaki. Ada ciri khas
untuk infeksi Tinea di kulit kepala, yaitu hilangnya rambut di kulit yang terinfeksi.

Penyakit yang Disebabkan oleh Jamur


Jamur merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia. Penyakit yang
disebabkan jamur pada manusia disebut mikosis, yaitu mikosis superficial dan mikosis sistemik.
Mikosis superfisial merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku, dan rambut terutama
disebabkan oleh 3 genera jamur, yaitu Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton.
Sedangkan mikosis sistemik merupakan mikosis yang menyerang alat-alat dalam, seperti
jaringan sub-cutan, paru-paru, ginjal, jantung, mukosa mulut, usus, dan vagina.
Beberapa jenis mikosis superfisial antara lain sebagai berikut.
Tinea capitis
Merupakan infeksi jamur yang menyerang stratum corneum kulit kepala dan rambut kepala,
yang disebabkan oleh jamur Mycrosporum dan Trichophyton. Gejalnya adalah rambut yang
terkena tampak kusam, mudah patah dan tinggal rambut yang pendek-pendek pada daerah yang
botak. Pada infeksi yang berat dapat menyebabkan edematous dan bernanah.
Tinea favosa
Merupakan infeksi pada kulit kepala, kulit badan yang tidak berambut dan kuku. Penyebabnya
adalah Trichophyton schoenleinii. Gejalnya berupa bintik-bintik putih pada kulit kepala
kemudian membesar membentuk kerak yang berwarna kuning kotor. Kerak ini sangat lengket
daln bila diangkat akan meninggalkan luka basah atau bernanah.
Tinea barbae
Merupakan infeksi jamur yang menyerang daerah yang berjanggut dan kulit leher, rambut dan
folikel rambut. Penyebabnya adalah Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton violaceum,
Microsporum cranis.
Dermatophytosis (Tinea pedis, Athele foot)
Merupakan infeksi jamur superfisial yang kronis mengenai kulit terutama kulit di sela-sela jari
kaki. Dalam kondisi berat dapat bernanah. Penyebabnya adalah Trichophyton sp.

Tinea cruris
Merupakan infeksi mikosis superfisial yang mengenai paha bagian atas sebelah dalam. Pada
kasus yang berat dapat pula mengenai kulit sekitarnya. Penyebabnya adalah Epidermophyton
floccosum atau Trichophyton sp.
Tinea versicolor (panu)
Merupakan mikosis superfisial dengan gejala berupa bercak putih kekuning-kuningan disertai
rasa gatal, biasanya pada kulit dada, bahu punggung, axilla, leher dan perut bagian atas.
Penyebabnya adalah Malassezia furtur.

malassezia furfur

Tinea circinata (Tinea corporis)


Merupakan mikosis superfisial berbentuk bulat-bulat (cincin) dimana terjadinya jaringan
granulamatous, pengelupasan lesi kulit disertai rasa gatal. Gejalanya bermula berupa papula
kemerahan yang melebar.
Otomycosis (Mryngomycosis)
Merupakan mikosis superfisial yang menyerang lubang telinga dan kulit di sekitarnya yang
menimbulkan rasa gatal dan sakit. Bila ada infeksi sekunder akan menjadi bernanah.
Penyebabnya adalah Epidermophyton floccosum dan Trichophyton sp.

Beberapa

jenis

mikosis

sistemik

antara

lain

sebagai

berikut.

Nocardiosis
Merupakan mikosisi yang menyerang jaringan subkutan, yakni terjadi pembengkakan jaringan
yang terkena dan terjadinya lubang-lubang yang mengeluarkan nanah dan jamurnya berupa
granula. Penyebabnya adalah Nocardia asteroides.
Candidiasis
Merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku atau organ tubuh seperti hantung dan paru-paru,
selaput lendir dan juga vagina. Infeksi ini terjadi karena faktor predisposisi, misalnya diabetes,
AIDS, daerah kulit yang lembab dan obesitas. Penyebabnya adalah Candida albicans.
Actinomycosis
Merupakan mikosis yang ditandai dengan adanya jaringan granulomatous, bernanah disertai
dengan terjadinya abses dan fistula. Penyebabnya adalah Actinomyces bovis.
Maduromycosis

(Madura

foot)

Merupakan mikosis pada kaki yang ditandai dengan terjadinya massa granulomatous yang
biasanya meluas ke jaringan lunak dan tulang kaki. Gejalanya dimulai dengan adanya lesi pada
tapak kaki bagian belakang, timbul massa granulomatous dan abses yang kemudian terjadi sinussinus yang mengeluarkan nanah dan granula. Penyebabnya adalah Allescheris boydii,
Cephalosporium falciforme, Madurella mycetomi, dan Madurella grisea
Coccidioidomycosis
Merupakan mikosis yang mengenai paru-paru yang disebabkan oleh Coccidioides immitis.
Gejalnya mirip dengan pneumonia yang lain, berupa batuk dengan atau tanpa sputum yang
biasanya disertai dengan pleuritis,
Sporotrichosis
Merupakan mikosis yang bersifat granulomatous menimbulkan terjadinya benjolan gumma,
ulcus dan abses yang biasanya mengenai juga kulit dan kelenjar lympha superfisial.
Penyebabnya adalah Sporotrichum schenckii. Gejala awalnya berupa benjolan (nodul) di bawah
kulit kemudian membesar, merah, meradang, mengalami nekrosis kemudian terbentuk ulcus.
Nodul yang sama terjadi sepanjang jaringan lympha.

Blastomycosis
Merupakan mikosis yang menyerang kulit, paru-paru, viscera, tulang dan sistem saraf.
Penyebabnya adalah Blastomyces dermatitidis dan Blastomyces brasieliensis. Blastomycosis
kulit gejalanya brupa papula atau pustula yang berkembang menjadi ulcus kronis dengan
jaringan granulasi pada alasnya. Kulit yang sering terkena adalah wajah, leher, lengan dan kaki.
Bila menyerang organ dalam, gejalanya mirip tuberculosis.

Pengobatan
Pengobatan terdiri dari pengangkatan semua struktur epitel yang terinfeksi dan mati serta
penggunaan antibiotik atau zat kimia anti fungi secara topikal. Untuk mencegah reinfeksi, area
tersebut harus dijaga tetap kering, dan sumber infeksi, seperti hewan peliharaan yang terinfeksi
atau perlengkapan mandi yang digunakan secara bersama, harus dihindari.
A. Tinea Kapotis
Infeksi dikulit kepala diobati dengan griseofulvin selama 4 sampai 6 minggu. Melakukan
keramas dengan sampoo yang sering dan pemakaian krim mikonazol, atau agen antifungi
topikal lain dapat efektif jika digunakan selama beberapa minggu. Selain itu,
ketokonazol, itrakonazol dan terbinafin juga cukup efektif.
B. Tinea Korporis, Tinea Pedis dan Infeksi Terkait
Obat yang paling efektif adalah itrakonazol dan terbinafin. Namun, sejumlah preparat
topikal dapat digunakan, seperti nikonazol nitrat, tolnaftat dan klotrimazol. Jika
digunakan selama sekurang-kurangnya 1-2 minggu setelah pembersihan lesi. Untuk
kasus yang sulit dapat diberikan griseofulvin oral untuk jangka waktu singkat.
C. Tinea Unguium
Infeksi kuku paling sulit diobati, sering memerlukan itrakonazol atau terbinafin oral
selama berbulan bulan dan juga pengangkatan kuku secara bedah. Sering terjadi relaps.

Anda mungkin juga menyukai